1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Keluarga.
2.1.1. Pengertian keluarga.
Menurut Anton Meolino, keluarga (Arab: al-usrah, Inggris: family)
adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat yang
terdiri atas ibu, bapak, dan anak. Sedangkan Hasan Ayub menjelaskan
bahwa keluarga adalah suatu kumpulan manusia dalam kelompok kecil
yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa keluarga merupakan organisasi terkecil dari suatu
masyarakat terus berkembang, baik secara horizontal maupun vertical
menjadi suku dan bangsa.
Keluarga muslim adalah keluarga yang terikat dengan norma-norma
islam dan berusaha menjalankan fungsi keluarga sesuai norma-norma
tersebut.
2
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social, dan
spiritual.
b. Tugas keluarga.
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
c. Fungsi keluarga.
1. Fungsi Ekonomis.
Fungsi ekonomis disini merupakan pencarian nafkah,
perencanaan dan pembelanjaannya, pelaksanaannya dilakukan
oleh dan untuk semua anggota keluarga, sehingga akan
menambah saling mengerti, solidaritas dan tanggung jawab
bersama.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosial disini merupakan dimana anak mempelajari pola-
pola tingkah laku, sikap, keyakinan serta nilai-nilai dalam
3
masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya.
Keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara
anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial meliputi
penerangan, penyaringan, dan penafsiran kedalam bahasa yang
dimengerti anak.
3. Fungsi Edukatif.
Fungsi edukatif disini merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama bagi anak, orang tua mengarahkan pada perbuatan-
perbuatan yang mendidik.
4. Fungsi Protektif.
Fungsi protektif disini merupakan penekanan atau lebih menitik
beratkan kepada rasa aman dan terlindungi, apabila anak
merasa aman dan terlindungi, barulah anak dapat bebas
melakukan penjajagan terhadap lingkungan.
5. Fungsi Religius.
Fungsi religius disini keluarga berkewajiban memperkenalkan
dan mengajak anak, serta keluarga pada kehidupan beragama,
sesuai dengan keyakinan keluarga tersebut.
6. Fungsi Rekreatif.
Fungsi rekreatif disini merupakan suasana keluarga yang
tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga
yang telah dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari.
4
entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interpenden
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabbani, sekelompok manusia
dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta system/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan
kemaslahatan.
a. Keluarga sebagai fondasi masyarakat Indonesia.
Dalam suatu wadah kecil dimana orang-orang dapat berkumpul
dan berbagi cerita, keluarga memiliki peranan yang sangat kuat
dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia sendiri.
Sebagian besar warga Indonesia memiliki jiwa social dan gotong
royong yang kuat. Sebagai salah satu contohnya dalam merayakan
hari raya idul fitri dimana orang-orang /para tetangga saling
bermaaf-maafan dengan keliling kampong tanpa adanya perbedaan
tahta.
b. Keluarga sebagai fondasi masyarakat muslim.
Dalam proses pendidikan seorang manusia ada sebuah tempat
belajar terindah yang setiap orang memilikinya. Tempat dimana
ruang-ruang kelasnya hanya terdiri dari beberapa orang dan
tentunya tidak sebesar kelas-kelas formal disekolah. Didalamnya
tidak terdapat raport sebagai media pengukur kemampuan setiap
peserta didik, yang ada hanya kasih sayang dan kesabaran 2 orang
pria dan wanita. Buku-bukunya tidak wajib ada, yang ada hanya
konsistensi luar biasa untuk saling mengingatkan dalam kebaikan,
kurikulumnya pun cenderung tidak sistematis tetapi abstrak dan
tidak berbentuk, terkadang mengajarkan matematika, tetapi
beberapa saat mengajarkan biologi, beberapa saat kemudian
5
mengajarkan kehidupan dan agama. Termpat terindah yang dimiliki
oleh seorang manusia dari pertama kali dia menghirup udara dunia
sampai akhir hayatnya, keluarga.
Rasulullah SAW mencontohkan sebuah tauladan yang luar
biasa mengenai utamanya sebuah keluarga. Hal ini dikuatkan dalam
hadits yang menceritakan bahwa aisyah menangis ketika beliau
menceritakan kisah hidup Rasulullah dalam keluarganya. Beliau
menangis karena tidak sanggup mengingat kenangan indah seorang
suami baik hati seperti Rasulullah. Dimana dia menambal sendri
sepatu yang bolong, menjahit sendiri baju yang robek, ikut
membersihkan rumah bersama-sama istrinya, dan bahkan
membantu memasak untuk keluarganya.
Keluarga memang memiliki peran yang sangat viral dalam
perkembangan kehidupan masyarakat muslim. Penyebabnya karena
keluarga menjadi bekal pembelajaran pertama seorang muslim
sebelum dia terjun kedalam realita masyarakat yang lebih
kompleks.
6
artinya mendiami, tinggal, atau membangun). Istilah ini
kemudian berkembang menjadi Madaniy, yang artinya beradab
orang kota, orang sipil.
