Anda di halaman 1dari 14

MATERI PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang hakikat teknologi informasi. malalui
pembahasan ini diharapkan mahasiswa secara umum dapat memahami hakikat
teknologi informasi (TI). Secara khusus mahasiwa diharapkan dapat:
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan sejarah TI
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengertian TI
3. Mahaiswa mampu mendesrkipsikan dampak Positif TI
4. Mahasiwa mampu mendeskripskan dampat Negatif TI

Materi pertama ini akan membahas hakikat Teknologi informasi (TI).


Dengan mengetahui sejarah TI, pengertian TI dampak positif dan negative TI ini
diharapkan mahasiwa bisa mengerti perkembangan sejarah TI dan mengetahui
dampak positif dan negatif TI sehingga mahasiswa dapat memfilter dampak-
dampak yang ditimbulkan dari TI. materi ini akan dibahas dengan metode tanya
jawab di dalam kelas dan diikuti dengan latihan dan tugas individu yang akan
dikerjakan sehingga setelah mengkaji materi yang disajikan ini mahasiswa.

PENYAJIAN
A. Pengertian Teknologi Informasi (TI)
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan
informasi. Teknologi, Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin
“texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi
seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti
sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi
Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan
jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video
(William & Sawyer, 2003).
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa
saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).
Pengertian yang lain, telah diberikan oleh Arnold Pacey "The application
os scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. that
involve people and organizations, living things and machines". Dari definisi ini
nampak, bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalain
perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas
budaya dan sosial, ekonomi dan politik.
Informasi, Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang
tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang

Bab 1 Teknologi Informasi 1


berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks
dan terintegrasi dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan
untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk
Sistem Informasi Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang
tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan
suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan
tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif
menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan system informasi
manajemen. Pengertian Informasi, definisi informasi, pengertian data, definisi
data, data dan system.
Sedangkan Menurut Atler, Martin dan Lucas dalam Abdul Kadir
(2003:13), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak
untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemprosesan data seperti
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi atau
menampilkan data. Definisi tersebut lebih dikembangkan oleh Martin (1999)
yang memberikan makna bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan
untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dari definisi Martin dapat
dilihat adanya keterkaitan erat antara Teknologi Informasi dan Komunikasi,
teknologi informasi lebih pada sistem pengolahan informasi sedangkan
teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman informasi information
delivery). Secara umum, Lucas (2000) menguraikan definisi teknologi informasi,
sebagai berikut :

“Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan


untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk
elektronis, micro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode,
perangkat lunak pemproses transaksi, perangkat lunak lembar kerja
(worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh
teknologi informasi"

Secara mudahnya penulis menyimpulan bahwa teknologi informasi


adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari
bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
a) Lebih cepat
b) Lebih luas sebarannya, dan
c) Lebih lama penyimpanannya

B. Sejarah TI Teknologi Informasi


Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan
peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah Teknologi
Informasi IT/ Information Technology. Dimulai dari bentuk gambar yang tak

2 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd
bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang
kemudian dikenal dengan nama internet. Informasi yang dikekola dan
disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti
sekedar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada informasi strategis
seperti taktik bertempur.
Meperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita akan mempelajari
secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya untuk mendapatkan
keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Sejarah teknologi
dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah, dan masa modern.
Berikut ini perkembangan Teknologi dan Informasi dari masa Pra sejarah
sampai dengan masa modern:
a) Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM)
Pada masa pra-sejarah teknologi informasi digunakan sebagai sistem
untuk pengenalan bentuk-bentuk yang ingin dikenali. Informasi yang
didapatkan kemudian digambarkannya pada dinding-dinding gua atau tebing-
tebing bebatuan. Pada masa pra-sejarah sudah dimiliki kemampuan
mengidentifikasi benda-benda yang ada disekitar lingkungan dan
mepresentasikannya dalam berbagai bentuk yang kemudian dilukis pada
dinding gua tempat tinggal mereka.
Mengkomunikasikan informasi dengan gambar/ lukisan menjadi pilihan
yang baik karena kemampuan berbahasa pada waktu itu hanya berkisar
pada suara dengusan dan isyarat tangan. Perkembangan selanjutnya
mereka mulai menggunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat,
seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap
sebagai alat pemberi peringatan terhadap keadaan tertentu seperti keadaan
bahaya.
b) Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa sejarah, teknologi informasi berkembang pada
masayarakat kalangan atas seperti para kepala suku atau kelompok,
digunakan pada kegiatan tertentu seperti upacara, dan ritual. Teknologi
informasi belum digunakan secara masal seperti yang kita kenal sekarang
ini.
1) Masa Tahun 3000SM
Pada masa ini orang mulai mengenal simbol atau tulisan dan
ditemukan pertama kali simbol untuk informasi, digunakan oleh Bangsa
Sumeria. Tulisan yang digunakan waktu itu berupa simbol-simbol yang
dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf yang
digunakan sudah mempunyai bunyi yang berbeda dalam penyebutannya
untuk setiap bentuk, sehingga sudah mampu membentuk kata, kalimat
dan bahasa.
2) Masa Tahun 2900 SM
Pada masa ini ditemukan bahwa Bangsa Mesir Kuno sudah
mengenal dan menggunakan huruf yang disebut Hierogliph. Huruf

