Anda di halaman 1dari 7

Teori Kepribadian Menurut Gardner Murphy

20 May 2014 - dalam Etika dan Kepribadian Oleh dimas-p-a-fib11

Sedikit Tentang Gardner Murphy

The Gardner Murphy Memorial Lecture series diciptakan untuk menghormati Dr Gardner
Murphy (1895-1979) , seorang pria yang luar biasa dari ilmu pengetahuan . Dr Murphy paling
dikenal sebagai integrator yang menarik dari pengetahuan tentang kimia, biologi , antropologi
dan ilmu-ilmu lain untuk mengembangkan dan memajukan pendekatan biososial nya .
Beliau membuat kontribusi penting dalam sosial , kepribadian dan psikologi kognitif . Beliau
adalah Asisten Profesor Psikologi di Universitas Columbia , yang diberikan kepadanya Butler
Medal pada tahun 1932 . Beliau adalah seorang konsultan UNESCO ke Departemen Pendidikan
di New Delhi dan Direktur Riset di Menninger Foundation. Beliau adalah Presiden dari
American Psychological Association ( 1943-1944 ) , dan pada tahun 1972 ia menerima mereka
Medali Emas Award, yang menandai naik ke puncak profesinya . Beliau menjabat Presiden
American Society for Physical Research 1965-1971 . Wawasan , perspektif holistik Nya
membuatnya menjadi cahaya penuntun dalam parapsikologi kontemporer . Setiap tahun satu
ilmuwan terkemuka dihormati dengan penghargaan dan diundang untuk mempresentasikan
karyanya di Kuliah Gardner Murphy Memorial .

Secara garis besar, pendapat Murphy dapat digambarkan dalam rangka struktur dan organisasi
kepribadian, dinamika kepribadian, serta perkembangan kepribadian.

STRUKTUR ORGANISASI KEPRIBADIAN

Murphy (1947, p. 997) memberi definisi struktur sebagai cara bagaimana bagian-bagian
membentuk keseluruhan dan disusun menjadi suatu kesatuan. Struktur dan organisasi ini
sebenarnya meruapakan satu jalinan, namun untuk memudahkan pembicaraan, orang dapat
memilahnya satu demi satu.

1. Struktur Kepribadian

Menurut Murphy komponen-komponen pokok kepribadian adalah :

Disposisi-disposisi fisiologis,

Kanalisasi,

Response-response bersyarat, dan

Kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perseptual.

Disposisi-disposisi fisiologis berasal dari keturunan, kanalisasi terbentuk pada awal masa
kehidupan, response-response bersyarat terbentuk karena latihan, sedangkan kebiasaan-
kebiasaan kognitif dan perseptual merupakan hasil bersama daripada kanalisasi dan pensyaratan.
Komponen-komponen tersebut walaupun tidak berubah, namun sedikit banyak mempunyai sifat
konsta, sehingga kontinuitas dan identitas kepribadian terpelihara.

Disposisi-disposisi fisiologis

Disposisi-disposisi kepribadian itu merupakan sifat-sifat organis, dan ini ada

tiga macam, yaitu :

a. Disposisi umum jaringan, seperti misalnya tempo metabolisme.

b. Disposisi jaringan-jaringan khusus seperti misalnya tonus otot.

c. Disposisi yang timbul dari organisasi bermacam-macam jaringan, seperti misalnya lapar.

Dengan kata lain sifat-sifat organis itu terdiri atas tegangan-tegangan jaringan tubuh.

Kanalisasi

Sifat-sifat organis dapat diarahkan oleh keharusan-keharusan sosial menjadi bentuk-bentuk


tingkah laku tertentu. Misalnya hal makan. Masyarakat tertentu memberi arah mengenai macam-
macam makanan apa yang dapat/boleh dimakan, bagaimana makanan itu disiapkan, dan
bagaimana cara memakannya. Murphy menyebut proses ini, yaitu pemberian arah oleh
masyarakat sehingga terbentuk bentuk-bentuk tingkah laku tertentu: kanalisasi.

