Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HALUSINASI PENDENGARAN

Cabang Ilmu : Keperawatan Jiwa


Topik : Gangguan persepsi sensori
Sub Pokok Bahasan : Halusinasi
Sasaran : Keluarga
Waktu : 20 Menit
Tempat : Ruangan Alabadiri

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit tentang kesehatan jiwa
(halusinasi) diharapkan keluarga mampu memahami tentang gangguan
persepsi (halusinasi).

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah penyuluan klien dan keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian ganguan persepsi (halusinasi)
b. Menyebutkan tingkatan halusinasi
c. Menyebutkan penyebab-penyebab halusinasi
d. Menyebutkan jenis-jenis halusinasi
e. Menyebutkan tanda-tanda penderita halusinasi
f. Menjelaskan cara perawatan penderita halusinasi

B. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH SASARAN
1 5 menit Perkenalan Memberi salam Menjawab salam
2 10 Menit Menyampaikan isi 1. Menyampaikan Bertanya
pengertian ganguan
persepsi halusinasi
2. Menyebutkan tingkatan
halusinasi
3. Menyebutkan penyebab-
penyebab halusinasi
4. Menyebutkan jenis-jenis
halusinasi
5. Menyebutkan tanda-
tanda penderita
halusinasi
6. Menjelaskan cara
perawatan penderita
halusinasi
3 5 Menit Evaluasi Memberi pertanyaan pada Menjawab
keluarga dan klien

C. Media Dan Alat Peyuluhan


Media : Leaflet

D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

MATERI PENYULUHAN HALUSINASI PENDENGARAN

A. Pengertian
Halusinasi adalah pengalaman sensori yang terjadi tanpa stimulus dari luar.

B. Tingkatan Halusinasi

Menurut Moller dan Murphy dalam Stuart dan Sudden (1997), tingkatan

halusinasi dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu :

1. TahapI : Comforting

Tingkat cemas sedang, halusinasi secara umum adalahs esuatu yang

menyenangkan. Pengalaman halusinasi karena emosi yang meningkat seperti

cemas, kesepian, rasa bersalah, takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran

yang nyaman untuk melepaskan cemas. Individu mengenal bahwa pikiran dan

pengalaman sensori dalam control kesadaran jika cemas dapat dikelola. Non

psykotik. Tingkah laku yang dapa tdiobservasi :

a) Meringis atau tertawa pada tempat yang tidak tepat.

b) Menggerakkan bibir tanpa mengeluarkan suara.

c) Pergerakan mata yang cepat.

d) Respon verbal pelan seperti jika sedang asyik.

e) Diam dan tampak asyik.

2. Tahap II

Pengalaman sensori dari beberapa identifikasi indera terhadap hal yang

menjijikkan dan menakutkan. Halusinator mulai kehilangan control dan ada usaha

untuk menjauhkan diri dari sumber stimulus yang diterima .Individu mungkin

merasa malu dengan adanya pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain.

Non psychotic.Tingkahlaku yang dapatdiobservasi :


a) Meningkatnya system syarafotonom, tanda dan gejala dari cemas seperti

meningkatnya nadi, pernafasan dan tekanan darah.

b) Lapang perhatian menjadisempit

c) Asyikdenganpengalamansensoridanmungkinkehilangankemampuanuntukmembed

akanhalusinasiataurealitas.

3. Tahap III

Controlling tingkatkecemasanberat, pengalamansensorimenjadihal yang

menguasai.Halusinatormencobamemberiperintah

,isihalusinasimungkinmenjadisangatmenarikbagiindividu.

Individumungkinmengalamikesepian ,jikasensori yang diberikanberhenti.

Psychotic.Tingkahlaku yang dapatdiobservasi :

a) Perintahlangsungolehhalusinasidapatdiikuti.

b) Kesulitanberhubungandengan orang lain.

c) Lapangperhatianhanyabeberapadetikaaumenit.

d) Gejalafisikdancemasberatsepertiberkeringat, tremor,

ketidakmampuanmengikutiperintah.

4. Tahap IV

Conquering, tingkatcemas, panik,

umumnyahalusinasimenjaditerperincidankhayalantampaksepertikenyataan.Pengal

amansensorimungkinmengancamjikaindividutidakmengikutiperintah.Halusinasim

ungkinmemburukdalam 4 jam

atausehariatauseharijikatidakadaintervensiterapeutik.

Tingkahlaku yang dapatdiobservasi :


a) Terorkeraspadatingkahlakuseperti panic.

b) Potensialkuatuntukbunuhdiri.

c) Aktivitasfisik yang menggambarkanisidaihalusinasisepertikekerasan, agitasi,

menarikdiriataukatatonia.

d) Tidakdapatberesponpadaperintah yang kompleks.

e) Tidakdapatberesponpadalebihsatu orang.

C. Penyebab

1. Keturunan 4. Tekananjiwa

2. Pola asuh 5. Penyakit fisik

3. Maladapsi

D. Jenis-jenis halusinasi

- Halusinasi lihat

- Halusinasi dengar

- Halsinasi penciuman

- Halusinasi citarasa

- Halsinasisinggungan

E. Tanda-tandahalusinasi:

- Sukabicarasendiri

- Tertawasendiri

- Komunikasilambat

- Mengamuk, gelisah, sukamenyendiri

- Mengatakan mendengarkan bisikan atau melihat hal-hal aneh


- Berkeringat, gemetar, suka melawan

- Potensial untuk perilaku bunuh diri

F. Cara perawatan pasien dengan halsinasi

- Menunjukkan bahwa anda tidak mengalami stimulus yang sama

- Hindari mendebat klien tentang halusinasinya

- Dianjurkan untuk tidak merespon halusinasi

- Memberikan aktivitas yang terjadwal

- Jika halusinasi datang, usahakan cerita dengan anggot keluarga atau teman

- Terapi obat

Anda mungkin juga menyukai