Anda di halaman 1dari 18

EKONOMI INTERNASIONAL

• BAB 11 (KESEIMBANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL) Nama : Juwita Aliyah Tangoy


• BAB 12 (KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER UNTUK MENCAPAI KESEIMBAN Nim : 18061101033
GAN INTERNAL DAN EKSTERNAL) Kelas : 4/A1 Ep
Welcome!!
BAB 11
BAB 11 (KESEIMBANGAN
INTERNAL DAN
EKSTERNAL)
TUJUAN POKOK KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO YANG DIJALANKAN OLEH
PEMERINTAH DI SUATU NEGARA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

01 Menjaga keseimbangan internal (internal balance)

02 Menjaga keseimbangan eksternal (external balance)

03 Tingkat pertumbuhan ekonomi yang relative tinggi dan stabil

04 Distribusi pendapatan yang relatif merata


Menurut D. Salvatore (1993 : 528)
Pengertian internal dan eksternal balance adalah sebagai berikut :

Internal balance adalah suatu


keadaan equiibrium atau Internal balance
keseimbangan di dalam negeri antara
tingkat pengangguran (unemployment)
yang dapat ditolerir sekitar 2% - 3%
per tahun (frictional unemployment
sebgai akibat dari proses perpindahan
pekerjaan) dan tingkat inflasi yang
relatif sekitar 2% - 3% per tahun

External balance adalah suatu


keadaan equilibrium dari balance of
payment (BOP) dalam keadaan
External balance surplus untuk menutup kekurangan
international reserves suatu negara.
SWAN MODEL
Keterangan kurva swan model :
1. Kurva IB menggambarkan kombinasi nilai mata
uang atau exchange rate (e) dan total
pengeluaran domestik (C + I + G) yang
menghasilkan internal balance atau
keseimbangan di dalam negeri yang diinginkan
dalam perekonomian di mana
tingkatpengangguran relatif dan tingkat harga
yang stabil atau inflasi yang rendah juga
(masing-masing antara 2%-3%.
2. Kurva EB menggambarkan kombinasi nilai
mata uang atau exchange rate (e) dan total
pengeluaran domestik (C + I + G) yang
menghasilkan internal balance atau
keseimbangan neraca transaksi berjalan
current account (X-M).
3. Perpotongan kurva IB dan EB pada titik Q
menunjukkan tercapainya posisi internal dan
external balance secara simultan.
4. Dari perpotongan kurva IB dan EB akan
diperoleh empat kuadran.
KOMBINASI KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
Dari
POSISI KONDISI KEBIJAKAN kombinasi
KUADRAT TITIK EKONOMI BOP INTERNAL EKSTERNAL disamping
Devaluasi/Depr dapat
I A Unemployment Defisit Ekspansif esiasi
disimpulkan
I N Unemployment Defisit Kontraksi
Devaluasi/Depr bahwa untuk
esiasi
mencapai
Revaluasi/Apre
II B Unemployment Surplus Ekspansif siasi internal dan
Revaluasi/Apre
external
II D Unemployment Surplus Ekspansif siasi balance
secara
Revaluasi/Apre simultan
III F Inflation Surplus Ekspansif siasi
diperlukan
Revaluasi/Apre kombinasi
III K Inflation Surplus Kontraksi siasi tertentu
antara
Devaluasi/Depr
IV L Inflation Defisit Kontraksi esiasi kebijakan
Devaluasi/Depr
fiskal dan
IV M Inflation Defisit Kontraksi esiasi atau moneter
BAB 12
BAB 12 (KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER UNTU
K MENCAPAI KESEIMBANGAN INTERNAL DAN EK
STERNAL)
MACRO-ECONOMIC EQUILIBRIUM

Secara teoritis, pencapaian internal dan external macro-economic equilibrium ditunjukkan oleh ekuilbrium ketiga sektor e
konomi berikut :

