Anda di halaman 1dari 77

RESUME TERAPI KOMPLEMENTER

OLEH

BERLIYANA DIANI 2207003

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG

2023
TERAPI MUSIK

1. Berliyana Diani (2207003)

2. Nelisa Dwi Fitriani (2003025)

3. Puput (2003028)

A.Definisi terapi musik


Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
merangsang suara yang terdiri dari melodi, ritme, Harmoni, timbre bentuk dan
gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga mencipta musik yang bermanfaat
untuk kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati
penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang musik dapat
diharapkan menjadi sebuah terapi dan musik dapat meningkatkan memulihkan
memelihara kesehatan fisik, mental, emosionalsosial, dan spiritual. Hal ini
disebabkan musik memiliki beberapa kelebihan yaitu karena musik bersifat
nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur dan universal terapi musik
juga bersifat terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena
tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan musik.
Musik memiliki kekuatan yang luar biasa yang berdampak bagi kejiwaan musik
dapat membantu seseorang menjadi lebih rileks, mengurangi stres, menimbulkan
rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa sedih, membuat jadi gembira dan
membantu serta melepaskan rasa sakit. Musik yang didengarkan secara intensif
dapat memberikan kekuatan penuh dalam arti untuk merefleksikan emosi diri
penenangan jiwa dan ekspresi musik dapat memperlambat dan mempercepat
gelombang listrik yang terdapat di otak sehingga dapat merubah kerja sistem
tubuh(Muhammad Malikul Mulki, 2020). Mendengarkan musik adalah teknik
yang digunakan oleh terapis musik dalam berbagai pengobatan klinis Penelitian
yang dilakukan tentang pentingnya mendengarkan musik menunjukkan bahwa
banyak masalah kesehatan dapat diobati dengan menggunakan terapi musik
(Perez, etal., 2019 dan DeWrite, etal., 2019). Sebuah studi eksperimental di
bidang mendengarkan musik yang dipilih oleh peserta setelah paparan stress telah
menemukan bahwa hal itu meningkatkan keseimbangan mental menurut survei
terbaru yang dilakukan oleh terapis musik dari berbagai negara presentasi 42,7%
praktisi di bidang ini menggunakan musik sebagai terapi (Kern&Tague, 2017
dalam Horia AlexandruModran, etal., 2023).
Musik merupakan getaran udara harmonis yang ditangkap oleh organ pendengaran
melalui saraf di dalam tubuh kita serta disampaikan ke susunan saraf pusat di
mana hemisfer kanan diidentifikasi menjadi bagian yang berperan dalam
mengapresiasi musik dan hemisfer kiri pada Kebanyakan orang dapat memproses
atau mengubah frekuensi dan intensitas baik dalam musik maupun kata-kata
keduanya baik hemisfer kiri maupun kanan samasama diperlukan untuk
mempresentasikan ritme saat seseorang mendengar musik maka harmonisasi
dalam musik yang indah akan masuk ke telinga dalam bentuk suara menggetarkan
gendang telinga mengguncangkan cairan di telinga dalam serta menggetarkan sel-
sel rambut di dalam koklea untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju otak
dan menciptakan imajinasi di otak kanan dan otak kiri yang akan memberikan
dampak berupa kenyamanan dan perubahan perasaan (Hayati, 2017 dalam
Muhammad Malikul Mulki, 2020).
B.Jenis terapi musik
Penting untuk diingat bahwa banyak sekali jenis musik yang dapat digunakan
pada terapi musik dan pasien tidak memerlukan segala jenis bakat dalam bermusik
agar terapinya dapat berhasil terapi yang spesifik ditentukan oleh persepsi pasien
terhadap musik keadaan kesehatan tertentu yang dialami pasien dan tujuan pasien
untuk berobat, berikut Jenis musikyang dapat digunakan dalam terapi musik
(Muhammad Malikul Mulki, 2020):
1. Musik Aktif
Dalam terapi musik active pasien diajak bernyanyi belajar main menggunakan alat
musik menirukan nada-nada bahkan membuat lagu singkat dengan kata lain
pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik untuk melakukan terapi musik aktif
tentu saja dibutuhkan bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
2. Musik Pasif
Terapi musik merupakan terapi yang murah mudah dan efektif dengan musik pasif
pasien tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang
disesuaikan dengan masalahnya hal terpenting dalam terapi musik pasif adalah
pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien oleh karena itu ada
banyak sekali jenis CD terapi musik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan
pasien beberapa penelitian telah membuktikan bahwa musik memiliki pengaruh
yang kuat pada kehidupan manusia para ahli mengemukakan bahwa musik
berpengaruh pada
kecerdasan manusia kesehatan fisik mental dan emosional penelitian secara lebih
sistematik mengenai pengaruh musik terhadap kehidupan manusia terus
dikembangkan pada abad ke-19 hasilnya antara lain adalah sebagai berikut:
a. Jenis musik gregorian, menciptakan ketenangan dan Kedamaian
b. Barok (ciptaan johannsebastian Bach, GeorgFriedrichHandel, Antoniow Vivaldi,
menimbulkan perasaan tenang stabil keteraturan
yang sangat diperlukan saat belajar maupun bekerja.
c. Musik klasik (ciptaan Franz Joseph Haydn dan Wolfgang Amadeus Mozart),
menciptakan daya konsentrasi memori dan persepsi ruang cocok pula digunakan
untuk mengiringi belajar maupun bekerja.
Intervensi musik pasif diterapkan dengan cara pasien mendengarkan dan
menghayati suatu alunan musik yang diberikan oleh pemberi intervensi dalam
terapi musik pasif pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien
pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran berbedabeda setiap nada melodi
ritme Harmoni timbre memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh jenis
musik yang dapat digunakan untuk intervensi antara lain:
a. Musik gelombang theta
Musik ini merupakan metode pemograman pikiran yang
menggunakan stimulasi gelombang otak sebagai media induksi untuk mencapai
kondisi pikiran yang relatif dan kemudian dilanjutkan dengan memprogram ulang
pikiran bawah sadar dengan teknik-teknik tertentu sesuai dengan tujuan dan
masalah.
b. Musik klasik
Musik klasik merupakan jenis musik yang menggunakan tanda nada diatonis yaitu
sebuah tangga nada yang menggunakan aturan dasar teori perbandingan serta
musik klasik telah mengenal Harmoni yaitu hubungan nada-nada yang dibunyikan
serempak musik klasik mempunyai fungsi mengatur hormon-hormon yang
berhubungan
dengan stres antara lain acth yaitu adrenokortikotropikprolaktin dan hormon
pertumbuhan serta dapat mengurangi nyeri.
c. Musik naturesounds
Musik NatureSounds merupakan bentuk integratif musik klasik
dengan suara-suara alam komposisi musik ini disertai latar belakang suara ombak
lautan atau gemercik pepohonan dan suara-suara alam lainnya jenis musik
NatureSounds ini cenderung lebih mendekatkan pendengar dengan suasana alam.
C.Manfaat terapi musik
Terapi musik merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi yang
tujuannya untuk memberikan nrasa tenang, membantu mengendalikan emosi
serta menyembuhkan gangguan psikologi. Terapi musik ini juga digunakan
oleh psikolog dan psikiater dalam mengatasi berbagai macam gangguan jiwa
dan jugagangguan psikologis. Tujuan terapi musik adalah memberikan
relaksasi pada tubuh dan pikiran penderita, sehingga berpengaruh terhadap
pengembangan diri, dan menyembuhkan gangguan psikososialnya (Purnama,
2016 dalamYanti, etal., 2020). Selain itu musik telah terbukti memiliki manfaat
kesehatan fisik dan mental termasuk kesehatan kardiovaskular yang lebih baik
sangat terhubung dengan mengurangi kasus Dimensia pada populasi yang lebih
tua dan meningkatkan penanda kesejahteraan mental umum seperti pengurangan
stress.Manfaat terapi musikantara lain sebagai berikut:
1. Relaksasi
Intervensi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk
mengalami relaksasi istirahat kondisi relaksasi disebabkan karena seluruh sel
dalam tubuh akan mengalami produksi produksi hormon tubuh diseimbangkan
dan menyebabkan pikiran mengalami penyegaran.
2. Kesehatan jiwa
Musik mampu memberikan rasa tenang mengendalikan emosi dan
menyembuhkan gangguan psikologis pada zaman modern seperti sekarang ini
musik banyak digunakan oleh psikolog psikiater maupun terapis untuk mengatasi
gangguan mental atau gangguan psikologis seperti kecemasan panik stres dan
depresi.
3. Mengurangi rasa sakit
Intervensi musik dapat membantu tubuh relaksasi secara fisik dan mental sehingga
mampu membantu penyembuhan dan pencegahan rasa sakit Hal ini disebabkan
karena musik bekerja pada saraf otonom yaitu pada bagian saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah denyut jantung dan fungsi otak
yang mengontrol perasaan dan emosi bagi penderita nyeri kronis yang diakibatkan
suatu penyakit interferensi musik dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan
mempengaruhi sistem saraf otonom.
4. Meningkatkan kecerdasan
Manfaat terapi musik salah satunya dapat meningkatkan kecerdasan atau
intelegensia manfaat meningkatkan intelegensia ini disebut efek Mozart hal ini
telah diteliti secara ilmiah oleh Francis rauser ethol dari Universitas California
penelitian lain juga membuktikan bahwa massa dalam kandungan dan bayi adalah
waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas Hal ini
karena otak anak sedang dalam masa pembentukan sehingga sangat baik Apabila
mendapat rangsangan yang positif Ketika seseorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut
mendengarkan otak janin pun akan testimulasi untuk belajar sejak dalam
kandungan hal ini dimaksud agar kelasi bayi akan memiliki tingkat intelegensia
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan
pada musik.
5. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr Jhon Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai efek dari
musik terhadap tubuh manusia di mana mereka menyimpulkan bahwa apabila
jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia maka
tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon serotonin yang dapat
menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat
dengan meningkatnya
sistem kekebalan tubuh dan membuat kita menjadi lebih sehat.
6. Meningkatkan motivasi
Motivasi adalah hal yang bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu
Apabila ada motivasi semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa
dilakukan begitu juga sebaliknya jika motivasi Terbelenggu maka semangat
menjadi Luruh lemas tak ada tenaga untuk beraktivitas dari hasil penelitian
ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi semangat dan
meningkatkan level energi seseorang.
7. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang musik
yang didengarkan seseorang juga bisa menentukan kualitas pribadi seseorang hasil
penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya masalah perasaan biasanya
cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya misalnya orang
yang putus cinta mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit
hati dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah dengan mengubah
jenis musik yang didengarkan menjadi musik yang memotivasi dalam beberapa
hari masalah perasaan bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat
banyak seseorang bisa mempunyai kepribadian yang diinginkan dengan cara
mendengarkan jenis musik yang tepat.
8. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih
baik dalam beberapa cara diantaranya meningkatkan daya tahan meningkatkan
mood dan mengalihkan seseorang dari setiap pengalaman yang tidak nyaman
selama olahraga.
D.Indikasi dan Kontraindikasi terapi musik
Terapi musik sering digunakanuntuk berbagai kondisi seperti gangguan kejiwaan,
masalah medis, kondisi cacat fisik, gangguan sensorik, cacat perkembangan,
masalah penuaan, untuk meningkatkan konsentrasi belajar, mendukung
latihanfisik,mengurangistres sertakecemasan. Studi mengenai kesehatan jiwa,
menunjukkan bahwa adanya terapi musik sangat efektif dalam meredakan
kegelisahan dan stres, membantu mendorong perasaan rileks serta meredakan
depresi individu.(Chandra & Gama, 2014 dalam Yanti etal., 2020). Selain itu
terapi musik terutama banyak digunakan Ketika seseorang mengalami indikasi
sebagai berikut:
1. Demensia alzheimer
2. Ibu hamil
3. Wanita PMS
4. Panik
5. Perubahan mood
6. Nyeri akut dan nyeri kronik
7. Insomnia
8. Kondisi kardiak (kelainan kardiovaskular)
9. Stres
10. Kondisi stress atau bosan hospitalisasi
11. Autisme atau Retardasi mental
12. Trauma depresi dan penyalahgunaan zat
Kontraindikasi terapi musik, tidak ada kontraindikasi dalam
penggunaannya.
E.Proses terapi musik
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI
MUSIK

