Anda di halaman 1dari 30

TEORI ALLPORT

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Riky Rezeky (1907201034)
2. Cut Elvira (1907201001)
3. Cut Putri Azura Rauzah (1907201003)
4. Zahratun (1907201042)
5. Lidia Saukina (1907201024)
6. Syafira Saskia (1907201037)

Dosen Pembimbing : Rahmia Dewi, S.Psi.M.Psi.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

LHOKSEUMAWE

2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan yang diberikan kepada

Kami  sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan oleh karenanya,

Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,

saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Secara khusus, ucapan

terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah

membimbing kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka

penulis menerima kritikan dan saran yang membangun guna kesempurnaan

makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak.

Lhokseumawe, 6 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Biografi Gordon Allport..................................................................................6
2.2 Pengertian kepribadian menurut Gordon Allport.......................................8
2.3 Hakikat manusia menurut Gordon Allport.................................................10
2.4 Struktur kepribadian menurut Gordon Allport.........................................12
2.5 Dinamika atau proses Kepribadian Gordon Allport..................................18
2.6 Perkembangan Kepribadian Gordon Allport.............................................19
2.7 Pribadi yang sehat menurut Gordon Allport..............................................20
2.8 Assesment dan riset........................................................................................23
2.9 Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut Gordon Allport.................24
2.10 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Gordon Allport.................................27
BAB  IV.................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................28
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................28
3.2 Saran...............................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebanyakan pemikir terbaik dalam psikologi berusaha

meningkatkan ketepatan dan kuantifikasi menelusuri motif-motif tak sadar

sampai ke lapisan dasarnya. Di tengah kecenderungan inilah, Gordon

Allport dengan tenang mengikuti jalan pikirannya sendiri, mengemukakan

pentingnya penyelidikan kualitatif tentang kasus individual dan menekankan

motif sadar. Keengganan Allport untuk mengikuti arus pemikiran

kontemporer ini kadang-kadang mengakibatkan perumusan-perumusannya

kolot dan ketinggalan jaman. Tetapi dalam kesempatan lain ia tampil

sebagai pelopor ide-ide baru dan sangat radikal. Meskipun ia berpandangan

kolot, namun ia berhasil mengemukakan sintesis antara pemikiran psikologi

tradisional dan teori kepribadian, dengan cara yang mungkin lebih baik dari

pada yang pernah dilakukan oleh teoretikus lain di zamannya.

Pandangannya yang sistematis merupakan suatu penyaringan dan

perluasan ide-ide yang sebagiannya berasal dari ahli-ahli psikologi seperti

Gestalt, William dan Stern, William James, dan William McDougall. Dari

teori Gestalt dan Stern munculah penolakannya terhadap teknik-teknik

analitik yang lazim dalam ilmu pengetahuan alamiah dan perhatiannya yang

4
mendalam terhadap keunikan individu serta kebulatan tingkah lakunya.

Pengaruh James tercermin tidak hanya dalam gaya tulisan Allport,

orientasinya yang luas dan relatif  humanistis terhadap tingkah laku, dan

perhatiannya pada “aku” (self) tetapi juga dalam keraguannya tentang

kemampuan metode-metode psikologi untuk menggambarkan dengan baik

dan untuk benar-benar menyingkap teka-teki tingkah laku manusia. Allport

sangat menghargai pesan dari masa lampau dan secara konsisten ia

memperlihatkan kesadaran yang penuh dan simpati terhadap masalah-

masalah klasik yang digeluti oleh para psikolog di dalam dan di luar

laboratorium selama beberapa abad silam.

Perbedaan antara Allport dengan tokoh psikologi sebelumnya,

mengantarkan Allport untuk memberikan definisi yang berbeda pula

mengenai kepribadian. Menurutnya kepribadian adalah: ”Organisasi

dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian

yang unik dengan lingkungan. Suatu fenomena dinamik yang memiliki

elemen psikologik dan fisiologik, berkembang dan berubah, memainkan

peran aktif dalam berfungsinya individu”.

            Dari latar belakang tersebut, kami sebagai  calon konselor ataupun

mahasiswa bimbingan dan konseling harus memahami dengan benar terkait

macam-macam teori kepribadian dan salah satunya adalah teori kepribadian

Gordon Allport. Oleh karena itu, kami sebagai penulis akan memaparkan

tentang teori kepribadian Gordon Allport agar dapat menjadi bahan

pembelajaran, pemahaman bagi kami.

5
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana biografi Gordon Allport?

2) Bagaimana pengertian kepribadian menurut Gordon Allport?

3) Bagaimana hakikat manusia menurut Gordon Allport?

