Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA TN.

D
DENGAN POST ORIF CLOSED FRACTURE OF RIGHT
SHAFT FEMUR DIRUANG SERUNI RSUD
KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :
INDANIA
22010029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA TN. D DENGAN POST
ORIF CLOSED FRACTURE OF RIGHT SHAFT FEMUR
DIRUANG CEMPAKA

Laporan ini telah di setujui untuk dipertanggung jawabkan di hadapan pembimbing


materi dan pembimbing lapangan
Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Tengerang, Agustus 2022

PEMBIMBING MATERI PEMBIMBING LAPANGAN

(Ela Susilawati, S.Kp, M.Kep) (Ns. Dwi Wahyuni, S.Kep)


ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Indania

NIM : 22010029
Tanggal pengkajian : 19/08/2022
Ruangan : Pav. Cempaka

PENGKAJIAN

A. DATA DEMOGRAFI
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. Muhamad Danel Saputra
b. Usia : 17 Tahun
c. Alamat : Kp. Panunggangan Barat Rt 003/001
d. Jenis Kelamin : Laki-laki
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : Belum bekerja (Siswa)
g. Status pernikahan : Belum kawin
h. Suku bangsa : Indonesia
i. NO RM : 00304319
2. Keluarga/penanggung jawab
a. Nama : Sukmawati
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Hubungan dengan klien : Orang tua
3. Waktu masuk rumah sakit
a. Tanggal : 22/08/2022
b. Waktu masuk RS : 18:25 WIB
c. Kesadaran : E = 4 M = 6 V = 5 (Composmentis)
d. TD : 110/80 mmHg
e. Masuk dari ruang : IGD
f. Nadi : 82
g. RR : 22 x/menit
h. Suhu : 36,5°C
B. RIWAYAT KESEHATAN KLIENs
1. Alasan masuk perawatan:
Klien masuk RS pada tanggal 22 Agustus 2022 dengan keluhan, klien
mengalami kecelakaan pada saat pulang sekolah menggunakan sepeda motor
dan pada saat dibawa ke RS dalam kondisi patah tulang atau fraktur femur
bagian kanan, luka eksternal pada kepala bagian kiri dan kaki bagian kanan
dengan luka robek dan dalam.
2. Keluhan utama
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2022, didapat klien
mengeluh nyeri pada bagian fraktur femur tertutup sebelah kanan dengan kodisi
post oprasi, klien mengeluh nyeri yang hilang timbul dengan tipe nyeri yaitu
merasa ngilu/cenat cenut pada area post oprasi, klien mengatakan masih trauma
menggerakan kaki sebelah kanannya akibat sebelum oprasi saat menggerakan
kaki kanannya terasa seperti ada patahan pada tulang femur sebelah kanannya,
namun klien mengatakan sudah merasa bisa menggerakan kaki sebelah
kanannya tapi masih ada rasa cemas untuk mengerakannya. Klien mengatakan
sedikit merasa sesak dan pegal-pegal pada area bahu kanan. Klien mengatakan
belum sanggup untuk duduk ditempat tidur akibat post oprasi yang dilakukan
pada jam 08.30 diantarkan dari ruang seruni ke ruang OKA dan dikembalikan
lagi pada jam 14.00. Terdapat luka jahitan pada kepala sebelah kiri dan kaki
sebelah kanan.

- P : nyeri pada femur sebelah kanan post oprasi


- Q : nyeri terasa ngilu/cenat-cenut
- R : nyeri hanya pada area femur kanan post oprasi
- S : skala nyeri 5
- T : pada waktu tertentu

3. Riwayat penyakit sekarang


Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2022, didapat adanya
luka post oprasi fraktur femur kanan tertutup yang sudah di perban dan luka
jahitan pada kepala sebelah kiri dan kaki sebelah kanan yang sudah diperban. 2
botol NaCl 0,9% atau 500 ml setelah kembali dari ruang OP.
4. Kesehatan masa lalu
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2022, klien
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit masa lalu atau pernah masuk RS
sebelumnya.
a. Agen cidera
Klien mengatakan bahwa klien mengalami kecelakaan
b. Dirawat di RS sebelumnya
Belum pernah ke RS sebelumnya
c. Operasi
Klien baru saja menjalani oprasi open reduction internal fixation pada
fraktur femur sebelah kanan
d. Alergi makanan dan obat
Tidak ada alergi makanan maupun obat

