Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAN KELUARGA DALAM PROSES KESEMBUHAN


PENDERITA GANGGUAN JIWA “SKIZOFRENIA”

Disusun Oleh :
JESY MELISKA
NIRM 20018

Dosen Pembimbing :
Tini Wartini SPd., S.Kep., MKM

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN PELNI JAKARTA
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa


Pokok Bahasan : Peran Keluarga Dalam Proses Kesembuhan Penderita
Gangguan Jiwa “Skizofrenia”
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Dalam Keluarga Terhadap Penderita
Skizofrenia
Hari / Tanggal : Rabu, 12 Januari 2022
Waktu : Pukul 10.00 – 10.30 WIB ( Estimasi waktu 30 menit )
Tempat : Rumah Keluarga Ny. S
Sasaran : Pasien dan Keluarga Ny. S
Penyuluh : Jesy Meliska

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, Pasien dan keluarga
diharapkan dapat mengetahui tentang “Peran Keluarga Dalam Proses
Kesembuhan Penderita Gangguan Jiwa “Skizofrenia” ”

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan keluarga dapat :
1. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan pengertian Skizorenia
2. Pasien dan keluarga mengetahui Penyebab Skizofrenia
3. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Faktor Resiko Skizofrenia
4. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan Macam-macam Skizofrenia
5. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan Tanda dan Gejala
Skizofrenia
6. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Perawatan Skizofrenia Di
Rumah
7. Pasien dan keluarga dapat mengetahui Peran keluarga dalam
Merawat Orang Dengan Penyakit Skizofrenia Di Rumah
III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Skizorenia
2. Penyebab Skizofrenia
3. Faktor Resiko Skizofrenia
4. Macam-macam Skizofrenia
5. Tanda dan Gejala Skizofrenia
6. Perawatan Skizofrenia Di Rumah
7. Peran Keluarga dalam Merawat Orang Dengan Penyakit Skizofrenia
Di Rumah

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 3 menit
b. Memperkenalkan b. Mengenali
diri penyuluh
c. Menjelaskan tujuan c. Mengerti tujuan
dari penyuluhan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi d. Mengetahui poin-
penyuluhan yang poin yang akan
akan diberikan disampaikan
2. Penyampaian a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan dan 15 menit
Materi tentang : memperhatikan
2. Pengertian materi yang
Skizorenia disampaikan.
3. Penyebab
Skizofrenia
4. Faktor Resiko
Skizofrenia
5. Macam-macam
Skizofrenia
6. Tanda dan Gejala
Skizofrenia
7. Perawatan
Skizofrenia Di
Rumah
8. Peran Keluarga
dalam Merawat
Orang Dengan
Penyakit
Skizofrenia Di
Rumah
3. Evaluasi a. Tanya jawab a. Mengajukan 5 menit
b. Remodeling pertanyaan dan
(menanyakan penyuluh
kembali kepada menjawab
peserta) pertanyaan.
b. Memahami
materi dan
mampu
menjawab
pertanyaan

4 Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan dan 2 menit


materi memperhatikan
b. Memberikan salam b. Menjawab salam
penutup

Pembagian Leaflet
V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

VI. Media
a. Leaflet
b. Lembar Balik Duduk
c. Meja

VII. Evaluasi
a. Prosedur : Validasi peserta dengan pertanyaan

b. Waktu : 5 Menit

c. Bentuk soal : Lisan

d. Jumlah Soal : 3 soal

e. Butir soal pertanyaan :

1. Apa Pengertian Skizofrenia?


Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya
mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan
perubahan sikap. Yaitu suatu kondisi di mana penderitanya tidak
dapat menafsirkan realita secara normal. Dengan kata lain,
penderita penyakit ini tidak bisa membedakan mana khayalan dan
kenyataan.
2. Sebutkan 2 Penyebab Skizofrenia dan Contohnya!
a) Masalah dengan keseimbangan kimia di otak, Kadar
dopamine dan glutamat di dalam otak yang tidak seimbang
diyakini para ahli bisa menyebabkan penyakit ini.

b) Faktor genetik. Faktor genetik atau keturunan bisa menjadi


penyebab skizofrenia. Jadi, jika salah satu keluarga inti Anda
terkena penyakit ini, Anda berisiko tinggi mengalami hal
yang serupa.

c) Faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mungkin


menjadi penyebab termasuk infeksi virus dan kekurangan
beberapa nutrisi ketika masih dalam kandungan, atau berada
di lingkungan yang penuh tekanan dan mengakibatkan stres.

d) Factor epigenetik. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang,


seperti narkotika, stress, trauma disebut dapat menjadi
penyebab skizofrenia.

e) Faktor psikologis. Kehilangan seseorang

3. Sebutkan 4 Tanda Dan Gejala Skizofrenia!


 Delusi
 Halusinasi

 Pikiran kacau dan ucapan membingungkan.

 Masalah kognitif. Ini termasuk masalah dalam perhatian,


konsentrasi, dan memori

 Kurangnya minat pada hal-hal yang dulunya sangat disukai.

 Tidak peduli terhadap kebersihan dan penampilan diri.

 Penarikan diri dari lingkungan sosial, seperti teman dan


keluarga.

 Susah tidur atau pola tidur yang berubah.

 Sangat sensitif dan memiliki perubahan suasana hati atau


mood yang tertekan.

 Tidak responsif terhadap lingkungan sekitar


 Kurang motivasi dalam menjalani hidup, termasuk untuk
menjalin hubungan dengan orang lain.

 Kesulitan untuk mengekspresikan dan memperlihatkan


emosi.

 Ketakutan akan tempat umum yang ramai

4. Sebutkan 3 Cara Merawat Penderita Skizofrenia Di Rumah!


a) Pelajari penyakitnya tentang penyebab, faktor pemicu, gejala,
hingga pengobatannya
b) Konsultasi ke psikiater atau lembaga bantuan local
c) Terapi obat-obatan antipsikotik
d) Sikap menerima, tetap berkomunikasi, dan tidak
mengasingkan klien\Hindari tindakan kasar, membentak atau
mengucilkan klien
e) Saat berbicara tidak sampai memancing kembali emosi
penderita.
f) Minum obat secara teratur sesuai resep, termasuk tidak
mengganti obat tanpa sepengetahuan dokter.
g) Saat halusinasi muncul, cobalah untuk mengabaikan
halusinasi itu dengan memfokuskan diri pada hal lain, seperti
membaca buku, mendengarkan musik, berdoa, atau berbicara
dengan teman.
h) Ikut berpartisipasi dalam program atau aktivitas yang
dianjurkan. Pertimbangkan untuk ikut dalam support
group pekerja sosial.
i) Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat menghambat efek
obat skizofrenia.
j) Jangan biarkan anggota keluarga yang mengidap penyakit ini
merasa tertekan. Stres, kurang tidur, pola makan yang tidak
seimbang, dan kafein dapat menyebabkan gejala kambuh.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/224950320/Sap-Skizofrenia
https://www.halodoc.com/kesehatan/skizofrenia
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/skizofrenia/#1084-faktor-risiko-
skizofrenia
http://www.psychologymania.com/2011/09/gangguan-skizofrenia-merupakan-
gangguan.html
LAMPIRAN

A. Pengertian Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa


gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang
khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri.
Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan
pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa
psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons
emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali
diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa
ada rangsang pancaindra). Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar
transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin,
yang menyebabkan permasalahan pada fluida cerebrospinal. Skizofrenia bisa
mengenai siapa saja

Kesimpulannya, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika


pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan
perubahan sikap. Yaitu suatu kondisi di mana penderitanya tidak dapat
menafsirkan realita secara normal. Dengan kata lain, penderita penyakit ini
tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan.

B. Penyebab Skizofrenia
 Masalah dengan keseimbangan kimia di otak, Kadar dopamine dan
glutamat di dalam otak yang tidak seimbang diyakini para ahli bisa
menyebabkan penyakit ini.

 Faktor genetik. Faktor genetik atau keturunan bisa menjadi penyebab


skizofrenia. Jadi, jika salah satu keluarga inti Anda terkena penyakit
ini, Anda berisiko tinggi mengalami hal yang serupa.
 Faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mungkin menjadi
penyebab termasuk infeksi virus dan kekurangan beberapa nutrisi
ketika masih dalam kandungan, atau berada di lingkungan yang penuh
tekanan dan mengakibatkan stres.

 Factor epigenetik. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti


narkotika, stress, trauma disebut dapat menjadi penyebab skizofrenia.

