Anda di halaman 1dari 26

Analisis Input-Output (IO)

Annisa Hana Fitriani Moudy Ramadhiyanti

Devi Rahmawati M Rifai Kurniawan

Fery Alfiyansyah Pertiwi Wijayanti

Fuad Ramdhoni Syifa Hanifa

Mega Adeanti Yuniar Zweistika

Mochammad Seandy

RUANG DAN SISTEM PEREKONOMIAN KELAS B


LATAR BELAKANG DAN TOKOH
Latar Belakang
Dalam suatu perencanaan pembangunan ekonomi
diperlukan penentuan prioritas kegiatan diantara sektor-
sektor perekonomian. Pada dasarnya masing-masing sektor
tersebut tidak berdiri sendiri namun saling memiliki
keterkaitan.

Kemajuan suatu sektor tidak akan terlepas dari dukungan


yang diberikan oleh sektor-sektor lainnya sehingga
sebenarnya keterkaitan antar sektor ini dapat dimanfaatkan
untuk memajukan seluruh sektor-sektor yang terdapat
dalam perekonomian.
Tokoh
Dalam perekonomian dikenal konsepsi
keseimbangan umum (general
equilibrium) yang dikemukakan oleh
Walras.

Sedangkan untuk mempermudah


melihat hubungan antar industri dapat
digunakan model terbuka Leontief
(Leontief open Model) atau sering
disebut Tabel Input-Output Leontief.
Wassily Lontief
https://www.google.com/imgres?imgurlWassily_Leo
ntief_1973.jpg&imgrefurl=https://en.wikipedia.org/w
iki/
Tokoh
Analisis Input-Output dikembangkan
oleh Wassily Lontief, pada tahun 1930.
Metode ini sangat populer dan banyak
dipakai dalam melakukan analisis
terhadap struktur industri dan
perekonomian.

Secara sederhana model I-O


menyajikan informasi tentang transaksi
barang dan jasa serta saling keterkaitan
antarsatuan kegiatan ekonomi untuk
Wassily Lontief suatu waktu tertentu yang disajikan
https://www.google.com/imgres?imgurlWassily_Leo
ntief_1973.jpg&imgrefurl=https://en.wikipedia.org/w dalam bentuk tabel.
iki/
DASAR-DASAR TEORITIS
Landasan Teori Input Output

Telah berkembang menjadi salah satu metode yang


paling luas diterima, tidak hanya untuk mendeskripsikan
struktur industri suatu perekonomian saja tetapi juga untuk
memprediksikan perubahan-perubahan struktur tersebut
(Glasson, 1977).

Sepanjang baris Tabel Input-Output menunjukkan


pengalokasian output yang dihasilkan oleh suatu sektor
untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir,
selain itu pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi
penciptaan nilai tambah sektoral, sedangkan sepanjang
kolomnya menunjukkan struktur input yang digunakan oleh
masing-masing sektor dalam proses produksi, baik yang
berupa input antara maupun input primer.
Gambaran Menyeluruh Tabel I-O

1. Struktur perekonomian suatu wilayah yang mencakup


output dan nilai tambah masing-masing sektor.

2. Struktur input antara, yaitu transaksi penggunaan barang


dan jasa antar sektorsektor produksi.

3. Struktur penyediaan barang dan jasa, baik berupa


produksi dalam negeri

maupun barang impor atau yang berasal dari luar wilayah


tersebut.

4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik berupa


permintaan oleh berbagai sektor produksi maupun
permintaan untuk konsumsi, investasi, dan ekspor
Asumsi Dasar

Data dalam Tabel I-O mampu menggambarkan


keterkaitan antar sektor dalam kegiatan perekonomian
secara rinci mengenai input dan output sektoralnya.
Karena bersifat statis dan terbuka, maka ada beberapa
asumsi dasar yang harus dipenuhi agar memberikan hasil
yang akurat (Priyarsono et al, 2007), yaitu:

Keseragaman (Homogeneity), yaitu asumsi bahwa setiap


sektor ekonomi hanya memproduksi satu jenis barang
dan jasa dengan susunan input tunggal (seragam) dan
tidak ada subsitusi otomatis terhadap input dari output
sektor yang berbeda
Asumsi Dasar
Kesebandingan (Proportionality), yaitu asumsi bahwa
hubungan antara input dan output pada setiap sektor
produksi merupakan fungsi linier, artinya kenaikan atau
penurunan penggunaan input oleh suatu sektor akan
sebanding dengan kenaikan atau penurunan output yang
dihasilkan oleh sektor tersebut.

Penjumlahan (Aditivity), yaitu asumsi bahwa total efek dari


kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan
penjumlahan dari efek pada masing-masing kegiatan
produksi tersebut.
Kegunaan Analisis I-O
Untuk memperkirakan dampak permintaan akhir
terhadap output, nilai tambah, impor, penerimaan
pajak, dan penyerapan tenaga di berbagai sektor
produksi.

Untuk melihat komposisi penyediaan dan penggunaan


barang dan jasa terutama dalam analisis terhadap
kebutuhan impor dan kemungkinan subsitusinya.

Untuk mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya


paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi dan
sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan
perekonomian.

