Anda di halaman 1dari 14

HUKUM DAGANG

MATERI
PENGANGKUTAN
Pengertian Pengangkutan

 Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan


barang dan/atau orang dari tempat asal ke tempat tujuan.
 Unsur-unsur pengangkutan sebagai berikut:

1. adanya sesuatu yang diangkut.


2. tersedianya kenderaan sebagai alat angkut.

3. ada tempat yang dapat dilalui alat angkut.


Moda (mode) Angkutan

1. Moda angkutan darat

2. Moda angkutan laut


3. Moda angkutan jalan

4. Moda angkutan kereta api


Pengaturan Hukum Pengangkutan di Indonesia

1.KUHD
2.UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
3.UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
4.UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
5.UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
Legislasi tersebut diikuti oleh peraturan pelaksananya.
Pengertian Kapal

• Menurut Pasal 309

Kapal adalah semua alat berlayar apapun nama dan


sifatnya. Alat berlayar tersebut adalah semua benda yang
dapat berlayar dan bergerak diatas air, bagaimanapun
disusun dan diperuntukkan.
lanjutan...

• Menurut Pasal 1 angka 6 UU Pelayaran

Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis


tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga
mekanik, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan
air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.
Pengertian Pesawat Udara

• Pasal 1 UU No. 1 Tahun 2009

Pesawat udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat


terbang dia tmosfer karena adanya gaya angkat dari reaksi
udara, tetapi bukan reaksi udara terhadap permukaan bumi
yang digunakan penerbangan.
Pengertian Kereta Api

• Pasal 1 angka 2 UU No. 23

Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga


gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan

sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang


bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta
api.
Pengertian Kendaraan
• Pasal 1 angka 1 UU No. 22 Tahun 2009
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan
sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan,
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi,
Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.
• Pasal 1 Aangka 7 UU No. 22 Tahun 2009
Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang
terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak
Bermotor.
Perjanjian Pengangkutan

 Dari segi hukum, perjanjian pengangkutan merupakan


perjanjian timbal balik antara pengangkut dan pengirim
barang dan/atau penumpang.
R. Subekti mendefenisikan perjanjian pengangkutan
sebagai suatu perjanjian di mana satu pihak
menyanggupi untuk dengan aman membawa orang atau
barang dari suatu tempat ke tempat yang lain, sedangkan
pihak yang lainnya menyanggupi untuk membayar
ongkos angkutannya.
Pihak dalam Perjanjian Pengangkutan

1. Pengangkut

2. Pengirim barang atau penumpang


Kewajiban Pengangkut

• Kewajiban utama pengangkut adalah


“menyelenggarakan” pengangkutan dari tempat asal ke
tempat tujuan.
• Menyelenggarakan pengangkutan itu bermakna,
pengangkut dapat mengangkut sendiri penumpang dan
atau barang yang bersangkutan atau oleh pengankut lain
atas perintahnya.
Tanggung Jawab Pengangkut

• Pengangkut berkewajiban memanggung segala kerugian


yang diderita oleh penumpang atau barang yang
diangkutnya tersebut.
• Wujud tanggung jawab tersebut adalah ganti rugi
(kompensasi).
Prinsip-Prinsip Tanggung Jawab Pengangkut

1. Prinsip tanggung jawab berdasarkan adanya unsur


kesalahan (fault liability).

2. Prinsip tanggung jawab berdasarkan praduga


(presumption of liability).
3. Prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability).

Anda mungkin juga menyukai