SKENARIO 4
2019
PENYUSUN
1. Nurasiah KETUA 04184627
2. Nurul Hidayati NOTULEN 04184629
3. Nur Sakina ANGGOTA 04184626
4. Nur Laely Fitriana ANGGOTA 04184628
5. Oktaria Ristiantanti ANGGOTA 04184630
6. Puput Apriliana ANGGOTA 04184631
7. Rani Prastika W. ANGGOTA 04184633
8. Radha Idfit Istiqomah ANGGOTA 04184632
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENULISAN KASUS
Seorang perempuan berusia 4 tahun di bawa ibunya ke IGD dengan keluhan demam
sudah 5 hari, pasien sudah diberi obat penurun panas namun demam tidak turun. Hasil
pemeriksaan nadi : 80x/mnt, respirasi 23x/mnt dan suhu 39,5˚C. Bibir nampak kering,
anak mual muntah tidak mau makan da nada perdarahan melalui hidung. Ns.A
merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan pasien kemudian melakukan
implementasi rehidrasi dengan infus RL dan 1 jam kemudian Ns.A mengevaluasi pasien.
Apakah keluhan nya yaitu demamnya sudah turun atau tidak.
B. DAFTAR KATA SULIT
-
C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan anak tersebut demam ?
2. Kenapa anak tersebut mengalami pendarahan pada hidung ?
3. Apakah setelah 1 jam demam anak tersebut turun atau tidak ?
4. Intervensi apa yang diberikan oleh perawat selain infus RL ?
5. Apakah pendarahan pada pasien tersebut berhubungan dengan demam tingginya ?
6. Evaluasi apa yang diberikan perawat setelah diberikan infus RL ?
7. Kenapa setelah diberi obat pasien tersebut demamnya turun ?
8. Implementasi seperti apa yang diberikan pada kasus tersebut ?
BAB II
HASIL
A. KLARIFIKASI ISTILAH
-
B. JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan dari kasus
1. Apa yang menyebabkan anak tersebut demam ?
Karena system imun turun dan juga faktor lingkungan dan pola hidup yang
tidak sehat
2. Kenapa anak tersebut mengalami pendarahan pada hidung ?
Karena permukaan pembuluh darah pada hidung pecah/ terluka yang
disebabkan demam tinggi yang mengakibatkan perdarahan.
3. Apakah setelah 1 jam demam anak tersebut turun atau tidak ?
Belum, karena perawat tersebut hanya memberikan infus RL. Sedangkan itu
hanya sebagai pengganti cairan tubuhnya saja.
4. Intervensi apa yang diberikan oleh perawat selain infus RL ?
Dengan mengompres bagian ketiak, pemeberian obat penurun panas,
pemberian air minum yang sedikit namun sesering mungkin.
5. Apakah pendarahan pada pasien tersebut berhubungan dengan demam tingginya ?
Iya, karena kondisi tubuh pasien yang tidak mampu menahan panas.
6. Evaluasi apa yang diberikan perawat setelah diberikan infus RL ?
Memeriksa kembali apakah demam pasien sudah turun atau belum, mengecek
kembali apakah sudaj terpenuhi keutuhan cairan dan pemeriksaan TTV
7. Kenapa setelah diberi obat pasien tersebut demamnya turun ?
Dosisi yang diberikan kurang, obatnya tidak sesuai dengan keadaan pasien
serta kurangnya pengetahuan dari orang tua terkait demam anak.
8. Implementasi seperti apa yang diberikan pada kasus tersebut ?
Perawat telah memberikan infus RL.
Pertanyaan LO ( Learning Objective)
IRK
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” ( QS.Al-Hasyr : 18)
Maksud ayat diatas menjelaskan bahwa apa yang kita buat akan ada pertanggung
jawabannya itu pun tidak hanya di dunia tidak hanya dengan pasien ataupun dokter dan
keluarga pasien. Namun kelak semua yang kita perbuat akan kita pertanggung jawabkan
dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’alla. Maka dari itu kita sebagai seorang perawat
perlu memperhatikan betul apa yang menjadi kebutuhan dari pasien kita. Tidak hanya
sebatas agar pasien sembuh tapi kita juga perlu tahu apa saja yang dibutuhkan oleh
pasien.
Definisi Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah tindakan yang di rancang untuk membantu klien
dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil
yang diharapkan. (Gordon,1994)
Intervensi (perencanaan) adalah kegiatan dalam keperawtan yang meliputi :
meletakkan pusat tujuan pada klien, menetapkan hasil yang ingin dicapai, dan memilih
intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan. (Potter & Perry,1997)
Tipe-tipe Intervensi Keperawatan
Intervensi terdiri dari tiga tipe menurut (Walkinson,2007) :
1. Intervensi mandiri ( Independent Intervetion) adalah tipe dimana perawat diijinkan
untuk meresepkan, melakukan atau mendelegasikan intervensi berdasarkanpada
pengetahuan dan keterampilan perawat.
2. Intervensi ketergantungan ( Dependent Intervetion) adalah tipe dimana intervensi ini
diresepkan oleh dokter atau dilakukan oleh perawat. Karena perawat bertanggung
jawab untuk menjelaskan, mengkaji, kebetuhan untuk intervensi dan melaksanakan
medical orders.
3. Intervensi Saling Ketergantungan ( Interdependent Intervetion) adalah tipe yang
dilakukan dengan cara kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain.
Menetapkan Intervensi Keperawatan
1. Menentukan Prioritas Masalah
Penetapan prioritas adalah penyusunan urutan diagnosa keperawatan atau masalah
klien dengan menggunakan tingkat kepentingan untuk memperoleh tahapan
intervensi keperawatan yang dibutuhkan. (Hendry dan Walker, 2004)
Prioritas tinggi, prioritas yang mencerminkan situasi yang mengancam nyawa
pasien, sehingga perlu dilakukan tindakan terlebih dahulu.
Prioritas sedang, prioritas yang menggambrakan situasi yang tidak mengancam
nyawa pasien
Prioritas rendah, pritoritas yang tidak ada hubungannya dengan prognosis dari
suatu penyakit.
2. Menentukan kriteria evaluasi/hasil (outcome)
Tujuan klien dan tujuan keperawatan ini digunakan untuk mengukur atau
mengevaluasi kemajuan klien atau keterampilan perawat.
Tujuan klien, pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien yang dapat
diukur setelah intervensi diberikan.
Tujuan keperawatan dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memilih intervensi
keperawatan dan kriteria dalam evaluasi intervensi keperawatan.
Tujuan ini memiliki batasan. Batasan itu, tergantung pada sifat masalah,
etiologi, kondisi, keseluruhan klien, dan lingkungan.
Tujuan jangka panjang, merupakan perilaku klien yang diharapkan kearah
keseluruhan atau hasil akhir perawatan. Dan memerlukan perhatian yang terus
menerus.
Membuat Tujuan berdasarkan prinsip SMART
a. Spesific ( tujuan harus specific dan tidak menimbulkan arti ganda). Tujuan dan hasil
difokuskan kepada klien yang diperkirakan sebagai hasil dari intervensi
keperawatan
b. Measureable ( tujuan dapat di ukur khususnya perilaku pasien yang dapat dilihat,
diraba, dirasakan dan dibau). Outcome yang diukur dan diobservasi meliputi
pertanyaan “apa” dan “sejauh mana”.
c. Achievable ( tujuan harus dapat dicapai)
Tujuan dan hasil yang disebutkan dalam istilah yang dapat diukur memungkinkan
perawat menilai secara objektif perubahan status klien.
d. Reasonable (tujuan harus dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah)
Tujuan dan hasil diharapkan singkat dan realistis dengan cepat memberikan klien
dan perawat suatu rasa pencapaian.
e. Time ( batasan waktu atau tujuan keperawatan)
Hal ini membantu perawat dank lien dalam menentukan kemajuan dengan
kecepatan yang jelas.
Definisi Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk
menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi klien. (
Potter & Perry,2009)
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn
%3AANd9GcSyUlfWArDYlBer1lKVxgTBJ2opeVBsnE1hj3S85bRzCaiBxt0X
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 1997. Fundamental of Nursing, Concept, Prosess, and Practice. Jakarta:
EGC
Wilkinson & Judith.2007. Buku Saku Keperawatan dengan Intervensi NIC & Kriteria
Hasil NOC. Ed7. Jakarta: EGC
FORM PENILAIAN LAPORAN/PAPER
Nama Kelompok/Kelas :
Hari/ Tanggal :
Nama Mahasiswa : Mata Kuliah :
1. Oktaria Ristiantanti 5. Nur Laely Fitriana
2. Rani Prastika Wulandari 6. Nurul Hidayati
3. Nur Sakina 7. Puput Apriliana
4. Nurasiah 8. Radha Idfit Istiqamah
Total skor
Nilai Akhir
Keterangan Angka :
5 : Eexellent
4 : Good
3 : Average
2 : Below Average
1 : Unsatisfied
Comment : Instruktur