Anda di halaman 1dari 17

H al am an J u d ul

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR TEKNOLOGI


PENDIDIKAN ISLAM MELALUI TEKNIK/METODE

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan


Sumber Belajar Teknologi Pendidikan Islam Program Magister
Konsentrasi Teknologi Pendidikan Islam

Oleh:
HAIDIR ALI RAPSANJANI
(801202054)

Dosen Pengampu:
Dr. Shalahuddin, M.Pd.I

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengembangan Sumber Belajar Teknologi Pendidikan Islam Melalui
Teknik/Metode” dengan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Pengembangan Sumber Belajar Teknologi
Pendidikan Islam.
Kami  menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Berkat dorongan dan bimbingan
tersebut, semua rintangan dan hambatan tersebut dapat kami atasi. Pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Shalahuddin, M.Pd.I selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Sumber Belajar Teknologi
Pendidikan Islam.
     Dengan segala kerendahan hati kami mengakui makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, karena pengetahuan, kemampuan dan pengalaman kami yang
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, apabila ada saran dan kritik dari semua
pihak akan kami terima dengan tangan terbuka untuk perbaikan  makalah ini di
masa mendatang. Walaupun demikian, kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

Muara Bulian, Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian Teknologi Pendidikan..................................................................4
B. Pengertian Teknik/Metode............................................................................6
C. Teknik/Metode Teknologi Pendidikan Islam................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................19
A. Kesimpulan..................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peran utama teknologi pembelajaran islam yakni memecahkan masalah
belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran dalam kajian keislaman.
Teknologi pembelajaran islam sebagai perangkat lunak (sofware technology)
yang berbentuk cara-cara yang sistematis dalam memecahkan masalah
pembelajaran semakin canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia
pendidikan.1 Dengan demikian aplikasi praktis teknologi pembelajaran islam
dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk nyata dengan adanya
sumber belajar yang memfasilitasi peserta didik dalam organisasi belajar.
Teknologi pembelajaran Islam tumbuh dan berkembang dari praktek pendidikan
dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi pembelajaran islam semula
dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan,
media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau kegiatan pembelajaran
dengan memanfaatkan alat bantu audio- visual.2
Teknologi pembelajaran islam merupakan gabungan dari tiga aliran yang
saling berkepentingan, yaitu media pendidikan, psikologi pembelajaran dan
pendekatan sistem untuk pendidikan. Dalam perkembangan selanjutnya teknologi
pembelajaran islam menggunakan tiga prinsip dasar yang perlu dijadikan acuan
dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu:3
1. pendekatan sistem (system approach),
2. berorientasi pada peserta didik (learner centered)
3. pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing
learning resources).

1
Suparman, M. Atwi & Zuhairi, Aminudin , “Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek”, (Jakarta:
Pusat Penerbitan universitas Terbuka, 2004), hal. 345-346.
2
Rountree, Instructional technology and media for learning. (8th ed.). (Englewood Cliffs, N.J.:
Prentice Hall. (2004).
3
Seels, Barbara B. & Richey, Rita C., Instructional technology, The definition and domains of the
field, Terjemahan Dewi S Prawiradilaga, R. Rahardjo, Yusufhadi Miarso, (Jakarta: Penerbit IPTPI
& LPTK, 2000). Hal. 10

1
2

Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa setiap usaha pemecahan masalah