5. Kesehatan keluarga dan lingkungan


a. Penyakit keturunan dalam keluarga
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan
b. Data lingkungan
Klien mengatakan, tidak ada penyakit menular dilingkungannya
Berdasarkan kesehatan keluarga yang diatas, klien tidak ada riwayat
penyakit keturunan.
6. Transfusi darah : Ya/Tidak
7. Apakah merokok : Ya/Tidak
8. Apakah mengkonsumsi alkohol : Ya/Tidak
9. Apakah menggunakan narkoba : Ya/Tidak
Berdasarkan buku rekam medis klien, terdapat riwayat klien sudah
menghabiskan 4 kantong darah transfusi untuk kebutuhan oprasi.
10. Kenyamanan
a. Nyeri/ tidak nyaman: Ya/ Tidak
Lokasi : nyeri pada luka post oprasi fraktur femur tertutup sebelah kanan.
Tipe : ngilu/cenat-cenut
b. Yang mengurangi/menghilangkan rasa nyeri : istirahat
Berdasarkan data diatas klien mengeluh nyeri pada pada bagian post
oprasi dan cemas untuk memulai pergerakan bahkan sampai tidak melakukan
pergerakan sama sekali.
11. Komunikasi
Bicara : Normal/Masalah
Tidak ada masalah dalam komunikasi, klien terlihat lancar dan benar saat
menjawab pertanyaan yang diberikan dan tidak ada sisi penolakan saat diberi
pertanyaan.

C. DATA BIOLOGIS DAN FISIOLOGIS

1. Pola aktivitas harian

Kegiatan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Pola nutrisi
a. Frekuensi makan 3x/hari (3-4 sendok nasi) 2x/hari (habis 1 porsi
bubur yang diberi dari
RS)
b. Frekuensi minum 2 liter/hari (4-5 gelas) 1/2 liter/hari (2-3 gelas)
2. Pola eliminasi
a. Frekuensi BAB 3x1/hari (fases warna Belum BAB dari awal
kuning) datang ke RS
b. Frekuensi BAK 5x1/hari ( urin warna 800 ml/hari (terpasang
kuning) kateter, warna urin
kuning)
3. Istirahat tidur 6 – 7/jam 4–5/jam (tidak
mengalami sulit tidur)

4. Personal higiene 2x1/sehari


Belum mandiatau di elap
Mandi
dari awal masuk RS
5. Aktivitas Sebagai pelajar
Gangguan mobilitas fisik
akibat post OP pada
femur sebelah kanan.

2. Pemeriksaan fisik
a. Penampilan umum :
Pengkajian yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2022, klien terlihat
tirah baring dengan posisi semi-fowler, klien terlihat protektif jika ada
pergerakan dan enggan untuk melakukan pergerakan bahkan untuk duduk di
tempat tidur, klien tidak terlihat pucat atau anemis dan turgor kulit baik.
b. Sistem pernafasan
1) Respirasi : normal (21x/menit)
2) Alat bantu nafas : tidak ada
3) Suara nafas tambahan : tidak ada
4) Frekuensi respirasi : 21x/menit

Kondisi respirasi klien baik tidak ada keluhan pernafasan dant tidak ada
tanda atau gejala pada respirasi serta tidak terlihat klien menggunakan nasal
kanul.