4) Bagaimana struktur kepribadian menurut Gordon Allport?

5) Bagaimana dinamika atau proses epribadian Gordon Allport?

6) Bagaimana Perkembangan Kepribadian Gordon Allport?

7) Bagaimana Pribadi yang sehat dan tidak sehat menurut Gordon

Allport?

8) Bagaimana Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut Gordon

Allport?

9) Bagaimana Kelebihan Dan Kekurangan Teori Gordon Allport?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Mengetahui biografi Gordon Allport

2) Mengetahui pengertian kepribadian menurut Gordon Allport

3) Memahami hakikat manusia menurut Gordon Allport?

4) Memahami struktur kepribadian menurut Gordon Allport?

5) Memahami dinamika atau proses epribadian Gordon Allport?

6) Memahami Perkembangan Kepribadian Gordon Allport?

7) Memahami Pribadi yang sehat dan tidak sehat menurut Gordon

Allport?

8) Memahami Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut Gordon

Allport?

9) Memahami Kelebihan Dan Kekurangan Teori Gordon Allport

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Gordon Allport

Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di

Montezuma, Indiana. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara.

Ibunya, Nellie Wise Allport  adalah seorang guru dan ayahnya, Jhon E.

Allport adalah seorang pengusaha yang kemudian memutuskan untuk

menjadi seorang dokter. Ibu Allport sangat taat terhadap agamanya sehingga

ajaran tersebut diterapkan  terhadap kehidupan rumah tangganya. Oleh

karena itu, Allport menghabiskan masa kecil yang dipenuhi perjuangan

untuk mendapat perhatian dari beberapa teman yang dimilikinya, karena dia

jarang diijinkan bermain dengan saudaranya yang rentang usianya terpaut

jauh dengannya. Allport mengaku pada dasarnya dia bukanlah orang yang

memiliki antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi, Allport sangat

tergantung pada orang lain dan kurang memiliki inspirasi. Namun dia

memiliki kemampuan yang baik dengan kata-kata, meskipun dia tidak

terbilang mahir dalam bidang olahraga.

            Pada tahun 1915, Allport lulus dengan peringkat kedua di kelasnya

dan mendapatkan beasiswa di Univertsitas Harvard. Setelah mendapatkan

A.B. Sarjana Filsafat dan Ekonomi dari Harvard pada tahun 1919, Allport

melakukan perjalanan ke Istanbul, Turki untuk mengajar filsafat dan

ekonomi. Setelah satu tahun mengajar, ia kembali ke Harvard untuk

menyelesaikan studinya. Allport meraih gelar Ph.D. Psikologi pada tahun

1922. Dilanjutkan pada tahun 1922-1924 ia melanjutkan sekolahnya di luar

7
negeri yaitu Berlin. Yang kemudian ia mendapat perhatian dari Dunia

internasional, dan dikenal sebagai Juru tafsir Psikologi Jerman di AS. Beliau

begitu banyak mendapatkan penghargaan salah satunya sebagai Persiden

dari The American Psychology Association.

            Dalam sebuah esai berjudul ‘Pattern and Growth in Personality’,

Gordon Allport menceritakan pengalamannya bertemu Psikiater Sigmund

Freud. Saat menemui Freud pertama kalinya, Allport disambut oleh

keheningan. Freud tidak menyapa dan tidak berbicara sepatah kata pun,

sampai akhirnya Allport membuka pembicaraan dengan menceritakan apa

yang dilihatnya dalam perjalanan menuju kediaman Freud. “Aku melihat

seorang anak kecil di angkutan umum yang sangat takut badannya menjadi

kotor, dia berganti-ganti tempat duduk, bahkan meminta pada ibunya jangan

mengijinkan orang yang badannya kotor untuk duduk di sebelahnya”. Freud

balik bertanya “Apakah anak kecil itu kamu ?”. Peristiwa ini benar-benar

tidak terlupakan oleh Allport, yang membuatnya yakin bahwa sudah saatnya

ilmu psikologi tidak lagi hanya menekuni terlalu dalam dengan pengalaman

masa lampau (alam bawah sadar), tapi mulai mengeksplorasi alam

kesadaran dan motivasi-motivasi yang ada di dalamnya.

2.2 Pengertian Kepribadian Menurut Allport

Kepribadian menurut Allport adalah suatu organisasi dinamis

didalam individu sebagai sistem psychophysis  yaitu, menentukan cara khas

dalam menyesuaikan diri dan lingkungan sekitar. Dan mengapa Allport

menggunakan istilah kata Organisasi dinamis  hal ini dikarenakan bahwa

8
realitas kepribadian selalu berkembang dan berubah dari waktu ke waktu,

meski pada dasarnya ada komponen penting yang mengikat dan

menghubungkan dari berbagai komponen dalam kepribadian itu sendiri.

