Anda di halaman 1dari 7

Tugas Agama

Nama : Stefanny

Kelas : XI AKL

BAB 10

A. Pendidikan Menurut Alkitab


 Sinagoge pada mulanya bukan hanya untuk tempat beribadah, melainkan
tempat berkumpulnya anak-anak untuk mengikuti Pendidikan.
 Selain di Sinanoge, tempat belajar pada mulanya adalah rumah dan para
pengajar nya adalah orang tua.
 Pendidikan menurut Alkitab adalah upaya pengajaran yang menjadikan orang-
orang Yahudi hidup kudus dan menerapkan ajaran agamanya dalam kehidupan
sehari-hari.
 Didalam Alkitab hidup ini dianggap sebagai suatu didikan (Amsal 1:2,7 &
Amsal 4:3)
 Dalam Bahasa Ibrani pendidikan menggunakan kasa Musar yang berarti
didikan yang bersifat mengoreksi, mendisiplinkan dan menertibkan kehidupan
seseorang.

B. Jenis Pendidikan
 Pendidikan Formal : Pendidikan yang bersifat umum maupun khusus.
(Contoh : Sekolah (SD,SMP,SMA), Kampus.)
 Pendidikan Informal : Pendidikan yang teradpat dalam kelompok atau
Masyarakat. (Contoh : Kursus/Les)
 Pendidikan Nonformal : Pendidikan di luar pendidikan formal yang
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Contoh : Rumah)
C. Tujuan Pendidikan

Pendidikan bertujuan membebaskan manusia dari ketergantungan menjadi manusia yang


bertanggung jawab, mandiri dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Pendidikan turut
menentukan hasil akan menjadi seperti apakah seseorang kelak. Tujuan utama pendidikan
Kristen adalah menanamkan, membentuk dan membangun karakter Kristiani yang sesuai
dengan teladan Yesus Kristus.

Tanpa pendidikan, kita sebagai umat kristiani tidak akan memiliki tujuan hidup yang
jelas, kita tidak akan tau/bisa membedakan yang benar dan yang salah.

D. Pola Pendidikan
 Pola Pendidikan Otoriter : Ketika orang tua menerapkan aturan dan Batasan
yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk
berpendapat, Bahkan jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.
 Pola Pendidikan Demokratis : Ketika orang tua menentukan peraturan-peraturan
tetapi dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan anak.
 Pola Pendidikan Temporizer : Ketika orang tua tidak konsisten dengan
aturannya, seperti melarang hal yang sebelumnya di perbolehkan.
 Pola Pendidikan Permisif : Ketika orang tua mengasuh anak dengan cara
membebaskan, memberikan keterbukaan, dan mengizinkan ia untuk melakukan
segala sesuatu yang diinginkan.
 Pola Pendidikan Otoritatif : Ketika orang tua mengutamakan komunikasi dua
arah antara anak dan orang tua. Pola ini membuat orangtua berusaha
mendukung, responsif, mendengarkan sudut pandang anak.
 Pola Pendidikan Appeasers : Ketika orang tua sangat khawatir akan anaknya,
sehingga orang tua bersifat paranoia terhadap keamanan anak yang
mengakibatkan mereka menjadi overprotective.
BAB 11

1. Mengidentifikasikan masalah seputar keluarga, seperti:

a.Mengapa keluarga menjadi Lembaga pendidikan yang utama dan pertama?

Sebab keluarga adalah wadah di mana anak dapat mengenal, mengembangkan, dan membentuk
diri sebagai pribadi maupun dalam fungsi sosialnya, sebab di dalam keluarga anak menadapatkan
pengalaman pertama dalam perkembangan pribadinya, kehidupan emosionalnya, dan pendidikan
sosialnya.

b.Siapa yang bertanggung jawab atas pendidikan di dalam keluarga?

Orang tua adalah peran yang di utamakan sebagai sosok pendidikan sebab mereka menjadi
contoh bagi anak dalam hal perkataan, sikap, perilaku, dan perbuatannya.

c.Bagaimana cara keluarga Kristen mndidik anak-anaknya?

Dengan menjadi contoh yang baik bagi anak dengan cara berkomunikasi, sosialisasi, dan
bagaimana anak berperilaku. Maka dengan menunjukkan bagaimana itu sikap dan perilaku yang
benar kepada anak, maka anak akan menjadikan itu sebagai contoh.

d.Apa yang diajarkan oleh keluarga Kristen kepada anak-anaknya?

Mengajar anak cara berdoa, beribadah, mengikuti kegiatan-kegiatan gereja, ikut serta dalam
perayaan hari raya gereja, membaca alkitab dan menghafalkan ayat ayat tersebut,
memperkenalkan kitab suci sebagai aturan pokok bagi perilaku hidup setiap hari.

e.Apa dampak pendidikan keluarga Krsiten yang baik terhadap anak?

Anak akan mengingat dan melaksanakan setiap hal yang di ajarkan dan dilakukan oleh mereka.

f.Apa akibatnya jika keluarga tidak memberikan pendidikan yang baik kepada anak-
anaknya?

Anak akan mengikuti tindakan-tindakan yang tidak benar oleh orangtua berpikir bahwa tindakan
tersebut normal dan benar.
g.Bagaimana menghadapi anak-anak “special” yang oleh kebanyakan orang dianggap
nakal?

Tentu perlu banyak persiapan untuk anak anak “special” tetapi mendiamkan bukanlah opsi yang
benar, menurut say acara menghadapi anak-anak “special” adalah dengan mendengarkan mereka
dan tunjukkan bahwa kita menghargai mereka dan kita peduli dengan mereka, sehingga kita akan
didengar.

h.Bagaimana keluarga Kristen mengajarkan dan mengembangkan pendidikan iman di


dalam keluarga?

Dengan sering berdoa bersama setiap hari, atau mengikuti kegiatan kegiatan ibadah bersama
secara rutin.

2. Keteladanan orang tua dalam keluarga penting. Sebagai pendidik dalam hubungan
antara anggota keluarga, orang tua mempunyai tanggung jawab dan tugas sebagai…

-Teladan: menjadi figure yang di contoh oleh anak.


-Motivator: menjadi pemberi semangat bagi anak.
-Teman/sahabat: menjadi teman untuk berbagi dan sahabat untuk mendengarkan semua cerita,
merasakan sukacita anak, bahkan menerima keluh kesah anak.
-Inspirator: menjadi figur yang membangun kesadaran anak untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi.
-Konselor: menjadi pendengar dan pembimbing bagimu.
-Pengawas: mengingatkan apabila kamu mengarah kepada hal-hal yang merugikan atau
membahayakan dirimu, menegur jika kamu melakukan bersalah, memberikan sanksi yang telah
ditetapkan bersama dan memberikan reward atau pujian atas semua kemajuan, teladan atau
prestasi yang kamu tunjukan.
BAB 12
A. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah dimana anak-anak bertemu dengan guru yang lebih ahli dalam
bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, pertemuan ini bertujuan agar anak
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi disekolah dan agar peserta didik menerima
berbagai ilmu pengetahuan yang akan memperlengkapi mereka dalam kehidupan sehari-
hari. Sekolah itu diharapkan membentuk sikap, pengetahuan, keterampilan peserta didik.
Sekolah dibagi atas jenjang-jenjang yang terbagi berdasarkan :
a. Usia anak.
b. Waktu yang lebih lama sesuai programnya.
c. Materi ajar yang bersifat akademis dan umum.
d. Mengutamakan kualitas pendidikan.
B. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan di sekolah sebagai Lembaga pendidikan adalah :
a. Mendidik dan mengajar anak dengan ilmu pengetahuan yang bersifat akademis dan
umum
b. Ikut membentuk kepribadian anak agar menjadi pribadi dewasa yang mandiri
c. Mengembangkan potensi manusia secara berencana, terarah, dan tersistematik
d. Meneruskan, mempertahankan, dan mengembangkan kebudayaan suatu Masyarakat
e. Mengembangkan keahlian siswa untuk kemandiriannya menghadapi tantangan zaman
dan kebutuhannya sendiri
f. Membantu keluarga untuk mendidik dan meperhalus tingkah laku anak yang dibawa
dari lingkungan keluarga.
C. Mengembangkan Minat dan Bakat
Selain menambah pendidikan, sekolah juga membantu siswa/siswi nya untuk menemukan
minat dan bakat mereka serta membantu untuk mengembangkan minat dan bakat
tersebut. Jika kita salah dalam menetukan minat dan bakat diri kita, kita tidak akan
melakukan nya dengan maksimal. Dalam kegiatan ekstrakurikuler guru juga dapat
memberikan pembelajaran yang bersifat komprehensif, yaitu pengembangan
keterampilan hidup (life skills) melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sehingga bakat
dan minat peserta didik dapat tersalurkan dan ia pun dapat menghargai bidang lain yang
tidak diminatinya.
BAB 13
A. Kemitraan keluarga dan sekolah
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 ditegaskan bahwa pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Kemitraan ini sangat penting untuk keselarasan dan keberlanjutan pendidikan anak, Kemitraan
bukan hanya untuk memperhatikan pola tingkah laku peserta didik, tetapi juga kemajuan
akademis nya. Keluarga perlu bekerja sama dengan sekolah untuk kemajuan akademik dan
pembentukan karakter putra-putrinya.
B. Keluarga Menanam, Sekolah Mengembangkan
Keluarga adalah pendidik utama dan pertama bagi seorang anak. Sekolah secara profesional
dituntut melaksanakan tugas dan panggilan nya untuk turut mengembangkan karakter baik
kepada semua peserta didik, tanpa melihat latar belakangnya. Keterlibatan keluarga dalam
pendidikan anak-anak nya disekolah bermanfaat pertama-tama, untuk meningkatkan prestasi
akademik. Maka dari itu, kemitraan ini sangat penting diperhatikan dan dilaksanakan.
C. Mengatasi Anak Putus Sekolah
Untuk mengatasi anak yang putus sekolah, pemerintah mengadakan sekolah gratis di seluruh
sekolah negeri; pemerintah membiayai pendidikan dan menyediakan fasilitas Kartu Indonesia
Pintar (KIP) yang bertujuan membantu keluarga tidak mampu melengkapi semua kebutuhan
sekolah anak-anak nya.

Anda mungkin juga menyukai