Oleh:
IIS INTAN LESTARI
P17320120509
A. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA
1. BIODATA
1.1. IDENTITAS KLIEN :
Alasan Masuk RS
melihat dari rekamedik pasien mengamuk, marah-marah, bicara sendiri, mendengar bisikan
SAAT DIKAJI
Saat dilakukan pengkajian pasien tampak sedang melamun, konsentrasi mudah teralihkan saat bicara.
Klien juga mengatakan “di rumah sering marah-marah, bicara sendiri didalam kamar dan sering
melihat ada orang yang terus melihat pasien atau hanya lewat saja seperti hantu, pasien mengatakan
saat melihat bayangan datang saat pasien sedang sendiri dan mau tidur, dalam sehari bayangan
tersebut bisa muncul 2 – 3 kali, pasien awalnya mendegar suara temannya isi suara itu mengajak
pasien bermain saat dikaji sudah tidak ada suara tersebut.
3. FAKTOR PREDISPOSISI
Ket : Dari rekamedis pasien menjalankan rawat jalandari RSUD AMC dan putus obat
Aniaya seksual
- - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam - - - - - -
D
- - ari - - - -
keluarga Tindakan re
ka
kriminal m
ed
is
Jelaskan No. 1, 2, 3 pa
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan
si pernah mendapatkan kekerasan dalam
keluarga, tetapi tidak pernah mendapatkan perlakuaan aniaya fisik, seksual penolakan, dan
en
tindakan kriminal.
m
en
jal
an
ka
n
ra
w
at
jal
an
da
ri
RS
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan U jiwa
D
Tidak v
A
3.5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
M
pasien mengalami pembulian sama temannya C
da
n
4. PEMERIKSAAN FISIK pu
4.1. Tanda vital TD I : 88/64 N : S : 36,2 P : 22 TDtuII: 94/80
s
4.2. Ukur : TB : 155 CM, saat di kaji 45 Kg sebelum
ob di rawat tidak terkaji BB : tidak terkaji
√ at
4.3. Keluhan fisik :
Ya Tidak
Jelaskan : tanda-tanda vital dalam batas normal pasien tidak ada masalah
Sistem :
a. Integumen : kulit bersih warna kulit merata yaitu sawo matang
b. Penglihatan dan pendengaran saat dilakukan pengkajian penglihatan dan pendengarannya baik
e. Perkemihan : tidak ada gangguan, BAK lancar, tidak ada terasa nyeri saat ingin BAK
g. Muskuloskeletal klien dapat berjalan dengan baik, ekstremitas tidak ada keluhan
5. PSIKOSOSIAL
: Perempuan
: Garis keturunan
: Garis Pernikahan
: tinggal serumah
X : meninggal
: pasien
Jelaskan : Klien merupakan anak ketiga dari 5 orang bersaudara. Klien tinggal bersama ayah dan
ibunya, pola komunikasi, cara pengambian keputusan,dan pola asuh tidak terkaji passion saat
ditanya hanya bengong dan diam.
Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
b. Identitas :
Pasien mengatakan sebagai anak perempuan
c. Ideal diri :
Pasien menagatakan ingin sembuh dan pulang bertemu mamanya
d. Peran :
Pasien mengatakan sebagai seorang anak dan suka bantu bantu
e. Harga diri :
Tidak terkaji
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
6.2. Hubungan Sosial & System Pendukung
5.3.1.Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti
ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Tidak terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Saat di kaji pasien mengatakan mau bergabung dengan yang lain
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
5.3.2.System Pendukung
a. Keluarga
Tidak terkaji
b. Teman : sekolah,satu pekerjaan,dan atasan
Tidak terkaji
6.3. Spiritual
a. Nilai /keyakinan terhadap sakitnya :
Tidak terkaji
b. Keyakinan klien akan kesembuhan :
pasien yakin untuk sembuh
c. Kegiatan ibadah :
Saat dilakukan pengkajian pasien sebelum di rawat selalu menjalankan ibadahnya, sholat 5 waktu,
saat di RS pasien belum tampak menjalankan ibadah sholatnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
7. STATUS MENTAL
7.1. Penampilan
Jelaskan: klien tampak rapi dan penggunaan pakaian sesui
Masalah Kep : tidak ada masalah
7.2. Pembicaraan
Jelaskan : Pasien saat dilakukan wawancara b erbicara cepat dan tidak jelas, bicaraannya mutar-
mutar tetapi sampai pada tujuannya
Masalah Keperawatan : tangensial
7.3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian pasien dalam keadan tenang.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
