Anda di halaman 1dari 9

WAWANCARA LAYANAN PSIKOLOGI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Etika Psikologi
Dosen pengampu Tinon Citraning Harisuci, S.Psi.,M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh :

Lidia Masjida Salsabilla (202060042)

Kelas A

FAKULTAS PSIKOLOGI A5

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2022/2023
A. IDENTITAS
Nama : Gama Septiani Maulidiyah, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog
Lama Praktik : 3 Bulan
Tempat Praktik : Semarang
Nama Tempat Praktik : Tulus Harapan B XI C no 7 Sendangmulyo Tembalang
Semarang (Klinik Psikologi Gama)

B. VERBATIM

TRANSKIP WAWANCARA

P : Pewawancara
N : Narasumber

P : Assalamu’alaikum Wr.Wb. Perkenalkan nama saya Lidia Masjida Salsabilla dari


Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus. Tujuan saya disini akan melaksanakan
wawancara terkait Layanan Psikologi.
N : Wassalamu’alaikum Wr.Wb. (Senyum)
P : Jika boleh tau, nama ibu siapa ya?
N : Iya terima kasih mbak lidia nama saya Gama Septiani Maulidiyah,
S.Psi.,M.Psi.,Psikolog. Bisa dipanggil Gama untuk sehari-hari.
P : Tempat tinggal ibu ada dimana ya bu?
N : Sekarang saya domisilinya di Semarang lebih tepatnya alamatnya di Tulus
Harapan B XI C no 7 Sendangmulyo Tembalang Semarang.
P : Baik ibu, apakah ibu mempunyai klinik psikologi ?
N : Oh hiya betul saya punya klinik psikologi, praktik mandiri ya, klinik psikologi
gama, kalau mau cari di google maps bisa ya “Klinik Psikologi Gama”. Kalau selain
dipraktek mandiri itu, pagi-sore hari senin-sabtu itu saya sebagai salah satu pengurus
penanggung jawab Lembaga psikologi juga yang ada di Yayasan Pendidikan itu ada
Namanya Tunas Harapan Psikologi Center.
P : Okay baiklah ibu
P : Sudah sejak kapan klinik ibu dirikan ?
N : Kalau yang praktek mandiri ini saya baru 3 bulan sejak bulan oktober. Kalau di
Tunas Harapannya saya sudah dari tahun lalu.
P : Baiklah ibu, jika boleh tau, apa tujuan ibu mendirikan klinik tersebut ?
N : Saya lulus profesi ditahun 2018, nah di tahun 2018 itu saya langsung ke
Pekanbaru, kemudian saya kerja dirumah sakit Pekanbaru diEta Hosipital Namanya
selama 2 setengah tahun. Kemudian ditahun 2021 bulan januari saya pulang ke
Semarang, nah itu kan pandemic. Ya mbak lidia kan tau saya selain jadi psikolog saya
juga seorang Dosen kontrak di IAIN Kudus. Waktu pulang dari Pekanbaru kan masih
pandemi,jadi sebenarnya mau langsung buka klinik praktek mandiri sudah ada
keinginan tetapi ada pandemic. Kemudian akhirnya baru terelialisasi baru beberapa
bulan yang lalu ditahun ini karena sebelum-sebelumnya kan mempersiapkan juga,
termasuk membangun ruangannya dll. Tujuannya supaya setiap orang itu lebih mudah
mengakses layanan psikologi walaupun sebenarnya tempat tinggal saya dekat banget
dengan rumah sakit, Cuma fenomena nya adalah masih banyak orang yang takut dan
malu untuk ke rumah sakit. Nah kemudian saya melihat didaerah saya kan belum
banyak layanan psikologi yang praktek mandiri. Dan saya rasa itu bukan salah satu
peluang bisnis, tetapi lebih ke dimana orang-orang bisa lebih mudah untuk mengakses
layanan psikologi, walaupun ada beberapa hal yang jadi hambatan mereka, semisal
mau ke layanan rumah sakit itu malu, takut dll, jadi ya sudah akhirnya saya buka
praktek sendiri begitu.
P : Oalah begitu ya ibu ceritanya, baiklah ibu
P : Jika boleh tau bagaimana awal proses dan syarat appa saja pada saat ibu
mendirikan klinik ?
N : Kan kalau di Psikolog Klinis, harus dibawah naungan IPK ya, Ikatan Psikolog
Klinis. IPK ini sebenarnya profesi Psikolog Klinis kan sudah dibawa Kementrian
Kesehatan. Dan sudah ada UU nya, artinya kita mendaftar sebagai tenaga Kesehatan,
makanya psikolog klinis kan pertama harus mempunyai STR, hanya ketika mau
psikolog klinis perjalanannya Panjang ya mbak, syaratnya banyak jadi yang pertama
harus lulus dulu jadi psikolog klinis pastinya, terus yang kedua dia harus mempunyai
STR, dia harus jadi terdaftar sebagai IPK, kemudian nanti bisa mengurus yang
Namanya SIPPK (Surat Ijin Praktek Psikolog Klinis), SIPPK ini yang mengeluarkan
adalah dinas Kesehatan setempat daerah sesuai tempat tinggal masing-masing bekerja
sama dengan dinas penanaman modal, artinya kenapa kita harus mempunyai SIPPK
itu? Agar tempat praktek kit aitu memang legal terdaftar dan terdata dari dinas
Kesehatan dan IPK pastinya dan juga dinas penanaman modal itu atau layanan satu
pintu. Begitu mbak. Kita kalau mau buka praktek kan kita sudah lulus kuliah ya nah
otomatis kita sudah punya yang Namanya SSP (Sertifikat Sebutan Psikolog) dan SIPP
(Surat Ijin Praktek Psikolog, tetapi ini masih secara umum, sedangkan kalau disaya
sebagai psikolog klinis itu punya aturan tertentu lagi yang sudah saya sebutkan tadi
harus mengurus STR dan SIPPK, jadi ga harus punya SIPP terus bisa buka praktek
enggak, kalau di psikolog klinis itu belum diakui jadi masih belum legal lahya, jadi
psikolog klinis itu agak berbeda ya mbak dibanding yang lain. Begitu.

P : Baiklah ibu
P : Perjalanan ibu bisa menjadi psikolog apa saja yang dipersiapkan
N : Persiapan kalau secara akademik, kalau mau jadi psikolog harus lulus S1 dulu
baru lanjut ke profesi, kemudian kalau mau ke profesi sama lahya intinya seperti sains
kita harus memahami betul dasar-dasar teori karena sebelum praktek kan harus punya
teori dulu, sedangkan teori itu kan benar-benar di S1, kalau profesi ada teori tetapi
lebih menantang.
P : Baiklah ibu
P : Bagaimana ibu bisa sampai untuk praktek memberikan layanan pada klien
N : Ketika saya membuka praktek, saya berfikir gimana ya caranya ini biar bisa
diakses oleh siapapun, tidak harus yang kenal sama saya begitu, otomatis kan saya
mendaftarkan tempat klinik saya digoogle ya, karena supaya orang tu bisa lebih
banyak mengakses, apalagi sekarang kan jamannya eranya tu digital, saya berfikir tu
mungkin setiap orang kan sering apa-apa buka google apa-apa buka google. Dan
emang terbukti ya mbak saya menerima klien itu rata-rata saya tidak kenal dan
terbukti yang datang itu rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat praktek saya.
P : Baiklah ibu gama
P : Etika seperti apa yang ibu berikan pada klien
N : Yang pertama pasti yang sesuai dengan kode etik, karena semua kan diatur pada
kode etik, setiap tenaga professional pastinya punya etika masing-masing. Kode etik
kan diatur oleh HIMPSI. Mungkin lebih spesifiknya adalah menjaga kerahasiaan
datanya klien itu etika si menurut saya yang harus dipegang, kemudian juga dalam
berpraktek itu memperhatikan Batasan-batasan antara klien dengan psikolog,
misalnya sentuhan fisik, nah sentuhan fisik kan harus tertuang dalam informed
consent kalau memang mau ada psikoterapi. Jadi informed consent juga itu penting
dan hal yang wajib juga. Informed consentnya harus juga yang informatif begitu.
Semisal juga mau ada psikoterapi berapa sesi, klien kan wajib tau ya, terus
selanjutnya harus menghindari bias ya, tidak subjektif tidak bias, bias tu bisa bias
gender atau bias apalah. Mungkin begitu si mbak yang saya sebutkan semua itu
tertuang dalam kode etik, mengacu pada kode etik yg sudah diatur.
P : Baiklah ibu kalau begitu
P : Layanan seperti apa dan bagaimana yang ibu berikan pada klien
N : Layanan seperti apa pasti konselingnya menggunakan pendekatan apa, psikoterapi
nya pakai ap aitu kan disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan klien, nah itu
pasti ya. Kalau layanannya ya konseling, psikoterapi, psikotest, penyuluhan,
penyuluhan kan bisa berbentuk parenting. Nah untuk pendekatan kan banyak ya ada
psikoanalisa, ada behavior, kognitif, cbt, karena semua itu dikembalikan pada
permasalahan dan kebutuhan klien. Begitu
P : Okay ibu, baiklah
P : Apakah ada problem selama proses konseling berlangsung sampai selesai dengan
klien ?
N : Problemnya selama saya buka praktek apa selama saya menjadi psikolog?
P : Selama ibu menjadi psikolog
N : Hehehe okay, biasanya begini mbak, kliennya tiba-tiba kok menghilang, jadi
istilahnya tu psikolognya di gosting lahya. Cuma itu prinsipnya si bukan
permasalahan, karena kesembuhan klien atau keoptimalan klien untuk bisa lebih baik
kan bukan dari psikolognya aja tetapi kesadaran klien tentang dirinya sendiri.
Biasanya tu kliennya tidak balik 2x pertemuan kliennya tidak datang, harusnya
janjiannya kapan lama banget tetapi tiba-tiba nanti datang, jadi kan tidak bisa
melanjutkan sesi yang ada harus mengulangi lagi, itu menurut saya lebih ke dinamika
bukan permasalahan, mungkin saja waktu itu kliennya kooperatif cumin waktu itu dia
sedang terhalang oleh mungkin dana ataupun yang lainnya. Saya lebih ke layanan
psikologi secara umum, tantangannya adalah gimana ya caranya agar layanan
psikologi ini bisa diakses oleh pake BPJS. Karena setau saya sekarang tu terbatas
banget layanan psikologi yang pakai BPJS.
P : Baiklah ibu, saya kira sudah cukup pertanyaan dari saya, terima kasih banyak atas
waktunya yang telah ibu berikan kepada saya dan mohon maaf jika saya sudah
merepotkan ibu serta menganggu waktu luang ibu.
N : Hehehe iya mbak lidia sama-sama, tidak merepotkan kok mbak saya justru senang
karena bisa berbagi pengalaman
P : Hehehe baik ibu gama saya akhiri dulu ya bu. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
N : Wa’alaikumsalam Wr.Wb. (Senyum)
C. PEMBAHASAN (Dibahas dengan UU No.23 Tahun 2022)

