Anda di halaman 1dari 12

TEORI ALLPORT, RIWAYAT HIDUP DAN KEPRIBADIAN

DALAM PSIKOLOGI

Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Psikologi Kepribadian

Dosen Pengampu : Dra. St. Trinurmi, M. Pd. I

OLEH :

KELOMPOK III

AULIA HARDIANTY AILANI 50200121073

RESKY AMELIA 50200121099

SAHRUL ARAFAH 50200121100

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan

berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Teori Allport, Riwayat Hidup Dan kepribadian Dalam Psikologi”. Shalawat

serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW. Yang telah membimbing kami dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang yakni

Agama Islam.

Makalah ini memuat pendahuluan, pembahasan, penutup dan daftar pustaka.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Kepribadian

pada Semester 3 Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah &

Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada beberapa pihak yang berperan dalam penyusunan makalah ini. Dengan

menggunakan makalah ini semoga kegiatan belajar dalam memahami materi ini dapat lebih

menambah sumber-sumber pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan makalah ini


belum bisa dikatakan mencapai tingkat kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu

kami butuhkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan cetak atau kutipan-kutipan yang kurang

berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahamtullahi Wabarakatuh

Samata, 12 November 2022

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1-2

A. Latar Belakang .........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3-7


A. Biografi Gordon Allport ..........................................................................................3

B. Teori Kepribadian Menurut Gordon Allport............................................................4

C. Struktur Kepribadian Menurut Gordon Allport .......................................................5

D. Dinamika Kepribadian Menurut Gordon Allport ....................................................6

BAB III PENUTUP .............................................................................................................8

A. Kesimpulan ..............................................................................................................8

B. Saran ........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9


.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tiga dasawarsa lampau, kebanyakan pemikir terbaik dalam psikologi berusaha

meningkatkan ketepatan dan kuantifikasi menelusuri motif-motif tak sadar sampai ke

lapisan dasarnya. Di tengah kecenderungan inilah, Gordon Allport dengan tenang

mengikuti jalan pikirannya sendiri, mengemukakan pentingnya penyelidikan kualitatif

tentang kasus individual dan menekankan motif sadar. Keengganan Allport untuk

mengikuti arus pemikiran kontemporer ini kadang-kadang mengakibatkan perumusan-


perumusannya kolot dan ketinggalan jaman. Tetapi dalam kesempatan lain ia tampil

sebagai pelopor ide-ide baru dan sangat radikal. Meskipun ia berpandangan kolot, namun

ia berhasil mengemukakan sintesis antara pemikiran psikologi tradisional dan teori

kepribadian, dengan cara yang mungkin lebih baik dari pada yang pernah dilakukan oleh

teoretikus lain di zamannya.

Pandangannya yang sistematis merupakan suatu penyaringan dan perluasan ide-

ide yang sebagiannya berasal dari ahli-ahli psikologi seperti Gestalt, William dan Stern,

William James, dan William McDougall. Dari teori Gestalt dan Stern munculah
penolakannya terhadap teknik-teknik analitik yang lazim dalam ilmu pengetahuan

alamiah dan perhatiannya yang mendalam terhadap keunikan individu serta kebulatan

tingkah lakunya. Pengaruh James tercermin tidak hanya dalam gaya tulisan Allport,

orientasinya yang luas dan relatif humanistis terhadap tingkah laku, dan perhatiannya

pada “aku” (self) tetapi juga dalam keraguannya tentang kemampuan metode-metode

psikologi untuk menggambarkan dengan baik dan untuk benar-benar menyingkap teka-

teki tingkah laku manusia. Sama seperti McDougall, Allport sangat menekankan

pentingnya variabel-variabel motivasi, mengakui pentingnya peranan yang dimainkan

oleh faktor-faktor genetik atau konstitusional, dan menggunakan secara mencolok

konsep-konsep tentang “ego”. Allport sangat menghargai pesan dari masa lampau dan

secara konsisten ia memperlihatkan kesadaran yang penuh dan simpati terhadap masalah-

1
2

masalah klasik yang digeluti oleh para psikolog di dalam dan di luar laboratorium selama

beberapa abad silam.