pendidikan yang dilandasi konsep teknologi pembelajaran islam hendaknya
menerapkan prinsip pendekatan sistem. Artinya memandang segala sesuatu
sebagai sesuatu yang meneluruh (komprehensif) dengan segala komponen yang
saling terintegrasi. Prisip berorientasi pada peserta didik, berarti bahwa usaha-
usaha pendidikan, pembelajaran dan pelatihan hendaknya memusatkan
perhatiannya pada peserta didik. Sedangkan prinsip ketiga yaitu pemanfaatan
sumber organisasi belajar berarti peserta didik belajar karena berinteraksi dengan
berbagai sumber belajar secara maksimal dan bervariasi.Pemikiran tentang
Kerucut pengalaman (Cone of experience) ini merupakan upaya awal untuk
memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan
komunikasi audio visual.4
Kerucut pengalaman telah menyatukan teori pendidikan dengan gagasan–
gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer pada masa itu. Dalam
rangka pembangunan ekonomi peran teknologi pembelajaran islam perlu
berkelanjutan, hal yang dianggap sebagai suatu yang menjadi prioritas yakni
Tenaga kerja yang diperlukan dalam era perubahan ini. Perlunya pengembangan
Sumber Daya Manusia yang terdidik dengan baik, ter-latih dengan baik dan
menguasai infor-masi (well educated, well trained, and well informed). Dalam
mengusulkan bidang komunikasi audio-visual menjadi teknologi pembelajaran
islam yang belum berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri,
dengan didukung oleh penelitian, teori dan teknik tersendiri. Mengenai
terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan memperluas gagasan
tentang keterkaitan antara bahan belajar dengan proses pembelajaran. Dengan kata
lain pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran.5

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Pendidikan?

4
Dale, Planning, Producing And Using Instructional Technologies (7th ed.), (New York: Harper
Collins).
5
Finn, J. D. Technology and the instructional process, Audiovisual Communication Review, 8(1),
(1960). hal. 9-10
3

2. Apa yang dimaksud dengan Teknik/Metode?


3. Bagaimana teknik/metode Teknologi Pendidikan Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teknologi pendidikan.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan tekni/metode.
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik/metode dalam teknologi pendidikan
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Pendidikan


Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses
belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola
proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi pendidikan sering
dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan
pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran,
teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses
mengembangkan kemampuan manusia.6
Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu
melibatkan orang, prosedur, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek
belajar manusia. Educational technology is the study and ethical practice of
facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing
appropriate technological processes and resources.7
Alat-alat teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru. Alat-alat
teknologi akan mempermudah guru dalam penyampaian pesan dalam proses
pembelajaran. Namun peranan guru tidak akan dapat ditiadakan dan akan selalau
diperlukan. Mengawinkan “teknologi’ dengan “pendidikan” dapat mengejutkan
profesi guru, sebab teknologi diasosiasikan dengan mesin yang dapat
menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan, yaitu pendidikan yang
“mechanical” yang serba mesin, yang menghilangkan unsur manusiawi yang
selalu terdapat dalam interaksi sosial antara guru dan murid dan antara murid dan
pelajaran.

6
AECT, The Definition Of Educational Technology. (Washington, D.C., USA: Association for
Educational Communications and Technology, 2004) hlm. 6.
7
Ibid

4
5

Pengalaman dengan alat teknologi pendidikan membuktikan bahawa


dalam proses belajar-mengajar guru tetap memegang peranan penting. Macam-
macam teknologi pendidikan menurut Davies ada tiga yaitu:8
1. Teknologi pendidikan satu
Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti
proyektor, laboratorium, komputer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat
elektronik lainnya). Teknologi mekanik ini dapat mengotomatiskan proses belajar
mengajar dengan alat yang memancarkan , memperkuat suara, mendistribusikan,
merekam dan mereproduksi stimuli material yang menjangkau pendengar/ siswa
dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu ini efektif dan efisien.
2. Teknologi pendidikan dua
Teknologi pendidikan dua mengacu pada ”perangkat lunak” yaitu
menekankan pentingnya bantuan kepada pengajaran. Terutama sekali dalam
kurikulum, dalam pengembangan instruksional, metodologi pengajaran, dan
evaluasi. Jadi teknologi dua, menyediakan keperluan bagaimana merancang yang
baru atau memperbarui yang sekarang, bermanfaat pada pengalaman belajar
Mesin dan mekanisme dipandang sebagai instrumen presentasi atau transmisi.
3. Teknologi pendidikan tiga
Teknologi pendidikan tiga, yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi
yaitu “peragkat keras“ dan perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi
utamanya yaitu ke arah pendekatan sistem, dan sebagai alat meningkatkan
manfaat dari apa yang ada di sekitar. Teknologi pendidikan tiga dapat dikatakan
sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik beratnya dalam orientasi diagnostik
yang menarik.
Dari ketiga macam tekonologi di atas dapat dikatakan bahwa teknologi
pendidikan dalam konteks sebenarnya adalah tidak hanya mengacu pada
perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan sebagai persepsi yang benar,
namum juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya perangkat keras
dan lunak. Miarso Yusufhadi menjelaskan bahwa teknologi pendidikan dapat
didefenisikan kemampuannya dengan dua cara; Pertama dengan melakukan