Bab 1 Teknologi Informasi 3


hierogliph sudah merupakan bahasa simbol untuk sebuah ungkapan.
Untuk setiap ungkapan dinyatakan dengan simbol yang berbeda, dan
apabila digabungkan menjadi satu maka akan mempunyai cara
pengucapan dan arti tersendiri. Bentuk tulisan dan bahasa hierogliphini
lebih maju dan lengkap dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria
3) Masa Tahun 500 SM
Masa ini ditandai dengan pengenalan pada media informasi yang
sebelumnya menggunakan lempengan tanah liat. Pada masa ini
manusia sudah mengenal media untuk menyimpan informasi yang lebih
baik dengan serat pohon. Serat papyrus yang berasal dari pohon
Papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini dijadikan media
menulis/media informasi pada masa itu. Serat papyrus lebih kuat dan
fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah sebagai media
informasi. Selanjutnya serat papyrus merupakan cikal bakal media yang
kita kenal sekarang ini yaitu media kertas.
4) Masa Tahun 1455
Masa ini ditandai dengan upaya menciptakan mesin cetak. Pasa
masa ini manusia sudah menggunakan mesin cetak yang berupa plat
huruf yang tebuat dari besi. Kemudian plat tersebut diganti dengan
bingkai yang tebuat dari kayu yang dikembangkan dikembangkan untuk
pertama kali oleh Johann Gutenberg.
5) Masa Tahun 1800-an
Pada tahun 1830 orang sudah mengenal program komputer.
Augusta Lady Byronpertama menulis program komputer yang
berkerjasama dengan Charles Babbage. Mereka menggunakan mesin
analytical. Mesin analytical dengan programnya didesain untuk mampu
menerima data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran
dalam sebuah kartu. Selanjutnya, mesin ini dikenal sebagai bentuk
komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat
mekanis dari yang bersifat digital. Mesin ini merupakan cikal bakal
komputer digital pertama ENIAC I pada 94 tahun kemudian.
Pada tahun 1837 ditandai dengan teknologi pengiriman informasi.
Samuel Morse mengembangkan telegraph dan bahasa kode morse
bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Mereka
mengirim informasi secara elektronik antara 2 (dua) tempat yang
berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut.
Pengiriman dan penerimaan informasi ini mampu mencapai selisih waktu
yang baik dan hampir terjadi pada waktu yang bersamaan. Penemuan ini
memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas
oleh masyarakat tanpa dirintangi atau dibatasi oleh jarak dan waktu.
Pada tahun 1861 orang sudah memikirkan bagaimana
menampilkan informasi dalam bentuk gambar bergerak dalam media
layar. Masa itu pula gambar bergerak yang peroyeksikan ke dalam

4 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd
sebuah layar untuk yang pertama kali di gunakan. Penemuan ini
merupakan cikal bakal teknologi film sekarang.
Pada tahun 1876 Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan
Desimal. Pada tahun 1877 Alexander Graham Bell mengembangkan
telepon yang dipergunakan secara umum. Pada tahun itu juga fotografi
dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge. Pada
tahun 1899 telah dipergunakan sistem penyimpanan dalam tape (pita)
magnetis untuk yang pertama.

c) Masa Tahun 1900-an


Tahun 1923 Zvorkyn menciptakan tabung TV (Televisi) yang pertama.
Tahun 1940 dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
informasi pada masa perang dunia II yang dipergunakan untuk kepentingan
pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam
bentuk magnetic tape. Tahun 1945 Vannevar Bush mengembangkan sistem
pengkodean menggunakan hypertext. Tahun 1946 komputer digital pertama
didunia yaitu ENIAC I dikembangkan. Tahun 1948 para peneliti di Bell
Telephone mengembangkan Transistor. Tahun 1957 Jean Hoerni
mengembangkan transistor planar. Teknologi ini memungkinkan
pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan ke dalam
sebuah keping kecil kristal silikon.
USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi
buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai
balasannya Amerika membentuk ARPA (Advance Research Projects
Agency) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang
militer. Tahun 1962 Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan
untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu
mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam
perang nuklir.
Tahun 1969 sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan
menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI
(Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah
dengan kekuatan 50Kbps. Tahun 1972 Ray Tomlinson menciptakan program
e-mail yang pertama. Tahun 1973 – 1990 istilah internet diperkenalkan
dalam sebuah paper mengenai TCP/IP (Transmission Control Protocol)
kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang
kemudian dikenal dengan nama TCP/ IP yang dikembangkan oleh grup dari
DARPA.
Tahun 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone
yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam
pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah

Bab 1 Teknologi Informasi 5


server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET,
DDN dan Internet Gateway. Tahun 1991
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam
menanggulangi biaya operasionalnya dan memungut bayaran dari para
anggotanya.
Tahun 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya
istilah WWW (World Wide Web) oleh CERN. Tahun 1993 NSF membentuk
InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori
dan penyimpanan data serta database (AT&T), jasa registrasi (Network
Solution Inc,), dan jasa nformasi (General Atomics/ CERFnet). Tahun 1994
pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke
dalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia. Tahun 1995, Perusahaan umum mulai
diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone,
langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi khususnya internet
dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih
canggih.

d) Tahun 1991 – Sekarang


Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN
memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya
operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan
diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993,
NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet
menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T),
jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General
Atomics/ CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat
cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995,
perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli
jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi
informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk
mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

C. Dampak Teknologi Informasi


1) Pengaruh Positif Teknologi Terhadap Dunia Pendidikan
a. Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber
ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer
Sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-
satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak
perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi
juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu
guru disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai

6 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd
pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya
pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan Media
Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh
siswa.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses
pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang
disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya
kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan
siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan
lain-lain.
d. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan
pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian,
maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus
dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya
perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan
manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang
mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi,
seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan
berbagai program yang telah di installkan.
e. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan
cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus
dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan
adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal
yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya
kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi
semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang
dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu :
a) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.
b) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks.
c) Mempercepat proses yang lama.
d) Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi.
e) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.
2) Pengaruh Negatif Teknologi terhadap Dunia Pendidikan
Di samping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK,
juga akan muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan
IPTEK dalam proses pendidikan, antara lain:
a. Siswa menjadi malas belajar

Bab 1 Teknologi Informasi 7


Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa
dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering
membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka
yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan
kesenangan semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan lain-lain,
yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
b. Terjadinya pelanggaran Asusila.
Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran
asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti
terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi priseks, pemerkosaan siswi dan lain-
lain.
c. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan
IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang
yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan
waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating,
sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan
untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya
semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa
dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa
d. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa
menjadi malas.
Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam
proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa
menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi
tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-
pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopi paste
karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.

e. Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam


Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang
adanya kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari
penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi
yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi
dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk
melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga
kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
f. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal.
Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan
yang bersifat positif, namun pada akhirnya sering kali tujuan itu

8 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd
diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya ; seorang Heker dengan
kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah kantor atau
perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu
merampok langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan
melakukan pembobolan system keuangan atau informasi penting, maka
mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
g. Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan
Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering akli
kita temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil
penelitian yang dilakukan oleh siswa dan bahkan mahasiswa, ini mereka
lakukan untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan
hasil penelitian yang dilakukan.
Perkembangan TI dan TK dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat
dan akurat, termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan perkembangan TI
dan TK yang sangat pesat ini, mau tidak mau, siap ataupun tidak siap, akan
semakin deras mengalirkan informasi dengan segala dampak positif dan
negatifnya ke masyarakat Indonesia. Perkembangan TI dan TK
memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis
pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan.

