PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi ini, manusia tak luput dari ilmu pengetahuan dan
rasa penasaran akan perkembangan zaman. Sehingga, setiap detiknya
lahirlah buah tonggak berupa inovasi dan seni kreasi yang dapat merubah
peradaban dunia. Musik merupakan seni. Banyak mendengarkan musik
yang sudak tak asing lagi di telinga. Musik yang setiap hari selalu kita
dengar memiliki kekuatan khusus untuk menggerakan emosi kita. Musik
bisa membuat kita menjadi riang, sedih, bahkan bisa membuat seseorang
terharu dan meneteskan air mata. Betapa kuatnya pengaruh beberapa bait
syair yang dimainkan dengan alunan kord-kord sederhana sebuah lagu.
Musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang terdiri
dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya. Musik mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan, memulihkan dan memelihara kesehatan
fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual dari setiap individu.
Mendengarkan musik favorit akan membuat suasana hati semakin
membaik selain itu penelitian yang lebih lanjut menemukan adanya
hubungan antara mendengarkan musik dengan kesehatan. Bahkan musik
dapat meringankan penyakit yang diderita oleh pasien, selanjutnya
ditemukan adanya hubungan kesehatan dengan mendengarkan musik.
Sejarah perkembangan musik tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
budaya manusia. Hal ini disebabkan karena musik merupakan salah satu
hasil dari budaya manusia di samping ilmu pengetahuan, arsitektur, bahasa
dan sastra, dan lain sebagainya. Jenis musik yang kerap kali digunakan
sevagai terapi adalah jazz, blues, classic, pop dan rock. Namun di
Indonesia kebanyakan menggunakan musik classic dan jazz sebagai terapi.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
Definisi
Musik merupakan suatu kesatuan suara dari nada, irama dan lagu yang
dapat mengekspresikan perasaan dan juga sebagai sarana komunikasi. Musik
bukan hanya sebagai sarana hiburan, tetapi suara yang dihasilkan musik yang
dapat dijadikan terapi dalam bentuk terapi musik. Menurut American Music
Therapy Association terapi musik adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang
menggunakan musik dan aktivitas musik untuk megatasi berbagai masalah dalam
aspek fisik, psikologis, kognitif dan kebutuhan sosial individu yang mengalami
cacat fisik. Menurut wigram (2000) terapi musik adalah penggunaan musik dalam
lingkup klinis pendidikan, sosial bagi klien yang membutuhkan pengobatan,
pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis (Djohan, 2006).
Manfaat yang diberikan musik bagi tubuh bukan hanya dalam bentuk
mengekspresikan perasaan tetapi banyak manfaat yang didapatkan terutama jika
musik digunakan sebagai terapi. Menurut Dossey et al, (2005), manfaat terapi
musik adalah:
a. Energy otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimulasi irama.
b. Tarikan nafas dapat menjadikan cepat atau berubah secara teratur.
c. Timbulnya berbagai efek pada nadi, tekanan darah dan fungsi endoktrin.
d. Kelelahan berkurang.
Terapi musik yang akan dilaksanakan dengan kemampuan dan tujuan yang
akan dicapai dan sesuai dengan keadaan dan permasalahan yang dihadapi pasien
sehingga berbeda bagi setiap orang. Namun semua terapi musik mempunyai
tujuan yang sama yaitu untuk mengekspresikan perasaan, mengembalikan suasana
hati dan emosi, membantu rehabilitasi fisik, meningkatkan memori, sert
membangun kedekatan dalam berinteraksi. Menurut Djohan (2006) terdapat dua
macam jenis terapi musik diantaranya :
a. Terapi musik aktif
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar
menggunakan alat musik, menurunkan nada-nada, bahkan membuat
lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia
musik. Untuk melakukan terapi musik yang kompeten.
b. Terapi musik pasif
Pasien hanya mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik
tertentu yang disesuaikan dengan maslahanya. Hal terpendting dalam
terapi musik adalah pemilihan jenis musik harus sesuai dengan
kebutuhan pasien. Penerapan terapi musik aktif dan fasif pastinya akan
mendapatkan hasil yang berbeda baik itu secara emosional aktivitas
fisik.
Menurut Djohan (2006) hal ini dapat dilihat dari suatu notasi musik yang
menggambarkan besarnya waktu dakam arah horizontal, dan tinggi rendahnya
nada-nada dalam arah vertical. Musik dalam pengelompokannya di bagi menjadi
dua bagian, yaitu
1. Musik vocal
Music vocal yaitu music yang dihasilkan dari suara manusia sedangkan
music instrumental yaitu permainan music tanpa vocal. Instrumental
merupakan suatu komposisi music tanpa syair dalam bentuk apapun
semua music dihasilkan melalui instrument music.
2. Music instrumental
Music instrumental merupakan tipe music yang lebih banyak digunakan
dalam terapi music. Salah satu music instrument yang digunakan dalam
mengekspresikan music adalah gitar, gitar merupakan alat music yang
termasuk dalam kategori chordophone yang mempunyai karakteristik
sendiri baik dari segi bentuk maupun dari suara yang dihasilkan. Alat ini
dimainkan dengan cara yang berbeda menurut tipe atau jenisnya. Diantara
sekian banyak tipe gitar, jenis gitar klasik adalah salah satu alat music
yang digunakan terutama untuk membawa karya-karya solo music klasik
maupun music popular.
a. Fisik Motorik
Yaitu gangguan kelayuan pada anggota badan, misal tangan, kaki, leher
serta gangguan bicara.
Alat musik yang digunakan dalam latihan lingkup gerak sendi yaitu : lat.
Ritmis contoh tepuk tangan, tepuk paha, memukul musik drum, simbal,
gamelan, rebana dan lain-lain.
b. Sosial Emosional
Dimana kondisi seseorang sudah tidak mampu mengendalikan jiwa atau
perasaannya maka timbullan ketegangan-ketegangan emosi yang
disebabkan karena tidak mempunyai untuk mengatasi hambatannya.
Contoh emosional yang sering tampak diantaranya : mudah marah,
penakut, semaunya sendiri.
Alat musik yang digunakan : mendengarkan musik dari Tape recorder,
orjen, piano dan lain-lain, serta membaca gambar-gambar, warna-warna,
pukul musik sambil berhitung, pasang puzzle.
c. Mental Intelegensi
Yaitu gangguan pada pemusatan perhatian serta keterbatasan daya pikir
sehingga penderita kurang konsentrasi.
Alat musik yang digunakan : bernyanyi, baca puisi, mendengarkan cerita,
mendengarkan lagu-lagu, belajar notasi, belajar musik bernada.