Anda di halaman 1dari 1

1.

Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan secara
rinci dengan manusia (pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa.alasan
mengapa perawat harus mempelajari keperawatan kritis yaitu mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi, penerapan profesionalisme, pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2. a. askep keritis pada klien dengan CHF b. askep kritis pada klien dengan ACS c. askep kritis
pada klien pneumonia d. askep kritis pada klien diabetik
3. menjadi seorang yang ada dalam keperawatan kritis akan selalu menggunakan pemikirannya
dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya. perawat yang memiliki kemammpuan
berpikir kritis akan menunjukkan sikap keberanian intelektual berpikir terbuka fleksibel, berpikir
analisa, sistematis, percaya diri,rasa ingin tahu, dewasa, kreativitas, intuisi dan pemikiran
mendalam.
4. - Penurunan kardiak output berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard. intervensi
yang diberikan adalah mengauskultasi nadi apikal, mengkaji frekuensi, irama jantung, memantau
urine output, memantau TD, mementau keadaan kulit, tinggikan kaki, berikan istirahat
rekumben, ciptakan lingkungan yang nyaman, memberikan oksigen tambahan, kolaborasi
dengan dokter pemberian obat oral - Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
curah jantung. intervensi yang diberikan adalah Memonitor pernafasan, memonitor usaha dan
kedalamam pernafasan, memberikan posisi semi fowler, menganjurkan pasien untuk lebih rileks
dengan nafas dalam, berkolaborasi pemberian oksigen tambahan - Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. intervensi yang
diberikan adalah memeriksa tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas, mengkaji penyebab
kelemahan, mengevaluasi peningkatan aktivitas, menganjurkan keluarga mendampingi saat
aktivitas, menyelingi aktivitas dengan istirahat.
5. - Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar d.d Klien mengatakan nyeri pada
dada, Klien mengatakan susah bernapas. intervensi yang dilakukan Identifikasi kebutuhan
aktual/potensial pasien untuk insersi alat pembuka jalan napas, Lakukan fisioterapi dada, Buang
sekret dengan memotivasi pasien untuk batuk, Ajarkan cara melakukan batuk efektif, Posisikan
untuk meringankan sesak napas melakukan batuk - Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum d.d
Klien mengatakan susah bernapas. intervensinya Kaji tingkat kemampuan klien dalam
beraktifitas sehari-hari dentifikasi aktifitas yang dapat dilakukan, Bantu pasien membuat jadwal
aktifitas rutin, Anjurkan keluarga membantu dalam memenuhi ambulasi harian dan perawatan
diri - Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga b.d. kurangnya informasi dan dukungan
d.d. Keluarga mengatakan belum mengenal penyakit TB. intervensinya memberikan Pendidikan
kesehatan , Pengajaran proses penyakit.

Anda mungkin juga menyukai