D. Peran Tekologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling


Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi
mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke
sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan bahkan Perguruan Tinggi. Namun
demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana
hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini
dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai
contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya
mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur
teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam
menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan
bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti
mata kuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung
materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa
menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan
multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau
papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Dunia teknologi telah merajai dunia, siapa yang menguasai teknologi
maka ia menguasai dunia. Nampaknya juga BK harus mensinergiskan dengan
teknologi yang sedang berkembang. Pesatnya komputer dan penyebarannya
ternyata tidak berbanding lurus dengan perkembangan dunia konseling.

Bab 1 Teknologi Informasi 9


Berbagai masalah dan tantangan dalam menggunakan ICT dalam dunia
konseling dapat dikemukakan oleh pendapatnya Rahardjo (2000), Hardhono
(2002) dalam (Nurhudaya : 2005) antara lain :
1) Keragamaan teknologi
2) Kurang mampu membeli ICT
3) Kurang kesadaran akan ketepatan penggunaan ICT
4) Informasi yang kurang komperhensif
5) Terlalu terikat dengan menu pokok
6) Keamanan
7) Kolaborasi.

Kompetensi yang dimiliki konselor sekolah dalam menghadapi dunia


teknologi nampaknya masih jauh. Hal ini dapat berakibat menjadi kultur shock
antara teknologi dan kemapuan teknologi. Oleh karenanya konselor harus
memiliki skill yang siap menghadapi konseli di dunia ICT ini.
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan proses layanan yang
menjadi bagian integral pada jalannya penyelenggaraan pendidikan formal
yang berorientasi pada kebutuhan siswa dalam mencapai perkembangan
kompetensi siswa sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dalam proses
belajar dan mempersiapkan kehidupan karir masa depan siswa.
Proses komunikasi dengan hakikatnya Mardikanto mengemukakan
teknologi adalah perilaku produk, informasi dan praktek-praktek yang baru yang
belum banyak dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu untuk mencapai
perkembangan yang optimal (Sunaryo Kartadinata 1998:3). Pada intinya
Bimbingan dan Konseling merupakan suatu upaya bantuan terhadap individu
untuk membantu ke arah kemandirian, realisasi diri, pengembangan potensi
diri, memberikan kesadaran tersendiri terhadap individu yang dibantu bahwa
individu memiliki potensi yang dapat membantu keberlangsungan hidupnya ke
arah yang lebih baik.
E. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bimbingan
dan Konseling
Sebagai kerangka kerja yang bermanfaat bagi guru yang
mengeksplorasi atau mengembangkan belajar global. Individu merupakan
seseorang yang mutlak memiliki tugas-tugas perkembangan. Yang mengacu
kepada arah kualitas individu yang lebih baik dalam dimensi pribadi, sosial,
belajar, karir dan lainnya. Dalam mencapai perkembangan yang optimal, pada
hakikatnya seseorang pasti memerlukan bantuan guna mencapai tujuan
tersebut dalam suatu bidang karir memiliki tujuan untuk membantu individu
menuju perkembangan yang optimal yang sesuai dengan tugas-tugas
perkembangannya. Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan suatu
program layanan yang memilki tujuan tersebut berada dalam suatu bidang yang

