Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH KELOMPOK 5

MENGENAL ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER

Disusun Oleh :
1. Carmely Karen
2. Lutfia
3. Rifki Fadillah
4. Surya Raihan Januard

XII MIPA 4
SMA NEGERI 1 TANJUNG SELOR
TANJUNG SELOR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas segala berkat dan karunia-Nya kami dapat menyusun Makalah Mengenal
Asam Karboksilat dan Ester dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai asam
karboksilat dan juga ester serta memenuhi tugas mata pelajaran Kimia yang diberikan
oleh guru mata pelajaran kami yakni Ibu Kristina Damarathi Spd. Makalah ini berisi
tentang pembahasan mengenai asam karbosilat dan juga ester mulai dari tata nama,
definisi, sifat, pembuatan dan pemanfaatan asam karboksilat dan ester dalam kehidupan
sehari-hari.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada Ibu Kristina Damarathi selaku
guru mata pelajaran kimia atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu
kami mengharapkan seluruh kritik dan saran yang membangun dari segala pihak untuk
pembuatan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Kami berharap bahwa
makalah ini dapat memberikan pemaparan yang jelas dan mudah dimengerti sehingga
dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………..

Daftar Isi……………………………………………………………...

Bab I Pendahuluan……………………………………………………

A. Latar belakang……………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………………

C. Tujuan……………………………………………………………..

D. Manfaat……………………………………………………………

Bab II Pembahasan……………………………………………………

A. Tatanama Asam Karboksilat Dan Ester…………………………...

B. Isomer Pada Asam Karboksilat Dan Ester………………………...

C. Definisi Asam Karboksilat Dan Ester……………………………..

D. Sifat Asam Karboksilat Dan Ester………………………………...

E. Pembuatan Asam Karboksilat Dan Ester………………………….

F. Penggunaan Asam Karboksilat Dalam Kehidupan Sehari-hari……

Bab III Penutup……………………………………………………….

A. Kesimpulan…………………………………………….................
B. Saran……………………………………………………...............

Daftar Pustaka……………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita tidak pernah lepas dengan berbagai
macam produk hasil pabrik yang telah menjadi bagian penting dalam
pemenuhan kebutuhan kita. Mulai dari makanan, hingga pakaian, semua
merupakan barang-barang yang di produksi oleh pabrik. Kita pun tidak lagi
asing dengan fakta bahwa semua yang kita gunakan dan kita konsumsi
mengandung berbagai senyawa kimia, baik yang alami maupun sintesis.
Senyawa kimia yang banyak berperan dalam produk hasil pabrik adalah
Asam Karboksilat dan Ester. Keduanya memiliki berbagai peranan penting.
Contohnya, biasa ada dalam produk makanan sebagai pengawet, bahan
pengatur keasaman, dan pemberi aroma buah-buahan.
Maka karena Asam Karboksilat dan Ester sangat sering berada disekitar
kita, mengetahui dan mempelajari tentang keduanya menjadi hal yang sangat
menarik. Karena bukankah kita seharusnya tahu tentang apa yang selama ini
sering kita gunakan dan kita konsumsi? Agar kita dapat menyikapi
penggunaannya dengan bijak dan tetap memberi dampak positif, bukan
dampak negatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, Asam Karboksilat
dan Ester sebagai senyawa dengan berbagai peranan dalam kehidupan sehari-
hari yang menarik untuk diketahui, maka penulis merumuskan masalah yaitu;
1. Bagaimana aturan tentang tata nama Asam Karboksilat dan Ester?
2. Apa saja Isomer yang dimiliki oleh Asam Karboksilat dan Ester?
3. Bagaimana karakteristik dari Asam Karboksilat dan Ester?
4. Bagaimana sintesis Asam Karboksilat dan Ester dilakukan?
5. Apa saja penggunaan Asam Karboksilat dan Ester dalam kehidupan sehari-
hari?
.

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan Makalah Mengenal Asam Karboksilat dan Ester
adalah untuk memberikan pemaparan dan informasi tentang Asam
Karboksilat dan Ester mulai dari tata nama, isomer, karakteristik, pembuatan,
dan berbagai contoh penggunaan Asam Karboksilat dan Ester dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat
● Bagi Penulis

Penulisan makalah ini diharapkan mampu mengasah keterampilan penulis


dalam penyusunan makalah yang baik dan benar, serta menambah pemahaman
penulis mengenai Asam Karboksilat dan Ester.

● Bagi Pembaca

Dapat memberi informasi serta penjelasan yang diharapkan memberi


tambahan ilmu pengetahuan serta menumbuhkan minat pembaca dalam
mengenal dan mempelajari lebih jauh mengenai Asam Karboksilat dan Ester.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TATA NAMA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
1. DEFINISI TATA NAMA
Setiap senyawa kimia memiliki karakteristik, serta sifat yang
berbeda satu sama lain, baik berdasarkan secara fisik maupun kimia. Maka
karena hal tersebutlah pada awalnya suatu senyawa dapat diberi nama
hanya dengan berdasarkan karakteristiknya, seperti warna senyawa, sifat
fisik, bahkan dengan nama penemunya.
Namun karena hanya bersadarkan pada karakteristik senyawanya
dan tanpa memiliki aturan yang pasti dan jelas, menyebabkan suatu
senyawa terkadang memiliki penyebutan nama yang berbeda di setiap
daerah. Hal ini terkadang menyulitkan dan bisa menyebabkan kesalahan
ketika para peneliti melakukan percobaan yang melibatkan senyawa-
senyawa kimia maupun saat dilakukan penentuan struktur dari suatu
senyawa kimia. Maka dari itu, dibuatlah sebuah aturan resmi, mengenai
tata nama atau cara menamakan suatu senyawa kimia.
Tata nama senyawa adalah serangkaian aturan persenyawaan
kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama senyawa kimia yang
diakui secara internasional dilakukan dengan mengikuti aturan yang
ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure Applied Chemistry)
sebuah organisasi internasional dan diakui dalam pengembangan
standarisasi penamaan senyawa kimia. Penamaan menggunakan sistem
IUPAC didasarkan pada gugus fungsional yang diakui.
Lalu dalam kehidupan sehari-hari, selain nama IUPAC, terdapat
juga nama ‘tidak resmi’ yang sidebut sebagai Nama Trivial. Nama Trivial
adalah nama yang dikenal dari suatu zat atau senyawa sebelum dilakukan
standardisasi oleh IUPAC atau nama yang diberikan untuk memudahkan
penyebutan. Nama ini biasanya banyak dikenal dalam industri dan
perdagangan.

2. TATA NAMA ASAM KARBOKSILAT


a. Tata Nama IUPAC
Tata nama IUPAC untuk Asam Karboksilat atau disebut juga
Asam Alkanoat, diturunkan dari tata nama senyawa alkana (untuk rantai
karbon terpanjang yang mengandung gugus karboksil) dengan mengganti
akhiran ‘-a pada nama alkana dengan akhiran –oat, kemudian di depan
nama alkana yang telah diganti tersebut ditambahkan kata asam.
Secara mudah, penamaan senyawa yang termasuk asam
karboksilat memiliki pola ASAM ALKANOAT. Dimana ‘alk’ akan
diganti dengan nama awalan sesuai jumlah atom karbon (C) pada rantai
utama.
Contoh :

Pola penamaan :
ASAM + ALKANA (akhiran ‘a’ diganti ‘oat’)

Alkana yang terdapat = Metana


= Asam + Metan a -oat
= Asam Metanoat

Atau secara singkat penamaan dengan pola : ASAM ALKANOAT


(alk = nama awalan sesuai jumlah atom C pada rantai utama )

Jumlah atom C pada rantai utama = 1


Awalan untuk atom C berjumblah 1 = Met (Meta)

= Asam Metan-oat = Asam Metanoat

Contoh lain :
Tabel daftar awalan untuk masing-masing jumlah atom C :
Jumlah Atom C Imbuhan
1 Met
2 Et
3 Pro
4 But
5 Pent
6 Heks
7 Hept
8 Okt
9 Non
10 Dek

b. Tata Nama IUPAC Asam Karboksilat dengan Cabang dan


Penomoran
Dalam sistem IUPAC apabila rantai karbon mengikat subtituen,
maka dalam penamaannya harus dicantumkan letak dari subtituen yang di
ikat dan berapa jumlahnya. Maka dilakukan penomoran pada atom-atom
karbon pada rantai karbon utama, dengan dimulai dari atom karbon gugus
karboksilnya.
Penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan angka seperti
1.2.3 dan seterusnya. Pada penomoran Asam Karboksilat, atom karbon (C)
pada gugus fungsi akan selalu nomor 1. Maka posisi pada nomor 1 tidak
perlu untuk dituliskan.
Contoh :

Senyawa
Rantai karbon utama

Penomoran atom-atom karbon

Karena cabang alkil yang menempel pada rantai utama terdapat


pada atom C nomor 2 dan berjumlah satu buah alkil (berupa metil), maka
dapat diketahui bahwa nama senyawa dengan rumus struktur tersebut
bernama
Asam 2-metilbutanoat

Secara berurutan, langkah-langkah dalam melakukan penamaan


suatu Asam Karboksilat sesuai aturan IUPAC adalah sebagai berikut :
- Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus karboksil
(rantai utama).
- Lakukan penomoran dengan angka 1,2,3 dan seterusnya, pada atom-
atom karbon (C) yang ada pada rantai utama dimulai dari C gugus
fungsinya ( – COOH).
- Perhatikan letak cabang alkil, pada atom C dengan nomor berapa.
Posisi dari cabang ini akan dicantumkan pada penamaan senyawanya.
- Beri nama setiap cabang bila ada
- Beri nama rantai utama sesuai dengan nama alkananya
- ganti akhiran ‘-a’ pada nama alkana menjadi ‘-oat’ dan
ditambahkan kata “asam” di awal.
- Urutan penamaan akan menjadi :
Asam – nomor cabang – nama cabang+nama rantai utama (-oat)
Catatan : apabila terdapat cabang lebih dari satu, maka cabang yang
terlebih dahulu ditulis adalah yang sesuai dengan urutan abjad. Contohnya
antara etil dan metil, maka etil ditulis terlebih dahulu karena huruf ‘e’
memiliki urutan abjad yangg lebih dulu dibandingkan huruf ‘m’.
Contoh lain beserta langkah-langkah :
Langkah 1: Tentukan rantai karbon terpanjang yang
mengandung gugus karboksil (rantai utama)

Langkah 2 : Lakukan penomoran dengan angka 1,2,3 dan


seterusnya, pada atom-atom karbon (C) yang ada pada rantai utama
dimulai dari C gugus fungsinya ( – COOH).

Langkah 3 : Perhatikan letak cabang alkil, pada atom C dengan


nomor berapa. Posisi dari cabang ini akan dicantumkan pada penamaan
senyawanya.

Pada rantai utama terdapat cabang di posisi 2, (ada dua cabang yang sama)
dan terdapat juga cabang lain di posisi 4.
Langkah 4 : Beri nama setiap cabang (bila ada)
Cabang di posisi 2 = Metil
(karena ada dua, maka menjadi dimetil)
C abang lain di posisi 4 = Etil

Langkah 5 : Beri nama rantai utama sesuai dengan nama


alkananya
= pada rantai utama terdapat 6 atom C (karbon)
Maka awalannya = heksa
= heksana

Langkah 6 : ganti akhiran ‘-a’ pada nama alkana menjadi ‘-oat’


dan ditambahkan kata “asam” di awal.
= heksanoat

Langkah 7 : Urutan penamaan akan menjadi :


Asam – nomor cabang – nama cabang +nama rantai utama (-oat)
= Asam 4-etil-2,2-dimetilheksanoat.

c. Tata Nama Sistem Trivial Asam Karboksilat

Tidak seperti aturan penamaan secara trivial pada senyawa karbon


lainnya, penamaan trivial untuk senyawa asam karboksilat tidak
didasarkan pada rumus strukturnya. Akan tetapi, biasanya lebih
berdasarkan pada sumber ditemukannya senyawa tersebut.
Secara mudah, penamaan senyawa yang termasuk asam
karboksilat (secara trivial) memiliki pola ASAM+IMBUHAN
TRIVIAL. Dimana ‘alk’ akan diganti dengan nama awalan sesuai
jumlah atom karbon (C) pada rantai utama.
Contoh :

Aturan penamaan :
ASAM + IMBUHAN TRIVIAL

Imbuhan yang sesuai = Formiat (karena atom karbon hanya satu)


= Asam + formiat
= Asam formiat

Tabel daftar awalan untuk masing-masing jumlah atom C :

Jumlah Atom C Rumus Molekul Imbuhan Trivial


1 CH2O2 Formiat
2 C2H4O2 Asetat
3 C3H6O2 Propionat
4 C4H8O2 Butirat
5 C5H10O2 Valerat
6 C6H12O2 Kaproat
7 C7H14O2 Enantat
8 C8H16O2 Kapriat
9 C9H18O2 Pelargonat
10 C10H20O2 Kaprat

d. Tata Nama Sistem Trivial Asam Karboksilat dengan Cabang dan


Penomoran
Seperti halnya pada penamaan dengan sistem IUPAC, pada sistem
trivial apabila rantai karbon utama mengikat subtituen, maka dalam
penamaannya memiliki struktur urutan nama yang mencantumkan
letak, nama, serta berapa jumlah subtituen yang diikat.
Namun perbedaannya, pada sistem penamaan secara trivial,
penomoran pada atom-atom karbon pada rantai karbon utama dimulai
dari atom karbon yang paling dekat dengan atom karbon gugus
karboksilnya (pada penomoran sistem IUPAC adalah atom karbon
kedua).
Penomoran tidak dilakukan dengan menggunakan angka seperti ;
1, 2 ,3 dan seterusnya, tetapi menggunakan huruf Yunani seperti ; α,
β, γ dan seterusnya.
Contoh :

Senyawa

valerat
Rantai karbon utama

Subtituen yang diikat

Penomoran trivial atom-atom karbon

Karena cabang alkil yang menempel pada rantai utama terdapat


pada atom C berada di posisi β dan γ, dan berjumlah dua buah metil,
maka dapat diketahui bahwa nama senyawa dengan rumus struktur
tersebut bernama
asam β, γ-dimetilvalerat

Secara berurutan, langkah-langkah dalam melakukan penamaan


suatu Asam Karboksilat secara trivial adalah sebagai berikut :
- Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus karboksil
(rantai utama).
- Lakukan penomoran dengan lambang α, β, γ dan seterusnya, pada
atom-atom karbon (C) yang ada pada rantai utama dimulai dari atom
C yang paling dekat dengan gugus fungsinya ( – COOH).
- Perhatikan letak cabang alkil, pada atom C rantai utama. Posisi dari
cabang ini akan dicantumkan pada penamaan senyawanya.
- Beri nama setiap cabang (bila ada)
- Beri nama rantai utama sesuai dengan nama trivialnya
- Tambahkan kata “asam” di awal.
- Urutan penamaan akan menjadi :
Asam – posisi cabang – nama cabang+ nama trivial rantai utama

Berikut ini contoh lain dari nama-nama senyawa asam karboksilat


menggunakan sistem trivial:
- Asam formiat atau sering disebut juga asam semut. Asam formiat
memiliki rumus struktur HCOOH, asam ini dapat ditemukan pada
semut.
- Asam butirat memiliki rumus struktur CH3 – CH2 – CH2 – COOH,
asam ini dapat ditemukan pada mentega.
- Asam valerat memiliki rumus struktur CH3 – CH2 – CH2 – CH2 –
COOH, senyawa ini dapat ditemukan pada akar tanaman valere.
- Asam oksalat dengan rumus struktur HOOC – COOH
- Asam melanoat dengan rumus struktur HOOC – CH2 – COOH
- Asam suksinat dengan rumus struktur HOOC – CH2 – CH2 – COOH
- Asam adipat dengan rumus struktur HOOC – CH2 – CH2 – CH2 –
CH2 – COOH