7.4. Alam perasaaan
Jelaskan : pada saat dikaji pasien terkadang merasa sedih
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
7.5. Afek ( langsung kaitkan dengan ekpresi perasaan di atas )
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian pasien labil kadang merasa senang kadang merasa sedih.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
7.6. lnteraksi selama wawancara
Jelaskan : pasien saat wawancara kooperatif, tidak blocking, kontak mata ada.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
7.7. Persepsi
Jelaskan : Saat di wawancara pasien mengatakan sering melihat orang yang terus melihtnya dan
mendengar bisikan-bisikan seperti temannya yang mengajak bermain, suara bisikan datang apabila
sedang dian datang 1 kali dan kadang dibiarkan saja apabila bisikan datang
Masalah Keperawatan : Halusinasi
7.8. Proses Pikir
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian pasien saat ditanya pembicaraan
meloncat-loncat dari topik 1 ke topik yang lain
Masalah Keperawatan : flight of ideas
7.11. Memori
Jelaskan : saat dilakukan pengkajian pasien mampu mengingat apapun
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
v
Perawatan lanjutan Ya tidak
v
Perawatan pendukung Ya tidak
v
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
v
Belanja v Ya Tidak
v
Transportasi Ya Tidak
9. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Olahrga
Lainnya
Jelaskan : saat pengkajian klien merespon halusinasinya dengan berbicara sendiri
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
10.Terapi Modalitas :
b. Terapi Medik : ( Obat yang digunakan dan program ECT yang diberikan)
Tanggal 07/09/2021 : ijk zyprexa inj 2x1
Trifluoterazine 5mg 2x1
Clozapin 2mg 2x1
THD 2 mg 1x1
c. Hasil Pemeriksaan
tanggal 06/09/2021
Hb 12 g/dl 11,7-15,5
Ht 37 % 35-47
MCH 29,3 pg 28 – 33
MCHC 32,6 g/dl 33 – 36
Neutrofil 65.0 % 50 – 70
Limfosit 18,0 % 25 – 40
Ureum 8 mg/dl`` 13 – 43
Objektif :
- pasien tampak murung
- pasien tampak pandanga kosong
- paien tampak ketakutan apabila
sedang halusinasi
2 Subjektif : pasien mengatakan saat Resiko Perilaku Kekerasaan
dirumah suka marah-marah, diam
sendiri di kamar
Objektif :
- pasien tampak berbicara sendiri
- Pasien tampak berbicara sendiri
- Pasien berbicara mutar-mutar tidak
sampai pada tujuan
1 2 3 4 5
1 TUM: SP. 1 Mengenal halusinasi
Gangguan Persepsi Pasien mampu mengenali Bantu pasien mengenal halusinasi: memungkinkan klien untuk
Sensori : Halusinasi halusinasi yang dialaminya - Jenis. menghindarkan faktor pencetus
Penglihatan - Isi. timbulnya halusinasi. Dengan
- Waktu terjadinya. mengetahui waktu,isi dan frekuensi
- Frekuensi. munculnya halusinasi
- Situasi pencetus. mempermudah tindakan
TUK 1 - Perasaan saat terjadi halusinasi. keperawatan yang dilakukan
1. Pasien mampu megontrol perawat.
halusinasinya Latih mengontrol halusinasi dengan cara Upaya untuk memutuskan siklus
2. Pasien mampu mengikuti menghardik. Tahapan tindakannya halusinasi sehinga halusinasi tidak
program pengobatan secara meliputi: berlanjut. Serta memberikan
optimal - Jelaskan cara menghardik halusinasi. alternatif pilihan bagi klien untuk
- Peragakan cara menghardik. mengontrol halusinasi
- Minta pasien memperagakan ulang.
Kriteria - Pantau penerapan cara ini, beri penguatan
Evaluasi: perilaku pasien.
- Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
Setelah 3 kali
Pertemuan :
1. Klien dapat menyebutkan Isi
halusinasi, waktu, frekuensi, Megingat kembali kegiatan yang
situasi, pencetus, perasaan sudah dilakukan dalam megatasi
2. Klien mampu meperagakan halusinasi
cara dalam mengontrol Upaya untuk memutuskan siklus
halusinasi halusinasi sehinga halusinasi tidak
berlanjut. Serta memberikan
alternatif pilihan bagi klien untuk
Setelah dilakukan tindakan mengontrol halusinasi
keperawatan pasien mampu: SP. 2 Mengurangi waktu kosong bagi
Menyebutkan kegiatan Evaluasi kemampuan keluarga (SP. 1) pasien sehingga pasien dapat
Latih berbicara/bercakap dengan orang lain mengurangi frekuensi halusinasi itu
yang sudah dilakukan.
muncul
Memperagakan cara saat halusinasi muncul
bercakap-cakap dengan
orang lain. Megingat kembali kegiatan yang
sudah dilakukan dalam megatasi
halusinasi
Mengurangi waktu kosong bagi
pasien sehingga pasien dapat
Setelah dilakukan tindakan mengurangi frekuensi halusinasi itu
keperawatan pasien mampu: muncul
Menyebutkan kegiatan SP. 3
yang sudah dilakukan Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1&2)
Membuat jadwal kegiatan Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul.
sehari-hari dan mampu Tahapanya:
memperagakannnya - Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur
untuk mengatasi halusinasi
- Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
oleh pasien
- Latih pasien untuk melakukan aktivitas
- Susun jadwal aktvitas sehari-hari sesuai
dengan aktvitas yang telah dilatih
(dari bangun pagi sampai tidur malam)
- Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, Megingat kembali kegiatan yang
berikan penguatan terhadap perilaku sudah dilakukan dalam megatasi
pasien yang (+) halusinasi
Dengan menyebutkan dosis,
frekuensi dan manfaat obat, pasien
Setelah dilakukan tindakan
dapat melaksakan program
keperawatan pasien mampu:
SP 4 pengobatan dan menilai
Menyebutkan kegiatan - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2 kemampuan pasien dalam
yang sudah dilakukan. &3) pengobatan mandiri.
Menyebutkan manfaat dari - Tanyakan program pengobatan obat
pada gangguan jiwa Meingkatkan kesadaran pasien akan
program pengobatan
- Jelaskan pentingnyaa penggunaan obat pentingnya obat dan
pada gagguan jiwa kesembuhannya
- Jelaskan akibat bila tidak diguakan Dengan mengetahui efek samping
sesuai program obat pasien akan tahu akibat yang
- Jelaskan akibat bila putus obat
dapat terjadi jika putus obat
- Jelaskan cara mendapatkan
obat/berobat sehingga pasien dapat
- Jelaskan penggunaan obat (5B) megantisipasinya.
- Latih pasien minum obat Mengurangi waktu kosong bagi
- Masukkan dalam jadwal harian pasien pasien sehingga pasien dapat
mengurangi frekuensi halusinasi itu
muncul
Diri sendiri
Kriteria hasil & evaluasi :
Orang lain/keluarga
1. Diri sendiri dilukai,
dijauhi, teman, dan Lingkungan
lingkungan
2. Orang lain/keluarga luka,
tersinggung, ketakutan
3. Benda-benda dirumah
Menurunkan perilaku yang yang
deskruktif yang berpotensi mencederai
klien dan lingkungan sekitar
Tuk 6 :
Klien dapat Diskusikan dengan klien seputar :
mengidentifikasi
cara kontruktif Apakah klien mau mempelajari cara
atau cara-cara baru mengungkapkan cara marah yang
sehat dalam sehat
mengungkapkan Jelaskan berbagai alternatif pilihan
kemarahan untuk mengungkapkan kemarahan
selain perilaku kekerasan yang
Kriteria hasil & diketahui
evaluasi : pasien Jelaskan cara-cara sehat untuk
dapat mengungkapkan kemarahn :
menjelaskan cara- Cara fisik : Napas dalam ,pukul kasur,
cara sehat dalam olahraga
mengungkapkan
1. Verbal : Mengungkapkan bahwa
marah.
dirinya sedang kesal kepada orang
lain
2. Sosial : Latihan asertif dengan orang
lain
3. Spritual : sholat, meditasi, sesuai
dengan keyakinan agama nya
masing-masing
Keinginan marahnya
tidak bisa diprediksi
waktunya serta siapa
yang memicunya dan
1. Diskusi cara yang mungkin dipilih serta
dapat Meningkatkan
anjurkan klien memilih cara yang
mungkin diterapkan untuk kepercayaan diri klien
mengungkapkan kemarahannya serta asertif
2. Latih klien memperagakan cara yang (ketegasan) saat
dipilih dengan melaksanakan cara mareah atau jengkel
yang dipilihnya
Tuk 7 : 3. Jelaskan cara manfaat tersebut
4. Anjurkan klien menirukan peragaan
Klien dapat yang sudah dilakukan
mendemonstrasik 5. Beri penguatan pada pasien
an cara
mengontrol
perilaku
kekerasan