10 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd
dimana bidang tersebut memiliki tujuan untuk membantu individu menuju
perkembangan yang optimal yang sesuai dengan tugas-tugas
perkembangannya.
Hal ini menjadi urgensi teknologi informasi dalam bimbingan dan
konseling karena pada hakikatnya komunikasi antara konselor dan konseli
harus terjalin dalam proses bimbingan dan konseling bahwa definisi dari
teknologi dan informasi dalam Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu
urgensi penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi seiring dengan
perkembangan zaman yang memberikan keefektifan dalam proses membantu
individu baik bagi konselor (yang sudah terlatih) sebagai seseorang yang
membantu individu, maupun bagi konseli (yang membutuhkan bantuan)
sebagai seseorang yang dibantu oleh konselor (dalam konteks bimbingan dan
konseling) yang bertujuan untuk membantu keberlangsungan proses bimbingan
dan konseling agar tidak terhambat oleh ruang dan waktu.
Peranan Teknologi dan Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
sebagai berikut :
1. Publikasi, teknologi dan informasi dimanfaatkan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat luas mengenai pengenalan BK.
2. Pelayanan dan Bantuan teknologi dan informasi, digunakan untuk
memberikan layanan danbantuan kepada individu secara tidak langsung.
3. Pendidikan, dikatakan pendidikan karena dalam teknologi dan informasi
memiliki unsur-unsur yang berkenaan dengan pendidikan. Bagaimana guru
melibatkan siswa sebagai subyek yang memang menjadi minat mereka pada
beberapa situs web dengan sumber daya yang sangat baik dan siap
digunakan oleh guru, seperti musik atau hak asasi manusia dari tradisi
budaya yang berbeda dan gaya dalam menyampaikan pesan sosial, politik
dan budaya serta rencana pelajaran yang berrbasis web. Meskipun terdapat
berbedaan dalam pemilihan dan penetapan karir seseorang merupakan
langkah awal pada bidang karir. Ini adalah saat yang tepat mulai memikirkan
pengembangan diri pada masing-masing siswa sesuai dengan minat, bakat,
cita-cita kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Dalam hal ini guru
Bimbingan dan Konseling pada bidang karir melalui berbagai jenis dan
bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam membantu
pengembangan diri siswa dengan memperhatikan pengembangan model
layanan dengan trend dan Isu pada aplikasi layanan dalam pilihan karir.
4. Pemanfaatan media TIK disini dapat dilakukan dengan model presentasi
atau demonstrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara dalam layanan
pertama kali ditampilkannya beberapa cuplikan film yang didalamnya
terdapat sebuah model karakter yang menunjukkan minat dan ketekunan
dalam belajar atau sebuah tampilan media flash yang berisi konten serupa.
Media film ataupun flash disini merupakan bentuk pemanfaatan TIK dalam
layanan karena akan sangat membantu proses layanan dan pemahaman
bagi siswa, selain itu penggunaan media film juga merupakan wujud dari

Bab 1 Teknologi Informasi 11


salah satu penggunaan kegiatan dukungan tampilan kepustakaan dalam
bentuk audio visual.

Proses layanan tentunya tidak berhenti pada penampilan pustaka film


begitu saja melainkan ditindaklanjuti dengan penyampaian materi yang dapat
dilakukan dengan diskusi tentang apa yang telah dipresentasikan terkait
dengan tema layanan. Proses ini tentunya akan lebih menarik bagi siswa serta
memberikan susana belajar yang baru karena hal semacam ini secara
langsung mengandung beberapa aspek yang mendukung timbulnya motivasi
belajar seperti komunikasi yang terbuka, kebermaknaan dan kondisi yang
menyenangkan.
Selain itu kegiatan lajutan dari layanan ini dapat dilakukan dengan cara
penugasan kepada siswa untuk mencari pustaka yang ada baik itu dari buku,
internet maupun yang lain tentang tema layanan yang dilakukan atau tema
layanan berikutnya agar dapat dibahas dengan lebih maksimal. Kegiatan
lanjutan ini selain merupakan bagian dari layanan penguasaan konten itu
sendiri yang mengajarkan siswa untuk memanfaatkan unsur ekstrinsik yang
ada untuk memotivasi dirinya dalam belajar juga merupakan bentuk dari
kegiatan pendukung tampilan kepustakaan.
Dengan model pemberian layanan penguasaan konten dengan
dukungan tampilan kepustakaan berbasis TIK semacan ini tentunya diharapkan
akan dapat membantu dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa baik
itu dari sisi intrinsik maupun ekstrinsik.
Menurut Nursalim pemanfaatan Teknologi informasi dan Komunikasui
dalam bimbingan dan konseling dapat diklasifikasikan menurut bentuk
penyajian dan cara penyajian bimbingan, sebagai berikut.
1. Media Grafis (Grafik, Diagram, Bagan, Sketsa, Poster, Papan), Bahan
Cetak (Buku Teks, Modul) dan Gambar Diam (Foto)
2. Media Proyeksi Diam (OHT dan OHP)
3. Media Audio (Tape Recorder)
4. Media Film (Motion Pictures)
5. Multimedia

Penyajian semua data tersebut menggunakan opersional komputer yang


didalamnya terdapat perangkat lunak dan perangkat keras. Untuk mengambil
data yang lebih trend lagi dapat memanfaatka fasilitas internet. Perkembangan
dan pemanfaatan teknologi internet saat ini memacu peran aktif guru
Bimbingan dan Konseling (konselor) memanfaatkan teknologi tersebut dalam
memenuhi kebutuhan siswa. Guru bimbingan dan konseling dapat memberikan
layanannya dalam dunia maya, misalnya menggunakan facebook, twitter,
watsapp, line, kakaotalk, dan sebagainya. Pengemasan informasi dalam dunia
maya menguntungkan bagi konselor dan konseli yang dilayani. Konseli yang