3. TATA NAMA ESTER

a. Tata Nama IUPAC


Tata nama sistem IUPAC untuk senyawa Ester yang dimana
merupakan salah satu turunan asam karboksilat mengikuti pola
ALKIL ALKNOAT
yang pada bagian ‘ALKIL’ diganti sesuai nama Alkil yang diikat,
dan ‘ALK’ akan diganti dengan nama awalan sesuai jumlah atom
Karbon (C) yang ada pada rantai utamanya (yang mengandung gugus
fungsi – COO – ).
Tata cara penamaan senyawa Ester secara berurutan, dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1. Menentukan rantai atom C utama, yang terikat langsung dengan gugus
fungsi ester – COO –
2. Lakukan penomoran dan beri nama rantai utama dengan pola
penamaan : alkanoat. Apabila memiliki cabang, maka tentukan posisi
dari cabang serta namanya.
3. Menentukan rantai atom C yang bertindak sebagai alkil.
4. Memberi nama alkil
5. Menusun nama dengan urutan susunan
o Jika tidak memiliki cabang pada rantai utama = Nama Alkil +
Alkanoat.
o Jika memiliki cabang pada rantai utama = Nama Alkil-posisi
cabang-nama cabang+alkanoat.

Contoh :
Suatu senyawa dengan struktur kimia :

Langkah 1 : menentukan rantai atom C utama, yang terikat


langsung dengan gugus fungsi Ester – COO –. (pada kotak kuning)

γ β α

Langkah 2 : Lakukan penomoran dan beri nama rantai utama


dengan pola penamaan : alkanoat. Apabila memiliki cabang, maka
tentukan posisi dari cabang serta namanya.

Pada rantai utama terdapat 4 atom karbon tanpa cabang, maka nama
awalan adalah But (pada senyawa alkanaya= Butana).
Jadi tata penamaan sesuai pola ‘Alkanoat’ adalah Butan+oat = Butanoat
Langkah 3 : menentukan rantai atom C yang bertindak sebagai
alkil. (alkil adalah senyawa alkana yang kehilangan satu atom
Hidrogennya)

(Alkil ditandai dengan kotak merah).

Langkah 4 : Memberi nama alkil


Alkil memiliki jumlah atom karbon (C) sebanyak 3 buah, maka
memiliki awalan But dan memilki nama alkil = Butil. Tetapi karena
bentuk rantainya tidak lurus, maka = isobutil

Langkah 5 : Menusun nama dengan urutan susunan


o Jika tidak memiliki cabang pada rantai utama = Nama
Alkil + Alkanoat.
o Jika memiliki cabang pada rantai utama = Nama Alkil-
posisi cabang-nama cabang+alkanoat.
Maka nama senyawa ester tersebut sesuai aturan IUPAC adalah
Isobutil butanoat

Contoh lain mengenai penamaan Ester berdasarkan aturan IUPAC :

1. CH3 – COO – CH3, pada senyawa tersebut rantai atom C yang terikat
dengan gugus fungsi – COO – berjumlah 2 buah sehingga namanya
Sementara alkil yang terdapat pada senyawa tersebut adalah – CH3 yang
berarti metil. Berdasarkan hal tersebut, maka nama senyawa tersebut
adalah metil etanoat.

2. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – COO – CH2 – CH3, pada senyawa tersebut
rantai atom C yang terikat langsung dengan gugus ester – COO –
berjumlah 5 buah atom sehingga namanya Sementara itu alkil yang
terikat adalah – CH2 – CH3 yang berarti etil. Berdasarkan hal tersebut,
maka nama senyawanya adalah etil pentanoat.

b. Tata Nama Trivial


Tata nama secara tirivial pada ester memiliki aturan penamaan
dengan pola nama alkil diikuti kata ester atau dapat pula dilakukan
dengan pola yang merupakan turunan dari nama trivial asam karboksilat
yaitu, Alkil + imbuhan trivial.
Pada ester yang rantai karbon (C) utamanya mengikat subtituen,
maka dalam penamaannya harus dicantumkan letak,nama, serta jumlah
dari subtituen yang diikat.

Contoh tata nama trivial pola : nama alkil + ester

1. CH3 – COO – CH3, pada senyawa tersebut terdapat dua buah metil
yang menempel pada gugus ester – COO – sehingga nama
senyawanya adalah dimetil ester.
2. CH3 – COO – CH2 – CH3, pada senyawa tersebut terdapat metil dan
etil yang menempel pada gugus ester – COO – sehingga nama
senyawanya etil metil ester

3. CH3 – CH2 – CH2 – COO – CH3 pada senyawa tersebut terdapat


propil dan metil yang menempel pada gugus fungsi ester – COO –
sehingga nama senyawanya metil propil ester.

Sedangkan, tata cara penamaan senyawa Ester sistem trivial pola


Alkil + imbuhan trivial secara berurutan, dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1. Menentukan rantai atom C utama, yang terikat langsung
dengan gugus fungsi ester – COO –
2. Lakukan penomoran dan beri nama rantai utama dengan nama
trivialnya. Apabila memiliki cabang, maka tentukan posisi dari
cabang serta namanya.
3. Menentukan rantai atom C yang bertindak sebagai alkil.
4. Memberi nama alkil
5. Menusun nama dengan urutan susunan
o Jika tidak memiliki cabang pada rantai utama = Nama
Alkil + nama trivialnya.
o Jika memiliki cabang pada rantai utama = Nama Alkil-
posisi cabang-nama cabang+ nama trivialnya.
Contoh :
Suatu senyawa dengan struktur kimia :

Langkah 1 : menentukan rantai atom C utama, yang terikat


langsung dengan gugus fungsi Ester – COO – (pada kotak kuning)
γ β α

Langkah 2 : Lakukan penomoran dan beri nama rantai utama


dengan nama trivialnya. Apabila memiliki cabang, maka tentukan posisi
dari cabang serta namanya.

