Anda di halaman 1dari 7

;;

ANALISIS
HASIL SURVEY PEMANTAUAN
STATUS GIZI BALITA
DI KELURAHAN SUNGAI JAWI
KECAMATAN PONTIANAK KOTA
KOTA PONTIANAK
TAHUN 2021

||
||
||
||
||
||

Herkulana Farida, S.Gz. MPH


Fungsional Nutrisionis Ahli Muda
Dinas Kesehatan Kota Pontianak
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standar
pelayanan minimal yang harus dilakukan. Status gizi masyarakat pada umumnya,
menjadi kebutuhan data untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada
diwilayah kerja sebagai dasar perencanaan kegiatan dan evaluasi kinerja serta
intervensi apa yang akan dilakukan para pemangku kepentingan.
Untuk ketersediaan informasi perkembangan status gizi dan capaian
kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat,teratur dan berkelanjutan diantara
pelaksanaan Riskesdas, dipandang perlu melakukan monitoring dan evaluasi
setiap tahun. Pelaksanaan PSG secara periodik dan berkesinambungan setiap
tahun merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan
pembinaan gizi. Data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan PSG dapat
dijadikan bahan pengambilan keputusan dan penyusunan rencana kegiatan
pembinaan gizi di suatu wilayah, Pemantauan Status Gizi adalah kegiatan survey
status gizi yang berkelanjutan untuk mengumpulkan data indikator status gizi dan
determinannya.

B. Pengertian
Pemantauan Status gizi (PSG) merupakan salah satu komponen Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dengan tujuan memberikan informasi
gambaran besaran masalah gizi yang ada di suatu wilayah. Melakukan
pengukuran status gizi pada Balita juga merupakan salah satu metode penilaian
status gizi penduduk sehingga penanggulangan masalah gizi dapat dilakukan
secara lebih tepat. Pemantauan status gizi ini dilakukan secara berkala (setiap
tahun), dengan cara ini PSG menghasilkan informasi besaran masalah gizi dan
trend status gizi penduduk dari waktu ke waktu.
Pemantauan Status Gizi (PSG) dapat diartikan juga sebagai kegiatan
penilaian status gizi untuk memperoleh informasi besar dan luasnya masalah gizi,
baik akut , khususnya pada anak balita. Kegiatan PSG merupakan bagian dari
monitoring dan evaluasi kegiatan pembinaan gizi, dalam rangka mendukung
kegiatan perbaikan gizi untuk pengambilan keputusan dan tindakan,penentuan
kebijakan dan penyusunan rencana kegiatan perbaikan gizi di suatu wilayah
secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan. Laporan ini secara khusus
menyajikan hasil pengamatan masalah gizi untuk lingkup Kelurahan berdasarkan
hasil survey PSG Kota Pontianak Tahun 2021.
C. Tujuan
Tujuan Umum : Mengetahui Masalah Gizi pada Balita di Kelurahan Sungai Jawi
Kecamatan Pontianak Kota
Tujuan Khusus :
Untuk memperoleh informasi status gizi balita di Kelurahan Sungai Jawi yang
meliputi:
1) Prevalensi balita gizi kurang (underweight) berdasarkan indeks BB/U
2) Prevalensi balita pendek (stunting) berdasarkan indeks PB/U atau TB/U
3) Prevalensi balita kurus (wasting) berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB
BAB II
GAMBARAN UMUM SAMPEL

A. Kelompok Umur Balita


Dari 230 balita yang menjadi sampel , tercatat sebanyak 29 anak ( 12,61%)
yang berusia 0-5 bulan, sebanyak 93 anak berusia antara 6 - 23 bulan
(40,43%) serta 108 anak berusia 24-59 bulan (46,96%)
Gambar 1. Distribusi Kelompok Umur Balita

B. Jenis Kelamin Balita


Jenis kelamin sampel balita di Kelurahan Sungai Jawi hampir berimbang.
Sampel balita laki-laki sebanyak 111 balita (48,26%) dan sampel balita
perempuan sebanyak 119 balita (51,74%).
Gambar 2. Jenis Kelamin Sampel Balita
BAB III
PEMBAHASAN HASIL

A. Penilaian Status Gizi


1. Status Gizi Balita berdasarkan Indeks BB/U
Status gizi berdasarkan indeks BB/U memperlihatkan indikasi masalah
gizi secara umum dan tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang
bersifat kronis atau pun akut karena BB berkorelasi positif dengan tinggi
badan, BB yang rendah dapat disebabkan karena pendek (kronis) atau
sedang menderita diare atau penyakit infeksi lainnya (akut).

Berdasarkan indikator Berat Badan menurut Umur, yang


menggambarkan status gizi melalui massa jaringan terlihat bahwa 3,48
persen balita di Kelurahan SUngai Jawi mengalami Berat badan Kurang dan
ksangat kurang (underweight).

2. Status Gizi Balita berdasarkan Indeks TB (TB/U)


Berdasarkan indikator Tinggi Badan menurut umur yang
menggambarkan status gizi masa lampau (kronis) atau menilai pertumbuhan
linear terlihat bahwa terdapat 6,09 % balita di Kelurahan Sungai Jawi di
tahun 2021 mengalami stunting atau tinggi badan dalam kategori pendek dan
sangat pendek.

3. Status Gizi Balita berdasarkan Indeks PB (BB/TB)


Berdasarkan indikator Berat Badan menurut Tinggi Badan yang
mengambarkan proporsional tubuh dan mengambarkan status gizi secara
akut sebagai akibat keadaan yang tidak lama/singkat (wabah/kelaparan) dan
berisiko berbagai penyakit degenerative saat dewasa serta merupakan target
sasaran intervensi terlihat bahwa di kelurahan di Kelurahan Sungai Jawi
terdapat 6,52% prevalensi balita kurus yang termasuk kategori gizi kurang+
buruk.
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan hasil survey PSG Balita Di kelurahan Sungai Jawi, dapat terlihat bahwa
Prevalensi Balita Underweight sebesar 9,57%, Stunted sebesar 10,43% dan
Wasting 5,22%. Jika dilihat dari nilai batas prevalensi untuk Kesehatan masyarakat
yang dikeluarkan oleh WHO (2019) maka dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Sungai Jawi untuk masalah stunting masuk kategori sedang ( 10 - <20%) dan
wasting masuk dalam masalah sedang ( range 5 - <10%) . Oleh karena itu
dengan menggabungkan dua indikator tersebut maka wilayah kelurahan Sungai
Jawi mengalami masalah gizi akut, sebab prevalensi balita pendek kurang dari 20%
dan prevalensi balita kurus > 5%.

Pontianak, November 2021


Pembuat laporan

Herkulana Farida, S.Gz.MPH


NIP. 19730512 1996 03 2 001

Anda mungkin juga menyukai