Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI KEPRIBADIAN

DOSEN PENGAMPU :

Silvia AR, S.Pd., M.Pd.

Risma Anita Puriani, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Brigita Suhartini 06071282126030

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan


Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat, hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI KEPRIBADIAN” ini. Dan tidak lupa
juga kami berterima kasih kepada Ibu Silvia AR, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Risma Anita
Puriani, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Psikologi Kepribadian.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Psikologi Kepribadian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang teori kepribadian bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, 4 Februari 2022

Brigita Suhartini

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. I


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
B. TUJUAN ....................................................................................................................... 2
C. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
A. DEFINISI TEORI KEPRIBADIAN .......................................................................... 3
1. Definisi Teori ............................................................................................................ 3
2. Definisi Kepribadian ................................................................................................. 3
3. Teori Kepribadian...................................................................................................... 4
B. FUNGSI TEORI KEPRIBADIAN ............................................................................. 7
1. Fungsi Deskriptif ....................................................................................................... 7
2. Fungsi prediktif ......................................................................................................... 7
C. DIMENSI-DIMENSI TEORI KEPRIBADIAN ....................................................... 7
1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru) ........................................ 8
2. Conscientiousness (Kegigihan atau Sifat Berhati-hati) ............................................. 8
3. Extraversion (Ekstraversi) ........................................................................................ 8
4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat) ............................................. 9
5. Neuroticism (Neurotisme) ......................................................................................... 9
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN ...................................... 10
1. Faktor Biologis ........................................................................................................ 10
2. Faktor Sosial ............................................................................................................ 11
3. Faktor Kebudayaan.................................................................................................. 11
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 12
B. SARAN ....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

II
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teori merupakan salah satu unsur yang penting dari setiap pengetahuan
ilmiah atau ilmu. Teori kepribadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-
konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia.
Kajian ini bertujuan untuk menemukan teori-teori kepribadian dan
perbedaan individu. Manusia adalah makhluk sosial yang mengandung niat
bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari individu lain yang berinteraksi satu
sama lain, terutama yang berkaitan dengan interaksi yang disengaja. Perbedaan
individu mengenai variasi yang terjadi, baik variasi dalam aspek fisik maupun
psikologis. Perbedaan-perbedaan ini mempengaruhi perilaku mereka di rumah
dan di lingkungan lain. Dalam teori kepribadian, setiap orang secara otomatis
mengungkapkan karakteristik yang berbeda dari kepribadian lain. Setiap orang
memiliki karakteristik khusus dan unik.
Kehidupan seseorang meliputi berbagai aspek, khususnya aspek
emosional, aspek psikologis sosial dan sosial budaya, serta kemampuan
intelektual yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam faktor lingkungan kehidupan.
Teori adalah salah satu elemen penting dari setiap pengetahuan atau
sains ilmiah. Teori kepribadian adalah sekelompok anggapan, atau konsep
terkait, tentang sifat manusia. Secara etimologis, kata personal diekspresikan
dalam bahasa Inggris sebagai personality. Dari kata Yunani persona, yang
berarti topeng, dan personare, yang berarti menembus. Maksudnya kepribadian
ialah yang terdiri dari pola-pola karakteristik dari pikiran, perasaan dan perilaku.
Di dalam makalah ini penulis mencoba untuk menelaah lebih dalam
mengenai Teori Kepribadian, dengan membahas tentang pengertian teori
kepribadian, fungsi teori kepribadian, dimensi-dimensi teori kepribadian dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian.

1
B. TUJUAN

a. Memahami pengertian teori kepribadian


b. Mengetahui fungsi teori kepribadian
c. Memahami dimensi-dimensi teori kepribadian
d. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

C. RUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian teori kepribadian?


b. Bagaimana fungsi teori kepribadian?
c. Apa saja dimensi-dimensi teori kepribadian?
d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian?

