BAB I
1. Pengantar
Hukum pengangkutan merupakan bagian dari hukum dagang (perusahaan) yang
termasuk dalam bidang keperdataan. Adapun hukum pengangkutan bila dilihat dari segi
keperdataan dapat dilihat sebagai peraturan-peraturan daidalam dan diluar kodifikasi.
Dan apabila dilihat dari segi hukum normatif , bidang hukum keperdataan adalah
subsistem tata hukum nasional.
Menurut Abdul Kadir Muhammad (1998:6) Bahwa hukum pengangkutan adalah
merupakan sistem hukum yang memiliki:
Subyek hukum, pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan dan pihak yang
berkepentingan dengan pengangkutan.
Status hukum, pihak pengangkut slalu berstatus perusahaan pengangkutan
Obyek hukum, alat pengangkut muatan yang diangkut dan biaya angkutan.
Peristiwa hukum, proses penyelenggaraan pengangkutan
Hubungan hukum, kewajiban dan pihak-pihak dalam perjanjian pengangkutan
dan pihak lain yang berkepentingan.
3. Definisi Pengangkutan.
Hukum pengangkutan adalah sebuah perjanjian timbal balik antara pengangkut
dengan pengirim, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan
pengangkutan barang dan atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan
selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. Pihak
pihak dalam perjanjian pengangkutan adalah pengangkut dan pengirim. Sifat perjanjian
pengangkutan adalah timbal balik. Kewajiban pengangkut adalah menyelenggarakan
pengangkutan barang dan atau orang dengan selamatsedangkan kewajiban pengirim
yaitu membayar uang angkutan.
BAB II
Perjanjian Pengangkutan.