Pengertian Usaha dan pemanfaatan musik dengan merangsang suara yang


terdiri dari melodi, ritme, Harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa sehingga mencipta musik yang
bermanfaat untuk kesehatan, fisik, dan mental yang dilakukan
terapis.

Tujuan Setelah melakukan kegiatan terapi musik diharapkan klien


mampu membantu mencapai perubahan spesifik pada perilaku,
perasaan dan psikologis serta dapat memperbaiki kondisi fisik,
emosional, mengurangi rasa Nyeri.
Kebijakan Pada klien dengan ansietas, ineffectivekoping atau stress,
ketakutan, depresi, nyeri.
Ruang Pelayanan keperawatan jiwa, pediatrik, gerontologi, homecare,
lingkup komunitas.
Prosedur Persiapan alat:

CD tape musik/handphone/carphone/headset
Musik yang sesuai dengan kondisi pasien dan minat pasien seperti
jenis terapi musik religi, intrumental, klasik, dll.
Pra interaksi:

1. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika


ada)

2. Observasi vital sign dan temukan perubahan spesifik pada


perilaku, perasaan, dan atau psikologis.
3. Siapkan alat-alat.
4. Cuci tangan. Tahap orientasi
1. Beri salam dan panggil klien dengan namanya

2. Jelaskan tujuan prosedur, dan lamanya tindakan pada


klien/keluarga.
Tahap Kerja

1. Berikan kesempatan khien bertanya sebelum kegiatan


dilakukan.

2. Jaga privasi klien dan berikan atau sediakan tempat yang


nyaman dan tenang.
3. Memulai kegiatan dengan cara yang baik.

Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang


diinginkan Yaitu relaksasi dan mengurangi rasa sakit.
5. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik kemudian
Identifikasi pilihan musik klien.
6. Pilih pililian musik yang mewakili pilihan musik klien dan
Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.
7. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara,
pengunjung, panggilan telepon selama mendengarkan
musik.
8. Pastikan tape musik/CD handphone dan perlengkapan
dalam kondisi baik Dukung dengan headphone dan
earphone headsed jika diperlukan.
9. Memberi KIE terapi Musik akan diberikan selama 15 atau
30 menit setelah itu musik akan dibentikan.
10. Atur volume musik agar nyaman untuk pasien dan
Berikan Terapi musik selama 15 atau 30 menit.
Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)

2. Evaluasi vital sign dan skala nyeri pasien


3. Merapikan alat dan pasien
4. Mencuci tangan
5. Berpamitan

6. Dokumentasi keperawatan.

Referensi Mohamad Malikul Mulki, dkk.Buku Panduan Efektivitas Teknik


Relaksasi Nafas Dalam Dan Terapi Musik Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi / Kemenkes RI .2020.
Kamagi, R. H., & Sahar, J. (2021). Terapi Musik Pada Gangguan
Tidur
Insomnia. Journal of Telenursing (JOTING), 3(2), 797-809.
https://www.studocu.com/id/document/universitastanjungpura/
programstudi-profesi-ners/sop-terapimusik/34439843?
origin=home-recent-1

DOKUMENTASI

(Alat Terapi Musik)


(Proses Terapi Musik)

REFERENSI
DeWitte, M.; Spruit, A.; vanHooren, S.; Moonen, X.; Stams, G. J. Effectsof Music
InterventionsonStress-RelatedOutcomes: A SystematicReview dan Two
MetaAnalyses. Psikopsikorev kesehatan. 2019, 14, 294–324.
Hayati F. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Wanita Menopause Di Wilayah Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang
Selatan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan,2017;2017.
Hohmann, L.; Bradt, J.; Stegemann, T.; Koelsch, S. Efek terapi musik dan
intervensi berbasis musik dalam pengobatan gangguan penggunaan zat:
Sebuah peninjauan sistematis. PLOS One 2017, 12, e0187363.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-tanjungpura/
programstudiprofesi-ners/sop-terapi-musik/34439843?origin=home-recent-1
Kamagi, R. H., & Sahar, J. (2021). Terapi Musik Pada Gangguan Tidur Insomnia.
Journal of Telenursing (JOTING), 3(2), 797-809.
Kern, P.; Tague, D. B. Musik TherapyPractice Status dan Trends di seluruh dunia:
An International Survey Study. J. Musik. Ther. 2017, 54, 255–286.
Modran, H. A., Chamunorwa, T., Ursuțiu, D., Samoilă, C., &Hedeșiu, H. (2023).
UsingDeepLearningtorecognizeTherapeuticEffectsof Music
BasedonEmotions. Sensors, 23(2), 986.
Mohamad Malikul Mulki, dkk.Buku Panduan Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Dan Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi / Kemenkes RI .2020.
Pérez-Ros, P.; Cubero-Plazas, L.; Mejías-Serrano, T.; Cunha, C.; Martnez-Arnau,
F. M. Prefered Music ListeningIntervention in Nursing Home
Residents with Impairment Cognitif: A Randomized Intervention Study. J.
Alzheimers dis. 2019, 70, 433–442.
Yanti, D. A., Sitepu, A. L., Sitepu, K., & Purba, W. N. B. (2020). Efektivitas
Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien
Halusinasi Pendengaran Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan
Tahun 2020. Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi (Jkf), 3(1), 125-131

TERAPI RELAKSASI BENSON


1. Vadiya Efa Maharani (2003036)
2. Sri wahyuningsih (2003033)
3. Jesika dita (2003021)

1. PENGERTIAN
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi
dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkunganinternal sehinggadapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan
dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson,H &Proctor, W. 2000)
Relaksasi Bensonyaitu suatu teknik relaksasi untuk menghilangkan
nyeri,insomnia(tidak bisa tidur) atau kecemasan. teknik pengobatan ini
merupakan bagian pengobatan spiritual. Pada teknik ini pengobatan sangat
fleksibel dapat dilakukan dengan bimbingan, bersama-sama atau sendiri.
Teknik ini merupakanupayauntukmemusatkanperhatianpadasuatufaktor dengan
menyebut berulang-ulang kalimat ritual dan menghilangkan berbagai
pikiran yang menganggu. Teknik pengobatan ini dapat dilakukan setengah jam
duakalisehari.
Relaksasi Benson adalah salah satucarauntukmenguranginyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada relaksasi sehingga kesadaran klien terhadap
nyerinya berkurang.
Relaksasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan relaksasi yang diberikan
dengankepercayaanyangdimilikiklien.
(Datak,G.,Yetti,K&Hariyati,S.T.2008).Rileksasi benson terbukti dapat
menurunkan skala nyeri pada ibu Post Partum Secsio Caesarea (YuslianaA.,
Misrawati&Safri, 2015).
Relaksasiadalahsuatuprosedur untukmembantuindividu terhadappadasituasiyang
penuhstress.Responrelaksasiadalahsalahsatuteknikmedetasisederhanauntukmengat
asitekanandanmeraihketenanganhidup.Teknikinimerupakanupayauntukmemusatk
anperhatianpadasuatufokusdenganmenyebutkanberulang-
ulangkalimatritualdanmenghilangkanberbagaipikiranyangmenganggu.
(Purwanto,S.2006). dilakukansetengahjamduakalisehari.
2. MANFAAT
a. Mengurangi nyeri
b. Ketentramanhati,
c. Berkurangnyarasa cemas, khawatir dangelisah
d. Tekanan dan keteganganjiwamenjadi rendah
e. Detak jantunglebih rendah
f. Mengurangi tekanan darah
g. Tidur lelap
3. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
a. Indikasi
1.) Stress
2.) Nyeri
3.) Insomnia
4.) Tekanan darah tinggi
5.) Ansietas
b. Kontra indikasi
1.) Gangguan pada fungsi pernafasan
2.) Post op dada dan abdomen
3.) Sesak nafas
4.) Fraktur costa
4. Proses

No Kegiatan Bobot Dilakukan


ya tidak
Pra interaksi
1 Siapkan suasana ruang yang tenang 5

2 Cari tahu identitas klien 5

3 Persiapkan diri klien agar tenang dan santai 5

Perkenalan
4 Mengucapkansalam 6
5 Senyum dan salaman 5

6 Perkenalan 6
7 Menjelaskan tujuan relaksasi 5

8 Menjelaskan manfaat relaksasi 5

9 Menanyakan kesedian klien 4

Kerja
10 Anjurkan klien untuk memilih kata-kata 3
religiusuntuk memfokuskan perhatian saat relaksasi.
11 Posisikanpasienpadaposisiduduk atau 3
berbaringyangpalingnyaman.
12 Ajarkan klien cara melakukan nafas dalamdan 6
Instruksikan pasien memejamkan mata, tenang dan
mengendorkan otot-otot tubuh dari ujung kaki
sampai dengan otot wajah dan rasakan rileksnya
pada saatmenghembuskan napas
13 Anjurkan klien untuk mempraktekan dan koreksi 6
jika ada salah
14 Instruksikan kepada pasien agar menutupmata dan 10
menarik nafas dalam lewat hidungselama 3 detik,
tahan selama 4 detik lalu hembuskan lewat
mulut/hidungselama 5 detikdisertai dengan
mengucapkan “Astaghfirullohhal’adzim” atau
Alhamdulillah (bagi yang muslim) atau kata yang
sudah dipilih sesuai dengan keyakinan pasien. (NON
MUSLIM MENYESUAIKAN).
15 Lakukanselama 10 menit 5
denganmemberisugestimerasakanrileksmulai dari
kaki sampaikepala saat menghembuskannapas
16 Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi 4
dengan tetap menutup mata selama 2 menit, lalu
membukanya dengan perlahan.
Terminasi
17 Tanyakan perasaan pasien 3
18 Mengkajiulangtingkatstressataunyeripadaklien 3
19 Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya 4
20 Berpamitan dan Akhiri dengan salam 4
21 Dokumentasi 3
100

5. REFRENSI

Benson,H&Proctor,W.(2000)dasar dasar respon relaksasi, Bandung, Kaifa Datak,


G., Yetti, K &Hariyati, S.T (2008)Penurunan Nyeri Pasca Bedah pasien TUR
Prostat melalui relaksasiBenson. Jurnal keperawatanIndonesia, Vol 12 no 3
Halaman 173-178
Purwanto,S.(2006).Relaksasi Dzikir.Jurnal Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Priharjo R. (2003).Perawatannyeri. Jakarta.EGC
Smeltzer&Bare.(2013).Keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol .1 . Alih Bahasa:
Agungwaluyo. Jakarta. EGC.
YuslianaA.,Misrawati&Safri,(2015)EfektifitasRelaksasi BensonTerhadap
Penurunan Nyeri Pada IbuPostPartumSecsioCaesaria,JOMVol.2No.2
Halaman944-95.
SENAM OTAK
1. Siti Al Maroh ( 2003040)
2. Fadhila Al Wafiq ( 2003015)
3. Erlisa Yuliana (2003014)
I. Pengertian
1. Terapi komplementer
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang
secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang
digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah
penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern.
Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan.
Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan
holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi
individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan. Stimulasi
untuk meningkatkan kemampuan otak dengan terapi farmakologis
yaitu dengan obat tertentu dan terapi non farmakologis yaitu berupa
latihan atau permainan yang prosedurnya membutuhkan konsentrasi,
orientasi, atensi memori, dan visual, seperti teka teki silang, puzzel dan
senam otak.
2. Senam Otak
Senam otak (brain gym) merupakan salah satu stimulasi langkah
preventif untuk mengoptimalkan, merangsang fungsi otak menjadi
semakin relevan pada lansia, dan memperlancar aliran darah dan
oksigen ke otak. Menurut para ahli senam otak dari lembaga di
Educational Kinesiology Amerika Serikat Paul E. Denisson Ph.,D.,
meski sederhana, Brain Gym mampu meningkatkan kemampuan
kognitif Lansia. Gerakan – gerakan dalam Brain Gym digunakan oleh
para murid di Educational Kinesiology, USA. (Franc, 2012)
Salah satu upaya untuk menghambat kemunduran kognitif akibat
penuaan dan sebagai bentuk stimulasi untuk meningkatkan
kemampuan otak yaitu dengan latihan senam otak. Senam otak adalah
serangkaian gerak sederhana yang dapat menyeimbangkan setiap
bagian-bagian otak, dapat menarik keluar tingkat konsentrasi otak, dan
juga sebagai jalan keluar bagi bagian otak yang terhambat agar dapat
berfungsi maksimal (Surahmat & Novitalia, 2017).

II. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan membaca, mengeja, komprehensi
menulis
2. tangan dan membuat tulisan
3. Meningkatkan kemampuan kognitif
4. Meningkatkan kepercayaan diri, koordinasidan komunikasi
5. Meningkatkan konsentrasi dan memori
6. Mengurangi hiperaktifitas
7. Mencegah autisme
8. Mengatasi stress dan mencapai suatu tujuan
9. Meningkatkan motivasi dan mengembangkan kepribadian
10. Meningkatkan keterampilan organisasi
11. Meningkatkan penampilan

III. Indikasi dan Kontra Indikasi


a. Indikasi :

1. Klien dengan proses pencapaian tumbuh


kembang
2. Klien dengan stress
3. Klien dengan trauma psikologis
4. Klien dengan demensia

b. Kontra Indikasi :
1. Klien dengan kelemahan fisik berat
2. Klien yang memiliki gangguan jantung
IV. Proses
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1.Informasikan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2.Pastikan pasien dalam keadaan aman untuk dilakukan tindakan
b. Persiapan Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
c. Persiapan Alat
Kursi

2. Pelaksanaan
A. Dimensi Pemusatan
1. Air
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik.
Dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat
mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang
efisien antara otak dan sistem saraf, menyimpan dan
menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum air
yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi tes atau
kegiatan lain yang menimbulkan stres. Kebutuhan air adalah
kira-kira 2% dari berat badan per hari. Fungsinya :
A. Konsentrasi meningkat
B. Melepaskan stres
C. Kemampuan bergerak dan berpartisipasi
D. Koordinasi mental dan fisik

2. Gerakan Pasang Telinga Caranya : Pijat daun telinga pelan-


pelan, dari atas sampai ke bawah 3 kali sampai 5 kali
Fungsinya :
A. Energi dan Nafas lebih baik
B. Otot wajah, lidah, dan rahang rileks
C. Fokus perhatian meningkat
D. Keseimbangan lebih baik
B. Lateralisasi-komunikasi
Laterasi Komunikasi (otak kanan-kiri) atau gerakan dari
sisi ke sisi atau menyeberang garis tengah.Kerjasama antara
otak kanan dan kiri pada individu dapat meningkatkan
kemampuan individu tersebut. Dimensi ini dinamakan
komunikasi karena gerakannya mengaktifkan kerjasama otak
yang berhubungan dengan pengolahan informasi, termasuk
ekspresi verbal dan nonverbal (mendengar, melihat,menulis,
bergerak). Dimensi ini meliputi 11 gerakanyaitu:
1. TahapGerakan Mengisi Energi
 Sediakan kursi dan meja didepannya
 Letakkan kedua telapak tangan diatas meja
 dengan bahu membuka
 Bernafas secara perlahan
 Ulangi gerakan tersebut 3 kali
2. Gerakan Putar Leher
 Posisi duduk dengan santai
 Pejamkan kedua mata, tarik nafas dalamdalam,
 tundukkan kepala kedepan
 Putar leher ke arah kanan dan terus kekiri
 sehingga menbentuk setengah lingkaran
 Lakukan prosedur diatas dengan mata
 Terbuka
 Ulangi langkah tersebut
Manfaatnya: Gerakan putar leher dapat membantu
mengembangkan posisi keseimbangan dari lidah, tengkuk
dan leher, memperbaiki pernafasan.

3. Evaluasi
Pembiasaan senam otak yang dilakukan dengan gerakan gerakan
sederhan sesuai dengan kemampuan dapat menstimulasi
perkembangan otak dan konsentrasi belajar.
4. Referensi

Sularyo, T. S., & Handryastuti, S. (2016). Senam otak. Sari


Pediatri, 4(1), 36-44.

Ikbal, B., Sutria, E., & Hidayah, N. (2017). Pengaruh Senam Otak
Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin
Makassar. Journal of Islamic Nursing, 2(2), 52-59.

Bili, L. D., & Lengo, M. D. (2019). Efektivitas Senam Otak Dalam


Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa. Ciencias: Jurnal Penelitian
Dan Pengembangan Pendidikan, 2(2), 68-78.
TERAPI KOMPLEMENTER SENAM KAKI

PENDERITA DIABETES MILITUS (DM)

1. Anisa Adellia Putri (2003003)


2. Nada Ardella Margareta (2003024)
3. Yuoan Pramudita ( 2003039)
A. Pengertian
Senam kaki adalahkegiatanataulatihan yang dilakukan oleh pasien
diabetes mellitus untukmencegahterjadinyaluka dan
membantumelancarkanperedarandarahbagi kaki. Senam kaki
dapatmembantumemperbaikisirkulasidarah dan memperkuatotot-ototkecil
kaki dan mencegahadanyakelainanbentuk kaki,
dapatmeningkatkankekuatanototpaha dan
mengatasiketerbatasanpergerakansendi.
Terapi senam kaki DM merupakanpenatalaksanaan DM
secaranonfarmakologi, terapiinidilakukan 3 kali dalamsemingguselama 30
sampai 40 menit.
Gerakan-gerakan senam kaki inidapatmemperlancarperedarandarah
di kaki, memperbaikisirkulasidarah, memperkuatotot kaki dan
mempermudahgerakansendi kaki. Dengandemikiandiharapkan kaki
penderita diabetes dapatterawatbaik dan
dapatmeningkatkankualitashiduppenderita diabetes.

B. Tujuan
- Memperbaikisirkulasidarah
- Memperkuatotot-ototkecil
- Mencegahterjadinyakelainanbentuk kaki
- Meningkatkankekuatanototbetis dan paha
- Mengatasiketerbatasangeraksendi
C. Indikasi dan Kontraindikasi
a. Indikasi
- Senam kaki inidapatdiberikankepadaseluruhpenderita Diabetes
mellitus dengantipe 1 maupun 2
- Sebaiknyadiberikansejakpasiendidiagnosamenderita Diabetes Mellitus
sebagaitindakanpencegahandini.
b. Kontraindikasi
- Pasienmengalamiperubahanfungsifisiologissepertidispnea (sesak
napas) ataunyeri dada, depresi, khawatirataucemas.
D. Proses
a. Persiapan
- Lingkunganaman dan nyaman
- Kertas Koran 2 lembar
- Kursi (jikadilakukandalamposisi duduk)
b. Pelaksanaan
- Pasien duduk tegak di atasbangku/kursidengan kaki
menyentuhlantai.gerakkan kaki keatas dan kebawah, ulangisebanyak 2
set X 10 repetisi.

- Gerakan jari – jarikedua kaki sepertibentukcakar, luruskan Kembali


- Angkatujung kaki, tumittetapdiletakkan di ataslantai, turunkanujung
kaki kemudianangkattumitnya dan turunkan Kembali.

- Angkatkeduaujung kaki anda,puter kaki pada


pergelangankaki,kearahsamping,turunkankembalikelantai dan
gerakkan kea rah tengah

- Angkatkedua kaki tumitanda. Putarkeduatumitkearahsamping.


Turunkan Kembali kelantai dan gerakkanketengah
- Angkat salah satulutut. Luruskan kaki anda. Gerakkanjari- jari kaki
kedepan. Turunkan Kembali kaki anda, bergantian kaki kiri dan kanan

- Luruskan salah satu kaki anda di sisilantai. Angkat kaki tersebut.


Gerakkanujung -
ujungjarikearahmukaanda .turunkankembalitumitkelantai.
- Angkatkedua kaki anda, luruskan dan pertahankanposisitersebut.
Gerakkan kaki anda pada pergelangan kaki, kedepan dan kebelakang.

- Luruskan salah satu kaki anda dan angkat. Putar kaki anda pada
pergelangan kaki. Tuliskan di udaradengan kaki andaangka -angka 0-
10
Selembarkorandilipat-lipatdengan kaki menjadibulatseperti bola.
Kemudian di bongkar Kembali denganmenggunakankedua kaki, dan
setelahitudisobek-sobek.
Kumpulkansobekan – sobekantersebutdengankedua kaki dan
letakkan di ataslembarankoranlainnya.
Akhirnyabungkuslahsemuanyadengankedua kaki menjadibentuk bola.
c. Evaluasi
Diharapkan yang menderita DM setelahmelakukan senam DM
dapatmemulaihidupbaru dan
rajinmelakukanuntukkelangsunganhidupnya. Senam kaki DM
dilakukan 2 kali sehariselama 3 hariakanberdampak pada
peningkatansensitivitas kaki pada pasien DM.
d. Reverensi
Perkeni. (2011). KonsensusPengelolaan dan Pencegahan Diabetes
MelitusTipe 2 di Indonesia. http://www.pbpapdi.org. Diaksestangal
11 Agustus 2017.
PriyantoSigit. Pengaruh Senam Kaki TerhadapSensitivitas Kaki
Dan Kadar Gula Darah Pada AgregatLansia Di Magelang. Tesis,
Universitas Indonesia. 2012.
Soebagio, Imam. Senam Kaki Sembuhkan Diabetes Mellitus. 2011
PKRS. Latihan Senam Kaki UntukPenderita Diabetes Mellitus. Rs
CahyaKawallyan. Artikel. 2008.
INHALASI SEDERHANA

1. Fitri Khuriana (2003018)


2. Christophora Renita (2003009)
3. Kezia Natania (2003023)
I. Pengertian
Inhalasisederhanaadalahteknikmemberikanobatatautanpaobat dalam
bentukuapdengancaradihirupkedalamsaluranpernafasan.
Inhalasisederhanamudahdilakukan dan harganyaterjangkau.
Contohinhalasisederhanayaitudenganterapiuap air hngat,
menghirupminyakkayuputih(Zaimy & Silvi, 2020).
II. Tujuan
Inhalasisederhanabertujuanuntukmengeluarkan secret pada anakpenderita
ISPA, meredakanmasalahpernafasansepertibatuk, pilek, hidungtersumbat,
sinusitis, bronchitis, asma(Agustina & Suharmiati, 2017).
III. Indikasi dan kontraindikasi(Fuzeta, 2017)
1. Indikasipenggunaanterapiinhalasisederhana
1) Sesakakibatbersihanjalannafastidakefektif
2) Batuk-pilekringan (tidakdisertaidemam dan
lamanyabelumlebihdari 3 hari).
2. KontraIndikasipenggunaanterapiinhalasisederhana
1) Tidakdilakukansetelahbalitamakanatauminum susu
untukmenghindariefekmuntah dan makananmasukke dalam
saluranpernapasan
2) Balitatidaksedangtidur,
karenaketikatidurnafasbalitamenjaditeratur dan pelansekali,
sehinggaobat yang terhiruptidakakanmaksimal.

IV. Proses
1) Alat dan Bahan :Komberisi air hangat, obat-
obatanaromaterapisepertiminyakkayuputih, handuk, lap atau tissue,
kainpengalasuntukkom air hangat
2) Langkah kerja
(a) Jelaskanprosedur dan tujuan yang akandilakukankepadapasien
dan keluarga.

(b) Pasang penyekatataututuptirai dan jendela


(c) Letakkan peralatan yang dibutuhkan dengan pasien
(d) Cuci tangan
(e) Atur posisi pasien dengan posisi kaki menjuntai di sisi tempat
tidur atau pasien untuk duduk diatas kursi
(f) Pasang handuk pada dada pasien, kemudian letakkan ke
punggung menggunakan peniti.

(g) Tuang air panas ke baskom diatas meja pasien


(h) Masukan obat ke dalam baskom, jika perlu.

(i) Tutup baskom dengan handuk yang dibentuk menyerupai


corong, kemudian dekatkan mulut dan hidung pasien ke
baskom, minta pasien menghirup uap dari baskom tersebut
sekitar 10-15 menit.
(j) Setelah selesai, bersihkan area sekitar mulut dan hidung pasien
menggunakan tisu dan buang tisu kedalam bengkok.
(k) Bantu pasien merapihkan dirinya dan posisi yang nyaman.
(l) Rapihkan peralatan dan cuci tangan, dokumentasi dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, & Suharmiati. (2017). Pemanfaatan Minyak Kayu Putih (Melaleuca


Leucadendra) Sebagai Alternatif Pencegahan Kasus Saluran Pernafasan Akut di
Pulau BURU. Jurnal Kefarmasian Indonesia.

Fuzeta, E. (2017). INHALASI SEDERHANA. Retrieved from Universitas Esa


Unggull: https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-10991-
LEAFLEAT%20INHALASI%20SEDERHANA.Image.Marked.pdf

Zaimy, & Silvi. (2020). Pengaruh Pemberian Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu
Putih (Eucalyptus) Terhadap Pola Nafas Pada Pasien Balita Dengan ISPA Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk. Syedza Saintika.
TERAPI BERMAIN
1. Annisa Hajar Ismaria (2003004)
2. Dian Wahyu Andriani (2003011)
3. Dina Safitri ( 2003013)
4. Tika Putri Rahayu (2003034)

I. Pengertian
Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara.
Masyarakat menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan,
reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang
terlibat dalam terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil
penelitian (evidence-based practice), Pada dasarnya terapi komplementer
telah didukung berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger,
dan teori lainnya. Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level
pencegahan, Perawat dapat berperan sesuai kebutuhan klien.
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang
secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional. Terapi
komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional
ke dalam pengobatan modern.
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan
atau mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap
pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan
berpilaku dewasa. (aziz alimul, 2009)
Terapi bermain menebak wama tulisan bukan bacaan tulisan nya
yaitu sebuah permainan yang melatih konsentrasi anak yaitu berupa
sebuah bacaan tulisan warna semisal "Merah" atau "Hijau" namun tulisan
itu sendiri berwarna "Kuning" atau "Ungu". Disinilah letak kesulitan nya,
anak anak diharapkan berkonsentrsi agar mampu dengan tepat
menyebutkan warna tulisan bukan membaca nya.
Puzzle merupakan permainan mencocokan dan material lain untuk
mengajarkan seperti mengenal bentuk, ukuran, jumlah, warna, kesamaan
perbedaan, berhitung, mengurutkan dan megelompokan.
Tebak gambar merupakan permainan sederhana yang digemari
oleh anak-anak usia pra-sekolah maupun usia sekolah. Tebak gambar ini
selain menyenangkan, manfaatkegiatan tersebut sangatlah banyak,
diantaranya adalah mengembangkan kemampuan kognitif yang dapat
mengasah kecerdasan anak dalam memahami hubungan objekyang dilihat
sehingga imajinasi dan kemampuan berpikir tumbuh, juga
apatmengembangkan kepercayaan diri anak untuk bersuara atau
menyampaikan pendapat.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangistress dan kecemasan sera meninakatkan komunikasi pada
anak. Menggambar ataumewarnai suatu permanan yang memberikan
kesempatan anak untuk bebas berekspresidan Sebagal dermainan
denvembun Mengekspresikan perasaan dengan menggambaratau
mewarnal gambar berartimemberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi(Whalley & Wong, 2018).
II. Tujuan
Tujuan bermain pada anak yaitu memberikan kesenangan maupun
mengembangkan imajinsi anak. Sebagai suatu aktifitas yang memberikan
stimulus dalam kemampuan keterampilan, kognitif. dan afektif sehingga
anak akan selau mengenal dunia, maupun mengembangkan kematangan
fisik, emosional, dan mental sehingga akan membuat anak tumbuh
menjadi anak yang kreatif, cerdas dan penuh inovatif.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif
terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan
bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit.
Tujuan bermain Kata dan Warna adalah untuk merangsang atau
memacu otak dan konsentrasi anak dalam bermain selain itu juga akan
merangsang perkembangan intelektual kreatifitas dan kecekatan anak
dalam berfikir.
Tujuan dari terapi bermain puzzle yaitu Untuk melatih kesabaran, melatih
ketangkasan mata dan tangan, mengasah kemampuan berpikir dan daya
ingat, Sebagai metode belajar dan Sarana bermain agar tidak bosan.
Tujuan terapi bermain tebak gambar yaitu Untuk meningkatkan
kreativitas pada anak, membina tingkah laku positif, mengembangkan
imajinasi pada anak, melatih kemampuan kognitif, visual dan auditori
pada anak, melatih perkembangan personal sosial dan mengurangi tingkat
kecemasan pada anak saat menjalani hospitalisasi.
Tujuan terapi bermain mewarnai yaitu Mengurangi dampak
hospitalisasi pada anak, Mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani
perawatan, Mengurangi kecemasan anak pada saat menjalani perawatan,
Meningkatkan kemampuan dan daya tangkap atau konsentrasi anak,
Meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan dan
Menambah pengetahuan dan kreatfitas anak.
III. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

 Terapi Bermain Tebak Warna Dan Gambar


a) Indikasi :
1. Klien dengan proses pencapaian tumbuh kembang
2. Klien dengan stress
3. Klien dengan ansietas/pikun
b) Kontra Indikasi :
1. Klien dengan kelemahan fisik berat
2. Klien yang memiliki kelemahan otak/cidera otak

 Terapi Bermain Puzzle


a) Indikasi
Anak-anak usia 1-5 tahun dengan keadaan umum baik
b) Kontraindikasi
Anak dengan kondisi kurang baik, seperti sedang sakit parah, dan tidak
kooperatif

 Terapi Bermain Mewarnai


a) Indikasi
Anak usia Pra-Sekolah dan sekolah dengan
kriteria:
Kesadaran composmentis
Kooperatif
Keadaan umum baik
b) Kontraindikasi
Anak dengan kondisi kritis, memiliki
keterbatasan gerak dan lemah, kurang
kooperatif.

