Anda di halaman 1dari 9

RESUME PADA PASIEN AN.

C DENGAN HERNIA DI RUANG OK


RS AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Disusun oleh:

Iis Intan Lestari

P17320120519

PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

BANDUNG POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2021
RESUMKE KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GGK DI RUANG

HEMODIALIASA

Nama Mahasiswa : Iis Intan Lesatari


Tanggal : 13 Oktober 2021
Tempat : Ruang OK
Nama Pasien : An.C
Diagnosa medis : Hernia

1. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Keluarga mengatakan An.C mengeluh benjolan di bagian kanan
kemaluannya
b. Riwayat penyakit sekarang
An.C datang ke ruang operasi RS Al-ihsan diantar keluarga yakni
papahnya, pasien datang dengan keluhan ada benjolan dibagian
kemaluannya, b enjolan hilang timbul, benjolan dirasakan apabila klien
main dan terlalu aktiv bergerak.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda Vital

TD : mmhg HR: 112 x/mnt , RR: 20 x/mnt , T: 36,6 C, Spo2 : 99%

b. Keadaan Umum:

Keadaan umum klien baik, kesadaran Composmentis (E: 4 V:5 M:6)

c. Kepala : Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala bersih, tidak ada lesi,
warna rambut hitam

d. Mata : Isokor, simetris, unikterik, dan konjungtiva unanemis

e. Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri tekan dan bersih

f. Leher : Tidak ada benjolan dan tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening
g. Dada

Inspeksi : bentuk dada simetris, gerakan dinding dada normal


Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun krepitasi
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
h Abdomen

Inspeksi : tidak ada lesi


Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : 8 x/Mnt

i Ekstremitas

Atas: Mampu menggerakkan tangan secara mandiri, kekuatan otot 5.


Tangan kiri terpasang infus NaCL

Bawah: Mampu menggerakkan kaki secara mandiri, tidak ada nyeri,


kekuatan otot 5.

j. genetalia

inspeksi : terdapat benjolan sebelah kanan di dekat kemaluannya

palpasi : terdapat ruang kosong apabila di tekan ke atas

c. PEMERIKSAAN PEN UN JANG


Hemoglobin : 11.4 g/dl 12.0-16.0
Leukosit : 15390 sel/ul 3800-10600
Eritrosit : 36.0 Juta/ul 36-58
Hemtokrit : 35.3 % 35-47
Trombosit :185000 sel/ul 150000-440000
d. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Data Etiologi Masalah


Data subjektif : herniotomi Reskio perdarahan
Data objektif :
- Tampak benjolan Tidakan pembedahan
saat pasien menagis
- Dilakukan operasi dilakukan insisi
herniotomi
- BB : 13 kg resiko perdarahan
- N : 112 x/menit
R : 20 x/menit
S : 360C
Data Subyektif : herniotomi Resiko perdarahan
Klien mengatakan nyeri
di bekas luka oprasi
Data Objektif tindakan pembedahan
- Klien tampak
menangis
insisi pembedahan
- Ttv
HR: 113 x/m, SpO2:
99%, T: 36,9 terpajan ujungg syaraf
- Akral teraba
dingin
- P : Luka bekas Tranduksi stimulus:
Operasi stimulus diubah menjadi
Q : seperti di tusuk- impuls
tusuk
R : di daerah
kemaluan
S:3 Impuls Kebatang otak
T : hilang timbul
Dari thaalamus di sebar
ke daerah
somasensorius
( korteks Serebral )

Sensari Nyeri

Respon Apektif

Nyeri

Diagnosa Keperawatan:
1. Intra Operasi
a. Resiko perdarahan berhubungan dengan pembedahan
2. Post Operasi
a. Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik

e. RENCANA TIN DAKAN KEPERAWATAN

Perencanaan
Tujuan Intervensi
N Diagnosa
O Keperawatan

1. Intra Operasi Setelah dilakukan tindak Independen


a. Resiko keperawatan selama prosedur a. Monitor tanda-
perdarahan operasi maka diharapkan tanda perdarahan
berhubungan resiko perdarahan terkontrol b. Monitor ttv
dengan dengan kriteria hasil: setiap 2 menit
pembedahan - tidak ada hematuria c. Monitor status
- kehilangan darah yang cairan
terlihat
- ttv dalam batas normal

2. Post Operasi Setelah dilakukan asuhan a. Tentukan


a. Nyeri keperawatan selama 1 x 20 riwayat nyeri
berhubungan menit diharapkan nyeri ,lokasi,durasi,d
dengan agen berkurang an intensitas
cidera fisik NOC: b. Anjurkan
- Pain Level, teknik relaksasi
- Pain control, teknik nafas
- Comfortl evel dalam
KriteriaHasil : c. Brikan posisi
 Mampu mengontrol nyeri nyaman klien
(tahu penyebab d. monitor tanda-
nyeri,mampu tanda vital
menggunakan tehnik non
farmakologi untuk
mengurangi
nyeri,mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
 Mampu mengenali
nyeri
(skala,intensitas,frekuensi
dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
 Tanda vital dalam rentang
normal
No Implementasi Evaluasi TTD

1. a. Memonitor tanda perdarahan Pukul 08.15 WIB Iis intan


b. Memonitor tanda vital klien
pada saat operasi S: -
c. Mengobservasi tindakan
O: - tidak ada tanda perdarahan
heeniotomy saat pembedahan
pada area insisi - tanda vital dalam batas normal
- TTV (HR: 100-113 x/m, SpO2: 98-
100%)
Dilakukan heting pada luka insisi
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

2. a. Menentukan riwayat S:- Iis intan


nyeri,lokasi,durasi,dan
intensitas O
b. Mengajarkan teknik nafas
- klien tampak meringis dan menangis
dalam
- TTV ( HR: 110x/m, RR: 25, T: 36,
c. Mengukur tanda-tanda
SpO2: 100%)
vital
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lajutkan di ruangan

Anda mungkin juga menyukai