R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS KATARAK DENGAN TINDAKAN SMALL INCISION CATARAC
SURGERY DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD WANGAYA
TANGGAL 1 DESEMBER 2021
OLEH:
Pasien mengatakan mengeluh sulit melihat karena matanya terasa buram dari 1 bulan
yang lalu sehingga mempengaruhi aktivitasnya dirumah. Pasien datang ke poli
geriatric dan di rujuk ke poli mata pada tanggal 26 November 2021. Dari poli mata
pasien di diagnosa memiliki penyakit katarak dan harus di operasi. Pasien datang
Kembali ke rumah sakit pada tanggal 1 Desember 2021 untuk dilakukannya operasi
katarak. Pasien masuk ke ruang pre operasi pada pukul 08.20 wita, pada saat itu
pasien mendapatkan tetes mata pantocain dan tropacinamide serta pembersihan bulu
mata sebelum dilakukannya tindakan operasi. Tindakan operasi yang dilakukan yaitu
OD SICS (Small Incision Catarac Surgery). Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
didapatkan tekanan darah: 130/60 mmHg, respirasi: 20x/menit, nadi: 80x/menit dan
suhu: 36,5ºC.
d) Riwayat Penyakit Diagnosa Medis
Katarak
e) Terapi saat pengkajian
Ciprofloxacin 2x500mg, meloxicam 2x15mg, metylprednisolon 3x8mg, dan xitol e.d
6x100.
f) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan memiliki penyakit diabetes mellitus sejak tahun 2015 dan rutin
melakukan pemeriksaan setiap bulannya ke Rumah Sakit Puri Raharja. Pasien juga
mengatakan sempat melakukan operasi batu ginjal 2 tahun yang lalu.
g) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keluarga
b. Pola Kebiasaan Pasien
1) Bernafas
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam bernafas
2) Makan dan Minum
Pasien mengatakan melakukan diet rendah karbohidrat dengan frekuensi makan 3x sehari
dengan jenis makanan rendah karbohidrat dan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Pasien
mengatakan minum hampir 2liter air setiap harinya.
3) Eliminasi
Pasien mengatakan BAK 5x sehari dan BAB 1x sehari pada pagi hari dengan konsistensi padat
tanpa lender atau darah dan tidak ada nyeri saat BAB maupun BAK.
4) Gerak dan Aktivitas
Pasien mengatakan aktivitasnya sedikit terganggu dikarenakan matanya mengeluh buram untuk
melihat. Pasien mengatakan biasanya melakukan jual beli mobil di tokonya.
5) Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam istirahat dan tidurnya. Pasien tidur 6-7 jam
setiap harinya. Pada malam hari hanya terbangun untuk BAK saja.
6) Kebersihan Diri
Pasien mengatakan mandi 2x sehari menggunakan sabun, mencuci rambutnya 2 hari sekali
menggunakan shampoo. Menggosok gigi 2x sehari menggunakan pasta gigi. Keadaan kuku
pasien bersih dan mengganti baju setiap selesai mandi.
7) Pengaturan Suhu Tubuh
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam pengaturan suhu tubuhnya.
8) Rasa Nyaman
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam rasa nyamannya.
9) Rasa Aman
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak memiliki masalah dalam rasa cemas maupun takut
sebelum dilakukan tindakan operasi karena menurut pasien tidak takut untuk mendapatkan
perawatan demi kesehatannya.
10) Data Sosial
Pasien mengatakan keluarganya harmonis, hubungan dengan tetangga dan lingkungan baik dan
dengan perawat atau dokter yang merawat tidak ada masalah.
11) Prestasi dan Produktivitas
Pasien mengatakan setelah di diagnose katarak, pasien merasakan terganggu dan berpengaruh
dalam produktivitasnya sehari-hari karena menganggu penglihatannya.
12) Rekreasi
Pasien mengatakan melakukan rekreasi ke pantai Bersama keluarga dan cucunya.
13) Belajar
Pasien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya.
14) Ibadah
Pasien mengatakan agama yang dianut hindu dan kebiasaan beribadah dilakukan di merajan
pribadinya dirumah setiap ada acara keagamaan.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum pasien:
a) Kesadaran : CM (compos mentis/sadar penuh)
b) Bangun tubuh : Gemuk
c) Postur tubuh : Tegak
d) Cara berjalan : Lancar terkoordinir
e) Gerak motoric : Normal
f) Keadaan kulit : Warna normal, turgor elastis, bersih tidak ada luka
g) Gejala cardinal: TD: 130/60 mmHg, R: 20x/menit, N: 80x/menit dan S: 36,5ºC.
h) Ukuran lain : BB: 80kg, TB: 170cm
2) Kepala : Kepala bersih dan tidak ada rambut rontok
3) Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada edema, pergerakan bola mata
bebas, tidak ada nyeri tekan, tidak ada skret, lensa keruh, visus OD 1/60 dan visus OS 6/19.
4) Hidung : Tidak ada secret, bersih, tidak terpasang oksigen atapun NGT.
5) Telinga : Tidak ada secret, pendengaran baik.
6) Mulut : Mukosa lembab, tidak ada perdarahan dan keadaann mulut bersih.
7) Leher : Tidak ada masalah
8) Thorax : Bentuk dada simetris, pergerakan dada bebas, tidak ada nyeri dada, suara jantung
S1-S2 tunggal regular, payudara simetris.
9) Abdomen : Tidak ada distensi abdomen
10) Genital : Bersih
11) Anus : Bersih
12) Ekstremitas: Atas dan bawah tidak ada luka maupun edema.
d. Data Penunjang
-
2. Analisa Data
Perioperatif Data Subyektif Data Obyektif Interpretasi
Pre operasi - Pasien mengatakan - Hasil pemeriksaan fisik Resiko cedera
(Jam 08.20 wita) matanya buram sejak didapatkan:
1 bulan yang lalu VOD: 1/60
- Pasien mengatakan VOS: 6/19
susah melakukan - Lensa mata pasien keruh
aktivitasnya dirumah - Pasien tampak
akibat penglihatannya berpegangan tangan
dengan orang lain saat
berjalan
Intra Operasi - Pasien - Pasien tampak mengigil Hipotermi
(Jam 09.20 wita) mengatakan selama berada di
merasa ruangan operasi yang
kedinginan ber AC
- Kulit pasien teraba
dingin
Post Operasi - Pasien mengatakan - Pasien tampak memegang Nyeri akut
(Jam 10.15 wita) sedikit nyeri pada mata kanannya karena
daerah mata merasa kurang nyaman
kanannya, skala nyeri - Konjungtiva pasien tidak
yang dirasakan 5 dari dapat dievaluasi karena
0-10 penilaian yang tertutup perban
diberikan yang - Pasien berfokus pada
diraskan terus- dirinya sendiri
menerus.
S = Pasien mengatakan sedikit nyeri pada daerah mata kanannya, skala nyeri yang
dirasakan 5 dari 0-10 penilaian yang diberikan yang diraskan terus-menerus. Pasien
tampak memegang mata kanannya karena merasa kurang nyaman. Konjungtiva pasien
tidak dapat dievaluasi karena tertutup perban. Pasien berfokus pada dirinya sendiri.
Proses terjadinya: dilakukan tindan operasi small incision cataract surgery (SICS), pasca
pembedahan yang dilakukan dengan anatesi selama prosedur dilakukan. Setelah beberapa
saat pasien sudah kehilangan efek anastesi sehingga pasien merasakan rasa nyeri pada
lokasi pasca dilakukan tindakan.
Akibat jika tidak ditangani: pasien akan merasa tidak nyaman karena nyeri yang dilakukan
sehingga harus mendapatkan tindakan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien.