2
BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI TEORI KEPRIBADIAN

1. Definisi Teori
Teori ilmiah merupakan seperangkat asumsi (bukan fakta yang telah
terbukti) saling berkaitan yang memampukan para ilmuwan menggunakan
penalaran deduktif logis untuk merumuskan hipotesis (perkiraan atau prediksi)
yang dapat diuji.
Masing-masing ahli teori kepribadian menunjukkan model yang
komprehensif tentang bagaimana kepribadian manusia itu dibangun dan
bagaimana ditampilkan.
Dalam sains, teori adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan
penelitian dan mengorganisasikan pengamatan, tetapi baik "kebenaran" atau
"fakta" tidak memiliki tempat dalam terminologi ilmiah.

2. Definisi Kepribadian
Kepribadian dalam Bahasa Yunani berasal dari kata Persona yang
artinya topeng. Banyak ahli sepakat, mengatakan bahwa kepribadian berasal dari
bahasa Latin, Persona yang mengacu pada topeng teater yang dikenakan oleh
aktor Romawi. Kepribadian atau topeng ini menunjukkan peran atau penampilan
yang keliru. Namun, tidak semua ahli sepakat dengan hal ini karena kepribadian
harusnya mengacu pada sesuatu yang lebih dari sekedar peran yang dimainkan
manusia. Kemudian Kepribadian dalam Bahasa Inggris disebut Personality,
personalidad (Spanyol), dan personalichkeit (Jerman).
Ada beberapa pengertian kepribadian dalam kehidupan sehari-hari yaitu,
predikat yang diberikan oleh masyarakat pada Individu, lalu ciri khas dari
individu yang membedakan dengan individu lain serta cara berperilaku individu.
Secara terminologis, kepribadian telah memperoleh definisi yang luas.
Dengan pengertian dan pendekatan yang berbeda, hal ini terutama disebabkan

3
oleh beberapa faktor, perbedaannya adalah dari segi landasan keilmuan dan cara
pandang yang digunakan.

3. Teori Kepribadian
Ada empat teori kepribadian yang utama, yaitu Teori Kepribadian Freud,
Teori Kepribadian Neo-Freud, Teori Ciri (Trait Theory), Teori Konsep Diri.
Teori Kepribadian berdasarkan pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut :

a. Sigmund Freud (Psikoanalisis Klasik) (1856-1939)


Sigmund Freud mengemukakan suatu teori psikoanalitis kepribadian
(Psychoanalitic Theory of Personality). Teori tersebut dianggap sebagai
landasan dari psikologi modern. Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan
yang tidak disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam diri
manusia (drive), seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti
dari motivasi dan kepribadian manusia. Menurut Freud, kepribadian manusia
terdiri dari tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu Id, Superego, dan Ego.
1) Id
Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir,
yang mendorong munculnya kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar,
haus, dan nafsu seks yang menggambarkan naluri manusia yang secara
biologis membutuhkan makanan, minuman, dan seks. Manusia akan
secara alami memenuhi kebutuhan tersebut untuk menghindari tensi dan
mencari kepuasan sesegera mungkin. Inilah yang disebut bahwa unsur Id
akan melakukan prinsip kepuasan (pleasure principle atau immediate
satisfaction).
2) Superego
Superego adalah aspek psikologis pada diri manusia yang
menggambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-
norma sosial, etika dan nilai-nilai masyarakat yang menyebabkan
manusia memperhatikan apa yang baik dan apa yang buruk bagi suatu
masyarakat dan perilakunya disesuaikan dengan apa yang baik menurut

4
lingkungan sosialnya. Superego bisa dianggap sebagai unsur yang
berfungsi untuk mengurangi atau menekan nafsu biologis (Id) yang ada
dalam diri manusia. Id dan superego dianggap sebagai dorongan yang
tidak disadari oleh manusia.
Ketika kita berbuat kesalahan, sering kali secara tidak sadar muncul
dalam diri manusia rasa bersalah dan malu. Inilah contoh bagaimana
unsur superego bekerja menekan usnur Id, sehingga kita tidak
mengulangi perbuatan salah kembali. Id dan superego dianggap sebagai
dorongan yang tidak disadari oleh manusia.
3) Ego
Ego merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh
manusia. Ego berfungsi menjadi penengah antara id dan superego yang
berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh id dan apa yang
dituntut oleh superego agar sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja
dengan prinsip realitas (reality principle), yaitu ia berusaha agar manusia
dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya tetapi sesuai dengan aturan
baik dan buruk menurut masyarakat.

