Kelas : IX-D
TENTANG P3K
Pengertian.
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara yang harus dilakukan
dengan segera yang diberikan oleh orang yang bukan ahlinya terhadap korban kecelakaan atau menderita suatu penyakit
secara mendadak sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari seorang ahli (dokter, petugas kesehatan di
Puskesmas/Rumah Sakit atau paramedik).
Upaya pertolongan yang dilakukan, bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa
pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat
korban.
Pemberian pertolongan harus secara cepat tepat dan benar dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat
kejadian.
Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi terjadinya bahaya pendarahan yang lebih parah, infeksi,
cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik
malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.
Dengan maksud dan tujuan tersebut maka perlu diperhatikan bahwa dalam memberikan pertolongan pertama jangan
sampai salah.
Untuk kepentingan tersebut, maka para anggota Pramuka perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang P3K, agar
dalam memberikan pertolongan pertama bisa cepat, tepat, dan benar. Untuk mewujudkan hal itu tentu para anggota
Pramuka harus melakukan latihan khusus di bawah asuhan para ahli.
1. Mengadakan diagnose.
2. Mencegah infeksi.
Cara-cara yang harus diperhatikan dalam memberikan P3K adalah sebagai berikut:
1. Perhatikanlah lebih dulu keadaan korban, apakah terjadi di jalan ramai, di dalam air atau didekat api, selanjutnya
perhatikan sebab kecelakaan itu, apakah karena tabrakan atau karena kepanasan sinar matahari atau sebab-sebab lain.
2. Kemudian perhatikan keadaan si penderita. Apakah dia mengalami shock, pingsan, mati suri, pendarahan hebat, atau
patah tulang.
4. Segeralah bawa ke dokter jika tidak mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertamanya.
5. Apabila korban meninggal pada saat itu, hendaknya anda memberitahukan kepada polisi dan keluarga korban.
Sementara mereka belum datang hendaknya anda menunggu si korban.
Tindakan paling awal adalah membebaskan jalan nafas dan mempertahankan saluran pernafasan, bila pernafasan berhenti
lakukan nafas buatan.
Perhatikan kedudukan/posisi orang yang mendapatkan kecelakaan itu, bagaimana keadaannya waktu mendapatkan
kecelakaan.
Dalam memberikan pertolongan harap tenang dan jangan tergesa-gesa dalam memindahkan penderita.
Usahakan agar penderita kecelakaan tetap dalam keadaan hangat, tenang dan tidak gelisah.
Untuk penderita yang pingsan, jangan diberi minum atau makanan yang encer.
5.Pembalut (Perban), umumnya digunakan untuk: menutup luka (kasa steril), melakukan tekanan pada pendarahan dan
mengikat bidai (spalk). Macam-macam pembalut: pembalut penutup, pembalut cepat, pembalut penahan, dan pembalut
gulung.
6.Kain segi tiga, kegunaannya antara lain adalah: menggantungkan tangan, menahan pembalut penutup, mengistirahatkan
bagian badan yang sakit, mengikat bidai ( spalk ).
7.Kapas.
8.Plester.
9.Gunting.
10.Pincet.
11.Bidai atau spalk, digunakan untuk menolong orang yang menderita patah tulang tungkai atau lengan.
12.Tandu ( Brankar ), digunakan untuk membawa korban, baik ke tempat yang aman, ke rumah sakit, ke Puskesmas,
maupun ke dokter.