DISUSUN OLEH :
SALATIGA
2019
PENGESAHAN
Laporan ini dinyatakan sah dan memenuhi syarat untuk diajukan sebagai
laporan akhir Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Tahun Akademik 2018/2019 di Bank Indonesia, Bank Muamalat, Otoritas Jasa
Keuangan Bandung, museum BI dari tanggal 8 juli 2019 s/d 12 juli 2019.
MENGETAHUI
Dekan
Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menyelesaikan tugas kuliah kerja lapangan. Laporan ini telah diupayakan agar dapat
sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya laporan ini sekiranya
bermanfaat bagi setiap pembacanya. Laporan ini penyusun sajikan sebagai bagian
dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami
betul tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas
kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan dengan
segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun,
sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai. Dan merupakan bahan kesempurnaan
untuk laporan ini selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga laporan yang penulis
buat ini mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
UUD 1945 pasal 33 menegaskan bahwa negara memperhatikan dan
menjaga perekonomian bangsa Indonesia, yang memenuhi banyak hajat
hidup orang banyak . upaya pemerintah tersebut memerlukan dukungan
seluru elemen negara, termasuk dunia akademis perguruan tinggi.
Peningkatan suatu mutu pendidikan merupakan salah satu amanat
GBHN, yaitu pendidikan yang menkung gacu pada kebutuhan lapangan kerja
untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
Fakultas ekonomi dan bisnis islam IAIN Salatiga sebagai lembaga ilmiah di
perguruan tinggi mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan
perekonomian Indonesia, serta menyiapkan lulusan yang sesuai dengan
kebutuhan lapangan kerja, salah satunya dengan mencetak generasi yang
handal, yang memahami seluk beluk perekonomian serta
mengimplementasikan dalam dunia nyata.
Saat ini, dunia bisnis dan perbankan mengalami perkembangan yang
pesat, berbagai teknologi dan trobosan baru mulai bermunculan. pasar bebas
yang sebentar lagi mendunia, akan meningkatkan kopetensi dalam dunia
kerja dan bisnis. Karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas yang siap terjun di masyarakat sudah harus disiapkan sejak
mahasiswa duduk di perguruan tinggi, baik melalui kegiatan pekuliahan
maupun melalui praktik lapangan.
Salah satu upaya mencetak lulusan sesuai kebutuhan lapanagan kerja
adalah memberikan mata kuliah praktik disamping mata kuliah yang
bersifat teori. Salah suatu kurikulum fakultas ekonomi dan bisnis islam yang
mendukung standar kompetensi, terakomidasi dalam kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang termasuk dalam rumpun Mata Kuliah Keahlian
(MKK). Pelasanaan KKL bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang
berkembang, karena itu lokasi dan sasaran KKL bisa berbeda setiap tahunya.
Tahun ini lokasi KKL adalah Bank Muamalat, Otoritas Jasa
Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Museum Bank Indonesia dan tempat
industry dan bisnis yaitu Taman Impian Jaya Ancol (Dufan), dan PT USM
Berkah Indonesia. Pemilihan lokasi ini berdasarkan kepada sasaran strategis
yang hendak dicapai yakni pemberian bekal pengetahuan kepada mahasiswa
yang bersifat parktis dan komperatif tentang proses kerja dan kinerja lembaga-
lembaga bank, keuangan dan bisnis di Indonesia dalam rangka mewujudkan
dan menegakan ekonomi yang mandiri di Indonesia.
Dengan kegiatan KKL ini diharapkan akan terbentuk sebuah konsep
keilmuan dalam bidang ekonomi dan bisnis yang utuh, komprehensif dan
berwawasan Indonesia khususnya dalam penguasaan mata kuliah ke Bank
Sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan, Kewirausahaan dan Bisnis. Konsep
keilmuan yang seperti inilah yang diyakini akan mengarahakan pemahaman
keilmuan ekonomi dan bisnis Islam secara aplikatif dan sekaligus membentuk
wawassan keislaman yang eksklusif.
B. TUJUAN
1. Membekali mahasiswa pengetahuan praktis tentang profile, tupoksi dan
kinerja Bank Muamalat, Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia,
Kewirausahaan dan binis serta perbankan erat dengan kerja-kerja di
bidang ekonomi dan bisnis serta perbankan.
2. Sebagai alat untuk menjembatani kesenjangan antara teori yang diperoleh
di perkuliahan dengan praktik dilapangan
3. Membekali mahasiswa pengetahuan praktis yang bersifat informatif
maupun komperatif yang berkaitan dengan perbankan dan binis di
Indonesia, khususnya dari segi kontribusi dab peran kajian perbankan,
lembaga keuangan dan bisnis.
4. Sebagai wahana pelatihan bagi mahasiswa untuk mempelajari dan
menganalisis masalah-masalah perbankan, dan otoritas jasa keuangan
serta bisnis di Indonesia.
C. Manfaat
Manfaat kegiatan KKL adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Adapun target kegiatan ini adalah:
1. Mahasiswa memahami kedudukan Bank Muamalat, Bursa Efek Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan, Museum Bank Indonesia dan lembaga bisnis
2. Mahasiswa melihat dan memahami dari dekat profil lembaga keuangan
serta dunia bisnis.
3. Mahasiswa memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kedudukan Bank
Muamalat, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Museum Bank
Indonesia dan lembaga bisnis
4. Mahasiswa memahami alur kerja dan kinerja kedudukan Bank Muamalat,
Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Museum Bank Indonesia
dan lembaga bisnis
5. Memahami mengetahui masalah-masalah ang dihadapi pengusaha dalam
tahapan membangun bisnisnya
6. Mahasiswa memahami kendala-kendala yang dihadapi oleh kedudukan
Bank Muamalat, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Museum
Bank Indonesia dan lembaga bisnis dalam menjalankan tupokisnya
7. Mahasiswa dapat melakukan analisis terhadap kinerja kedudukan Bank
Muamalat, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Museum Bank
Indonesia dan lembaga bisnis
8. Mahasiswa mampu memberikan masukan secara krtitis kontruktif
terhadap kedudukan Bank Muamalat, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan, Museum Bank Indonesia dan lembaga bisnis
D. Jadwal Kegiatan
1. WAKTU
PELAKSANAAN
Misi OJK
a. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
b. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil.
c. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Dalam Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang teridiri dari tujuh
Dewan Komisioner, dimana ketua dari Dewan Komisioner ini akan
membawahi tiga anggota dewan komisioner yang masing – masing mewakili
perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan non bank (LKNB), Lembaga
Otoritas Jasa Keuangan nantinya akan lebih focus untuk menangani mikro
prudential. Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi untuk
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. OJK mempunyai tugas
melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor perbankan. Sektor pasar modal dan sektor IKNB. Adapun wewenang
yang dimiliki OJK adalah sebagai berikut:
a. Terkait Khusus Pengawasan dan Pengaturan Lembaga Jasa Keuangan
Bank yang meliputi:
1. Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank,
anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan
sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank,
serta pencabutan izin usaha bank.
2. Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana,
produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa.
3. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang
meliputi: likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio
kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit,
rasio pinjaman terhadap simpanan dan pencadangan bank
laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja bank
sistem informasi debitur; pengujian kredit (credit testing) dan
standar akuntansi bank.
4. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank,
meliputi: manajemen risiko tata kelola bank; prinsip mengenal
nasabah dan anti-pencucian uang; dan pencegahan pembiayaan
terorisme dan kejahatan perbankan serta pemeriksaan bank.
b. pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan antara lain:
1. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan
oleh Kepala Eksekutif.
2. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
konsumen dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan,
pelaku, dan atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
3. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan
atau pihak tertentu.
4. Melakukan penunjukan pengelola statuter.
5. Menetapkan penggunaan pengelola statuter.
6. Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan.
7. Memberikan dan atau mencabut: izin usaha, izin orang
perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran, surat tanda
terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan usaha, pengesahan,
persetujuan atau penetapan pembubaran dan penetapan lain.
1. Profil Lembaga
2. Administrasi Lembaga
Museum Bank Indonedia berdiri dengan tujuan untuk dapat
memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam
perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar
belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu
ke waktu, Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk membangun Museum
Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI Kota yang perlu
dilestarikan. Jadi kelembagaan Museum Bank Indonesia dibahwa naungan
oleh Bank Indonesia. Dimana Museum Bank Indonesia di etuai oleh Direktur
Unit Khusus Museum Bank Indonesia (UKMBI) M. Ashadi.
b. Pameran Temporer
c. Ruang Auditorium
e. Ruang Serbaguna
Salah satu keunggulan Museum Bank Indonesia adalah terdapatnya beberapa
ruangan yang dapat digunakan untuk kepentingan pengunjung. Salah satunya
adalah ruang serbaguna yang terletak di lantai 1. Ruangan ini dapat digunakan
untuk ruang makan dalam mendukung kegiatan edukasi yang diselenggarakan
di ruang auditorium. Atau kegiatan seni dan budaya.
f. Perpustakaan
Bursa Efek Indonesia juga memiliki visi dan misi untuk mencapai
tujuan perusahaan. Visi Bursa Efek Indonesia adalah untuk menjadi bursa
yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia, dengan misi yaitu
menyediakan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya perdagangan
efek yang teratur, wajar, dan efisien serta mudah diakses oleh seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders).
