Anda di halaman 1dari 164

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Oleh :
Kelompok XIII

N
O
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQON FAISAL
HENDY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

Program Pendidikan Profesi Ners


Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2016

SATUAN ACAR PENYULUHAN


Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)

Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)


Sasaran

: Peserta Dokter Kecil

Waktu

: 13.00 WIB

Hari/tgl

: 06 Oktober 2016

Latar Belakang
Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan

terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum


sikorban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan
Pertama (PP) ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnose
penyakit agar sipenderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan Pertama
biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan
menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara
cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh
bahkan kematian.
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darura
ttersebut diantaranya:
a. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau
kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita
menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau
masih dalam bahaya.
b. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik
alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam
tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
c. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda
lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini
berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh
pihak lain.

Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan kesehatan diharapkan semua audiens/peserta


mengerti tentang P3K.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/audiens dapat :
a. Mendemonstrasikan Pertolongan Pertama pada korban pingsan
b. Mendemonstrasikan Pertolongan Pertama pada korban Maag/mual
c. Mendemonstrasikan Pertolongan Pertamana pada korban mimisan
d. Mendemonstrasikan Pertolongan Pertama pada korban luka

Penatalaksanaan Kegiatan
1. Topik
Pelatihan P3K pada Dokter kecil
2. Metode
-

Ceramah

Demonstrasi

Tanya Jawab

3. Media dan alat


-

Power Point

4. Waktu dan tempat


-

Hari /tanggal

: 06 Oktober 2016

Jam

: 13.00 wib

Tempat

: SD

Susunan Acara
N

Kegiatan Mahasiswa

Kegiatan Audiens

Waktu

o
1

Pembukaan

5 menit

Memberi salam

Memperkenalkan
diri

wab salam
-

Menjelaskan kontrak
waktu dan tujuan pertemuan

Mend
engarkan

Mengkaji

Mend
engarkan

pengetahuan audiens tentang P3K


-

Menj

Memberi

dan

memperhatikan
-

reinforcement positif

Meng
emukakan pendapat

Mend
engarkan

dan

memperhatikan
2

Pelaksanaan
-

Mendemonstrasikan -

Mend

pertolongan pertama pada korban

engarkan

pingsan

memperhatikan

Mendomonstrasikan pertolongan pertama pada korban

20 menit

dan
Meng

ulangi kembali

maag/mual
-

Mendemonstrasikan pertolongan pertama pada korban


mimisan

Mend
engarkan

Mendemonstrasikan

Mem
perhatikan

pertolongan pertama pada korban luka


-

Mem
perhatikan

Menjelaskan tentang
sistematika pertolongan pertama

Mem
perhatikan

Penutup
-

5
Ajukan

pada audiens tentang P3K

pertanyaan -

Audie
ns mendengarkan

5 menit

Memberikan

Audie

kesempatan kepada audiens untuk

ns

menjawab pertanyaan

pertanyaan

Memberi

reinforcement (+)
-

audiens

Mend
egarkan

Mengevaluasi
bersama

menjawab

menyimpulkan

Mend
engarkan

materi

dan

memperhatikan

Mengucapkan terima kasih

Ikut
menyimpulkan

Memberi salam

Mem
balas

Menja
wab

Pengorganisasian
a. Penyaji

: Ummi Ana Sari Nasution, Rukia Riskita Dewi


Harahap, Efrinaldo Pardede dan Furqan Faisal

b. Moderator

: Ririen Feby Shara,

c. Observer/fasilitator : Hendry Septian, Salman Alfarizi, Martauli


Naibaho
5. Kriteria Hasil
a. Evaluasi struktur
-

Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai dengan rencana

Tempat, media, serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai


rencana

b. Evaluasi proses
-

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

Peserta pelatihan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

c. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audiens dapat :

60% dari peserta dapat menghadiri kegiatan

60% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan yang


diberikan dengan benar

Lampiran
MATERI
PELATIHAN P3K DOKTER KECIL
A. Pingsan (Syncope/collapse)
Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak
kekurangan

O2,

lapar,

terlalu

banyak

mengeluarkan

(kekurangancairantubuh), hiploglikemia, anemia.


a.

Gejala

Ada pun gejala pingsan adalah:

b.

Perasaan limbung

Pandangan berkunang-kunang

Telinga berdenging

Nafas tidak teratur

Muka pucat

Biji mata melebar

Lemas

Keringat dingin

Menguap berlebihan

Takrespon (beberapamenit)

Denyut nadi lambat


Penanganan

tenaga,

dehidrasi

Baringkan korban dalam posisi terlentang

Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung

Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang


menghambat pernafasan

Beri udara segar

Periksa kemungkinan cedera lain

Selimuti korban

Korban diistirahatkan beberapa saat

Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >>
Rujuk ke instansi kesehatan

B. Maag/Mual
Maag/Mual adalah gangguan lambung/saluran pencernaan.
a.

Gejala

Perut terasa nyeri/mual

Berkeringat dingin

Lemas

b.

Penanganan

Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai


kondisi korban

Beri minuman hangat (teh)

Jangan berimakan terlalu cepat

C. Mimisan
Mimisan adalah pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu
ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
a.

Gejala

Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri

Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat


oleh darah

Kadang disertai pusing

b. Penanganan

Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman

Tenangkan korban

Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung

Dimintabernafaslewatmulut

Bersihkan hidung luar dari darah

Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan
Pertama

D. Luka
Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba
karena kekerasan/injury.
a.

Gejala

Terbukanya kulit

Pendarahan

Rasa nyeri

b.

Penanganan

Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)

Tutup luka dengan kasa steril/plester

Balut tekan (jika pendarahannya besar)

Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:


1.

2.

Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:

Keluarkan tanpa menyinggung luka

Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)

Evakuasi korban kepusat kesehatan


Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka

mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
E. Sistematika Pertolongan Pertama
1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang.Apabila kecelakaan bersifat massal,
korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk
membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang
menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban.
Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan
dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada
kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secaratergesagesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.
3. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis
dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban
hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulangtulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya
kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran
pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

4. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.


Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban
kesentral pengobatan, puskesmas atau rumahsakit. Perlu diingat bahwa
pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi
kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada
dokter atautenaga medis yang berkompeten.

DaftarPustaka

Materi Latihan PP Ospek. KSR PMI Unit UNSOED Purwokerto.2006

DOKUMENTASI PELATIHAN DOKTER KECIL


P3K ( PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


SENAM KAKI LANSIA

Oleh :

Kelompok XIII

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

Program Pendidikan Profesi Ners


Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2016

SATUAN ACAR PENYULUHAN


SENAM KAKI LANSIA
Pokok Bahasan : Senam Kaki Lansia
Sasaran

: Masyarakat Usia Lanjut

Waktu

: 09.00 WIB

Hari/tgl

: 08 Oktober 2016

A. Latar Belakang
Diabetes

Melitus

merupakan

sekelompok

kelainan

heterogen

yang

ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. (Smeltzer & Bare,
Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah). Menurut catatan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes

mellitus yang diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun

2025.

Kenaikan

ini

disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan


obesitas), dan gaya hidup.
Menurut dr Sapto Adji H SpOT dari bagian bedah ortopedi Rumah Sakit
Internasional Bintaro (RSIB), komplikasi yang paling sering dialami pengidap
diabetes adalah komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini disebut kaki diabetes.
Dari sudut ilmu kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa alah raga apabila
dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan pada
umumnya.selain itu telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian pengobatan
diabetes melitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi pengidap diabetes
melitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat menimbulkan hal-hal yang
tidak diharapkan salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama pada penderita
usia lanjut adalah senam kaki. Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam kaki
adalah memperlancar peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu
makalah ini membahas tentang senam kaki pada pasien diabetes.

B. Tujuan
3. Tujuan Umum
Tujuan senam untuk penderita diabetes yaitu agar penderita diabetes dapat
mengurangi resistensi insulin di dalam tubuhnya serta untuk mengontrol kadar
gula dalam darah
4. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan penderita dapat :
a. Mengetahui tujuan dari senam diabetes
b. Mampu mempraktekan secara mandiri ataupun dibantu oleh
tenagakesehatan

C. Penatalaksanaan Kegiatan
6. Topik
Senam Kaki Pada Lansia

7. Metode
-

Ceramah

Demonstrasi

Tanya Jawab

8. Media dan alat


-

Leaflet

Infokus

Power Point

Laptop

Video

9. Waktu dan tempat


-

Hari /tanggal

: 08 Oktober 2016

Jam

: 09.00 wib

Tempat

: Puskesmas Tegal Sari

D. Susunan Acara
N

Kegiatan Mahasiswa

o
1

Kegiatan Audiens

Waktu

Pembukaan

5 menit

Memberi salam

Memperkenalkan
diri

wab salam
-

Menjelaskan kontrak
waktu dan tujuan pertemuan

Mengkaji
kaki pada lansia

Mend
engarkan

dan

memperhatikan
-

Memberi

Mend
engarkan

pengetahuan audiens tentang Senam


-

Menj

Meng
emukakan pendapat

reinforcement positif

Mend
engarkan

dan

memperhatikan

Pelaksanaan
-

Menjelaskan Definisi Senam Kaki

Lansia
Menjelaskan Tujuan Senam Kaki

Lansia
Menjelaskan Langkah-langkah

Senam Kaki Lansia


Mendemonstrasi Senam Kaki
Lansia

Mend
engarkan

20 menit

dan

memperhatikan
-

Meng
ulangi kembali

Mend
engarkan

Mem
perhatikan

Penutup
-

5
Ajukan

pertanyaan -

pada audiens tentang Senam Kaki


Lansia
-

ns mendengarkan
-

Memberikan
menjawab pertanyaan

reinforcement (+)

materi

audiens

Mend
egarkan

Mengevaluasi
bersama

menjawab

pertanyaan

Memberi

Audie
ns

kesempatan kepada audiens untuk


-

Audie

Ikut
menyimpulkan

menyimpulkan
-

Mem

i.

Mengucapkan terima
kasih

balas
-

Memberi salam

Menja
wab

E. Pengorganisasian
d. Penyaji

: Ummi Ana Sari Nasution

e. Moderator

: Furqan Faisal

f. Observer

: Ririen Feby Shara dan Rukia Riskita Dewi Hrp

g. Fasilitator

: Hendry Septian, Salman Alfarizi, Martauli


Naibaho, Efrinaldo Pardede

10. Kriteria Hasil


a. Evaluasi struktur
-

Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai dengan rencana

Tempat, media, serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai


rencana

b. Evaluasi proses
-

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

Peserta pelatihan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

c. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audiens dapat :
-

60% dari peserta dapat menghadiri kegiatan

60% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan yang


diberikan dengan benar

Lampiran
MATERI
SENAM KAKI LANSIA
A. Definisi
Senam kaki lansia adalah kegiatan atau latihan yang baik dilakukan oleh lansia
untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredarah darah bagian
kaki (S,Sumosardjuno,1986).
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan
memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan
bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan

otot

otot

pergerakan

paha,

dan

juga

mengatasi

keterbatasan

betis,

sendi. (www.diabetesmelitus.com)
B. Tujuan Senam Kaki Lansia
2. Memperbaiki sirkulasi darah
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

a.
INDIKASI
DAN
KONTRAINDIKASI
Indikasi
a.
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
DAN
Indikasi

C. Indikasi dan Kontra Indikasi


1.

Indikasi

Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita


Diabetes mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya
diberikan

sejak

pasien

didiagnosa

menderita

Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.


2. Kontra Indikasi

Diabetes

a. Klien

mengalami

perubahan

fungsi

fisiologis

seperti

dipsnu atau nyeri dada.


b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.
D. Langkah-langkah Senam Kaki Lansia
1.
Posisikan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh
lantai.
2.

Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki


diluruskan keatas lalu dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam

3.

sebanyak 10 kali
Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki
ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkat keatas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan

4.

secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali


Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas
dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki

5.

sebanyak 10 kali
Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan

memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali


6.
Angkat salah satu lutut kaki dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10
kali
7.

Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.

8.

Ulangi sebanyak 10 kali


Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan

9.

pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali


Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara

bergantian.
10.
Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti
semula menggunakan kedua belah kaki.
Cara ini dilakukan hanya sekali saja :
1. Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

2. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki


3. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
4. Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

DOKUMENTASI PENYULUHAN
SENAM KAKI DIABETIK

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DIARE PADA ANAK

Oleh :
Kelompok XIII

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIARE
Pokok Bahasan : Diare Pada Anak
Sasaran

: Ibu-Ibu Posyandu

Tempat

: Lingkungan V TSM III

Waktu

: 10.00 WIB

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

Hari/tgl

: 10 Oktober 2016

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu dapat memahami tentang diare
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Ibu dapat:
a. Menjelaskan Pengertian Diare
b. Menjelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Diare
c. Menjelaskan Jenis Jenis Diare
d. Menjelaskan Tanda Dan Gejala Klinis
e. Menjelaskan Penatalaksanaan Diare
C.

METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

D. MEDIA/ALAT
1. Leafleat
E. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN

F.
N
o

a. Hari/tanggal

: Senin/ 10 Oktober 2016

b. Waktu

: 10.00 WIB

c. Tempat

: Lingkungan V TSM III

KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiat
an

Kegiatan
Penyuluh

Kegiatan Peserta

Waktu

Pembu
kaan

Penyuluh
memulai
penyuluhan
dengan
mengucapkan
salam
Memperkenal
kan diri
-

Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
dan alokasi
waktu
Menanyakan
pengetahuan
peserta
tentang diare
Menjelaskan defenisi diare

2
.

Pelaksa naan/
Inti
-

Menjelaskan
penyebab
terjadinya
diare
Menjelaskan
jenis-jenis
diare

Menjelaskan
tanda
dan
gejala
klinis
-

Penutu p

Menjelas
kan penata
Laksanaan
diare
Melakukan
Tanya jawab
dengan
peserta
penyuluhan
Menutup
penyuluhan
dengan
menyimpulka

Menjawab salam.

5 menit

Mendengarkan
dan
memperhatikan.
Mendengarkan
dan
memperhatikan.
Menjawab
pertanyaan

Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan

Menjawab
pertanyaan
Mendengarka
n
dan
memperhatikan
Menjawab
salam

10 menit

5
me

n
-

Mengucapkan
salam
penutup

G. Pengorganisasian
Penyaji

: Efrinaldo Pardede

Moderator

: Henry Septian

Observer

: Rukia Riskita Dewi Hrp


Martauli Naibaho
Salman Alfarizi

Fasilitator

: Ummi Ana Sari Nst


Furqan Faisal
Ririen Feby Shara

H. Kriteria Hasil
1.

Evaluasi Struktur
1. Persiapan Ibu mengikuti penyuluhan.
2. Media dan alat memadai dan sesuai dengan tujuan pelaksanaan.
3. Tempat sesuai dengan kegiatan.
4. Waktu sesuai dengan jadwal kegiatan (managemen waktu yang tepat)

2. Evaluasi Proses
Peserta penyuluhan dapat mengikuti penyuluhan sesuai dengan prosedur.
Kegiatan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan.
Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi dalam program kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta

penyuluhan dapat mengerti dan menjawab pertanyaan tentang

pengertian diare, penyebab terjadinya diare, jenis jenis diare, tanda dan gejala
klinis, penatalaksanaan diare.

Lampiran
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

DIARE
B. DEFINISI
Diare adalah adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan
bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair, dan bertambahnya
frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih (Depkes RI, 2005).
Diare adalah suatu keadaan dimana terjadi kehilangan cairan dan elektrolit
secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih
dengan bentuk encer atau cair (Suriadi, 2001).

C. PENYEBAB TERJADINYA DIARE


1.

Faktor Infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing

2.

Faktor non infeksi seperti: alergi makanan, antibiotik, penyakit


usus, , emosional atau stres, dan lain- lain.

D. JENIS JENIS DIARE


1. Diare dengan Dehidrasi Berat
-

Tidak Sadar

Mata cekung

Tidak bisa minum

Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat


2. Diare dengan Dehidrasi Ringan Sedang

Gelisah, rewel

Mata cekung

Minum dengan lahap

Cubitan kulit perut kembali lambat


3. Diare Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau
sedang
4. Diare Persisten Berat
Diare selama 14 hari atau lebih disertai dengan dehidrasi
5. Diare Persisten

Diare selama 14 hari atau lebih tanpa disertai dengan dehidrasi


6. Disentri
Terdapat darah dalam tinja
IV. TANDA DAN GEJALA KLINIS
1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair dan encer
2. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, seperti turgor kulit jelek, ubun- ubun
dan mata cekung, membran mukosa kering
3. Mual dan muntah
4. Demam
5. Keram abdominal
6. Anoreksia
7. Lemah, lesu dan lunglai
8. Pucat
9. Perubahan tanda- tanda vital: nadi dan pernafasan
10. Ekskresi urine menurun
V. PENATALAKSANAAN DIARE
a. Berikan cairan tambahan sebanyak anak mau seperti ASI eksklusif, cairan
elektrolit (ORALIT), air matang, sayur, air tajin
Berikan ORALIT dalam jumlah :
Umur
<12 bulan
1-4 tahun
>5 tahun
Dewasa

b.

Jumlah yang
diberikan tiap
kali BAB
50-100 ml
( - gls)
100-200 ml (1/2 - 1
gls)
200300 ml (1 1 gls)
300400 ml (1 1 gls)

Jumlah oralit yang


disediakan di rumah
400 ml/hari
(2 bgks)
60080 ml/hari
(3 - 4 bgks)
800 1000 ml/hari
(45 bgks)
12002800 ml/hari

Berikan tablet zink selama 10 hari berturut- turut

Umur 2- 6 bulan: 10 mg/hari

Umur > 6 bulan: 20 mg/hari

c. Apabila keadaan anak tidak membaik dalam 5 hari atau bahkan


memburuk, anjurkan agar anak dibawa kerumah sakit. Selama perjalan
kerumah sakit oralit tetap diberikan
VI. PENCEGAHAN DIARE
1. Pertahankan lingkungan rumah yang bersih dan sehat
2. Jaga kebersihan diri
3. Jaga kebersihan makanan dan minuman
4. Buanglah sampah pada tempatnya
5. BAB ditempat yang seharusnya
6. Cuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB

DAFTAR REFERENSI

Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak ( Untuk Perawat Dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Suriadi (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 1. Jakarta: CV. Sagung
Seto.

DOKUMENTASI PENYULUHAN DIARE

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMUNISASI PADA ANAK

Oleh :
Kelompok XIII

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Imunisasi Pada Anak


Sasaran

: Ibu-Ibu Posyandu

Tempat

: Lingkungan V TSM III

Waktu

: 10.00 WIB

Hari/tgl

: 12 Oktober 2016

A. Latar Belakang
Imunisasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk melindungi seseorang
terhadap penyakit menular tertentu agar kebal dan terhindar dari penyakit infeksi
atau menular tersebut.
B.

Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan pasien
dan ibu-ibu pasien mampu menjelaskan tentang Imunisasi pada anggota ibuibu dengan tepat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan ibu-ibu
mampu:

C.

Menjelaskan pengertian immunissi

Menyebutkan sasaran immunisasi

Macam-macam immunisasi wajib dan fungsinya

Menyebutkan jadwal pemberian immunisasi

Tempat dimana dapat memperoleh immunisasi yang terjadi pada ibu-ibu.

Metode:
-

Ceramah

Tanya jawab

D.

Media
-

Leaflet

E.

Pengorganisasian
Penyaji

: Ririen Feby Shara

Moderator

: Martauli Naibaho

Fasilitator

: Henry Septian
Salman Alfarizi

F.

Kegiatan Penyuluhan

Tahap
Pendahulua
n

Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
-Penyuluh
menjelaskan - Ibu-ibu
secara singkat gambaran

memperhatikan dan

materi

mendengarkan.

yang

akan

disampaikan.
-Penyuluh

- Ibu-ibu
menjelaskan

manfaat dari materi yang


diberikan pada ibu-ibu.
-Penyuluh

memberikan

penjelasan tentang TIU


Penyajian

menguraikan

materi

secara sistematis.

mendengarkan.
- Ibu-ibu
memperhatikan dan
mendengarkan.
20 menit

mendengarkan

dan

memperhatikan

memberikan - Ibu-ibu

menjawab

contoh-contoh dari setiap

pertanyaan

point-point materi serta

penyuluh.

dari

menjelaskan secara terinci - Ibu-ibu

diberi

dari setiap point penting.

untuk

-Penyuluh

memberikan

kesempatan
bertanya

tentang

sebuah ilustrasi kasus dan

materi yang kurang

meminta salah satu ibu-

jelas.

ibu

Penutup

memperhatikan dan

dan TIK pada ibu-ibu.


-Penyuluh menjelaskan dan - Ibu-ibu

-Penyuluh

untuk

menjawab

sehubungan

dengan

materi.
-Penyuluh

Waktu
5 menit

membuat - Ibu-ibu

menjawab

5 menit

kesimpulan dari materi

pertanyaan

yang diberikan dengan

penyuluh.

dari

memberi test (bertanya - Ibu-ibu mau bertanya


secara acak tentang sub

kepada

materi) kepada ibu-ibu.

tentang yang kurang

-Penyuluh

memberi

penyuluh

dia pahami.

kesempatan kepada ibu- - Menjawab salam


ibu

untuk

bertanya

sehubungan

tentang

materi.
-Mengucapkan Salam
G.

Evaluasi
Penyuluhan berjalan lancar, 90% Ibu-ibu mampu menjelaskan dan menyebutkan
hal-hal penting dari Imunisasi yang diberikan oleh penyuluh.

Lampiran
Materi Penyuluhan Kesehatan Imunisasi

A. Defenisi
Menurut WHO Imunisasi adalah vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh
atau ditelan untuk melindungi diri terhadap kemungkinan serangan dari kumankuman. Imunisasi juga merupakan suatu metoda untuk memperoleh kekebalan tubuh
manusia dengan cara memasukkan Ag ke dalam tubuh manusia.(Kamus Kedokteran)
Imunisasi juga dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk melindungi
seseorang terhadap penyakit menular tertentu agar kebal dan terhindar dari penyakit
infeksi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa Imunisasi adalah suatu cara untuk
mempertahankan imunitas tubuh manusia dengan memasukkan vaksin ke dalam
tubuh guna menghindari seseorang dari penyakit infeksi tertentu.
B. Sasaran
1. Semua anak-anak di bawah umur 1 tahun (bayi).
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap.
3. Anak usia sekolah (Imunisasi boster).
4. Semua wanita usia subur yang belum diimunisasi tetanus.
5. Imunisasi ibu hamil.
C. Tempat Pelaksanaan
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Rumah sakit
4. Klinik / praktek dokter atau tenaga medis
5. Sekolah
D. Klasifikasi
Imunisasi dapat dibedakan menjadi imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah imunitas yang diperolah secara aktif atau disebut juga
vaksinasi. Vaksinasi ini bertujuan untuk membangkitkan imunitas yang efektif
sehingga terbentuk antibodi dan sel-sel memori. Semakin sering dilakukan vaksinasi
semakin banyak jumlah sel memori yang terbentuk.
Ada 2 tipe vaksin yang dibuat yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin
yang hidup mengandung bakteri atau virus yang tidak berbahaya tapi dapat
menginfeksi tubuh dengan merangsang pembentukan antibodi.Vaksin yang mati

dibuat dari bakteri atau virus yang mati atau bahan toxic yang dihasilkannya, yang
dibuat tidak berbahaya yang disebut toxoid.
Pada beberapa kejadian kadang-kadang imunitas yang di bangkitkan oleh
organisme yang dimatikan berkualitas lebih rendah dibanding dengan vaksin
organisme hidup. Hal ini karena organisme hidup akan mampu memberikan antigen
yang lebih banyak.
Jenis antigen dan contoh vaksin yang umum digunakan pada imunisasi aktif
dapat dilihat pada tabel berikut:
Jenis Antigen
Organisme

Contoh Vaksin
Alamiah

Hidup

Vaksinia (untuk cacar)


Vaksin polio oral, campak, parotitis,

Dilemahkan

Organisme Utuh

Virus
Bakteri

rubella, demam kuning, varisela, zoster,


BCG
Polio, rabies, influensa, hepatitis A,
typus
Pertusis, demam tifoid, kolera, pes,
tetanus dan difteria

2. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah imunitas yang diperoleh secara pasif. Pemberian
antibodi yang diberikan dapat berbentuk homolog yaitu dari spesies yang sama,
misalnya: dari manusia ke manusia. Yang paling sering mendapatkan antibody
homolog yaitu dari ibu untuk janin. Untuk bulan-bulan pertama janin mendapatkan
Ig G dari ibunya melalui plasenta. Sedangkan pada bayi., didapat melalui asi yang
mengandung Ig A yang berfungsi melindungi saluran cerna. Bentuk lain yaitu
antibody heterolog. Antibody ini diperoleh dari hewan-hewan seperti kelinci, kuda,
dan lain-lain yang sengaja disuntik dengan bibit penyakit yang dikehendaki.
E. Jenis-Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Yang Diharuskan
A. BCG
Vaksin BCG yang mengandung kuman BCG yang masih hidup dan dilemahkan.
-

Tujuan :

Menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC).


-

Waktu pemberian :
Saat yang tepat untuk pemberian imunisasi BCG adalah ketika bayi baru
lahir sampai berusia 12 bulan, tetapi sebaiknya pada usia 0-2 bulan.
Imunisasi BCG cukup diberikan satu kali saja. Anak yang berusia lebih dari
2 bulan dianjurkan untuk melakukan uji mantoux sebelum imunisasi
gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit TBC. Namun
penyuntikan BCG dapat juga dilakukan tanpa uji mantoux terlebih dahulu.
Bila pemberian imunisasi BCG berhasil beberapa minggu kemudian akan
terdapat benjolan kecil ditempat suntikan, menimbulkan bekas dan kadangkadang bernanah namun dapat sembuh sendiri.

Efek Samping :
Jarang dijumpai adanya efek samping akibat imunisasi BCG. Namun dapat
juga terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang akan sembuh sendiri.
Bila suntikan BCG dilakukan dilengan atas, dapat terjadi pembengkakan
kelenjar pada ketiak atau leher bagian bawah. Suntikan dipaha dapat
menimbulkan pembengkakan kelenjar diselangkangan. Pembengkakan ini
biasanya disebabkan karena penyuntikan yang kurang tepat atau terlalu
dalam.

Kontra Indikasi :
Tidak ada kontra indikasi pemberian imunisasi BCG kecuali anak yang
sedang terkena penyakit TBC atau menunjukkan uji mantoux positif.

Dosis :
Bayi

: 0,05 ml

Anak : 0,1 ml
-

Cara Pemberian :
Dilakukan dengan penyuntikan intra kutan pada muskulus deltoideus.
B. DPT

Vaksin DPT terbuat dari toksin kuman difteri yang telah dilemahkan(toxoid)
yang biasanya dikemas bersama dengan vaksin tetanus dalam bentuk vaksin DT
atau vaksin tetanus dan pertusis dalam bentuk vaksin DPT.
-

Tujuan :

Untuk mendapatkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap


penyakit difteri, pertusis dan teanis.
-

Waktu Pemberian :
Pemberian imunisasi DPT dimulai sejak bayi berusia 2 bulan, sebanyak 3 kali
dengan interval penyuntikan minimal 4 minggu. Imunisasi ulang I dilakukan
ketika anak berusia 1,5-2 tahun atau 1 tahun setelah penyuntikan imunisasi dasar
yang ke 3. Imunisasi berikutnya dilakukan pada usia 6 tahun. 6 tahun berikutnya
diberikan lagi imunisasi DT. Vaksin pertusis tidak dianjurkan untuk anak yang
berusia lebih dari 7 tahun karena dapat menimbulkan reaksi yang lebih hebat.
Imunisasi ulang juga diperlukan bila anak berhubungan dengan anak lain yang
menderita difteria, meskipun belum waktunya.

Efek Samping :
Dapat timbul demam tinggi atau kejang. Bila hanya diberikan DT, tidak
menimbulkan efek samping.

Kontra Indikasi :
Tidak boleh diberikan pada anak yang sakit parah, penyakit kejang demam, anak
dengan batuk yang mungkin disebabkan pertusis, penyakit gangguan kekebalan.
Pada penyuntikan yang pertama, jika terjadi reaksi yang berat, maka pada
penyuntikan berikutnya hanya diberikan DT saja.

Dosis :
Diberikan sebanyak 0,5 ml.

Cara Pemberian :Dilakukan dengan penyuntikan secara intramuskular (IM) atau


subkutan (SC) pada anterolateral paha atas.

C. Polio
Ada dua jenis vaksin polio,yang pertama adalah vaksin yang mengandung virus
polio yang sudah dimatikan (vaksin saik). Yang kedua adalah virus polio yang
masih hidup tetapi yang telah dilemahkan (vaksin sabin).
-

Tujuan :

Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis.


-

Waktu Pemberian :
Waktu pemberian dilakukan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari
selanjutnya setiap 4 atau 6 minggu. Pemberian imunisasi ulang juga masih
diperlukan seandainya seorang anak pernah terjangkit polio.

Efek Samping :
Tidak ada efek samping. Bila ada mungkin kelumpuhan anggota gerak seperti
penyakit polio lainnya.

Kontra Indikasi :
Anak yang diare atau sakit parah, sakit defisiensi imun (misalnya: leukemia,
disgammaglobulinemia, dan lain-lain).

Dosis :
Sebanyak 2 tetes (0,1 ml)

Cara Pemberian :
Diteteskan ke mulut (peroral)
D. Campak
Vaksin ampak mengandung virus campak hidup yang dilemahkan.

Tujuan :
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif.

Waktu Pemberian :
Bayi baru lahir biasanya telah mendapatkan kekebalan pasif terhadap
penyakit campak dari ibunya saat dalam kandungan. Makin bertambah umur
bayi, makin berkurang kekebalan tersebut. Saat anak umur 6 bulan biasanya
sebahagian dari bayi itu tidak mempunyai kekebalan pasif lagi.
Menurut WHO imunisasi campak dilakukan 1 kali suntikan setelah bayi
berumur 9 bulan karena kekebalan yang diperoleh berlangsung seumur hidup.

Efek Samping :
Dapat menyebabkan diare, rash, konjungtivitis, fibril comfulsion, ensefalitis,
ensefalopati (tetapi jarang).

Kontra Indikasi :

Pada anak yang menderita infeksi yang disertai demam, defisiensi imun,
pengobatan intensiv yang bersifat imunosupresif, anak-anak yang rentan
terhadap protein telur, kanamisin, dan eritromisin.
-

Dosis :
Sebanyak 0,5 ml. Saat wabah dapat dilakukan mulai 6 bulan disusul dengan 0,5
ml pada 6 bulan berikutnya.

Cara Pemberian :
Suntikan subcutan (SC) pada lengan atas.
E. Hepatitis B
Vaksin ini terbuat dari bagian virus hepatitis B ang disebut HbsAg. HbsAg ini
diperoleh dari serum manusia atau dengan rekayasa genetik dengan bantuan sel
ragi.

Tujuan :
Untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap hepatitis B.

Waktu Pemberian :
Diberikan suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak 1 bulan antara suntukan
1, 2, dan 5 bulan antara suntikan 2 dan 3. Imunisasi ulang diberikan setelah 5
tahun imunisasi dasar.

Efek Samping :
Tidak ada efek samping yang berarti.

Kontra Indikasi :
Anak yang sedang sakit berat.

Dosis :
0,5 ml secara subcutan atau intra muskular.

2. Imunisasi yang dianjurkan.


A. MMR ( Meales, Mumps, Rubella )
Vaksin MMR mengandung ketiga jenis virus campak, gondong, dan rubella yang
masih hidup tetapi telah dilemahkan.

Tujuan :

Untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit measles (campak), mumps


(gondong), dan rubella (campak jerman).
-

Waktu Pemberian :
Diberikan 1 kali suntukan setelah anak berumur 12 bulan, akan lebih baik
setelah berumur 19 bulan. Imunisasi ulang diberikan pada anak setelah usia 12
bulan.

Efek Samping :
Jarang ditemui efek samping. Pada vaksin gondong biasanya berupa radang
otak, bercak merah dan gatal di kulit, tetapi jarang.

Kontra Indikasi :
Anak yang sakit parah, keganasan, defisiensi imun.

B. HiB (Hemophilus Influensa B)


Vaksin HiB mengandung bagian dinding kuman yang telah dipisahkan dan
sangat dimurnikan. Ada 2 jenis vaksin HiB yaitu Act HiB buatan PasteurMarieux, perancis dan PedvaxHiB buatan Merch dan USA.
-

Tujuan :
Vaksin terhadap penyakit meningitis yang disebabkan oleh kuman HiB.
Waktu Pemberian :

Untuk Act HiB : imunisasi dasar pada bayi usia 2 bulan, 3 kali suntukan 0,5
ml dengan jarak 1-2 bulan. Sedangkan bayi usia 6-12 bulan diberi 2 kali dengan
jarak 1-2 bulan. Imunisasi ulang diberikan 12 bulan setelah imunisasi dasar
terakhir.

Untuk PedvaxHiB : imunisasi dasar yang diberikan 2 kali pada bayi berusia
2-14 bulan 0,5 ml dengan jarak 2 bulan.

Efek Samping :
Dapat terjadi reaksi lokal berupa pembengkakan, nyeri, dan kemeraham kulit
atau reaksi umum berupa ruam kulit, demam dan urtika.

Kontra Indikasi :

Wanita hamil yang hypersensitivitas terhadap komponen vaksin atau pelarutnya.


-

Cara Pemberian :
Suntikan intramuskular (IM) dan subcutan (SC).

C. Demam Tifoid.
Ada 2 jenis yaitu vaksin oral (vivotif) dan vaksin suntikan (Typhim Vi).
-

Tujuan :
Untuk memperoleh kekebalan aktif terhadap penyakit demam tifoid.

Waktu Pemberian :
Vaksin suntikan diberikan 1 kali mulai umur 2 tahun dan harus diulang setiap 3
kali. Vaksin oral diberikan saat umur 6 tahun atau lebih.

Efek Samping :
Cukup aman, jarang sekali terjadi efek samping yang berbahaya.

Kontra Indikasi :
Tidak diberikan pada anak yang sangat kecil.

Cara Pemberian :
Secara oral dan intracutan.

D. Hepatitis A
Vaksin hepatitis A yang beredar saat ini yaitu Harvix yang mengandung virus
hepatitis A yang telah dilemahkan.
-

Tujuan :
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis A.

Waktu Pemberian :
Imunisasi dasar hepatitis A dengan vaksin Harvix diberikan 2 kali dengan selang
waktu 2-4 minggu. Dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah suntikan pertama.

Dosis :
360 U

Cara Pemberian :
Diberikan secara suntikan di daerah lengan atas.

F. WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI WAJIB

Bayi yang lahir di Rumah Sakit


Umur
0 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan

BCG
DPT I
DPT II
DPT III
Campak

Jenis Imunisasi
Polio I
Polio II
Polio III
Polio IV

HB I
HB II
HB III

Bayi yang lahir di rumah.


Umur
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan

BCG
HB I
HB II
HB III

Jenis Imunisasi
Polio I
Polio II
Polio III
Polio IV

DPT I
DPT II
DPT III
Campa
k

DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2, Jakarta:
EGC
Mansjoer A, dkk., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1, Jakarta:
Media Aesculapius FK UI

DOKUMENTASI PENYULUHAN IMUNISASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


JAJANAN SEHAT PADA ANAK

Oleh :

Kelompok XIII
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


JAJANAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH
Pokok Bahasan

: Jajanan Sehat Pada Anak

Sasaran

: Siswa/i Sekolah SD

Tempat

: SD Trijaya Medan

Waktu

: 13.00 WIB

Hari/ Tanggal

: Kamis, 13 Oktober 2016

A. Latar Belakang
Sebagian besar anak-anak di Indonesia menyukai jajanan. Jajananadalah segala jenis
makanan yang dijual di pedagang kaki lima, toko-tokodan swalayan. Anak-anak banyak
menyukai jajanan yang berwarnamencolok atau bentuknya menarik, ditambah dengan
rasa yang manis dangurih, tapi ternyata makanan tersebut tidak aman untuk
dikomsumsi. Padazaman modern ini, banyak juga orang tua yang tidak memantau
pola makandan jajanan yang dikonsumsi anak-anaknya, jadi jangan sembarang menjajankan
anaknya.
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah

generasi

penerus

bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya
peningkatan kualitas sumber dayamanusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan
berkesinambungan.Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung
pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik sertabenar.
Pencapaian gizi seimbang masih merupakan masalah yangcukupberat. Pada hakikatnya
berpangkal pada keadaan ekonomi yangkurang dan terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari
makanan yangada (Irianto,2004).
Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atauasupanmakanan pada
anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna.Sering timbul masalah terutama dalam
pemberian makanan yangtidak benardan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan
gangguanpada banyakorgan organ dan sistem tubuh anak. Food borne diseases ataupenyakitbawaan
makanan merupakan masalah kesehatan masyarakat yangutama dibanyak negara. Penyakit
ini dianggap bukan termasuk penyakityang seriusuntuk jangka pendek, sehingga seringkali
kurang diperhatikanbaik olehorang tua, masyarakat atau instansi yang terkait dengan
masalahini(Anonim, 2007).
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Memberikan informasi kepada peserta penyuluhan tentang jajanan sehatbagi anak dan
diharapkan peserta dapat mengaplikasikan dalamkehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus:

Setelah mendapat penyuluhan tentang jajanan sehat pada anak maka diharapkan peserta
dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang :
a) pengertian jajanan sehat.
b) Manfaat jajanan sehat
c) Cara memilih jajanan sehat
d) Dampak mengkonsumsi jajanan tidak sehat.
C. Metode
1. Ceramah
2. Menonton video
3. Tanya jawab
D. Media
1. Liflet
2. Power point
E. Pengorganisaasian
1. Penyaji
: Ririen Feby Shara dan Ummi Ana Sari Nasution
2. Moderator : Furqan Faisal
3. Observer
: Rukia Riskita Dewi Harahap dan Salman Alfarizi
4. Fasilitator : Efrinaldo Pardede, Hendy septian dan Martauli Naibaho

F.

Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pendahuluan

Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Waktu
-Penyuluh
menjelaskan - Siswa/i
memperhatikan 5 menit
secara

singkat

dan mendengarkan.

gambaran materi yang


akan disampaikan.
-Penyuluh
manfaat

menjelaskan - Siswa/i
dari

materi

memperhatikan

dan mendengarkan.

yang diberikan pada


Siswa/i.
-Penyuluh
penjelasan
Penyajian

- Siswa/i
memberikan

memperhatikan

dan mendengarkan.

tentang

tujuan penyuluhan.
-Penyuluh
menjelaskan - Siswa/i mendengarkan dan 20 menit

dan

menguraikan

materi

secara

sistematis.
-Penyuluh

memperhatikan
- Siswa/i

memberikan

contoh-contoh

dari

setiap

point-point

materi

serta

menjelaskan

menjawab

pertanyaan

dari

penyuluh.

secara

terinci dari setiap point - Siswa/i diberi kesempatan


untuk bertanya tentang
penting.
-Penyuluh

memberikan

sebuah ilustrasi kasus

materi

yang

kurang

jelas.

dan meminta salah satu


siswa/i

untuk

menjawab sehubungan
Penutup

dengan materi.
-Penyuluh
membuat - Siswa/i

menjawab

kesimpulan dari materi

pertanyaan

yang diberikan dengan

penyuluh.

dari

memberi test (bertanya


secara acak tentang sub
materi) kepada siswa/i.
-Penyuluh
kesempatan

memberi
kepada - Siswa/i

mau

siswa/i untuk bertanya

kepada

sehubungan

tentang yang kurang dia

tentang

materi.

pahami.

-Mengucapkan Salam
- Menjawab salam
G. Evaluasi

bertanya
penyuluh

menit

Penyuluhan berjalan lancar, 90% Siswa/i mampu menjelaskan dan menyebutkan halhal penting dari Jajanan Sehat yang diberikan oleh penyuluh.

Lampiran
Materi Penyuluhan Jajanan Sehat Pada Anak
F. Defenisi
Makanan jajanan adalah jenis makanan yang disajikan dandiperjual belikan oleh
pedagang kaki lima, toko-toko makananmaupunswalayan. Makanan jajanan tersebut
sangat bervariasi, baikdalam bentuk,rasa, aroma, dan harga. Makanan jajanan yangmengandung
zat gizi,dikemas dan diolah secara aman memiliki dayatarik tersendiri bagimasyarakat
(Anonim, 2003).
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkandari kehidupan masyarakat,
baik di perkotaan maupun dipedesaan.Konsumsi makanan jajanan di masyarakat diperkirakan
terusmeningkat, makin terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolahmakanan
sendiri.Keunggulan makanan jajanan adalah murah danmudah didapat, serta cita rasa yang
enak dan cocok dengan selerasebagian besar masyarakat (Mudjajanto, 2005).
Menurut Moehji (2000), makanan jajanan pada umumnyamengandung tinggi
karbohidrat, sehingga membuat cepat kenyang,selain itu keamanan dan kesehatan dari
jajanan tersebut masih sangatdiragukan. Makanan yang tidak cukup mengandung zat-zat
gizi yangdibutuhkan anak, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalamotak, sehingga
mengakibatkan ketidak mampuan berfungsi secaranormal. Pada keadaan yang lebih berat
dan kronis, kekurangan gizimenyebabkan pertumbuhan terganggu, jumlah sel otak berkurang,
danterjadi ketidak sempurnaan biokimia dalam otak sehingga berpengaruh terhadap
perkembangan kecerdasan dan fungsi kognitif anak (Anwar,2000).
G. Manfaat mengkonsumsi jajanan sehat
1. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
2. Terhindar dari berbagai penyakit
3. Sehat, dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan
H. Cara memilih jajanan sehat
1. Amati warnanya, mencolok atau tidakMakanan atau jajan yang mengandung
rodhamin B (zat pewarna) warnya akan lebih mencolok dibandingkan makanan atau jajan
yang menggunakan bahan alami.

2. Cicipi rasanya, jika jajan rasanya sudah agak asam jajanan tersebut sudah
tidak layak di konsumsi (Ed)
3. Baui aromanya Jika aromanya masih bagus maka jajanan tersebut masih layak
dikonsumsi.
4. komposisinya Amati komposisi jajanan tersebut jika jajanan banyak mengand
ung zat-zat kimia yang berbahaya sebaiknya jajan tersebut tidakdikonsumsi.
5. Perhatikan kualitasnya Jajan yang baik untuk dikonsumsi yaitu jajan yang tidak
mengandung zat-zat yang berbahaya. Akan lebih baik lagi jika jajanan tersebut
terbuat dari bahan-bahan yang alami dan tidak mengandung penyedap rasa maupun zat
pengawet lainnya.
6. Terdaftar di BPOM Jajan yang layak untuk dikonsumsi yaitu jajan yang sudah mendapa
tizin dagang dari BPOM.
I. Dampak mengkonsumsi jajanan tidak seha
1. Pemanis buatan: sakarin ( kanker kandung kemih)
2. Pewarna tekstil: Rhodamine B ( pertumbuhan lambat, gelisah)
3. Bahan pengenyal boraks (demam, kerusakan ginjal, diare, mual,muntah,
pingsan, kematian)
4. Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) ( pusing, seleramakan
terganggu, mual, kematian)
5. Bahan pengawet: formalin (sakit perut, kejang-kejang, muntah,kencing darah,
tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnyamenyebabkan kematian).
6. Timah (pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulitbicara, mual,
muntah)g. Makanan tidak bergizi ( Gangguan berfikir Makanan mengandungmikroba,
basi atau beracun, sakit perut, diare)
J. Bahan berbahaya yang terkandung dalam jajanan
1. Borax
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri
nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik.
Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air,
tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai
pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal
dari kandungan asam borat didalamnya.
2. Formalin
Formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan,
pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan

kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam
air maupun alkohol. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet
untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh
manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan
terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh
lainnya,serta gejala lainnya.
3. Rhodamin B
Rhodamin B merupakan zat kimia berbahaya yang tak boleh dicampur dengan
makanan, Rhodamin B merupakan zat pewarna yang tersedia di pasar untuk
industri tekstil. Zat ini sering disalahgunakan sebagai zat pewarna makanan
dan kosmetik di berbagai Negara.
Bahaya makanan jajanan dapat menyebabkan kanker dan tumor organ tubuh
manusia, mempengaruhi fungsi otak, gangguan perilaku pada anak, gangguan
perilaku tersebut meliputi gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan
emosi, hiperaktif dan memperberat gejala pada penderita autism dan dapat
mengakibatkan pusing, mual, muntah, diare atau bahkan kesulitan buang air
besar.
Untuk mengurangi jajan anak dapat dilakukan dengan tips seperti memberikan
informasi kepada anak tentang bahyaa jajan sembarangan, karena itu sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan dan pola jajan anak, membuat makanan
sendiriuntukmemancingselera anak supaya tidak jajan sembarangan diluar.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Bahan Pengawet dalam Jajanan Anak. http://ziah91.student.
umm.ac.id/2010/07/29/bahan-pengawet-dalam-jajanan-anak/.
Dr. Judarwanto, W. Perilaku Makan Anak Sekolah. Picky Eaters Clinic (Klinik
Khusus Kesulitan Makan Pada Anak).
Riyadi, P.H, Azis N.B, Tri W.A. Analisis Kebijakan Keamanan Pangan Produk Hasil
Perikanan Di Pantura Jawa Tengah dan DIY. Staf Pengajar FPIK UNDIP.
Suci, E.S. 2009. Gambaran Perilaku jajan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. Fakultas
Psikologi, Universitas Katolik Atma jaya Jakarta. ISSN 2085-4242, Vol 1,
29-38.

DOKUMENTASI PENYULUHAN JAJANAN SEHAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


ENAM LANGKAH MENCUCI TANGAN

OLEH
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


CUCI TANGAN
Tema

: Enam langkah mencuci tangan yag baik dan benar

Sasaran

: Pasien dan keluarga yang menemani pasien selama dirawat

Hari/tanggal

: Sabtu / 15 Oktober 2016

Waktu

: 09.00WIB (45 menit)

Tempat

: Di Ruangan RA-1 Interna Wanita

A. Latar Belakang
Cuci tangan merupakan salah satu penerapan perawat dalam pencegahan
infeksi nasokomial, dimana kebersihan tangan adalah suatu prosedur tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir
atau dengan menggunakan handsrub yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran
dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
(Persatuan Pengendalian Infeksi Indonesia Perdalin, 2010).
Menurut Sumurti (2008), cuci tangan dilakukan untuk mengangkat
mikroorganisme yang ada ditangan, mencegah infeksi silang, menjaga kondisi steril,
melindungi diri dan pasien dari infeksi dan memberikan perasaan segar dan bersih.
Prosedur cuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Infeksi
nasokomoial dapat terjadi kepada penderita, tenaga kesehatan, juga setiap orang yang
datang ke rumah sakit. Infeksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat
ditularkan atau diperoleh melalui petugas kesehatan, orang sakit dan pengunjung
yang berstatus karier atau kondisi rumah sakit. Angka kejadian infeksi nasokomial
dapat dijadikan sebagai tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit. Dalam
meningkatkan mutu pelayanan dan meminimalisir terjadinya infeksi nasokomial
dibutuhkan kerja sama dan tingkat kepatuhan dalam pencegahan infeksi nasokomial
di rumah sakit (Numed,2012).

B. Tujuan

1.

Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 45 menit, pasien dan
keluarga dapat mengerti, memahami dan mempraktekkan tentang 6 langkah
cuci tangan yang benar dan sehat.

2.

Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian cuci tangan
b. Menyebutkan tujuan mencuci tangan
c. Menjelaskan pentingnya mencuci tangan
d. Menjelaskan waktu yang tepat untuk mencuci tangan
e. Mendemostrasikan cara mencuci tangan yang benar dan sehat
C. Pokok Bahasan
Enam langkah mencuci tangan yang baik dan benar
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian cuci tangan
b. Tujuan mencuci tangan
c. Pentingnya mencuci tangan
d. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan
e. Cara mencuci tangan yang benar dan sehat
E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
F. Media dan Alat
Media

: leaflet

G. Proses Pelaksanaan

No.
1.

Tahapan & Waktu


Pembukaan
(5 menit)

Kegiatan Penyaji
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Melakukan
kontrak
waktu
Menjelaskan tujuan dan
materi
yang
akan
diberikan

2.

Kegiatan
(30 menit)

3.

Penutup
(10 menit)

Kegiatan Audien
Menjawab salam
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Menyepakati kontrak
Memperhatikan
dan
mendengarkan

Menggali pengetahuan
audien tentang cara
mencuci tangan
Memberikan
reinforcement
positif
pada peserta yang
menjelaskan
Menjelaskan pengertian
cuci tangan
Menjelaskan
tujuan
cuci tangan
Menjelaskan
pentingnya
mencuci
tangan
Mendemonstrasikan
cara mencuci tangan
yang benar dan sehat
Mendemonstrasikan
bersama
Memberi kesempatan
audien untuk bertanya
Memberikan
reinforcement positif
Meminta masukan dari
pembimbing akademik
dan atau pembimbing
klinik

Menanggapi
menjelaskan

dan

Memperhatikan
mendengarkan

dan

Memperhatikan
mendengarkan

dan

Memperhatikan
mendengarkan
Memperhatikan
mendengarkan

dan

Memperhatikan
mendengarkan

dan

Mendemontrasikan cara
mencuci tangan
Memberikan pertanyaan

Evaluasi validasi
Menyimpulkan
bersama-sama
Mengucapkan terima
kasih
Mengucapkan
salam
penutup

dan

Memperhatikan
dan
mendengarkan
Memberikan jawaban
Menyimak
Memperhatikan
mendengarkan
Memperhatikan
mendengarkan
Menjawab salam

dan
dan

H. Pengorganisasian
Penyaji

: Martauli Naibaho

Moderator

: Salman Alfarizi

Observer

: Rukia Riskita Dewi Harahap


Ummi Ana Sari Nasution

Fasilitator

: Furqan Faisal
Ririen Feby Shara
Hendy Septian
Efrinaldo Pardede

I. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga 1 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
a

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai


selesai

Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan


berjalan.

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu
a. Memahami pengertian mencuci tangan
b. Memahami manfaat mencuci tangan
c. Memahami pentingnya mencuci tangan
d. Memahami waktu yang tepat mencuci tangan
e. Mendemonstrasikan 6 langkah mencuci tangan yang baik dan benar

Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
6 LANGKAH MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR
1. Pengertian
Mencuci tangan adalah menggosok tangan dengan sabun secara bersama sama
seluruh kulit dengan permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian
dibilas dibawah aliran air.
2. Tujuan
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
4. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
5. Mencegah infeksi silang atau infeksi nosokomial di RS
3.

Pentingnya mencuci tangan pakai sabun.


a. Mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare dan
flu burung. Jadi wajar kalau mencuci tangan itu dijadikan sebagai kebiasaan.
b. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun ini merupakan satu hal penting untuk
menghalangi terjadinya infeksi.
c. 80% penyakit infeksi umum bisa dicegah dengan cuci tangan yang benar
d. 45% penyakit infeksi berat dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar
e. Dilaporkan secara bermakna dapat mencegah transmisi berbagai patogen,
mengurangi bakteri terkontaminasi dan mengurangi penyakit yg ditularkan
melalui makanan
f. Perilaku CTPS dilaporkan dapat menurunkan kasus diare sebanyak (42-47%)

4.

Waktu yang tepat untuk mencuci tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar.
a. Sebelum dan sesudah makan Untuk menghindari masuknya kuman kedalam
tubuh saat kita makan

b. Setelah buang air besar Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan,
sehingga diharuskan untuk mencuci tangan
c. Setelah bermain Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang
kotor.Seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam
tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah
hilang dan tidak menempel ditangan.
d. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan Bagi adik-adik mencuci tangan ini
juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah
bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
5. Langkah-langkah dalam mencuci tangan
Langkah langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar dan sehat adalah
a. Ratakan sabun, basahi tangan dengan air dibawah kran atau air mengalir
gosok kedua telapak tangan
b. Gosok telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di
atas punggung tangan kanan
c. Gosok telapak tangan dengan telapak tangan dan jari dengan jari saling
terkait
d. Letakkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan jari saling
mengunci
e. Jempol kanan digosok memuta oleh telapak kiri dan sebaliknya
f. Jari kiri menguncup, gosok memutar, kekanan pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI bekerjasama dengan Perdalin. 2009. Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan Kesehatan
Lainnya. SK Menkes No 382/Menkes/2007. Jakarta: Kemenkes RI
Hidayat A. & Uliyah M. (2004). Buku Saku Pratikum Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC

DOKUMENTASI PENYULUHAN CUCI TANGAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN


HIPERTENSI
H. Latar Belakang
Posbindu saat ini telah menjadi salah satu strategi penting pemerintah
(Kemenkes) untuk mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin
mengkhawatirkan. Sebagaimana kita ketahui, berbagai data dan penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kesakitan dan kematian penyakit tidak menular.
Posbindu merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini dan pemantauan faktor resiko penyakit tidak menular
Oleh sebab itu, kelompok tertarik untuk melakukan kegiatan dalam bentuk
penyuluhan kesehatan mengenai Hipertensi di Lingkungan X TSM 1.
I. Tujuan Kegiatan
3. Umum: Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
para peserta dapat menjelaskan tentang Hipertensi.
4. Khusus : Setelah diadakan penyuluhan, diharapkan:
a) Peserta akan dapat menjelaskan pengertian Hipertensi semampunya
b) Peserta akan dapat menjelaskan penyebab Hipertensi semampunya
c) Peserta

akan

semampunya

dapat

menjelaskan

tanda

dan

gejala

Hipertensi

d) Peserta

akan

dapat

menjelaskan

penatalaksanaan

Hipertensi

semampunya
e) Peserta akan dapat menjelaskan komplikasi Hipertensi semampunya
f) Peserta akan dapat menjelaskan obat-obatan tradisional dari Hipertensi
semampunya.
J. Bentuk Kegiatan
Ceramah dan tanya jawab tentang penyuluhan kesehatan mengenai Hipertensi.
K. Sasaran
Peserta di Lingkungan X TSM 1
L. Media
Leaflet
M. Waktu dan tempat Kegiatan
Hari/ Tanggal

: Rabu/ 05 Oktober 2016

Waktu

: 10.00 Wib selesai

Tempat

: Lingkungan X TSM 1

N. Pengorganisasian
Penyaji

: Ummi Ana Sari Nasution

Moderator

: Ririen Feby Shara

Fasilitator

: Henry Septian

O. Dana
a. Perbanyak leaflet

: Rp. 20.000, 00

P. Satuan Acara Kegiatan


Tahap

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan Pasien dan

Estimasi Waktu

Keluarga
Pendahuluan

Penyuluh menjelaskan secara

Peserta

singkat gambaran materi yang

memperhatikan dan

akan disampaikan.

mendengarkan.

5 menit

Penyuluh menjelaskan manfaat

Penyajian

dari materi yang diberikan pada

Peserta

Peserta.

memperhatikan dan

Penyuluh memberikan

mendengarkan.

penjelasan tentang TIU dan

Peserta

TIK pada Peserta.

memperhatikan dan

Penyuluh menjelaskan dan

mendengarkan.
Peserta mendengarkan

menguraikan materi secara

dan memperhatikan

sistematis.

dan apabila ada yang

Penyuluh memberikan contoh-

mencatat

contoh dari setiap point-point

diperkenankan.

materi serta menjelaskan secara

Peserta menjawab

terinci dari setiap point penting.

pertanyaan dari

20 menit

penyuluh.

Penutup

Penyuluh memberikan sebuah

Peserta diberi

ilustrasi kasus dan meminta

kesempatan untuk

salah satu Peserta untuk

bertanya tentang materi

menjawab sehubungan dengan

yang kurang jelas.

materi.
Penyuluh membuat kesimpulan

Peserta menjawab

dari materi yang diberikan

pertanyaan dari

dengan memberi test (bertanya

penyuluh.

secara acak tentang sub materi)


kepada Peserta.
Penyuluh memberi kesempatan
kepada Peserta untuk bertanya

Peserta mau bertanya

sehubungan tentang materi.

kepada penyuluh
tentang yang kurang
dia pahami.

Q. Evaluasi
i. Struktur

5 menit

a) Kesiapan Peserta dalam mengikuti pendidikan kesehatan.


b) Media yang digunakan sesuai dan tepat guna.
c) Tempat yang sesuai untuk pelaksanaan kegiatan.

ii. Proses
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses pemberian
pendidikan kesehatan.
1) Cara

: Lisan

2) Bentuk pertanyaan dan tindakan:


a. Sebutkan pengertian hipertensi
b. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Sebutkan penatalaksanaan hipertensi
5. Hasil
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan peserta mampu menjawab 90%
pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh, para Peserta juga sangat antusias
menjawab dan memberi pertanyaan terhadap penyuluh.

Daftar Pustaka
Charles J Reeves. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Herdi Sibuea et al (1992). Ilmu Penyakit Dalam, jakarta : rumah sakit PGI
Tjikini. FKUI.
Mansjoer, dkk. (1999). Kapita Selekta kedokteran .Jilid 1. Edisi 3. Jakarta:
Media Aesculapius FK UI.

Materi Penyuluhan Kesehatan


A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dalam arteri jika sistolik lebih
besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.

B. Penyebab Hipertensi
-

Faktor keturunan

Ciri perseorangan, misal usia, ras, jenis kelamin,

Kebiasaan hidup

Konsumsi Na/ garam yang tinggi

Kegemukan (obesitas)

Stres

Merokok, minum alkohol

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


- Peningkatan tekanan darah
- Sakit kepala
- Pusing
- Rasa berat di tengkuk
- Epistaksis
- Cepat marah
D. Penatalaksanaan Hipertensi

Mengurangi asupan garam / natrium

Menghindari kegemukan

Membatasi konsumsi lemak

Olahraga teratur

Menghindari faktor resiko seperti merokok, minum alkohol dan stres

Makan buah dan sayuran segar

E. Komplikasi Hipertensi
-

Perdarahan otak

Pembesaran jantung

Stroke

F. Obat Tradisional untuk Mengatasi Hipertensi


1)Buah belimbing
Cara pembuatan dan penggunaan :
Ambil buah yang cukup besar dan sudah agak matang, diparut halus, kemudian
air parutan di peras sebanyak 1 gelas, air perasan ini diminum setiap pagi.
Lakukan selama 3 minggu sampai 1 bulan, setelah 1 bulan, bisa dikurangi
minumnya 2 hari sekali saja. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup
pada air perasannya.
2)Daun seledri
Cara pembuatan dan penggunaan :
Ambil segenggam daun seledri di tumbuk sampai halus, saring, dan peras
dengan memakai kain halus, air saringan usahakan 1 gelas, diamkan selama
lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi hari dan sore dengan sedikit
ampasnya yang ada di dasar gelas
3)Mentimun
Cara pembuatan dan penggunaan :
Mentimun bisa dimakan atau diambil airnya (dijus) 2-3 kali, 2 buah sehari.

DOKUMENTASI PENYULUHAN
HIPERTENSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


DIABETES MELITUS

Oleh :
Kelompok XIII

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
Tema

: Diet Pada Penderita DM

Sasaran

: Pasien dan keluarga yang menemani pasien selama dirawat.

Hari/tanggal

: 14 Oktober 2016

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Di Lingkungan TSM III

G. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada
keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara epidemiologik diabetes
seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya adalah 7
tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini
terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi.
Diabetes

melitus

jika

tidak

dikelola

dengan

baik

akan

dapat

mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit


serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai,
penyakit pada mata, ginjal, dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu
dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat

dicegah, atau setidaknya dihambat. Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara
hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes.
Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan
kenaikan yang bermakna di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup seperti pola
makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab
terpenting. Oleh karenanya, DM dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat DM
dalam keluarga dimana proses terjadinya penyakit memakan waktu bertahuntahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun, penyakit DM dapat
dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai
perubahan gaya hidup kita.
H. Tujuan
2.

Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang diet pada penderita DM, diharapkan
pasien dan keluarga dapat mengaplikasikan informasi tentang diet bagi
penderita DM.

3.

Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang diet pada peerita DM, diharapkan
pasien dan keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang diet yang
baik bagi penderita DM.
I. Pokok Bahasan
Diet pada penderita DM
J. Sub Pokok Bahasan
1.

Komponen gizi

2.

Daftar bahan makanan pengganti bagi penderita DM

3.

Contoh menu sehari

4.

Anjuran bagi penderita DM

K. Metode
4. Ceramah
5. Diskusi dan tanya jawab

L. Media dan Alat


Media

Leaflet

Power Point

LCD

M. Proses Pelaksanaan
No.
1.

Tahapan & Waktu


Pembukaan

Kegiatan Penyaji
Memberi salam

Kegiatan Audien
Menjawab salam

(5 menit)

Memperkenalkan diri

Melakukan

kontrak

Menjelaskan tujuan dan


materi

yang

Kegiatan

(30 menit)

akan

Menyepakati

Memperhatikan dan
mendengarkan

Menggali pengetahuan
audien

dan

kontrak

diberikan

2.

Mendengarkan
memperhatikan

waktu

tentang

Menanggapi

dan

menjelaskan

pengertian DM

Memberikan
reinforcement
pada

peserta

positif

Memperhatikan dan
mendengarkan

yang

menjelaskan

Menjelaskan pengertian

DM

mendengarkan

Menjelaskan penyebab

DM

Menjelaskan
komponen gizi

Memperhatikan dan

Memperhatikan dan
mendengarkan

tentang

Memperhatikan dan

Menjelaskan
bahan

mendengarkan

daftar
makanan

pengganti

bagi

Memperhatikan dan
mendengarkan

penderita DM

Menjelaskan

contoh

menu sehari

Memberi

kesempatan

audien untuk bertanya

Memperhatikan
dan mendengarkan

Memberikan

Memberikan
pertanyaan

reinforcement positif

Memberikan
kesempatan
audien

lain

pada
untuk

mendengarkan

menjawab

Memberikan
jawaban

Memberikan
reinforcement

Memperhatikan dan

positif

dan meluruskan konsep

Meminta masukan dari


pembimbing akademik

Memperhatikan dan
mendengarkan

dan atau pembimbing


klinik

Memperhatikan dan
mendengarkan

3.

Penutup

Evaluasi validasi

Menyimak

(10 menit)

Menyimpulkan

Memperhatikan dan

bersama-sama

Mengucapkan

mendengarkan
terima

kasih

Mengucapkan
penutup

I. Pengorganisasian

Memperhatikan dan
mendengarkan

salam

Menjawab salam

Penyaji

: Efrinaldo Pardede

Moderator

: Henry Septian

Observer

: Rukia Riskita Dewi Hrp


Martauli Naibaho
Salman Alfarizi

Fasilitator

: Ummi Ana Sari Nst


Furqan Faisal
Ririen Feby Shara

I. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
4. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga 1 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
5. Evaluasi Proses
f
g
h
i

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan


Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
selesai

Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan


berjalan.

6. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh perawat saat evaluasi.

Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
DIET PENDERITA DM
A. PENGERTIAN
Diabetes melitus atau sering dikenal dikalangan masyarakat dengan Sakit
Gula atau Kencing Manis merupakan suatu keadaan abnormal dimana kadar gula
darah (KGD) meningkat yaitu, > 200 mg/dl.
Pada penderita diabetes melitus, tubuh mengalami kekurangan atau
kelemahan insulin. Insulin adalah suatu hormon dalam tubuh yang mengatur kadar
gula darah sehingga sel-sel tubuh mendapatkan nutrisi/ zat-zat makanan yang
dibutuhkan untuk proses metabolisme.
Jika insulin mengalami penurunan jumlah atau kualitas, maka kadar gula darah
akan meningkat namun sel-sel tubuh tetap tidak mendapatkan nutrisi/makanan
yang cukup, lama kelamaan hal ini akan mempengaruhi berbagai sistem tubuh.
B. KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
1. Neuropati Diabetic (Kematian Syaraf)
Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah dan
diare.
2. Retinopati Diabetic (Kerusakan pada Mata)
Penglihatan kabur atau buta.
3. Nefropati Diabetic (Kerusakan Ginjal)
Gejala yang timbul lemas, mual, pucat dan sesak nafas.
4. Kelainan Mikrovaskular
Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll.

C. GIZI PADA PASIEN DM


1. Karbohidrat
Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat
kompleks khususnya yang berserat tinggi seperti: roti, gandum, sereal, nasi beras
tumbuk.

2. Protein
Rencana makan dapat mencakup penggunaan beberapa makanan sumber
protein nabati (tumbuhan) seperti: kacang-kacangan dan biji-bijian.
3. Lemak
Pada penderita DM dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak. Hal ini
dapat mengurangi resiko kenaikan kadar kolesterol darah yang dapat
menyebabkan penyakit koroner yang merupakan penyebab kematian.
4. Serat

Serat terlarut : beberapa jenis buah, kacang-kacangan.

Serat tak terlarut : roti, gandum, sereal dan

Sayuran.

5. Pemanis pada Diabetes


Digunakan gula pengganti, contohnya: manitol, sakarin, siklamat,dll.
Sebenarnya penggunaan gula masih dapat dipakai namun tidak lebih dari 7% dari
kalori, misalnya gula dapat digunakan sebagai bumbu masak.

B. DAFTAR BAHAN MAKANAN PENGGANTI


Sumber Protein Hewani
1 satuan penukar = 0,5 kalori; 10 gr protein; 6 gr lemak.
Bahan Makanan

URT

Berat

Ayam

1 ptg sdg

(Gr)
50

Dgg sapi

1 ptg sdg

50

Ikan segar

1 ekor

50

Telur ayam

1 butir

50

Telur bebek

1 butir

60

Sumber Protein Nabati


1 satuan penukar = 80 kalori; 6 gr protein, 3 gr lemak; 8 gr karbohidrat.
Bahan Makanan

URT

Berat

Kacang Hijau

2 sdm

(Gr)
20

Kacang tanah

2 sdm

20

Tahu

1 bj besar

100

Tempe

2 ptg bsr

50

1 gls

200

Susu kedele

Sumber Karbohidrat
1 satuan penukar = 175 kalori; 4 gr protein; 40 gr karbohidrat.
Bahan Makanan

URT

Berat

Kentang

2 bj sdg

(Gr)
200

Mie kering

bgks

50

Nasi

bgks

100

Roti

2 ptg sdg

80

Tepung terigu

8 sdm

50

Sayuran
Sayuran A
Bebas dimakan.

Sayuran B
1 satuan penukar

Kandungan kalori

1 gls, (100 gr) = 50

dapat diabaikan.

kal, 3 gr protein, 10
gr KH

Kangkung

Tomat

Bayam

Terong

Buncis

Ketimun

Daun singkong

Kol

Wortel

Rebung

Kacang panjang

Sawi

Labu siam
Nangka muda

Contoh Menu Sehari


Waktu

Menu

Pagi

Nasi
Telur dadar
Tumis
panjang

kacang

Selingan

Pisang rebus

Siang

Nasi
Pepes ikan
Tumis
merah

kacang

Sayur asam
Pepaya
Selingan
Malam

Pisang
Nasi
Semur ayam
Tahu goreng
Sup bayam
Lalap ketimun
, sambel
Pepaya

Anjuran bagi penderita DM


Makanlah secara teratur, sesuai dengna ukuran porsi makanan.

Atur penggunaan makanan sumber karbohidrat komplek


Makanlah aneka ragam sayuran sebanyak-banyaknya
Laksanakan diet dengan disiplin

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.
Buku Ajar Penyakit Dalam. (1995). Jilid I Edisi ke 3. Jakarta : FK UI.

DOKUMENTASI PENYULUHAN DIABETES MELITUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


OSTEOPOROSIS PADA LANSIA

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

OLEH
NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


OSTEOPOROSIS

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

Pokoko Bahasan

: Osteoporosis

Sasaran

: Lansia

Waktu

: 09.00 WIB

Hari/ Tanggal

: 15 Oktober 2016

Latar Belakang Masalah


Penuaan sering di ikuti dngan penurunan kualitas hidup sehingga status lansia

dalam kondisi sehat atau sakit. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap
lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stress lingkungan.Penurunan kemampuan berbagai organ,
fungsi, dan system tubuh ada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia
45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun.
Menurut WHO, osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah penyakit
jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Menurut data internasional
Osteoporosis Foundation, lebih dari 30% wanita diseluruh dunia mengalami resiko
seumur hidup untuk patah tulang akibat osteoporosis, bahkan mendekati 40%.
Sedangkan pada pria, resikonya berada pada angka 13%.
Menurut Departemen Kesehatan RI, dampak osteoporosis di Indonesia sudah
dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7% dari populasi.
Hasil studi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bogor, yang
melakukan penelitian dari tahun 1999 2002 pada beberapa Propinsi di Indonesia
didapatkan bahwa satu dari lima perempuan mengalami osteoporosis pada usia
memasuki 50 tahun. Dan pada laki-laki umur 55 tahun. Kejadian osteoporosis lebih
tinggi pada wanita ( 21,74 % ) dibandingkan dengan laki-laki (14,8 %). ( Siswono,
2003 )
Lanjut usia adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita. (Nugroho, 2000).
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun

demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering
menghinggapi kaum lanjut usia.
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia
dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan tulang, jaringan pada otot,
susunan syaraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.
Penyebab osteoporosis dipengaruhi oleh berbagai faktor dan pada individu
bersifat multifaktoral seperti gaya hidup tidak sehat, kurang gerak/tidak berolah raga
serta pengetahuan mencegah osteoporosis yang kurang akibat kurangnya akibat akti
vitas fisik yang dilakukan sehari-hari mulai anak-anak sampai dewasa, serta
kurangnya asupan kalsium, maka kepadatan tulang menjadi rendah sampai terjadinya
osteoporosis.
Persoalan osteoporosis pada lansia erat sekali hubungannya dengan
kemunduran produksi beberapa hormone pengendali remodeling tulang, seperti
Kalsitonim dan hormone seks. Dengan bertambahnya usia, produksi beberapa
hormone tersebut akan merosot, hanya saja penurunan produksi beberapa osteoblast,
sehingga memungkinkan terjadinya pembentukan tulang, akan mengendur
aktivitasnya setelah seseorang menginjak usia ke 50 disusul tahun terakhir adalah
testosterone pada kurun waktu usia 48 52. Persoalan besar akan muncul juga jika
terjadi gangguan dalam keseimbangan kedua proses itu, seperti yang terjadi pada
osteoporosis. Dalam osteoporosis proses demineralisasi lebih cepat dan lebih tinggi
dibandingkan dengan proses meneralisasi. Resikonya terjadilah pengeroposan tulang.
Tulang akan kehilangan masa dalam jumlah besar sehingga kekuatannya pun
merosot drastis. Kondisi ini tentu tidak bisa diabaikan begitu saja penurunan
sepersepuluh kepadatan tulang saja menimbulkan resiko patah tulang 2 3 kali lebih
sering, jika kondisi ini dibiarkan resiko terjadi patah tulang sulit dihindari. Proses
tidak seimbang bisa muncul secara alamiah seperti akibat pengaruh usia lanjut,
menopause, gangguan hormonal, dan ketidak aktifan tubuh.

Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan tentang osteoporosis selama 30 menit, para
lansia diharapkan dapat mengetahui mengenai cara mencegah osteoporosis.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang osteoporosis di harapkan audiens dapat
memahami tentang, yaitu:
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian osteoporosis dengan benar.
b) Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala menopause dengan benar.
c) Peserta dapat menyebutkan faktor resiko penyebab osteoporosis dengan benar.
d) Peserta dapat menjelaskan bagaimana cara mencegah osteoporosis dengan benar.
e) Peserta

dapat menjelaskan

makanan

yang dianjurkan untuk

osteoporosis dengan benar.


Penatalaksanaan Kegiatan
1. Topik
Osteoporosis
2. Metode
-

Ceramah

Tanya jawab

3. Media dan alat

4.

Liflet

Power point

Waktu dan tempat


-

Hari/ tanggal

: 15 Oktober 2016

Jam

: 09.00 WIB

Tempat

: Puskesmas Tegal Sari

Pengorganisasian
h. Penyaji

: Efrinaldo Pardede

i. Moderator

: Ummi Ana Sari Nst

j. Observer/fasilitator: Rukia Riskita Dewi Hrp/ Salaman Alfarizi

mencegah

Susunan Acara

Tahap/
Waktu
Pendahuluan

Kegiatan Pengajar

(5 menit)

Memberi

Kegiatan Peserta

salam

dan Menjawab

pembuka

Menginformasikan

&

memperhatikan

memperkenalkan diri

salam

materi

yang

akan Memperhatikan

disampaikan

Menjelaskan tujuan yang hendak di capai Memperhatikan


pada akhir penyuluhan

Penyajian

Materi
(15 menit)

Apersepsi

dengan

cara

menggali

&

menjawab pertanyaan
pengetahuan yang dimiliki peserta
dan
Menjelaskan
tentang Mendengarkan
memperhatikan

pengertian osteoporosi.

Memperhatikan

Menyebutkan tanda

dan

gejala

osteoporosis.

Menyebutkan faktor

resiko

yang

mempengaruhi osteoporosis.

Menjelaskan makanan yang dianjurkan


untuk mencegah osteoporosis.

Menjelaskan cara mencegah osteoporosis.

Memberikan kesempatan kepada peserta


untuk

bertanya

seputar

materi

yang

disampaikan

Memberi kesempatan kepada peserta lain


untuk menjawab pertanyaan

Menjelaskan dan menjawab pertanyaan


Memberikan pertanyaan kepada peserta

Menjawab pertanyaan

(5 menit)
Penutup

seputar materi yang telah diberikan


Menyimpulkan Materi

Mendengarkan

(5 menit)

Evaluasi

Menutup pertemuan & mengucapkan salam Mendengarkan dan


menjawab salam
penutup

Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. EvaluasiStruktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
Osteoporosis,

tentang definisi Osteoporosis,, tujuan Osteoporosis,, manfaat

deteksi dini Osteoporosis,, penyebab Osteoporosis.


3. EvaluasiHasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu:
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian Osteoporosis dengan benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan Osteoporosis
c. 60% sasaran mampu menjelaskan cara pencegahan Osteoporosis
d. 60% sasaran mampu menjelaskan makanan yang di anjurkan untuk
Osteoporosis

LAMPIRAN
MATERI OSTEOPOROSIS
a. Pengertian Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa


masa tulang yang rendah,

disertai

mikro arsitektur

tulang dan

penurunan

kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.


Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada
pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui. sedangkan osteoporosis
sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :
1. Kelainan Hepar
2. Kegagalan ginjal kronis
3. Kurang gerak
4. Kebiasaan minuman alcohol
5. Pemakai obat-obatan
6. Kelebihan kafein
7. Merokok
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama
pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada
wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi
bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki
risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenokkpausal, wanita kulit putih
dan daerah.
b. Tanda Dan Gejala Osteoporosis
Tanda tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya patah tulang di
pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah terjatuh atau trauma yang
ringan.
Gejala osteoporosis meliputi : Nyeri punggung, hilang tinggi badan, badan
membungkuk, tulang mudah patah.
c. Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Osteoporosis
Risiko osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, menopause, keturunan, amenore,
gaya hidup tidak aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, merokok, terlalu banyak
minum alkohol, mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat antikejang,dan sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat mempengaruhi
penyakit osteoporosis.

Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko
ini menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini :
i. Merokok
ii. Konsumsi alcohol
iii. Diet rendah kalsium
iv. Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksi
v. Menopause yang lebih awal
Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil
cadangan kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya,
sehingga pada usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu
bagi wanita yang sudah berumur 30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi
suplemen kalsium.
d. Cara-Cara Pencegahan Osteoporosis
i. Rajin berolah raga
ii. Upayakan mencapai berat tubuh yang idal
iii. Penuhi kebutuhan nutrisi tulang dengan menambah Kalsium clan vitamin D
iv. Hilangkan kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol clan kafein.
v. Berjemur 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau sore hari, membantu
tubuh untuk mensintesa atau membuat vitamin D-nya sendiri.
vi.

Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)

E. Makanan Yang Dianjurkan


i. Susu
Susu merupakan sumber utama kalsium serta vitamin D. Untuk menjaga kesehatan
tubuh, minumlah susu yang rendah lemak agar kebutuhan kalsium terpenuhi
tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk. Anda pun bisa
mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan susu seperti keju, es
krim dan lain-lain.
ii. Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya
akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya akan

asam lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu menguatkan


tulang.
iii. Wortel
Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene danbetacryptoxanthin yang baik
untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan
makanlah dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih
baik bila dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda juga dapat
mengonsumsi

wortel

sebagai

campuran

salad.

Usahakan

untuk

mengonsumsi makanan diatas setiap hari agar Anda memiliki tulang yang kuat.
iv. Sayuran yang berdaun hijau
v. Ikan

DAFTAR PUSTAKA
Frost HM, Thomas CC. Bone Remodeling Dynamics. Springfield, IL: 1963.
Riggs, B.L.; Melton, Lj 3.r.d. (2005). "The worldwide problem of osteoporosis:
insights afforded by epidemiology.".
Cauley JA, Hochberg MC, Lui LY et al (2007). "Long-term Risk of Incident
Vertebral Fractures".JAMA 298: 27612767.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


MENOPAUSE PADA LANSIA

OLEH
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Sub Pokok Bahasan

: Menopause

Sasaran

: Wanita lanjut usia

Hari/Tanggal

: Sabtu/ 15 Oktober 2016

Waktu

: 30 Menit

Tempat

: Puskesmas Tegal Sari

A. LATAR BELAKANG
Peristiwa Menopause sangat alamiah dan normal terjadi pada seorang wanita,
dimana banyak keluhan yang dirasakan namun biasanya hanya ditanggapi sebagai
proses menua atau disangka penyakit lain, sehingga tidak mendapat pengobatan
yang sesuai. Menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh wanita yang masih
dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang terjadi pada usia menjelang atau pada
usia 50 tahunan. Wanita dikatakan menopause bila tidak mendapat haid lagi sejak 1
tahun terakhir. Proses ini diawali dengan gangguan siklus haid atau akhirnya hilang
sama sekali.
Oleh karena itu pengetahuan mengenai menopause sangat dibutuhkan oleh
setiap wanita khususnya yang akan menghadapi usia senja agar tercapai kehidupan
yang tetap sehat dan berkualitas.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang menopause, klien memahami
pengertian dan pemahaman mengenai menopause termasuk gejala yang
menyertai, cara menghadapi menopause hingga pengaturan zat gizi.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 30 menit, klien diharapkan
mampu :
a. Mengetahui pengertian dan pemahaman mengenai menopause.
b. Mengetahui perubahan yang terjadi pada fisik dan psikologis.
c. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi menopause dengan baik.

d. Untuk memahami pengaturan zat gizi bila sudah menupause.


C. Topik
Monopouse
D. Metode
-

Ceramah

Demonstrasi

Tanya Jawab

E. Media dan alat


-

Power Point

LCD

Leaflet

F. Waktu dan Tempat


-

Hari /tanggal : Sabtu/15 Oktober 2016

Jam

: 09.00 wib

Tempat

: Puskesmas Tegal Sari

G. Proses Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan


NO

PENYULUH

1.

Pembukaan

2.

RESPON KELUARGA

5 Menit

1. Salam pembukaan

Menjawab salam

2. Apersepsi

Berpartisipasi aktif

3. Mengkomunikasikan tujuan

Memperhatikan

Kegiatan inti penyuluhan

20 Menit
dan

1. Menjelaskan

menguraikan materi tentang:

Pengertian menopause

Tanda

dan

gejala

menopause

WAKTU

Perubahan yang terjadi saat

Memperhatikan
penjelasan
dengan cermat

penyuluh

menopause

Pengaturan

gizi

saat

menopause
2. Memberikan

kesempatan

kepada klien yang disuluh

Menanyakan

hal-hal

yang belum jelas.

untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan klien
yang disuluh yang berkaitan

Memperhatikan
jawaban dari penyuluh.

dengan materi yang belum


3.

jelas
Penutup

5 menit

1. Menyimpulkan materi yang


telah disampaikan
2. Melakukan

Memperhatikan
kesimpulan

evaluasi

materi

penyuluhan yang telah

penyuluhan dengan membuat

disampaikan.

pertanyaan kepada yang di


suluh.

Menjawab pertanyaan

3. Mengakhiri
penyuluhan.

H. METODE
1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

I. MEDIA DAN ALAT


1. Power Point
2. Leaflet
3. LCD
Lampiran
MATERI MONOPOUSE

kegiatan

Menjawab salam

A. MENOPAUSE
Merupakan berhentinya siklus menstruasi secara pemanen dan merupakan
suatu titik balik dan bukan penyakit. Akan tetapi, kondisi ini bisa memengaruhi
kesejahteraan hidup perempuan.
Sebelum memasuki masa menopause terlebih dahulu seorang wanita
menjalani masa pra menopause yang merupakan masa transisi menuju menopause.
Ini meliputi beberapa tahun setelah menstruasi benar-benar berhenti, dan kemudian
perubahan-perubahan terjadi maka wanita pra menopause akan menuju ke masa
menopause (Kasdu, 2002).
Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju
perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan berkurangnya hormon
estrogen dan progesteron (Lestari, 2010).
B. PENYEBAB
Berhentinya produksi hormon esterogen yang mempengaruhi kerapuhan
tulang seperti osteoporosis.
C. GEJALA & TANDA MENOPAUSE
Menjadi tua, mengalami menopause bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti.
Yang penting adalah bagaimana kita sebagai pribadi menghadapinya dengan
dukungan penuh kasih dari keluarga.
Masa Menopause merupakan masa peralihan dari usia dewasa ke usia lanjut.
Dari usia produktif yang optimal dalam berbagai bidang baik fisik berupa kondisi
tubuh yang fit dankondisi psikis dalam karier, keluarga, keuangan dan pergaulan ke
arah yang relatif cenderungmundur.
Pada periode ini, terdapat perpaduan antara penurunan kondisi fisik dengan
permasalahan psikis yang sedemkian kompleks sehingga dibutuhkan persiapanpersiapan yang cukupmemadai baik fisik maupun psikis agar masa ini dapat kita
hadapi dengan baik dan wajar. Proses menjadi tua dapat mempunyai arti yang lebih
positif apabila diidentikkan denganmatang. Disini terjadi proses kematangan dalan
aspek spiritual, intelektual, konsep pikirandan wawasan hidup.

Dengan kata lain terjadi proses menjadi manusia yang lebih bijaksana.Proses
menjadi

tua

pada

wanita

mempunyai

manifestasi

klinik

klimakterium

berupaMenopause, yaitu masa dimana jumlah hormon estrogen yang dihasilkan


ovarium sedikit danwanita tidak dapat hamil lagi.Masa Menopause pada wanita
secara umum terbagi dalam 3 bagian :
1.

Pre Menopause ( kurang lebih dimulai pada usia 48 tahun )

2.

Peri Menopause ( kurang lebih dimulai pada usia 50 tahun )

3.

Post Menopause ( kurang lebih dimulai pada usia 52 tahun )


Masing-masing wanita mengalami gejala Menopause yang berbeda-beda dari

ringan sampai dengan berat.


Gejala yang timbul antara lain :
1.

Haid tidak teratur sampai tidak Haid lagi


Haid atau menstruasi menjadi tidak teratur lagi baik siklus / periodenya
tiap bulan, lamanyahaid maupun kuantitas haidnya. Masa ini kurang lebih
dialami seorang wanita rata-rata 12 tahun. Dikatakan Menopause setelah
seorang wanita minimal kurang lebih 1 ( satu ) tahun tidak haidlagi.

2.

Sukar tidur
Dalam periode Menopause ini sering kali seorang wanita menjadi sukar
tidur.

3.

Sering berkeringat malam hari


Anda sering tidak merasa nyaman saat ingin tidur karena tubuh banyak
berkeringat.

4.

Tegang, stress sampai depresi


Dalam menghadapi Menopause kadang kala seorang wanita dapat
merasa traumatis sekali.Menopause dipandang sebagai suatu beban hilangnya
kewanitaan. Seringkali merasa tidak cantik lagi, ada kekhawatiran akan
ditinggalkan suami, merasa menjadi manusia tidak berguna lagi sehingga timbul
rasa takut, sukar bahagia, tegang, stress bahkan sampai depresi.

5.

Gejolak panas ( Hot Flush )

Gejolak panas atau lebih sering disebut hot flush juga kadang terjadi,ini
biasanya ditandaidengan wajah mudah menjadi merah padam dan hangat seperti
bila sedang malu sekali ataumarah dan mudah berkeringat.
6.

Konsentrasi lemah / cepat lupa


Semua organ tubuh akan mengalami penuaan termasuk otak. Penuaan
otak akan ditandaidengan menurunnya kemampuan untuk memahami hal-hal
baru, kemampuan intelegensiadan juga daya ingat.Dr. Setiati SpPD, Kger Mepid
mengatakan proses penuaan otak dimulai saat jumlah selnyamenurun, volume
otak menurun ( atrofi ) dan rongga-rongganya melebar.Ada juga yang memakai
hukum 1%, artinya sejak usia 40 tahun fungsi oragan tubuh turun1% setiap
tahun termasuk otak, tetapi penelitiannya masih crosssectional.Menurut dr.
Setiati SpPD, Kger Mepid otak terdiri dari sejumlah sel yang dapat hidup
karenamendapat nutrisi, darah dan oksigen sehingga bila asupan tersebut tidak
tersuplai dengan baik maka kerusakan otak berikut kemampuan otak akan mulai
terjadi.Penuaan otak memang merupakan proses alami, semua orang pasti
mengalaminya, tapiterdapat kiat-kiat tertentu untuk tetap mengoptimalkan fungsi
otak.

7.

Kulit kering lebih cepat keriput


Pada masa Menopause kulit semakin kering, berkurang kelembabannya
karena air & produksi minyak pada kulit berkurang.Saat kelembaban kulit
kurang maka kulit cenderung kering, mudah keriput, gatal, bersisik,merah,
kasar,mudah pecah pacah sampai terjadi peradangan. Sehingga kita harus
menyiasati problem tersebut dalam aktivitas kita sehari-hari terutama saat udara
dingin dan kering, saatmelakukan tugas rumah tangga yang membuat kita
terpapar matahari dan juga detergen

8.

Pengeroposan tulang ( Osteoporosis )


Mendekati usia senja tinggi badan mengalami penyusutan, gigi mudah
putus dan tulangmudah mengalami keretakan / patah karena adanya proses
pengeroposan pada tulang.
Untuk menjaga kesehatan tulang agar tetap optimal di usia tua
sebaiknya dimulai sejak dini.Menurut US DRI ( United State Dietary Reference

Intake ) sebaiknya konsumsi kalsium padausia 19 50 tahun adalah sebesar


1000mg/hari. Dan untuk usia diatas 50 tahun diperlukan1200mg/hari.
9.

Kadar kolesterol meningkat


Hal ini terjadi karena pada usia tua, metabolisme tubuh terutama lemak
semakin menurun dandikarenakan fungsi dari saluran cerna juga enzim serta
hormone pendukung metabolismesudah menurun.

10. Gangguan saluran kemih.


Pada usia ini terjadi penurunan kekuatan otot, antara lain otot pada katub
kandung kemih,sehingga hanya dengan batuk atau bersin saja sering terjadi
kebocoran (air seni keluar sedikit).Dan juga karena terjadinya penipisan dinding
vagina yang berbatasan langsung dengankandung kemih ini sering kali
menyebabkan sering timbul keinginan untuk buang air kecil pada saat
berhubungan intim karena saraf kandung kemih menerima rangsangan berlebih
darigerakan-gerakan pada saat hubungan intim dilakukan.
11. Vagina kering
Pada masa Menopause terjadi perubahan fisiologis pada rahim dan
ovarium (indung telur).Rahim dan ovarium mengecil, disertai hilangnya hormon
kewanitaan estrogen, akibatnyafungsi organ kewanitaan menjadi sangat
berkurang. Hal ini yang menyebabkan vaginamengecil, kehilangan kelenturan
dan kebasahannya sehingga pada saat berhubungan intimterasa nyeri, seringkali
sampai terjadi peradangan. Keadaan ini akan menyulitkan setiapusaha
berhubungan intim sehingga memerlukan koreksi yang secepatnya.
12. Libido menurun
Libido / gairah seks wanita usia menopause pada umumnya menurun,
karena kemampuan bereaksi terhadap rangsangan menurun, ini berkaitan dengan
kepekaan persarafan alatkelamin. Tetapi ada cara-cara bagaimana menyiasatinya
sehingga hal ini dapat diatasi.
D. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa Menopause meliputi :
1. Perubahan Fisik
Flsik meliputi ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu dan dapat
terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh. Kadang-kadang rasa kaku ini diikuti

dengan rasa panas dan dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan
jantung berdebar-debar. Beberapa keluhan fisik yang terjadi antara lain:
2. Ketidak teraturan siklus haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid kadang kala haid
muncul tepat waktu tetapi tidak pada siklus berikutnya, ketidakteraturan ini
sering disertai dengan darah yang sangat banyak tidak disertai dengan
volume darah yang normal.

Gejala rasa panas (hot flushes)


Muncul hot flushes ini sering diawali pada daerah dada, leher dan wajah dan
menjalar keseluruh tubuh . Hal ini berlangsung selama 2-3 menit yang disertai
oleh keringat yang banyak dan rasa panas ini sering ditandai dengan warna
kemerahan pada kulit.
3. Kekeringan vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali
mengekskresikan lendir, liangvagina lebih tipis, kering dan kurang elastis.
Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina
sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa menimbulkan rasa
nyeri.Hal ini terjadi akibat dari penurunan kadar estrogen.

Gejala perkemihan
Perubahan akibat pada lapisan pada bagian vagina yang juga terjadi berakibat pada
bagian saluran urethra.Saluran urethra ini lambat laun akan
mengering,Menipis,dan kurang elastis diakibatkan penurunan kadar estrogen.

4. Sembelit
Seluruh proses metabolisme mulai menurun sesuai dengan
bertambahnya Usia.Tubuh berusaha beradaptasi dengan ambang kadar
estrogen yang baru.Kondisi inilah yang sering mengakibatkan sembelit,Selain
itu,sembelit juga dipengaruhi oleh penambahan kalsium untuk kepentingan
mengurangi resiko osteoporosis serta kurangnya mengkonsumsi sayursayuran dan buah-buahan.
5. Perubahan kulit
Ekstrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit ketika menstruasi
berhenti, maka kulit akan terasa tipis, kurang elastis terutama pada daerah

sekitar wajah, leher, dan lengan.Untuk mencegah kerutan pada bagian kulit
antara lain jangan merokok,banyak minum air dan makan makanan yang
mengandung minyak salad setiap hari untuk menghindari kulit yang kering.
6. Keringat di malam hari
Berkeringat pada malam hari banyak sehingga perlu mengganti
pakaian serta dapat mengganggu istirahat sehingga ketegangan meningkat.
7. Sulit tidur (insomnia)
Insomnia atau sulit tidur terjadi akibat dari penurunan dari
serotonin yang berperan dalam mempengaruhi suasana hati seseorang
sehingga pada wanita menopause akan mudah depresi dan sulit tidur
oleh karena itu, untuk meningkatkan serotonin harus mengkonsumsi
makanan

yang

banyak

mengandung

karbohidrat dan

inijuga

berkaitandengan rasa tegang yang dialaminya.


8. Perubahan pada mulut
Pada masa Menopause kemampuan mengecap pada wanita
berubah menjadi kurang sementara yang mengalami gangguan gusi dan
gigi menjadi lebih mudah tanggal.
9. Kerapuhan tulang (osteoporosis)
Rendahnya kadar ekstrogen merupakan terjadinya proses
osteoporosis,menurunnya

kadar

estrogen

yang

diikuti

dengan

penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan, kekurangan


kalsium ini oleh tubuh dibatasi dengan penyerapan kembali kalsium yang
terdapat pada tulang dan akibatnya tulang menjadi kropos dan rapuh.

10. Badan menjadi gemuk


Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada massa
Menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena
kurang berolahraga.
11. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh wanita
menopause dari sudut pandang medis ada 2 perubahan yang paling

penting yang tejadi pada waktu menopause, yaitu meningkatnya


kemungkinan penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya
mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis).
E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Perubahan psikologis pada masa ini berhubungan dengan kadar estrogen
yang menurun. Gejala yang paling menonjol adalah kurangnya tenaga dan gairah,
berkurangnya konsentrasi serta timbul perubahan emosi.
Beberapa perubahan psikologis yang terjadi antara lain:
1. Ingatan menurun
Gejala ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat
denganmudah
kemunduran

namun

sesudah

dalammengingat

mengalami

bahkan

sering

menopause

terjadi

lupa

hal-hal

pada

sederhana, pada hal sebelumnyasecara otomatis langsung ingat.


2. Kecemasan
Kecemasan

yang

timbul

berhubungan

dengan

adanya

kekuatiran

dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikuatirkan.


Kecemasantersebut pada urnumnya bersifat relatif, artinya ada orang
cemas dan dapattenang kembali setelah mendapat dukungan dari orang di
sekelilingnya namun ada juga yang terus menerus, cemas meskipun
orang di sekitarnya telahmemberikan dukungan
3. Mudah tersinggung
Gejala ini telah mudah terlihat dibandingkan kecemasan wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak
mengganggu.

Perasaannya

menjadi

sangat

sensitif

terhadap

sikap

tersebutdipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang


sudah terjadidalam diri.
4. S tres s
Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya di
luarkemampuan seseorang oleh karena itu stress secara individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress tergantung kepada beberapa faktor yang
termasuk pada emosi dan sikap orang yang menanggapi stress tersebut.

5. Depresi
Karena

depresi

menyerang

wanita.

Kadang-kadang

depresi

merupakan

respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami
dalam fase, kehidupan tertentu akan tetapi beberapa wanita mungkin
mengembangkan masa

depresi

yang

dalam

tidak

sesuai

atau

proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit


dihindarkan.
Gangguan psikologis perubahan fisik mudah tersinggung rasa
depresi atau rendah diri, rasa takut, gugup dan gangguan emosional
lainnya lebih mudah terjadi pada wanita dengan emosi yang labil. Apabila
pengendalian diri pada masa ini tidak dapat diatasi, akan mudah terjadi
gangguan kepribadian (psikologis) yang lebih berat sampai terjadinya
gangguan kejiwaan (Manuaba, 2009)
F. CARA MENGHADAPI MENOPAUSE
Tips Persiapan Wanita Menghadapi Menopause
Salah satu yang ditakuti wanita adalah saat memasuki masa menopause atau
berhentinyasiklus menstruasi. Menopause merupakan hal yang tak terhindarkan
bagi seorang wanita, Namun ada beberapa cara bisa dilakukan untuk meredakan
dampak-dampak perubahanhormonal pada masa tersebut.Banyak perempuan
yang tak siap menghadapi menopause dan kaget ketika gejala itu
datang.Menopuase sering disertai berbagai keluhan seperti pengeroposan tulang.
Tapi menopausesebenarnya memberi kesempatan pada perempuan untuk
beristirahat dari tugas reproduksi.Seperti juga dialami beberapa spesies ikan
paus, menopause menjadi masa yang tepat untuk mengasuh anak cucu.
Beberapa tips persiapan bagi wanita saat menghadapi menopause:
1.

Perbanyak olahraga untuk mencegah berat


badan meningkat.

2.

Lakukan olahraga seperti latihan kegel untuk


mengencangkan pinggul danlatihan beban untuk menguatkan otot lain.

3.

Perbanyak

permainan-permainan

yang

meningkatkan memori otak sepertimengisi teka teki silang, catur dan sudoku.

4.

Jaga pola tidur yang sehat, sebab penurunan


produksi esterogen pada masamenopause bisa memicu gangguan tidur.

5.

Gunakan esterogen dalam bentuk supositoria untuk


mengatasi vagina kering.

6.

Lakukan berbagai pemeriksaan, terutama kadar


gula darah, kolesterol, vitaminD dan kalsium.

7.

Jangan abaikan kesehatan gigi, sikatlah secara


teratur dan sesekali bersihkandengan benang gigi (dental floss).

8.

Menjelang masa menopause, sebaiknya minum


suplemen kalsium 1.000-1.200mg/hari.

G. GIZI SEIMBANG PADA WANITA LANJUT USIA (MENOPAUSE)


Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan
pendukung untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause.
Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan
adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan,
tinggi badan, usia dan aktivitas.
Di samping jumlah yang umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada
usia dewasa, jenis zat-zat gizi yang harus diperhatikan adalah karbohidrat
(dikonsumsi 55 persen lebih, jenis yang karbohidrat kompleks), jumlah lemak yang
dianjurkan berkisar 20 - 30 persen (hindari lemak hewani)
Dianjurkan dalam mencegah osteoporosis agar dapat mengonsumsi kalsium
disertai dengan vitamin D. Asupan kalsium sebesar 1.000 - 1.200 mg dan 500 IU
vitamin D per hari dapat meningkatkan efektivitas kalsium dan melindungi tulang
terhadap osteoporosis.
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi
suplemen yang kaya akan fitoestrogen, olahraga secara teratur, diet seimbang dengan
gizi cukup serta menjaga pikiran tetap positif), makan Anda dapat melewati masa
menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, Hanifa. 1997. Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP.
Bagian Obstetri dan Ginekologi. 1981. Ginekologi. Bandung : Elstar Offset.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TIPS TIDUR SEHAT

Oleh :
Kelompok XIII

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

Program Pendidikan Profesi Ners


Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
2016

SATUAN ACAR PENYULUHAN


TIPS TIDUR SEHAT
Pokok Bahasan : Tips Tidur Sehat

Sasaran

: Masyarakat Usia Lanjut

Waktu

: 09.00 WIB

Hari/tgl

: 15 Oktober 2016

A. LATAR BELAKANG
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap
manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat memulihkan tingkat
aktifitas normal dan keseimbangan normal dari berbagai bagian sistem saraf pusat.
Apabila seseorang mengalami gangguan tidur dapat menimbulkan dua efek fisiologik
yaitu : efek pada sistem saraf dan efek pada struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem
saraf dapat mengacaukan fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri. Secara tidak
langsung kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat.
Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiran yang
progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku abnormal dari
sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelambahan
berfikir, mudah tersinggung atau bahkan menjadi psikotik. Gangguan tidur ini sering
dialami oleh orang dewasa dan lansia yang disebabkan oleh berbagai hal seperti
stress dan cemas. Untuk itu perlu penanganan secara komprehensif.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia dan keluarga binaan, lansia diharapkan
dapat mengaplikasikan informasi tentang tips tidur sehat
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia dan keluarga lansia, diharapkan
lansia binaan mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang tips tidur sehat
C. MANFAAT
Penyuluhan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan lansia dan keluarga
lansia tentang masalah tidur dan diharapkan terapi yang diberikan dapat mengatasi
kesulitan tidur yang dialami klien.

E. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian tidur
2. Fungsi tidur
3. Tanda-tanda kurang tidur
4. Akibat tidak tercukupinya kebutuhan istirahat tidur
5. Beberapa tips tidur sehat
6. Obat/ramuan tradisional tidur sehat
F. SASARAN
Lansia yang berada di lingkungan puskesmas tegal sari
G. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
H. MEDIA
1. Leaflet
I. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN
Hari/ Tanggal

: Sabtu, 15 Oktober 2016

Waktu

: 09.00 WIB

Tempat

: Jl. Srikandi, Puskesmas Tegal Sari

J. PELAKSANAAN PENYULUHAN
N

KEGIATAN

O
1

Pembukaan

Kegiatan inti

PENYULUHA
N
1.

PESERTA

MEDIA

Memberi
1.
Menjawab
salam
salam
2.
Menjelaska 2.
Mendengark
n
tujuan,
an
dan
manfaat
dan
memperhatikan
cakupan materi
1.
Menjelaska 1.
Mendengark leaflet
n
pengertian
an
dan
tidur
memperhatikan
2.
Mendengark
2.
Menjelaska
an
dan
n fungsi tidur
memperhatikan

WAKTU

3 Menit

20 menit

3.
3.

Menjelaska
n tanda-tanda
kurang tidur

Mendengark
an
dan
memperhatikan

4.
Mendengark
Menjelaska
an
dan
n akibat tidak
memperhatikan
tercukupinya
kebutuhan
istirahat tidur
5.
Mendengark
5.
Menjelaska
an
dan
n
tips tidur
memperhatika
sehat
6.
Mendengark
an
dan
6.
Obat/ramu
memperhatikan
an tradisional
yang
dapat
membuat tidur
nyenyak
4.

Penutup

1.

Melakukan
tanya jawab
2.
Menyimpu
lkan
materi
penyuluhan
3.
Menutup
dan
memberi
leaflet
4.
Memberi
salam

1.

Bertanya dan Leaflet


menjawab
2.
Mendengark
an
dan
memperhatikan
3.
Menerima
leaflet
4.

Menjawab
salam

K. PENGORGANISASIAN
a Penyaji
: Salman Alfarizi
b

Moderator

: Efrinaldo Pardede

Observer

: Ummi Ana Sari, Furqan Faisal dan Martauli Naibaho

Fasilitator

: Rukia Riskita Dewi Hrp, Ririen Feby Shara dan Henry


Septian

L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
-

Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan

Media dan alat memadai

7 Menit

Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan

2. Evaluasi Proses
-

Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan alokasi waktu

Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif

Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh


penyuluh pada saat evaluasi

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh perawat saat
evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA
Miller, Carol A. 1995. Nursing care of Older Adult Sleep and Rest. Second edition.
Philadelphia : JB Lippincot

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN


TIPS TIDUR SEHAT
A.

Pengertian
Tidur merupakan suatu keadadan tidak sadar, dimana sesorang dapat

dibangunkan oleh rangsang sensori atau stimulus lain dari lingkungan.


B.

Fungsi tidur
1. Penyimpanan energi
2. Meningkatkan sintesis protein melalui transportasi asam amino ke sel
3. Memperbaiki dan menumbuhkan sel-sel yang rusak
4. Meningkatkan imunitas tubuh
5. Memelihara dan mempertahankan keseimbangan sistem biologis tubuh
manusia.

C. Tanda-tanda kurang tidur


1.

Merasa capai

2.

Mudah tersinggung

3.

Apatis

4.

Warna kehitam-hitamanan disekitar mata

5.

Konjungtiva merah

6.

Sering kurang perhatian

7.

Pusing

8.

Mual

D. Akibat tidak tercukupnya kebutuhan istirahat tidur


1.

Perubahan kepribadian dan perilaku seperti : agresif,


menarik diri, atau depresi.

2.

Rasa capai meningkat

3.

Ganggun

persepsi

halusinasi

pandangan

dan

pendengaran
4.

Bingung dan disorientasi terhadap waktu dan tempat

5.

Koordinasi menurun

6.

Bicara tidak jelas

E. Beberapa Tips Tidur Sehat


1. Disiplin
Selalu tidur pada waktunya, usahakan untuk menjaga keteraturan tidur dan
bangun pagi baik hari kerja maupun hari libur.
2. Olahraga teratur
Olahraga teratur adalah obat mujarab untuk menetralisir ketegangan fisik dan
fikiran anda. Hal ini sedikit banyak meningkatkan kualitas tidur anda. Cukup
lakukan sedikit olahraga ringan. Waktu yang paling ideal untuk berolahraga
adalah pagi atau sore maksimim menjelang petang.
3. Suasana ritual
Ciptakan suasana yang nyaman juga kelembaban dan suhu udara kamar tidur,
usahakan sedemikinan rupa begitu pagi datang, matahari masuk ke kamar,
sebelum tidur usahakan relaks, tidak perlu terlalu banayk berfikir, lakukan
ritual tidur yang menyenangkan seperti mendengarkan musik yang lembut
sambil membaca bacaan ringan. Sesuaikan juga penerangan ruangan tidur.
4. Kualitas bukan kuantitas
Yang penting kualitas bukan kuantitas, tidak masalah jika anda hanya bisa
tidur 5 jam tetapi anda merasa segar.
5. Jangan tidur dalam keadaan lapar atau kekenyangan
Usahakan makan malam dibawah pukul 19.00 sehingga anda tidak tidur
dalam keadaan perut penuh, hindari kacang-kacangan atau buah-buahan yang
mengandung gas seperti durian. Hindari juga ngemil dengan kandungan
lemak tinggi karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Kalau
lagi diet jangan pernah tidur dalam keadaan lapar, lebih baik makanlah buahbuahan rendah kalori seperti pisang atau apel.
6. Matikan lampu mulai pukul 22.30Wib

Jika belum terbiasa tidur pada jam ini, majukan waktu tidur setengah jam
lebih awal setiap minggu sampai akhirnya anda terbiasa tidur pukul 22.30
Wib
7. Mandi air panas sebelum pergi tidur
Teteskan minyak vanila atau cendana kedalam air mandi membuat anda lebih
rileks, redupkan lampu dan pasang terapi aroma. Jika memungkinkan
dengarkan musik yang lembut dan menenangkan.
8. Minum air hangat
Minuman dapat berupa susu hangat.
9. Membaca buku
Jangan membaca novel dramatis atau bacaan yang membutuhkan pemikiran,
pilih buku yang memberi inspirasi.
10. Rasakan tubuh anda
Ketika sudah berbaring ditempat tidur, tutup mata dan rasakan tubuh anda,
dengan cara itu, anda membawa perhatian ke tubuh. Jika ada ketegangan
dibagian tubuh tertentu, bawa rileks ke daerah itu.
F. Obat/ramuan tradisional yang dapat membuat tidur nyenyak
RAMUAN I
Bahan :
1 sendok teh biji jintan putih
3 potong kangkung sayur
2 lembar daun pegagan
sendok makan ketumbar
Cara membuat :
Semua bahan tersebut di rebus bersama 2 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas, kemudian di saring.
Cara menggunakan :
Diminum menjelang tidur

RAMUAN II
Bahan :
1 buah biji buah pala
1 sendok teh madu
Air panas untuk menyeduh
Cara membuat :
Pecahkan biji buah pala, kemudian haluskan. Seduh dengan air panas 1 gelas
kemudian di saring.
Cara menggunakan :
Diminum 2x sehari sore dan malam hari sebelum tidur malam.

DOKUMENTASI PENYULUHAN MENOPAUSE


OSTEOPOROSIS DAN INSOMNIA

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat

: Upaya pencegahan penularan TB paru dari penderita ke


anggota keluarga lainnya
: Selasa/ 18 Oktober 2016
: Jam 09.00 WIB (15 menit)
: Puskesmas Tegal sari

A. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan keluarga klien
diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang upaya pencegahan
penularan TB dari penderita ke anggota keluarga lainnya.
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan selama 1 x 15
menit klien diharapkan dapat:
a) Memahami definisi TB paru
b) Memahami cara penularan TB paru
c) Memahami tanda dan gejala TB paru
d) Memahami dan mau melakukan upaya pencegahan penularan TB paru
dari penderita ke anggota keluarga lainnya.
B. Sasaran
Sasaran penderita TB Paru
C. Metode
Ceramah dan Diskusi
D. Media
Leaflet

Power Point
E. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
No

Kegiatan

Waktu

Perawat

Peserta

Media/
alat

Pembuka
an
D=
Deskripsi
T=
Tujuan
R=
Relevansi

Kerja

1 menit

1. Salam Pembuka
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan topik
yang akan
disampaikan
4. Menjelaskan TIU
dan TIK
5. Menjelaskan
relevansi dari materi
yang disampaikan
terhadap kesehatan
5 menit 1.Penyampaian Materi
Menjelaskan tentang:
a. Definisi
TB
paru
b. Cara penularan
4 menit
TB paru
c. Tanda
dan
gejala TB paru
d. Upaya
pencegahan
2 menit
penularan TB
paru ke anggota
keluarga
lainnya

Menjawab salam

1. Mendengarkan Leaflet
2. Mengajukan
pertanyaan
3. Menjawab
pertanyaan

2. Tanya Jawab
Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya

Penutup

3 menit

3. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan tentang
Upaya Pencegahan
TB paru ke anggota
keluarga lainnya
1. Menyimpulkan 3. Mendengarkan
2. Salam penutup

F. Pengorganisasian
Penyaji
: Rukia Riskita Dewi Hrp
Moderator
: Ummi Ana Sari Nst
Observer
: Ririen Feby Shara, Salman Alfarizi dan Furqan Faisal
Fasilitator : Hendy Septian, Efrinaldo Pardede dan Martauli Naibaho
G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
1. Membuat SAP
SAP dibuat pada tanggal 12 Mei 2016, SAP selesai
2. Kontrak waktu
Kontrak waktu disepakati keluarga klien di ruang rawat inap RA-5 Paru
3. Menyiapkan peralatan
Alat atau media yang digunakan adalah leaflet
4. Setting
Tempat penyuluhan adalah ruangan RA-5 Paru RSUP Haji Adam Malik
Medan
b. Evaluasi Proses
1. Keluarga klien penyeluhuan mengikuti kegiatan sampai selesai
2. Keluarga klien penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama
proses penyuluhan
3. Pertemuan berjalan dengan lancar
c. Penyuluh
1. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
2. Dapat menjalankan Perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
Lampiran
Materi TB Paru
A. Defenisi
TB adalah singkatan dari tuberkulosis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh
bakteri. TB menyerang paru-paru dan dapat menginfeksi organ lain. TB juga dapat
ditularkan melalui udara, saat orang yang terjangkit TB, batuk atau bersin.
B. Cara penularan
Tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara.
Individu terinfeksi melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa, atau bernyanyi,
melepaskan droplet besar dan kecil. Droplet yang besar menetap, sementara droplet
yang kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang rentan.

C. Tanda dan Gejala


Tuberkulosis paru termasuk insidius. Sebagian besar pasien menunjukkan
demam tinggi rendah, keletihan, anoreksia, penurunan berat badan, berkeringat
malam, nyeri dada, dan batuk menetap lebih kutrang 3 minggu. Batuk pada awalnya
mungkin nonproduktif, tetapi dapat berkembang ke arah pembentukan sputum
mukopurulen dengan hemoptisis.
D. Pencegahan penularan TB paru ke anggota keluarga lain
Proses terjadinya infeksi bergantung kepada inetraksi antara suseptibilitas
penjamu, agen infeksi serta cara penularan. Identifikasi faktor resiko pada penjamu
dan pengendalian terhadap infeksi tertentu dapat mengurangi insiden terjadinyan
infeksi, baik pada pasien ataupun pada petugas kesehatan. Upaya yang dapat
dilakukan keluarga dalam mencegah penularan TB paru yakni:
1. Memisahkan makanan dengan penderita
2. Memisahkan alat makan yang dipakai penderita
3. Menjauhkan anggota keluarga lain dari penderita saat batuk
4. Menghindari penularan melalui dahak penderita.
5. Imunisasi BCG bagi anggota keluarga yang memiliki bayi.
6. Meningkatkan ventilasi.
7. Menjemur kasur penderita.

Referensi
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Chin, James. (2006). Manual pemberantasan penyakit menular, edisi 17, cetakan II.
Jakarta: Info Medika.

DOKUMENTASI PENYULUHAN TB PARU

SATUAN ACAR PENYULUHAN


DENGUE HEMORAGHIC FEVER (DHF)

Mata Kuliah

: Komunitas I

Pokok Bahasan : DHF


Sasaran

: Masyarakat

Waktu

: 10 (30 menit)

Hari/tgl

: 14 Oktober 2016

Latar Belakang
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

dengue yaitu virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dan albirictus.
Visi Indonesia sehat 2010 yang telah ditetapkan sebagai gambaran prediksi
atau harapan tentang keadaan masyarakat pada tahun 2010 haruslah

dapat

diwujudkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Untuk itu rencana


pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 telah disusun oleh
Departemen Kesehatan yang digunakan sebagai acuan program kesehatan dalam
mengembangkan

rencana

strategis

untuk

mencapai

indikator

keberhasilan

pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Salah satu indikator keberhasilannya


adalah prilaku hidup sehat di dalam masyarakat (Dunanty, 2003).
Dengue Hemoragic fever (DHF) sejak pertama kali ditemukan pada tahun
1968 sampai sekarang seringkali menjadi penyebab kematian terutama pada anakanak. Penyakit DHF telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk
Sumatera Barat.
Di kotamadya Padang yang mempunyai 11 kecamatan dengan jumlah
penduduk tahun 2002 sebesar 734.421 jiwa merupakan daerah yang paling banyak
penduduknya yang beresiko sekali terhadap penyakit DHF. Pada tahun 2003
dilaporkan kasus DHF yang terjadi di kota Padang sebanyak 306 orang dan pada
tahun 2004 tercatat 211 orang dari 1 Jauari-15 Maret 2004 (Dinas Kesehatan Propinsi
Sumbar, 2004). Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh mahasiswa di Instalasi
Rawat Inap Anak RSUP Dr. M. Djamil pada 29 januari sampai 05 februari 2007
didapatkan data + 24 pasien atau + 30% dari pasien yang dirawat. Dan diantara
pasien tersebut mengalami bentuk lanjut dari DHF yaitu DHF dengan renjatan sekitar
+ 10 orang.
Keberhasilan dan efektifitas upaya pemberantasan DHF dapat dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan sanitasi lingkungan. Tingkat
pendidikan masyarakat mempunyai peranan terhadap pemberantasan DHF yaitu
dalam hal pengetahuan dan pemahaman terhadap kesehatan. Konsep sehat dan sakit
yang mantap dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam meningkatkan derajat
kesehatannya ( Bambang Sukana, 1993).

Oleh karena itu maka sangat penting kiranya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat mengenai DHF, salah satunya adalah melaui pendidikan
kesehatan.

Tujuan

5. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan semua audiens/peserta
mengetahui tentang DHF

6. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/audiens dapat :
a. Menyebutkan pengertian DHF
b. Menyebutkan tanda dan gejala DHF
c. Menyebutkan perawatan DHF dirumah
d. Menyebutkan cara pencegahan DHF

Penatalaksanaan Kegiatan
11. Topik
Pendidikan kesehatan tentang DHF
12. Metode
-

Ceramah

Tanya jawab

13. Media dan alat


-

Leaflet

14. Waktu dan tempat


-

Hari /tanggal

Jam

: 13 September 2016

: 13.00 wib

Susunan Acara
N

Kegiatan Mahasiswa

Kegiatan Audiens

Wkt

o
1

Pembukaan

5 mnt

Memberi salam

Memperkenalkan
diri

wab salam
-

Menjelaskan kontrak
waktu dan tujuan pertemuan

Mend
engarkan

pengetahuan audiens tentang DHF


Memberi

Mend
engarkan

Mengkaji

Menj

dan

memperhatikan
-

reinforcement positif

Meng
emukakan pendapat

Mend
engarkan

dan

memperhatikan
2

Pelaksanaan
-

Menjelaskan tentang pengertian DHF

engarkan

Memotivasi audiens untuk mengulangi kembali


-

Meng
ulangi kembali

Memberi
reinforcement positif

Menjelaskan tentang
penyebab DHF

Mend
engarkan

Menjelaskan tentang

tanda dan gejala DHF


-

dan

memperhatikan

Mend

Mem
perhatikan

Menjelaskan tentang

Mem
perhatikan

penatalaksnaaan DHF
-

Menjelaskan tentang pencegahan DHF

perhatikan

Memberi
kesempatan audiens untuk bertanya

Mem

Menjawab

Mem
perhatikan

20 mnt

pertanyaan audiens (jika ada)


-

Berta
nya (jika ada)

Mend
engarkan

dan

memperhatikan
3

Penutup
-

Ajukan

pertanyaan -

pada audiens tentang tanda dan gejala

Audie
ns mendengarkan

pencegahan dan cara perawatan DHF


-

Memberikan

Audie

kesempatan kepada audiens untuk

ns

menjawab pertanyaan

pertanyaan

Memberi

reinforcement (+)
-

menjawab
Mend

egarkan

Meluruskan konsep -

Mend

tentang tanda dan gejala, pencegahan

engarkan

dan cara perawatan DHF

memperhatikan

dan

Mengevaluasi
bersama

audiens

menyimpulkan -

materi
-

Ikut
menyimpulkan

Mengucapkan terima
kasih

Memberi salam

Mem
balas

Menja
wab

Pengorganisasian
k. Penyaji
15. Kriteria Hasil
a. Evaluasi struktur

: Efrinaldo Parded, Henry Septian, Martauli

Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai dengan rencana

Tempat, media, serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai


rencana

b. Evaluasi proses
-

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

c. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audiens dapat :
-

60% orang tua dari anak yang dirawat diruang rawat inap dapat
menghadiri kegiatan

60% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan yang


diberikan dengan benar

Lampiran
MATERI
DEMAM BERDARAH/DHF

A. PENGERTIAN
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang
masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepti.

B. TANDA DAN GEJALA


1.

Demam berdarah tingkat ringan

Demam tiba tiba selama 5 jam dengan masa rawan 5 7 hari.

Dapat disertai menggigil

Nafsu makan berkurang

Mual, muntah, nyeri ulu hati

2.

Demam berdarah tingkat sedang

Gejala demam berdarah tingkat ringan

Perdarahan dari kulit, hidung, gusi dan saluran cerna

3.

Demam berdarah tingkat berat

Gejala demam berdarah

Gelisah

Penurunan sampai dengan shock

Biru pada mulut, hidung dan ujung jari

Nadi lemah dan tekanan darah menurun

C. CIRI CIRI NYAMUK DEMAM BERDARAH


1. Badannya kecil
2. Warna hitam berbelang putih
3. Menggigit pada siang hari yaitu jam 08.00 10.00 wib dan 16.00 18.00 wib

4. Badannya mendatar saat hinggap


5. Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
6. Suka hidup ditempat-tempat gelap
D. PENCEGAHAN
1.

Memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, yaitu dengan :

2.

Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari

3.

Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :

Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu

Membakar, mengubur atau membuang kaleng bekas, botol bekas,


tempurung dan sampah lain yang dapat digenangi air.

Jangan biarkan semak semak dan halaman tidak terurus

Bersihkan selokan agar dapat mengalir dengan lancar

Tidak membiarkan kain kain dan baju tergantung

Lakukan penyemprotan bila memang diperlukan

G. PERAWATAN DEMAM BERDARAH


Perawatan DHF di rumah antara lain:
a. Demam
-

Berikan cairan sebanyak 2-3 liter berupa air putih, jus seperti jus jambu
klutuk/ jambu biji, air teh, air gula dsb..

Berikan kompres dengan air biasa, bila suhu tidak turun datangi pelayanan
kesehatan terdekat.

Perhatikan adanya mimisan, gusi berdarah

b. Mual , muntah, dan sakit saat menelan


-

Berikan makan sedikit tapi sering

Berikan cairan sebanyak 2-3 liter berupa air putih, jus , air teh, air gula dsb

Sajikan makan dalam keadaan hangat

Hindari makan yang merangsang muntah, pedas ataupun yang bergas

c. Sakit pada otot, tulang dan sendi


-

Anjurkan untuk banyak istirahat

Jika keadaan semakin memburuk segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan


terdekat.

Daftar Pustaka
Arif Mansjoer dkk. (2002). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Bambang Sukana. (1993). Pemberantasan Vektor DBD di Indonesia. Media


Litbangkes vol. III No. 01:10-11.
Dinas Kesehatan Propinsi Sumbar. (2004). Program DBD di Sumatera Barat tahun
2004. Jakarta : Direktorat Jenderal PPM dan PLP.
Dunanty.

(2003).

Indikator

Prilaku

Skala

Normal.

Diakses

dari

http://www.infokes.com
Hendarwanto. (1999). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi III. Jakarta : EGC.

Virus Dengue
Nyamuk Aedes Agypti/Aedes Albapictus

Tubuh manusia

MK : Hipertermia
Pe

Infeksi virus dengue : veramia

suhu tubuh
Anoreksia

Depresi sum-sum tulang

Aktivitas komplemen

trombositopesia

Mual-mual

Anti histamin dilepaskan Penurunan fungsi trombosit


Fx koagulasi
MK : Perubahan nutrisi dari
kebutuhan tubuh Permiabilitas membran
Perdarahan bawah kulit dan sal. cerna
Kebocoran plasma
hiporulemia

Perpindahan cairan
intrasl ke ekstrasal
Efusi flura

MK : Kekurangan vol.
Kecemasan

HT

Renjatan hipovalomia

Darah kental

Hipotensi

Aliran darah

Asidosis metabolik

Edema

Dispnlie
WOC
MK : Kerusakan
Pertahankan gas

Sirkulasi O2 Penurunan kesadaran


????? otak menurun
Sianosis

Penurunan kesadaran

Darah aksial dingin

MK : Perubahan perfusi
jaringan

Meninggal

Cairan tubuh

DOKUMENTASI PEMBASMI SARANG NYAMUK ( PSN )

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Pokokbahasan

: Penyakit Menular Seksual

Sub pokokbahasan

: Pengenalan dan Pencegahan PMS

Sasaran

: Siswa/I SMA

Waktu

: 30 menit

Tempat

: SMA

Tanggal

: 13 Oktober 2016

A. LatarBelakang
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang penularannya
terutama melalui hubungan seksual (Daili, 2007; Djuanda, 2007).Sejak tahun 1998,
istilah STD mulai berubah menjadi STI (Sexually Transmitted Infection), agar dapat
menjangkau penderita asimtomatik (Daili, 2009).Menurut WHO (2009), terdapat
lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan
melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi
gonorrhoeae, chlamydia, syphilis, trichomoniasis, chancroid, herpes genitalis,
infeksihuman immunodeficiency virus (HIV) dan hepatitis B. Dalam semua
masyarakat, Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan penyakit yang paling sering
dari semua infeksi (Holmes, 2005; Kasper, 2005).
Menurut survey Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), 52 % remaja di Medan sudah melakukan seks pranikah yang berdampak
kepada terjangkitnya penyakit Infeksi Menular Seksual. Pasalnya, perilaku seks
bebas atau seks di luar nikah sangat erat dalam kehidupan remaja saat ini. Dalam
menanggulangi kasus infeksi menular seksual ini, Dinkes Sumut akan merencanakan
seluruh kab / kota memiliki petugas medis dan administrasi dalam hal pelayanan
Infeksi Menular Seksual. (IrwanRangkuti, 2011).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan para remaja dapat
memahami tentang pentingnya deteksi dini penyakit menular seksual
2. Tujuan Khusus
Setelahdiberikanpenyuluhan, sasaranmampu:
a) Memahamimacam-macam PMS yang seringditemukan
b) Memahami penyebab penyakit menular seksual
c) Memahami cara cara mendeteksi penyakit menular seksual
d) Memahami manfaat melakukan deteksi dini PMS
C. Sub Pokok Bahasan
a) Definisi PMS
b) Macam macam PMS yang seringditemukan
c) Penyebab PMS
d) Cara cara mendeteksi PMS
e) Manfaat melakukan deteksi dini PMS
D. Metode
a) Ceramah
b) Demonstrasi
c) Diskusidantanyajawab
E. Media
a) Liflet
b) Power point
F. Pengorganisasian
l. Penyaji

: Rukia Riskita Dewi Hrp

m. Moderator

: Furqan Faisal

n. Observer/fasilitator: Ririen feby Shara/ Efrinaldo Pardede

G. Kegiatan Penyuluhan
No.
1.

Waktu
10

Kegiatan

Respon

Pembukaan

menit

Salam

Menjawab salam

Memperkenalkan diri

Mendengarkan
danmemperhatikan

Mendengarkan dan

Menyampaikan tujuan penyuluhan

memperhatikan
2.

40

Penyampaian materi

menit

Mendengarkan dan

Menjelaskan tentang definisi PMS

memperhatikan

Mendengarkan dan

Menjelaskan tentang Penyebab PMS

memperhatikan

Menjelaskan tentang cara cara deteksi dini

memperhatikan

PMS

Mendengarkan dan

Menjelaskan tentang Manfaat deteksi dini

memperhatikan

PMS

3.

10
menit

Mendengarkan

Memperlihatkangambartentangpenyakit

PMS
Penutup

Menyimpulkan secara singkat tentang

1.

Mendengarkan

2.

Menjawab

3.

Menjawab salam

materi yang telah disampaikan secara


bersama-sama

Mengevaluasi tentang materi yang telah


disampaikan dengan tanya jawab

Menutup pertemuan dan mengucapkan


salam

H. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:

7. Evaluasi Struktur
e. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
f. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
g. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
8. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang PMS,
tentang definisi PMS, tujuan PMS, manfaat deteksi dini PMS, penyebab PMS.
9. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
e. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian PMS dengan benar
f. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan PMS
g. 60% sasaram mampu menjelaskanPMS dengan benar
h. 60% sasaran mampu menjelaskan manfaat deteksi dini PMS

LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


1. Definisi PMS
Penyakit menular seksual merupakan sebagai penyakit yang disebabkan
karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang
sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis atau pun
sesame jenis.(Aprilianingrum, 2002).
Terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, danparasit) yang dapat
ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah
infeksi gonorrhea, chlamydia, syphilis,trichomoniasis, chancroid, herpesgenital,
infeksihuman immunodeficiensy virus (HIV) dan hepatitis B. HIV dan syphilis juga
dapat ditularkan dari ibu keanaknya selama kehamilan dan kelahiran, dan juga
melalui darah serta jaringan tubuh (WHO,2009).
1. Macam-macam penyakit menular
a. Gonore (GO atau kencing nanah )
Penyebabnya adalah bakteri Nisseria gonorrhea dengan masa inkubasi antara 210 hari setelah masuk kedalam tubuh.Umumnya pada wanita tidak menimbulkan
tanda dan gejala.Tanda dan gejala bias di temukan pada sebagian wanita ketika
melakukan pemeriksaan antenatal dan pemeriksaan IUD, seperti keputihan kental
,berwarna kekuningan nyeri pada panggul, sakit sewaktu menstruasi,dan uretritis
yang menimbulkan keluhan nyeri saat kencing.
Sementara pada pria gejala tampak adalah keluarnya cairan putih kuning kehijauhijauan, rasa gatal, panas ,nyeri di uretra , bengakak pada uretra dan berwarna
kemerahan.
Orang yang terkena infeksi gonore adapat mengalami komplikasi seperti radang
panggul, kemandulan, infeksi pada mata yang baru dilahirkan dan dapat
mengakibatkan kebutaan, serta lahir premature.
b. Sifilis (raja singa )
Disebabkan oleh Treponemapallidum dengan masa tanpa gejala antara 2-6
minggu bahkan terkadangs ampai 3 bulan sesudah kumanmasuk dalam tubuh melalui
hubungan seksual.

Gejala yang di tunjukkan adalh luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri,
bercakmerah di tubuh, kelainan saraf ,jantung, pembulu darah, dan kulit.Komplikasi
dari penyakit sifilis yaitu:
1. Dapat menibulkan kerusakan berat pada otak dan jantung jika tidak diobati
2. Selama kehamilan dapat di tularkan pada janin dan dapat menyebabkan
keguguran atau lahircacat
3. Memudahkan penularan HIV
c. Herpes
Disebabkan oleh virus herpes simplex .Masa inkubasi umumnya bekisar antara 37 hari setelah virus berada dalam tubuh, dimulai dengan rasa terbakar, kesemutan
pada tempat masuknya virus.Gejala herpes yaitu:
1. Bintil-bintil berkelompok seperti anggur berairdan nyeri pada kemaluan
2. Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang
dengan sendirinya
3. Dapat muncul lagi seperti gejala awal, biasanya hilang dan timbul.
4. Membesarkan kelejar getah bening diselakangan
5. Sulit buang air kecil
Komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit Herpes yaitu:
1. Rasa nyeri berasal dari saraf
2. Tertular pada bayi dan menyebabkan lahir muda , cacat bayi, dan lahir mati
3. Radang tengorokan (faringitis
4. Infeksi saluran otak (meningitis )
5. Tertular HIV
6. Kanker leher Rahim
d. AIDS (Acquired immune Deficiency Synrom)
Disebabkan

oleh

HIV (Human

Immunodeficiency Virus)

yang

dapat

menyebabkan penurunan system kekebalan tubuh.Masa inkubasinya/ masa tunasnya


6 bulan sampai 10 tahun, rata-rata masa inkubasi 21 bulan untuk anak-anak , 60
bulan untuk dewasa.
2. Penyebab terjadinya PMS
a. Melakukan hubungan seksual dengan berganti ganti pasangan

Semakin banyak pasangan dalam berhubungan seksual maka resiko penularan PMS
juga akan semakin meningkat. Mempunyai bayak pasangan harus sadar bahwa
pasangan tersebut adalah orang yang juga suka berganti ganti pasangan dalam
berhubungan seks.
b. Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
Pemakaian kondom memang tidak berarti menjamin akan terhindar dari PMS, namun
pemakaian kondom dapat mengurangi resiko transmisi (penularan).
c. Konsumsi alkohol yang berlebihan
Penggunaan alkohol yang terlalu sering dan dalam jumlah banyak, akan
menyebabkan pikiran tidak jernih untuk mengambil keputusan. Termasuk perilaku
seks yang tidak aman atau bahkan menyimpang (melakukan hubungan seksual
pervagina, peroral dan peranal)
d. Menggunakan obat obatan terlarang
Penggunaan obat terlarang menyebabkan manusia tidak lagi stabil dalam mengambil
keputusan, termasuk mengenai hubngan seksual . penggunaan jarum suntik secara
bergantian juga akan meningkatkan resiko terkena HIV dan hepatitis.
e. Tidak ada pembekalan ilmu seks
Remaja maupun dewasa muda khusunya wanita lebih muda terkena PMS
dibandingkan dengan orang yang cukup umur hal ini dikarenakan secara biologis
para perempuan muda mempunyai kondisi fisik yang lebih kecil, dan akan lebih
muda robek saat melakukan intercourse. Servik wanita usia remaja dan muda belum
berkembang dangan sempurna sehingga lebih rentan terkena Clamydia, gonorhea
dan PMS lainnya. Aspek lainnya yang menigkatkan tingginya PMS pada remaja
adalah mereka jarang menggunakan kondom dan lebih cenderung mengambil resiko
dalam hal seksual.
3. Cara mendeteksi PMS
a. Tampak diwajah

Sipilis

Dapat dideteksi dari luka terbuka yang lebar dibibir dan mulutnya. Luka biasanya
muncul sekitar 3 6 minggu setelah hubungan seksual

Herpes genital

Dapat dideteksi dari luka dingin disekitar mulut.

Clamydia

Dapat terlihat di mata (pink eye) dan beresiko menyebabkan kebutaan


b. Mengenali tanda tanda

Pada wanita
1)

Keputihan berwarna kuning atau hijau

2)

Keputihan yang berbau

3)

Perdarahan diluar siklus haid atau setelah berhubungan intim

4)

Nyeri saat hubungan

5)

Nyeri perut bawah

Pada pria
1)

Keluarya cairan pada penis

2)

Iritasi pada alat kelamin

c. Dengan pemeriksaan lab

Pemeriksaan sampel urine : dapat mendeteksi clamydia dan gonorhea

Pemeriksaan sampel darah : dapat mendeteksi herpes, sifilis, dan HIV

Pemeriksaan sampel luka (Swab) : kutil kelamin (HPV), kanker servik pada wanita
dan sifilis, gonorhea, clamydia pada wanita dan pria.

4. Manfaat melakukan deteksi dini PMS


Dapat mengenali penyakit menular seksual lebih awal sehingga penyakit
dapat diatasi lebih dini dan tidak sampai terjadi komplikasi. Dan dapat mengurangi
penularan penyakit kelamin.

DAFTAR PUSTAKA
Kumalasari, Intan, kesehatanreproduksi, salembamedika, Jakarta, 2012
Widoyono MPH, epidemiologi penularan, pencegahan, & pemberantasan penyakit
menular, Erlangga, Jakarta : 2008

DOKUMENTASI PENYULUHAN
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


GIZI SEIMBANG

Oleh :
Kelompok XIII

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NAMA
EFRINALDO PARDEDE
RUKIA RISKITA DEWI HRP
UMMI ANA SARI NASUTION
MARTAULI NAIBAHO
SALMAN ALFARIZI
RIRIEN FEBY SHARA
FURQAN FAISAL
HENRY SEPTIAN

NIM
141121055
141121094
141121020
141121009
141121044
141121095
141121097
141121061

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Gizi Seimbang
Sasaran

: Siswa/i SMP

Tempat

: SMP Muhammadiyah 48

Waktu

: 10.00 WIB

Hari/tgl

: Kamis/13 Oktober 2016

R. Latar Belakang
Pedoman Gizi Seimbang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955.
Pedoman tersebut menggantikan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang telah
diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan
tantangan yang dihadapi. Tahun 1990 an kita sudah punya Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS). Lebih dari 15 tahun lalu Pedoman Gizi Seimbang telah
dikenalkan dan disosialisasikan kepada masyarakat, namun masih banyak masalah
dan kendala dalam sosialisasi Gizi Seimbang sehingga harapan untuk merubah
perilaku gizi masyarakat ke arah perilaku gizi seimbang belum sepenuhya tercapai.
Konsumsi pangan belum seimbang baik kuantitas maupun kualitasnya, dan perilaku
hidup bersih dan sehat belum memadai. Memperhatikan hal diatas telah tersusun
Pedoman Gizi Seimbang yang baru, pada tanggal 27 Januari 2014 lalu telah
diselenggarakan workshop untuk mendapat masukan dari para pakar pemerintah
serta non pemerintah, lintas sektor, lintas program dan organisasi profesi.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari menerapkan pola gizi seimbang, harus
pula diimbangi dengan penerapan hidup sehat seperti olah raga yang teratur, istirahat
yang cukup, menjaga kebersihan diri dan serta selalu memantau perkembangan berat
badan tubuh.
S. Tujuan
6. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan siswaA/I
mampu menjelaskan tentang Gizi seimbang.

7. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan siswa/i
mampu:
-

Menjelaskan pengertian gizi seimbang

Menyebutkan triguna makanan

10 pedoman gizi seimbang

Macam-macam zat gizi

T. Metode:
-

Ceramah

Tanya jawab

U. Media
-

Leaflet

Powerpoint

LCD

V. Pengorganisasian
Penyaji

: Ummi Ana Sari Nasution

Moderator

: Furqan Faisal

Fasilitator

: Efrinaldo Pardede

Observer

: Ririen Feby Shara

W. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pendahulua
n

Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
-Penyuluh
menjelaskan - Siswa/i
secara singkat gambaran

memperhatikan dan

materi

mendengarkan.

yang

akan

disampaikan.
-Penyuluh

- Siswa/i
menjelaskan

memperhatikan dan

Waktu
5 menit

manfaat dari materi yang


diberikan pada siswa/i.
-Penyuluh

memberikan

penjelasan tentang TIU


Penyajian

mendengarkan.
- Siswa/i
memperhatikan dan
mendengarkan.

dan TIK pada siswa/i.


-Penyuluh menjelaskan dan - Siswa/i
menguraikan

materi

secara sistematis.
-Penyuluh

20 menit

mendengarkan

dan

memperhatikan

memberikan - Siswa/i

menjawab

contoh-contoh dari setiap

pertanyaan

point-point materi serta

penyuluh.

dari

menjelaskan secara terinci - Siswa/i

diberi

dari setiap point penting.

untuk

-Penyuluh

memberikan

kesempatan
bertanya

tentang

sebuah ilustrasi kasus dan

materi yang kurang

meminta

jelas.

salah

satu

siswa/i untuk menjawab


sehubungan
Penutup

materi.
-Penyuluh

dengan
membuat - Siswa/i

menjawab

kesimpulan dari materi

pertanyaan

yang diberikan dengan

penyuluh.

dari

memberi test (bertanya - Siswa/i mau bertanya


secara acak tentang sub

kepada

materi) kepada siswa/i.

tentang yang kurang

-Penyuluh

memberi

kesempatan
siswa/i

untuk

dia pahami.

kepada - Menjawab salam


bertanya

sehubungan
materi.
-Mengucapkan Salam
X. Evaluasi

penyuluh

tentang

5 menit

Penyuluhan berjalan lancar, 90% Siswa/i mampu menjelaskan dan menyebutkan halhal penting dari Imunisasi yang diberikan oleh penyuluh.

Lampiran

MATERI GIZI SEIMBANG


A. Pengertian
Gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh, tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Sedangkan makanan gizi seimbang
adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh dengan tetap memperhatikan berbagai prinsip seperti
keberagaman jenis makanan, aktifitas tubuh, berat badan ideal serta faktor usia.

B. Tri Guna Makanan


Susunan gizi seimbang pada makanan digambarkan Yayasan Institut Danone
Indonesia pada sebuah piramida makanan berbentuk kerucut dengan bagian utama
yang disebut dengan Tri Guna Makanan atau tiga jenis makanan dengan tiga
kegunaan yang berbeda.
1. Zat Tenaga
Pada gambar terletak pada bagian bawah karena porsinya yang paling besar. Berguna
sebagai sumber tenaga yang akan memberikan tenaga pada tubuh agar kuat
dalam melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Zat tenaga paling utama adalah
karbohidrat. Karbohidrat banyak terdapat pada makanan pokok seperti padi,
jagung, kentang, singkong, sagu, gandum serta semua makanan yang terbuat dari
bahan bahan tersebut seperti roti, nasi, mie, kue dan sebagainya.
2. Zat Pengatur
Pada gambar terletak di tengah, porsinya lebih sedikit dari pada zat tenaga. Zat
pengatur berguna untuk mengatur organ tubuh agar dapat bekerja dengan baik.
Zat pengatur terdiri dari vitamin dan mineral. Kedua zat ini banyak terdapat
pada dan buah buahan.

3. Zat Pembangun
Pada gambar terletak di bagian atas karena porsinya paling sedikit dibanding yang
lain. Zat pembangun berguna untuk pembentukan, pertumbuhan serta
pemeliharaan sel sel dalam semua organ tubuh. Zat pembangun yang utama
adalah protein, baik itu protein nabati seperti kedelai, kacang tanah dan semua
makanan yang dihasilkan dari bahan bahan tersebut, maupun protein hewani
seperti daging, telur, ikan serta susu.
Di bagian paling ujung piramida makanan gizi seimbang atau Tri Guna
Makanan, terdapat satu bagian atau potongan paling kecil untuk menggambarkan
makanan yang juga harus dipenuhi namun dalam porsi sangat kecil atau seperlunya
yaitu minyak, gula, dan garam. Sedangkan pada bagian bawah diberikan alas berupa
gambar air dalam porsi paling besar. Artinya bahwa kebutuhan air untuk tubuh
adalah kebutuhan yang paling besar yang harus dipenuhi, baik dengan minum air
putih murni maupun dari kandungan air yang terdapat pada buah buahan.

C. 10 Pedoman Gizi Seimbang


Pada awal tahun 2014, Dinas Kesehatan RI telah mengeluarkan slogan PUGS
terbaru,dari 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang menjadi 10 Pedoman Gizi
Seimbang ,karena lebih relevan di kehidupan sekarang dan diharapkan masyarakat
dapat melakukan apa yang tertera di dalam PUGS terbaru tersebut. Selain pesan
tersebut, masih ada pesan-pesan yang lain yang sesuai dengan kelompok
umur,contohnya
Berikut adalah isi dari 10 Pedoman Gizi Seimbang:
1.

Makanlah keanekaragaman makanan


Keanekaragaman makanan yang dimaksud adalah bilamana saat kita makan pagi,
siang,

malam,

yaitu karbohidrat(

makanan

yang

nasi,roti,

kita

mie,

komsumsi
gandum,

mengandung

jagung,

unsur,

umbi2an), protein

hewani ( ayam, ikan, seafood, daging sapi,dll ), protein nabati( tahu, tempe,
kacang2.an), sayur,dan buah.
2.

Biasakan mengkomsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi.


Protein berperan penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh dan memperbaiki sel
tubuh yang rusak,serta berperan juga dalam pembentukan tulang dan pertumbuhan
anak.

3.

Makan aneka ragam sayuran dan cukup buah.


Komsumsi sayur dan buah orang Indonesia belum bisa mencapai target 100%.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, tingkat kecukupan sayur adalah 93,5. Hasil
ini menurun karena pada tahun 2007 komsumsinya mencapai 93,6. Oleh karena
itu, mari komsumsi buah dan sayur agar target bisa tercapai 100%.
Mengkomsumsi sayur dan buah secara rutin sangat baik bagi tubuh karena sayur
dan buah banyak mengandung antioksidan, mineral, vitamin yang dapat mencegah
penuaan dini.

4.

Biasakan mengkomsumsi aneka ragam makanan sumber karbohidrat.


Selain

kita

dianjurkan

makan

dengan

seimbang,kita

juga

dianjurkan

mengkomsumsi berbagai jenis sumber karbohidrat, bisa digilir sesuai waktu


makan, atau tiap minggu. Karena setiap jenis karbohidrat berbeda kandungan serat
dan gulanya.Beras merah dan hitam sebenarnya lebih baik jika dibanding dengan
beras putih biasa,karena beras tersebut mengandung lebih banyak serat rendah
gula, cocok untuk penderita diabetes dan orang yang sedang berdiet, selain itu
beras hitam mengandung kandungan protein, kalium, antioksidan dan vitamin e
yang lebih tinggi dari jenis beras lainnya.
5.

Batasi mengkomsumsi makanan manis, asin dan berlemak tinggi.


Produk bakery and cake yang dilapisi krim dan coklat, camilan keripik-keripik,
fast food dll, memang harus dibatasi jumlah komsumsinya karena makanan
tersebut miskin zat gizi atau zat gizi yang terkandung di dlamnya tidak
beragam,hanya mengandung banyak kalori,lemak dan rendah protein. Hal tersebut
bisa memicu penyakit degeneratif ( jantung, stroke, hipertensi dll) di kemudian
hari.

6.

Biasakan sarapan

Sarapan sangat penting dilakukan karena sarapan merupakan makanan bagi otak
agar otak kita siap menjalani aktifitas kita sepanjang hari yang padat. Sarapan juga
bisa mencegah kelebihan berat badan karena bila kita tidak sarapan, kita akan
lapar dan cenderung melampiaskan lapar kita pada waktu makan siang, akibatnya
makan siang kita jadi tidak terkontrol dan memicu kelebihan berat badan.
7.

Minum air putih yang cukup dan aman.


Kita memang dianjurkan untuk minum air putih yang bersih dan aman min 8 gelas
sehari untuk mencegah tubuh agar tidak dehidrasi atau kekurangan air, karena air
diperlukan untuk mengedarkan berbagai zat gizi yang sudah diserap ke seluruh
tubuh kita.

8.

Biasakan membaca label pada kemasan makanan


Hal tersebut penting dilakukan, hal yang perlu kita cek jika membaca label
kemasan adalah, informasi gizi, dan tanggal kadaluarsa, karena tidak sedikit
supermaket atau pasar yang menjual makanan yang sudah keadaluarsa.

9.

Biasakan cuci tangan sebelum makan dengan air mengalir


Kebiasaan cuci tangan di Indonesia sudah mengalami peningkatan yang
signifikan, sebagian besar masyarakat sudah menyadari pentingnya mencuci
tangan sebelum makan. Hal itu dibuktikan dengan hasil Riskesdas tahun 2013
yang mencapai 47% yang dibandingkan dengan tahun 2007 yang masih 23,2%.

10.

Melakukan aktifitas fisik/ olahraga secara teratur dan mempertahankan berat


badan ideal.
Untuk menghilangkan tumpukan lemak di perut, pinggang, pinggul,paha dan
lengan atas serta mempertahankan berat badan sangatlah mudah, cukup lakukan
olahraga selama 30 menit saja 3-5 kali seminggu dengan pembagian, jogging
selama 10 menit, pengencangan bawah dan atas @10 menit.

D. Macam-Macam Zat Yang Termasuk Dalam Gizi


1.

Karbohidrat adalah zat-zat gizi yang diperoleh dari makanan. Fungsi


dari karbohidrat adalah sebagai sumber tenaga yang paling mudah untuk diurai,
juga sebagai zat pengahasil tenaga utama dalam tubuh. Oleh karena fungsinya
yang sedemikian penting maka jumlah asupan karbohidrat paling besar diantara
zat-zat gizi lainnya, yaitu 50-55%. Karbohidrat dapat dibagi menjadi 2, yaitu

Karbohidrat Kompleks (tepung, mie, roti, nasi, buah-buahan segar, dll) dan
Karbohidrat Sederhana ( gula, sirup, permen, coklat, dll). Cadangan karbohidrat
dalam tubuh disimpan dalam bentuk glikogen otot. Apabila saat beraktifitas
cadangan glikogen otot menurut akibat kekurangan karbohidrat, hal ini akan
menyebabkan mempercepat timbulnya kelelahan. Semakin berat bentuk
aktifitas/olahraga yang dilakukan, maka semakin besar pula kebutuhan
karbohidrat.
2.

Mineral, yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga terdapat


sebagai unsure bebas. Mineral adalah senyawa anorganik yang diperlukan tubuh
dalam jumlah sedikit. Fungsinya adalah untuk pembentukan jaringan tubuh dan
pengendali proses-proses fisiologik. Mineral dapat dibagi menjadi 2, yaitu
Macromineral (Kalsium, Posfor, Potassium, Chloride, Sodium, magnesium,
Sulfur) dan Mecromineral (Zat besi, Cu, Zinc, Selenium, Chromium). Jenis
mineral yang penting bagi atlet adalah Fe/zat besi ( pembentuk hemoglobin) dan
Kalsium (pembentukan tulang).

3.

Vitamin adalah senyawa organik yang berfungsi mengatur proses


metabolisme serta melindungi sel dari kerusakan. Sebagian besar vitamin
diperoleh dari mengkonsumsi makanan, hanya sebagian kecil yang dihasilkan
tubuh. Vitamin dapat digolongkan menjadi 2, yaitu vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A,D,E dan K) dan vitamin yang larut dalam air (kelompok

vitamin B dan C)
4.
Protein berfungsi untuk proses tumbuh kembang, mengganti sel tubuh
yang rusak, serta untuk perkembangan otot selama pembinaan latihan. Selain itu
protein dapat berfungsi sebagai sumber tenaga ketika cadangan karbohidrat
berkurang. Kebutuhan akan protein berkisar antara 15-20%. Sedangkan untuk
atlit

yang

berolahraga

ringan

1.0

gram/kg

BB/hari,

dan

berolahraga strength/endurance 1,2-1,6 gram/kg BB/hari. Asupan protein yang


seimbang akan menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh, namun apabila
asupannya berlebihan akan menambah beban fungsi hati dan ginjal. Protein yang
terbentuk dari senyawa selain karbon, Oksigen, dan Hydrogen yang juga
menngandung unsur Nitrogen.

5. Lipida atau lemak yang terbentuk dari rantai karbon , Oksigen, dan Hydrogen
pada proses metabolism tubuh. Komponen dasar lemak adalah trigliserida
(gliserol+asam lemak) lemak dapat dibagi menjadi 3, yaitu lemak yang terlihat
(mentega, lemak hewan), lemak yang tidak terlihat ( lemak daging, keju) dan
bahan makanan rendah lemak (susu skim, yoghurt). Sedangkan asam lemak
dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.

Lemak Nabati (asam lemak tak jenuh)

Terkandung dalam minyak wijen, minyak jagung, minyak zaitun, minyak


kacang, dll.
2.

Lemak Hewani(asam lemak jenuh/Kolesterol)

Terkandung dalam kuning telur, daging, dll. Konsumsi makanan yang


mengandung asam lemak jenuh dengan berlebihan akan memperbesar
resiko mengidap penyakit jantung koroner dan kanker. Kandungan energi
pada lemak 2 kali lebih besar daripada pada karbohidrat dan protein,
namun lebih sukar untuk diuraikan. Asupan per harinya berkisar antara
20-30%. Lemak memberi rasa, bentuk dan aroma pada makanan, serta
melarutkan vitamin (vitamin A,D,E dan K).
6.

Air, merupakan bagian terpenting dari setiap sel tubuh yang dapat
ditemukan pada hampir semua bahan makanan baik hewani maupun Perlu
diketahui pula bahwa dalam struktur tubuh manusia, air merupakan zat yang
lebih dominan sebagai pembangun struktur tubuh itu sendiri. Air adalah
kebutuhan tubuh no 2 setelah oksigen, saat berolahraga tubuh mengeluarkan
cairan dalam bentuk keringat. Rehidrasi sangat dibutuhkan untuk menjaga cairan
tubuh tetap seimbang. Sedangakan elektrolit adalah cairan dalam tubuh dalam
bentuk larutan, berfungsi sebagai penghantar rangsang saraf.

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002

DOKUMENTASI PENYULUHAN GIZI SEIMBANG

Anda mungkin juga menyukai