8
Nasution, N. Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008) hlm. 45.
6

pengkajian empirik, dan kedua dengan melakukan analisis konseptual. Adapun


The National Task Force on Educational Technology melaporkan hasil
pengkajiannya tentang kegunaan teknologi pendidikan sebagai berikut:9
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang efesien dari cara-
cara konvensional
2. Mengajarkan konsep dan keterampilan penalaran pada peringkat tinggi yang
sulit dikembangkan tanpa bantuan teknologi
3. Mengembangkan pemehaman tentang teknologi informasi serta kegunaanya
bagi masyarakat dan dunia kerja
4. Memungkinkan guru untuk mengelola lingkungan belajar, dimana belajar
dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa,
serta kemampuan mereka untuk mencapai penguasaan yang dipreskripsikan
5. Mengembangkan keterampilan dalam menggunakan komputer dan teknologi
lain yang berkaitan.

B. Pengertian Teknik/Metode
Metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai sebuah tujuan,
metode berasal dari kata yunani yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan
hodos berarti jalan atau cara; kemudian metode berkaitan erat dengan metodologi
yang mana mempunyai arti ilmu tentang jalan atau cara yang dilalui untuk
mencapai tujuan.10 Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagaimana
yang dikutip oleh Erwati Aziz, metode mengandung arti cara yang teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan
sebagainya); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.11 Sedangkan para ahli
mendefinisikan metode sebagai berikut:
1. Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah jalan yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada

9
Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta : Pustekkom bekerjasama
dengan Kencana, 2004) hlm. 66.
10
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2006), hlm. 144
11
Erwati Aziz. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam . ( Surakarta : PT Tiga Serangkai,2013) hal.79
7

saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode mengajar


merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.12
2. Muhammad Atiyah Al-abrasy mengatakan bahwa metode jalan yang
digunakan pendidik untuk memberikan pengertian kepada peserta didik
tentang segala materi dalam proses pembelajaran.13
Berdasarkan beberapa definisi diatas penjelasan metode dapat disimpulkan
bahwa seperangkat jalan atau cara atau tehnik yang dimiliki oleh pendidik dalam
upaya menyampaikan dan memberikan pengajaran agar tercapainya tujuan
pembelajaran. Perumusan pengertian metode biasanya disandingkan dengan
teknik, yang mana keduanya saling berhubungan. Metode pendidikan adalah
prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan
didasarkan atas asumsi tertentu tentang hakikat sebagai subsistem pendidikan.
Sedangkan teknik pendidikan adalah langkah- langkah konkret pada waktu
seorang pendidik melaksanakan pengajaran di kelas.14
Apabila metode dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
metode mempunyai fungsi ganda, yaitu yang bersifat lipolipragmatis dan
monopragmatis. Polipragmatis bilamana metode menggunakan kegunaan yang
serba ganda (multipurpose), misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi-
kondisi tertentu dapat digunakan untuk merusak, dan pada kondisi yang lain bisa
digunakan membangun dan memperbaiki. Kegunaannya dapat bergantung pada si
pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan dari metode sebagai alat.
Sebaliknya, monopragmatis bilamana metode mengandung implikasi bersifat
konsisten, sistematis, dan kebermaknaan menurut kondisi sasarannya, mengingat
sasaran metode adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati
dalam penerapannya.
Metode mempunyai jalan atau tugas sebaik mungkin bagi pelaksanaan
oprasional dari sebuah ilmu pendidikan, pelaksanaannya berada dalam ruang