2. Administrasi Lembaga
3. Proses Kinerja Lembaga
Pasar modal merupakan satu lembaga yang memobilisasi dana
masyarakat denganmenyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan
penjual dan pembeli dana-dana jangka panjang yang disebut Efek. Di
Indonesia, perkembangan pasar modal berjalan secara fantastis atau dinamik.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
pengertian tentang Pasar Modal yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
a. Ruang Audotorium
b. Mushola
c. Toilet
Tempat ini berada pada lantai dasar, dimana dalam tempat ini kita
disuguhkan berbagai macam nilai harga saham yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia yang berganti-ganti pada setiap watunya.
e. Resepsionis
2. Administrasi Lembaga
3. Proses Kinerja Lembaga
Visi
“Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di
Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional”
Misi
”Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia
yang islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif,
untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.”
f. KPR iB muamalat
a) SUKUK
b) Bancassurance
1. Lembaga Bisnis
Usaha yang dikembangkan oleh Muhammad Irzal tersebut merupakan
perusahaan yang dikenal maju dan berkembang pesat, perusahaan tersebut
juga menyetok kapas untuk perusahaan pembersih telinga (cuttonbad)
Usaha ini mengedepankan para karyawan untuk bekerja keras,
bertanggung jawab, jujur, dan selalu berhenti bekerja saat mendengar
adzan ketika tiba waktu sholat untuk sholat berjamaah.
Muhammad Irzal akan memberikan reward kepada karyawan yang
berpuasa penuh pada bulan ramadhan, beliau sangat menghargai kerja
keras karyawannya.
Selain itu perusahaan ini menerapkan empat pilar dalam menjalankan
usahanya, yaitu:
1.Totalitas
2. Toyalitas
3. Integritas
4. Aktualits.
2. OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk
berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di
sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti
Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan lainnya.
Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21 tersebut.
Adapun kendala yang dihadapi oleh OJK adalah Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang tugas OJK, sehingga masih banyak yang
melaporkan permasalahannya kepada OJK, padahal permasalahan yang
dihadapi masyarakat tersebut bahan kewenangan OJK Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang investasi yang sehat dan tidak sehat.
Sehingga mengakibatkanmasyarakat salah mengalokasikan dananya ke
investasi yang tidak sehat. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang
dihadapi OJK. OJK harus harus mampu memsosialisasikan kepada
masyarakat usaha-usaha atau bisnis yang terdaftar resmi di OJK.
3. Museum BI
Museum bank Indonesia didirikan guna menunjang pengembagan
kawasan kota lama sebagai tujuan wisata di DKI Jakarta, maka sangat tepat
apabila gedung BI kota yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh
pemerintah, dimanfaatkan menjadi museum bank Indonesia.
4. BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka. Pasar modal merupakan satu
lembaga yang memobilisasi dana masyarakat denganmenyediakan sarana atau
tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana-dana jangka panjang
yang disebut Efek. Di Indonesia, perkembangan pasar modal berjalan secara
fantastis atau dinamik. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal memberikan pengertian tentang Pasar Modal yaitu kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek.
5. Bank Muamalat
Bank muamalat adalah bank umum pertama di Indonesia yang menerapkn
prinsip syariah dalam menjalankan operasionalnya. Didirikan pada 1
november 1991, yang diprakasai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah Indonesia. mulai beroperasi pada tahun 1992, yang didukung oleh
cendekiawan muslim dan pengusaha, serta masyarakat luas. Produk
pendanaan yang menggunakan prinsip Wadiah (titipan) dan Mudharabah
(bagi-hasil). Sedangkan penanaman dananya menggunakan prinsip jual beli,
bagi hasil, dan sewa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Meskipun dinilai cukup baik dalam pelaksanaan KKL masih
terdapat beberapa kekurangan yang ada untuk disempurnakan yang perlu
diperhatikan antara lain:
LAMPIRAN