2. Keluarga Sakinah dan Masyarakat Madani.
Dengan mencermati hakekat Msyarakat Madani, maka pilar
utamanya adalah terciptanya keluarga-keluarga Sakinah, yakni
dengan berfungsinya fakta : Ekonomi, sosial edukatif, protektif,
religius, dan rekreatif bagi setiap warga.
Sebagian dari para ahli telah mencoba mengklasifikasikan
masyarakat berdasarkan ciri-ciri tertentu. Endang Saifuddin
Anshari, dengan menggunakan paradigma al-qur`an,
mengelompokkan masyarakat menjadi 10 macam, yaitu:
Masyarakat muttaqun; yaitu masyarakat yang takut dan
cinta serta hormat kepada Allah Swt, melaksanakan segala
perintahnya serta menjauhi segala larangannya. Mereka
juga berhati-hati dan waspada menjaga diri dari segala
perbuatan agar tidak terperosok kepada kenistaan.
Masyarakat mukmin; yaitu masyarakat yang beriman
kepada Allah yang dinyatakan dengan pengikraran secara
lisan yang bertolak dari hati atau kalbu, kemudian
diwujudkan dalam amal perbuatan.
Masyarakat muslim; yaitu masyarakat yang pasrah kepada
ketentuan Allah dengan penuh keiklasan dan kesadaran.
Masyarakat muhsin; yaitu masyarakat yang selalu berbuat
baik dan beribadah kepada Allah. Mereka selalu berkarya
seolah-olah akan hidup sepanjang masa.
Masyarakat kafir; yaitu masyarakat yang mengingkari dan
menolak kebenaran Allah.
Masyarakat musyrik; yaitu masyarakat yang
menyekutukan Allah Swt, karena menganggap ada Tuhan
7
lain selain Allah, menganggap Allah itu punya anak dan
orang tua, serta menjadikan Allah sebagai tujuan akhir
hidupnya.
Masyarakat munafik; yaitu masyarakat yang bermuka dua
dengan tanda-tanda suka berbuat dusta, tidak menepati
janji, dan suka berkhianat.
Masyarakat fasik; yaitu masyarakat yang suka berbuat
kerusakan dengan cara melanggar batas-batas ketentuan
Tuhan.
Masyarakat zalim; yaitu masyarakat yang suka menganiaya
termasuk terhadap dirinya. Masyarakat ini juga biasa
menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya atau tidak
berlaku adil dan mempergunakan hukum tidak secara adil.
Masyarakat mutraf; yaitu masyarakat yang tidak
mensyukuri nikmat dan anugerah Allah Swt.
8
Toleransi ( tasamuh ), yaitu sikap saling menghargai dan
menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
Sikap toleransi merupakan suatu keharusan sekaligus
cermin masyarakat yang cerdas dan beradab.
Pluralisme.
Pluralisme disini harus dipahami secara mengakar dengan
menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai
dan menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
Keadilan social.
Keadilan dimaksudkan untuk mewujudkan keseimbangan
dan pembagian yang proposional terhadap hak dan
kewjiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh
aspek kehidupan.
2.2. Masyarakat.
2.2.1. Pengertian masyarakat.
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau
semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-
individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat”
sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan –
hubungan antar entitas - entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain).
Masyarakat merupakan sebuah gabungan dari beberapa individu.
Masyarakat juga panggilan lain dari penduduk dimana setiap individu
bertempat di suatu daerah yang saling membantu dan bergotong royong.
9
Makna Masyarakat : makna masyarakat merupakan istilah yang
digunakan untuk menerangkan suatu komuniti manusia yang tinggal
bersama-sama. Dapat juga dikatakan bahwa masyarakat merupakan
jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan,
ia bermaksud sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan
orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains
sosial.
10
2.2.4. Perubahan Masyarakat.
Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki
dan direncanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada
intinya berarti meningkatkan kemampuan dari masyarakat yang
bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :
Kebutuhan akan sandang.
Keselamatan terhadap harta benda dan jiwa.
Kesempatan yang wajar untuk dihargai.
Mendapat kasih sayang dari sesamanya.
Kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau
potensi.
11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.
3.1.1. Keluarga merupakan organisasi terkecil dari suatu masyarakat terus
berkembang, baik secara horizontal maupun vertical menjadi suku dan
bangsa.
3.1.2. Tugas keluarga yaitu Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
dan Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3.1.3. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain).
3.1.4. Golongan masyarakat ada 2 yaitu golongan masyarakat sederhana dan
golongan masyarakat maju.
3.2. Saran.
Dari penjelasan di atas mengenai keluarga dan masyarakat sebagai
mahkluk sosial sangat banyak hal yang perlu diperhatikan seperti pentingnya
keluarga perlu bermasyarakat oleh karena itu kita sebagai manusia harus saling
menjaga, mengerti dan harus lebih mementingkan kepentingan bersama, kita
juga melihat banyak kendala dalam bermasyarakat banyaknya masalah yang di
timbulkan sehingga masyarakat dan pemerintah itu sendiri ikut berperan dalam
membantu agat terjadi kesenjangan terbentuknya kesejahteraan sosial
12
DAFTAR PUSTAKA
ABD Hakim, Atang dan Jaih Mubarok. 1999.Metodologi Studi Islam, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
13