5. Diagnosa Keperawatan (Pre, Intra dan Post Operasi)
a. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan
b. Hipotermi berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik prosedur operasi katarak Small Incision
Cataract Surgery (SICS).
B. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah (Pre, Intra dan Post Operasi)
a. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan
b. Hipotermi berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik prosedur operasi katarak Small Incision Cataract Surgery (SICS).
2. Rencana Perawatan
No Hari/Tgl/ Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional
Jam Kep Kriteria Hasil
1. Rabu, 1 Resiko Setelah diberikan Observasi: 1. Untuk mengetahui potensi yang
Desember cedera asuhan - Identifikasi area lingkungan menyebabkan cedera terjadi
2021/ 08.20 keperawatan 1x20 yang berpotensi menyebabkan 2. Agar keluarga dan pasien
wita menit diharapkan: cedera mengetahui setiap sudut ruangan
- Kejadian Terapiutik: untuk mengurangi resiko cedera
cedera - Orientasika ruangan pada 3. Agar pasien tidak tergelincir atau
menurun pasien dan keluarga kursi roda pasien berjalan sendiri
- Pastikan roda tempat tanpa pendampingan
pemeriksaan dan kursi roda 4. Agar pasien lebih merasa
selalu kondisi terkunci nyaman melihat sekitar dan bisa
Tindakan: melihat lebih jelas
- Sediakan pencahayaan yang 5. Untuk mempermudah pasien jika
memadai ingin mobilisasi
- Pastikan posisi tempat tidur di 6. Agar pasien lebih terjaga
posisi terendah saat digunakan keselamatnnya
- Pastikan orada tempat roda 7. Agar pasien tidak melakukan
tempat tidur atau kursi rodas pergerakan tiba-tiba sehingga
dalam kondisi terkunci menyebabkan cedera
Edukasi:
- Anjurkan mengganti posisi
secara perlahan dan duduk
selama beberapa menit
sebelum berdiri
2. Rabu, 1 Hipotermia Setelah diberikan Observasi: 1. Untuk mengetahui apakah pasien
Desember asuhan 1. Monitor suhu tubuh pasien sudah siap menerima infomasi yang
2021/ 09.20 keperawatan 1x45 2. Identifikasi penyebab akan diberikan
wita menit diharapkan: hipotermi 2. Untuk mempermudah pasien
- Mengigil 3. Monitor tanda dan gejala menerima informasi
menurun hipotermi 3. Untuk mengetahui pemahaman
- Suhu tubuh pasien dan pasien bisa beratanya
Tindakan:
membaik tentang proses perawatan
4. Sediakan lingkungan yang
- Suhu kulit 4. Agar pasien mengetahui tanda-
hangan
membaik tanda infeksi dari penyakitnya
5. Lakukan penghangatan pasif
(selimut, penutup kepala, 5. Agar mata pasien tidak terinfeksi
pakaian tebal) kotoran dari tangan yang
6. Ganti pakaian atau linen yang kemungkinan berada pada tangan
basah pasien
7. Lakukan penghangatan aktif 6. Agar pasien bisa melakukan
eksternal (kompres hangan, perawatan mandiri dengan cara
botol hangan, selimut, menutup matanya agar tidak ada
metode kangguru) kotoran yang masuk ke matanya
8. Lakukan penghangan aktif 7. Agar pasien bisa lebih mandiri
internal (infus cairan hangan, dalam melakukan perawatan
oksigen hangan, lavase 8. Agar pasien bisa lebih mandiri
peritoneal dengan cairan dalam melakukan perawatan
hangat
DS: -
5. Pastikan posisi tempat tidur di posisi terendah saat
DO: posisi tempat tidur pasien
digunakan
berada pada posisi paling
rendah sehingga mudah jika
pasien ingin turun
DS: -
4. Sediakan lingkungan yang hangat DO: menurunkan suhu ruangan
(Ns. Putu Indah Jelita Lestari, S.Kep) (Ns. Ni Kadek Sutini, S.Kep., M.Kes)