c. Sistem cardiovaskuler
1) Inspeksi
Warna kulit : baik, tidak ada tanda-tanda sianosis
Konjungtiva : tidak anemis
Hasil EKG : tidak ada
Nyeri : tidak ada
TD : 145/100 mmHg
2) Palpasi
Edema : tidak ada
Nadi perifer : kuat : 82 x/menit
3) Auskultasi
Bunyi jantung : teratur/tidak ada peningkatan atau penurunan irama
jantung.
Terlihat data diatas tekanan darah klien tinggi setelah tindakan
oprasi hal tersebut dapat dipicu pula dengan perasaan cemas dan atas
pergerakan yang tidak disengaja.
d. Sirkulasi
Saturasi O2 : 100%
e. Sistem pencernaan
Inspeksi: pada mulut didapatkan hasil bahwa rongga mulut bersih, tidak ada
lesi atau bau mulut, tidak ada pembengkakan pada tonsil, gigi dan gusi
lengkap.
f. Sistem integumen
Klien mengeluh nyeri punggung yang terasa panas akibat terlalu lama tirah
baring dengan posisi yang lama.
g. Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan pada sistem endokrin, dilihat dari tidak ada tindakan cek
GDS ataupun diet karbohidrat pada klien.
h. Sistem Eliminasi
1) Buang air besar : tidak ada keluhan
2) Buang air kecil : klien terpasang kateter karena tindakan OP
3) Penggunaan kateter : Ya
Klien terpasang kateter karena dilakukan tindakan OP dan adanya
gangguan mobilitas fisik yaitu fraktur femur tertutup bagian kanan.
i. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi: ada kelemahan otot
Palpasi: akral teraba hangat, ada nyeri tekan maupun nyeri otot
Nilai kekuatan otot :
2 5
2 5
j. Reproduksi dan seksualitas
Klien tidak mengeluhkan pada sistem reproduksi dan seksualitas
serta tidak ada tanda atau gejala yang mengarah ke pada sistem
reproduksi danseksualitas.
3. Asesmen fungsional
a. Makan minum : dibantu
b. Tidak mampu berpindah dari tempat tidur kekursi dekat dengan tempat tidur
D. BIO, PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUA
1. Status bioogis
Pendengaran : normal
Penglihatan : normal
Penciuman : normal
2. Psikososial
normal
3. Spiritual
Agama : isalam
Tidak ada masalah dalam segi biologis, psikososial dan spiritual klien. Klien
bisa mendengar dengan baik, penglihatan masih bagus dan penciuman masih bagus,
psikososial klien juga normal.
E. DATA PENUNJANG
1. Laboraturium Result
Pemeriksaan laboraturium tanggal 22 Agustus 2022
TEST RESULT REFERENCE UNITS
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.9 13.2 – 17.3 g/dl
Lekosit 22.28 3.80 – 10.60 x10^3/ul
Hematokrit 40 40 – 52 %
Trombosit 353 140 – 440 x10^3/ul

HITUNG JENIS

Basofil 0 0–1 %
Eosinofil 3 2–4 %
Batang 0 3–5 %
Segmen 74 50 – 70 %
Limfosit 18 25 – 40 %
Monosit
5 2–8 %
KIMIA

KARBOHIDRAT
Glukosa darah 109 <180 mg/dl
sewaktu
SWEB ANTIGEN
Antigen SARS Negativ Negativ

CoV-2

2. Obat – obatan
Waktu
Nama obat Dosis Frekuensi pemberian
terakhir
Ceftriaxone 1 gr 2x1 IV
Keterolac 30 mg 2x1 IV
Renitidin 50 mg 2x1 IV
F. ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah

1. DS = Cidera/trauma Gangguan mobilitas


1. Klien mengeluh nyeri pada fisik
bagian fraktur femur tertutup Terjadi fraktur femur
sebelah kanan dengan kodisi dan luka robekan pada
post oprasi sehingga sulit kepala dan kaki
bergerak.
2. Klien mengatakan masih Post oprasi pada fraktur

trauma menggerakan kaki femur kanan

sebelah kanannya atau sulit


menggerakan kaki sebelah
Nyeri dan proktektif
kanan. pada pergerakan
3. Kaki sebelah kanan dan
kepala terdapat luka jahitan. Gangguan mobilitas
4. Makan dan minum masih fisik
dibantu.

DO =

1. Nilai kekuatan otot :


2 5
2 5
2. Kaki klien bagian
femur sebelah
kanan tampak
dibalut dengan
medicrape dan
balutan kasa pada
luka jahitan di
kepala dan kaki.
3. Pasien tampak
berbaring ditempat
tidur.
4. Pasien tampak
tidak mau
menggerakan
kakinya karna nyeri
5. Pemberian obat
katerolac 30 mg
2. DS = Luka post OP dan luka Gangguan integritas
1. Klien mengeluh nyeri pada jahitan robek pada kulit
luka post OP dan luka jahitan kepala dan kaki
pada kepala serta kaki
sebelah kanan.
Adanya balutan luka

DO = pada post OP dan


balutan luka robekan
1. Terlihat balutan luka pada
yang sudah di jahir
post OP di femur kanan
pada kepala dan kaki
2. Adanya balutan luka jahitan
pada kepala dan kaki kanan
klien. Gangguan integritas
kulit

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur femur tertutup bagian
kanan yang sudah mendapatkan penanganan oprasi.
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka insisi oprasi pada fraktur
femur tertutup dan luka jahitan pada kepala dan kaki sebelah kanan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. D


Usia : 37 Tahun
Diagnosa medis : Post orif closed frakture of right shaft femur
No RM : 00304319
Bed/ruang : 6/1 (Pav. Cempaka)

Perencanaan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi

1. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama:


berhubungan dengan asuhan keperawatan 3x24 Dukungan mobiitas
fraktur femur tertutup jam di harapkan klien sudah (I.05173)
bagian kanan yang sudah mampu menggerakan
Obervasi
mendapatkan ekstremitas bawah sebelah
penanganan oprasi. kanannya sesuai 1. Indetifikasi adanya nyeri
kemampuan klien, dengan atau keluhan fisik
kriteria : lainnya
1. Pergerakan ekstremitas 2. Indetifikasi toleransi
bawah bagian kanan fisik dalam aktivitas
meningkat (5) 3. Monitor kondisi umum
2. Kekuatan otot selama melakukan
meningkat (5) mobilisasi.
3. Rentang gerak ROM Terapeutik
meningkat (5)
1. Fasilitasi aktivitas
4. Nyeri menurun (5)
mobilisasi ROM
5. Kecemasan untuk
dengan alat bantu (mis.
bergerak menurun (5)
6. Gerakan terbatas
menurun (5) Pagar atau tempat tidur)
7. Kelemahan fisik 2. Fasilitasi melakukan
menurun (5) pergerakan, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan.
Edukasi

1. Jelaskan tujuan dan


prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini sesuai
kemampuan klien
3. Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
ditempat tidur).

Intervensi pendukung

Observasi

1. Monitor lokasi dan


ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas.
2. Indetivikasi lokas,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri
3. Indetivikasi skala nyeri
4. Monitor terapi
keberhasilan
komplementer yang
sudah diberikan
5. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

1. Berikan tehnik non


farmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis.
Tehnik relaksasi nafas
dalam, minum air
hangat.
2. Psang handrell tempat
tidur
3. Atur posisi senyaman
mungkin.

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.

2. Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama:


berhubungan dengan asuhan keperawatan 3x24 Perawatan integritas kulit
luka insisi oprasi pada jam diharapkan kondisi luka (I.11353) dan perawatan
fraktur femur tertutup post OP dan luka jahitan luka (I.14564)
dan luka jahitan pada dalam kondisi baik dan
Obervasi
kepala dan kaki sebelah tidak ada tanda-tanda
kanan. infeksi, dengan kriria : 1. Indetifikasi penyebab
gangguan integritas kulit
Luaran utama:
(mis. Penurunan
1. Nyeri menurun (5) mobilitas fisik).
2. Kemerahan menurun 2. Monitor tanda-tanda
(5)
Luaran pendukung infeksi
Terapeutik
1. Kenyamanan meningkat
(5) 1. Ubah posisi tiap 2 jam
2. Mobilitas meningkat (5) jika tirah baring
3. Kemampuan perawatan 2. Lakukan perawatan luka
diri meningkat (5) setelah 3 hari post
4. Waktu penyembuhan oprasi.
menurun (5)a
Edukasi
5. Area luka oprasi
membaik (5) 1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Anjurkan makanan
tinggi kalori dan protein

Intervensi pendukung
Observasi

1. Indetifikasi nyeri, jika


perlu
2. Periksa lokasi insisi
adanya kemerahan,
bengkak.
3. Indetivikasi
karakteristik drainase
4. Monitor proses
penyembuhan area
insisi
5. Monitor tanda dan
gejala infeksi

Terapeutik

1. Lakukan gerak pasif


dengan bantuan sesuai
dengan indikasi
2. Lakukan tehnik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri, jika
perlu
3. Lakukan perawatan luka
pada area insisi dan luka
jahitan

Edukasi

1. Jelaskan tujuan dan


prosedur latihan
2. Anjurkan melakukan
rentang gerak pasif dan
aktif secara simetris
3. Anjrukan duduk
ditempat tidur, jika
perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. D


Usia : 17 Tahun
Diagnosa medis : Post orif closed frakture of right shaft femur
No RM : 00304319
Bed/ruang : 6/1 (Pav. Cempaka)

No Tanggal Tanggal
Implementasi Evaluasi Paraf
Dx dan Waktu dan Waktu

1. 24 Agustus Implementasi utama: 24 Agustus S = klien mengatakan


2020 Dukungan mobiitas 2020 masih nyeri pada luka
Indania
insisi OP yang datang
15.00 – Obervasi 19.00 –
hilang timbul, masih
15.30 WIB 19.30
1. Mengindetifikasi takut untuk
adanya nyeri atau menggerakan
keluhan fisik lainnya ekstremitas bawah
sebelah kanan dan
2. Mengindetifikasi
makan, minum masih
toleransi fisik dalam
dibantu serta belum
aktivitas
bisa duduk.
3. Memonitor kondisi
umum selama O = terdapat perban
melakukan mobilisasi. pada post OP dan luka Indania
Terapeutik jahitan, kaki sebelah
kanan belum bisa
1. Melakukan aktivitas
bergerak, skala nyeri
mobilisasi ROM
4.
dengan alat bantu
(mis. Pagar atau A = gangguan
tempat tidur) mobilitas fisik belum
3. Melibatkan teratasi
keluarga untuk
P = Intervensi
membantu pasien
dilanjutkan: intervensi
dalam meningkatkan
uatam dilanjutkan:
pergerakan.
observasi no 2 dan 3 Indania
Edukasi
terapeutik no. 1dan 2,
1. Menjelaskan tujuan edukasi no. 2 dan 3.
dan prosedur Intervensi pendukung:
mobilisasi obervasi no. 2, 3 dan
2. Menganjurkan 4, terapeutik no. 2 dan
melakukan 3.
mobilisasi dini
sesuai kemampuan
klien
3. Menganjurkan
mobilisasi sederhana
yang harus
dilakukan (mis.
Duduk ditempat
tidur).

Implementasi
pendukung
Indania
Observasi

1. Memantau lokasi
dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas.
2. Mengindetifikasi
lokas, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan
intensitas nyeri
3. Mengindetivikasi
skala nyeri
4. Mengobservasi terapi
keberhasilan
komplementer yang
sudah diberikan
5. Mengobservasi efek Indania

samping penggunaan
analgetik (katerolac)

Terapeutik

1. memberikan tehnik
non farmakologis
untuk mengurangi
nyeri (mis. Tehnik
relaksasi nafas
dalam, minum air
hangat.
2. Pasangkan handrell
Indania
tempat tidur
3. Mengatur posisi
senyaman mungkin.

Kolaborasi

Memberian analgetik
(katerolac yang sudah di
oplos dengan water
injektion, diberikan 3 ml
lewat IV).

