Anda di halaman 1dari 19

HUKUM PENGANGKUTAN

Aditya Priansyah
Arnold Subhan
Devi Nugrahani M.
Fissabela
Muhammad Fakhriyadi
Oktavian Garda P

Pengangkutan
Adalah

perjanjian timbal balik antara


pengangkut dengan pengirim, dimana
pengangkut mengikatkan diri untuk
menyelenggarakan pengangkutanbarang
dan atau orang dari suatu tempat ke
tempat tertentu dgn selamat, sedangkan
pengirim mengikatkan diri dengan
membayar uang angkutan

DEFINISI HUKUM PENGANGKUTAN


Keseluruhan

peraturan-peraturan
baik yang telah dikodifikasi atau
yang belum dikodifikasi yang
mengatur semua hal-hal yang
berkaitan dengan pengangkutan.

Aspek-aspek pengangkutan
1. Pelaku,

yaitu orang yang melakukan


pengangkutan.

2. Alat

pengangkutan, yaitu alat yang


digunakan untuk menyelenggarakan
pengangkutan

3. Obyek

pengangkutan, yaitu muatan yang


diangkut baik barang atau penumpang.

4.Perbuatan yaitu kegiatan mengangkut


barang/penumpang sejak pemuatan sampai
dengan penurunan di tempat tujuan
5. Fungsi pengangkutan, yaitu meningkatkan
kegunaan dan nilai barang
6. Tujuan pengangkutan yaitu sampai ditempat
tujuan dengan selamat, biaya pengangkutan
lunas.

Pengangkutan darat

Landasan Hukum :

1.

KUHD
sudah diatur secara sistemetis. Dalam Buku I Bab V bagian
2 dan 3 mulai Pasal 90 s/d 98. Dalam bagian ini diatur
sekaligus pengangkutan darat dan perairan darat tetapi
khusus pengangkutan barang;

2.

Peraturan Khusus :

UU tentang Perkereta Apian, UU No 23/07

UU tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, UU No 22/09

Pengangkutan Laut
Definisi
Segala aturan (kaidah, norma) yang mengatur lalu lintas
mengenai pengangkutan menyeberang laut
Landasan Hukum :
KUHD, Buku II bab V tentang Perjanjian charter kapal
KUHD, Buku II bab V A tentang pengangkutan barang-barang
KUHD , Buku II, Bab V-B tentang pengangkutan orang
UU No 17/2008 tentang pelayaran.

Pengangkutan Udara
Landasan Hukum :
UU

No 1 tahun 2009 tentang penerbangan.

Pengertian perjanjian pengangkutan


Suatu

perjanjian dimana satu pihak


menyanggupi untuk dengan aman
membawa orang atau barang dari suatu
tempat kelain tempat, sedangkan pihak
lainnnya menyanggupi akan membayar
ongkosnya.

Unsur-unsur Perjanjian Pengangkutan


Perjanjian timbal balik yaitu suatu

perjanjian dimana para pihak mempunyai


hak dan kewajiban sama
Para

pihak adalah pengangkut,


penumpang,pengirim walaupun
dimungkinkan adanya pihak ketiga yang
berkepentingan.

Obyek

pengangkutan adalah barang dan


atau orang
Kewajiban pengangkut
menyelenggarakan pengangkutan dengan
selamat
Kewajiban pengirim, penumpang
membayar biaya pengangkutan

Para Pihak Dalam Pengangkutan


Pengirim

Pengangkut

Penerima

Pengirim mengikatkan diri dengan


pengangkut untuk muatan yg diserahkan
kpdnya, selanjutnya menyerahkan kpd org
yg ditunjuk sebagai penerima

Pengertian Pengirim
Pihak

yang membuat perjanjian


pengangkutan dengan pihak
pengangkut untuk menyelenggarakan
pengangkutan dengan selamat, sesuai
dengan perjanjian, dan sebagai kontra
prestasinya pengirim membayar biaya
pengangkutan.

Pengertian Penerima
Penerima

adalah pihak ketiga yang


berkepentingan terhadap diterimanya
barang kiriman.Sipenerima disini mungkin si
pengirim yang telah mengadakan perjanjian
pengangkutan dengan pengangkut, mungkin
juga pihak ketiga yang tidak ikut di dalam
perjanjian.

Kedudukan Penerima
1.

Bisa sekaligus pengirim, yaitu pihak yang


mengadakan perjanjian pengangkutan
dengan pengangkut atau dapat juga

2.

Orang lain yang ditunjuk oleh pengirim


untuk menerima barang-barang yang
dikirimnya.

Kewajiban penerima
Sejak

penerima mendapatkan haknya untuk


menerima barang angkutan, secara otomatis
menjadi pihak yang berkepentingan dalam
perjanjian pengangkutan, akibatnya :

Berlaku

ketentuan-ketentuan dalam perjanjian


pengangkutan yaitu kewajiban untuk membayar
uang angkutan kecuali ditentukan lain.

Sifat/Asas perjanjian pengangkutan


1. Konsensuil : perbuatan perjanjian
pengangkutan tidak disyaratkan harus
tertulis, sudah cukup apabila ada
persetujuan kehendak antara pihak-pihak.
2. Koordinasi : di dalam perjanjian
pengangkutan mensyaratkan kedudukan
para pihak sejajar.

3. Campuran :
a. Pemberian kuasa,
b. penitipan,
c. pelayanan berkala melekat pula dalam
perjanjian pengangkutan.
4. Pengangkut tidak mempunyai hak retensi.

Ekspeditur :
- Seorang perantara yang bersedia untuk
mencarikan pengangkut yang baik bagi
pengirim.
- Orang, yang pekerjaannya menyuruh orang
lain untuk menyelenggarakan pengangkutan
barang-barang dagangan dan barang-barang
lainnya melalui daratan dan perairan.

Anda mungkin juga menyukai