Kepribadian bukanlah suatu mental yang sifatnya ekslusif semata,

melainkan semua komponen yang menyusun kepribadian adalah satu

kesatuan yang utuh melingkupi tubuh dan jiwa seseorang. Dan dalam

pernyataan ini Allport menggunakan istilah psychophysical.

Dalam penggunaan istilah “khas” Allport mengatakan bahwa setiap

individu bertingkah laku dalam caranya sendiri,sebab setiap individu

memiliki kepribadiannya sendiri. karena dua individu tidak akan mungkin

memiliki kepribadian yang sama. Dan karnanya tidak akan ada dua

orangpun yang bertingkah laku sama.

Kepribadian berbeda dengan watak karena watak mengisyaratkan

norma tingkah laku tertentu atas dasar nilai dari perbuatan-perbuatan

individu. Jadi dalam menggambarkan watak individu, kata “baik” dan

“buruk” seringkali dipakai. Allport berpendapat bahwa watak adalah suatu

konsep etis dan menyatakan bahwa “kami lebih suka mendefinisikan watak

sebagai kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak

yang dievaluasi” (character is personality evaluated and personalityin

character devaluated. 1961, hlm 32).

Kepribadian dan temperamen sangat erat hubungannya dengan

faktor-faktor biologis atau fisiologis dan karenanya sedikit sekali

mengalami perubahan dalam perkembangan. Peranan keturunan atau dasar

disini lebih penting/besar dari pada segi-segi kepribadian yang lain. Bagi

9
Allport temperamen adalah bagian khusus dari kepribadian yang diberikan

definisi demikian: “Temperamen adalah gejala kerakteristik dari pada sifat

emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi,

kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasanan hatinya,

fluktuasi dan intensitas suasana hati, gejala ini tergantung pada faktor

konstitusional dan karenanya terutama berasal dari keturunan.” (Allport,

1951, p. 54).

2.3 Hakikat Manusia Menurut Allport

Secara umum teori Allport mengangggap positif terhadap manusia,

teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai

mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya,

yaitu” gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan

menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya

merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan

dari teori Allport. Berikut dijelaskan secara detail:

1. Manusia terdiri dari beberapa komponen dasar seperti

pandangan yang positif , penuh harapan, dan menyanjung –

nyanjung.

Berbeda dengan pendapat Frued yang menyatakan bahwa individu

tidak mempunyai pandangan hidup karena menurut Frued sifat – sifat yang

tampak sekarang merupakan gambaran ia di masa lalu ( masa kanank –

kanak ) sehingga apabila pada masa kanak – kanak mempunyai sifat buruk

maka sekarang ataupun besok individu tersebut sifatnya tetap buruk dan

10
tidak bisa berubah. Lain halnya dengan Allport lebih optimis tentang kodrat

manusia bahwa manusia memiliki beberapa pandangan positif yang mampu

berfikir ke depan sehingga harapan – harapan yang baru akan muncul.

Apabila seorang individu mempunyai pengalaman yang burk pada masa

kanak – kanak, maka pengalaman tersebut tidak dijadikan dasar untuk

menggambarkan kepribadian seseorang pada saat ini ataupun kedepannya.

Karena menurut Allport individu mempunyai pemikiran luas yang mampu

mengubah cara berfikirnya.

2. Manusia adalah individu yang sehat

Allport dengan Frued mempunyai beberapa pandangan-pandangan

yang berbeda. Frued tidak percaya bahwa orang – orang yang matang dan

sehat dikontrol dan dikuasai oleh pikiran-pikiran bawah sadar, kekuatan

yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Namun Allport percaya bahwa

kekuatan – kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting pada

tingkah laku orang-orang yang neuritis. Akan tetpai individu yang sehat

yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar menyadari sepenuhnya

kekuatan-kekutan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol

kekuatan-kekuatan itu juga.

Jadi menurut Allport pikiran seseorang yang sekarang bukanlah

gambaran dimasa lalu. Berbeda dengan orang yang neuritis yaitu orang yang

beroperasi dalam pandangan-pandangan dan pengalaman-pengalaman

kanak-kanan dan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf yang

berbeda dan lebih tinggi.

11
3. Manusia memerlukan motivasi untuk menuju kesuksesan

Manusia adlah makhluk sadar dan rasional, berbuat berdasarkan pada

apa yang diharapkannya dapat tercapai, bukan berdasar pada keinginan

primitif atau pengalaman traumatik pada masa lalu.