IV. PROSES DAN CARA PELAKSANAAN


Proses Dan Cara Pelaksanaan Terapi Bermain
Tebak Warna
a. Persiapan Klien
 Informasikan tentang tindakan yang akan dilakukan.
 Informasikan tujuan di lakukan terapi bermain tebak warna
 Pastikan pasien dalam keadaan aman untuk dilakukan tindakan
b. Persiapan Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
c. Persiapan alat dan bahan
Kertas HVS dan spidol warna

Cara Pelaksanaan
Terapi bermain menebak wama tulisan bukan bacaan tulisan nya yaitu
sebuah permainan yang melatih konsentrasi anak yaitu berupa sebuah
bacaan tulisan warna semisal "Merah" atau "Hijau" namun tulisan itu
sendiri berwarna "Kuning" atau "Ungu". Disinilah letak kesulitan nya,
anak anak diharapkan berkonsentrsi agar mampu dengan tepat
menyebutkan warna tulisan bukan membaca nya. Kata kunci dalam
permainan tebak warna “ABAIKAN TULISAN FOKUS PADA
WARNA”

Proses Dan Cara Pelaksanaan Bermain Puzzle


1. Persiapan
a. Menyapa dan memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengidentifikasi identitas peserta terapi bermain puzzle
d. Memberi petunjuk pada anak/peserta cara bermain puzzle
e. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepada orangtua peserta untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan orangtua peserta
f. Mengatur posisi bermain agar nyaman
2. Pelaksanaan
a. Memberitahu orangtua peserta terapi bermain bahwa prosedur
akan dimulai
b. Mempersilahkan peserta terapi bermain untuk melakukan
permainan sendiri atau dibantu
c. Memotivasi keterlibatan peserta terapi bermain dan orangtua
d. Memberi pujian apabila peserta terapi bermain dapat melakukan
e. Mengobservasi emosi, hubungan interpersonal dan psikomotor
peserta terapi bermain saat bermain
f. Memita peserta terapi bermain menceritakan apa yang sedang
dilakukan
g. Menanyakan perasaan peserta terapi bermain setelah bermain
h. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan

Proses Dan Cara Pelaksanaan Bermain Tebak Gambar


a. Membuka proses terapi bermain dengan mengucap salam, do’a,
memperkenalkan diri, Kontrak waktu
b. Menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat
terapi bermain
c. Menjelaskan cara terapi bermain seperti menjelaskan kepada anak
macam-macam gambar dan menyebutkan nama gambar, lalu
mengulang ke anak apa yang dijelaskan dan mengulang nama-nama
gambar yang dijelaskan
d. Memberi kesempatan untuk bertanya/klarifikasi
e. Mengajak anak bermain
f. Mengevaluasi respon anak dan keluarga (perasaan)
g. Memberika reward (pujian) pada anak yang bisa/benar dalam
menebak gambar

Proses Dan Cara Pelaksanaan Mewarnai


Persiapan
a. Peserta
 Memastikan bahwa kegiatan disetujui dan diberi izin oleh orang tua
anak yang bersangkutan.
 Pastikan peserta dalam kondisi yang aman dan nyaman serta
menempati tempat yang telah disediakan.
 Jelaskan tujuan kegiatan kepada orangtua dan peserta.
 Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan serta aturan dalam
permainan.

Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pra kegiatan :
-Memfasilitasi media terapi bermain
-Mempersiapkan anggota terapi bermain
-Mempersiapkan peserta
2. 5 menit Pembukaan :
-Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam
-Memperkenalkan diri
-Menjelaskan tujuan dari terapi bermain
-Kontrak waktu anak dan orang tua
3. 15 menit Kegiatan bermain :
- Menjelaskan tata cara mewarnai dengan
pensil warna- Memberikan kesempatan pada
anak untuk bertanya jika belum jelas
- Membagikan media permainan ( gambar
danpensil warna warni )
- Mendampingi anak selama kegiatann
- Menanyakan kepada anak apakah telah
selesai
- Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikantelah selesai
- Memberikan pujian terhadap anak yang
mampu- memotong dan menempel pola
sampai selesai
4. 5 menit Kegiatan Penutup:
-Memotivasi anak untuk menceritakan
kembali tindakan yang telah dilakukan
-Membagikan reward
5. 5 menit Terminasi:
-Memberikan motivasi dan pujian kepada
seluruh anak yang telah mengikuti
-Mengucapkan terimakasih kepada peserta
dan keluarga
-Mengucapkan salam penutup

V. EVALUASI

 Evaluasi terapi bermain tebak warna


Terapi bermain tebak warna yang dilakukan dengan sederhana sesuai
arahan dari perawat dapat menstimulasi perkembangan otak,
meningkatkan konsentrasi belajar dan proses pencapaian tumbuh
kembang.

 Evaluasi terapi bermain puzzle


a. Evaluasi Struktur
1) Kesiapan media dan tempat
2) Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang anak.
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
terapi bermain dilaksanakan.
b. Proses Evaluasi
1) Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
100% anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai
akhir
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta memahami permainan yang telah dimainkan
2) Anak telah belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi alat
mainnya, anak dapat mengembangkan hubungan sosial, komunikasi
dan belajar untuk sabar dan saling menghargai.
3) Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi,
anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi
dan relaksasi), anak dapat berinteraksi dengan anak lain dan perawat
4) Target peserta 5 orang

 Evaluasi terapi bermain tebak gambar


a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menebak gambar
dan suara
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Anak tidak takut lagi dengan perawat
e. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
f. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas
bermain

 Evaluasi terapi bermain mewarnai


Evaluasi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 6 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang perawatan anak
atau ditempat yang telah disepakati
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya.
Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar.
Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai

VI. REFERENSI
Rufaida, Z., Lestari, S. W. P., & Sari, D. P. (2018). Terapi
komplementer. E-Book Penerbit STIKes Majapahit, 1-32.
Widyatuti, W. (2008). Terapi komplementer dalam keperawatan.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 53-57.
Adimayanti, E., & Siyamti, D. (2020). Terapi bermain english games
untuk Meningkatkan kemampuan kognitif anak Prasekolah. Jurnal
Pengabdian Kesehatan, 3(2), 115-122.
Adimayanti, E., Siyamti, D., Susilowati, E., & Purnamasari, D.
(2022). Efektifitas Terapi Bermain English Fun untuk Meningkatkan
Kemampuan Kognitif Anak Prasekolah Dimasa Pandemi Covid-19:
The Effectiveness of English Fun Play Therapy to Improve Cognitive
Ability of Preschool Children During the Covid-19 Pandemic. Journal
of Holistics and Health Sciences (JHHS), 4(2), 364-371.
Oktaviyani, R. D., & Suri, O. I. (2019). Pengaruh terapi bermain
puzzle terhadap perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Jurnal
Kesehatan, 10(2), 289841

