Anda di halaman 1dari 3

Distraksi Kecemasan

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan
ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan , tidak mengalami gangguan
dalam menilai realitas , kepribadian utuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas
normal (Hawari, 2006). Penanganan kecemasan pada pasien dapat dilakukan dengan tehnik
non farmakologis salah satunya yaitu teknik distraksi.

Teknik Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan kecemasan dengan cara


mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap cemas yang
dialami. Stimulus sensori yang menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin yang bisa
menghambat stimulus cemas yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli cemas yang
ditransmisikan ke otak (Potter & Perry, 2005).

Berbagai macam teknik distraksi antara lain distraksi visual, distraksi pendengaran,
pernafasan, intelektual, dan imajinasi terbimbing

1. Distraksi Visual
Cara yang digunakan pada teknik ini adalah deng-an mengalihkan perhatian pasien
pada hal-hal yang disukai seperti: melihat pertandingan, menonton te-levisi, membaca
koran, melihat pemandangan, melihat gambar-gambar, dan melihat buku cerita
bergambar
2. Distraksi pendengaran
Seperti mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik air.
Individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik te-nang seperti
musik klasik, dan diminta untuk berkonsentrasi pada lirik dan irama lagu
3. Distraksi pernafasan
Bernafas ritmik dianjurkan pada pasien untuk memandang fokus pada satu objek atau
memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan
1 – 4 dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan de-ngan
menghitung 1 – 4 (dalam hati). Anjurkan pasien untuk berkosentrasi pada sensasi
pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, teknik ini dilanjutkan
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
4. Distraksi intelektual
Kegiatan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran (di tempat
tidur) seperti mengumpulkan perangko dan menulis cerita.
5. Imajinasi terbimbing
Adalah kegiatan anak membuat suatu bayangan yang menyenangkan dan
mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan
diri dari perhatian terhadap nyeri. Imajinasi terbimbing membuat anak sibuk
memusatkan perhatiannya pada suatu aktivitas yang menyenangkan, mengubah
persepsi rasa sakit.

Salah satu distraksi yang efektif adalah dengan terapi musik. Terapi musik adalah usaha
meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi,
ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. yang dapat pula menurunkan cemas/stress
yang diderita oleh klien. (Potter & Perry, 2010).

Ketika musik diaplikasikan sebagai salah satu cara distraksi untuk mengurangi kecemasan,
musik da-pat memberikan kenyamanan dan relaksasi yang merupakan salah satu cara
menurunkan kecemasan psikologis dan perilaku individual yang menunggu perawatan
ataupun yang sedang dalam perawatan. Pada saat musik diperdengarkan, musik mampu me-
rangsang pengeluaran gamma amino butyric acid (GABA), enkefalin, beta endorfin. Zat-zat
tersebut dapat menimbulkan efek analgesia sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan
pasien

Prosedur

a. Persiapkan Alat dan Bahan :


Hp (terisi music klasik dan music religi) dan Handsfree
b. Cara-cara Terapi Musik:
1) Cobalah Untuk Mendengarkan musik 20-30 menit setiap hari
2) Usahakan dalam keadaan duduk atau berbaring sambil memejamkan mata.
3) Dalam mendengarkan musik aturlah nafas serileks mungkin.
4) Gunakan headphone agar tak terganggu suara lingkungan sekitar
c. Evaluasi
Pre:
Sebelumnya klien belum pernah melakukan terapi distraksi (mendengarkan musik
klasik). Keluhan yang dirasakan cemas diakibatkan gangguan dampak dari
penyakitnya.
Post :
Setelah menerapkan terapi distraksi (mendengarkan music klasik), klien tampak
rileks, tenang, mengatakan cemas berkurang, memejamkan mata saat mendengarkan
music, mengatakan hati tenang dan nyaman setelah mendengarkan terapi music.

Sumber :

Dadang Hawari.(2006). Manajemen stress cemas dan depresi.Edisi 2.Jakarta: Balai penerbit
FKUI

Djohan. (2006). Terapi Musik: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta

Potter & Perry. ( 2005 ). Buku Ajar fundamental Keperawatan : konsep, Proses, dan praktik.
Edisi 4. Jakarta : EGC.

Young & Koopsen. (2007). Spritualitas, kesehatan dan penyembuhan, Medan: Bina Media
Perintis.

Anda mungkin juga menyukai