Materi
“Materi-materi yang terdapat di dalam rangkuman ini saling melengkapi dengan PDF
Materi PP PMR Wira dan PPTnya.”
Jadi pertolongan pertama itu tetaplah berpedoman pada ilmu kedokteran, walaupun apa
yang dikuasai dalam pertolongan pertama masihlah jauh lebih dangkal dibanding apa yang
dikuasai oleh tenaga medis.
d. Tujuan PP
- Menyelamatkan jiwa penderita.
- Mencegah cacat.
- Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.
2. APD
Adalah apa yang kita kenakan dalam melakukan pertolongan pertama demi tetap juga
menjaga keselamatan diri kita sendiri.
Mengapa menggunakan apd?
Karena segala cairan tubuh manusia itu dapat menularkan penyakit (membahayakan
penolong).
Contoh APD :
Masker medis
Sarung tangan lateks
Kacamata pelindung
KOTAK P3K : adalah kotak berisi peralatan serta bahan yang diperlukan untuk
pertolongan pertama. Isi umum dari sebuah kotak P3K meliputi :
3. ANATOMI DAN FAAL DASAR
a. Anatomi : Anatomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari atau membahas tentang
bentuk & rangka pada tubuh manusia.
b. Faal dasar/ ilmu faal (fisiologi) : Ilmu yang mempelajari fungsi bagian dari alat
atau jaringan tubuh
poin penting : anatomi adalah cara membagi, cara kita mengetahui letak nama dan sususnan
tubuh manusia. Lalu faa dasar adalah cara kita memahami sebenarnya apa fungsi dari
berbagai bagian tubuh manusia.
Contoh kasus apabila seorang penolong tidak mengetahui anatomi dan faal dasar.
Misal ada seorang korban kecelakaan yang dari saksi diketahui mengalami patah tulang di tangan.
- Apabila si penolong tidak tahu anatomi,
ia tidak akan tau yang mana itu, bagian yang disebut tangan. (bisa saja ia mengira kepala adalah
tangan)
- Lalu apabila si penolong tidak tahu mengenai faal dasar,
apa fungsi tangan dan bagaimana karakteristik nya? (tangan merupakan anggota gerak, berguna
untuk memegang dll) maka karena tidak tahu bisa saja ia justru salah memberikan penanganan.
(contoh :salah cara dalam melakukan pembidaian, bidai yang dipasang tidak melewati 2 sendi
yang berbatasan. karena tidak mengetahui bahwa tangan itu banak memiliki fungsi gerak
sehingga harus dibidai melewati 2 sendi agar mecegah pergerakan tangan)
Posisi anatomis : posisi saat tubuh berdiri tegak lurus menghadap ke depan dan kedua tangan
berada lurus di samping badan (seperti di gambar bawah)
Berdasarkan posisi anatomis, tubuh manusia dibagi menggunakan bidang anatomis.
Bidang anatomis terbagi menjadi 3 :
o Bidang medial : garis khayal yang letaknya di tengah tubuh yang arahnya
horizontal (di gambar panah warna biru). Tubuh dibagi menjadi atas
(superior)dan bawah (inferior)
o Bidang transversal (panah warna hujau) : garis khayal yang letaknya vertikal di
depan tubuh, membagi tubuh menjadi kiri dan kanan
o Bidang frontal (panah warna kuning) : garis yang letaknya di samping tubuh
sehingga membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
o
4. PENILAIAN KORBAN
Adalah hal yang pertama dilakukan saat pertama kali tiba ditempat kejadian untuk
memberikan gambaran bagaimana harus melakukan pertolongan pertama yang tepat.
Meliputii:
apa yang terjadi?
siapa yang menjadi korban?
bagaimana dan mengapa kejadiannya dapat terjadi?
apa pertolongan yang tepat?
bagaimana kita melakukan pertolongannya?
Contoh kasus pada saat terjadi kecelakaan di jalan raya yang ramai, terdapat korban yang
memerlukan Pertolongan pertama, pastikan dulu aman diri. Apakah jika saya seorang
penolong ini memungkinkan memberikan pertolongan pertama kepada korban, tanpa
membahayakan diri saya sendiri? Lalu aman tempat, pada sebuah jalan raya (tempat
kasus ini terjadi), relatif tidak aman jika saya melakukan pertolongan pertama langsung di
sini. Lalu aman korban, apabila saya langsung memberikan pertolongan pertama di sini
(jalan raya yang ramai) apa itu aman untuk korban?
Jawabannya dalam kasus ini tentu tidak. Melakukan pertolongan pertama di jalan raya
berbahaya dari segi diri, tempat, dan si korbannya. Maka melalui 3A ini, seorang
penolong mengusahakan bagaimana ia mencari solusi agar syarat 3A terpenuhi:
mengevakuasi korban ke tempat yg aman dan setelah itu baru melakukan pertolongan
pertama.
II. Perkenalkan diri apabila memungkinkan & minta izin
Mengapa harus memperkenalkan diri? Agar semisal apabila korbannya
sadar, ia tidak kaget kepada orang yang secara tiba-tiba tanpa persetujuan
melakukan sesuau (memberi pertolongan) pada dirinya. Apabila korban
tidak sadar bisa memperkenalkan diri kepada warga atau orang disekitar
kejadian bahwa kita, (nama) dan meminta izin ingin memberikan
pertolongan pertama.
III. Mencari informasi tentang kejadian yang menimpa korban
Mengapa perlu? Tentu perlu. Hal ini agar kita juga bisa mendapat
gambaran lebih akurat dalam memberikan pertolongan pertama.
b. Penilaian dini
Menilai secara garis besar (apa kasus korban, bagaimana kondisi korban sekarang)
I. Menilai kesan umum (kesan apa kasus yang dialami)
Kasus yang terjadi pada korban dapat diidentifikasi sebagai kasus medis
atau kasus trauma.
Kasus medis : kasus yang terjadi tanpa riwayat ruda-
paksa(kecelakaan). Lebih seperti tiba-tiba begitu saja korban
mengalami hal yang demikian. Contoh kasus medis : pingsan
(termasuk ke dalam kedaruratan medis), mimisan dan asma.
Detil penjelasan kasus mimisan dan asma
Mimisan
Adalah saat Kondisi udara kering, sehingga menyebabkan
pembuluh darah halus di dalam hidung pecah, sehingga terjadi
perdarahan.
PENANGANAN :
1. Duduk tegak dan jangan berbaring. (agar darah dapat keluar
semuanya. Karena apabila darah dengan sengaja dibiarkan dan
ditahan agar tidak mengalir keluar, maka dapat menyumbat
saluran pernapasan dan berakibat ha fatal selanjutnya)
2. Condongkan tubuh ke depan.
3. Pencet hidung selama 10 – 15 menit dan bernapaslah melalui
mulut.
4. Kompres pangkal hidung/tekuk bagian belakang leher dengan
kompres dingin.
Asma
Kondisi saluran pernapasan yang bengkak, menyempit dan
menghsilkan lendir sehingga meyebabkan sesak napas. Dapat
terjadi pada seseorang yang memang telah mengidap penyakit ini
(penyakit turunan) biasanya dipicu kelelahan, cemas berlebih
ataupun alergi debu.
PENANGANAN :
1. Beri ruang, hindari kerumunan.
2. Duduk tenang dan atur napas secara perlahan dengan stabil.
3. Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap30-60 detik,
maksimal 10 semprotan.
4. Hubungi ambulans jika belum juga membaik, sembari ulangi
langkah sebelumnya.
Tujuannya dilakukan hal ini agar napas korban menjadi lebih lancar
V. Menilai denyut nadi
Biasanya menilai denyut nadi dilakukan dengan bantuan jam tangan.
Hitung dalam satu menit apakah frekuensi denyut nadi korban normal atau
tidak
Saat ada termometer, suhu tubuh korban normal adalah 36,5-37,5 derajat
celcius.
Jika kurang atau lebih dari itu, bisa dicurigai kalau ada kasus medis
maupun trauma yang mungkin terjadi pada korban.
c. Penilaian fisik
Setelah melakukan penilaian dini, lakukan penilaian fisik.
Yaitu : Memeriksa setiap tubuh korban secara berurutan dengan cara meraba,
bertujuan untuk mengecek apakah terdapat PLNB
PLNB = Perubahan Luka Nyeri Bengkak
•Bengkak
4. Terkilir otot (strain)
Mengapa bisa terjadi?
karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot
tertentu.
Sering terjadi pada cedera olahraga yang :
- Latihan peregangan tidah cukup
- Latihan peregangan tidak benar
- Teregang melampaui kemampuan
- Gerakan yang tidak benar
Bagaimana gejalanya?
• Memar
• Nyeri saat bergerak
• Nyeri saat ditekan
• Bengkak
Bagaimana menagani cedera sistem otot dan rangka???
Lakukan pembidaian!
PEMBIDAIAN
Merupakan suatu tindakan memfiksasi atau mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera,
dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator / imobilisator.
Bertujuan untuk :
2. Mengurangi nyeri
PRINSIP
7. LUKA BAKAR
Semua cedera karena
paparan suhu tinggi
PENYEBAB:
1. Panas (Suhu Diatas 60°, contoh: Api, Uap Panas, Benda Panas.
2. Listrik, contoh: Listrik Rumah Tangga, Petir.
3. Kimia, contoh: Soda Api, Air aki (zuur).
4. Radiasi, contoh: Sinar Matahari (UV), Bahan Radioaktif
3. Luka Bakar Derajat Tiga, Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan sampai ke-
dalam tulang dan rongga dalam.
Gejala :
o Kulit hangus (hitam)
o Mati rasa
o Dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut
Contoh perhitungan:
Kasus korban (dewasa) mengalami luka bakar area :
- kepala bagian depan (wajah);
- Lengan kiri bagian belakang;
- Tungkai kanan bagian depan;
Maka :
= luas persen arean wajah+ luas persen area lengan kiri belakang+ luas persen area
Tungkai kanan bagian depan
= 4,5%+4,5%+9%
= 18%
Pemindahan Korban
Keadaan biasa
Keadaan Darurat
Dengan Tandu
3.Dengan tarikan se
9. KEDARURATAN MEDIS
Orang yang mengalami kedaruratan media bisa saja dapat mengalami cedera akibat dari gejala
kedaruratan medis yang timbul saat itu.
Penyebab :
2.Infeksi (penyakit)
3.Racun
Jenis jenis :
1.Pingsan
2.Paparan panas
3.Paparan dingin
PINGSAN
Penyebab :
3. kekurangan makanan
Gejala :
1. Perasaan limbung
2. Pandangan berkunang-kunang
3. Lemas
4. Keringat dingin
5. Menguap
6. Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
Penanganan :
2. Longgarkan pakaian
4. Periksa cedera
5. Beri selimut
PAPARAN PANAS
A.Kejang Panas
Adalah kejang atau nyeri pada otot akibat dari kehilangan elektrolit saat melakukan aktivitas fisik
di lingkungan yang panas
•Mual
•Mungkin pingsan
Penanganan :
B. Kelelahan Panas :
Saat kondisi tidak fit namun tetap beraktifitas di lingkungan yang panas.
Gejala :
•Nadi lemah
Penanganan :
Gejala :
•Hilang kesadaran
Penanganan :
•Beri kantung es pada ketiak, lipatan paha, dibelakang lutut, disamping leher dan disekitar mata
•Bila memungkinkan masukkan penderita ke bak berisi air dingin dan tambahkanes kedalamnya
PAPARAN DINGIN
DIPENGARUHI OLEH :
- Tingkat suhu
- Angin
- Air
- Usia
- Kesehatannya
Gejala :
➢Menggigil/gemetar
➢Terasa melayang
➢Napasan cepat
➢Nadi lambat
➢Kesadaran menurun
Cara menangani :
•Ganti pakaian yang basah, selimuti, dan upayakan agar tetap kering
10. KERACUNAN
Suatu zat yang dalam jumlah tertentu mengakibatkan akibat yang tidak diinginkan bahkan
kematian
- Penyalahgunaan obat
Melalui Mulut
Gejala :
- Nyeri perut
- Diare
- Suara parau
- Mulut berbusa
Penanganan :
- beri minum anti racun umum (norit, susu, putih telur, air kelapa, air mineral )
- usahakan si penderita muntah apabila berupa asam/basa kuat, minyak, penderita kejang atau
tidak sadar
Melalui Pernapasan
Gejala :
- Sesak napas
- Napas berbau
- Batuk
- Suara parau
Melalui Kontak/penyerapan kulit
Gejala :
Penanganan :
Penanganan :
GIGITAN ULAR
Melalui suntikan/gigitan
Gejala :
•Nyeri
Gigitan ular
Gejala :
•Demam
•Pingsan
•Kejang
•Gangguan pernapasan
Penanganan :
•Tenangkan penderita
•Penurunan kesadaran