12
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung: PT al- Ma'arif,
2006), hlm. 183
13
Ahmad Syukri Harahap, Metode Pendidikan Islam Dalam Persfektif Filsafat pendidikan Islam,
Jurnal Hikmah, Volume 15, No 1 Juni 2018, hlm 14
14
Departemen Agama.RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Dirjen Binbaga Islam,
2001), hal, 90
8

lingkup proses kependidikan yang berada dalam sistem dan struktur kelembagaan
yang diciptakan untuk memcapai tujuan pendidikan. Bila kita pahami metode
sebagai subsistem ilmu pendidikan maka pendekatan – pendekatan yang diapakai
harus sesuai dengan sumber disiplin ilmu tersebut. Dalam penerapannya metode
pendidikan harus memperhatikan permasalahan individu dan sosial para peserta
didik dan pendidik tentunya, dalam metode pendidikan Islam khususnya ada
dasar-dasar umum yang harus diterapkan yaitu:15
1. Dasar agamis dan religious yang menitik beratkan bahwa manusia adalah
mahluk religious dan agama adalah dasar sebagai metode pengajaran bagi
pendidik.
2. Dasar filosofis yang memandang manusia adalah mahluk rasional, sehingga
segala sesuatu yang menyangkut perkembangannya didasarkan pada sejauh
mana kemampuan berpikirnya dapat dikembangkan sampai titik maksimal
perkembangannya.
3. Dasar sosiokultur yang tertumpu bahwa manusia adalah mahluk yang
bermasyarakat dan berkebudayaan dan disebut juga homosaapiens, dengan
demikian pengaruh lingkungan dan kebudayaannya sangat besar bagi proses
pendidikan individualnya.
4. Dasar scientific pandagan bahwa manusia memliki kemampuan mencipta
( kognitif) dan berkemauan ( konatif ) dan merasa ( afektif ) sehingga
pendidikan harus dapat mengembangkan kemampuan analitis dan reflektif
dalam berpikir.
Dalam konteks pendidikan Islam metode yang tepat guna apabila
mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi pelajaran
dan secara fugsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai ideal yang
terkandung dalam tujuan pendidikan. Ada tiga aspek nilai yang terkadung dalam
tujuan pendidikan Islam yang hendak direalisasikan melalui metode pendidikan:16
1. membentuk hamba Allah yang hanya mengabdi kepadanya semata
2. edukatif yang mengacu pada petunjuk Al- Quran dan Hadis
15
Mahfudz Shalahuddin, Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 2000) hal 45
16
M. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, (Jogjakarta : Arruz-Media
cet 1 2012,) hal,165
9

3. berkaitan dengan motivasi dan disiplin sesuai apa yang dicontohkan Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya.

C. Teknik/Metode Teknologi Pendidikan Islam


Setelah kita memahami makna metode dan pendidikan Islam serta
karakteristik generasi millennial, penulis bisa mengambarkan betapa pentingnya
metode bagi transformasi ilmu kepada peserta didik, karena metode merupakan
cara atau tehnik bagaimana peserta didik mampu menyerap pembelajaran yang
diberikan, kemudian tentunya metode yang digunakan berdasarkan prinsip dasar
pendidikan Islam. Sangat menarik ketika penulis memahami bahwa tingkah laku
manusia sebagai mahluk sosial yang berbeda secara sturktur pikiran dan kondisi
kultur sosiologis yang ada dan berpengaruh bagi manusia tersebut untuk
bagaimana belajar dan menerima pelajaran, oleh karena itu penulis mencoba
mencari cara yang tepat bagaimana supaya pembelajaran akan tersampaikan
secara efeketif dan efesien.
Metode mengajar yang umum dikenal dalam dunia pendidikan hingga
sekarang adalah metode ceramah, metode diskusi, metode eksperimen,metode
demontarsi, metode sosiodrama, metode drill, metode kelompok dan metode
proyek serta lainnya, semua metode ini bisa dipakai berdasarkan kepentingan
masing-masing,sesuai bahan yang akan diberikan harus juga berdasarkan nilai-
nilai efektif. Metode pendidikan Islam sebagaimana kita tahu pengertiannya yaitu
cara-cara yang digunakan dalam mengembangkan potensi anak didik untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam. Dalam metode pendidikan Islam ada
pendekatan khsusus bagi tercapainya tujuan pendidikan Islam itu sendiri:17
1. Pendekatan Tilawah yaitu meliputi membaca ayat-ayat Allah secara kauniyah
dan kitabiyah yang mana makna terdalam dari pendekatan tilawah adalah
tadabbur,tafakkur, tadazkur, sedangkan aplikasinya adalah kegiatan-kegiatan
ilmiah,pengakajian serta lainnya.
2. Pendekatan Tazkiyah ( pensucian) yaitu mensucikan diri dengan amal ma’ruf
dan nahi munkar, pendekatan ini memelihara kebersihan hati,ahlak dan

17
Jalaludin Rahmat, Islam Alternatif, ( Bandung.Mizan,1991 ) hal,117-119
10

pikiran,apliaksinya adalah control sosial, memelihara din Islam dan lainnya.


3. Pendekatan Ta’lim al-kitab dan Ta’lim al-hikmah yaitu pendekatan yang
menjelaskan tentang berpegan teguh kepada al-quran dan sunnah serta
perenungan yang mendalam tentang hikmah ayat-ayat Allah apliaksinya
adalah studi banding antar lembaga, pembelajaran al-quran dengan
berkelompok diskusi dan lainnya.
4. Pendekatan mukjizat kebesaran Allah swt yaitu pendekatan yang membawa
peserta didik kepada pengalaman belajar yang tidak pernah mereka
temui,sehingga rasa keingin tahuan peserta didik tinggi dan akan meimbulkan
sifat kritis dalam hal belajar.
5. Pendekatan Islah ( perbaikan ) yaitu pendekatan memperbaiki diri menjadi
yang lebih baik, mempunyai cita-cita yang tinggi,untuk masa depan yang lebih
baik sehingga dimasa mendatang para peserta didik mampu menjadi bagian
masyrakat yang berguna.
Kemudian menurut Prof Omar Syaibani menyatakan bahwa seorang
pendidik perlu memperhatikan tujuh prinsip pokok metode pendidikan Islam
yaitu:18
1. Mengetahui motivasi,kebutuhan dan minat peserta didik.
2. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan.
3. Mengetahui tahap kematangan,perkembangan, serta perubahan peserta didik.
4. Mengetahui perbedaan individu peserta didik.
5. Memperhatikan pemahaman, pengalaman,dan kebebasan berpikir.
6. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman mengembirakan bai
peserta didik.
7. Menegakkan uswatun hasanah.
Beberapa metode pendidikan Islam mengutip Abdurahman An- nahlawi
yang dapat digunakan adalah :19
1. Pendidikan dengan Hiwar Qurani dan Nabawi yaitu hiwar artinya dialog
percakapan silih berganti anatar dua pihak mengenai suatu topic yang
18
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta, Bumi Aksara, 2010 ) hal, 188
19
Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di
Sekolah dan di Masyarakat, (Bandung: CV.Diponegoro, 1996), hlm 283-284
11

