KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH
STEVIA P. R. BUJUNG
2017043
TINGKAT I A
AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON
2018
PENDAHULUAN
Menurut Burgess (1963) bahwa (1) keluarga terdiri dari orang-orang yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, darah, dan ikatan adopsi, (2) para anggota sebuah
keluarga biasanya hidup bersama dalam satu rumah tangga atau jika hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka, (3)
anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam
peran social. Keluarga seperti suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak
perempuan, saudara dan saudari, (4) keluarga sama-sama menggunakan kultur yang
sama, yaitu kultur diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak dapat untuk tidak
berkomunikasi. Komunikasi seakan menjadi pengaruh dalam jasad sebuah kelompok.
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu
kelompok/komunitas bergantung pada komunikasinya. Seberapa intens dan efektif
suatu komunikasi dapat dibangun. Dalam komunikasi kelompok sering kali ada
kegiatan penting yang sangat menunjang keberhasilan kelompok tersebut.
PEMBAHASAN
Dalam keluarga ada pula dibagi menjadi beberapa bentuk. Bentuk keluarga
menggambarkan perbedaan social, tingkah laku dan kultur, serta gaya hidup. Dalam
asuhan keperawatan, bentuk keluarga inti perlu diperhatikan, terutama dalam hal
pelaksanaan asuhan keperawatan.
1. Keluarga inti. Terdiri dari suami (pencari nafkah), seorang istri (ibu rumah
tangga), dan anak-anak.
2. Keluarga besar tradisional, adalah bentuk keluarga yang pasangan suami istri
sama-sama melakukan pengaturan dan belanja rumah tangga dengan orang
tua, sanak saudara, dan kerabat dalam keluarga tersebut
3. Keluarga dengan orang tua tunggal. Keluarga ini hanya memiliki satu kepala
rumah tangga, ayah atau ibu (duda/janda/belum menikah). Jumlah ibu remaja
yang tidak menikah akhir-akhir in cendrung meningkat karena berbagai
alasan antara lain kemiskinan dan pergaulan bebas (melahirkan di luas
pernikahan).
4. Individu dewasa yang hidup sendiri. Bentuk ini banyak terdapat di
masyarakat. Mereka hidup berkelompok, seperti dip anti wreda, tetapi ada
juga yang menyendiri. Mereka ini membutuhkan layanan kesehatan
professional karena tidak mempunyai sistem pendukung.
5. Keluarga dengan orang tua tiri. Menurut McCubbin dan Dahl (1985) orang
tua menghadapi 3 masalah yang paling menonjol, yaitu pendisiplinan anak,
penyesuaian diri dengan kepribadian anak, dan kebiasaan serta penerimaan
terhadap pemikatan hati.
6. Keluarga binuclear, merujk pada pada bentuk keluarga setelah cerai sehingga
anak menjadi anggota dari suatu system keluarga yang terdiri dari dua rumah
tangga inti. Ibu dan ayah dengan berbagai macam perbadaan diantara
keduanya, serta keterbatasan waktu yang digunakan dalam setiap sitem rumah
tangga.
7. Bentuk variasi keluarga nontradisional, meliputi bentuk keluarga yang sangat
berbeda satu sama lain, baik dalam struktur maupun dinamikanya.
1. Ukuran kelompok
2. Jaringan Komunikasi
3. Kohesi kelompok
4. Kepemimpinan
KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam kadaan saling tergantung. Tujuan dari komunikasi terapeutik
yaitu supaya setiap anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya secara
mandiri ataupun bersama dengan anggota keluarga yang lain secara maksimal.