Layanan psikologi adalah segala aktivitas pemberian jasa dan praktik psikologi yang
memerlukan kompetensi sebagai psikolog dalam rangka Tindakan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan / atau paliatif yang bertujuan untuk pengembangan potensi diri
dan peningkatan kesejahteraan psikologis. Sertifikat profesi psikolog yang selanjutnya
disebut sertifikat profesi adalah surat tanda pengakuan pemenuhan kompetensi dibidang
psikologi yang diberikan kepada lulusan Pendidikan profesi. Surat Tanda Registrasi yang
selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan kepada psikolog yang
telah diregristrasi. Surat izin layanan psikologi yang selanjutnya disingkat SILP adalah
bukti tertulis pemberian kewenangan keepada psikolog untuk memberikan layanan
psikologi. Pada Pendidikan psikologi terdiri atas Pendidikan akademik dan Pendidikan
profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a terdiri atas : program sarjana,
program magister, dan program doctor. Kemudian terkait registrasi dan izin, setiap
lulusan Pendidikan profesi mendapatkan STR. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada psikolog setelah mendapatkan sertifikat profesi.

Pada pasal 17, setiap psikolog yang menjalankan layanan psikolog wajib memiliki
SILP. SILP diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. SILP program profesi untuk pertama kali
diberikan setelah psikolog menyelesaikan program profesi dengan masa berlaku selama 2
tahun serta dapat diperpanjang. Pada pasal 24, ketentuan mengenai registrasi dan izin
praktik bagi psikolog yang memberikan layanan psikologi di fasilitas pelayanan
Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
Kesehatan.Pada BAB V Layanan Psikologi bagian kesatu pasal 26, layanan psikologi
dilaksanakan oleh psikolog sesuai dengan kewenangannya. Psikolog dalam memberikan
layanan psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh atau bekerja
sama dengan lulusan Pendidikan akademik psikologi. Layanan psikologi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung,
pemberian layanan psikologi dapat dilakukan oleh psikolog secara perorangan atau
kelembagaan. Pada pasal 27, persetujuan terhadap layanan psikologi diberikan klien
secara lisan maupun tertulis, persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
oleh klien setelah mendapat informasi mengenai manfaat dan risiko terkait pemeriksaan
dan penanganan psikologis.

Selanjutnya pada bagian kedua terkait jenis layanan pasal 32, layanan psikologi terdiri
atas jasa psikologi dan praktik psikologi. Jasa psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a merupakan layanan psikologi kepada klien yang mencakup berbagai ranah
aktivitas kehidupan individual, sosial, dan institusional klien. Praktik psikologi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan layanan psikologi kepada klien
yang mengalami masalah psikologis atau gangguan psikologis dalam berbagai ranah
aktivitas kehidupan individual, sosial, dan institusional klien. Pada pasal 33 layanan jasa
psikologi sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (1) huruf a diberikan dalam bentuk
pengukuran psikologis, psikoedukasi untuk Tindakan promotive dan preventif, penelitian,
dan intervensi sosial. Pada pasal 34 intervensi psikologi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi kegiatan : konsultasi psikologi, konseling psikologi, psikoterapi,
psikoedukasi untuk kuratif, rehabilitative, dan paliatif, pelatihan psikologi.

D. DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Pendidikan Dan
Layanan Psikologi
E. LAMPIRAN
INFORMED CONSENT

A. PENJELASAN KEGIATAN PELAKSANAAN WAWANCARA

Kepada Yth :

Sdra/i

Di tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Saya Lidia Masjida Salsabilla, NIM 202060042, Mahasiswa Universitas

Muria Kudus Fakultas Psikologi Semester 5, akan mengadakan kegiatan

wawancara kepada Psikolog yang dilaksanakan untuk menggali informasi

terkait Layanan Psikologi.

Adapun gambaran mengenai Pelaksanaan Wawancara :

1. Tujuan Kegiatan

Untuk mengetahui langkah persiapan dalam mengadakan praktik psikologi

dan kendala yang pernah dihadapi selama melaksanakan praktik psikologi

2. Jaminan Bagi Psikolog

Dalam pelaksanaan kegiatan wawancara, dijamin kerahasiaan data-data

informasi dari Psikolog.

3. Selama proses kegiatan wawancara berlangsung, saya meminta ijin untuk

mencatat data dan merekam suara (bila diperlukan) yang akan digunakan

untuk melengkapi bahan wawancara.

Kami berharap Sdra/i bersedia untuk berpartisipasi secara kooperatif selama


kegiatan pelaksanaan wawancara ini. Atas Kerjasama Sdra/i, kami ucapkan

terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Kudus,15 Desember 2022

Mahasiswa Psikologi Mengetahui,

Psikolog,

( LIDIA MASJIDA S. ) ( GAMA SEPTIANI M. S.Psi.,M.Psi.,Psikolog )

Anda mungkin juga menyukai