mengarah pada satu tujuan, hiwar Qurani adalah dialog Allah swt dengan
hambanya,sedangkan hiwar Nabawi dialog antara nabi dan sahabatnya.
2. Pendidikan dengan kisah Qurani dan nabawi yaitu kisah yang mengandung
fungsi edukatif karena kisah dalam Al-quran dan nabawi mempunyai
keistimewaan yang membuat efek psikologis yang sempurna.
3. Pendidikan dengan perumpamaan yaitu menyamakan sesuatu dengan yang
lainnya kebaikan dengan keburukan dan orang musyrik yang menjadikan
pelindung selain Allah swt dengan laba-laba membuat rumah ( al-ankabut ayat
41 ), tujuan pedagogis yang dapat ditarik perumpamaannya adalah:
a. mendekatkan makna pada pemahaman
b. merangsang kesan pesan yang berkaitan dengan makna yang tersirat
c. mendidik akal supaya berpikir sehat benar dan mengunakan kias yang
logis
d. mengerakkan perasaan yang mendorong untuk melakukan amal baik dan
menjauhi kemunkaran.
4. Pendidikan dengan teladan yaitu dilakukakn oleh pendidik dengan
menampilkan prilaku yang baik didepan peserta didik,berprilaku ahlakul
karimah dengan disengaja dan tidak disegaja dalam rangka memberikan
contoh yang baik bagi peserta didik.
5. Pendidikan dengan pelatihan dan pengalaman yaitu salah satu metode yang
dilakukan Rosulallah dalam mendidik para sahabtnya dengan cara latihan
yang mana rosul memperintahkan mempraktikkan cara- cara melakukakn
ibadah.
6. Pendidikan dengan ibrah dan mauizoh hasanah yaitu pendidik mengajak para
peserta didik mengetahui inti dari sari perkara dan pelajaran yang disaksikan
sehingga kesimpulannya menyentuh hati, sedangkan mauizoh adalah
pemberian nasihat dan peringatan agar kebaikan dengan cara menyentuh
qolbunya.
7. Pendidikan dengan targib dan tarhib yaitu janji serta hal yang menyenangkan
bagi peserta didik, untuk melakukan hal yang bermanfaat sehingga akan
mendapatkan nikmat yang kekal diakhirat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan Islam
masalah metode mendapatkan perhatian yang sangat besar. Al- quran dan al-
Hadits sebagai sumber ajaran Islam berisi prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk
yang dapat dipahami dan diinterpretasikan menjadi konsep-konsep tentang
metode, selanjutnya tidak ada metode yang tidak bisa digunakan dalam
pembelajaran, namun lebih tepatnya apabila kita bisa melihat dan merumuskan
apa metode yang efektif bagi peserta didik, berkembangnya zaman dan
berubahnya tingkah laku para peserta didik akan menjadi bagian dinamika
pendidikan itu sendiri.
Oleh karena itu seyogyanya kita sebagai praktisi pendidikan harus bisa
menempatkan pendidikan pada dasar dan tujuan yang benar, yaitu dengan
mengarahkan peserta didik kita untuk selalu belajar sepanjang hayatnya, generasi
millenial adalah generasi yang banyak tantangan kaum muda yang diharapkan
mampu meneruskan langkah masa depan bangsa dan agama, kita pupuk kita rawat
dan arahkan kepada hakikat pendidikan Islam dengan tuntunan Quran dan Sunnah
nya.

B. Saran
Makalah ini dibuat dari beberapa sumber buku yang berkaitan dengan
judul makalah ini. Namun, penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Banyak kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik para pembaca untuk memperbaiki
makalah ini agar lebih baik lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam


Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, (Bandung: CV.Diponegoro,
1996)
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2006)
AECT, The Definition Of Educational Technology. (Washington, D.C., USA:
Association for Educational Communications and Technology, 2004)
Ahmad Syukri Harahap, Metode Pendidikan Islam Dalam Persfektif Filsafat
pendidikan Islam, Jurnal Hikmah, Volume 15, No 1 Juni 2018
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta, Bumi Aksara, 2010 )
Dale, Planning, Producing And Using Instructional Technologies (7th ed.), (New
York: Harper Collins)
Departemen Agama.RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Dirjen
Binbaga Islam, 2001)
Erwati Aziz. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam . ( Surakarta : PT Tiga
Serangkai,2013)
Finn, J. D. Technology and the instructional process, Audiovisual Communication
Review, 8(1), (1960)
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung: PT
al- Ma'arif, 2006)
Jalaludin Rahmat, Islam Alternatif, ( Bandung.Mizan,1991 )
M. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, (Jogjakarta :
Arruz-Media cet 1 2012)
Mahfudz Shalahuddin, Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu,
2000)
Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. (Jakarta : Pustekkom
bekerjasama dengan Kencana, 2004)
Nasution, N. Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008)
Rountree, Instructional technology and media for learning. (8th ed.). (Englewood
Cliffs, N.J.: Prentice Hall. (2004)
Seels, Barbara B. & Richey, Rita C., Instructional technology, The definition and
domains of the field, Terjemahan Dewi S Prawiradilaga, R. Rahardjo,
Yusufhadi Miarso, (Jakarta: Penerbit IPTPI & LPTK, 2000).
Suparman, M. Atwi & Zuhairi, Aminudin , “Pendidikan Jarak Jauh Teori dan
Praktek”, (Jakarta: Pusat Penerbitan universitas Terbuka, 2004)

Anda mungkin juga menyukai