01 02 03

Keseimbangan pasar barang atau Keseimbangan pasar uang Keseimbangan neraca pembayaran
goods market equilibrium dimana (money market equilibrium) (balance of payment equilbrium)
jumlah barang yang ditawarkan dimana jumlah uang yang dimana saldo current account (CA)
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan (Ms) sama dengan ditambah saldo capital account (KA)
diminta. Keseimbangan ini di jumlah uang yang diminta (Md) sama dengan nol atau CA+KA=0.
gambarkan dengan kurva IS yang atau dengan kata lain Ms=Md. Keseimbangan ini digambarkan
menunjukkan kombinasi antara Keseimbangan ini digambarkan dengan kurva BP yang
tingkat bunga (i) dan pendapatan dengan kurva LM yang menunjukkan kombinasi antara
(Y) pada pasar barang. menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan pendapatan
Keseimbangan dalam pasar barang tingkat bunga (i) dan pendapatan (Y) dipasar valas.
akan terjadi bila [S+M=I+X]. (Y) dipasar uang.
Pada grafik dibawah ini, keadaan marco
economic equilibrium tersebut ditunjukkan oleh
GRAFIK MACRO-ECONOMIC titik E yang merupakan titik potong antara
kurva IS, kurva LM, dan kurva BP dimana
EQUILIBRIUM tingkat bunga dalam negeri I = ie dan tingkat
pendapatan nasional Y = Ye.
BEBERAPA MACAM KEBIJ
AKAN OPEN MACRO EKON
OMIC

Kebijakan ekonomi makro terbuka yang dapat


digunakan untuk mencapai keseimbangan internl
dan eksternal akan tergantung juga pada system
exchange rate yang digunakan apakah fixed
exchange (kurs tetap) atau floating exchange rate
(kurs mengambangan).
Namun, secara umum kebijakan ekonomi makro terbuka tersebut dapat dikelompokan sebag
ai berikut.

Kebijakan fiskal dan monetr adalah


serangkaian kebijakan ekonomi makro
terbuka yang bertujuan untuk
mempengaruhi pengeluaran dan
perubahan permintaan (expenditure
01
and demand change policies).

Kebijakan devaluasi dan revaluasi • Kebijakan fiskal


ini/upvaluasi ini umumnya dijalankan dan/atau moneter
dalam system kurs tetap (fixed • Kebijakan perubahan
exchange rate) dan terutama ditunjukan kurs (devaluasi dan
untuk mencapai keseimbangan ekternal 02 revaluasi/upvaluasi)
atau keseimbangan balance of payment • Kebijakan pengawasan
langsung (direct
Kebijakan pengawasan secara langsung control)
dapat memengaruhi internal balance
(unemployment dan inflasi) dan external
balance (posisi BOP) melalui hal-hal
berikut.
03
a. Pengawasan perdagangan (trade
control)
b. Pengawasan lalu lintas devisa (foreign
exchange control)
c. Pengawasan teknis lainnya
INTERAKSI KEBIJAKAN EKONOMI
MAKRO TERBUKA
Dengan berdasarkan pada pendapat P.H. Lindert (1991: 458, 485) tentang model makro untuk ekonomi
terbuka sesuai dengan sistem kurs yang digunakan, maka dapat disusun dengan dikembangkan suatu
skema interaksi antara ketiga kebijakan ekonomi makro terbuka (fiskal, moneter, pengawasan/control),
baik dengan sistem kurs tetap (fixed exchange rate) maupun kurs megambang (floating exchange
rate), untuk mencapai macro economy equilibrium.
Analsis grafik kebijakan Moneter dan Fiskal terhadap Macro-Economic-
01 Equilibrium dengan Asumsi Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) dan Perfect
Capital Mobility

