Anda di halaman 1dari 14

Globalisasi dan Perspektif

Transkultural

AHMIL, S.KEP, NS., M.KES


Latar Belakang

 Dunia saat ini sedang mengalami era globalisasi.


Globalisasi memungkinkan adanya perpindahan
penduduk (imigrasi) antar negara atau daerah yang
menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dalam
negara, baik populasi maupun variasinya.
 Menurut United Nations Population Fund (2011), pada
akhir bulan oktober tahun 2011 jumlah penduduk dunia
akan mencapai tujuh miliar penduduk.
 Ini memungkinkan adanya multikultural atau variasi
kultur pada suatu wilayah.
Lanjutan...

 Berdasar pada hal tersebut, penting bagi setiap


tenaga kesehatan profesional termasuk perawat
untuk mengetahui dan bertindak dengan perspektif
global bagaimana merawat pasien dengan berbagai
macam latar belakang kultur atau budaya yang
berbeda dari berbagai tempat di dunia saat ini.
 Penanganan pasien dengan perbedaan latar
belakang budaya disebut dengan transkultural
nursing.
Definisi

 Menurut Leininger (2002), transkultural nursing adalah


suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat
dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan
dan Kultural
 Ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia,
yang dalam penggunaannya bertujuan untuk
mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis
sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang
spesifik dan universal kultur dengan nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan dilakukan hampir semua kultur,
misalnya seperti budaya minum the yang dapat membuat
tubuh sehat.
Lanjutan...

 Berdasarkan definisi Leininger diatas, dalam


melaksanakan praktik keperawatan yang bersifat
humanis, perawat perlu memahami landasan teori
dan praktik keperawatan yang berdasarkan budaya.
 Budaya yang telah menjadi kebiasaan tersebut
diterapkan dalam asuhan keperawatan transkultural
berdasarkan kerangka kerja keperawatan
transkultural yang dikenal dengan Leininger Sunrise
Model (Leininger, 2002)
Model Leininger Sunrise

Tiga strategi utama intervensi Leininger, yaitu :


 Pemeliharan terhadap budaya
 Negosiasi budaya
 Merestrukturisasi budaya
Cultural Shock

 Bila seorang perawat mengabaikan landasan teori


dan praktik keperawatan yang berdasarkan budaya
atau keperawatan transkultural, perawat akan
mengalami cultural shock.
 Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu
kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi
dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. hal
ini dapat menyebabkan munculnya rasa
ketidaknyamanan, ketidakberdayaan, dan beberapa
akan mengalami disorientasi.
Lanjutan...

Contoh :
 Respon Nyeri
 Pada beberapa daerah atau negara diperbolehkan
seseorang untuk mengungkapkan rasa nyeri dengan
berteriak atau menangis. tetapi bila seandainya perawat
terbiasa dengan hanya meringis jika merasa nyeri, ia akan
menganggap sikap pasien mengganggu dan tidak
sopan. maka perawat pun akan meminta pasien
bersuara pelan, bahkan tak jarang akan memarahinya
karena dianggap mengganggu pasien lainnya.
 kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan
berakibat pada perununan kualitas keperawatan yang
diberikan.
Konsep dan Prinsip dalam Asuhan
Keperawatan Transkultural

 Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan


kesehatan pada saat ini, termasuk tuntutan terhadap
asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin
tinggi.
 Dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan
penduduk antar negara menyebabkan adanya
pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan.
 perawat tidak hanya dituntut untuk bisa
berkembang pada masa kini tapi perawat pun harus
berkembang dari masa lalu, seperti kebudayaan
klien, latar belakag klien, dan lain sebagainya
Lanjutan...

Menurut J.N Giger dan Davidhizar konsep dan


prinsip dalam asuhan keperawatan ada beberapa,
antara lain:
 Budaya
 Cultural
 Diversity
 Etnosentris
 Ras
 Cultural shock
 Diskriminasi
Lanjutan...

 Perjudice
 Assimilation
 Sterotyping
Pengkajian Asuhan Keperawatan Budaya

Dalam melaksanakan pengkajian, ada beberapa hal yang


harus dipahami oleh seorang perawat diantaranya :
1. klien memiliki pandangan dan interpretasi mengenai
penyakit dan kesehatan yang berbeda
2. Perawat harus sensitif dan waspada terhadap keunikan
warisan budaya dan tradisi kesehatan klien
3. Mendalami informasi pengobatan yang sebelumnya
dilakukan klien
Tujuan : Mempermudah proses pelaksanaan asuhan
keperawatan dan menciptakan kepuasan klien
dan keluarga
Aplikasi Konsep dan Prinsip Transkultural
Sepanjang Daur Kehidupan Manusia.

a. Perawatan Kehamilan dan Kelahiran


Kehamilan dan kelahiran bayi pun dipengaruhi oleh
aspek sosial dan budaya dalam suatu masyarakat.
Dalam ukuran-ukuran tertentu, fisiologi kelahiran
secara universal sama. Namun proses kelahiran
sering ditanggapi dengan cara-cara yang berbeda
oleh aneka kelompok masyarakat (Jordan, 1993).
Perawatan Kehamilan dan Kelahiran

 Kebudayaan masyarakat kerinci di Provinsi Jambi


 Larangan makan Rebung
 Larangan Makan Jantung Pisang
 Larangan Makan buah yang saling berdempetan
• Kebudayaan Batak,
 Ulos Tondi
• Budaya Jawa
 mitoni, procotan, dan brokohan
 Tedak siten
• Budaya Hindu Bali
 Balian manak

Anda mungkin juga menyukai