Anda di halaman 1dari 3

Only With You

“The track song has been me remember to someone, when she was lived in 3 years ago.”
Inilah perkataan Brian terhadap perempuan yang dicintai telah hilang dari perasaan yang
mendalam dan menyakitkan, namun dia sudah melupakannya. Sekarang, dia telah sukses
dibranding terbesar di dunia dan ada wanita yang betul mencintainya. Ketika dia pergi ke
restoran, ada wanita yang memanggilnya.

”Hey. Are you still remember to me??”

Dia menoleh ke belakang dengan tatapan mata yang sedikit sinis. Dan ternyata si wanita
yang dia bicara merupakan mantan pacarnnya.

Dan Brian pun berkata sambil melihat “Iya, aku masih ingat sekali dengan perilaku yang
dulu dimana kamu pemarah, sinis, dan selalu khawatir. Namun kamu itu cantik, selalu
perhatian dan beri motivasi. Sekarang kamu sudah menjadi Istri Pengusaha yang sukses dan
terkenal.”

“Iya, dia sukses dan terkenal, tetapi dia berselingkuh sama wanita yang lebih ‘hot’ dan
tampak bergairah. Kasus itu sudah trending di berbagai berita. Sekarang, aku sudah bercerai
sama dia karena aku sudah tidak kuat dengan perilakunya.”

“Lalu, gimana dengan anak-anak mu?, Mereka sangat membutuhkan ayahnya.” Tanya
Brian dengan tatapan yang serius.

“Anak-anak ku dijaga sama Ibu ku, dan dia merasa menyesal dengan pilihannya atas
permasalahan rumah tangga kami yang telah dialami serta omongan para warga di perumahan
yang membuat aku tidak sanggup dan menyakitkan.”

“Itu bukannya pilihanmu,ya? Biasanya, Ibu mu selalu membuat keputusan yang tepat.
Namun, kamu saja yang mementingkan ‘uang’ dibandingkan ‘perasaan’ seseorang. Kamu
kira aku yang dulu itu orang bodoh??. Tentu tidak, mantanku. Sekarang, aku telah sadar dari
dulu untuk tidak memilihmu.”

Si Perempuan merasa sadar diri dan meneteskan air mata karena mereka selalu memilih
keputusan yang salah.
“Iya, kamu benar. Aku lebih mementingkan ‘uang’ untuk berfoya-foya, bukan untuk
kebutuhan keluargaku.”

“Baguslah kalau kamu sadar diri. Dan jangan selalu menghamburkan hartamu untuk
mementingkan diri sendiri, tetapi mengetahui perasaan keluargamu. Maaf kalau aku berbicara
seperti itu.”

“Tidak apa-apa, aku harus dimarahi dan dinasehati, agar aku sadar diri dari kesalahanku.
Makasih Brian.”

Ketika mereka berbicara sambil meminum kopi latte, si pelayan sedang menyalakan lagu
nostalgia,

“Brian, kamu masih ingat nggak? Pas dulu kita jadi maba, kamu sering menembak cinta
sama aku karena dikerjain sama para kating?”

“Iya aku masih ingat. 5 tahun yang lalu, kita masih mahasiswa baru. Di situ ada kegiatan
ospek yang membuat aku kesal dan malu sama para panitia yang menyebalkan dan
keterlaluan. Aku sama temanku sedang membuat misi pengerjaan balik untuk para kating
yang kelihatan sok keren, sok bantu, dan sok sibuk. Serta mukanya yang tampak
menyebalkan.”

“Iya, betul sekali. Bahkan kamu benci sama kakakku kan karena tingkah lakunya?”

“Iya. Tapi, dia mau acara kampusnya berjalan dengan lancar. Lagipula, aku sudah tahu
kakakmu sejak dulu.”

Kejadian ini mengingatkan tentang mereka saat masih menjadi mahasiswa baru di
Universitas Mulawarman pada 5 tahun yang lalu.

Di mana mereka telah menyelesaikan acara kampus. 17 Februari 2017, Acara ini telah
dinyatakan selesai dari para panitia, semua mahasiswa baru tampak senang dan sorak. Namun
disaat itu juga, tibalah hujan deras di malam hari. Mereka berteduh di auditorium sambil
bercerita dengan masa sekolahnya sampai masa perjuangan untuk mendapatkan PTN yang
terbaik. Hujan semakin deras-menderas, tetesannya membuat lantai itu menjadi basah dan
hawa anginnya menjadi sangat dingin. Sebagian mahasiswa baru membawa Jaket, Sweater,
dan Sarung. Dan ada yang tidak membawa alat kehangatan. Di waktu yang tepat, ada panitia
yang menginformasikan kepada seluruh mahasiswa baru.
“Diberitahukan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2017, bisa menunggu jemputan
di Auditorium sampai hujan akan berhenti. Apakah kalian paham?”

“Paham bang!!!!” Sorak seluruh mahasiswa angkatan 2017.

“Ya sudah, kalian cerita dulu sambil menunggu teh hangat. Biar badan kalian merasa
hangat.”

“Iya bang!!”

“Baiklah, abang tinggal dulu ya, sayonara semuanya!!”

Seorang panitia telah meninggalkan ruangan dengan biasa saja.

Brian dan teman kampret sedang mengganggu beberapa mahasiswa yang tampak ngantuk
dan

Anda mungkin juga menyukai