a. Kebijakan Moneter

Pada grafik disamping, Kurva BP bersifat


horizontal karena adanya mobilitas modal
yang sempurna (perfect capital mobility)
dimana tingkat bunga domestik sama
dengan tingkat bunga luar negeri (i=if).
Dalam hal ini, bila tingkat bunga didalam
negeri lebih tinggi daripada tingkat
tabungan luar negeri (i>if), maka akan terjadi
pemasukan modal dari luar negeri yang tidak
berhingga (infinite), sehingga foreign assets
menjadi nol (zero).
b. Kebijakan Fiskal Pada grafik di atas dilihat bagaimana kebijakan fiskal
ekspansi dari pemerintah dengan cara menambah
pengeluarannya dan/ atau menurunkan pajak sehingga
terjadi beberapa hal berikut.
Kurva IS bergeser dari titik E menjadi IS’
Ekuilibrium bergeser dari titik E menjadi E’
Pada ekuilibrium E’ , tingkar bunga domestic lebih tinggi dari
tingkat bunga luar negeri ( i > if ) , menyebabkan surplus
capital account karena banyaknya aliran modal mengalir ke
dalam negeri.
Untuk mengurangi tekanan apresiasi domestic currency ,
Bank sentral mesti menambah money supply ( domestic
currency ) denga memberi foreign currency yang mengalir
masuk.
Penambahan money supply ini akan menggeser kurva LM
menjadi LM’ sehingga tercapaj keseimbangan ekonomi
nasional pada titik E’’
Pada titika E” tingkat bunga dalam negeri akan kembali
sama dengan tingkat bunga luar negeri ( i = if ) , tetapi
dengan tingkat income yang lebih tinggi.
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa dalam system kurs
tetap dan perfect capital mobility , ternyata kebijakan
moneter kurang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan
pendapatan dibandingkan dengan kebijkan fiskal,
Analisis Grafis Kebijakan Moneter dan Fiskal terhadap Macro Economic –
02 Equilibrium dengan asusmsi Kurs Mengambang dan Perfect Capital Mobility

a. Kebijakan Moneter
Pada grafik di samping dapat dilihat bagaimana efek kebijakan
moneter ekspansif dalam bentuk menambah jumlah uang beredar
(money supply) sehingga terjadi hal – hal berikut.
Kurva LM bergeser menjadi LM’
Ekuilibrium bergeser dari titik E menjadi E’
Pada ekuilibrium E tingkat bunga domestik i < if , menyebabkan
capital account defisit karena banyaknya modal mengalir ke luar
negeri.
Karena berlaku sistem kurs mengambang , maka defisit current
account akan dapat dihindari melalui mekanisme depresiasi
domestic currency.
Depresisasi domestic currency akan mendorong ekspor kembali,
sehingga kurva IS bergeser menjadi IS’ dan akhirnya ekuilibrium
bergeser dari E’ Ke E’’.
Pada titik E” , income (Y) naik dan i = if. Dapat ditambahkan bahwa
dengan sistem kurs mengambang ini, Bank Sentral tidak melakukan
intervensi dalam menentukan tingkan kurs , tetapi dapat
mempengaruhinya melalui perubahan money supply yang
diinginkan oleh otoritas moneter. Hal ini merupakan salah satu
keuntungan dari sistem kurs bebas sepanjang otoritas dapat
bertindak transparan dan juju.
b. Kebijakan Fiskal
Pada grafik di atas dapat dilihat bagaimana kebijkan
fiskal ekspansif dalam bentuk peningkatan pengeluaran
pemerintah dan / atau pengurangan pajak sehingga
terjadi hal – hal berikut.
Kurva IS bergeser menjadi kurva IS’
Ekuilibrium bergeser dari titik E menjadi E’
Pada ekuilibrium E’ , tingkat bunga domestik lebih tinggi
dari tingkat bunga luar negeri ( i > if) , menyebabkan
capital account surplus karena banyaknya modal
mengaluir ke dalam negeri.
Karena berlaku sistes devisa bebas , maka akan terjadi
apresiasi domestic currency.
Apresiasi domestic currency ini akan mengurangi ekspor
dan menaikkan impor sehingga kurva kembali bergeser
menjadi kurva IS dan keseimbangan ekonomi nasional
kembali bergeser dari titik E’ ke titik E. Perlu diketahui
bahwa kebijakan fiskal dalam sistem kurs mengembang
untuk meningkatkan pendapatan pada dasarnya kurang
efektif karena terjadinya “Growding Out” yaitu adanya
offesting antara kenaikan pendapatan (income) dan
penurunan ekspor sebagai akibat dari apresiasi
domestic currency dari kebijakan fiskal ekspansif.
“Thank You”

Anda mungkin juga menyukai