Secara teoritis, pencapaian internal dan external macro-economic equilibrium ditunjukkan oleh ekuilbrium ketiga sektor e
konomi berikut :
01 02 03
Keseimbangan pasar barang atau Keseimbangan pasar uang Keseimbangan neraca pembayaran
goods market equilibrium dimana (money market equilibrium) (balance of payment equilbrium)
jumlah barang yang ditawarkan dimana jumlah uang yang dimana saldo current account (CA)
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan (Ms) sama dengan ditambah saldo capital account (KA)
diminta. Keseimbangan ini di jumlah uang yang diminta (Md) sama dengan nol atau CA+KA=0.
gambarkan dengan kurva IS yang atau dengan kata lain Ms=Md. Keseimbangan ini digambarkan
menunjukkan kombinasi antara Keseimbangan ini digambarkan dengan kurva BP yang
tingkat bunga (i) dan pendapatan dengan kurva LM yang menunjukkan kombinasi antara
(Y) pada pasar barang. menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan pendapatan
Keseimbangan dalam pasar barang tingkat bunga (i) dan pendapatan (Y) dipasar valas.
akan terjadi bila [S+M=I+X]. (Y) dipasar uang.
Pada grafik dibawah ini, keadaan marco
economic equilibrium tersebut ditunjukkan oleh
GRAFIK MACRO-ECONOMIC titik E yang merupakan titik potong antara
kurva IS, kurva LM, dan kurva BP dimana
EQUILIBRIUM tingkat bunga dalam negeri I = ie dan tingkat
pendapatan nasional Y = Ye.
BEBERAPA MACAM KEBIJ
AKAN OPEN MACRO EKON
OMIC
a. Kebijakan Moneter
a. Kebijakan Moneter
Pada grafik di samping dapat dilihat bagaimana efek kebijakan
moneter ekspansif dalam bentuk menambah jumlah uang beredar
(money supply) sehingga terjadi hal – hal berikut.
Kurva LM bergeser menjadi LM’
Ekuilibrium bergeser dari titik E menjadi E’
Pada ekuilibrium E tingkat bunga domestik i < if , menyebabkan
capital account defisit karena banyaknya modal mengalir ke luar
negeri.
Karena berlaku sistem kurs mengambang , maka defisit current
account akan dapat dihindari melalui mekanisme depresiasi
domestic currency.
Depresisasi domestic currency akan mendorong ekspor kembali,
sehingga kurva IS bergeser menjadi IS’ dan akhirnya ekuilibrium
bergeser dari E’ Ke E’’.
Pada titik E” , income (Y) naik dan i = if. Dapat ditambahkan bahwa
dengan sistem kurs mengambang ini, Bank Sentral tidak melakukan
intervensi dalam menentukan tingkan kurs , tetapi dapat
mempengaruhinya melalui perubahan money supply yang
diinginkan oleh otoritas moneter. Hal ini merupakan salah satu
keuntungan dari sistem kurs bebas sepanjang otoritas dapat
bertindak transparan dan juju.
b. Kebijakan Fiskal
Pada grafik di atas dapat dilihat bagaimana kebijkan
fiskal ekspansif dalam bentuk peningkatan pengeluaran
pemerintah dan / atau pengurangan pajak sehingga
terjadi hal – hal berikut.
Kurva IS bergeser menjadi kurva IS’
Ekuilibrium bergeser dari titik E menjadi E’
Pada ekuilibrium E’ , tingkat bunga domestik lebih tinggi
dari tingkat bunga luar negeri ( i > if) , menyebabkan
capital account surplus karena banyaknya modal
mengaluir ke dalam negeri.
Karena berlaku sistes devisa bebas , maka akan terjadi
apresiasi domestic currency.
Apresiasi domestic currency ini akan mengurangi ekspor
dan menaikkan impor sehingga kurva kembali bergeser
menjadi kurva IS dan keseimbangan ekonomi nasional
kembali bergeser dari titik E’ ke titik E. Perlu diketahui
bahwa kebijakan fiskal dalam sistem kurs mengembang
untuk meningkatkan pendapatan pada dasarnya kurang
efektif karena terjadinya “Growding Out” yaitu adanya
offesting antara kenaikan pendapatan (income) dan
penurunan ekspor sebagai akibat dari apresiasi
domestic currency dari kebijakan fiskal ekspansif.
“Thank You”