DISUSUN OLEH:
JAMBI 2023
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa
kesalahan atau kekurangan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang Kami miliki. Oleh karena itu, Kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Azki Ahsani
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................. 7
B. Saran......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu strategi pembelajaran?
2. Bagaimana strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik anak?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa itu strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui Bagaimana strategi berdasarkan karakteristik
anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
merupakan proses bimbingan terhadap peserta didik dengan menciptakan
kondisi belajar murid secara lebih aktif.
Setiap strategi pembelajaran yang dikembangkan, menurut
Romiszowsky(1981:294) harus selalu mencerminkan posisi teoretis yang
merujuk pada bagaimana seharusnya pembelajaran itu dilaksanakan. Karena
itu, Hamalik (1993:2) mendefinisikan strategi belajar mengajar sebagai suatu
sistem yang menyeluruh yang terdiri dari sejumlah komponen, yakni
komponen masukan (in put), komponen proses (process), dan komponen
produk (out put). Salusu (1996:101) berpandangan strategi merupakan suatu
seni menggunakan kecakapan dan sumber daya untuk mencapai sasarannya
melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dan kondisi yang lebih
menguntungkan.
Dari batasan-batasan itu, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran
merupakan pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan
efisien.
Sebagai suatu pola aktivitas pendidik-peserta didik, strategi
pembelajaran memuat sejumlah komponen yang membentuk jalinan
keterkaitan dalam wadah yang disebut dengan pola pembelajaran. Dick dan
Carey (1996:183) memandang strategi pembelajaran sebagai penjelasan
tentang komponen-komponen umum dari separangkat materi pembelajaran dan
prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan itu, untuk menghasilkan
suatu hasil belajar tertentu pada peserta didik.
Menurut Suparman (1997: 157) strategi pembelajaran merupakan
perpaduan urutan kegiatan pembelajaran (tahap-tahap yang perlu dilalui/
diikuti dalam penyajian materi pembelajaran) metode atau teknik pembelajaran
(prosedur teknis pengorganisasian bahan dan pengelolaan peserta didik dalam
proses pembelajaran), media pembelajaran (peralatan dan bahan pembelajaran
yang digunakan sebagai media proses pembelajaran), dan waktu pembelajaran
(waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dan peserta
didik dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai
tujuan, secara efektif dan efisien terbentuk oleh paduan antara urutan kegiatan,
metode dan media pembelajaran yang digunakan, serta waktu yang digunakan
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.1
1
Wahyudin Nur Nasution, Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Mulya Sarana, 2017). Hal.3-5
3
B. STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK
ANAK
1. Memahami karakteristik
Karakteristik anak masing-masing berbeda-beda, guru perlu
memahami karakteristik awal anak didik sehingga ia dapat dengan mudah
untuk mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran
termasuk juga pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan
bagaimana menata pengajaran, Kemampuan yang dimiliki mereka sehingga
komponen pengajaran dapat sesuai dengan karakteristik dari siswa yang
akhirnya pembelajaran tersebut dapat lebih bermakna. Berdasarkan pada
kemampuan ini dapat ditentukan dari mana pengajaran harus dimulai dan di
batas mana pengajaran tersebut dapat di akhiri. Jadi, pengajaran berlangsung
dari kemampuan awal sampai ke kemampuan akhir (tujuan akhir) itulah
yang menjadi tanggung jawab pengajar.
Guru harus mengenal karakteristik peserta didik, karena dengan
mengenal karakteristik peserta didik membantu guru dalam mengantarkan
mereka untuk mengejar cita-cita yang diinginkan. Selanjutnya guru harus
mampu memahami karakter peserta didik. Memahami karakter peserta didik
butuh kesungguhan dan keterlibatan hati dan pikiran guru sehingga dia
dapat memahami karakternya dengan baik dan benar. Tujuan yang
diinginkan dari memahami karakteristik awal siswa adalah untuk
mengkondisikan apa yang harus diajarkan, bagaimana mengkondisikan
siswa belajar sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Karakteristik
siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran. Variabel ini
didefinisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas individu siswa. Aspek-aspek
berkaitan dapat berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar,
kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang telah dimilikinya. Setiap
manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik peserta
didik adalah totalitas kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi
mereka sebagai hasil dari interaksi antara pembawaan dengan lingkungan
sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitasnya dalam mewujudkan
harapan dan meraih cita-cita. Karena itu, upaya memahami perkembangan
peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan karakteristik siswa itu
sendiri. Guru bukan hanya memahami karakteristik anak secara individu, ia
perlu memahami karakteristik anak secara klompok.
Mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
mempunyai tujuan yaitu :
a. Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan
kemampuan serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti
program pembelajaran tertentu.
4
b. Menyeleksi tuntutan, bakat, minat, kemampuan, serta
kecenderungan peserta didik berkaitan dengan pemilihan program-
program pembelajaran tertentu yang akan diikuti mereka.
c. Menentukan desain program pembelajaran dan atau pelatihan
tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan awal
peserta didik.2
2
Meriyati, Memahami Karakteristik Anak Didik, (Lampung: Fakta Press, 2015) Hal.1-2
5
Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memilki
kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan
biasa-biasa saja; sebaliknya siswa yang memiliki kemamouan kurang akan
merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode pembelajaran yang interaktif dan menarik perlu diintegrasikan,
memungkinkan anak-anak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Penggunaan sumber daya yang dapat memicu rasa ingin tahu, seperti media
visual atau kunjungan ke tempat bersejarah, dapat meningkatkan minat mereka
terhadap Sejarah Kebudayaan Islam.
Selain itu, penekanan pada nilai-nilai moral dan etika Islam perlu
diperkuat, sehingga pembelajaran tidak hanya memberikan pemahaman sejarah
tetapi juga membentuk karakter dan sikap positif pada anak-anak. Pemahaman
tentang kearifan lokal dan konteks sejarah setempat juga harus diintegrasikan,
memastikan relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.
B. SARAN
Kami menyadari didalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekhilafan, Hal ini karena kurangnya sumber bacaan dan keterbatasan
pemakalah. Oleh karena itu kami sebagai pemakalah berharap akan kritik dan
saran yang berguna bisa menjadikan perbaikan makalah mendatang.
7
DAFTAR PUSTAKA