 Faktor psikologis. Kehilangan seseorang

C. Faktor Risiko Skizofrenia


Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Berikut adalah faktor risiko skizofrenia yang dimaksud:
2. Terdapat keluarga dengan riwayat schizophrenia.
3. Infeksi virus, keracunan, dan kekurangan gizi saat masih di dalam
kandungan khususnya pada usia kandungan 6 bulan pertama.
4. Konsumsi obat-obatan yang mengubah pikiran (psikoaktif atau
psikotropika) selama masa remaja dan dewasa muda.

D. Macam-macam Skizofrenia
Ada beberapa jenis atau tipe skizofrenia yang mungkin terjadi pada
seseorang. Berikut adalah jenis yang dimaksud:
 Skizofrenia paranoid merupakan jenis yang paling umum terjadi.
Gejala paling khas dari jenis ini adalah delusi dan halusinasi akan
suatu ketakutan tertentu (waham paranoid). Tidak hanya itu, penderita
kondisi ini pun tidak dapat mengendalikan perilakunya. Akibatnya,
pengidap skizofrenia paranoid sering berperilaku tidak pantas, sulit
mengendalikan emosi, hasrat, serta keinginannya.
 Skizofrenia katatonik. Kebalikan dari paranoid, skizofrenia katatonik
adalah jenis yang paling langka. Kondisi ini umumnya ditandai dengan
gerakan yang tidak biasa, terbatas, dan tiba-tiba. Penderitanya mungkin
sering beralih dari sangat aktif ke sangat diam dan sebaliknya. Mereka
pun mungkin tidak banyak bicara, tetapi juga sering meniru ucapan
atau gerakan lain.
 Skizofrenia tidak terdiferensiasi. Jenis ini ditandai dengan berbagai
gejala dari tipe skizofrenia lainnya. Penderitanya mungkin menjadi
tidak banyak bicara atau mengekspresikan diri, tetapi mereka juga bisa
menjadi bingung atau paranoid.
 Schizoaffective disorder. Penderita schizoaffective disorder umumnya
mengalami delusi (waham) dan gejala skizofrenia lainnya, tetapi juga
disertai dengan satu atau lebih gejala gangguan mood. Ini termasuk
depresi serta mania atau hipomania.

E. Tanda dan Gejala Skizofrenia


 Delusi adalah ekspresi kepercayaan yang timbul dalaam
kehidupan nyata. Misalnya : merasa di racuni, dicintai, disakiti
Istilah ini menunjukkan adanya ide-ide atau keyakinan, keyakinan
yang salah. Jenis-jenis waham ini mencakup :
 Kebesaran : Seseorang memiliki suatu perasaan berlebihan
dalam kepentingan atau kekuasaan.
 Curiga : Seseorang merasa terancam dan yakin
bahwa orang lain bermaksud untuk membahayakan atau
mencurigai dirinya. Semua kejadian dalam lingkungan
sekitarnya diyakini merujuk/terkait kepada dirinya.
 Kontrol : Seseorang percaya bahwa obyek atau orang
tertentu mengontrol perilakunya.
 Halusinasi. Istilah ini menggambarkan persepsi sensori yang salah
yang mungkin meliputi salah satu dari kelima pancaindra.
Halusinasi pendengaran dan penglihatan yang paling umum
terjadi, halusinasi penciuman, perabaan, dan pengecapan juga
dapat terjadi.
 Pikiran kacau dan ucapan membingungkan. Orang dengan kondisi
ini sering kesulitan untuk mengatur pikiran mereka. Mereka
mungkin tidak memahami apa yang Anda bicarakan saat Anda
mengajaknya berbicara. Tidak hanya itu, ketika mereka berbicara,
mereka sering mengeluarkan ucapan yang tidak masuk akal dan
terdengar membingungkan.

 Masalah kognitif. Ini termasuk masalah dalam perhatian,


konsentrasi, dan memori. Penderita skizofrenia umumnya
mengalami gejala berupa sulit fokus dan konsentrasi serta tidak
dapat memproses informasi untuk membuat keputusan dengan
baik.

 Gerakan yang tidak teratur. Beberapa orang dengan kondisi ini


sering nampak gelisah atau melakukan hal-hal yang konyol seperti
anak kecil. Mereka juga sering kali melakukan gerakan yang sama
berulang kali atau berlebihan.

Selain itu, gejala, tanda-tanda, atau ciri-ciri skizofrenia lainnya juga


dapat meliputi:

 Kurangnya minat pada hal-hal yang dulunya sangat disukai.

 Tidak peduli terhadap kebersihan dan penampilan diri.

 Penarikan diri dari lingkungan sosial, seperti teman dan keluarga.

 Susah tidur atau pola tidur yang berubah.

 Sangat sensitif dan memiliki perubahan suasana hati atau mood


yang tertekan.

 Tidak responsif terhadap lingkungan sekitar

 Kurang motivasi dalam menjalani hidup, termasuk untuk menjalin


hubungan dengan orang lain.

 Kesulitan untuk mengekspresikan dan memperlihatkan emosi.


 Ketakutan akan tempat umum yang ramai

 Paranoid, seperti kecemasan berlebihan, percaya dirinya


mempunyai kemampuan khusus atau mengidap penyakit tertentu
yang sebenarnya tidak ada pada dirinya.

F. Perawatan Skizofrenia Di Rumah


Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin dapat membantu
Anda mengatasi penyakit skizofrenia adalah:
 Minum obat secara teratur sesuai resep, termasuk tidak mengganti
obat tanpa sepengetahuan dokter.
 Saat halusinasi muncul, cobalah untuk mengabaikan halusinasi
itu dengan memfokuskan diri pada hal lain, seperti membaca buku,
mendengarkan musik, berdoa, atau berbicara dengan teman.
 Hindari mengonsumsi alkohol karena dapat menghambat efek obat
skizofrenia.
 Jangan biarkan anggota keluarga yang mengidap penyakit ini
merasa tertekan. Stres, kurang tidur, pola makan yang tidak
seimbang, dan kafein dapat menyebabkan gejala kambuh.
 Rutin konsultasi ke Dokter. Hubungi dokter apabila mendengar
suara, merasa paranoid atau memiliki pikiran-pikiran yang aneh
dan konsultasi dokter apabila penderita kurang tidur, terlihat
depresi, atau mempunyai perasaan ingin bunuh diri.

G. Peran keluarga dalam merawat orang dengan penyakit skizofrenia di


rumah

Hidup serumah dengan orang yang memiliki penyakit ini memang bukan
hal yang mudah. Membutuhkan sejumlah strategi untuk membimbing dan
menghadapi pasien agar mempercepat proses pemulihannya. Tips atau
panduan merawat pengidap skizofrenia adalah:
1. Pelajari penyakitnya sebaik mungkin. Belajar tentang penyebab, faktor
pemicu, gejala, hingga pengobatannya akan membantu Anda dalam
membuat keputusan bagaimana cara terbaik merawat pasien.

2. Konsultasi ke psikiater atau lembaga bantuan local. Supaya dapat


memberikan dukungan dan perawatan yang baik kepada pasien, Anda
membutuhkan bantuan dari pihak luar. Itu sebabnya, jangan ragu untuk
meminta bantuan dengan ahli kejiwaan, psikiater, atau komunitas
terkait penyakit ini.

3. Pandu pasien untuk mendapatkan perawatan medis. Dalam banyak


kasus, orang yang memiliki penyakit ini sering diasingkan atau bahkan
dipasung karena sering dianggap berbahaya. Ingat, seseorang dengan
penyakit ini sering tidak menyadari bahwa mereka tidak sehat, sampai
mereka mendapatkan perawatan. Oleh karena itu, memotivasinya
untuk mendapatkan bantuan medis guna mengelola gejala adalah
landasan perawatan yang tepat.

4. Selalu dampingi pasien. Meski pasien sudah keluar dari rawat inap,
mereka juga butuh didampingi agar teta berada di jalur pemulihan yang
benar. Dorongan dan dukungan Anda serta orang-orang di sekitarnya
adalah hal yang penting baginya untuk melanjutkan terapi.

5. Terapi obat-obatan antipsikotik

6. Sikap menerima, tetap berkomunikasi, dan tidak mengasingkan klien\

Hindari tindakan kasar, membentak atau mengucilkan klien

7. Ikut berpartisipasi dalam program atau aktivitas yang dianjurkan.

Pertimbangkan untuk ikut dalam support group pekerja sosial.

8. Saat berbicara tidak sampai memancing kembali emosi penderita.

Anda mungkin juga menyukai