Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGUE HEMORHAGIK FEVER

1 11/10/21
Pendahuluan
Dengue Haemorragic Faver (DHF) atau Demam Berdarah
Dengue (DBD).

Adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
virus dengue yang termasuk golongan Arthtropod Boon
Virus Grup B yang ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti.

“THE SECONDARY INFECTION”
DHF terjadi jika seseorang telah mendapat infeksi virus
dengue pertama  mendapat infeksi berulang dengan
tipe virus berlainan dalam jangka waktu tertentu.
2 11/10/21
Data Angka Kejadian di Indonesia
Sebelumnya
Tahun 2005 Jumlah Kab/Kota yang terjangkit
DBD/DHF (330 /75%)
Tahun 2004 angka kejadian 0,43 %
Tahun 2005 angka kejadian 0,34 %
Thun 2007 angka kejadian ?

3 DHF_Sunardi 11/10/21
Patofisiologi

4 DHF_Sunardi 11/10/21
Manifestasi Klinis
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik : anoreksia, nyeri
punggung, nyeri perut (karena pembesaran hati), nyeri sendi, nyeri kepala. Demam
terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni  nilai trombosit < 100.000/mm
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan  berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan kaki
- Gelisah  kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
5 - DHF_Sunardi
Oliguri sampai anuri. 11/10/21
Derajat DHF
Ada 4 bagian yaitu :
1. Derajat Ringan : Demam mendadak 2 - 7 hari dengan gejala
klinis lain dan manifestasi perdarahan jaringan, Test Torniquet
(+).
2. Derajat Sedang : Lebih berat dari golongan 1, gejala perdarahan
kulit, manifestasi perdarahan lain (perdarahan gusi, epitaksis,
hematemisis, melena).
3. Derajat Berat: Pasien mengalami renjatan dengan kegagalan
sirkulasi, nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, gelisah,
kulit dingin.
4. Derajat sangat berat: Gejala tersebut diatas ditambah renjatan
yang dalam dengan tekanan darah tidak teratur,nadi tidak teraba.

6 DHF_Sunardi 11/10/21
Komplikasi yang sering terjadi
 Ensepalopati.
Demam tinggi.
Gangguan kesadaran disertai atau tanpa kejang.
Disorientasi  Prognosanya buruk.
 Renjatan / Syok Hipovolemik

7 DHF_Sunardi 11/10/21
Asuhan keperawatan
1. Riwayat penyakit,
2. Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
8 DHF_Sunardi 11/10/21
Lingkup Masalah Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri.
3. Keterbatasan aktifitas.
4. Kecemasan anak dan orang tua.
5. Self care deficit.
6. Potensial terjadi syok

Jika terjadi syok :


1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9 DHF_Sunardi 11/10/21
Rencana Keperawatan
Dx: Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari kebutuhan
b.d peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
mengakibatkan keluarnya plasma dari pembuluh darah.

Tujuan: Gangguan keseimbangan cairan dapat diatasi

Kriteria evaluasi:
 Turgor baik, rasa haus hilang, Tronbosit Normal(200.000 –
300.000/mm)
 TD 100/70 – 140/90 mmHg, Nadi 60 – 100x/Mt, Respirasi 16-
24 x/mt, Produksi urine 30-50 cc/jam

10 DHF_Sunardi 11/10/21
Intervensi Keperawatan.
 Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
 Penggantian cairan  beri pasien minum sebanyak 1 ½ - 2 liter/24 jam.
 Indikasi pemasangan infus :
 Jika pasien muntah terus menerus.
 Hematokrit terus meningkat.
 Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
 Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
 Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
 Catat intake dan out-put.
 Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.

Pada Pasien dengan syok.


 Infus Rl/kg BB/jam.
 Pemberian O2 2liter/menit.
 Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas menit.

11 Jika syok belum teratas  Rawat diruang ICU


DHF_Sunardi 11/10/21
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
 Upaya pemberantasan demam berdarah.
Pemberantasan nyamuk aedesaegypti dilaksanakan terhadap
nyamuk dewasa atau jentiknya.

Cara Pemberantasan.
 Nyamuk  dengan insektisida (fogging)

Jentik  Dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
 Kimia  abatisasi larvasida.
 Biologi : Memelihara ikan pemakan jentik.
 Fisik 3M : Menguras, Menutup dan Mengubur

12 DHF_Sunardi 11/10/21
TERIMA KASIH

13 DHF_Sunardi 11/10/21

Anda mungkin juga menyukai