Response-response bersyarat

Sifat-sifat organis itu juga dapat diolah menjadi sifat-sifat simbolis dengan proses persyaratan.
Orang mungkin dapat bereaksi terhadap tegangan jaringan tubuh yang asli. Misalnya mula-mula
keadaan lapar mendorong orang untuk mencari makan, namun nantinya berpikir tentang hal
lapar itu telah dapat mendorong orang untuk mencari makan.

Murphy menyatakan, bahwa “the ultimate elements in personality structure are the needs or
tensions”. Suatu tegangan adalah suatu konsentrasi eneergi pada jaringan atau kelompok
jaringan-jaringan tertentu. Tegangan-tegangan ini mempunyai hubungan fungsional satu sama
lain, sehingga tegangan dapat meluas dari satu daerah ke daerah lainnya.

Kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perseptual

komponen ini berasal suatu tegangan yang merupakan suatu konsentrasi energi pada jaringan
teretentu. Tegangan ini mempunyai hubungan yang fungsional satu sama lain,
sehingga tegangan dapat meluas dari satu daerah ke daerah yang lain. Selain itu, kesemuanya
juga terbantu oleh adanya hasil kanalisasi dan pensyaratan tegangan jaringan-jaringan tubuh.
Dari sinilah terbentuk peranan, diri, konsepi, dan karakter komponen seorang individu terbentuk.

2. Organisasi Kepribadian
Menurut pendapat Murphy ada tiga taraf dalam organisasi kepribadian, yaitu taraf global, taraf
diferensiasi dan taraf integrasi. Pada umumnya ketiga taraf itu berlangsung berturut-turut. Di
dalam organisasi bentuk global, tidak ada diferensiasi antara bagian-bagian, segala sesuatu
homogen. Energi terbagi merata ke seluruh sistem, dan sistem itu berfungsi sebagai suatu
kesatuan yang beresponse terhadap perangsang dari luar. Tingkah laku global demikian itu biasa
disebut aktivitas masa.

Di dalam bentuk organisasi yang berdiferensiasi, ada daerah-daerah yang berbeda dan pilah.
Energi tidak terbagi merata ke seluruh sistem, melainkan terpusat pada bagian-bagian tertentu
daripada sistem itu. Response yang dilakukan adalah spesifik, pengamatan, ingatan dan sikap.
Corak pokok daripada organisasi yang berdiferensiasi adalah heterogenitas, kepilahan,
ketidakterikatan antar bagian-bagian.

Di dalam bentuk organisasi yang berintegrasi, terdapatlah penyatuan bagian-bagian deskrit itu
ke dalam suatu sistem yang saling bersangkut paut, saling berhubungan, saling tergantung.

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Murphy menganggap bahwa kepribadian itu bersifat dinamis, dan dinamika ini dimungkinkan
oleh adanya dan berfungsinya energi dalam kepribadian itu. Suatu motif adalah taraf tegangan
pada sesuatu jaringan, yang tidak mempunyai awal dan akhir tertentu, tetapi meningkat dan
menurun seiring dengan perubahan-perubahan energi. Tegangan menunjukkan konsentrasi
energi organis pada jaringan tertentu. Apabila konsentrasi menurun maka taraf tegangan
menurun, dan apabila konsentrasi meningkat tegangan meningkat.

Pada umumnya penurunan/pengurangan tegangan berarti kepuasan dan peningkatan/penambahan


tegangan berarti ketidakpuasan atau ketidaksenangan. Namun ada juga kejadian di mana
peningkatan tegangan justru membawa kepuasan, misalnya rangsangan seksual, atau pengalaman
waktu mengikuti perlombaan balap mobil adalah contoh-contoh mengenai hal ini. Murphy
mengakui bahwa hal ini masih merupakan problem yang belum terselesaikan.

Dalam hal dinamika kepribadian ini Murphy berpendirian holistis. Dia menentang pendapat
bahwa aktivitas-aktivitas yang kompleks adalah hasil daripada pemberian arah baru bentuk-
bentuk energi primitif. Menurut Murphy aktivitas-aktivitas yang kompleks dihasilkan oleh suatu
struktur motif-motif yang kompleks, bukan sekedar energi-energi sederhana yang mendapat
bentuk penyaluran yang baru. Pendapat ini serasi dengan keyakinan pokoknya bahwa tiap
perkembangan berlangsung maju dari taraf sederhana tak terdiferensiasi dan bersifat global
menuju ke taraf diferensiasi dan berakhir pada integrasi.

