APPENDICSITIS
Disusun Oleh :
Arik Wijayanti
APPENDICSITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat
mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering
2. Patofisiologi
tersumbat, kemungkinan oleh fekalit (massa keras dari feses), tumor atau benda
ulserasi mukosa menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara
supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark
gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh pecah akan terjadi apendisitis
perforasi. Bila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus
berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal
atau menghilang.
dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan
tubuh yang menjadi kurang memudahkan terjadinya perforasi. Pada orang tua
2000).
3. Manifestasi klinis
b. Demam ringan
c. Mual-muntah
f. Nyeri tekan lepas (hasil atau intesifikasi dari nyeri bila tekanan dilepaskan)
g. Tanda rovsing dapat timbul dengan melakukan palpoasi kuadran bawah kiri
bawah
4. Komplikasi
(Mansjoer, 2000)
5. Pathway
Appendiks terinflamasi
mual, muntah Peningkatan tekanan intraluminal
Menghambat aliran limfe
Resiko tinggi
kekurangan volume
Ulserasi pada dinding mukosa
cairan
Gangren dan perforasi
Appendiktomy
Luka post OP
10.000/mm3
mungkin ada.
(Doengoes, 1999)
7. Penatalaksanaan
1. Pengkajian
Gejala : Malaise
b. Sirkulasi
Tanda : Takikardia
c. Eliminasi
d. Makanan / cairan
Gejala : Anoreksia
Mual / muntah
e. Nyeri kenyamanan
sebelah ureter).
bawah karena posisi ekstensi kaki kanan atau posisi duduk tegak
f. Keamanan
g. Pernafasan
Diagnosa I
Intervensi Rasional
- Awasi tanda vital, perhatikan - Dugaan adanya infeksi atau
nyeri abdomen
- Lakukan pencucian tangan yang - Menurunkan resiko penyebaran
pengawasan penyembuhan
sebelumnya.
Diagnosa II
Intervensi Rasional
- Awasi tekanan darah dan nadi - Tanda yang membantu
mengidentifikasi fluktuasi
peningkatan cairan.
Diagnosa III
Intervensi Rasional
- Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik - Berguna dalam pengawasan
penyembuhan
- Pertahankan istirahat dengan posisi - Gravitasi melokalisasi eksudat
ketidaknyamanan abdomen.
Diagnosa IV
Intervensi Rasional
- Kaji ulang pembatasan aktivitas - Memberikan inflamasi pada
pasca operasi pasien untuk merencanakan
menimbulkan masalah
- Dorong aktivitas sesuai tolerasi - Mencegah kelemahan,
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Nn. L
Umur : 17 th
Alamat : sukomoro
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Nama : Tn. s
Umur : 52 th
Alamat : Srisukomoro
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
dengan pasien.
b. Pola nutrisi
600 cc
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Nn. L mengatakan BAK 4-5 x/hari warna kuning jernih,
S : skala nyeri 4
e. Sistem pernafasan
perawat.
g. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur ± 7 jam/hari dan bisa tidur dengan nyenyak.
usus buntu.
tenang.
sakit di atas tempat tidur, dan selalu berdoa agar penyakitnya cepat
sembuh.
5. Pemeriksaan fisik
N : 80 x/mnt, S : 36°C
d. Kepala :
e. Dada :
P : Sonor
P : Pekak
A : BJ I, II reguler
f. Ekstremitas
6. Program terapi
c. Flagil sup 3 x 1
7. Pemeriksaan penunjang
8. Data fokus
a. Data subyektif :
2) Pengkajian kenyamana
S : skala nyeri 4
b. Data obyektif :
B. Analisa Masalah
bergerak
S : skala nyeri 4
kadang
- TD : 120/60 mmHg,
N : 80 x/menit
S : 36°C
RR : 20 x/menit
3. DS : - Pasien mengatakan aktivitas Gangguan Kelemahan
masih lemas
- TD : 120/60 mmHg,
N : 80 x/menit, S : 36°C
RR : 20 x/menit
dan perawat
mual muntah.
D. Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa I
dapat berkurang.
Intervensi :
2. Dx. II
terjadi infeksi.
Intervensi :
3. Diagnosa III
terpenuhi.
Intervensi :
E. Implementasi
Hari/Tgl/
No.Dx Implementasi Respon Paraf
jam
I 14-03-2020 - Mengkaji keadaan Keadaan umum pasien
N : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,2°C
Hari/Tgl/
No.Dx Implementasi Respon Paraf
jam
II 08.30 - Mengkaji keadaan Daerah sekitar luka
tanda infeksi
II 08.10 - Mengkaji adanya Tidak ada tanda-tanda
porsi
III 09.00 - Motivasi pasien untuk Pasien belum berani
dalam
I 15-03-2020 - Mengkaji keadaan Keadana umum pasien
S : 36°C
Rr : 20 x/menit
N : 80 x/menit
II 21.00 - Melakukan injeksi Obat masuk melalui
keluarga pasien
14.30 - Mengajarkan pasien Pasien mau mengikuti
dalam)
15.00 Menyiapkan air untuk Pasien mau mengikuti
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5°C
I, II 08.30 - Melakukan injeksi Obat masuk lewat selang
1 gram/ 24 jam
II 09.00 - Melakukan medikasi Luka tampak bersih
II - Memotivasi pasien Pasien kooperatif
dan kiri
III - Mendekatkan alat-alat Pasien kooperatif
yang dibutuhkan
pasien
II, III 11.00 - Melakukan vital sign TD : 120/90 mmHg
Rr : 20 x/menit
III 12.00 - Mengantarkan Pasien kooperatif
makanan
F. Evaluasi
bawah
S : skala nyeri 4
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
ADL
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, FKUI, Jakarta.