Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN 1

DI SMPS AMIR HAMZAH

Jl. Meranti No. 1, SEKIP, Kec. Medan Petisah, Kota Medan

DISUSUN OLEH:
 NORA EVRIYANTI FRISKA PADANG (1193151044)
 GRACELITA SARAGIH (1193351055)
 VONY WIDYA ANGELA SITUMORANG (1193351056)
BK REGULER E 2019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ahan Laporan Kegiatan PLP 1 di SMPS AMIR HAMZAH.

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah, Guru pamong PLP 1 , dan Dosen Pembimbing Lapangan
) UNIMED menyatakan bahwa mahasiswa yang tersebut dibawah ini:

Nama : 1. NORA EVRIYANTI FRISKA PADANG (1193151044)


2. GRACELITA SARAGIH (1193351055)

3. VONY WIDYA ANGELA SITUMORANG (1193351056)

Prodi : Bimbingan dan konseling

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan PLP di SMPS AMIR HAMZAH dari tanggal 07 Maret sampai
14 Maret 2020. Seluruh hasil kegiatan terlampir dalam laporan ini.

Medan, 25 April 2021

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan

Dra. Nurarjani, M.Pd


NIP.

tahui, Disetujui,

Sekolah Guru Pamong PLP 1

mmad Ilyas, S.Si Tria Armaya Lisa M

NIP.
KATA PENGANTAR

i dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME atas Berkat Rahmat-Nya yang melimpah, sehingga terselesaikannya
n Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 di SMPS AMIR HAMZAH.

poran ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan 1. Tujuan
nya laporan ini ialah untuk melaporkan segala sesuatu yang terdapat pada kegiatan di sekolah.

am penyusunan laporan PLP ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak terkait. Maka
ucapkan rasa hormat serta terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.

– pihak yang ada berkaitan dengan laporan ini diantaranya sebagai berikut :

en pengampu pada Mata Kuliah PLP 1 yaitu Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd yang telah memberikan banyak informasi
idapatkan.

pala Sekolah SMP AMIR HAMZAH yaitu Bapak Muhammad Ilyas S.Si yang telah memberikan ijin melaksanakan
asi dan memberikan beberapa informasi untuk melengkapi laporan PLP ini.

u Pamong PLP 1 yaitu ibu Tria Armaya Lisa M yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam proses
asi.

ng Tua serta teman – teman penulis yang telah mendukung dan memotivasi penulis.

gala kebaikan yang diberikan seluruh pihak, dimana telah penulis sebutkan tadi. Maka penulis dapat menyelesaikan
n Pengenalan Lapangan Persekolahan ini dengan sebaik – baiknya dan semaksimal mungkin. Laporan ini memang
jauh dari kata kesempurnaan, tapi penulis telah berusaha, sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini
nfaat bagi kita semua dan terkhususnya penulis.

Medan, 25 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAR PENGESAHAN
PENGANTAR
R ISI
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tujuan plp 1
INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA
Sumber daya manusia di sekolah (guru, siswa, dan tenaga kependidikan)
Visi dan misi sekolah
Sarana dan prasarana
Prestasi sekolah dan kegiatan pendukung
I HASIL PENGAMATAN
Karakter umum peserta didik
Struktur organisasi dan tata kerja sekolah
Peraturan dan tata tertib sekolah
Kegiatan seremonial formal di sekolah
Kegiatan kokurikuler dan kebiasaan positif di sekolah
Praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah
Refleksi
PENUTUP
Simpulan
Saran
RAN-LAMPIRAN
Denah sekolah dan kelas yang diobservasi
Lembar observasi
Absensi mingguan
Jurnal mingguan
Data pendukung
Surat ijin melaksanakan plp 1 dari lppm
Surat keterangan telah melaksanakan plp 1
Dokumentasi
Video
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program
diploma empat. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK sebagaimana
dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah
perguruan tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan
pendidikan menengah serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan
nonkependidikan. Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru dan pendidikan,
hal yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk
penyiapan guru profesional, khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan. Kurikulum
pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang
bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan
dihasilkan luaran sebagai guru profesional. Menyikapi berbagai perundangan di atas, maka model
pengembangan kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

 Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik kependidikan dan akademik
bidang studi. Dan jika memungkinkan keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan profesi,
mulai dari perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesi. Namun jika tidak memungkinkan
terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik
kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.
 Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara guru
mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam
lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang mendidik
dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di
sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur kurikulum
pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu
pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.
 Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung arti keterpaduan
(integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten
kurikulum pendidikan guru bermakna adanya keterkaitanuru pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau di antara kelompok matakuliah bidang studi (content
knowledge), kelompok matakuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran
secara umum (general pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu
(content specific pedagogical knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan
kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan
alat penilaian (assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks pendidikan (knowledge of
educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan
teknologi informasi dalam proses pembelajaran (information technology). Selain koherensi internal,
kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula keterkaitan antar konten, baik
pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan dengan
realitas pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan
kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah (university-school curriculum linkage).

Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional harus disiapkan mulai
dari jenjang akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini
mungkin pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan
memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa
Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional
melalui PLP.

b. Tujuan plp 1

PLP I dimaksudkan untuk membangun landasan jati diri pendidik melalui beberapa bentuk kegiatan di
sekolah sebagai berikut.

1. Pengamatan langsung kultur sekolah;


2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kerja di sekolah;
3. Pengamatan dan implementasi peraturan dan tata tertib sekolah;
4. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara bendera, rapat,
briefing);
5. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuluer; dan
6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
BAB II

INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA

a. Sumber daya manusia di sekolah (guru, siswa, dan tenaga kependidikan)


 Guru

No Nama guru
1 Muhammad Ilyas

 Siswa
1. Jumlah siswa 117 orang
2. Jumlah siswa laki-laki 68 orang
3. Jumlah siswa perempuan 49 orang
4. Jumlah siswa beragama Islam, laki-laki 67 orang
Perempuan 45 orang
5. Jumlah siswa beragama Kristen, laki-laki 1 orang
Perempuan 1 orang
6. Jumlah siswa beragama Hindu, laki-laki 0 orang
Perempuan 2 orang
7. Jumlah siswa beragama Budha, laki-laki 0 orang
Perempuan 1 orang
8. Jumlah siswa dalam setiap tingkat

Tingkat Jumlah

7 51
8 21
9 45
Jumlah 117

 Tenaga Kependidikan

Nama Jenis kelamin


Andrianto Laki-laki
Muhammad Ilyas Laki-laki
Riga Sumantri, S.sn Perempuan
Santi Putri Sitanggang Perempuan
Teruna Fanji Sangkala Laki-laki
Yudi Eka Syah Putra Laki-laki

b. Sarana dan Prasarana


 Ruang kelas : 8, kondisi baik
 Laboratorium : 1. IPA = 3, kondisi baik
2. Bahasa = 1, kondisi baik
3. Komputer =1, kondisi baik
 Perpustakaan : 1, kondisi baik
 Sanitasi : 1. Guru = 2, kondisi baik
2. siswa = 2, kondisi baik
c. Prestasi sekolah dan kegiatan pendukung
BAB III

HASIL PENGAMATAN

a. Karakter umum peserta didik

Karakteristik umum pada dasarnya adalah menggambarkan tentang kondisi peserta didik seperti usia,
kelas, pekerjaan, dan gender. Karakteristik siswa merujuk kepada ciri khusus yang dimiliki oleh siswa,
dimana ciri-ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Karakteristik
siswa merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh masing-masing siswa baik sebagai individu atau kelompok
sebagai pertimbangan guru dalam proses pengorganisasian pembelajaran. Karakter siswa di SMPS Amir
Hamzah ini terlihat baik karena setiap siswa selalu menghargai, menghormati, menyapa Kepala Sekolah,
Guru, Staff TU, Orang Tua dan sesama pelajar baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
sesuai dengan peraturan yang diterapkan dalam sekolah ini meskipun ada beberapa siswa yang cenderung
melanggar namun semua itu masih dalam tahap wajar karena seperti yang kita ketahui siswa SMP
merupakan tahap awal masuk remaja sehingga terkesan ingin mencoba semua hal tanpa terikat peraturan
apapun.

b. Struktur organisasi dan tata kerja sekolah

STRUKTUR ORGANISASI
SMP SWASTA AMIR HAMZAH
1. KEPALA SEKOLAH
 Muhammad Ilyas, S.Si
2. KOMITE SEKOLAH
 Nurazizah lubis, S.Pd
3. BENDAHARA SEKOLAH
 Yudi Eka Syah Putra, S.Kom
4. PKS I BIDANG KURIKULUM
 Atikah Ayuningtias Nst, S.Pd
5. PKS II BIDANG ADMINISTRASI
 Teruna Fanji Sangkala, S.kom
6. PKS III BIDANG KESISWAAN
 Aisyah Widayani, S.Pd
7. URUSAN SARANA PRASARANA URUSAN HUMAS
8. KEPALA PERPUSTAKAAN
 Rizky Mutia, S.Pd
9. KEPALA LABORATORIUM
 Bahrani Lubis, S.Pd
10. WALI KELAS
11. STAFF GURU GURU
12. PESERTA DIDIK

c. Peraturan dan tata tertib sekolah


I. KEHADIRAN SISWA
1. Hadir setiap hari efektif belajar, masuk kelas pagi pukul 07.00 WIB
2. Harus berada di dalam ruang belajar 10 menit sebelum pelajaran dimulai
3. Harus berada di dalam ruang belajar 10 menit sebelum pelajaran dimulai
4. Jika meninggalkan ruang belajar sebelum waktunya harus seijin guru mata pelajaran/guru kelas
5. Jika meninggalkan sekolah sebelum waktunya harus seijin guru piket dan wali kelas
6. Pada saat jam belajar tidak keluar kelas
7. Pada jam istirahat tidak keluar lingkungan sekolah

II. KETERLAMBATAN HADIR SISWA/I


1. Dinyatakan terlambat bila hadir setelah bel tanda pelajaran dimulai sudah berbunyi
2. Guru piket dapat memberikan ijin untuk mengikuti pelajaran berikutnya dengan surat ijin khusus
3. Guru piket dapat memberikan hukuman fisik terukur, mendidik dan mengarahkan untuk menunggu
dilapangan (depan sekolah) sebelum masuk ruang belajar pada jam pelajaran berikutnya
4. Lima kali terlambat (komulatif) akan mendapat surat pemberitahuan - peringatan (yang ditujukan
kepada orang tua)

III. KETIDAKHADIRAN SISWA/SISWI


1. Sakit dinyatakan dengan surat keterangan dokter dari instansi yang berwenang (klinik, puskesmas,
dll yang sejenis)
2. Ijin dinyatakan dengan surat dari orang tua dan dilampiri fotocopy KTP orang tua penanda tangan
surat
3. Tidak menginformasikan ketidak hadiran melalui telepon
4. Dinyatakan Alpa jika tidak ada pemberitahuan resmi berupa surat dari orang tua atau surat
keterangan sakit
5. Tiga kali Alpa/tanpa keterangan akan menerima surat pemberitahuan - peringatan kepada orang tua

IV. KERAPIHAN BERPAKAIAN SISWA/SISWI


1. Penjadwalan penggunaan pakaian seragam sekolah adalah :
a. Berpakaian Merah Putih pada hari Senin s.d Selasa
b. Berpakaian Batik  pada hari Rabu dan Kamis
c. Berpakaian Pramuka pada hari Jum'at dan Sabtu
2. Pakaian seragam yang dikenakan harus
a. Rapih, pantas, tidak terlalu ketat, tidak gombrang, mengenakan kaos dalam/singlet
b. Mengenakan pakaian olah raga resmi yang sudah ditentukan sekolah pada jam pelajaran olah raga
praktek
3. Mengenakan pakaian seragam resmi sekolah dengan tata cara :
a. Rok sebatas lutut dengan baju dimasukan kedalamnya, dan mengenakan ikat pinggang hitam polos
b. Rok sebatas mata kaki, baju lengan panjang bagi yang berjilbab
c. Celana (tidak gombrang) dengan baju dimasukan kedalamnya, dan mengenakan ikat pinggang
hitam polos
d. Tidak mempunyai coret-coretan atau logo tambahan lain
4. Sepatu yang diperbolehkan hanya berwarna hitam polos dan berkaos kaki putih

V. .            PENAMPILAN DIRI SISWA/SISWI


1. Rambut siswa tidak menutupi telinga, kerah baju, alis mata, dan tidak diwarna warni
2. Rambut siswi tidak terlalu pendek, diikat/dibando, tidak diwarna warni
3. Siswa tidak mengenakan kalung, cincin, gelang dan anting
4. Siswi tidak mengenakan asesoris dan kosmetik/make up yang berlebihan
5. Siswi tidak mengenakan cincin, kalung, gelang lebih dari satu
6. Anting wanita tidak lebih dari satu pasang
7. Tidak bertato dan tindikan

VI. .            SARANA - PRASARANA BELAJAR SISWA/SISWI


1. Wajib melengkapi alat-alat kelengkapan belajar sesuai dengan yang telah ditentukan oleh sekolah/
guru
2. Hanya boleh membawa ke sekolah buku-buku dan alat pembelajaran lain yang ada hubungannya
dengan pelajaran
3. Menggunakan sarana-prasarana belajar di sekolah dengan baik dan benar agar tidak rusak atau hilang
4. Tidak "mencorat-coret" sarana-prasarana belajar dilingkungan sekolah
5. Tidak diizinkan membawa kendaraan bermotor

VII. UPACARA BENDERA


1. Dilaksanakan setiap hari senin pagi, dan hari-hari besar nasional
2. Siswa/siswi yang ditunjuk sebagai petugas upacara harus berlatih, mempersiapkan diri, dan
melaksanakan tugas dengan baik
3. Siswa/siswi wajib mengikuti upacara bendera dengan tertib dan hikmat
4. Saat mengikuti upacara bendera siswa/siswi mengenakan pakaian seragam lengkap dengan topi
5. Siswa/siswi yang tidak mengikuti upacara bendera akan diberi sanksi/tindakan kedisiplinan yang
sesuai

VIII. ETIKA DAN SOPAN SANTUN SISWA/SISWI


1. Wajib menghargai, menghormati, menyapa Kepala Sekolah, Guru, Staff TU, Orang Tua dan sesama
pelajar baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
2. Wajib menjaga/memelihara Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan,
Kerindangan, dan Kekeluargaan di dalam dan luar lingkungan sekitar SD Negeri 2 Sambong
3. Tidak membuat coret-coretan dikelas, lingkungan sekolah dan luar sekolah
4. Ikut memelihara tumbuhan/taman di dalam maupun diluar lingkungan/sekitar sekolah
5. Tidak mengganggu/merusak sarana-prasarana belajar disekolah
6. Wajib menjaga nama baik sekolah di dalam maupun diluar sekolah
7. Wajib mengenal semua guru yang mengajar maupun yang tidak mengajar dikelas yang
bersangkutan.

IX. LARANGAN
1. Dilarang mengenakan topi bebas, asesoris dan perhiasan berlebihan
2. Dilarang jajan pada waktu jam pelajaran berlangsung
3. Dilarang membawa ponsel/HP
4. Dilarang keras membawa rokok, minuman beralkohol, narkoba, senjata tajam/api kelingkungan
sekolah
5. Dilarang menerima tamu di dalam kelas dan dilingkungan sekolah tanpa seijin guru piket
6. Dilarang membawa uang melebihi keperluan belajar disekolah
7. Dilarang melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri, sekolah dan masyarakat
8. Dilarang keras melakukan keributan, perkelahian, dan pemerasan
9. Dilarang keras membawa koran/majalah, buku-buku, VCD, yang bersifat porno grafi dan porno aksi
10. Dilarang keras melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban belajar dan ketertiban umum
11. Dilarang keras melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan kepribadian pelajar dan kepribadian
nasional

X. SANKSI - HUKUMAN – TINDAKAN

Siswa/siswi yang melanggar/tidak mematuhi aturan sekolah dan tata tertib siswa dikenakan sanksi-
hukuman-tindakan sebagai berikut :
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis
3. Pemberitahuan-peringatan kepada orang tua
4. Panggilan orang tua
5. Hukuman fisik yang terukur dan mendidik
6. Penugasan mendidik dan tidak merugikan siswa
7. Penggantian material tertentu sesuai pelanggaran yang dilakukan
8. Pemotongan rambut, Pengecatan hitam sepatu, penyitaan barang yang tidak sesuai aturan dan lain
lain yang bersifat mendidik
9. Penundaan belajar (skorsing)
10. Pengembalian kepada orang tua (dikeluarkan dari sekolah)
11. Hal tindakan yang menyangkut pidana/perdata yang tidak dapat diselesaikan disekolah akan
diserahkan kepada pihak yang berwajib

XI. SANKSI KHUSUS


1. Siswa/siswi yang menggunakan HP pada saat jam pelajaran masih berlangsung disekolah akan
dikenakan tindakan berup penyitaan HP tersebut dan akan dikembalikan kembali kepada orang tua
pada saat pembagian raport dan/atau kenaikan kelas dan pada saat kelulusan (untuk kelas VI)
2. Ketidakhadiran siswa (alpa) yang melebihi 20% dari hari efektif belajar satu tahun tidak memenuhi
persyaratan untuk naik kelas
3. Ketidak hadiran siswa (alpa) yang melebihi 15% pada hari efektif belajar (mata pelajaran) per
semester tidak akan tidak akan diikutsertakan dalam kegiatan ulangan semester dan remidial ataupun
pada perbaikan nilai di akhir semester

Keterangan :
HAL-HAL YANG BELUM TERCANTUM DALAM ATURAN SEKOLAH TATA TERTIB SISWA INI
AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN SESUAI DENGAN KEBIJAKAN SEKOLAH.

d. Kegiatan seremonial formal di sekolah

Berdasarkan pengamatan di sekolah SMPS AMIR HAMZAH saat kondisi pandemic Covid 19 ini,
sekolah tidak ada melaksanakan kegiatan seremonial yang di adakan langsung di sekolah di karenakan
masih pandemic. Jika sekolah normal bertatap muka langsung maka ada beberapa kegiatan seremonial
formal yang dilakukan di SMPS AMIR HAMZAH seperti melaksanakan kegiatan upacara bendera setiap
hari Senin, Upacara hari besar nasional seperti hari pahlawan, hari guru hari kemerdekaan Indonesia dan lain
sebagainya yang dilaksanakan di lapangan sekolah.
e. Kegiatan kokurikuler dan kebiasaan posistif di sekolah
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang melakukan kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran
biasa yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui aktivitas yang secara khusus diselenggarakan/dibina
oleh pendidik yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram.
Fungsi organisasi ekstrakurikuler melalui program kerjanya adalah :
1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan minat mereka.
2. Sosial , yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung
jawab sosial peserta didik.
3. Rekreatif , yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan
dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik
Organisasi ekstrakurikuler yang terdapat di SMPS AMIR HAMZAH yakni : TARI, PADUS, PASKIB,
KARATE, dan PRAMUKA yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni jumat dan sabtu. Namun
selama pandemic organisasi ini tidak terlaksana.
f. Praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah
1. Wajib menghargai, menghormati, menyapa Kepala Sekolah, Guru, Staff TU, Orang Tua dan sesama
pelajar baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
2. Wajib menjaga/memelihara Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Kerindangan,
dan Kekeluargaan di dalam dan luar lingkungan. Seperti Tidak membuat coret-coretan dikelas,
lingkungan sekolah dan luar sekolah

Anda mungkin juga menyukai