Di dalam perkembangan individu, maka dinamika ini menjadi bertambah stabil dan tegar,
sehingga individu itu akan mampu melawan tekanan-tekanan lingkungan atau mengharuskan
tekanan-tekanan tersebut berpengaruh terhadapnya dalam cara yang sedikit banyak telah diatur
lebih dahulu. Dengan kata lain makin bertambah umur individu, maka ia akan mampu
melakukan seleksi terhadap pengaruh lingkungannya, maka yang akan diterimanya dan mana
yang harus ditolaknya. Namun, stabilitas dinamika kepribadian tersebut bukanlah hal yang tak
dapat terganggu.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Murphy merumuskan hipotesis-hipotesis yang cukup tepat namun cukup merangkum mengenai
“bagaimana kepribadian itu berkembang”.

Fase-fase Perkembangan

Menurut Murphy ada tiga fase perkembangan, yaitu keseluruhan tanpa diferensiasi, fase
diferensiasi, dan fase integratif.

( a ) Pada fase pertama, yaitu fase keseluruhan tanpa diferensiasi, individu berbuat terlebih-lebih
sebagai keseluruhan terhadap keseluruhan situasi. Hal demikian ini dapat disaksikan pada bayi.

( b ) Pada fase kedua, fase diferensiasi, fungsi-fungsi khusus mengalami diferensiasi dan muncul
dari keseluruhan.

( c ) Pada fase ketiga, yaitu fase integrasi, fungsi-fungsi yang sudah mengalami diferensiasi itu
diintegrasikan dalam suatu unitas yang berkoordinasi dan terorganisasi.

Hal-hal yang Memungkinkan Perkembangan Organisme dan Lingkungan

Masalah pengaruh dasar dan ajar, atau bakat dan lingkungan, atau dikatakan nature dan nurture
di dalam perkembangan telah sejak lama menjadi bahan pembahasan dan pembantahan para ahli.
Seperti diketahui, mengenai hal ini pada garis besarnya terdapat tiga aliran yaitu nativisme yang
berlawanan dengan empirisme dengan bentuk sistesisnya konvergensi. Di dalam kenyataanya
kebanyakan ahli dewasa ini menerima prinsip konvergensi dengan tekanan pada faktor bakat
atau pada faktor lingkungan. Mengenai hal ini Murphy mempunyai pandangan yang tidak
melawankan bakat dan lingkungan. Dia menentang pendapat yang melawan bakat dan
lingkungan.

Belajar sebagai Bentuk Perkembangan

Menurut Murphy proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara organisme yang dasarnya
bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu. Ada dua macam proses, yaitu :

a. Kanalisasi

Kanalisasi adalah proses yang memberi jalan tersalurnya motif atau konsentrasi energi dalam
tingkah laku. Seperti ahli-ahli lain, Murphy berpendapat bahwa di dalam individu terdapat pada
daerah tertentu yang berfungsi sebagai semacam reservoir energi.

Kekuatan sesuatu kalanisasi itu dapat diperhitungkan, dan ini tergantung kepada empat faktor
yaitu :
( 1 ) kekuatan kebutuhan, yaitu konsentrasi dalam jaringan,

( 2 ) intensitas kepuasan, yaitu besarnya perubahan tegangan,

( 3 ) taraf atau fase perkembangan tertentu,

( 4 ) frekuensi kepuasaan.

Murphy menganggap masa kanak-kanak sebagai masa yang sangat menentukan dalam
perkembangan seseorang. Kanalisasi-kanalisasi yang terjadi pada masa kanak-kanak tetap
berpengaruh untuk masa-masa selanjutnya.

b. Persyaratan

Kanalisasi dan persyaratan kedua-duanya adalah hal yang menjelaskan segala pola tingkah laku
yang dipelajari. Apabila seseorang telah belajar mengerjakan sesuatu yang langsung memberi
kepuasaan, maka itu adalah kanalisasi. Jika seseorang telah mengerjakan sesuatu yang dipandang
dari segi kepuasan langsung bersifat netral atau negatif, akan tetapi yang ternyata merupakan
jalan untuk didapatkannya kepuasaan, maka itu adalah persyaratan. Dari uraian ini nyata bahwa
dalam masalah belajar sebagai bentuk perkembangan Murphy berpendirian hedonistis.
Pandangan yang demikian itu terdapat pada pendapat Thorndike, Freud, dan pengikut-pengikut
aliran individualisme.

Sosialisasi Sebagai Bentuk Perkembangan

Murphy menganggap bahwa perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dia mengakui pula
pentingnyafaktor sosial-kultural di dalam perkembangan kepribadian. Dia menganggap faktor
sosio-kultural ini memperngaruhi kepribadian dalam empat macam, yaitu :

Masyarakat mempunyai suatu rangkaian tanda-tanda (kode) yang menjadi tujuan pensyaratan
anak-anak yang hidup di dalamnya. Misalnya pada masyarakat Indonesia menerima dan
memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri dipandang tidak sopan. Maka melalui
berbagai pembiasaan masyarakat memasukkan hal ini kepada anak-anak. Hal ini merupakan
proses pensyaratan.

Masyarakat dengan melalui berbagai lembaga (terutama keluarga) membawa anak-anak untuk
meng-aktualisasikan energi mereka. Menunjukkan mana bentuk kanalisasi yang diperbolehkan
dan mana yang tidak.

Masyarakat dengan hadiah dan hukuman dapat mengubah dorongan-dorongan impulsif menjadi
dorongan yang lebih dapat diterima oleh masyarakat. Tetapi dorongan-dorongan yang ditekan
tidak hilang, pada suatu kali mungkin muncul lagi.
Masyarakat dapat mempengaruhi proses-proses perseptual dan kognitif anggota-anggotanya
sedemikian rupa, sehingga mereka akan belajar dan berpikir sesuai dengan norma-norma
masyarakat itu. Dengan demikian mereka cenderung untuk mendapatkan kesamaan dalam sikap
dan perasaan (sampai batas tertentu).

Tanggapan saya terhadap teori kepribadian yang dikemukakan oleh Gardner Murphy ialah
penulis ingin memberi tahu kita hubungan antara gejala-gejala biologi dengan gejala-gejala
sosial. Meskipun saya tidak begitu paham akan kaitannya gejala biologi dengan gejala sosial.
Dan juga menurut Gardner masa kanak-kanak sebagai masa yang sangat menentukan dalam
perkembangan seseorang. Kanalisasi-kanalisasi yang terjadi pada masa kanak-kanak tetap
berpengaruh untuk masa-masa selanjutnya. Secara garis besar, pendapat Murphy dapat
digambarkan dalam rangka struktur dan organisasi kepribadian, dinamika kepribadian, serta
perkembangan kepribadian.

Implementasi teori pada Masyarakat Indonesia:

Masyarakat mempunyai suatu rangkaian tanda-tanda (kode) yang menjadi tujuan pensyaratan
anak-anak yang hidup di dalamnya. Misalnya pada masyarakat Indonesia menerima dan
memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri dipandang tidak sopan. Maka melalui
berbagai pembiasaan masyarakat memasukkan hal ini kepada anak-anak. Hal ini merupakan
proses pensyaratan.

Implementasi teori pada diri sendiri :

Ada pun pelajaran yang dapat dipetik dari pemikiran tokoh Gardner Murphy yaitu, kita harus
dapat mengendalikan perasaan atau berbagai wujud emosi sebelum itu tidak dapat dikendalikan
dan berakibat hal-hal yang berlebihan. Dari timbulnya gejala biologis dan gejala sosial
tersebutlah seorang individu harus dapat mengendalikan emosi. Dan hal tersebut sangat penting
bagi saya agar bisa mengendalikan perasaan atau berbagai wujud emosi ketika saya dihadapkan
dalam berbagai permasalahan dalam hidup ini. Agar saya bisa memposisikan diri saya dari
berbagai tekanan dan tuntutan dalam hidup ini dan selalu berfikir terlebih dahulu dalam
mengambil setiap tindakan dan keputusan dalam hidup.
Referensi :

Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai