Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelas 4D
Khairunnida 1910125220029
Maimunah 1910125220049
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mengenai ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
slalu kita curahkan kepada bagianda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya
dinanti-nantikan oleh para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan kesehatan, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran yang
berisikan materi “Konsep Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran”.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yaitu Ibu Dr. Noorhafizah,
S.T., M.Pd. dan Ibu Wahdah Refia Rafianti, S.Sn., M.Pd yang telah memberikan tugas makalah
ini pada kelompok kami.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari para pembaca agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan di makalah ini, kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Sekian, terima
kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP................................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, apalagi
bagi bangsa yang sedang berkembang, yang giat membangun negaranya. Pembangunan
hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan untuk itu melalui pendidikan.
Dalam zaman kemajuan ilmu pengetahuan ini para ahli berusaha untuk meningkatkan
mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science. Dengan metode mengajar yang ilmiah
diharapkan, proses belajar mengajar itu lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang
sedang diusahakan oleh teknologi pendidikan.
Definisi teknologi pendidikan telah mengalami beberapa kali perubahan. Hal
ini menunjukkan bahwa teknologi pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu terus
berkembang dan dinamis. Perkembangannya dipengaruhi oleh munculnya berbagai
permasalahan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran pada manusia yang semakin
kompleks dan menuntut pemecahan yang efesien dan efektif.
Teknologi pendidikan memberi pendekatan yang sistematis dan kritis tentang
proses belajar mengajar. Teknologi pendidikan memandangnya sebagai suatu masalah
yang harus dihadapi secara rasional dengan menerapkan metode pemecahan masalah.
Penerapan Teknologi di lembaga pendidikan merupakan jawaban persoalan yang
sekarang ini dialami oleh dunia pendidikan kita. Sebagai salah satu bagian dari sistem
yang ada, teknologi pendidikan sebenarnya adalah suatu cara atau teknis bagaimana
agar anak didik secara maksimal mampu menyerap ilmu pengetahuan yang
disampaikan oleh guru-gurunya atau anak dengan cara belajar dari proses alam
sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teknologi pendidikan/ pembelajaran?
2. Apa saja peran dan fungsi dari teknologi pendidikan/ pembelajaran?
3. Apa saja ruang lingkup dari teknologi pendidikan/ pembelajaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari teknologi pendidikan/ pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dari teknologi pendidikan/ pembelajaran
2. Mengetahui peran dan fungsi dari teknologi pendidikan/ pembelajaran.
1
3. Mengetahui ruang lingkup dari teknologi pendidikan/ pembelajaran.
4. Mengetahui prinsip-prinsip dari teknologi pendidikan/ pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
teknologi juga di artikan sebagai kemampuan teknik yang berdasarkan pengetahuan
ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis; ilmu teknik. Secara terminologis Yusuf
Hadimiarsa dalam bukunya mengatakan, bahwa teknologi merupakan keseluruhan
sistem untuk mengelola hasil hingga melahirkan nilai tambah. Kemudian Nasution juga
mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar yang memecahkan
masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu.4 Namun di sisi lain dia mengatakan,
bahwa teknologi adalah wujud dari uaya amnesia yang sistematis dalam menerapkan
atau memanfaatkan ilmu pengetahuan / sains sehingga dapat memberikan kemudahan
dan kesejahteraan bagi semua umat manusia di muka bumi ini.
Sementara AECT (Association of Education and Communication Technology)
2004, memberikan definisi scbagai berikut, "Teknologi pendidikan adalah studi dan
praktik etis yang memfasilitasi dengan menciptakan. Menggunakan. Dan mengelola
proses dan sumber daya teknologi yang tepat", yakni teknologi pudidikan adalah studi
dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja
dengan cara menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan, dan mengelola proses
dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk
memfasilitasi pembelajaran agar efektif, efisien dan menarik seta meningkatkan
kinerja. Sedangkan Teknologi Instruksional adalah teori dan praktek dalam mendesain,
mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan menilai proses-proses maupun
sumber- sumber belajar. Definisi lebih operasional dari pada rumusan tahun 1977 yang
terlalu rumit.
Definisi ini menegaskan adanya lima domain (Kawasan) teknologi
pembelajaran, yaitu kawasan desain, Kawasan pengembangan, Kawasan pemanfaatan,
Kawasan pengelola, dan Kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar.
Seorang teknologi pembelajaran bisa saja fokus pada bidang garapannya dalam salah
satu kawasan tersebut. Teknologi pada hakikatnya adalah proses untuk mendapatkan
nilai tambah. Proses itu memang menghasilkan produk yang bermanfaat. Sedangkan
pemanfaatan produk itu tidak terlepas unsur budaya lain atau sistem yang telah ada.
Jacques Ellul (1967), seorang sosiologi Prancis, mengartikan teknologi sebagai
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri-ciri efesien dalam
setiap kegiatan manusia.
Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
perilaku dan alam serta pengetahuan lain yang bersistem dan mensistemi untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia. Dari definisi tersebut dapat
4
diambil kesimpulan bahwa teknologi merupakan metode teknis yang digunakan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu dan hasil yang maksimal (nilai tambah). Metode ini
tidak hanya dipakai dalam satu sektor kehidupan, melainkan dapat dimanfaatkan pada
banyak sektor.
Dalam pembahasan ini, pendidikan mendapatkan perhatian utama untuk
menjadi bahan kajian yang berhubungan dengan teknologi. Selanjutnya, berdasarkan
paparan sebelumnya, maka teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai kajian dan
praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat,
menggunakan. dan proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah tekknologi
pendidikan syringe dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teon belajar dan
pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, teknologi
pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses mengembangkan
kemampuan manusia (Budiyono, 2019).
5
7. Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
8. Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan :
a) Mempercepat laju tahapan belajar
b) Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik.
c) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan kegiatan belajar anak didik.
9. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan:
a) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
b) Memberikan kesempatan anak didik untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
10. Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah dengan jalan :
a) Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b) Pengembangan bahan pengajaran yang didasari penelitian
11. Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan, meningkatkan kapabilitas manusia
dengan berbagai media komunikasi, penyajian informasi dan data secara lebih
konkrit.
12. Meningkatkan kemampuan pembelajaran dengan memperluas jangkauan
penyajian.
13. Memungkinkan belajar lebih akrab karena dapat mengurangi jurang pemisah antara
pelajaran di dalam dan di luar sekolah serta memberikan pengalaman tangan
pertama.
14. Memungkinkan pemerataan pendidikan yang bermutu, terutama dengan :
a) Pemanfaatan bersama (secara lebih luas) tenaga atau kejadian langka.
b) Didatangkannya pendidikan kepada mereka yang memerlukan.
Apakah peran atau fungsi teknologi pembelajaran dapat sebagaimana yang telah
diuraikan di depan secara nyata? Mengingat teknologi pembelajaran merupakan teori,
praktik, bidang garapan, dan profesi yang berupaya membantu proses belajar manusia.
Oleh karena itu, jelas banyak manfaat atau keuntungan yang diperoleh dengan
menerapkan konsep dan prinsip teknologi pembelajaran tersebut. Sejak dekade awal
perkembangannya, telah dirasakan manfaat atau keuntungan teknologi pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari hasil identifikasi Presidential Commision on Instructional
Technology tahun 1969 yang menyimpulkan adanya enam keuntungan atau kegunaan
potensial teknologi pembelajaran, yaitu membuat pembelajaran menjadi produktif,
6
individual, ilmiah, berdaya mampu tinggi, akrab, dan merata. Pendapat yang hampir
sama dikemukakan oleh Afzalnia (1990). Dia menyebutkan enam keuntungan
teknologi pembelajaran:
1. Instructional technology can increase the output of the educational system in term
of both quality and quantity;
2. Instructional technology can individualize both instruction and leaning;
3. Instructional technology can place the development of instruction on a more
scientific base;
4. Instructional technology can use more powerful techniques to obtain planned
objectives;
5. Instructional technology can accelerate the learning process and make learning
more easier than conventional methods;
6. Instructional technology can provide easy access to information sources and
existing knowledge for all people at different ages and with various interests.
4) Materi/bahan belajar, alat pelajarandan alat bantu mengajar yang disiapkan dan
diatur,
Secara makro, strategi pembelajaran berkait dengan tindakan strategis guru dalam:
Bertolak dari jabaran tentang tindakan strategis guru tersebut di atas, kiranya
dapat dimengerti bahwa secara makro, strategi pembelajaran berhubungan dengan
pembinaan dan pengembangan program pembelajaran. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran mengaktual pada strategi perencanaan, pelaksanaan dan strategi
penilaian pembelajaran. Sedangkan tindakan guru yang bersifat mikro, berkaitan
langsung dengan tindakan-tindakan operasional-interaktif guru di kelas.
Tindakan guru yang dimaksud berhubungan dengan pelaksanaan siasat dan taktik
dalam mengoperasionalkan pelaksanaan metode, teknik, prosedur pembelajaran
maupun siasat dan taktik operasional dalam penggunaan media dan sumber
pembelajaran.
8
D. Prinsip-Prinsip Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran
Terdapat empat prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfatannya, yaitu;
9
g. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang yang berkepentingan dengan
pengembangan secara sistematis berbagai macam sumber belajar, termasuk di
dalamnya pengelolaan dari penggunaan tersebut.
h. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang profesi yang terbentuk dengan
adanya usaha terorganisasikan dalam mengembangkan teori, melaksanakan
penelitian dan aplikasi praktis perluasan dan peningkatan sumber belajar.
i. Teknologi pendidikan beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara
integratif, yaitu secara rational berkembang dan berintegrasi dalam berbagai
kegiatan pendidikan.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran
sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan.
Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang
menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan
pemberian layanan secara multi sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk
menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif
dan secara luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi
dan teknologi, setta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media
pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru
bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu
komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational
Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT
(over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut
software).
4. Alat yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan
bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape
recorder, dan sebagainya.
10
5. Teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam
membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya
mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan
sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang,
pencahayaan, dan sebagainya.
Efektifitas pendidikan sering kali diukur dengann tercapainya tujuan, atau dapat
pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi (doing the rights things).
Pengertian ini mengandung cirri-ciri: (1) bersistem, yaitu dilakukan secara teratur atau
berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian dan
penyempurnaan; (2) sensitive terhadp kebutuhan akan kenutuhan belajar dan kebutuhan
pemelajar; (3) Kejelasan akan tujuan dank arena itu dapat dihimpun usaha untuk
mencapainya; dan (4) bertolak dari kemampuan atau kekuatan mereka yang
bersangkutan.
11
dimana saja dapat mengakses pelajaran. Hasil yang bertambah (lulusan, karya tulis,
penelitian), dapat diperoleh dengan tanpa menambah jumlah masukan, atau tannpa
pertambahan masukan namun dengan hasil yang lebih banyak, atau dengan tambahan
maskan sedikit tetapi pertambahan hasilnya lebih besar .
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan
mengelola proses teknologi yang tepat dan sumber daya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?id=2uZeDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pengertian
+teknologi+pendidikan+dan+pembelajaran&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwipvb_psf
LuAhWR8XMBHci0CJgQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=pengertian%20tekno
logi%20pendidikan%20dan%20pembelajaran&false.
https://books.google.co.id/books?id=4HoGEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=teknologi
+pendidikan+dan+teknologi+pembelajaran&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwimhc_7s
_LuAhWMfn0KHeNODIMQ6AEwBHoECAEQAg#v=onepage&q=teknologi%20pend
idikan%20dan%20teknologi%20pembelajaran&f=false.
Saputro, Supriadi dkk. (2000). Strategi Pembelajar, Bahan Sajian Program Pendidikan
Mengajar. Malang: Universitas Negeri Malang.
Slameto,. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi
Aksara.
15
16