Anda di halaman 1dari 13

PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

DISUSUN OLEH :
YOEL FERDINAND MARPAUNG

XII MIPA 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
karena saya sudah menyelesaikan Makala PMR kelas XII MIPA 5 Makala ini
disusun berdasarkan Laporan yang dikerjakan dan di analisis dalam kaitannya
mengenai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Diharapkan pembaca dapat
menambah wawasan ilmu dari Makala ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepadak kakak pembina, orang tua dan
semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi
sehingga makala ini dapat terselesaikan.

Diharapkan, proposal ini dapat membantu dan memahami materi mengenai


Pertlongan Pertama pada Kecelakaan lebih dalam. Saya selaku penulis masih
jauh dalam penyampaian materi. Saya mengharapkan kritik dan saran agar dapat
membuat makala ini menjadi lebih baik dan lebih bagus lagi.

Tenggarong, Oktober 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertolongan pertama atau disingkat dengan PP adalah pemberian pertolongan
dengan segera kepada korban yang mengalami sakit, cedera atau kecelakaan
secara mendadak sebelum korban dibawa ketempat rujukan (fasilitas kesehatan
terdekat seperti puskesmas, rumah sakit, dll). Tindakan pertolongan pertama ini
penting karena dapat menyelamatkan jiwa penderita agar tidak meninggal di
tempat, mencegah terjadinya cacat, serta memberikan rasa nyaman dan
membantu proses penyembuhan. Sedangkan pelaku pertolongan pertama adalah
penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, memiliki kemampuan dan
terlatih dalam penanganan medis dasar atau kedaruratan.

Pertolongan Pertama pada Kecelakan (P3K) tidak hanya merupakan


pengetahuan, tetapi juga meliputi keterampilan, karena jika kita hanya
memahami teorinya saja tanpa adanya praktek, maka ilmu yang kita dapatkan
akan kurang efektif untuk digunakan, karena mental kita belum sepenuhnya
terlatih untuk menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya, jika kita langsung
terjun ke lapangan tanpa mempelajari dan memahami teorinya dengan baik,
kemungkinan besar kita akan melakukan tindakan yang salah pada korban.

Maka dari itu, diperlukan tindakan pertolongan dan perawatan sementara


terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih
sempurna dari dokter atau paramedik. Tindakan ini disebut Pertolongan Pertama.
Pertolongan Pertama ini dapat dilakukan oleh orang yang beradadi dekat korban
atau keluarga penderita tersebut. Berdasarkan hal yang sudah dijabarkan di atas,
pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas mengenai Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa ketika melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan harus
menggunakan Alat Pelindung Diri?
2. Siapa saja yang dapat menjadi pelaku Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan?
3. Apakah yang di maksud pertolongan pertama pada kecelakaan?

C. Tujuan
1. Mencegah terjadinya kesalahan saat memberi pertolongan jika terjadi
kecelakaan dan mencegah penurunan kondisi badan atau cacat.
2. Meminimalisir kesalahan yang terjadi Saat melakukan pertolongan pertama
pada kecelakaan.

D.Manfaat
1. Manfaaat bagi penulis
Dengan adanya penulisan makalah ini, saya dapat memberikan pengetahuan
tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan yang saya ketahui dan juga
sebagai penulis, saya dapat menambah wawasan dengan mencari informasi baru
Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan tersebut.

2. Manfaat bagi penulis


Manfaatnya yaitu, dapat menambah wawasan mengenai pertolongan pertama
pada kecelakaan serta menambah sebuah pengetahuan yang baru.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Dasar Hukum Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan
Pengertian pertolongan pertama merupakan Suatu cara untuk memberikan
pertolongan segera kepada penderita sakit ataupun cedera (kecelakaan) yang
memerlukan penanganan medis Dasar. Sedangkan pengertian medis dasar ialah
tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dimiliki oleh orang awam atau
orang awam yang terlatih secara khusus. Di Indonesia dasar hukum tentang
Pertolongan Pertama dan Pelakunya belum tersusun secara baik layaknya di beberapa
negara-negara maju. Namun, dalam perundang-undangan yang berada di Indonesia
memiliki beberapa pasal yang mencakup aspek tersebut sehingga dapat dijadikan
sebagai landasan atau dasar hukum dalam melakukan Pertolongan Pertama.

Pasal-pasalnya yaitu :

1. pasal 531 KUHP yang menyebutkan bahwa Barang siapa menyaksikan


sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau
mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan mengawatirkan, bahwa ia
sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya
tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang
perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304s, 478,
535, 566. KUHP ini berlaku bila pelaku pertolongan pertama dapat
melakukan pertolongan tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan orang
lain.

2. Pasal 322 KUHP :

 "Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang wajib


disimpannya oleh karena jabatannya atau pekerjaannya baik yang
sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya
Sembilan ribu rupiah."
 "Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu
hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu."

B. Hal yang Harus Diketahui Penolong


Kepercayaan diri sangat diperlukan ketika melakukan pertolongan pertama.
Keadaan
yang sering dirasakan oleh seorang penolong adalah sebagai berikut:
1. Orang-orang atau penderita sendiri datang meminta pertolongan
(dengan mendadak).
2. Anda pikir keadaan penderita itu parah dan perlu pertolongan
segera, tapi anda tidak tahu harus berbuat apa.
3. Peralatan yang anda bawa tersedia sangat minim.
4. Tidak ada orang lain yang bisa diharapkan bertanggung jawab untuk
memberikan pertolongan pada saat itu.
Ketika hal ini terjadi dan sipenolong yang kurang berpengalaman akan
menajdi kebingungan. Akibatnya, pertolongan yang dilakukan tidak bisa
dilakukan secara maksimal.Oleh karena itu hal yang perlu dilakukan oleh
penolong adalah jangan bingung dan tetap tenang walau dalam keadaan
bagaimanapun.

C. Persetujuan Tindakan Pertolongan Pertama :


Ada dua bentuk persetujuan bagi penolong untuk melakukan tindakan
penolongan, yaitu :

1. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat


Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar
atau normal.
2. Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis oleh
penderita itu sendiri.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Melakukan Pertolongan Pertama pada


Kecelakaan
Pertolongan pertama adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang
yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum
mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Tujuan utama pertolongan pertama
adalah untuk :

a. Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut


b. Membuat keadaan penderita tetap stabil
c. Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas
Menghindarkan kecacatan yang lebih parah.

B. Alat Pelindung Diri yang Harus Disiapkan


Sebagai pelaku Pertolongan Pertama, disamping mengutamakan keselamatan
korban, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri sendiri karena itu, kita
memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD). APD digunakan agar saat kita
menolong korban, kita tidak tertular penyakit karena darah dan semua cairan
tubuh bisa menularkan penyakit. APD yang biasanya digunakan adalah :

a. Sarung tangan lateks


b. Masker medis
c. Kacamata pelindung
Selain APD, dalam melakukan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
kita juga memerlukan beberapa peralatan. Misalnya :
a. Kasa steril
b. Pembalut gulung / perban
c. Pembalut perekat / plester
d. Gunting pembalut
e. Bidai
f. Pinset
g. Senter
h. Selimut
i. Alkohol 70%
j. Kapas
k. Tandu

C. Hal yang Harus Dilakukan ketika Menemukan Korban


1. Penilaian Keadaan
2. Penilaian Dini
3. Pemeriksaan Fisik
4. Riwayat Penderita
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan adalah tindakan yang dilakukan oleh
seseorang yang mengetahui tindakan medis dasar, akan tetapi pertolongan pertama
hanyalah bersifat sementara dan korban harus tetap dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan pertolongan yang lebih baik dari dokter atau paramedic.

B. Saran
Perlu diperhatikan sebagai penolong tidak hanya cukup jika mempelajari materi
saja, tetapi kita perlu melakukan praktek sehingga kita dapat meminimalisir cedera
yang terjadi pada korban dan tidak menambah rasa sakit korban. Saat melakukan
Pertolongan Pertama pada kecelakaan, terkadang tanpa disadari si penolong
kadang melakukan sedikit kesalahan dan kesalahan tersebut sebisa mungkin harus
kita hindari.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai