Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN PADA NY I DENGAN

DIAGNOSA MEDIS GLAUKOMA


DI RUANG POLI MATA RSUD PROV JAWA BARAT AL-IHSAN
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktif profesi stase
Keperawatan Medikal Bedah

IIS INTAN LESTARI


P17320120509

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
PROGRAM PROFESI NERS
2021
LAPORAN RESUME KEPERAWATAN PADA NY I DENGAN
DIAGNOSA MEDIS GLAUKOMA
DI RUANG POLI MATA RSUD PROV JAWA BARAT AL-IHSAN

Nama Mahasiswa : Iis Intan Lestari


Tanggal : Jumat, 22 Oktober 2021
Tempat : Ruang Poli Mata RSUD Al-Ihsan
Nama Pasien : Tn.E
Diagnosa Medis : Glaukoma

A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dibagian mata

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien mengatakan datang ke RS Al-Ihsan tanggal 22 Oktober 2021 untuk
kontrol tentang matanya karena sebelum masuk RS klien mengeluh
merasa nyeri, nyeri dirasakan karena klien mempunyai hipertensi dan
klien mengatakan sepertinya darahnya tinggi akhirnya mata klien nyeri.
Nyeri dirasakan seperti ditekan sampai pusing kepala. Klien mengatakan
nyeri dibagian kedua matanya, skala nyeri yang dirasakan 8 dari 1-10
karena sampai tidak bisa melakukan aktivitas sendiri. Klien mengatakan
nyeri dirasakan terus menerus dan tidak mereda dikasih obat, padahal
biasanya dikasih obat yang biasa dipakai nyeri mereda. Klien mengatakan
ketika nyeri matanya kabur dan tidak jelas kalau berjalan, dan
mengganggu saat membaca.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensi dan klien
mengatakan klien sudah mempunyai keluhan seperti ini sejak 10 tahun
yang lalu, dan biasanya keluhan bisa ditangani dengan obat tetes mata.
Klien mengatakan klien belum pernah di operasi maupun dirawat klien
hanya kontrol mata saja ke RS Cicendo dan RS Imanuel.
B. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
PRE OPERATIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
 TD : 150/90 mmHg
 MAP : 110
 S : 36,1oC
 N : 98 x/mnt
 RR : 20 x/mnt
d. Kepala : Klien tampak menggunakan peci, dibagian kepala
terutama wajah tidak tampak ada benjolan, klien tidak merasakan
nyeri tekan.
e. Mata : Mata klien tampak merah, ketika diraba mata klien
mengatakan nyeri. Gangguan penglihatan kabur atau tidak jelas,
tampak lingkaran cahaya atau pelangi sekitar sinar, perubahan
penggunaan kacamata yang awalnya, mata teraba keras dengan kornea
berawan, peningkatan air mata, sinar terang menyebabkan silau.
Konjungtiva klien tidak anemis. Klien tampak memejamkan mata dan
mengerutkan dahi menahan rasa nyeri. Keluarga klien mengatakan
klien sering salah melihat warna.
f. Mulut : Tidak tampak ada stomatitis, gigi klien lengakap tidak ada
nyeri tekan.
g. Leher : Tidak ada benjolan dan tidak ada pembengkakan kelenjar
getah bening ataupun tyroid
h. Dada
Inspeksi : Bentuk dada klien tampak simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara dada klien ketika diperkusi sonor
Auskultasi : Terdengar vesikuler
i. Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak ada lesi atau pembengkaka pada perut
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan pada bagian
perut.
Perkusi : Redup
Auskultasi : 17 x/Mnt
j. Ekstremitas
Mampu menggerakkan tangan dan kaki secara mandiri, kekuatan otot
5/5/5/5. Tidak ada pembengkakan pada bagian ekstremitas.
k. Data Psikologi
Klien mengatakan keadaan seperti ini sudah dirasakan sejak 10 tahun
yang lalu jadi sudah biasa, tapi klien kontrol kembali untuk cek karena
ketika sebelum ke RS klien merasakan nyeri pada bagian mata tapi
tidak hilang setelah di tetes mata yang biasanya.
2. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal pemeriksaan: 22/10/2021

STATUS OPTTALMOLOGIS
N NAMA NILAI
HASIL
O PEMERIKSAAN NORMAL
1 Visus Dasar OD : 0,3 P1 – PH 0,4
OS : 0,05 – PH 0,2
2 Refraktometer/Streak OD : S -1,75 C -0,25
OS : S -2,00
3 Tekanan Intra Okuler Kanan : 56
<23
Kiri 48
C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif : Faktor risiko riwayat Nyeri Akut
- Klien mengatakan hipertensi dan usia 62
nyeri dibagian mata tahun
- Klien mengatakan ↓
pusing kepala Peningkatan tekanan
- Klien mengatakan ↓
mempunyai riwayat Pergerakan iris
hipertensi kedepan
Data Objektif: ↓
- Klien tampak TIO meningkat
memejamkan mata ↓
dan mengerutkan Glaukoma
dahi menahan rasa

nyeri
- P : Nyeri akibat Nyeri akut
hipertensi
- Q : Nyeri seperti
ditekan
- R : Nyeri dibagian
kedua mata
- S : Nyeri skalanya 9
dari (1-10)
- T : Nyeri dirasakan
terus menerus
- TIO klien kanan 56
dan kiri 48
- TD : 150/90 mmHg
- N : 98 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- S : 36,7oC

Data Subjektif : Faktor risiko riwayat Ansietas


- Klien mengatakan hipertensi dan usia 62
ketika nyeri tahun
penglihatan menjadi ↓
kabur Peningkatan tekanan
- Keluarga klien ↓
mengatakan tidak Pergerakan iris
kedepan
jelas kalau berjalan,

dan mengganggu TIO meningkat
saat membaca. ↓
Data Objektif: Glaukoma

- TIO klien kanan 56
dan kiri 48 Gangguan saraf optik
- Visus klien (OD : ↓
0,3 P1 – PH 0,4) Perubahan penglihatan
(OS : 0,05 – PH 0,2) ↓
- Refraktometer klien Gangguan sensori
(OD : S -1,75 C persepsi : penglihatan
-0,25) (OS : S -2,00)

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIO
2. Gangguan persepsi sensori visual / penglihatan berhubungan dengan
serabut saraf oleh karena peningkatan TIO
-
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSA PERENCANAAN
O KEPERAWATAN Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut Tujuan : 1) Kaji tingkat nyeri.
berhubungan Setelah dibeikan 2) Pantau derajat nyeri mata setiap
dengan tindakan 15 mentit selama masa akut
peningkatan TIO keperawatan 3) Anjurkan keluarga untuk
selama 1x60 menit memberikan lingkungan yang
dapat mengatasi nyaman dan menyimpan barang
respon nyerinya. klien teratur
Kriteria hasil: 4) Anjurkan keluarga untuk
- Klien dapat memberikan lingkungan yang
mengidentifikasi tidak terlalu terang
penyebab nyeri 5) Anjurkan keluarga untuk
- Klien menyebutkan memantau nutrisi yang
faktor-faktor yang dapat dikonsumsi klien untuk
meningkatkan nyeri mencegah hipertensi
- Klien mampu 6) Edukasi penggunaan obat yang
melakukan tindakan diresepkan peran dan evaluasi
untuk mengurangi nyeri efektifitasnya

2 Gangguan persepsi Tujuan: 1) Observasi TTV


sensori visual / Setelah dilakukan 2) Kaji dan catat ketajaman
penglihatan tindakan penglihatan
berhubungan keperawatan 3) Kaji tingkat deskripsi
dengan serabut selama 1x2 jam fungsional terhadap
saraf oleh karena dapat mengatasi penglihatan dan perwatan
peningkatan TIO sendiri respon 4) Anjurkan keluarga untuk
peningkatan sesuaikan lingkungan
persepsi sensori. dengan kemampuan
kriteria hasil : penglihatan klien.
- Klien dapat meneteskan 5) Anjurkan keluarga untuk
obat mata dengan benar kontrol rutin sesuai dengan
- Kooperatif dalam jadwal
tindakan
- Menyadari hilangnya
pengelihatan secara
permanen
- Tidak terjadi penurunan
visus lebih lanjut
F. IMPLEMENTASI
Tgl Implementasi Paraf

22-10-2021 1) Kaji tingkat nyeri Iis intan


10.30 R/ P : Nyeri akibat hipertensi, Q : Nyeri seperti
ditekan, R : Nyeri dibagian kedua mata, S : Nyeri
skalanya 9 dari (1-10), T : Nyeri dirasakan terus
menerus
2) Pantau derajat nyeri mata setiap 15 mentit selama masa akut
R/ klien mengatakan nyeri masih terasa
3) Anjurkan keluarga untuk memberikan lingkungan yang
nyaman dan menyimpan barang klien teratur
R/ keluarga mengatakan paham apa yang harus dilakukan
dan klien tinggal bersama anaknya jadi aktivitas atau
kebutuhan klien selalu terpenuhi oleh anaknya
4) Anjurkan keluarga untuk memberikan lingkungan yang
tidak terlalu terang
R/ keluarga mengerti dengan apa yang dijelaskan
5) Anjurkan keluarga untuk memantau nutrisi yang
dikonsumsi klien untuk mencegah hipertensi
R/ keluarga mengatakan nanti dicoba dirumah karena klien
suka sekali sama makanan seperti asin.
6) Edukasi penggunaan obat yang diresepkan peran dan
evaluasi efektifitasnya
R/ klien dan keluarga paham untuk pengkonsumsian obat
dan obat yang sebelumnya tidak diminum dulu
22-10-2021 1) Observasi TTV Iis intan
10.40 R/ TD : 140/80, N : 95x/mnt, RR : 20 x/mnt, S :
26,7oC
2) Kaji dan catat ketajaman penglihatan
R/ klien mengatakan tidak jelas melihat objek yang
ditunjuk karena tampak kabur
3) Kaji tingkat deskripsi fungsional terhadap
penglihatan dan perawatan
R/ klien mengatakan ketika nyeri penglihatan
tampak kabur dan tidak bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri harus dibantu oleh orang lain
4) Anjurkan keluarga untuk sesuaikan lingkungan
dengan kemampuan penglihatan klien.
R/ klien mengatakan akan mecobanya
5) Anjurkan keluarga untuk kontrol rutin sesuai
dengan jadwal
R/ keluarga dan klien mengatakan akan kontrol
nanti hari Jumat
G. EVALUASI
No. Dx Tgl EVALUASI Paraf

1 22-10-2021 S: Iis intan


11.30 - Klien mengatakan masih nyeri dibagian
mata
- Klien mengatakan masih pusing kepala
- Klien mengatakan skala nyerinya menjadi
7
O:
- Klien sudah bisa membuka mata dan
sudah tampak bisa mengontrol nyerinya
- TIO klien kanan 56 dan kiri 48
- TD : 140/80 mmHg
- N : 95 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- S : 36,7oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Semua intervensi dilanjutkan oleh keluarga
2 22-10-2021 S: Iis intan
11.40 - Klien mengatakan masih nyeri jadi
penglihatan masih kabur
- Klien mengatakan karena nyerinya sudah
berkurang untuk warna saya masih bisa
membedakan
O:
- TIO klien kanan 56 dan kiri 48
- Visus klien (OD : 0,3 P1 – PH 0,4) (OS :
0,05 – PH 0,2)
- Refraktometer klien (OD : S -1,75 C
-0,25) (OS : S -2,00)
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi ke 5 dan ke 4 dilanjutkan oleh
keluarga

Anda mungkin juga menyukai