Nama : Stefanny
Kelas : XI AKL
BAB 10
B. Jenis Pendidikan
Pendidikan Formal : Pendidikan yang bersifat umum maupun khusus.
(Contoh : Sekolah (SD,SMP,SMA), Kampus.)
Pendidikan Informal : Pendidikan yang teradpat dalam kelompok atau
Masyarakat. (Contoh : Kursus/Les)
Pendidikan Nonformal : Pendidikan di luar pendidikan formal yang
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Contoh : Rumah)
C. Tujuan Pendidikan
Tanpa pendidikan, kita sebagai umat kristiani tidak akan memiliki tujuan hidup yang
jelas, kita tidak akan tau/bisa membedakan yang benar dan yang salah.
D. Pola Pendidikan
Pola Pendidikan Otoriter : Ketika orang tua menerapkan aturan dan Batasan
yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk
berpendapat, Bahkan jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.
Pola Pendidikan Demokratis : Ketika orang tua menentukan peraturan-peraturan
tetapi dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan anak.
Pola Pendidikan Temporizer : Ketika orang tua tidak konsisten dengan
aturannya, seperti melarang hal yang sebelumnya di perbolehkan.
Pola Pendidikan Permisif : Ketika orang tua mengasuh anak dengan cara
membebaskan, memberikan keterbukaan, dan mengizinkan ia untuk melakukan
segala sesuatu yang diinginkan.
Pola Pendidikan Otoritatif : Ketika orang tua mengutamakan komunikasi dua
arah antara anak dan orang tua. Pola ini membuat orangtua berusaha
mendukung, responsif, mendengarkan sudut pandang anak.
Pola Pendidikan Appeasers : Ketika orang tua sangat khawatir akan anaknya,
sehingga orang tua bersifat paranoia terhadap keamanan anak yang
mengakibatkan mereka menjadi overprotective.
BAB 11
Sebab keluarga adalah wadah di mana anak dapat mengenal, mengembangkan, dan membentuk
diri sebagai pribadi maupun dalam fungsi sosialnya, sebab di dalam keluarga anak menadapatkan
pengalaman pertama dalam perkembangan pribadinya, kehidupan emosionalnya, dan pendidikan
sosialnya.
Orang tua adalah peran yang di utamakan sebagai sosok pendidikan sebab mereka menjadi
contoh bagi anak dalam hal perkataan, sikap, perilaku, dan perbuatannya.
Dengan menjadi contoh yang baik bagi anak dengan cara berkomunikasi, sosialisasi, dan
bagaimana anak berperilaku. Maka dengan menunjukkan bagaimana itu sikap dan perilaku yang
benar kepada anak, maka anak akan menjadikan itu sebagai contoh.
Mengajar anak cara berdoa, beribadah, mengikuti kegiatan-kegiatan gereja, ikut serta dalam
perayaan hari raya gereja, membaca alkitab dan menghafalkan ayat ayat tersebut,
memperkenalkan kitab suci sebagai aturan pokok bagi perilaku hidup setiap hari.
Anak akan mengingat dan melaksanakan setiap hal yang di ajarkan dan dilakukan oleh mereka.
f.Apa akibatnya jika keluarga tidak memberikan pendidikan yang baik kepada anak-
anaknya?
Anak akan mengikuti tindakan-tindakan yang tidak benar oleh orangtua berpikir bahwa tindakan
tersebut normal dan benar.
g.Bagaimana menghadapi anak-anak “special” yang oleh kebanyakan orang dianggap
nakal?
Tentu perlu banyak persiapan untuk anak anak “special” tetapi mendiamkan bukanlah opsi yang
benar, menurut say acara menghadapi anak-anak “special” adalah dengan mendengarkan mereka
dan tunjukkan bahwa kita menghargai mereka dan kita peduli dengan mereka, sehingga kita akan
didengar.
Dengan sering berdoa bersama setiap hari, atau mengikuti kegiatan kegiatan ibadah bersama
secara rutin.
2. Keteladanan orang tua dalam keluarga penting. Sebagai pendidik dalam hubungan
antara anggota keluarga, orang tua mempunyai tanggung jawab dan tugas sebagai…