Pandangannya yang sistematis merupakan suatu penyaringan dan perluasan ide-

ide yang sebagiannya berasal dari ahli-ahli psikologi seperti Gestalt, William dan Stern,

William James, dan William McDougall. Dari teori Gestalt dan Stern munculah

penolakannya terhadap teknik-teknik analitik yang lazim dalam ilmu pengetahuan

alamiah dan perhatiannya yang mendalam terhadap keunikan individu serta kebulatan

tingkah lakunya. Pengaruh James tercermin tidak hanya dalam gaya tulisan Allport,

orientasinya yang luas dan relatif humanistis terhadap tingkah laku, dan perhatiannya

pada “aku” (self) tetapi juga dalam keraguannya tentang kemampuan metode-metode
psikologi untuk menggambarkan dengan baik dan untuk benar-benar menyingkap teka-

teki tingkah laku manusia. Sama seperti McDougall, Allport sangat menekankan

pentingnya variabel-variabel motivasi, mengakui pentingnya peranan yang dimainkan

oleh faktor-faktor genetik atau konstitusional, dan menggunakan secara mencolok

konsep-konsep tentang “ego”. Allport sangat menghargai pesan dari masa lampau dan

secara konsisten ia memperlihatkan kesadaran yang penuh dan simpati terhadap masalah-

masalah klasik yang digeluti oleh para psikolog di dalam dan di luar laboratorium selama

beberapa abad silam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Dari Tokoh Gordon Allport?
2. Bagaimana Teori Kepribadian Menurut Gordon Allport?
3. Apa Struktur Kepribadian Menurut Gordon Allport?
4. Bagaimana Dinamika Atau Proses Kepribadian Menurut Gordon Allport?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Biografi Dari Tokoh Gordon Allport.
2. Untuk Mengetahui Isi Dari Teori Kepribadian Menurut Gordon Allport.
3. Untuk Mengetahui Struktur Kepribadian Menurut Gordon Allport.
4. Untuk Mengetahui Dinamika Atau Proses Kepribadian Menurut Gordon Allport.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Gordon Allport


Gordon Allport (1897-1967) adalah seorang psikolog Amerika yang mengabdikan
dirinya untuk mempelajari kepribadian. Bahkan, ia sering disebut-sebut sebagai salah satu
tokoh kunci dalam perkembangan psikologi kepribadian. Dia tidak setuju dengan aliran
psikoanalitik atau aliran perilaku, karena dia berpikir bahwa yang pertama mempelajari
manusia dari tingkat yang sangat dalam dan yang terakhir melakukannya dari tingkat
yang dangkal. Gordon Allport telah diakui atas karyanya di bidang psikologi kepribadian,
yang dilembagakan sebagai disiplin psikologi otonom sejak 1920. Dalam karyanya,
psikolog ini bertugas menekankan keunikan perilaku individu manusia.1
1. Kelahiran dan Masa Kecil
Gordon Willard Allport berasal dari kota Montezuma, di negara bagian Indiana di
Amerika Serikat. Ia lahir pada 11 November 1897 dan meninggal pada 9 Oktober 1967 di
Cambridge, Massachusetts. Allport adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ketika dia
berusia enam tahun, mereka pindah ke Ohio City. Orang tuanya adalah Nellie Edith dan
John Edwards Allport, yang adalah seorang dokter desa. Karena fasilitas medis yang tidak
memadai pada saat itu, ayahnya mengubah rumahnya menjadi rumah sakit darurat.
Dengan demikian, Allport menghabiskan masa kecilnya di antara perawat dan pasien.
Dia digambarkan oleh para penulis biografi sebagai anak laki-laki yang menarik
diri dan sangat berdedikasi yang menjalani masa kecil yang kesepian. Selama masa
remajanya, Allport memulai perusahaan percetakannya sendiri, sambil bekerja sebagai
editor untuk surat kabar sekolahnya di sekolah menengah.
Pada tahun 1915, pada usia 18 tahun, ia lulus dari Institut Glenville, yang kedua di
kelasnya. Allport mendapatkan beasiswa yang membawanya ke Universitas Harvard,
tempat yang sama di mana salah satu kakak laki-lakinya, Floyd Henry Allport, belajar
untuk gelar Doktor Filsafat dengan spesialisasi Psikologi.
2. Kursus Kepribadian Pertama
Kursus pertama yang diajarkan Allport di Harvard disebut “Kepribadian: Aspek
Psikologis dan Sosialnya.” Ini mungkin kursus pertama dalam psikologi kepribadian yang

1
Juli Hartati, dkk, “ Hubungan Antara Perlakuan Orang Tua Dengan Penerimaan Diri “, Jurnal Ilmiah
Konseling, Vol 2 No.1, ( januari 2013 ) h. 339

