Anda di halaman 1dari 6

A.

Retensi Urine
1. Pengkajian
a) Pengkajian primer
a. Airway
- Kaji penyebab terjadinya obstruksi atau gangguan jalan nafas seperti
tersedak adanya benda asing
- Non obstruksi, kaji penyebab adanya trauma medula spinalis
b. Breathing
- Kaji penyebab adanya penurunan kesadaran
- Kaji penyebab adanya fraktur iga
- Kaji penyebab adanya cyanosis sentral sekitar mulut
c. Circulation
- Kaji penyebab adanya gangguan berhubungan dengan darah dan
pembuluh darah
- Kaji penyebab adanya perdarahan
- Kaji penyebab nadi tidak teratur
- Kaji penyebab CRT lebih dari 2 detik
- Kaji penyebab cyanosis perifer
- Kaji penyebab pucat
Neurologi

- Nilai GCS (E : M: V: )
- Kesadaran kuantitatif
d. Diasability
- Pupil isokor , anisokor
- Refleks cahaya
- Besar pupil

e. Exprosure
- Kaji adanya luka atau jejas
f. Folley catheter
- Pemasangan kateter
- Urine yang dikeluarkan
- Warna urine

b) Pengkajian Sekunder

Data Subyektif

a) Klien mengeluh tidak bisa tidur/istrahat dengan tenang jika rasa nyeri timbul
b) Klien mengeluh berkemih dengan cara mengejan
c) Klien mengeluh keragu-raguan pada awal berkemih
d) Klien mengeluh kandung kemih terasa penuh
e) Klien mengeluh tidak dapat berkemih
f) Klien mengeluh urin keluar sedikit-sedikit
g) Klien mengeluh tidak nafsu makan
h) Klien mengeluh mual dan muntah
i) Klien mengeluh penurunan kemampuan dalam melakukan hubungan seksual
j) Klien mengeluh nyeri saat berkemih
k) Klien mengeluh tentang penyakitnya
l) Klien mengeluh khawatir dengan penyakitnya

Data Obyektif

a) Gelisah
b) Distensi vesika urinaria
c) Pengeluaran urin < 1500 ml/hari
d) Penurunan berat badan, Porsi makan tidak dihabiskan
e) Ekspresi wajah nampak meringis bila nyeri timbul
f) Nampak memegang area yang sakit
g) Nyeri tekan daerah daerah suprapubik
h) Distensi abdomen
i) Nampak ketakutan
j) Pengeluaran urin sedikit
k) Tndakan kateterisasi
AMPLE

a. Allergic :
Tanyakan kepada klien tentang alergi terhadap obat apa saja, agar pengobatan
lebih tepat dan efektif.
b. Medication :
Tanyakan kepada klien mengenai obat obat yang sering dikomsumsi ataupun
terakhir dikonsumsi yang dapat menyebabkan penurunan perlawanan tubuh
terhadap penyakit yang sedang diderita.
c. Past Illness :
Tanyakan pada klien mengenai penyakit terdahulunya yang dapat
menyebabkan penurunan respon perlawanan tubuh terhadap penyakit yang
sedang diderita.
d. Last oral intake :
Tanyakan makanan terakhir yang klien makan.
e. Evident & Environment :

2. Diagnosa Keperawatan
1. Retensi urin b.d ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat.
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri
3. Intoleransi aktivitas
4. Ansietas b.d krisis situasi

3. Intervensi Keperawatan
1. Retensi urin b.d ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi dengan adekuat.
Kriteria evaluasi : - Berkemih dengan jumlah yang cukup
- Tidak teraba distensi kandung kemih
Intervensi Rasional
Dorong pasien untuk berkemih tiap 2- Meminimalkan retensi urin distensi
4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan. berlebihan pada kandung kemih.
Tanyakan pasien tentang Tekanan ureteral tinggi menghambat
inkontinensia stres. pengosongan kandung kemih.
Observasi aliran urin, perhatikan Berguna untuk mengevaluasi
ukuran dan ketakutan. obsrtuksi dan pilihan intervensi.
Awasi dan catat waktu dan jumlah Retensi urin meningkatkan tekanan
tiap berkemih.. dalam saluran perkemihan atas.
Perkusi/palpasi area suprapubik Distensi kandung kemih dapat
dirasakan diarea suprapubik.

2. Gangguan rasa nyaman: nyeri


Kriteria evaluasi : - Menyatakan nyeri hilang/ terkontrol
- Menunjukkan rileks, istirahat dan peningkata aktivitas dengan tepat
Intervensi Rasional
Kaji nyeri, perhatikan lokasi, Memberikan informasi untuk
intensitas nyeri. membantu dalam menetukan
intervensi.
Plester selang drainase pada paha Mencegah penarikan kandung kemih
dan kateter pada abdomen. dan erosi pertemuan penis-skrotal.
Pertahankan tirah baring bila Tirah baring mungkin diperlukan pada
diindikasikan. awal selama fase retensi akut.
Berikan tindakan kenyamanan Meningktakan relaksasi dan
mekanisme koping.
Dorong menggunakan rendam duduk, Meningkatkan relaksasi otot.
sabun hangat untuk perineum.

3. Intoleransi aktivitas
Kriteria evaluasi : Menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang
dapat diukur dengan tidak adanya dispnea, kelemahan, tanda vital dalam rentang
normal.
Intervensi Rasional
Evaluasi respon klien terhadap Menetapkan kemampuan/kebutuhan
aktivitas. pasien dan memudahkan pilihan
intervensi.
Berikan lingkungan tenang dan batasi Menurunkan stres dan rangsangan
pengunjung selama fase akut sesuai berlebihan, meningkatkan istirahat.
indikasi.
Jelaskan pentingnya istirahat dalam Tirah baring dapat menurunkan
rencana pengobatan dan perlunya kebutuhan metabolik, menghemat
keseimbangan aktivitas dan istirahat. energi untuk penyembuhan.
Pembatasan aktivitas ditentukan
dengan respons individual pasien
terhadap aktivitas dan perbaikan
kegagalan pernapasan.
Bantu aktivitas perawatan diri yang Meminimalkan kelelahan dan
diperlukan. Berikan kemajuan membantu keseimbangan suplai dan
peningkatan aktivitas selama fase kebutuhan oksigen.
penyembuhan.

4. Ansietas b.d krisis situasi


Kriteria evaluasi : - Mengakui dan mendiskusikan takut/masalah
- Menunjukkan rentang perasaan yang tepat dan penampilan wajah
tampak rileks/istirahat

Intervensi Rasional
Identifikasi persepsi pasien tentang Mendefinisikan lingkup masalah
ancaman yang ada dari situasi. individu dan mempengaruhi pilihan
intervensi.
Observasi respon fisik,seperti Berguna dalam evaluasi derajat
gelisah, tanda vital, gerakan masalah khususnya bila
berulang. dibandingkan dengan pernyataan
verbal.

Dorong pasien/orang terdekat Memberikan kesempatan untuk


untuk mengakui dan menyatakan menerima masalah, memperjelas
rasa takut. kenyataan takut dan menurunkan
ansietas.

Identifikasi pencegahan keamanan Memberikan kayakinan untuk


yang diambil, seperti marah dan membantu ansietas yang tak perlu.
suplai oksigen. Diskusikan.

Anda mungkin juga menyukai