12 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd
belum dapat terlayani melalui tatap muka atau sulit mengungkapkan hal-hal
yang dialaminya melalui tulisan ia bebes mengekspresikan hal-hal yang
membelenggu dirinya. Jaringan internet juga sangat menguntungkan bagi
konselor yang yang memberikan informasi yang terkini.
Internet (interconnected Network) merupakanjaringan global yang
menghubungkan computer yang satu dengan lainnya diseluruh dunia. Dunia di
dalam internet disebut juga dengan dunia maya (cyberspace).
Fasilitas – Fasilitas Internet, antara lain sebagi berikut :
a. Surat elektronik (e-mail)
b. Penyelusuran Word Wide Web (www) dengan sebuah browser, seperti
google chrome, Mozilla firefox atau internet explorer
c. Berpartisipasi dalam sebuah usenet news group atau sebuah diskusi
secara online
d. Mentransfer file
e. Browsing dengan menggunakan search engine untuk menemukan file
yang dibutuhkan
f. Penelusuran sebuah direktori file
g. Penyelusuran WAIS (Wide Area Information Service) atau layanan
informasi Wilayah Luas.

Fasilitas-fasiltas yang ada di initernet sangat dapat dimanfaatkan untuk


kegiatan bimbingan dan konseling. Media internet sebagai sarana pendukung
program hendaknya harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada pengguna.
Dengan sosialisasi yang memadai kepada pihak yang akan menggunakan atau
memanfaatkannya, akan lebih meningkatkan pengetahuan dan dapat
mempergunakan internet sebgai suatu media, alat dan sarana pembelajaran
terutama dalam bimbingan dan konseling.

Rangkuman
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan
informasi. Teknologi, Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin
“texere” yang berarti menyusun atau membangun. Dilihat dari sejarahnya
bahwa Teknologi informasi selalu mengalamai perkembangan, terbukti
teknologi yang sekarang kita bisa rasakan merupakan bentuk dari
perkembangan dan pengembangan teknologi.
Hal ini menjadi urgensi teknologi informasi dalam bimbingan dan
konseling karena pada hakikatnya komunikasi antara konselor dan konseli
harus terjalin dalam proses bimbingan dan konseling bahwa definisi dari
teknologi dan informasi dalam Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu
urgensi penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi seiring dengan

Bab 1 Teknologi Informasi 13


perkembangan zaman yang memberikan keefektifan dalam proses membantu
individu baik bagi konselor (yang sudah terlatih) sebagai seseorang yang
membantu individu, maupun bagi konseli (yang membutuhkan bantuan)
sebagai seseorang yang dibantu oleh konselor (dalam konteks bimbingan dan
konseling) yang bertujuan untuk membantu keberlangsungan proses bimbingan
dan konseling agar tidak terhambat oleh ruang dan waktu. Dalam hal ini juga
konselor bisa membantu konseli dalam memfiler dampak negative dari
penggunaan Teknologi dan Informasi.

PENUTUP

Umpan Balik
Mahasiswa dapat memahami perkembangan teknolgi dari sejarah, dan setelah
memahami dampak positif dan negative dari Teknologi dan Informasi
mahasiswa bisa memfilter dari perkembangan teknologi yang ada sehingga
mahasiswa bisa mengembangakan dan memiliki tugas-tugas perkembangan
yang mengacu kepada arah kualitas individu yang lebih baik dalam dimensi
pribadi, sosial, belajar, karir dan lainnya.

Daftar Pustaka

Handarini. 2007. Bahan Kuliah (UPI), tidak dipublikasikan.

Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.

Gairola, C. M. 2004. Information and Communications Technology for


Development. New Delhi: Elsevier.

Natakusumah, E.K., 2002. “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia.”,


Bandung : Pusat Penelitian informatika – LIPI.

Nursalim, Mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling,


Jakarta: Indeks.

Nursalim, Mochamad, 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan.


Alfabeta, Bandung.

Munir, 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Alfabeta,


Bandung.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi. Bandung, Penerbit:Alfabeta.

14 Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons dan Sigit Dwi Sucipto, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai