PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
P3K adalah pertolongan pertama pada kecelakaan adalah pertolongan pertama yang
diberiakan kepada korban yang mengalami sakit atau kecelakaan secara mendadak dengan
cepat dan tepat sebelum korban dbawa ke tempat rujukan seperti RS. P3K di tempat kerja
adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara tepat kepada pekerja/buruh/orang lain
yang berada di tempt kerja, yang mengalami sakit atau cedera di tempat kerja. Manfaat P3K
adalah mendiagnos apa yang salah pada korban, meringankan penderitaan si korban, member
perawatan yang sesuai kepada si korban, menyerahkan korban pada dokter, RS atau
memulangkannya sesuai berat ringannya keadaan si korban. P3K lebih efektif dalam
menolong seseorang, pertolongan bisa langsung dilakukan dengan segera setelah seseorang
cidera, mengurangi bahay yang lebih lanjut. Namun hanya menolong seorang untuk
sementara dan kemungkinan hanya sebagai penolong pertama sebelum dirujuk.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaiman pengertian P3K?
2. Bagaimana prinsip P3K?
3. Bagaimana mengenali ciri-ciri pada korban?
4. Bagaimana sistematiaka P3K?
5. Bagaimana P3K ditepat kerja ?
6. Bagaimana tips merawat P3K?
7. Bagaimana manfaat P3K?
8. Apa saja bahan P3K?
9. Bagaimana saja kelebihan dan kekurangan P3K?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan masalah :
1. Untuk mengetahui pengertian P3K
2. Untuk mengetahui prinsip P3K
3. Untuk mengetahui ciri-ciri pada korban
4. Untuk mengetahui sistematika P3K
5. Untuk mengetahui P3K ditempat kerja
6. Untuk mengetahui tips merawat P3K
7. Untuk mengetahui manfaat P3K
1
8. Untuk mengetahui bahan P3K
9. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan P3K
D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan diatas maka manfaatnya sebagai berikut:
1. Agar mengetahui pengertian P3K
2. Agar mengetahui prinsip P3K
3. Agar mengetahui ciri-ciri pada korban
4. Agar mengetahui sistematika P3K
5. Agar mengetahui P3K ditempat kerja
6. Agar mengetahui tips merawat P3K
7. Agar mengetahui manfaat P3K
8. Agar mengetahui bahan P3K
9. Agar mengetahui kelebihan dan kekurangan P3K
BAB III
2
PEMBAHASAN
A. DEFINISI P3K
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan pertama yang harus
segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
Tindakan P3K dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat pada korban sebelum
korban mendapatkan pertolongan yang lebih lengkap dari dokter atau petugas kesehatan
lainnya.
Memberi pertolongan pertama, yaitu:
1. Memanggil dokter secepat mungkin
2. Menghentikan pendarahan
3. Mencegah shoch atau infeksi
4. Memperbaiki pernapasan
A : Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya.
T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
Kecelakaan.
Pemberian Pertolongan
1. Menilai situasi
Mengenali bahaya terhadap diri sendiri dan orang lain
Memperhatikan sumber bahaya
Memperhatikan jenis pertolongan
Memperhatikan adanya bahaya susulan
3
2. Mengamankan tempat kejadian
Memperhatikan penyebab kecelakaan
Utamakan keselamatan diri sendiri
Sinkirkan sumber bahaya yang ada ( putuskan aliran dan matikan sumber)
Hilangkan factor bahaya, misalnya dngan membuka ventilasi udara dan
menjauhkan sumber
Singkirkan korban dengan cara aman dan memperhatikan keselamatan diri sendiri
(dengan alat pelindung)
3. Memberikan pertolongan
Menilai kondisi korban dan tentukan status korban dan prioritas tindakan. Periksa
kesadaran, pernafasaan, sirkulasi darah, dan gangguan local.
Berikan pertolongan sesuai status korban, antara lain :
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari tubuh
Bila ada tanda henti nafas dan jantung berikan resusitasi jantung paru
Selimuti korban
Bila luka ringan obati seperlunya (misalnya luka bakar ringan)
Bila luka berat, segera cari pertolongan ke RS atau Dokter
Gangguan umum
1. Gangguan pernafasan, misalnya sumbatan jalan nafas, menghisap asap atau gas
beracun, dan kelemahan atau kekejangan otot pernafasan
2. Gangguan kesadaran, misalnya gegar otak atau memar otak, sengatan matahari
langsung, dan kekurangan zat asam atau oksigen.
3. Gangguan peredaran darah, misalnya pendarahan hebat, luka bakar yang luas, rasa
nyeri yang hebat, kekurngan cairan tubuh yang terjadi dengan cepat, dan keadaan
alergi atau tidak tahan obat.
Gangguan lokal
1. Pendarahan atu luka yang disebabkan oleh adanya pembuluh darah yang terputus
atau robek
2. Patah tulang yang disebabkan oleh benturan atau pukulan
3. Luka bakar yang disebabkan oleh panas kering, kontak dengan aliran listrik,
gesekan dari roda yang berputar, asam dan basa yang kuat, atau panas yang basah
4
D. SISTEMATIKA PERTOLONGAN PERTAMA
1. Jangan panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat masal, korban-
korban yang mendapatkan luka ringan dapat dikerahkan dapat membantu dan
pertolongan diutamakan diberikan keepada korban yang menderita luka yang paling
parah tapi masih mungkin untuk ditolong
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan
lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat
lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnnya.
Kerugian apabila dilakukan secara tergesa-gesa membahayakan atau memperparah
kondisi korban.
3. Memperhatikan pernapasan dan denyut jantung korban
Bila pernapasan penderita berhenti segera kerjakan pernapasan bantuan.
4. Pendarahan
Pendarahan yang keluar dari pembuluh darah dapat membawa kematian dalam waktu
3-5 menit. Dengan menggunakan saput tangan atau kain yang bersih dan tekan
tempat pendarahan dengan kuat-kuat kemudian ikatlah saput tangan tadi dengan
dasi,baju, ikat pinggang, atau apa saja agar saput tangan menekan luka-luka itu.
Kalau lokasi luka memungkinkan letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari
bagian tubuh.
5. Perhatikan tanda-tanda shock
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalam keadaan setengah sadar,
baringkan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang
lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan
tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
cedera didada, dan penderita sesak napas tapi masih sadar letakkan pada posisi
setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru
Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan di tempat tersebut. Apabila korban hendak
diusung terlebih dahulu pendaranhan harus dihentikan serta tulang yang patah
dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap
terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernapasannya tersumbat oleh
kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban seteah evakuasi korban ke
sentral pengobatan, puskesmas, atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan
pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi.
5
Serahkan keputusan tindaka selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang
berkompeten. Setiap pemberiaan-pemberian pertolongan pada kecelakaan secara
terinci tentu berbeda, tergantung pada jenis kecelakaan yang terjadi, jenis dan bentuk
cidera serta situasi dan kondisi korban. Namun pada dasarnya pertolongan pertama
pada kecelakaan harus dilakukan secara sistematis berdasar kepada DR CAB, yaitu
Danger ( bahaya)
Pastikan keadaan aman untuk menolong sebelum menolong korban, sebaiknya
anda memastkan bahwa lokasi benar-benar aman bagi anda sebagai penolong,
orang-orang disekitar lokasi kejadian, dan korban itu senidiri. Periksalah segala
sesuatu yang dapat mengancamkan keselamatan. Gunakan pelindung diri yang
ada, seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah factor resiko infeksi
menular. Jangan megambil resiko untuk menjadi korban selanjutnya.
Response (respon)
Pastikan kondisi kesadaran korban dengan cara memanggil namanya jika anda
kenal, atau bersuara yang agak keras didekat telinga korban, jika ada respon
juga, tepuk pundak korban perlahan namun tegas, berikan rangsangan nyeri
( mencubit bagian telinga korban) . jika korban masih tidak ada respon, segera
panggil bantuan medis, dan lakukan tahap selanjutnya, karena anda masih
mempunyai waktu menunggu bantuan medis datang.
Compression (tekanan pada dada)
Setelah memastikan korban tidak member respond an sudah memanggil bantuan
medis, lakukan kompresi dada biasa dikenal RJP (resustasi jantung paru-paru)
atau disebut CPR (cardio pulmonary resustation). Melakukan RJP yang benar
adalah dengan meletakan korban pada permukaan datar dank keras. Adapun
langkah-langkah dalam melakukan RJP pada korban dewasa adalah:
Berlutut disamping korban
Tentukan posisi kompresi dada, dengan menemukan titik tengah pertemuan
tulang iga dada korban
Setelah menemukan titik kompresi, tempatkan tumit tangan anda pada titik
tersebut, dengan satu tangan lagi diatasnya.
Posisikan tangan anda tegak luris dan jaga agar tetap tegak lurus pada saat
melakukan kompresi dan lalu tekan dada korban
Berikan 30 kali kompresi dada, lakukan dengan cepat dan pertahankan
kecepatannya
Berikan kompresi dengan kedalaman 2 inchi
6
Pastikan jalan nafas korban masih dalam posisi terbuka dengan metode
head-lift sebelumnya
Tekan hidung korban tidak ada udara yang bocor melalui hidung, ambil
nafas dengan normal lalu tempelkan mulut serapat mungkin pada mulut
korban dan tiupkan nafas anda melalui mulut. Lakukan perbandingan 30:2
yaitu 30 kompresi dada dan 2 kali nafas bantuan, sampai ada respon dari
krban atau sampai bantuan medis tiba. Perlu diketahui, bahwa otak idak
boleh kekurangan oksigen lebih dari 4 menit terutama saat diketahui jantung
seseorang berhenti. Itu artinya anda hanya punya waktu urang dari 4 menit
untuk melakukan RJP atau CPR pada korban. Resstasi jantung paru-paru
(cardio pulmonary resuscitation/ CPR). Ini adalah langkah-langkah
penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut jantung telah berhenti. CPR
adalah kombinasi dari masase jantung dari luar and resusitasi mulut ke
mulut. Susunan prioritas pemberian P3K yaitu pada korban:
1. Henti nafas
2. Henti jantung
3. Pendarahan berat
4. Shock ketidak sadaran
5. Pendarahan ringan
6. Patah tulang, dll
Petugas P3K
Petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja atau buruh yang ditunjuk oleh pengurus
atau pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja.
Petugas P3K di tempat kerja mempunyai tugas untuk:
7
Fasilitas P3K di tempat kerja
Fasilitas P3K di tempat kerja adalah semua peralatan, perlengkapan dan bahan yang
digunakan pada pelaksaaan P3K di tempat kerja. Fasilitas P3K di tempat kerja meliputi
ruang P3K, kotak P3K dan isi kotak alat evakuasi dan alat transportasi serta fasilitas
tambahan .
1. Ruang P3K
Persyaratan ruang P3K meliputi:
Lokasi ruang P3K dekat dengan toilet atau kamar mandi, dekat dengan jalan
keluar, mudah dijangkau dari area kerja, dan dekat dengan tempat parker
kendaraan.
Mempunyai luas minimal yang cukup untuk menampung satu tempat tidur pasien
dan masih terdapat ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta penempatan
fasilitas P3K lainnya.
Bersih dan terang, ventilasi baik dan meliliki pintu, memouyai pintu yang cukup
lebar untuk memindahkan korban
Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat
8
Bila tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 m atau lebih, masing-masing unit
kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai dengan jumlah pekerja atau buruh
Bila tempat kerja berada di lantai yang berbeda di gedung yang bertingkat masing-
masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K sesuai jumlah pekerja atau buruh
4. Fasilitas tambahan
Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri atau peralatan khusus ditempat kerja
yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus. Alat pelindung diri merupakan
peralatan yang disesuaikan dengan potensi bahaya di tempat kerja yang digunakan
dalm keadaan darurat. Peralatan khusus dapat berupa alat untuk pembahasan tubuh
cepat (shower) dan pembilasan atau pencucian mata.
G. MANFAAT P3K
1. Mendiagnosa apa yang salah pada si korban
2. Meringankan penderitaan sikorban
3. Member perawatan yang sesuai kepada sikorban
4. Menyerahkan korban pada dokter, rumah sakit atau memulangkannya sesuai dengan
berat ringannya keadaan si korban
H. BAHAN P3K
1. Penutup luka
2. Pembalut luka
9
3. Cairan penyuci mata
4. Cairan antiseptic
5. Bidai dan peralatan stabilitas tubuh lainnya
6. Gunting pembalut
7. Pinset
8. Senter
9. Kapas
10. Selimut
11. Oksigen
12. Tensi meter
13. Stetoskop
14. Tandu
15. Alat tulis
Kekurangan :
BAB IV
10
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan pertama yang harus
segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
B. SARAN
Pada tugas selanjutnya guru dapat menambahkan format-format baru yang belum
tercantum pada makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12