3
4

diajarkan di Amerika Serikat. Selama tahun-tahun itu, Allport menikah dengan Lufkin
Gould, yang adalah seorang psikolog klinis. Mereka memiliki seorang putra yang
kemudian menjadi dokter anak. Kemudian Allport memutuskan untuk mengajar kelas
psikologi sosial dan kepribadian di Dartmouth College, sebuah universitas yang berlokasi
di New Hampshire, Amerika Serikat. Di sana dia menghabiskan empat tahun dan setelah
itu dia kembali sekali lagi ke Universitas Harvard, di mana dia akan menyelesaikan
karirnya.
3. Presiden dan Apa Organisasinya
Pada tahun 1939 ia terpilih sebagai presiden American Psychological Association
(APA). Dalam organisasi ini, Allport bertanggung jawab atas bagian yang berhubungan
dengan valuta asing. Dari posisi ini ia bekerja keras untuk mendapatkan bantuan bagi
banyak psikolog Eropa yang harus melarikan diri dari Eropa karena kedatangan Nazisme.
Allport membantu mereka mencari perlindungan di Amerika Serikat atau Amerika
Selatan. Selama karirnya, Allport adalah presiden dari banyak organisasi dan asosiasi.
Pada tahun 1943 ia terpilih sebagai presiden Asosiasi Psikologi Timur dan tahun
berikutnya ia menjadi presiden Masyarakat untuk Studi Psikologis Masalah Sosial.
4. Kematian
Allport meninggal pada tahun 1967 karena kanker paru-paru . Dia berusia 70 tahun.2
5. Psikologi Kepribadian Menurut Allport
Bagi Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis yang berada di dalam sistem
psikofisik setiap individu, yang menentukan adaptasi mereka terhadap lingkungan. Dalam
definisi ini, psikolog menekankan bahwa kepribadian berbeda pada setiap individu.
Baginya tidak satu pun dari caral teoretis yang telah digunakan dalam studi perilaku
manusia memberikan dasar yang berguna untuk memahami kepribadian. Allport percaya
bahwa studi tentang kepribadian hanya dapat dilakukan dari sudut pandang empiris.

B. Teori Kepribadian Menurut Gordon Allport


Teori kepribadian Gordon Allport menekankan pada manusia normal, sebab
manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan
kesadaran yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang, bukan di masa lalu.
Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak dan mengalir. Konsep utama

2
Sridianti, “ Biografi Dan Teori Kepribadian, “ www. Sridianti. Com ( Diakses : 12 November 2022 )
5

teori kepribadian Gordon Allport menyangkut motivasi yang membuat orang


bergeraksehingga arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait).
Teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu
telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk yang baik dan penuh
harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu “gambaran kodrat manusia adalah
positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjungi”. Memandang satu pribadi positif dan
apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasaan
dari teori Allport.
Psikologi mulai memperhatikan maslah-masalah tingkah laku, dan mencapai
puncak pada psikologi sifat. Dan psikologi juga menarik perhatian pada psikologi
kepribadian. Adanya pelatihan-pelatihan para psikologi dalam bidang psikologi makin
mendekatkan hubungan kedua ilmu tersebut. Penghargaan terhadap penemuan-penemuan
proses-proses kognitif dan pengembangan teori psikologi memberikan suatu orentasi dan
wawasan-wawasan tentang sang pribadi yang telah terdapat dalam latar belakang
pendidikan psikologi umum.3
Menurut Allport (dalam Prawira, 2013:261) struktur kepribadian individu
dinyatakan dalam sifat-sifatnya (traits) yang dimiliki oleh setiap individu dan adanya
traits tersebut akan mendorong setiap individu untuk bertingkah laku. Untuk mengetahui
dalam tentang kepribadian seseorang, Allport menggunakan beberapa istilah yang
dianggap berperan penting yaitu kebiasaan (habit), sikap (athitude), sifat (trait). Dari
ketiga komponen tersebut menentukan kepribadian pada seseorang. Allport berpendapat
bahwa manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan
kesadaranya yang berakar dimasa kini dan masa yang akan datang, bukan dimasa lalu.
Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep
utama teori kepribadianya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus
aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah.

C. Struktur Kepribadian Menurut Gordon Allport


Struktur Kepribadian merujuk pada komponen-komponen dasar atau element-elementnya.
1. Disposisi Personal
Allport (1961) mendefinisikan disposisi personal sebagai “Struktur Neuropsikis
umum (khas bagi individu) yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respon

