Ingat Dosa! Biasakan mencantumkan link sumber jika kita mengutip artikel dari karya orang lain dan
silahkan join this site apabila anda memang memahami sebuah kata menghargai dan
menghormati http://pmr-smabhatig.blogspot.com/2012/04/pengertian-pertolongan-
pertama.html#ixzz48SNcmTyw
Pasal 531 KUHP ini berlaku bila pelaku pertolongan pertama dapat melakukan
pertolongan tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain.
b. "Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat
dituntut atas pengaduan orang itu."
Pasal 322 KUHP ini mengatur tentang kerahasiaan medis korban yang ditolong.
Dengan adanya kedua landasan hukum di atas, baik yang mengatur tentang
kewajiban melakukan pertolongan dan juga hak korban yang ditolong maka setiap
pelaku hendaknya selalu bertindak sesuai dengan prosedur penatalaksanaan
pertolongan pertama agar si pelaku tidak terjerat hukum (padahal dia bermaksud
mulia) dan si korban dapat diselamatkan.
Persetujuan Pertolongan
Saat memberikan pertolongan sangat penting untuk meminta izin kepada korban terlebih dahulu atau kepada
keluarga, orang disekitar bila korban tidak sadar. Ada 2 macam izin yang dikenal dalam pertolongan pertama :
1. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat (Implied Consent), Persetujuan yang diberikan pendarita
sadar dengan cara memberikan isyarat, atau penderita tidak sadar, atau pada anak kecil yang tidak mampu
atau dianggap tidak mampu memberikan persetujuan
2. Pesetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent), Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun
tulisan oleh penderita.
Ingat Dosa! Biasakan mencantumkan link sumber jika kita mengutip artikel dari karya orang lain dan
silahkan join this site apabila anda memang memahami sebuah kata menghargai dan
menghormati http://pmr-smabhatig.blogspot.com/2012/04/dasar-hukum-pertolongan-pertama-
dan.html#ixzz48SNxZnT2
Kecelakaan atau pun kejadiaan yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dimana
saja, entah itu di rumah, sekolah, jalan raya, tempat kerja, bisa pagi, siang, sore ataupun
malam. Hal ini juga dapat menimpa siapa saja, apakah seorang anak bayi, kakek atau
nenek, laki-laki dewasa atau wanita yang dapat berupa suatu insiden kecil atau juga suatu
bencana besar yang menimpa korban dalam jumlah banyak.
Nah jika seandainya terjadi hal tersebut, sebagai pelaku Pertolongan Pertama ada beberapa
hal yang wajib anda lakukan agar korban yang anda tolong upaya pertolongan yang
maksimal, yaitu:
Kita tidak akan mampu memberikan pertolongan bila sebagai penolong kita sudah
mengalami cedera sebelum mencapai korban atau pada saat sedang menolong korban,
sehingga keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas. Masalah keselamatan mencakup
bahaya dari orang-orang sekitar, hewan, bangunan yang tidak stabil, api, ledakan dan
lainnya. Berhati-hatilah selalu supaya selamat. Orang-orang yang berada disekitar suatu
kejadian sering hanya menginginkan agar korban segera dibawa ke fasilitas kesehatan
secepat mungkin tanpa mempertimbangkan keadaan, bahkan bisa saja mereka tidak
memberikan kesempatan kepada anda untuk memberikan pertolongan di tempat kejadian
tersebut.
Kewajiban kedua anda sebagai penolong adalah anda harus mampu untuk menjangkau
korban, baik dalam kendaraan, ditengah kerumunan masa, atau ketika terperangkap di
dalam bangunan. Dalam kasus kecelakaan atau musibah ada kemungkinan anda sebagai
penolong harus memindahkan korban yang satu guna dapat menjangkau korban lain yang
lebih parah. Namun satu hal yang selalu harus anda ingat, keselamatan (para) penolong
selalu nomor satu, jangan berupaya melampaui batas kemampuan.
Ingatlah bahwa sebagai penolong, keberadaan anda untuk menyelamatkan nyawa, maka
selayaknyalah anda mampu mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa.
Lakukan penilaian dini terhadap korban dan cari masalah yang sedang dialami korban, dan
segera berikan Pertolongan Pertama. Masalah yang dialami korban dapat anda peroleh dari
informasi di tempat kejadian, saksi, korban itu sendiri atau dengan memeriksa keadaan
serta penilaian korban. Dengan informasi ini anda dapat memberikan pertolongan sesuai
dengan kemampuan dan wewenang anda. Pertolongan Pertama dapat sederhana saja
seperti menenangkan korban, atau juga kompleks dan rumit seperti memberikan Bantuan
Hidup Dasar.
Jika anda merupakan orang kedua atau tim kedua yang tiba dilokasi kecelakaan atau
bencana, maka menjadi kewajiban anda untuk membantu orang atau tim yang sudah ada
sesuai dengan keadaan.
Pengangkatan atau pemindahan korban hanya dilakukan bila perlu. Jangan sampai
tindakan ini mengakibatkan cedera yang baru.
Kesembilan Kewajiban di atas dapat berjalan dengan baik, jika anda sebagai pelaku
Pertolongan Pertama juga telah memiliki kualifikasi sebagai seorang pelaku Pertolongan
Pertama. Adapun kualifikasi yang harus dimiliki tersebut adalah:
b. Berlaku Profesional.
c. Kematangan Emosi.
d. Kemampuan Bersosialisasi.
e. Kemampuan Nyata Terukur sesuai Sertifikasi.
Ingat Dosa! Biasakan mencantumkan link sumber jika kita mengutip artikel dari karya orang lain dan
silahkan join this site apabila anda memang memahami sebuah kata menghargai dan
menghormati http://pmr-smabhatig.blogspot.com/2012/04/kewajiban-pelaku-pertolongan-
pertama.html#ixzz48SO8jdNq
Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pelaku Pertolongan Pertama, tentunya kita
memerlukan beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini dapat dibagi menjadi menjadi
dua kategori, yang pertama yaitu peralatan perlindungan diri atau yang lebih dikenal dengan
Alat Perlindungan Diri (APD) dan yang kedua adalah peralatan Pertolongan Pertama untuk
melakukan tugas.
Sebagai pelaku Pertolongan Pertama, seseorang sangat rentan atau akan dengan mudah
terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh dari seorang korban yang mungkin dapat
menyebabkan pelaku Pertolongan Pertama tersebut tertular oleh penyakit. Sebagai contoh
beberapa penyakit yang dapat menular diantaranya adalah Hepatitis, TBC, HIV dan AIDS.
Selain itu, APD juga berfungsi untuk mencegah penolong mengalami luka atau cedera
dalam melakukan tugasnya.
2. Kacamata Pelindung
3. Baju Pelindung
4. Masker Penolong
5. Masker Resusitasi
6. Helm
Catatan : Alat Pelindung Diri (APD) minimal bagi seorang pelaku Pertolongan
Pertama adalah sarung tangan dan masker Resusitasi.
Pemakaian APD tidak sepenuhnya dapat melindungi penolong. Ada beberapa tindakan lain
yang harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yaitu:
1. Mencuci Tangan
2. Membersihkan Peralatan
1. Penutup Luka
- Kasa Steril
- Bantalan Kasa
2. Pembalut, contoh:
- Alkohol 70%
- Boorwater
- Bidai
7. Pinset
8. Senter
9. Kapas
10. Selimut
13. Oksigen
15. Tandu
Semua Peralatan diatas kecuali yang berukuran besar, dapat dimasukkan ke dalam
tas atau sejenisnya. Daftar peralatan di atas tidaklah harus selalu sama, dapat bervariasi
tergantung dari kemampuan penolong dan juga ketersediaan peralatan tersebut.
Ingat Dosa! Biasakan mencantumkan link sumber jika kita mengutip artikel dari karya orang lain dan
silahkan join this site apabila anda memang memahami sebuah kata menghargai dan
menghormati http://pmr-smabhatig.blogspot.com/2012/04/peralatan-dasar-pelaku-
pertolongan.html#ixzz48SOHr200