Penyusun :
UNIVERSITAS PASUNDAN
2020
KATA PENGANTAR
Dan untuk itu, kami selaku penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat mengevaluasi makalah Kepemimpinan dan Komunikasi
Persuasif ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang kritisi teori
kepribadian freud dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca
Resty Angelia
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang..........................................................................
1
1. 2 Rumusan Masalah.....................................................................
2
1. 3 Tujuan Penulisan.......................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2. 2 Struktur Kepribadian.................................................................
5
2. 3 Dinamika Kepribadian..............................................................
13
2. 4 Perkembangan Kepribadian......................................................
16
ii
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................
20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kepribadian merupakan suatu yang ada pada diri individu. Baik sifat
kebiasaan atau sebagainya yang menjadi pembeda dari individu satu dengan yang
lainnya atau bisa disebut dengan yang menjadi ciri khas suatu individu. Defenisi
dari kepribadian itu sendiri berbeda-beda versi yang diungkapkan oleh setiap para
ahli kepribadian. Karena, mereka dalam mendefenisikan kepribadian tersebut
tidak lepas dari biasnya baik latar belakang hidupnya seperti apa maupun
ideologinya.
Contoh saja teori kepribadian yang dikemukakan oleh George Kelly, yaitu
atau disebut dengan teori Konstruk Personal. Teori konstruk personal dari George
Kelly tidak sama dengan teori kepribadian lainnya. Sebelumnya, teori ini disebut
dengan teori kognitif, teori perilaku, teori eksistensial dan teori fenomenologi.
Akan tetapi, teori ini bukanlah teori-teori seperti yang disebutkan di atas.
Mungkin yang lebih tepat untuk menyebut teori ini adalah istilah “metateori”, atau
teori mengenai teori-teori. Menurut kelly, semua orang (termasuk yang membuat
teori kepribadian) mengantisipasi suatu peristiwa melalui makna atau interpretasi
yang mereka letakkan pada peristiwa tersebut (Stevens & Walker, 2002).
Makna atau interpretasi ini disebut dengan Konstruk. Manusia hidup di dunia
nyata, tetapi perilaku mereka dibentuk oleh interpretasi atau konstruksi mereka
mengenai dunia yang terus meluas secara bertahap. Mereka memandang dunia
dalam cara mereka sendiri, dan setiap konstruksi bersikap terbuka untuk revisi
atau perubahan. Manusia tidak selalu merupakan korban dari keadaan, karena
konstruksi alternatif selalu tersedia. Kelly menyebut posisi filosofis ini sebagai
alternativisme konstruktif.
1
Alternativisme konstruktif memiliki implikasi dalam teori konstruk personal
Kelly, suatu teori yang diekspresikan dalam satu asumsi dasar dan sebelas
konsekuensi pendukung. Asumsi dasarnnya adalah bahwa manusia selalu aktif
dan aktivitas mereka diarahkan oleh cara mereka mengantisipasi kejadian.[1]
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Gordon W. W. Allport
Pada mulanya, Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a man
really is”, tetapi definisi tersebut dipandang tidak memadai lalu dia
merevisinya. Definisi yang kemudian dirumuskan oleh Alport adalah
“kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system
psikofisis yang menentukan cara yang khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan”
3
b. Krech dan Crutchfield
David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya Elements
of Psychology merumuskan kepribadian, adalah integrasi dari semua
karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan unik yang menentukan dan
dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah terus-menerus.
4
2. 2 Struktur Kepribadian
Individu mengamati bahwa sebagian orang ada yang tinggi dan ada juga
yang pendek, ada pria dan ada juga wanita, ada benda-benda yang keras dan ada
juga yang lunak. Upaya mengkonstruk persamaan dan perbedaan sesuatu itu
membimbing ke arah suatu konstruk. Tanpa konstruk, kehidupan ini akan
kacaukehidupan ini akan kacau.
Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu tersusun dari dua kutub atau
kombinasi: persamaan-perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat
memahami hakikat konstruk seseorang, apabila dia hanya menggunakan kutub
persamaan atau perbedaan saja. Kita tidak akan tau konstruk seseorang, sehingga
memahami peristiwa-peristiwa yang menyertainya, dan pandanga dia tentang
peristiwa itu, apakah dia memandang bahwa peristiwa-peristiwa tersebut
bertentangan dengan konstruk yang telah dimilikinya.
5
Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi,
yaitu sebagai berikut:
6
2.3 Dinamika Kepribadian
Individu memilih tingkah laku tertentu, karena dia percaya bahwa hal itu
merupakan kesempatan yang paling baik mengantisipasi masa depan. Dalam
menjelaskan proses ini, Kelly mengajukan suatu: C-P-C Cycle (Circumspection-
Preemtion-Control Cycle). Dalam model ini, individu mengkonstruk
lingkungannya dengan berhati-hati, yaitu individu mulai kegiatannya dengan
mempertimbangkan sejumlah konstruk yang berbeda dalam kaitannya dengan
situasi yang dipersepsinya. Kemudian individu memilih di antara konstruk yang
sesuai/cocok. Dalam fase ini, individu mempersempit konstruk-konstruk alternati,
hingga sampai kepada satu konstruk yang sangat relevan dengan situasi. Dalam
fase ini pula, kondisi-kondisi dipertimbangkan untuk pilihan terakhir (bertindak).
Pilihan terakhir diproses, dibuat pada fase control ini. Pilihan ini didasarkan
7
kepada estimasi bahwa konstruk alternatif itu lebih cocok untuk memperluas dan
mendefinisikan sistem konstruk.
Jika pilihan akhir itu tidak konsisten dengan sistem konstruknya, maka diganti
dengan yang lain. Jika konsisten, maka prediksi itu dapat diajukan dan konstruk
dapat disahkan. Setelah itu individu harus mengembangkan konstruk baru atau
menghilangkan konstruk lama, dan memasukkan prediksi kepada peristiwa yang
terjadi. Kelly membahas proses kompleks yang yang diperkenalkannya yaitu
konsep anxiety dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai:
Rasa cemas oleh ancaman merupakan keadaan yang kritis bagi organisme.
Oleh karena itu individu senantiasa berusaha melindungi dirinya dari kecemasan
dengan berbagai cara. Anxiety bukan akibat dari konstruk yang tidak sah
(invalidated), tetapi merupakan akibat dari tidak dimilikinya konstruk yang cocok
dengan situasi yang dihadapi.
8
(peristiwa/fenomena) yang dihadapinya. Respon terhadap ancaman ini, mungkin
bersifat agresif, yaitu mundur ke konstruk yang lama agar dapat menghindar dari
kepanikan/kebingungan
Konsep anxiety dan threat merupakan dimensi baru pandangan Kelly tentang
fungsi manusia. Dinamika berfungsinya konsep-konsep tersebut dapat dilihat dari
saling mempengaruhinya di antara keinginan (wish) individu untuk
mengelaborasi/memperoleh sistem konstruknya dengan keinginannya untuk
menghindar/menolak ancaman yang merusak sistem konstruknya.
9
2. 4 Perkembangan Kepribadian
Dua macam penelitian lain telah dilaporkan, bahwa ada relevansi masalah
faktor penentu struktur kognitif yang kompleks. Studi pertama mengemukakan,
bahwa tingkat kompleksitas kognitif subjek berkaitan erat dengan tingkat
kompleksitas rangsangan yang mereka peroleh pada masa anak-anak (Aechrest &
Jackson, 1961).
10
Studi kedua (Cross, 1966) menemukan bahwa orang tua yang memiliki
ranah kognitifnya yang kompleks (kaya ide, luas dalam berpikir) lebih menunang
berkembangnya kemandirian anak (autonomy) dan kurang mendukung
perkembangan sifat otoriter, dibandingkan dengan orang tua yang kompleksitas
kognitifnya rendah.
2. 5 Kritik Teori
11
agama merupakan desakan libidinal yang tumbuh sejak masa kanak-kanak.
Alasan tersebut terlalu menyederhanakan logika dalam menggeneralisasi suatu
gejala perilaku beragama dengan satu penarikan konklusi yang keliru.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Kepribadian berkembang dari ilmu kedokteran dan konsepnya dipakai tdak
hanya dalam bidang psikologi tetapi juga bidang lain diluar psikologi. Teori
Kepribadian dari Freud dapat berfungsi sebagaia tiga macam teori, yaitu sebagai
teori kepribadian, sebagai teknik analisa kepribadian, sebagai metode terapi
(penyembuhan). Metode ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
13
DAFTAR PUSTAKA
14