Motivasi merupakan hal yang paling mutlak dan harus dimiliki oleh

seseorang dalam melaksanakan suatu aktivitas sehari-hari, tanpa adanya

motivasi pekerjaan seseorang akan sulit untuk mencapai kesuksesan. Allport

percaya bahwa hal ini sangat penting karena kepribadian yang sehat tidka

dibimbing oelh kekuatan – kekuatan tidak sadar atau pengalaman –

pengalaman masa anak – anak melainkan individu tersebut mempunyai

motivasi untuk mampu berpikir secara realistis sehingga tujuan hidup untuk

jangka panjang bisa terwujud.

2.4 Stuktur Kepribadian Menurut Allport

Traits adalah kunci dalam mendefinisikan strukur kepribadian menurut

Allport.. Allport berpendapat bahwa pengertian-pengertian kebiasaan, traits,

sikap, diri (self) dan kepribadian itu masing-masing bermanfaat dan berbeda

satu sama lain. Allport menekankan pada trait, di mana ia menyatakan

bahwa intensi itu berbeda dari attitude. eori-teori Allport kemudian

dinamakan “trait psychology”.

Di sisi lain, tanggapan Allport mengenai temperamen juga berbeda dan

mendetail. Bagi Allport temperamen adalah konstitusi kejiwaan atau bagian

dari jiwa yang melalui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah /

biologis dan bersifat hereditas, termasuk juga mudah tidaknya terkena

rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan

12
suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitat suasana hati;

gejala ini tergantung kepada faktor konstitusional.

pada akhirnya, kontribusi terbesar Allport adalah teorinya mengenai

Trait.Ia mengklasifikasikan beberapa trait, dan merevisinya menurut

perkembangan teorinya sendiri. Dia berhasil membedakan antara trait

sebagai hal yang dimiliki setiap induvidu sebagai identitas dan attitude yang

dimiliki setiap individu.Sumbangsih terbesar Allport adalah pengembangan

dan penarikan perhatian psikolog pada kepribadian terutama dari perspektif

bagaimana individu memandang dirinya sendiri.

1. Traits (personality traits)

Traits menurut teori Allport adalah proses mental/neuropsikis yang

berkapasitas dan mampu mengarahakan stimulus yang akan menghasilkan

perilaku yang adaptif atau ekspresif.

1. Karakter Traits

Menurut Allport ada beberapa karakteristik traits:

         nyata dan benar-benar ada di setiap individu, bukan hanya sekadar

label dan sebutan (claim)

         menjadi kausal (sebab) dari suatu perilaku yang biasanya terjadi

         empiris (bisa di identifikasi indra)

         masing masing salaing berkorelasi

         fleksibel dan berubah sesuai situasi(versatilitas)

 2. Individual Traits dan Common Traits

Berdasarkan teorinya mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude,

Allport kemudian mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :

13
         Individual Traits : keunikan pada seseorang dan menunjukkan

karakter mereka.

         Common Traits :  perilaku yang dilakukan oleh sejumlah manusia,

misalnya sebagai bagian dari budaya.

3. Personal Dispositions

Allport merevisi beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi)

.personal dispositions artinya dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan

signifikansi yang sama.

         Cardinal traits adalah sifat yang berperan besar dalam kehidupan

dan trait yang kuat

         Central traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang

menonjol dari perilaku manusia itu sendiri.

         Secondary traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu

mendeskripsikan kepribadian.Sifat ini berfungsi lebih terbatas, khusus

pada respons yang didasarnya serta perangsang tertentu dan tidak

konsisten.

           

Habit (kebiasaan) adalah  respon yang tidak fleksibel dan spesifik terhadap

suatu stimuli, bisa bergabung/dikombinasikan dengan trait lain.

Attitudes (sikap) adalah makna yang hampir sama dengan traits, kecuali

bahwa attitudes memiliki objek tertentu yang lebih spesifik, dan melibatkan

pertimbangan dan evaluasi baik positif maupun negatif (baik mendukung

atau menolak).

14
Perbedaan antara sifat (trait) dan sikap (Attitude) termasuk sulit dalam

teori Allport. kedua-duanya itu adalah respons dan memiliki kekhasan,

selain itu keduanya juga dapat memulai atau membimbing tingkah laku hal

ini juga diperngaruhi hasil dari faktor genetis-genetis dan belajar. Namun

kalau diteliti terdapat perbedaan antara kedua hal tersebut.

