Anda di halaman 1dari 19

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Makalah Mata Kuliah Media Pembelajaran Berbasis IT

Dosen Pengampuh:

Hesti Wulandari, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Feity Aisya : 2111280030


2. Dela Nupita Ramadanniya : 2111280031
3. M. Febri Ikhsan.H : 2111280029

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah swt. Yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Puji syukur kehadirat allah swt, yang mana atas berkah dan rahmat-
nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Multimedia
Pembelajaran Interaktif”. Sholawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada
nabi muhammad saw dan para sahabatnya hingga akhir zaman.
Terselesainya makalah ini karena atas pertolongan Allah SWT, dan
bantuan semua pihak baik materi, tenaga, maupun pikiran. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Ibu Hesti Wulandari, M.Pd selaku Dosen Pengampuh matakuliah
Media Pembelajaran Berbasis IT
2. Pihak lain yang telah membantu memberikan informasi dalam
perlengkapan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan atas
pembuatan makalah ini, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca. Demikian kata pengantar ini, saya berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu, 20 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan .................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A. Pengertian Multimedia Pembelajaran....................................................


B. Prinsip Multimedia Interaktif.................................................................
C. Level Interaktifitas Dalam Pembelajaran ..............................................
D. Komponen Multimedia Interaktif..........................................................
E. Strategi Implementasi Multimedia Interaktif.........................................
F. Manfaat Multimedia Interaktif...............................................................

BAB III Penutup...............................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

......................................................... Pendidikan adalah pilar utama dalam pembangunan manusia


Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam pendidikan dengan
diperkenalkannya multimedia interaktif. Multimedia interaktif adalah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan beragam media, seperti gambar, video, audio,
teks, dan elemen-elemen interaktif, untuk menciptakan pengalaman belajar yang
lebih menarik dan efektif. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran
telah membawa perubahan positif. Hal ini memungkinkan personalisasi
pembelajaran, meningkatkan keterlibatan peserta didik, dan memberikan
dukungan untuk berbagai gaya belajar.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa itu multimedia pembelajaran?
2. Apa saja prinsip multimedia interaktif ?
3. Apa saja level interaktifitas dalam pembelajaran ?
4. Apa saja komponen multimedia interaktif ?
5. Bagaimana strategi implementasi multimedia interaktif ?
6. Apa manfaat multimedia interaktif ?
1.2 Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui apa itu multimedia pembelajaran
2. Mengetahui apa saja prinsip multimedia interaktif
3. Mengetahui level interaktifitas dalam pembelajaran
4. Mengetahui apa saja komponen multimedia interaktif
5. Mengetahuidan memehami bagaimana strategi implementasi multimedia
interaktif
6. Mengetahui apa saja manfaat multimedia interaktif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Multimedia Pembelajaran

Kata “multimedia”, yang artinya kesatuan perangkat keras maupun lunak


berbasis teknologi digital untuk menyampaikan suatu objek berupa pesan
informasi. Sedangkan pembelajaran adalah yang merujuk pada kegiatan transfer
ilmu dari guru ke murid. Dengan demikian, multimedia pembelajaran adalah
seperangkat hardware maupun software berbasis teknologi digital untuk
menyampaikan pesan informasi dari guru ke murid atau murid ke murid untuk
mempermudah penyampaian materi, praktik, dan penilaian. Selain itu, multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia (teks, audio, video,
grafis, diagram, gambar, chart, animasi) sebagai sarana penyampaian informasi
dengan bantuan teknologi komputer untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Gambar 1. Macam-macam Multimedia

Multimedia pembelajaran juga memiliki karakteristik, antara lain memiliki


lebih dari satu media yang menyatu (misal gabungan audio dan visual), bersifat
interaktif, dan mudah digunakan menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Multimedia pembelajaran adalah penggunaan berbagai media seperti teks,
gambar, audio, video, animasi, dan interaktivitas komputer dalam suatu konteks
pembelajaran. Tujuan utama multimedia pembelajaran adalah untuk
meningkatkan pemahaman, retensi, dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Multimedia pembelajaran haruslah mempertimbangkan elemen-
elemen kuci sebagai berikut:

 Interaktivitas: Multimedia pembelajaran seringkali memungkinkan siswa


untuk berinteraksi dengan materi, misalnya melalui elemen-elemen yang
dapat diklik, pertanyaan pilihan ganda, atau simulasi.
 Kombinasi Media: Multimedia pembelajaran menggabungkan berbagai
jenis media seperti teks, gambar, suara, video, dan animasi dalam satu
wadah pembelajaran.
 Konteks Pembelajaran: Multimedia pembelajaran dirancang dengan
tujuan pendidikan atau pembelajaran. Materi yang disajikan dalam
konteks ini biasanya berhubungan dengan topik atau subjek yang sedang
dipelajari.
 Peningkatan Pemahaman: Tujuan utama dari multimedia pembelajaran
adalah meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Penggunaan media beragam dapat membantu siswa memahami konsep
yang sulit lebih baik.
 Fleksibilitas: Multimedia pembelajaran seringkali dapat diakses secara
fleksibel, baik secara online atau offline, sehingga siswa dapat belajar
sesuai dengan kebutuhan mereka dan di berbagai tempat.
 Motivasi dan Keterlibatan: Kombinasi elemen-elemen multimedia,
interaktivitas, dan visualisasi seringkali dapat meningkatkan motivasi dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
 Pengukuran dan Evaluasi: Sistem multimedia pembelajaran seringkali
memungkinkan pengukuran dan evaluasi hasil pembelajaran siswa,
seperti ujian atau tugas online.
B. Prinsip Multimedia Interaktif.

Multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh


desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan
memiliki interaktifitas kepada penggunanya (user). Multimedia Interaktif adalah
sebuah frase yang menggambarkan gelombang baru dari piranti lunak komputer
terutama yang berkaitan dengan bagian informasi. Komponen multimedia ini
ditandai oleh kehadiran teks, gambar, suara, animasi dan video. Beberapa atau
semua komponennya diatur dalam beberapa program yang koheren. Komponen
interaktif mengacu pada proses pemberdayaan pengguna untuk mengontrol
lingkungan biasanya dengan komputer.

Prinsip-prinsip media pembelajaran interaktif adalah pedoman yang


digunakan dalam pengembangan dan penggunaan media pembelajaran yang
mendorong partisipasi aktif siswa, keterlibatan, dan pemahaman yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa prinsip dasar media pembelajaran interaktif:

1. Partisipasi Siswa: Media interaktif harus dirancang sedemikian rupa


sehingga siswa dapat aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Ini dapat
mencakup tugas, pertanyaan, atau simulasi yang memungkinkan siswa
untuk berkontribusi secara langsung.
2. Umpan Balik (Feedback): Media interaktif harus memberikan umpan
balik segera kepada siswa. Siswa harus tahu bagaimana mereka
melakukan, apa yang mereka lakukan dengan benar, dan di mana mereka
mungkin perlu memperbaiki pemahaman mereka.
3. Adaptabilitas: Media interaktif dapat disesuaikan dengan tingkat
kemampuan siswa. Ini berarti bahwa materi pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa.
4. Kesesuaian Konten: Media interaktif harus mempresentasikan informasi
dengan cara yang sesuai dengan topik atau materi yang sedang dipelajari.
Visualisasi dan interaktivitas harus mendukung pemahaman konsep.
5. Interaksi Siswa-Siswa: Media interaktif juga dapat memungkinkan
interaksi antara siswa, misalnya dalam bentuk proyek kolaboratif atau
diskusi daring. Ini dapat meningkatkan pemahaman melalui diskusi dan
berbagi ide.
6. Tantangan dan Motivasi: Media interaktif harus dapat memberikan
tantangan kepada siswa. Tantangan yang sesuai dapat memotivasi siswa
untuk belajar dan meningkatkan keterlibatan mereka.
7. Tujuan Pembelajaran yang Jelas: Media interaktif harus memiliki tujuan
pembelajaran yang jelas. Siswa harus tahu apa yang diharapkan dari
mereka dan apa yang akan mereka pelajari melalui penggunaan media
tersebut.
8. Kemudahan Penggunaan: Media interaktif harus mudah digunakan oleh
siswa. Antarmuka dan navigasi harus sederhana dan intuitif.
9. Konteks Pembelajaran: Media interaktif harus dirancang untuk sesuai
dengan konteks pembelajaran. Misalnya, untuk pendidikan formal,
konten harus sesuai dengan kurikulum dan tujuan pembelajaran.Evaluasi
dan
10. Pengukuran: Media interaktif harus mencakup mekanisme evaluasi yang
memungkinkan pengukuran kemajuan siswa dan pemahaman mereka
terhadap materi.

Penerapan prinsip-prinsip ini dalam media pembelajaran interaktif dapat


meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

C. Level Interaktivitas

Tingkat interaktivitas dalam multimedia pembelajaran interaktif dapat


bervariasi, tergantung pada sejauh mana siswa dapat terlibat dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa tingkat intraktifitas yang
umum dalam multimedia pembelajaran interaktif:
1. Pasif (Non-Interaktif)
Pada tingkat ini, siswa hanya berperan sebagai pengamat pasif. Konten
pembelajaran biasanya disajikan dalam format teks, gambar, atau video
tanpa opsi untuk berinteraksi. Siswa hanya menerima informasi tanpa
kemungkinan berpartisipasi dalam aktivitas interaktif.
2. Interaktif Terbatas
Pada tingkat ini, siswa memiliki beberapa opsi interaksi terbatas.
Contohnya, mungkin ada pilihan ganda yang memungkinkan siswa
memilih jawaban yang benar dari beberapa opsi.
3. Interaktif Moderat
Siswa memiliki lebih banyak opsi interaksi pada tingkat ini. Ini mungkin
mencakup elemen-elemen seperti teka-teki, simulasi sederhana, atau
drag-and-drop (seret dan letakkan) untuk memecahkan masalah. Siswa
dapat berpartisipasi aktif dalam aktivitas yang lebih terstruktur.
4. Interaktif Tinggi
Pada tingkat ini, siswa memiliki banyak opsi interaksi yang mendalam.
Siswa dapat mengikuti simulasi kompleks, memecahkan masalah yang
rumit, atau bahkan berkolaborasi secara online dengan sesama siswa.
Interaktivitas mendukung eksplorasi aktif dan pemecahan masalah yang
mendalam.
5. Kolaboratif
Tingkat ini melibatkan kolaborasi antara siswa. Siswa dapat bekerja sama
dalam proyek-proyek tim, berpartisipasi dalam forum diskusi, atau
bahkan melakukan eksplorasi bersama dalam lingkungan virtual.
Penting untuk mencocokkan tingkat interaktivitas dengan tujuan pembelajaran
dan tingkat keterlibatan yang diinginkan dalam situasi pembelajaran tertentu.
Penggunaan tingkat interaktivitas yang sesuai akan membantu mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan dan menjaga siswa tetap terlibat dalam proses
pembelajaran.
D. Komponen Multimedia Interaktif

Gambar 2. Komponen multimedia


1. Komponen Teks
Teks merupakan media yang paling awal dan juga paling sederhana.
Teks seringkali masih menjadi media yang dominan untuk menampilkan
informasi, namun seiring dengan perkembangan teknologi penggunaan
teks semakin bervariasi yang dipadukan dengan media lainnya. Teks
dapat didefinisikan sebagai kombinasi huruf yang membentuk suatu kata
atau kalimat yang menerangkan atau menjelaskan suatu topik. Teks
adalah jenis data yang paling dasar serta menggunakan ruang
penyimpanan paling sedikit dibandingkan dengan komponen multimedia
lainnya.
2. Komponen Grafik
Grafis memainkan perana penting dalam program MPI diantaranya
banyak digunakan untuk menerangkan sebuah konsep yang abstrak yang
tidak cukup hanya diterangkan melalui teks. Istilah grafik berasal dari
kata graphikos (Bahasa Yunani) yang artinya melukiskan atau
menggambarkan garis-garis. Dalam pengertian media visual, istilah
graphics mempunyai arti yang lebih luas, bukan sekedar menggambar.
Sebagai kata sifat, graphics diartikan sebagai penjelasan yang hidup,
penjelasan yang kuat atau penyajian yang efektif. Grafik adalah medium
berbasis visual, seluruh gambar dua dimensi adalah grafik.

Gambar 3. Grafik MPI

3. Komponen Audio
Program multimedia pembelajaran interaktif umumnya menyajikan
komponen audio dalam berbagai bentuk atau elemen, misalnya
pemberian musik pembuka, efek tombol, dan musik tema. Selain musik,
suara atau audio dalam program MPI juga meliputi suara percakapan,
suara oleh pengisi suara, suara-suara rekaman lainnya. Audio dapat
dikenali melalui indera pendengar, berbeda dengan kedua komponen
multimedia yang telah dibahas sebelumnya (teks dan grafik). Audio atau
suara adalah suara dalam bentuk seperti suara, musik, narasi dan
sebagainya yang bisa didengar. Suara merupakan media yang ampuh
untuk menyajikan informasi karena pengguna dapat mendengar suara
suatu kata dengan tepat.

4. Komponen Vidio

Komponen video seringkali dijumpai diberbagai media pembelajaran


maupun sebagai media hiburan. Video memiliki karakteristik tingkat
kebermaknaan yang tinggi dibandingkan dengan komponen multimedia
lainnya. Video yang berisi gambar gerak yang dinamis mampu
memberikan pengalaman baru bagi peserta didik. Video juga dapat
menjelaskan sebuah proses secara runtut dan relatif lebih singkat dan
sederhana apabila dibandingkan dengan penjelasan melalui teks dan
gambar. Video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum
yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Definisi video
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni teknologi
pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Munir (2013)
mendefinisikan video sebagai teknologi penangkapan, perekaman,
pengolahan, penyimpanan, pemindahan, dan perekonstruksian urutan
gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara
elektronik.

5. Komponen Animasi

Aspek animasi merupakan komponen yang membuat tampilan program


MPI terasa lebih dinamis dan memiliki eye-catching sehingga pengguna
tidak merasa bosan dengan tampilan materi yang monoton. Riber
mengemukakan bahwa animasi merupakan bagian yang penting dari
program multimedia. Animasi memiliki daya tarik utama dari segi
estetika dan mampu menjelaskan sebuah alur konsep atau proses
sehingga lebih detail dan lebih mudah dipahami. Animasi berasal dari
bahasa Latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Selain
itu, animasi juga berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar
anime yang berarti menghidupkan. Animasi dapat diartikan sebagai
gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh
kumpulan gambar itu beraturan dan bergantian ditampilkan.

E. Strategi Implementasi Multimedia Interaktif

Implementasi multimedia interaktif dalam pembelajaran adalah pendekatan


yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Berikut adalah
beberapa strategi yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengimplementasikan
multimedia interaktif dalam pembelajaran:

1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Tentukan tujuan pembelajaran yang


ingin dicapai dengan menggunakan multimedia interaktif. Jelaskan apa
yang ingin Anda sampaikan kepada peserta didik.

2. Pilih Konten yang Relevan: Pilih konten yang relevan dengan tujuan
pembelajaran. Pastikan konten multimedia dapat membantu peserta didik
memahami konsep atau informasi yang ingin Anda sampaikan.

3. Gunakan Beragam Media: Gunakan berbagai jenis media, seperti gambar,


audio, video, animasi, dan teks. Kombinasi media ini dapat memperkaya
pengalaman belajar peserta didik.

4. Desain Antarmuka yang User-Friendly: Pastikan antarmuka multimedia


interaktif mudah digunakan dan intuitif. Peserta didik harus dapat dengan
mudah mengakses dan berinteraksi dengan konten.

5. Interaktivitas yang Meningkatkan Pembelajaran: Buat elemen-elemen


interaktif yang meningkatkan pemahaman peserta didik, seperti kuis,
simulasi, permainan, atau penggunaan pertanyaan terbuka.
6. Personalisasi Pembelajaran: Mungkinkan personalisasi dengan
memberikan pilihan kepada peserta didik untuk memilih jalur
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

7. Umpan Balik yang Segera: Berikan umpan balik segera saat peserta didik
berinteraksi dengan multimedia. Ini membantu mereka memahami apakah
mereka sedang bergerak ke arah yang benar.

8. Kolaborasi: Gunakan fitur-fitur yang memungkinkan kolaborasi


antarpeserta didik, seperti forum diskusi atau proyek bersama, untuk
meningkatkan pembelajaran kolaboratif.

9. Evaluasi dan Pemantauan: Selalu evaluasi dan pantau efektivitas


multimedia interaktif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lakukan
perubahan jika diperlukan.

10. Aksesibilitas: Pastikan bahwa multimedia yang Anda gunakan dapat


diakses oleh semua peserta didik, termasuk mereka yang memiliki
kebutuhan khusus.

11. Pelatihan Guru: Berikan pelatihan kepada guru atau instruktur untuk
mengoptimalkan penggunaan multimedia interaktif dalam pengajaran.

12. Perhatikan Hak Cipta: Pastikan bahwa Anda mematuhi hak cipta dan izin
yang diperlukan saat menggunakan materi multimedia dalam
pembelajaran.

13. Evaluasi Efektivitas: Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran


peserta didik setelah menggunakan multimedia interaktif untuk
memastikan apakah tujuan pembelajaran tercapai.

Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat membantu


meningkatkan keterlibatan peserta didik dan memungkinkan pembelajaran yang
lebih efektif. Namun, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat, dan penting
untuk merencanakan dan melaksanakan penggunaannya dengan cermat sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran Anda.

F. Manfaat Multimedia Interaktif


Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran memberikan berbagai
manfaat yang signifikan bagi peserta didik, pengajar, dan proses pembelajaran
secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari multimedia
interaktif dalam pembelajaran:

1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik: Multimedia interaktif dapat


menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Peserta didik
dapat terlibat lebih aktif dalam pembelajaran daripada hanya dengan
metode pengajaran tradisional.

2. Pemahaman yang Lebih Baik: Multimedia memungkinkan penggunaan


berbagai jenis media, seperti gambar, video, dan animasi, yang dapat
membantu peserta didik memahami konsep yang sulit dengan lebih baik.
Visualisasi konsep bisa menjadi lebih efektif daripada hanya teks.

3. Personalisasi Pembelajaran: Multimedia interaktif dapat disesuaikan


dengan kebutuhan individu peserta didik. Mereka dapat memilih jalur
pembelajaran atau materi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
minat mereka.

4. Meningkatkan Retensi Informasi: Multimedia interaktif dapat membantu


peserta didik mengingat informasi lebih baik, terutama melalui
penggunaan elemen interaktif seperti kuis atau simulasi yang
memungkinkan peserta didik untuk aktif menguji pengetahuan mereka.

5. Akses Fleksibel: Multimedia interaktif memungkinkan peserta didik


untuk belajar kapan saja dan di mana saja melalui platform daring. Ini
memberi fleksibilitas yang lebih besar dalam pembelajaran, yang sangat
penting dalam konteks pembelajaran jarak jauh.

6. Kemajuan yang Terukur: Sistem pembelajaran interaktif sering memiliki


alat pemantauan yang memungkinkan pengajar untuk melacak kemajuan
peserta didik secara lebih akurat, dan memberikan umpan balik yang
tepat waktu.

7. Pembelajaran Kolaboratif: Multimedia interaktif dapat mendukung


pembelajaran kolaboratif dengan menyediakan alat komunikasi dan
kolaborasi online, memungkinkan peserta didik untuk bekerja bersama
dalam proyek atau diskusi.

8. Meningkatkan Keterampilan Teknologi: Menggunakan multimedia


interaktif dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan
teknologi yang penting di era digital saat ini.

9. Dukungan untuk Kebutuhan Khusus: Multimedia interaktif dapat


disesuaikan untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus, seperti
pembelajaran berbasis suara untuk mereka dengan masalah penglihatan.

10. Efisiensi dan Produktivitas: Multimedia interaktif dapat membantu


pengajar menyampaikan materi dengan cara yang lebih efisien,
menghemat waktu, dan meningkatkan produktivitas dalam proses
pengajaran.

11. Kemampuan Mengatasi Tantangan Pembelajaran: Multimedia interaktif


dapat membantu peserta didik mengatasi hambatan dalam pembelajaran,
seperti kesulitan pemahaman konsep tertentu.

Dengan manfaat-manfaat ini, multimedia interaktif dapat menjadi alat yang sangat
efektif dalam meningkatkan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik untuk
menghadapi tuntutan dunia yang semakin digital dan kompleks.

Namun Media pembelajaran interaktif memiliki beberapa kekurangan yaitu:

1. Tingkat Keterampilan Teknologi yang Dibutuhkan: Penggunaan media


pembelajaran interaktif memerlukan keterampilan teknologi yang
memadai, baik dari siswa maupun guru. Tidak semua peserta didik atau
pengajar memiliki kemampuan teknologi yang setara, yang dapat
menciptakan ketidaksetaraan dalam aksesibilitas.

2. Biaya Implementasi: Pembuatan dan pengembangan media pembelajaran


interaktif seringkali memerlukan investasi finansial yang signifikan,
termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan.

3. Ketergantungan pada Infrastruktur Digital: Implementasi media


pembelajaran interaktif sangat bergantung pada infrastruktur digital yang
andal, seperti koneksi internet yang stabil dan perangkat keras yang
memadai. Di daerah dengan aksesibilitas teknologi yang terbatas,
penggunaan media ini bisa menjadi sulit.

4. Gangguan Teknis: Gangguan teknis, seperti gangguan koneksi internet


atau masalah perangkat keras, dapat mengganggu proses pembelajaran dan
mengganggu kelancaran pengajaran.

5. Kurangnya Interaksi Sosial Langsung: Media pembelajaran interaktif


sering kali meminimalkan interaksi sosial langsung antara peserta didik
dan rekan sekelasnya, yang penting untuk perkembangan keterampilan
sosial.

6. Potensi Distorsi Informasi: Dalam beberapa kasus, informasi dalam media


pembelajaran interaktif mungkin tidak selalu akurat atau obyektif, dan
peserta didik perlu dilatih untuk secara kritis mengevaluasi sumber
informasi.

7. Ketergantungan pada Teknologi: Ketika media pembelajaran interaktif


menjadi alat utama dalam proses pembelajaran, peserta didik mungkin
mengalami ketergantungan pada teknologi yang dapat mengganggu
kemampuan belajar mereka tanpa bantuan teknologi.

8. Ketidakmampuan Mencakup Semua Materi: Tidak semua materi


pembelajaran dapat disampaikan dengan efektif melalui media interaktif.
Beberapa konsep kompleks mungkin memerlukan pendekatan
pembelajaran yang lebih tradisional.

9. Kesulitan Penilaian: Media pembelajaran interaktif sering kali


menimbulkan tantangan dalam menilai kemajuan peserta didik, terutama
dalam hal pengukuran keterampilan non-kognitif seperti keterampilan
sosial dan etika kerja.

10. Meskipun media pembelajaran interaktif memiliki kekurangan ini,


pengintegrasian yang bijak dan perencanaan yang cermat dapat membantu
mengatasi banyak dari kendala tersebut dan memaksimalkan manfaat
penggunaan media ini dalam pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media pembelajaran interaktif merupakan alat yang efektif dalam


meningkatkan pembelajaran, memungkinkan personalisasi, dan mempromosikan
keterlibatan peserta didik. Manfaatnya mencakup peningkatan pemahaman,
fleksibilitas, dan pembelajaran kolaboratif. Penerapan media pembelajaran
interaktif adalah langkah yang positif dalam menghadapi tantangan dan peluang
dalam dunia pendidikan yang terus berubah. Dengan perhatian yang cermat
terhadap penerapan dan pengembangan konten yang relevan, kita dapat
meningkatkan pengalaman belajar peserta didik dan mempersiapkan mereka
untuk masa depan yang semakin terkoneksi dan digital.

B. Saran

Materi media pembelaran pada multimedia interaktif ini haruslah dipelajari,


dipahami dan dikembangkan lagi oleh mahasiswa calon guru, guru, dan tenaga
pengejar agar materi lebih mudah dipahami dan tujuan pembelajaran tercapai
Daftar Pustaka

Allesi, Stephen M. & Stanley R. Trollip. (2001). Multimedia for learning:


methods and development (third edition). Boston: Allyn and Bacon.

Munir. (2013). Multimedia pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. (2013). Media Pembelajaran (Peranannya Sangat Penting Dalam


Mencapai Tujuan Pembelajaran). Yogyakarta: Gava Media

Khoerunisa, S. (2018). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif


pada Mata Pelajaran Teknik Pengambilan Gambar Bergerak kelas XII
untuk Jurusan Multimedia di SMK N 1 Wonosari. Yogyakarta: UNY.

https://samiyantosolo.wordpress.com/mengajar/desain-multimedia-interaktif/2
manfaat-multimedia-interaktif/

https://desain-grafis-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/5-Prinsip-Multimedia-
yang-Perlu-Anda-Ketahui-untuk-Merancang-Pembelajaran
Interaktif/6346f2c6a745664b0843aa9721cf4ba179b775c6

https://padek.jawapos.com/opini/23/07/2022/multimedia-pembelajaran-
interaktif-inovasi-strategi-di-era-merdeka-belajar/

Anda mungkin juga menyukai