2. 24 Agustus Implementasi utama: 24 Agustus S = klien mengatakan


2020 Perawatan integritas 2020 masih mengeluh nyeri
kulit dan perawatan pada luka OP dengan
15.00 – 19.00 –
luka tipe berdenyut.
15.30 WIB 19.30
Obervasi O = Kondisi luka post Indania

OP dan jahitan terlihat


1. Mengindetifikasi
bersih dan rapih tapi
penyebab gangguan
masih basah dan
integritas kulit (mis.
sedikit mengeluarkan
Penurunan mobilitas
darah.
fisik).
2. Memantau tanda- A = gangguan
tanda infeksi integritas kulit teratasi
Kaka
Terapeutik sebagian.
perawat
2. Melalakukan P = Lanjutkan (Ka lusi)
perawatan luka intervensi utama:
setelah 3 hari post observasi no. 2,
oprasi. terapeutik no. 2 dan Indania
edukasi no. 1
Edukasi
intervensi pendukung:
1. Menjelaskan tanda observasi no. 2, 3, 4
dan gejala infeksi dan 5, terapeutik no.
1, 2 dan 3 serta 1, 2
Implementasi
dan 3 Kaka
pendukung
perawat
Observasi
(Ka lusi)
1. Mengindetifikasi
nyeri
2. Melakukan periksa
lokasi insisi adanya
kemerahan, bengkak.
3. mengindetivikasi
karakteristik drainase
4. melihat proses
penyembuhan area
insisi
5. memonitor tanda
dan gejala infeksi indania

Terapeutik

1. Melakukan gerak
pasif dengan bantuan
sesuai dengan
indikasi
2. Melakukan tehnik
non farmakologis
untuk mengurangi
nyeri, jika perlu
3. Melakukan
perawatan luka pada
area insisi dan luka
jahitan Indania

Edukasi

1. Menjelaskan tujuan
dan prosedur latihan
2. Menganjurkan
melakukan rentang
gerak pasif dan aktif
secara simetris
3. Menganjrukan
duduk ditempat tidur,
jika perlu

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE I

Nama Klien : Tn. D


Usia : 17 Tahun
Diagnosa medis : Post orif closed frakture of right shaft femur
No RM : 00304319
Bed/ruang : 6/1 (Pav. Cempaka)

No
Diagnosa Tangga/Waktu Catatan Perkembangan Paraf
DX

1. Gangguan mobilitas fisik 25 Agustus 2022 S = klien mengatakan sudah Indania


berhubungan dengan bisa duduk di tempat tidur,
19.00 – 19.30
fraktur femur tertutup sudah bisa makan dan
WIB
bagian kanan yang sudah minum sendiri serta sudah
mendapatkan bisa menggerakan ujung
penanganan oprasi. kaki sebelah kanan namun
belum berani untuk
mengangkat kakinya.

O = klien terihat
menggerakan kaki sebelah
kanannya tanpa ada ekspresi
kesakitan, pada saat di
kunjungi klien sudah bisa
duduk.

A = gangguan mobilitas
teratasi sebagian

P = Intervensi dilanjutkan
dirumah: mobilisasi dni
sesuai kemampuan klien,
ROM pasif atau aktif sesuai
kemampuan klien.

I = lakukan mobilisasi dini,


ROM pasif sesuai
kemampuan klien.

E = gangguan mobilisasi
teratasi sebagian dilihat dari
klien sudah bisa duduk
ditempat tidur dan bisa
menggerakan kaki sebelah
kanan.

R=-

2. Gangguan integritas kulit 25 Agustus 2022 S = klien mengatakan nyeri Kaka perawat
berhubungan dengan timbul apabila ada (Ka lusi)
15.00 – 15.30
luka insisi oprasi pada pergerakan berlebih pada
WIB
fraktur femur tertutup kaki sebelah kanan.
dan luka jahitan pada
O = Kondisi luka post OP
kepala dan kaki sebelah
dan jahitan terlihat bersih
kanan.
dan rapih tapi masih basah
dan sedikit mengeluarkan
darah.

A = integritas kulit teratasi


sebagain.

P = Lanjutkan intervensi
dirumah: edukasi monitor
tanda-tanda infeksi, rubah
posisi setiap 2 jam sekali,
perawatan luka/ganti
balutan luka.

I = melakukan perawatan
luka dan observasi luka
pada area insisi OP femur
kanan, jahitan di kaki kanan
dan kepala.

E = luka post OP di femur


kanan, jahitan di kaki kanan
dan kepala masih belum
kering dan sedikit
mengeluarkan darah.

R=-

Anda mungkin juga menyukai