SIKAP (ATTITUDE) SIFAT (TRAIT)


-berhubungan dengan suatu -tidak berhubungan dengan

objek suatu objek

-cenderung berlingkup kecil -sifat yang hampir selalu

-dapat berbeda-beda dari yang besar dan ruang lingkup

khusus ke lebih umum yang luas

-biasanya memberikan penilaian -selalu bersifat umum

(menerima atau menolak) -tidak memeberikan

penilaian

2. Intensi

Penyelidikan mengenai intensi atau keinginan individu mengenai masa

depan lebih penting daripada kejadian di masa lalu (Allport). Istilah intensi

menurut Allport meliputi beberapa pengertian:

         harapan-harapan

         keinginan-keinginan

         ambisi

         cita-cita

         niat untuk melakukan sesuatu.

Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport dengan lain-lain ahli teori

kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan, bahwa apa yang akan

15
dicoba dilakukan oleh seseorang merupakan kunci dan hal terpenting bagi

apa yang dikerjakannya sekarang. Jadi kalau dewasa ini, banyak ahli yang

mengutamakan masa lampau, maka pendapat Allport itu mirip sekali

dengan pendapat Adler dan Jung; walaupun tidak ada alasan untuk

mengatakan adanya pengaruh dari mereka ini.

3. Type

          Allport membedakan antara sifat dan type. Menurut Allport, orang

dapat memiliki suatu sifa, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu type. Type

adalah konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan

dengan type itu tetapi dengan konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas

individualnya. Sifat dapat mencerminkan sifat khas pribadi sedangkan type

lebih menyembunyikannya. Jadi bagi Allport, type menunjukkan perbedaan-

perbedaan buatan yang tidak  begitu cocok dengan kenyataan, sedangkan

sifat adalah refleksi sebenarnya daripada yang sebenar-benar ada.

4. Proparium

Proprium adalah istilah yang diciptakan Allport yang mengindikasikan

semua fungsi self atau  ego. Hal ini juga disebut fungsi proprium (propriate

function) daripada kepribadian.Fungsi tersebut adalah kesadaran jasmani,

self identity, self-esteem, self extention, rational thinking, self image,

propriate stiving, dan fungsi mengenal.Semua itu bagian-bagian yang vital

daripada kepribadian.Proprium tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang

didalam   perkembangan individu.Allport menggunakan kata proprium

daripada self karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau fungsi

kepribadian secara umum.

16
Ada tujuh aspek dalam  perkembangan proporium :

1.      Bodily Self : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli

terhadap     keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek

yang ada disekitarnya.

2.      Self Identity : anak-anak membuktikan dan menemukan identitas

mereka tetap terlepas dari perubahan di lingkungan mereka.

3.      Self-esteem : anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang

mereka raih.

4.      Extension of self : tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini

anak mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang

disekitar lingkungan mereka.

5.      Self-image : anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis

dalam diri mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap

kepuasan (atau ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.

6.      Self as a rational coper : tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai

mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap

masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

7.      Propriate striving : tahap 7. pada masa remaja awal (sebelum teenage)

mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.

2.5 Dinamika Atau Proses Kepribadian

Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada

masa sekarang tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya tetapi juga ada

dalam pandangan motivasinya. Dan juga menegaskan bahwa kehidupan

masa lalu atau masa lampau tidak lagi dapat menjelaskan perilaku seseorang

17
kedepannya kecuali hanya sebagai motivasi saja. Sehingga Allport hanya

terfokus kepada kehidupan individu di masa depan ketimbang dimasa lalu.

Allport menentang teori Freud yang terfokus pada alam bawah sadar

seseorang. menurut Allport proses kognitif seseorang juga memiliki peran

penting yang mana suatu rencana dan tujuan seseorang dibuat secara sadar.

Sehingga ia menyimpulkam bahwa kehidupan di masa lalu tidak ada

hubungan dan sangkut pautnya dengan kehidupan mendatang dari tiap

individu kehidupan masa lalu itu hanya sebagai motivasi atau dukungan

kearah yang lebih baik.

Kemudian Allport juga menjelaskan proses dari kepribadian itu

dalam sebuah konsepnya, “functional autonomy”. Konsep ini menjelaskan

bahwa motif kematangan, kesehatan emosional seseorang tidak terhubung

secara fungsional kepada pengalamannya di masa lalu sejak lahir. Dari

konsep tersebut dapat diketahui bahwa Allport berpendapat bahwa motivasi

dari tiap individu itu bersifat independent dan tidak terikat atau terhubung

dengan hal yang lainnya.

Konsep ini terdiri atas level fungsi otonom yaitu :

1. Perseverative Functional Autonomy, merupakan level yang dasar

berkaitan dengan perilaku seseorang yang sudah menjadi kegiatan

rutin seperti kecanduan atau tindakan fisik yang berulanh. Contoh :

perokok.