Untuk menggambarkan perekonomian suatu wilayah


dan mengidentifikasi karakteristik struktural suatu
perekonomian wilayah.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan Kekurangan
Dapat memberikan deskripsi yang Tidak mampu menjelaskan masalah
detail mengenai perekonomian distribusi pendapatan dalam suatu
nasional maupun regional dengan perekonomian karena tidak
mengantifikasikan ketergantungan terdapat elemen yang dapat
antar sektor dan asal (sumber) dari mencerminkan distribusi
ekspor dan impor pendapatan

Dapat ditentukan besarnya output Hanya dapat menjawab apakah


dari setiap sektor dan suatu daerah memiliki sumberdaya
kebutuhannya akan faktor produksi yang mencukupi untuk mencapai
dan sumber daya pada set target yang hendak dicapai,
permintaan akhir namun tidak dapat menjawab
bagaimana mencapainya

Dapat meramalkan dampak Semakin banyak kumpulan sektor


perubahan permintaan terhadap yang ada sehingga akan
perekonomian baik yang menyebabkan semakin banyak
disebabkan oleh swasta maupun informasi ekonomi yang lebih
pemerintah secara terperinci terperinci tidak terlingkup dalam
analisisnya
Kelebihan Kekurangan

Dapat memperkirakan dampak Perubahan yang relatif mungkin


permintaan akhir terhadap output, terjadi selama periode analisis
nilai tambah, impor, penerimaan diabaikan karena koefiesian I-O
pajak, dan penyerapan tenaga di yang konstan
berbagai sektor produksi

Dapat melihat penyediaan barang


dan jasa dalam analisis kebutuhan
impor dan kemungkinan
substitusinya

Dapat menggambarkan
perekonomian suatu wilayah dan
mengidentifikasi karakteristik
struktural suatu perekonomian
wilayah
CONTOH DAN APLIKASI
Analisis Input - Output
memberikan
deskripsi mengenai
Analisis I-O banyak diterapkan perekonomian
dalam proses perencanaan nasional / regional
pengembangan wilayah.
Keuntungan yang diperoleh Dapat ditentukan
dalam menggunakan model I-O besarnya output
dalam perencanaan
pengembangan wilayah yaitu : dari setiap sektor
Analisis dampak
perubahan
permintaan
Multiplier Effect

Efek pengganda output (Output Multiplier)

Merupakan alat analisis untuk menghitung total nilai


produksi dari semua sektor ekonomi yang diperlukan untuk
memenuhi nilai permintaan akhir dari output suatu sektor
Multiplier Effect

Efek pengganda pendapatan (Income


Multiplier)

Merupakan alat analisis yang digunakan


untuk mengetahui dampak perubahan
permintaan akhir terhadap perubahan
pendapatan yang diterima oleh rumah
tangga sebagai pensuplai tenaga kerja.
Multiplier Effect

Merupakan alat
Efek analisis untuk
pengganda mengetahui dampak
kesempatan perubahan
permintaan akhir
kerja pada suatu sektor
(Employment terhadap penyerapan
Multiplier) tenaga kerja di sektor
tersebut.
Linkages
Kaitan
Dalam kerangka model input- kebelakang
output, produksi suatu sektor (KKB /
mempunyai dua dampak backward
ekonomi terhadap sektor lain linkage
dalam perekonomian dan
membentuk adanya
keterkaitan yaitu :
Kaitan ke
depan (KKD /
forward
linkage)
Keterkaitan Ke Belakang dan Keterkaitan
Ke Depan Sektor Perekonomian
Kabupaten Pemalang
Hasil Analisis Angka Pengganda Sektor
Perekonomian Kabupaten Pemalang
MODEL INPUT-OUTPUT
Asumsi

1. Suatu produk tertentu hanya dilayani oleh satu sektor

2. Tidak ada produksi gabungan (joint product)

3. Jumlah kuantitas setiap masukan yang digunakan


dalam produksi oleh setiap sektor ditentukan seluruhnya
oleh tingkat keluaran setiap sektor tersebut

4. Teknologi sudah diberikan


Daftar Pustaka
John. M. Tanaka, Fujio. Applications of Leontiefs Input-Output Analysis in Our
Economy. reposit.sun.ac.jp/dspace/bitstream/10561/874/1/v45n1p29_tanaka.pdf

https://www.slideshare.net/yudie82/makalah-analisis-input-output

Pangaribuan, Oktavia. Ester. (2014). Penerapan Model Input-Output dalam Analisis


Perekonomian Provinsi Kalimantan Selatan. Jakarta: Pusdiklat KNPK
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/149-artikel-kekayaan-negara-
dan-perimbangan-keuangan/19961-penerapan-model-input-output-dalam-analisis-
perekonomian-provinsi-kalimantan-selatan (diunduh pada tanggal 05 November
2017, pukul 18.56)

Soemarno. 2011. Bahan Kajian Perencanaan Lingkungan dan Pengembangan


Wilayah: Analisis Input-Output (I-O).

Suryani, Timtim. 2013. Analisis Peran Sektor Ekonomi Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Kabupaten Pemalang (Analisis Tabel Input Output Kabupaten
Pemalang Tahun 2010).Universitas Negeri Semarang

Syahara, Alika. 2012. Perekonomian Regional Provinsi Jambi: Analisis Multisektoral


dengan Metode Input-Output. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai