1. PENGKAJIAN
1.1 Anamnesa
Data demografi
Nama :
Umur :
Status :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
Dx medis :
Keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri di pada bagian perut sebelah kanan bawah nyeri yang dirasakan
seperti diremas remas yang mengakibatkan aktivitas klien menjadi terganggu, klien merasakan
nyerisaat bergerak dan jika saat ditekan perutnya nyeri hilang timbul dengan waktu kurang lebih
5 menit.
Klien mengatakan 3 hari sebelum masuk rumah sakit klien merasakan sakit yang luar
biasa pada perut bagian kanan bawah.
1.2 Pemeriksaan Fisik.
PRE OPERASI
Kesadaran : Komposmentis
Glasgow Coma Scale (GCS) : E: 4 M: 6 V: 5 = 15
Vital sign : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36°C
RR : 20x/menit
POST OPERASI
Kesadaran : Komposmentis
Glasgow Coma Scale (GCS) : E: 4 M: 6 V: 5 = 15
Vital sign : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36°C
RR : 18x/menit
1.3 Pemeriksaan diagnostic
leukosit diatas 12.000/mm3. Neurofil meningkat sampai 75%. Foto abdomen dapat
menyatakan adanya pengerasan material pada apendiks (fekalit), ileus terlokalisir
2. PERAWATAN PERIOPERATIF
3. PERAWATAN POSTOPERATIF
kriteria hasil : meningkatkan penyembuhan luka dengan benar, bebas tanda
Intervensi Rasional
Mandiri :
Awasi tanda vital. Perhatikan demam, Dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis, abses,
menggigil, berkeringat, perubahan mental, peritonitis
meningkatkan nyeri abdomen.
Intervensi Rasional
Mandiri :
Kolaborasi :
Selang NG biasanya dimasukkan pada
Pertahankan penghisapan gaster/usus. praoperasi dan dipertahankan pada fase segera
pascaoperasi untuk dekompresi usus,
meningkatkan istirahat usus, mencegah mentah.
Intervensi Rasional
Mandiri :
Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, berat Berguna dalam pengawasan keefektifan obat,
(skala 0-10). Sakit dan laporkan perubahan kemajuan penyembuhan. Perubahan pada
nyeri dengan tepat. kerakteristik nyeri menunjukkan terjadinya
abses/peritonitis, memerlukan upaya evaluasi
medic dan intervensi.
Intervensi Rasional
Mandiri :
Kaji ulang pembatasan aktivitas pascaoperasi Memberikan informasi pada pasien untuk
merencanakan kembali rutinitas biasa tanpa
menimbulkan masalah.
PRE OPERASI
1. 15-1-2014 S=klien mengatakan nyeri pada 20.30 S=klien mengatakan nyeri pada
13.30 wib perut bagian kanan bawah. perut bagian kanan bawah
S=36°C S= 36°C
P: P:
N= 78x/menit N= 80x/menit
S= 36°C S= 36°C
P: P:
POST OPERASI
16-1-2014 S= klien mengatakan nyeri pada 20.00 S= klien mengatakan nyeri pada
15.00 wib luka operasi luka operasi belum berkurang
N= 72x/menit N= 76x/menit
S= 36°C S= 36°C
RR = 20x/menit RR = 20x/menit
P: P:
17-1-2014 S= klien mengatakan nyeri pada 17.00 S= klien mengatakan nyeri sudah
09.00 wib luka operasi mulai berkurang
O= skala nyeri 5 O= skala nyeri 5
N= 80x/menit N= 80x/menit
S= 38°C S= 37,4°C
RR = 20x/menit RR = 20x/menit
P: P : intervensi dipertahankan
18-1-2014 S= klien mengatakan nyeri sudah 08.00 S= klien mengatakan nyeri sudah
20.30 wib makin berkurang makin berkurang
N= 78x/menit N= 80x/menit
S= 37,3°C S= 36,5°C
RR = 20x/menit RR = 20x/menit
P: P : Intervensi dipertahankan
N= 80x/menit N= 76x/menit
S= 36,5°C S= 36°C
RR = 20x/menit RR = 20x/menit
P:
3.Mengobservasi TTV