2.3.1 Pengertian dan Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau petugas kesehatan. Pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanya berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban. Tujuannya yaitu mencegah kematian, mencegah cacat yang lebih berat, mencegah infeksi, mengurangi rasa sakit dan rasa takut. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan hingga menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan dilakukan tidak baik dan benar akan memperburuk kondisi akibat kecelakaan hingga membunuh korban. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dilakukan dengan sikap tenang (tidak panik), harus dilakukan tidak tergesa-gesa, perhatikan si korban, lakukan tindakan secara hati-hati, perhatikan pernapasan si korban. Misalnya napas tersengal- sengal, napas terganggu, atau pernapasan terhenti, hentikan pendarahan apabila terjadi, karena apabila tidak segera dilakukan akan menimbulkan kematian, lakukan tindakan penyelamatan dengan cepat, tepat, dan hati-hati, perhatikan pertolongan secara cepat dan tepat pada diri si korban yang membahayakan tubuh korban. Dalam melakukan tindakan P3K, pihak penolong perlu memiliki alat dan bahan yang digunakan untuk menangani luka yang dialami oleh korban dengan sesegera mungkin. Biasanya alat dan bahan ini diletakkan di dalam kotak yang disebut kotak P3K. Kotak ini berukuran tidak terlalu besar. Sehingga bisa dianggap cukup cocok untuk dibawa dalam perjalanan. Karena manusia tidak tahu kecelakaan yang akan menimpanya. P3K bisa dilakukan oleh orang awam sekali pun, sebelum ditangani langsung oleh ahli (Anggraini., dkk, 2018). 2.3.2 Dasar Hukum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Dasar hukum mengenai pertolongan pertama belum diatur secara khusus, namun umumnya merujuk pada pasal 531 KUHP yang menyebutkan bahwa “Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya, sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau dendan sebanyak-banyaknya Rp.4.500. Jika orang yang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan KUHP 45, 187, 304s, 478, 535,566”. Dalam pelaksanaan pertolongan pertama dapat beberapa tujuan, diantaranya ialah sebagai berikut : 1. Menyelamatkan Jiwa Penderita 2. Mencegah kecacatan 3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Dalam pertolongan pertama terdapat pelaku pertolongan pertama yang artinya ialah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam kemampuan medis dasar. Kewajiban pelaku pertolongan pertama menurut Admin (2018) antara lain : 1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di sekitarnya 2. Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan, kerumunan massa maupun bangunan 3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawanya 4. Meminta bantuan ataupun rujukan apabila diperlukan 5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban 6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya 7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita 8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat, 9. Memperiapkan penderita untuk ditransportasikan. 2.3.3 Obat-Obatan dan Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Jenis Obat-Obatan dalam kotak P3K menurut Nugroho (2021), yaitu : 1. Obat Penghilang Rasa Sakit Beberapa jenis obat penghilang rasa sakit antara lain balsem, minyak kayu putih, dan minyak angin. Adapun cara penggunaannya dengan mengusapkan atau dioleskan pada dada, kening, leher dan perut, atau bisa dengan cara dihirup. Kegunaan atau manfaat yang ditimbulkan antara lain memberi rasa segar, menghilangkan rasa sakit, melonggarkan pernapasan atau menghangatkan tubuh. 2. Obat Luka Bakar Jenis obat luka bakar adalah salep minyak ikan. Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan salep ke permukaan luka bakar. Manfaat yang ditimbulkan pada luka bakar yang kecil dan ringan sangat efektif dan cepat menyembuhkan. 3. Obat Luka Ringan Jenis obat pada luka ringan ialah Iodin povidon. Cara penggunaannya dengan membersihkan luka dengan obat pencuci luka terlebih dahulu, kemudian oleskan obat. Manfaat atau kegunaannya adalah mempercepat penyembuhan pada luka yang ringan, seperti tersayat benda tajam dan menghindarkan luka dari kotoran agar tidak infeksi. 4. Obat Penyadar Orang Pingsan Jenis obat pada luka ringan ialah amoniak cair 25 persen dan Eau de cologne. Cara penggunaannya dengan membasahi kapas dengan Amoniak atau Eau de cologne. Kemudian dekatkan kapas atau berikan pada hidung korban untuk dihirup sampai korban sadar. 5. Obat Pencuci Luka Jenis obat pada luka ringan yang bisa digunakan ialah larutan antiseptik, alkohol 70 persen, dan boorwater (larutan boric). Adapun punggunaannya dengan cara membasahi kapas dengan larutan antiseptik, alkohol atau boorwater. Peralatan dalam kotak P3K menurut Health (2021), yaitu : 1. Sarung tangan steril Benda ini dibutuhkan untuk mencegah tercampurnya bakteri atau virus ketika kamu sedang memberikan perawatan pada korban. Fungsi lainnya adalah untuk mencegah terjadinya infeksi silang dan penularan kuman dari dan ke pemberi bantuan. Upayakan untuk menggunakan sarung tangan sekali pakai atau disposible yang terbuat dari latex atau karet alami. Umumnya, sarung tangan jenis ini pulalah yang sering digunakan Dokter untuk memeriksa pasien, kebutuhan laboratorium, operasi kecil, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan-kebutuhan medis lainnya. 2. Kasa steril Usai membersihkan dan mengobati sebuah luka, kamu akan membutuhkan kasa steril untuk menutup luka yang telah dibersihkan tersebut. Pastikan benda ini juga selalu ada dalam kotak P3K. 3. Perban dan perekat Perban digunakan untuk menutup luka. Namun karena sifatnya tidak lengket, perban membutuhkan perekat untuk menutup luka secara sempurna. Perlu diketahui pula bahwa tidak semua jenis luka diberikan perban. Pastikan luka atau cedera yang akan kamu obati apakah sesuai untuk diberi perban atau tidak. 4. Gunting Gunting diperlukan pada berbagai kondisi seperti untuk memotong perekat atau perban. Fungsi lainnya yaitu menggunting pakaian seseorang sehingga penanganan lukanya akan lebih mudah. 5. Senter Senter digunakan untuk pendeteksian cedera yang berada di area gelap. Misalkan seperti lubang hidung, tenggorokan, dan juga lubang telinga. 6. Pinset Pinset untuk mengambil berbagai objek asing yang ukurannya kecil di dalam tubuh seperti serpihan kayu, duri, dan lainnya. 7. Buku panduan Setiap obat memiliki porsi yang tepat untuk diberikan pada penderita. Meski terkesan remeh, buku panduan juga tentu sangat membantu bagi seseorang yang baru pertama kali memberikan penanganan pada korban luka. Adanya buku panduan penggunaan obat-obatan dalam kotak P3K tidak hanya bermanfaat untuk membantu pemberi bantuan dalam meminimalisir kesalahan, tapi juga menyelamatkan korban dengan memberikan porsi obat yang sesuai dengan kondisi luka korban. 2.3.4 Tindakan dan Prinsip Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam P3K menurut Nugroho (2021), yaitu : 1. Panggil dokter secepat mungkin, bila dokter tak segera datang langsung antar korban segera ke rumah sakit 2. Hentikan perdarahan 3. Mencegah dan mengatasi syok atau gangguan keadaan umum yang lainnya 4. Mencegah infeksi pada korban Prinsip-prinsip atau sikap saat melakukan usaha pertolongan pertama pada kecelakaan menurut Sujarwadi, dkk (2021), yaitu : 1. Bersikap tenang dan tidak panik 2. Berikan pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat 3. Sebelum mengetahui berat ringannya cedera yang dialami, jangan cepat-cepat memindahkan atau menggeser korban 4. Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya, sebab dapat membuat korban menjadi panik 5. Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya segera dibawa ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas untuk penanganan selanjutnya 2.3.5 Kesalahan Saat Memberikan P3K Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K - Pengertian P3K adalah bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan, sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar, yaitu suatu tindakan perawatan yang didasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam khusus yang dilatih memberikan pertolongan pertama. Kesalahan yang sering terjadi dalam tindakan P3K menurut Christopher P. Holstege, M.D. dalam Rukmana (2020) yang sering kita lakukan adalah : 1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa. Menoreh luka bisa memutuskan tendon, urat syaraf dan meningkatkan resiko terkena infeksi. Sebaiknya cukup buat ikatan pada luka dengan disertai bidai atau ranting lalu segera bawa ke rumah sakit. 2. Mengoles mentega pada luka bakar. Tindakan tersebut dapat menyulitkan tindakan lebih lanjut oleh dokter dan menngkatkan resiko terkena infeksi pada luka bakar. Cukup dinginkan luka dengan air dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya dengan kain bersih. Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh. Luka bakar dengan kondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke rumah sakit. 3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan. Tindakan tersebut bisa menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka dan sekitar luka. Tindakan yang benar untuk menghentikan pendarahan adalah menutup luka langsung dengan kain kasa atau kain yang bersih kemudian dibalut dengan rapi dan cukup kencang. Bawa segera ke rumah sakit apabila pendarahan tidak berhenti, luka tetap menganga, terinfeksi atau luka disebabkan oleh gigitan hewan berbisa. 4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang. Tindakan tersebut berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat proses penyembuhan menjadi makin lama. Tindakan yang benar adalah dengan meletakan es pada bagian tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama 10 menit dan biarkan tanpa es selama 10 menit dan seterusnya setiap 10 menit. Lakukan hal tersebut selama 1-2 hari. 5. Memindahkan korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain. Tindakan tersebut malah berpotensi menebabka luka lebih arah. Pada kasus kecelakaan sepeda motor, membuka helm korban malah berpotensi menyebabkan lumpuh atau bahan kematian. Apabla kondisi mobil/motor yang mengalami kecelakaan tersebut tidak terbakar atau kondisi berbahaya lainnya, biarkan korban hingga datangnya tim medis. 6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata. Tindakan tersebut bisa menyebabkan luka pada mata. Tindakan yang benar adalah dengan mencuci mata melalui air yang mengalir. 7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai membeku, terkadang langsung direndam pada air panas. Tindakan tersebut bisa menyebabkan hal yang membahayakan tubuh. Tidakan yang benar adalah cukup dengan mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan uap yang kering. DAFTAR PUSTAKA Admin. (2018). Dasar Hukum P3K. Occupational Health and Safety Services. [Diakses 27 Agustus 2022] https://www.trainingp3k.com/dasar-hukum-p3k/ Anggraini, N.A., dkk. (2018). Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pada Masyarakat di Kelurahan Dandangan. Journal of Community Engagement in Health, 1(2), p. 21-24. [Diakses 27 Agustus 2022] https://www.jceh.org/index.php/JCEH/article/view/10/16 Health, I. (2021). Benda yang Wajib Ada Dalam Kotak P3K. [Diakses 27 Agustus 2022] https://izihealth.com/blog/1634554129-intip-benda-benda-wajib-ada-dalam-kotak- p3k-dan-fungsinya Nugroho, F.T. (2021). Pengertian P3K, Tujuan, Tahapan, Prinsip, Jenis Obat, dan Peralatan yang Diperlukan. [Diakses 27 Agustus 2022]. https://www.bola.com/ragam/read/4731443/pengertian-p3k-tujuan-tahapan-prinsip- jenis-obat-dan-peralatan-yang-diperlukan Rukmana, F. (2020). Makalah Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). [Diakses 27 Agustus 2022] https://www.academia.edu/36228690/Makalah_Pertolongan_Pertama_Pada_Kecelaka an_P3K Sujarwadi, M., dkk. (2021). Pemberdayaan Guru Pembina PMR dan Santri Melalui Pelatihan Pertologan Pertama pada Kecelakaan Kerja (P3K). Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 4(5), p. 1237-1242. [Diakses 27 Agustus 2022] https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/csj/article/view/4205/2956