2. Propriate Functional Autonomy, merupakan level yang lebih penting

ketimbang level Perseverative Functional Autonomy  dan penting

untuk pemahaman motivasi dewasa dihubungan pada nilai-nilai, self-

18
image, dan gaya hidup. Selain itu, terdapat juga tiga prinsip pada

level Propriate Functional Autonomy, yaitu :

1. Organizing the energy level, menjelaskan bagaiama kita

memperoleh motif baru.

2. Mastery and competence, mengacu pada level yang mana akan

kita pilih untuk memuaskan motif.

3. Propriate patteming, menjelaskan perjuang (usaha) terhadap

konsistensi dan integrasi kepribadian.

2.6 Perkembangan Kepribadian

            Menurut  Allport perkembangan kepribadian manusia akan selalu

berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tiga fase perkembangan Allport

adalah :

1. Masa anak-anak

Masa ini dimulai dari masa nonatus yang menjadi awal

perkembangan dari kepribadian anak. Pada masa perkembangan ini anak

mulai melakukan gerakan refleks yang belum bisa dibedakan. Ekspresi

emosi anak pada masa ini cenderung monoton dan akan mengalami

perkembangan sesuai dengan masa yang dilewatinya.

2. Masa Transformasi anak-anak

Pada masa ini, perkembangan kepribadian seseorang akan terlihat

dari : diferensiasi, integrasi, permatangan, belajar, kesadaran (sugesti), harga

diri, inferioritas ataupun kompensnsi, mekanisme psikoanalitis, otonomi

19
fungsional, reoritasi mendadak trauma, objektivitas, insting, humor,

pandangan hidup.

3. Masa Dewasa

Merupakan masa terpenting dalam perkembangan kepribadian

sesorang. Masa-masa ini sangat menentukan bentuk kepribadian seseorang

melalui tingkah laku yang ditujukannya. Menutut Allport, seseorang

dikatakan dewasa jika :

- Mulai bisa memproyeksikan kebutuhannya tidak hanya untuk

masa sekarang tapi untuk masa yang akan datang (extension self)

- Mulai mengenal apa yang diinginkannya dan yang menjadi

kebutuhannya serta mengerti akan hal-hali yang bisa

memberikan kesenangan pada dirinya (insight & humor)

- Mengerti arti dan tujuan hidup yang dijalaninya mulai memiliki

pendangan hidup atau filsafat hidup yang dipertahankan

Pada masa perkembangan kepribadian unsur religius menjadi unsur

yang sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang.

2.7 Pribadi Yang Sehat

Bagi Allport, pribadi yang sehat dan matang adalah :

1. Ekstensi Sense of self

a) Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam

jangkauan yang luas.

b) Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta

minat mereka.

c) Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)

20
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain

Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga dan teman)

dan compassion (pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan

menghargai dengan setiap orang).

3. Penerimaan diri

Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang

menyinggung dorongan khusus (misal: mengolah dorongan seks) dan

menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional.

4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan

Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas

dan minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam

penyelesain tugas yang dipilih, mengatasi berbagai persoalan tanpa panik,

mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.

5. Objektifikasi diri: insight dan humor

Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan

orang lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu

menghubungkan secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan

absurditas diri dan orang lain.

6. Filsafat Hidup

Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang

memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama. Untuk memahami

orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak

21
semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja

seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.

Sedangkan pribadi yang tidak sehat adalah mereka yang

perkembangannya berhenti. Allport setuju dengan Freud bahwa

perkembangan individu dapat terpenjara sebagai akibat kesalahan hubungan

dengan orang tua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanak-kanak.

Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan, dan kekurangan

cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk dalam jangka waktu lama

terhadap pertumbuhan.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Allport berpendapat bahwa

orang harus dapat merasa “diterima dan dikehendaki” oleh terapis keluarga

dan masyarakatnya”. Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai.

Menurutnya, “bentuk terbaik dari terapi adalah memberi cinta dan menerima

cinta”.

Tetapi itu hanya satu sisi dari gambaran manusia. Ada banyak orang

yang memiliki latar belakang rasa aman dan dicinta ternyata belakangan

menjadi neurotik. Walaupun latar belakang keamanan dan cinta membuat

mereka bebas berkembang, masalah lain muncul merusak. Orang mendapat

tekanan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat normal, dan sering

penyesuaian itu menghalangi pertumbuhan yang positif. Ini terjadi karena

masyarakat sendiri sedang sakit. Kondisi masyarakat yang penuh

ketidakadilan hipokrit (munafik) perang perbedaan kelas sosiala adalah

potensial berbenturan dengan aspirasi pribadi.

22
Dampaknya bisa muncul perbatasan perluasan diri, gambaran diri

yang menyimpang, lumpuhnya usaha menjadi propiate, dan sikap tidak

toleran kepada kelompok lain. Mereka juga menilai dirinya dan tujuan

hidupnya berdasarkan nilai-nilai orang lain. Tugas-tugas terapi menurut

Allport adalah membantu mereka menyadari sumber-sumber yang

,melencengkan tujuan hidupnya dan membantu mereka mencapai

kematangan dan kesejahteraan.

2.8 Assesment dan Riset

Allport menggunakan Personal Document Technique yang

merupakan metode untuk mengetahui kepribadian yang melibatkan catatan-

catatan harian, atau rekaman pembicaraan dengan subjek yang diteliti.

Nilai (Value)

Pada tahun 1920 seorang ahli bernama Eduard Spranger mengadakan

penelitian mengenai minat dan motif, dengan meneliti nilai-nilai yang

dimiliki individu tersebut. Allport sependapat dengan Spranger bahwasanya

setiap individu memiliki nilai-nilai dalam kehidupannya, yang berbeda

tingkat dominansinya, yang akan mempengaruhi kepribadiannya.

1. Nilai teoritis

2. Nilai ekonomis

3. Nilai estetika

4. Nilai sosial

5. Nilai politis

6. Nilai religious

Perilaku

23
Allport membedakan perilaku menjadi expressive behavior dan

coping behavior.Coping behavior adalah perilaku yang dilakukan dengan

terencana, secara sadar dan dilakukan untuk tujuan tertentu. Sementara

expressive behavior adalah perilaku yang umumnya muncul secara spontan,

kadang susah untuk dirubah, tujuannya tidak jelas dan terencana seperti

coping behavior. Misalnya, ketika seorang dosen mengajar dia akan

memiliki copig behavior (mengajar berdasarkan urutan materi yang

disediakan), sementara dalam proses penyampaian materi dosen akan

banyak melakukan gerakan, bahasa tubuh, intonasi suara yang berubah-ubah

yang tidak bisa dielakkan. Hal ini merupakan perilaku spontan yang secara

tidak langsung menggambarkan elemen kepribadian yang dimiliki dosen

tersebut

2.9 Isu-Isu Penting Dalam Kepribadian Menurut Allport

Allport me-review 50 definisi kepribadian yg berbeda sebelum

akhirnya menawarkan definisinya sendiri “Personality is dynamic

organization  within the individual of those psychophysical systems

that determine his characteristic behavior and thought”.

1. Uniqueness VS Universality

Allport mendapatkan insight dan ide dari berbagai macam

pendekatan untuk membentuk teori kepribadian yang eklektif dimana ia

memandang individu adalah unik dan berfungsi secara dinamis. Yang paling

membedakan Allport dengan teoritikus kepribadian lain adalah keunikan

individu dapat dijelaskan dengan trait yang menjadi karakter setiap individu.

Kepribadian tidak bersifat universal, tapi spesifik dan unik untuk tiap

24
individu. Allport percaya setiap orang memiliki keunikan. Meskipun sifat-

sifat umum mengkonotasi beberapa prilaku universalitas, ciri-ciri individu

atau disposisi pribadi menentukan dan menggambarkan alam kita lebih

tepatnya.

2. Nature VS Nurture

Keturunan dan lingkungan adalah hal yang mempengaruhi

kepribadian.  Gordon Allport memandang Latar belakang genetik

bertanggung jawab untuk porsi yang signifikan dari kepribadian. Individu

adalah produk dari pembentukan hereditas dan lingkungan. Hereditas

menyediakan materi mentah lalu membentuk (berkembang atau berkurang)

sesuai kondisi lingkungan. Contohnya seperti kondisi fisik, inteligensi,

temperamen. Temperamen adalah irama emosi. contohnya bagaimana

respon individu terhadap stimulasi juga fluktuasi & intensitas mood.

3. Freewill VS Determinisme

Menurut pandangan allport tentang kepribadian, individu diberikan

kebebasan dalam memilih masa depan mereka juga mengakui bahwa

banyak dari perilaku kita ditentukan oleh sifat-sifat dan kecenderungan

pribadi. Setelah ini terbentuk, mereka sulit untuk mengubah.