b. Teori Kepribadian Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)


Beberapa pakar yang juga rekan Freud mengembangkan suatu teori
kepribadian yang disebut sebagai Teori Sosial Psikologi atau Teori Neo-
Freud. Teori tersebut berbeda dengan Freud dalam dua hal berikut:
1) Lingkungan sosial yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian
manusia bukan insting manusia.
2) Motivasi berperilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Teori ini merupakan kombinasi dari sosial dan psikologi. Teori ini
menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam
memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Teori Neo-Freud menyatakan bahwa

5
hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pembentukan dan
pengembangan kepribadian manusia.

c. Teori Ciri (Trait Theory)


Teori Ciri mengklasifikasikan manusia ke dalam karakteristik atau
sifat atau cirinya yang paling menonjol. Ciri atau trait adalah karakteristik
psikologi yang khusus, yang didefinisikan sebagai “Setiap cara yang
membedakan dan relatif abadi dimana setiap individu berbeda dari yang
lain”. (Schiffman dan Kanuk, 2010).
Definisi lain adalah “Sebuah sifat (ciri) adalah karakteristik dimana
satu orang berbeda dari yang lain dengan cara yang relatif permanen dan
konsisten”. (Mowen dan Minor, 1998). Berdasarkan kedua definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa trait adalah sifat atau karakteristik yang
membedakan satu individu dengan individu yang lain, yang bersifat
permanen dan konsisten.
Menurut Loudon dan Della Bitta (1993), teori ciri didasarkan kepada
tiga asumsi, yaitu:
1) Individu memiliki perilaku yang cenderung relatif stabil
2) Orang memiliki derajat perbedaan dalam kecenderungan perilaku
tersebut
3) Jika perbedaan-perbedaan tersebut diidentifikasi dan diukur, maka
perbedaan tersebut bisa menggambarkan kepribadian individu-individu
tersebut.

d. Teori Konsep Diri (Self-Concept)


Menurut teori ini manusia mempunyai pandangan atau konsepsi atas
dirinya sendiri, berupa penilaian terhadap dirinya sendiri. Dengan ini setiap
individu berfungsi sebagai subjek dan objek persepsi. Menurut Mowen,

6
konsep diri merupakan totalitas pikiran dan perasaan individu yang
mereferensikan dirinya sebagai objek.
Teori konsep diri memandang bahwa tiap individu memiliki suatu
konsep tentang dirinya yang didasari oleh siapa dirinya (dirinya yang
sebenarnya atau actual self) dan suatu konsep tentang memandang dirinya
ingin seperti siapa (dirinya yang ideal atau ideal self).

B. FUNGSI TEORI KEPRIBADIAN

1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan): fungsi teori
kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan prilaku atau kepribadian
manusia secara rinci, lengkap dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa dan bagaimana seputar prilaku manusia dijawab melalui fungsi
deskriptif.

2. Fungsi prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa
dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan
apa, mengapa dan bagaimana tingkah laku manusia dikemudian hari. Dengan
demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif.
Kepribadian sebagai suatu bidang studi empiris, bukan sebagai dasar
untuk melakukan penilaian baik buruk memiliki ruang lingkup atau batasan-
batasan yang dirumuskan oleh para teoris kepribadian, yakni:

C. DIMENSI-DIMENSI TEORI KEPRIBADIAN

Banyak riset dan teori yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya
adalah Teori Sifat Kepribadian yang paling sering digunakan dalam dunia kerja
yaitu Teori Sifat Kepribadian “Model Lima Besar” atau “Big Five Personality
Traits Model” yang dikemukakan oleh seorang Psikolog terkenal yaitu Lewis

7
Goldberg. Teori Sifat Kepribadian Model Lima Besar atau Big Five Personality
Traits Model tersebut terdiri dari lima dimensi kunci yaitu :

1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)