Pada rantai utama terdapat 4 atom karbon tanpa cabang, maka nama
trivialnya adalah butirat.

Langkah 3 : menentukan rantai atom C yang bertindak sebagai


alkil. (alkil adalah senyawa alkana yang kehilangan satu atom
Hidrogennya)

(Alkil ditandai dengan kotak merah).

Langkah 4 : Memberi nama alkil


Alkil memiliki jumlah atom karbon (C) sebanyak 3 buah, maka
memiliki awalan But dan memilki nama alkil = Butil. Tetapi karena
bentuk rantainya tidak lurus, maka = isobutil

Langkah 5 : Menusun nama dengan urutan susunan


o Jika tidak memiliki cabang pada rantai utama = Nama
Alkil + nama trivialnya.
o Jika memiliki cabang pada rantai utama = Nama Alkil-
posisi cabang-nama cabang+ nama trivialnya.
Maka nama senyawa ester tersebut sesuai sistem trivial dengan pola
Alkil + imbuhan trivial adalah
Isobutil butirat
B. ISOMER PADA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
1. DEFINISI ISOMER
Isomer adalah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama
(dan sering dengan jenis ikatan yang sama), tetapi memiliki susunan atom
yang berbeda. Karena hal tersebut, kebanyakan isomer memiliki sifat
kimia yang mirip satu sama lain. (isomer dapat diibaratkan sebagai
sebuah anagram).
Contoh isomer :
untuk rumus kimia C3H8O terdapat 3 senyawa yang ketiga-tiganya
isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 1-propanol (n-propil
alkohol, I), 2-propanol (isopropil alkohol, II) dan isomer ketiga, metil etil
eter.

*Pada molekul I, gugus hidroksil terikat pada karbon ujung


*pada molekul II gugus hidroksil terikat pada karbon kedua (tengah)
*pada molekul III tidak memiliki gugus hidroksil

Kedua isomer (I dan II) merupakan alkohol memiliki sifat kimia


yang mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, memiliki perbedaan
sifat yang signifikan terhadap dua isomer lainnya karena bukan sebuah
alkohol, tetapi sebuah eter. Dimana atom oksigen terikat pada dua atom
karbon, bukannya pada satu karbon dan satu hidrogen seperti halnya
alkohol. Eter juga tidak memiliki gugus hidroksil.

2. ISOMER PADA ASAM KARBOKSILAT


Isomer pada asam karboksilat berupa isomer kerangka dan isomer
gugus fungsi.
▪ Isomer kerangka (struktur)
Senyawa-senyawa yang termasuk ke dalam isomer kerangka memiliki
rumus molekul serta gugus fungsi sama, akan tetapi rantai karbon
utama pada kerangka berbeda. Contohnya seperti butana yang
memiliki rantai utama C4 serta 2-metilpropana memiliki rantai utama
C3.
▪ Isomer fungsi
Senyawa-senyawa yang termasuk ke dalam Yang termasuk isomer
gugus fungsi memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi dengan
gugus fungsi berbeda. Ada beberapa pasangan deret homolog yang
merupakan isomer gugus fungsi, salah satunya Asam alkanoat/asam
karboksilat dengan alkil alkanoat/ester, yang memiliki rumus umum
CnH2nO2.
Contohnya yaitu asam propanoat dan metil etanoat.

3. ISOMER PADA ESTER


Isomer pada ester juga terdiri dari isomer struktur dan isomer fungsi.
▪ Isomer kerangka (struktur)
Senyawa-senyawa yang termasuk ke dalam isomer kerangka memiliki
rumus molekul serta gugus fungsi sama, akan tetapi rantai karbon utama
pada kerangka berbeda contoh isomer struktur dengan rumus
molekul C4H8O2 dapat membentuk senyawa-senyawa ester
sebagai berikut:

Dari kiri atas : isopropil metanoat, etil etanoat, metil propanoat, dan
propil metanoat.
▪ Isomer Fungsi
Isomer fungsi dari senyawa ester adalah asam karboksilat, keduanya
memiliki rumus molekul yang sama yaitu C nH2nO2, namun keduanya
memiliki gugus fungsi yang berbeda. Contoh dari isomer fungsi pada ester
adalah sebagai berikut:

CH3 – CH2 – CH2 – COOH (asam butanoat)


dan CH3 – CH2 – COO – CH3 (metil propanoat)

Kedua senyawa tersebut memiliki rumus molekul yang sama


yaitu C4H8O2, namun keduanya memiliki gugus fungsi yang berbeda
sehingga keduanya memiliki nama senyawa yang berbeda, yaitu asam
butanoat dan metil propanoat
-

C. DEFINISI ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER


1. ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat atau disebut juga asam alkanoat
merupakan senyawa organik turunan alkana dengan rumus umum :

CnH2nO2

Keterangan : n merupakan jumlah atom karbon C pada rantai


utama.

Asam Karboksilat memiliki gugus fungsi -COOH atau nama


lainnya, gugus karboksil. Gugus karboksil merupakan gabungan dari
gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-OH).

Senyawa asam karboksilat terbagi menjadi dua golongan, yaitu


senyawa alifatik dan aromatik. Pada senyawa alifatik, apabila satu atom H
dikeluarkan, diperoleh gugus alkil yang disingkat R. Sementara itu, gugus
fungsi yang berasal dari cincin senyawa aromatik dinamakan gugus aril
yang disingkat Ar. Oleh karena itu, rumus fungsi asam karboksilat ada dua,
yaitu R-COOH untuk golongan alifatik dan Ar-COOH untuk golongan
aromatik.
2. ESTER
Ester merupakan salah satu senyawa organik yang terbentuk
melalui pergantian satu atau lebih atom hidrogen pada gugus hidroksil
dengan suatu gugus organik (biasa dlambangkan dengan 'R). Ester
memiliki rumus umum :

CnH2nO2

Keterangan : n merupakan jumlah atom karbon C pada rantai


utama.

Dimana bahwa rumus umum tersebut sama dengan rumus umum


pada asam karboksilat. Yang membedakan keduanya hanyalah pada gugus
fungsi yang dimiliki. Gugus fungsi ester biasa dituliskan sebagai –COO
atau apabila ditulis bersama alkilnya –COO--R’.

Gugus fungsi Ester –COOR’


D. SIFAT ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
1. ASAM KARBOKSILAT
a. Sifat Fisik Asam Karboksilat
- Wujud
Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang
bersuku rendah adalah zat cair yang encer, suku
tengah berupa zat cair yang kental, dan suku tinggi
berupa zat padat yang tidak larut dalam air.

- Titik Didih dan Titik Leleh


Titik didih dan Titik leleh asam karboksilat relatif tinggi
karena kuatnya tarik menarik antarmolekul. Bahkan, lebih
tinggi dari alkohol yang bersesuaian.

- Kelarutan
Asam karboksilat suku rendah dapat larut
dalam air, tetapi asam karboksilat suku yang
lebih tinggi sukar larut air.

- Daya Hantar listrik


Asam karboksilat dapat terionisasi sebagian
dalam air, sehingga termasuk senyawa
elektrolit lemah.

b. Sifat Kimia Asam Karboksilat


- Ikatan Kimia
Asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen
sesamanya dan dapat berikatan secara ikatan
hidrogen dengan molekul air.

- Kepolaran
Asam karboksilat mempunyai gugus hidroksil yang
bersifat polar sehingga asam karboksilat bersifat
polar.

- Kereaktifan
Kereaktifan asam karboksilat merupakan asam
lemah dan makin lemah untuk suku yang lebih
tinggi.
2. ESTER
a. Sifat Fisik Asam Karboksilat
- Wujud
Ester bersuku rendah berwujud cair encer, ester bersuku
tengah berwujud cair kental, ester bersuku tinggi berwujud
padat.

- Titik Didih dan Titik Leleh


Titij didih dan titik leleh rendah karena tidak memiliki
ikatan Hidrogen
- Kelarutan
Ester bersuku rendah sedikit larut, sedangkan ester bersuku
tinggi makin mudah larut.

- Daya Hantar listrik


Merupakan senyawa nonelektrolit sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik.

b. Sifat Kimia Asam Karboksilat


- Ikatan Kimia
Tidak terdapat ikatan Hidrogen, tetapi ada ikatan van der
Waals.
- Kepolaran
senyawa bersuku rendah sedikit polar, sedangkan senyawa
bersuku tinggi hampir nonpolar

- Kereaktifan
Ester kurang reaktif.
E. PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
1. PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT
Pembuatan atau sintesis asam karboksilat dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu: oksidasi alkohol primer, sintesis asam karboksilatt
dengan menggunakan pereaksi Grignard, hidrolisis nitril, oksidasi rantai
samping aromatik, dan oksiidasi alkena.

a. Oksidasi Alkohol Primer


Oksidasi alkohol akan melibatkan hilangnya satu atau lebih atom
hidrogen dari karbon yang mengikat gugus hidroksil. Gugus alkohol
primer dan alkohol sekunder dapat mengalami reaksi oksidasi dengan
reaktifitas yang berbeda. Secara umum alkohol sekunder lebih sukar
dioksidasi sebaliknya alkohol primer lebih mudah dioksidasi menjadi
aldehida dan selanjutnya menjadi asam karboksilat. Untuk menghasilkan
asam karboksilat dibutuhkan katalis kalium permanganat (KMnO4) atau
K2Cr2O7.

b. Sintesis Asam Karboksilar dengan Menggunakan Pereaksi


Grignard
Pada sintesis asam karboksilat dengan menggunakan pereaksi
Grignard, gas CO2 dialirkan ke dalam larutan eter berisi pereaksi Grignard
dan es kering (CO2 padat) yang sekaligus berfungsi sebagai pendingin
reaksi. Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis
akan menghasilkan asam karboksilat.
c. Hidrolisis Nitril (Sianida Organik)
Apabila alkil sianida (nitril) dididihkan dengan katalis asam atau
basaakan terbentuk asam alkanoat. Nitril yang dihidrolisis dalam suasana
asam sambil didihkan maka akan terbentuk senyawa asam karboksilat.
Namun, jika senyawa nitril dihidrolisis dalam suasana basa maka akan
menghasilkan ion karboksilat.

d. Oksidasi Rantai Samping Aromatik


Asam karboksilat dihasilkan ketika alkil benzena dioksidasi dengan
katalis kalium bikromat dan asam sulfat. Dalam reaksi oksidasi alkil
benzena yang teroksidasi ialah gugus metil bukan
cincin aromatik. Reaksi tersebut melibatkan serangan bahan pengoksidasi
pada ikatan C-H di sebelah cincin benzena.

e. Oksidasi Alkena
Asam karboksilat dapat dibuat melalui proses oksidasi alkena
ketikasenyawa alkena yang dioksidasi mengandung satu atom hidrogen
padasatu atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap (=CH-R) dengan
oksidator kuat.
2. PEMBUATAN ESTER
Ester dapat dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan
alkohol. Adapun reaksi pembuatan ester adalah sebagai berikut :

a. Mereaksikan Asam Karboksilat dengan Alkohol


(Esterifikasi)

Ester dapat dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol


melalui reaksi esterifikasi dengan bantuan katalis H2SO4 pekat

b. Mereaksikan Asam Klorida dengan Alkohol

Ester dapat juga dibuat dari raksi antara klorida asam dengan alkohol.

c. Mereaksikan Asan Undihidrida dengan Alkohol

Selain dua cara di atas, senyawa ester dapat juga dibuat dengan
mereaksikan senyawa anhidrida asam dengan alkohol menghasilkan
ester dan asam karboksilat.
F. PENGGUNAAN ASAM KARBOKSILAT DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Asam Karboksilat memiliki banyak peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari khususnya biasa digunakan dalam bidang industri. Nerikut ini
beberapa asam karboksilat dan peranannya :

1. Dalam Bidang Industri Makanan

- Pengawet (Asam sorbat dan asam benzoat);


- Bahan utama cuka umum (Asam asetat);
- Asidulan dalam minuman dan makanan berkarbonasi (Asam sitrat dan
Asam laktat);
- Helper dalam pematangan keju Swiss (Asam propionat);
- Elaborasi keju, asinan kubis, kol yang difermentasi dan minuman ringan
(Asam laktat);
- Pengatur kesasaman mkanan (Asam fumarat).

2. Dalam Bidang Industri Lainnya

- Industri plastik dan pelumas (Asam sorbat);


- Pembuatan pernis, resin elastis dan perekat transparan (Asam akrilik);
- Bahan Campuran pembuatan cat dan pernis (Asam linoleat);
- Industri sabun, deterjen, sampo, kosmetik dan produk pembersih logam
(Asam oleat);
- Pembuatan pasta gigi (Asam salisilat);
- Produksi rayon asetat, film fotografi dan pelarut untuk cat (Asam asetat);
- Produksi pewarna dan penyamakan (asam metanoat);
- Industri minyak pelumas, bahan tahan air dan pengeringan cat (asam
palmitat);
- Pembuatan, pemrosesan dan pelapisan karet (Asam asetat);
- Produksi parfum (Asam Benzoat);
- Industri plasticizer dan resin (Asam ptialik);
- Elaborasi poliester (Asam tereftalat);
- Pembuatan lilin parafin (Asam stearat);
3. Dalam Bidang Farmasi

- Antipiretik dan analgesik (Asam asetilsalisilat).


- proses sintesis aroma, di beberapa obat (Butyric atau butanoic acid).
- Antimikotik (asam benzoat dikombinasikan dengan asam salisilat).
- Bahan Aktif untuk pembuatan obat-obatan berdasarkan vitamin C (asam
askorbat).
- Fungisida (Asam kaprilat).
- Pembuatan beberapa obat pencahar (asam hidroksibutanedioat)

4. Dalam Bidang Pertanian


- Komponen hara pada humus ( Asam Humat dan Asam Fulvat)
- Obat pembasmi hama(Asam format).

G. PENGGUNAAN ESTER DALAM KEHIDUPAN


Sebagai salah satu turunan dari Asam Karboksilat, Ester juga
mempunyai berbagai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah penggunaan Ester dalam berbagai bidang :
1. Dalam Bidang Industri Makanan
Memberi aroma, penambah rasa dan perisa makanan:
o Etil asetat = aroma jeruk;
o Amil formiat/pentil formiat aroma pisang;
o Butil asetat = aroma pisang/apel;
o Amil propionat (amil propionat) = aroma apel;
o Propil butirat aroma mangga;
o Etil butirat = perisa nanas;
o Etil benzoat = rum.

2. Dalam Bidang Industri Lainnya


- Campuran (sebagai pelarut organik) pada cairan peembersihkan cat kuku
(Etil asetat)
- Pembuatan Biodiesel (Metil ester)
- Campuran cat atau pelapis furnitur (beeswax/mirisil palmitat dan
carnauba wax/mirisil serotat)

3. Dalam Bidang Farmasi


Bahan baku obat-obatan :
o Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE) pada propolis
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah kami paparkan kami menarik
sebuah kesimpulan sebagai berikut :
1. Asam karboksilat merupakan salah satu turunan dari senyawa
alkana,dengan gugus fungsi berupa karboksil. Gugus fungsi
karboksil merupakan gabungan dari gugus karbonil (-CO)
dengan gugus hidroksil (-OH), keberadaan dari gugus fungsi ini
turut berperan dalam menentukan sifat dari asam karboksilat.
Isomer yang terdapat pada asam karboksilat adalah isomer
kerangka dan fungsi. Asam karboksilat dapat dibuat dengan
beberapa cara, yaitu oksidasi alkohol primer atau aldehida
dengan suatu oksidator dan hidrolisis senyawa alkana nitril pada
suhu tinggi dan asam kuat. Asam karboksilat banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di berbagai bidang.
salah satu contohnya adalah asam formiat (asam semut) banyak
digunakan dalam industri tekstil.
2. Ester adalah salah satu turunan dari asam karboksilat yang ber-
isomer fungsi terhadap asam karboksilat. Ester memiliki gugus
fungsi berupa -COO. Beberapa sifat Ester yaitu, mudah
menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya, berbau harum, banyak terdapat pada buah
buahan sedikit larut dalam air, serta titik didih dan titik beku
ester lebih rendah daripada asam karboksilat. Ester banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya sebagai
perisa makanan dan pemberi aroma buah-buahan pada
makanan.

B. SARAN
Asam Karboksilat dan Ester mempunyai banyak peran dan fungsi
dalam kehidupan sehari-hari. Alangkah baiknya kita dapat memiliki
pengetahuan mengenai keduanya sehingga dapat menyikapi
penggunaannya dan memanfaatkannya dengan baik. Maka kami
menyarankan agar :
1. Pembaca tidak hanya mengacu pada materi yang ditampilkan
dalam makalah ini, melainkan mencari referensi lain diluar
makalah;
2. Pembaca juga dapat mempelajari tentang senyawa organik
turunan alkana lainnya ;
3. Pembaca dan pihak lainnya dapat memberi saran dan kritik
yang membangun terhadap makalah ini, baik mengenai
kepenulisan maupun materi.
DAFTAR PUSTAKA

● Wikipedia,tata nama senyawa kimia


https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_senyawa_kimia
(07 Januari 2022)
● Wikipedia,Nama trivial
https://id.wikipedia.org/wiki/Nama_trivial (07 Januari 2022)
● Abelatif.2020.Tatanama karboksilat.
https://tambahpinter.com/asam-karboksilat/ (07 Januari 2022)
● Olivia Yunita.2019.Senyawa asam karboksilat
https://www.ruangguru.com/blog/kimia-kelas-12-senyawa-asam-
karboksilat (07 Januari 2022)
● Thpanorama.Penggunaan Asam karboksilat
https://id.thpanorama.com/articles/qumica/30-usos-de-los-cidos-
carboxlicos-en-la-vida-cotidiana.html (07 Januari 2022)
● SlideToDoc.Ester struktur Tatanama Sifat dan Reaksi Ester
https://images.app.goo.gl/YFWDSPAok7xKvYHVA
(07 Januari 2022)
● Slideshare.2013.Ester dan kegunaanya
://www.slideshare.net/kimia12ipa1213/ester-dan-kegunaanya
(07 Januari 2022)
● Kibrispdr.Penjelasan lengkap Asam karboksilat
https://images.app.goo.gl/yhw8ER8GCfaiUC2a8 (07 Januari 2022)
● Studiobelajar.Pengertia isomer
https://www.studiobelajar.com/isomer/ (07 Januari 2022)
● Nurul hidayani.2021.Pengertian isomer
https://pastiguna.com/isomer/ (07 Januari 2022)
● Slideshare.Tatanama Alkana
://images.app.goo.gl/ZBDLNVYmr4jfDnrJA (07 Januari 2022)
● Wikipedia.Alkil
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alkil (07 Januari 2022)
● Encyclopedia.2018.Gugus alkil
://www-encyclopedia-com.translate.goog/science-and-
technology/chemistry/organic-chemistry/alkyl-
group?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc,sc (07
Januari 2022)
● Slideplyaer.Gugus alkil sebagai cabang
https://slideplayer.info/slide/5259886/ (07 Januari 2022)
● Slideplayer.Gugus fungsi
https://slideplayer.info/slide/2729004/10/images/2/GUGUS+FUNGS
I+Definisi%3A.jpg (07 Januari 2022)
● Ilmu kimia.Tatanama Asam karboksilat
https://www.ilmukimia.org/2013/03/tata-nama-asam-
karboksilat.html (07 Januari 2022)
● Materi kimia.2021.Contoh Ester dalam kehidupan
https://materikimia.com/45-contoh-ester-dalam-kehidupan-sehari-
hari/ (07 Januari 2022)
● Slideshare.2015.Contoh Makalah
https://www.slideshare.net/WarnetRaha/makala-ester-stip
(08 Januari 2022)
● Staffuny.Asam karboksilat
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/putri-anjarsari-ssi-
mpd/5asam-karboksilat-ester.pdf (07 Januari 2022)
● Albugaza.2020.Sifat,Reaksi,Pembuatan dan kegunaan Ester
https://rinosafrizal.com/senyawa-ester/ (08 Januari 2022)
● Roboguru.Kegunaan Ester
https://roboguru.ruangguru.com/question/salah-satu-kegunaan-
senyawa-ester-dalam-kehidupan-sehari-hari-adalah-_QU-
EQ3RUXKR
(08 Januari 2022)
● Rumushitung.2015.Asam karboksilat,tatanama,reaksi dan
manfaatnya
https://rumushitung.com/2015/12/30/asam-karboksilat-tata-nama-
reaksi-manfaatnya/ (10 Januari 2022)
● Arif Fadillah.Struktur dan Tatanama alkil alkanoat
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Alkil%20
Alkanoat%20-IW/Topik-1.html (10 Januari 2022)
● Priyambodo, Erfan. 2016. Buku Siswa KIMIA untuk SMA/MA Kelas XII
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Klaten: PT Intan Pariwara.

Anda mungkin juga menyukai