3
Alwisol, Psikologi Kepribadian, ( Umm press : Malang, 2006 ) h. 16-17
6

terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan
mengarahkan bentuk prilaku adaptif dan ekspresif yang konsisten (setara, hlm 373 ratusan
disposisi personal.
2. Tingkat Disposisi Personal
Allport (1961) menyebut disposisi personal ini sebagai disposisi pokok. Disposisi
ini sangat jelas terlihat sehingga tidak dapat disembunyikan; hampir setiap tindakan
dalam hidup seseorang berbuat disekitar disposisi pokok.
3. Disposisi Motivasi Dan Ekspresif
Allport (1961) merujuk pada disposisi personal yang dialami tidak terlalu kuat
sebagai disposisi ekspresif walaupun disposisi tersebut juga mempunyai kekuatan
motivasi. Disposisi Ekspresif mengarah tindakan, disposisi motivasi memunculkan
tindakan. Contohnya dari disposisi ekspresif adalah penampilan seseorang yang rapi dan
sempurna.4
4. Proprium
Allport mengunakan istilah proprium untuk merujuk perilaku dan karakteristik yang
dianggap manusia sebagai sesuatu yang penting, sentral dan hangat dalam kehidupan
mereka.. Perilaku yang tidak bersifat proprium meliputi:
a. kebiasaan-kebiasaan umum, seperti menggunakan pakaian, mengucapkan “halo” pada
orang lain, dan menyetir pada bagian yang benar dari jalan tersebut, serta
b. perilaku sehari-hari, seperti merokok atau mengosok gigi, yang dilakukan secara
otomatis dan tidak krusial dalam pembentukan rasa diri seseorang.

D. Dinamika atau Proses Kepribadian Gordon Allport


Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada masa sekarang
tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya tetapi juga ada dalam pandangan
motivasinya. Dan juga menegaskan bahwa kehidupan masa lalu atau masa lampau tidak
lagi dapat menjelaskan perilaku seseorang kedepannya kecuali hanya sebagai motivasi
saja. Sehingga Allport hanya terfokus kepada kehidupan individu di masa depan
ketimbang dimasa lalu.
Allport menentang teori Freud yang terfokus pada alam bawah sadar seseorang.
menutu Allport proses kognitif seseorang juga memiliki peran penting yang mana suatu

4
Azka Munaza, “ Makalah Teori Kepribadian Gordon Allport “, http://waistar.blogspot.com, ( Diakses
: 12 November 2022 )
7

rencana dan tujuan seseorang dibuat secara sadar. Sehingga ia menyimpulkam bahwa
kehidupan di masa lalu tidak ada hubungan dan sangkut pautnya dengan kehidupan
mendatang dari tiap individu kehidupan masa lalu itu hanya sebagai motivasi atau
dukungan kearah yang lebih baik.
Kemudian Allport juga menjelaskan proses dari kepribadian itu dalam sebuah
konsepnya, “functional autonomy”. Konsep ini menjelaskan bahwa motif kematangan,
kesehatan emosional seseorang tidak terhubung secara fungsional kepada pengalamannya
di masa lalu sejak lahir..5

5
Hidayat Dedi Rahmat, Psikologi Kepribadian Dalam Konseling, ( Penerbit Galih : Bogor, 2011 ) h.
57
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Allport adalah salah satu teoritikus yang benar tentang banyak hal dan mampu

melampui zamannya. Teorinya adalah salah satu teori humanistic paling awal dan

berpengaruh besar pada teoritikus – teoritikus besar lainnya.

Kepribadian menurut Allport adalah suatu organisasi dinamis didalam individu

sebagai sistem psychophysis yaitu, menentukan cara khas dalam menyesuaikan diri dan

lingkungan sekitar. Selain itu struktur kepribadian berupa sifat atau traits, intensi, type,

dan proparium.

Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada masa sekarang

tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya tetapi juga ada dalam pandangan

motivasinya. Dan juga menegaskan bahwa kehidupan masa lalu atau masa lampau tidak

lagi dapat menjelaskan perilaku seseorang kedepannya kecuali hanya sebagai motivasi

saja. Sehingga Allport hanya terfokus kepada kehidupan individu di masa depan

ketimbang dimasa lalu.

B. Saran

Adapun makalah ini yang kami buat. Kami sadari adalah kurang dari kata

sempurnanya, jadi sangat diharapkan adanya masukan berupa saran dan kritik agar tulisan

ini menjadi lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, Psikologi Kepribadian, ( Umm Press : Malang, 2006 )

Hartati Juli, “ Hubungan Antara Perlakuan Orang Tua Dengan Penerimaan Diri “, Jurnal

Ilmiah Konseling, Vol 2 No.1, ( Januari 2013 )

Munaza Azka, “ Makalah Teori Kepribadian Gordon Allport “, http://waistar.blogspot.com,

(Diakses : 12 November 2022)

Rahmat Dedi Hidayat, Psikologi Kepribadian Dalam Konseling, ( Penerbit Galih : Bogor,

2011 )

Sridianti, “ Biografi Dan Teori Kepribadian”, www.sridianti.com, ( Diakses : 12 November

2022 )

Anda mungkin juga menyukai