Dimensi kepribadian Opennes to Experience ini adalah individu yang
memiliki ketertarikan pada sesuatu yang baru dan mempunyai keinginan yang
besar untuk mengetahui dan mencoba sesuatu yang baru. Kelebihan dari
individu ini adalah cenderung lebih kreatif, imajinatif, intelektual, rasa
penasaran yang tinggi dan berpikiran luas.
Kebalikan dari sifat Openness to Experience ini adalah individu yang
cenderung konvensional dan nyaman terhadap hal-hal yang telah ada serta akan
menimbulkan kegelisahan jika diberikan tantangan baru. Orang dengan skor
rendah pada dimensi ini umumnya dangkal, membosankan atau sederhana
(Friedman & Schustack, 2006), konvensional, rendah hati, konservatif, dan tidak
terlalu penasaran terhadap sesuatu (McCrae & Costa, dalam Feist & feist, 2010).

2. Conscientiousness (Kegigihan atau Sifat Berhati-hati)


Dimensi kepribadian Conscientiousness ini adalah individu yang penuh
dengan kehati-hatian dalam melakukan suatu tindakan ataupun penuh
pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan, mereka juga memiliki
disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya.
Kelebihan pada dimensi ini adalah dapat diandalkan, bertanggung jawab,
tekun dan berorientasi pada pencapain. Kebalikan dari Conscientiousness
adalah individu yang cendurung kurang bertanggung jawab, terburu-buru, tidak
teratur dan kurang dapat diandalkan dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. Extraversion (Ekstraversi)
Dimensi Kepribadian Extraversion ini adalah kelompok individu yang
selalu nyaman jika melakukan interaksi dengan orang lain. Kelebihan pada
dimensi ini adalah senang bergaul, mudah bersosialisasi, hidup berkelompok

8
dan tegas. Kebalikan dari Extraversion adalah individu yang pemalu, suka
menyendiri, penakut dan pendiam.

4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)


Dimensi kepribadian Agreableness ini adalah individu yang cenderung
lebih patuh dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin
menghindari konflik. Kelebihan dari dimensi ini adalah kooperatif (dapat
bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat baik, hangat dan berhati lembut
serta suka membantu.
Kebalikan dari Agreeableness adalah individu yang tidak mudah
bersepakat dengan individu lain karena suka menentang, bersifat dingin dan
tidak ramah.

5. Neuroticism (Neurotisme)
Dimensi kepribadian Neuroticism adalah individu yang cenderung
mampu menahan tekanan atau stress. Kelebihan dari dimensi ini adalah emosi
lebih stabil dan cenderung tenang saat menghadapi masalah, percaya diri,
memiliki pendirian yang teguh. Kebalikan dari Neuroticism adalah individu
yang mudah gugup, depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah pikiran.

Secara ringkas dan supaya lebih mudah diingat, kita gunakan abjad
pertama pada masing-masing dimensi sehingga membentuk kata “OCEAN”.
Model OCEAN muncul dari analisis faktor kata sifat yang digunakan
untuk menggambarkan kepribadian dan dari analisis faktor berbagai tes dan
skala kepribadian yang setara. Pendekatan Big Five Personality terhadap
kepribadian, kebanyakan didasarkan pada penelitian daripada teori, atau dengan
kata lain merupakan suatu pendekatan induktif terhadap kepribadian yang
berarti bahwa teori dihasilkan dari data sebagaimana menurut (Friedman &
Schustack, 2008).

9
Asal usul penyebutan istilah Big Five tidak semata merujuk bahwa
kepribadian individu hanya lima jenis, namun istilah tersebut lebih kepada
pengelompokan ciri dalam lima kelompok besarnya saja, selanjutnya disebut
dimensi kepribadian, hal tersebut disampaikan (Ramdhani, 2012). Terkait sikap
kepribadian, secara umum para peneliti lebih banyak mengakui dan menerima
istilah penamaan Five Factor Model of Personality.
Menurut (Pervin et al., 2010), istilah Big Five adalah pada penemuan
dimana setiap faktor memasukkan traittrait yang lebih spesifik. Sehingga dapat
disimpulkan, bahwa Big Five Personality atau Five Factors Model adalah suatu
metode pendekatan yang selalu konsisten untuk menilai kepribadian dalam
individu melalui analisis faktor kata sifat.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian itu


dibagi sebagai berikut :

1. Faktor Biologis
Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau faktor
fisiologis. Bahwa dalam tubuh yang meliputi keadaan pencernaan, pernapasan,
peredaran darah, kelenjar-kelenjar, urat syaraf, dan lain-lain. Juga termasuk
konstitusi tubuh itu ialah tingginya, besarnya, beratnya, dan sebagainya.
Keadaan fisik/ konstitusi tubuh yang berlainan itu menyebabkan sikap
dan sifat-sifat serta temperamen yang berbeda- beda pula. Keadaan fisik, baik
yang berasal dari keturunan maupun yang merupakan pembawaan yang dibawa
sejak lahir itu memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang,
tidak ada yang mengingkarinya. Namun demikian, itu hanya merupakan salah
satu faktor saja. Kita melihat bahwa dalam perkembangan dan pembentukan
kepribadian selanjutnya fakto-faktor lain terutama faktor lingkungan dan
pendidikan tidak dapat kita abaikan.

10
2. Faktor Sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial disini adalah masyarakat, yakni
manusia-manusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi individu yang
bersangkutan. Termasuk kedalam faktor sosial ini juga tradisi-trdisi, adat-
istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dalam
masyarakat itu.
Keadaan dan suasana keluarga yang berlain-lainan memberikan
pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan pribadi anak.

3. Faktor Kebudayaan
Kita mengetahui bahwa kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat. Kita dapat mengenal pula, bahwa kebudayaan tiap daerah
atau negara berlain-lainan.
Sering pula dikatakan bahwa kebudayaan orang barat berbeda dengan
kebudayaan orang timur dan sebagainya. Ini semua menunjukkan bahwa cara
hidup, adat-istiadat, kebiasaan- kebiasaan, bahasa, kepercayaan, dan sebagainya
dari suatu daerah/masyarakat tertentu berbeda dengan daerah/masyarakat lain.

11
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teori ilmiah merupakan seperangkat asumsi (bukan fakta yang telah


terbukti) saling berkaitan yang memampukan para ilmuwan menggunakan
penalaran deduktif logis untuk merumuskan hipotesis (perkiraan atau prediksi)
yang dapat diuji.

Teori kepribadian merupakan sekumpulan gagasan atau asumsi para ahli,


yang mendefinisikan kepribadian dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-
beda. Masing-masing para ahli dan pakar psikologi mengungkapkan pemikiran
mereka tentang bagaimana kepribadian manusia itu terbentuk dan ditampilkan.

B. SARAN

Dalam mempelajari teori kepribadian, diharapkan mendapatkan manfaat


pengenalan teori kepribadian diri, yaitu lebih memahami kepribadian yang kita
miliki (keunikan, kekuatan, dan kelemahan), membantu dalam mencapai tujuan
(tantangan, fokus, dan mengetahui kondisi diri), membantu memahami
kepribadian orang lain (untuk menjalin hubungan profesional maupun pribadi)
serta dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain secara lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c2aca931dfa55f74aebeeedd1
f74569a.pdf

https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-content/uploads/sites/6/2019/01/DEFINISI-
FUNGSI-TEORI-KEPRIBADIAN.pptx

https://www.academia.edu/31876849/TEORI_KEPRIBADIAN

http://pujiati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/82881/Jess_Feist%2C_Gregory_
Feist_Theories_of_Personality_2008%2C_McGraw_Hill.pdf

Feist, J & Feist, G. J. 2009. Theories of Personality. New York; Mc. Graw Hill
Companies.

http://repository.uin-suska.ac.id/6440/3/Bab%20II.pdf

https://dinastirev.org/JMPIS/article/download/634/398/

http://repository.uin-suska.ac.id/6909/3/BAB%20II.pdf

http://etheses.uin-malang.ac.id/1548/6/09410017_Bab_2.pdf

http://www.academia.edu/24937351/TEORI_KEPRIBADIAN_MENURUT_PARA_
AHLI

13

Anda mungkin juga menyukai