4. Growth Vs Eqilibrium

Allport tidak percaya teori-teori yang lebih tua untuk kepribadian

yang memperbolehkan pertumbuhan bagi seseorang. Psikoanalisis dan

berbagai teori belajar yang pada dasarnya adalah teori homeostatik,

ataureaktif, karena mereka melihat orang-orang termotivasi terutama oleh

kebutuhan untuk mengurangi ketegangan dan kembali kekeadaan

25
keseimbangan, tetapi Allport percaya bahwa teori kepribadian yang

memadai harus memungkinkan untuk perilaku proaktif. Orang harus

dipandang sebagai sadar bertindak di lingkungan mereka dengan cara yang

memungkinkan pertumbuhan menuju kesehatan psikologis.

5. Past Vs Present

Berbagai faktor yang berbeda berkontribusi terhadap motivasi

individu, penggerak sekarang, dan peristiwa masa lalu. Jika orang memiliki

tujuan di satu tempat akan berpikir, bertindak dan mencari beberapa resolusi

damai dan merasa istimewa cara sendiri. Sebagai contoh, motivator seperti

prestasi, kekuatan dan keintiman akan memberikan motivasi individu. Motif

lainnya akan menjadi pengaktualisasian diri, ini bukanlah motif defisit,

tetapi pertumbuhan motif dan ini menanamkan re-enforcement positif yang

dapat menjadi lebih dari satu set untuk dilakukan.

Allport percaya bahwa sesuatu didorong oleh pengalaman sekarang

bukannya pengalaman masa lalu. Allport juga percaya itu, karena individu

memiliki waktu dalam hidup, untuk memahami diri sendiri lebih baik dan

menyadari apa yang ia lakukan serta mengapa hal itu dilakukan. Allport

dengan jelas melihat pola perilaku yang dihasilkan dari individu menjadi

reaktif dan proaktif.

2.10 Kelebihan Dan Kekurangan

1. Kelebihan

a) Tidak terpacu pada masa lalu

b) Memandang manusia sebagai manusia yang unik

26
c) Melakukan penyelidikan kualitatif dan mengutamakan dorongan

sadar

d) Pemikirannya yang teliti dan sistematis sehingga dapat

mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh

2. Kekurangan

Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai

untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi

otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia,

masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan

keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada

pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia

pada gambaran terlalu positif.

27
BAB III

PENUTUP

  

3.1 KESIMPULAN

Kepribadian menurut Allport adalah suatu organisasi dinamis

didalam individu sebagai sistem psychophysis  yaitu, menentukan cara khas

dalam menyesuaikan diri dan lingkungan sekitar. Selain itu struktur

kepribadian berupa sifat atau traits, intensi, type, dan proparium. Hakikat

manusia menurut Allport adalah 1) manusia terdiri dari beberapa konponen

dasar seperti pandangan yang positif, penuh harapan, dan menyanjung-

nyanjung, 2) Manusia adalah individu yang sehat, 3) manusia memerlukan

motivasi untuk menuju kesuksesan. Allport juga menggambarkan ciri-ciri

kepribadian yang matang antara lain perluasan diri, Mampu menjalin

hubungan yang hangat dengan orang lain, Memiliki orientasi yang realistik,

Filsafat hidup, Mampu menghindari reaksi berlebihan terhadap suatu

masalah, Realistic perceptions, skill dan assignments. Allport menekankan

bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada masa sekarang tidak hanya ada

di dalam teori kepribadiannya tetapi juga ada dalam pandangan

motivasinya. Dan juga menegaskan bahwa kehidupan masa lalu atau masa

lampau tidak lagi dapat menjelaskan perilaku seseorang kedepannya kecuali

hanya sebagai motivasi saja. Sehingga Allport hanya terfokus kepada

kehidupan individu di masa depan ketimbang dimasa lalu.

28
3.2 SARAN

Sebagai ungkapan akhir dari penyusunan makalah, ada beberapa

pesan dan kami sarankan mengenai teori kepribadian Allport :

1. Pengetahuan mengenai teori kepribadian Allport memang perlu

diketahui oleh para mahasiswa sebab dengan mengetahui tentang

kepribadian, maka kita bisa mengahadapi setiap individu sesuai

dengan yang seharusnya atau dengan porsinya masing-masing.

2. Jangan gunakan ego kita semata pada saat melakukan interaksi

dengan individu lain yang bisa menyebabkan suatu konflik. Karena

pada dasarnya setiap individu itu unik sebab tidak ada satupun

individu yang memiliki kepribadian yang sama dengan idividu lain.

29
DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.

Rahmayani, Ade. 2013. Kepribadian menurut Gordon Willard Allport.

Diperoleh 1 Juni 2016,

dari http://12008ars.blogspot.co.id/2013/06/kepribadian-menurut-gordon-

willard.html

30

Anda mungkin juga menyukai