Farid, U. (2021). MAKALAH KONSEP BERMAIN & TERAPI BERMAIN


PADA ANAK SAKIT . Retrieved from MAKALAH KONSEP
BERMAIN & TERAPI BERMAIN PADA ANAK SAKIT :
https://id.scribd.com/document/494745196/MAKALAH-KONSEP-
BERMAIN-TERAPI-BERMAIN-PADA-ANAK-SAKIT-dikonversi
Fitri Nurjanah, M. B. (2022). TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR .
Retrieved from TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR :
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-
kemenkes-semarang/teknologi-pangan/terapi-bermain-tebak-gambar/
36458802
Nurasiah, S. (2021). SAP TERAPI BERMAIN TEBAK GAMBAR DAN TEBAK
SUARA . Retrieved from https://www.studocu.com/id/u/44810930?
sid=01685783448
PROPOSAL TERAPI BERMAIN MEWARNAI DI RUANG ANAK
RUMAH SAKIT MARDI WALUYO KOTA METRO TAHUN 2022
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-tanjung-
karang/sarjana- terapan-keperawatan/tak-mewarnai-fix/35959096
AKUPRESUR
1. Diana Risma Dewi (2003012)
2. Devi Ardiyana (2003010)
3. Silfia J Moloku (2203051)

I. DEFINISI TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESUR


Akupresur adalah teori penyembuhan yang melibatkan
pemberian energi dari dalam ke luar untuk mengaktifkan
energi vital atau Ci. Karena teori akupuntur telah menjadi
prinsip dasar praktik akupresur, akupresur juga dikenal
sebagai akupuntur tanpa jarum atau pijat akupuntur.
Akupuntur menggunakan jarum sebagai alat untuk aplikasi
praktis, sedangkan akupresur menggunakan jari, tangan,
bagian tubuh lain, atau alat yang mirip dengan tumpul sebagai
alat untuk mencegah penggunaan jarum (Sukanta, 2003).

Menurut definisi yang diberikan, Akurpresur adalah


suatu teknik yang digunakan untuk merangsang energi pada
titik-titik tertentu yang bersangkutan. Titik-titik di atas adalah
akupuntur titik-titik. Tujuannya agar setiap organ dalam tubuh
tercukupi dengan “chi” sehingga tidak terjadi keseimbangan
tubular chi. "Chi" adalah elemen yang bergerak melalui
beberapa meridian di tubulus tubuh dan sel-sel di sekitarnya.
Cara meningkatkan atau "membangunasi" energi pada tubulus
di Akupuntur adalah dengan memasang jarum-jarum
Akupuntur pada titik-titik yang bersangkutan.

II. TUJUAN
Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk
membangun kembali sel-sel dalam tubuh yang melemah serta
mampu membuat sistem pertahanan dan meregenerasikan sel
tubuh. Pengobatan akupresur memberikan jalan keluar
meregenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk
mengurangi sel-sel abnormal (Fengge, 2012).

TEKNIK TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESUR


1. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan
menggolongkan syndrome menjadi delapan diagnose
kemudian baru dapat ditentukan arah pemijatan yang akan
dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan dengan sifat penyakit
yang diderita. Sifat penyakit yang, se, panas, luar maka
pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah
berlawanan jarum jam sebanyak 60 putaran atau dengan
istilah sedate.sedangkan, sifat penyakit yin, si, dingin, dalam
maka pemijatan yang dilakukan adalah searah jarum jam
sebanyak 30 putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan
membuat pasien kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat
menciptakan sensasi rasa (nyaman, pegal, panas, gatal, perih,
kesemutan, dan lain sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat
tercapai maka di samping sirkulasi chi (energy)
dan xue (darah) lancer, juga dapat merangsang keluarnya
hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang dihasilkan
dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang).
2. Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan
istilah cun. Cun adalah satuan hitung untuk panjang atau
lebar jarak antara titik akupunktur dengan titik acuannya yang
digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau ilmu
pijat turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih
fleksibel karena digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan
tubuh dalam menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan
memegang atau menekan berbagai titik pada tubuh atau
sistem otot untuk merangsang energi dari tubuh sendiri.
Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan
rasa lelah.Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi
tidak lagi terhalang oleh ketegangan otot atau hambatan yang
lain, maka energi tubuh akan menjadi seimbang.
Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan
sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat,
maka perlu aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan
jari untuk mengendurkan ketegangan otot, membuat sirkulasi
darah lancar, dan menstimulasi atau menyeimbangkan aliran
energi.

KLASIFIKASI AKUPRESURE

Banyak ragam akupresur yang telah berkembang, terdapat


klisifikasi akupresur:

1. Shiatsu
Shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan
menggunakan jari secara berirama, keseluruhan bagian tubuh
sepanjang meridian energi. Titik-titik tekan hanya disentuh abtara 3-5
detik. Penanganan ini bisa merangsangsekaligus menenangkan.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik- titik
akupresuryang penting pada meridian dan jalur- jalur yang terpilih,
setiap titik ditekan selama1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam
keadaan meditatif untuk menyeimbangkanchi, sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik- titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan
pernafasan.
4. Tui-Na
Tui-Na adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik- titik
akupresurdengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

Terapi akupresur mengidentifikasi titik meridian di seluruh tubuh jika


distimulasi dengan cara penekanan akan memberikan efek
penyembuhan di bagian tubuh atau untuk berbagai penyakit. Titik-titik
meridian dalam tubuh dikelompokkan menjadi 14 meridian utama dan
titik-titik ini merupakan titik yang selalu digunakan pada akupuntur
Setiap meridian saling berhubungan dengan organ tubuh.

Seorang terapis untuk mendapatkan lokasi yang tepat maka harus


mengetahui dengan jelas titik-titik yang akan ditekannya. Terapis perlu
untuk mengukur di mana titik-titik ini berada pada otot atau tulang
berdasarkan pengukuran akupresur yang dikenal dengan “inci tubuh”.
Satu "inci tubuh" sama dengan lebar satu ibu jari di dasar kuku. Lebar
empat jari pada titik terlebar mereka sama dengan tiga inci. Lebar ibu
jari orang yang dirawat harus selalu digunakan. Pengukuran ini
merupakan perkiraan

Terapis akan melakukan penekan berdasarkan hasil pengkajian dan


keluhan yang dirasakan oleh pasien sebagai berikut:
a. Peganglah area tubuh pasien sesuai dengan keluhannya secara
lembut sampai pasien merasakan geli atau sakit.
b. Tekan cukup keras area tubuh pasien tersebut dengan tekanan
yang stabil atau lakukan penekanan selama lima detik.
Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan putaran atau tidak
untuk merangsang titik meridian
c. Penekanandilakukanantaratigapuluhdetiksampaisatumenituntuk
titik- titik yang dirasakan sangat nyeri atau bermasalah.
d. Perawatan teratur dan sistematis akan mendapatkan hasil
terbaik karena efek dari terapi akupresur bersifat kumulatif.
Jika pasien sudah menderita sakit lama perlu dilakukan secara
berulang untuk mendapatkan kesan yang baik dari terapi ini.
e. Lakukan terapi sambil duduk dan jangan dilakukan setelah
makan.

Pada terapi akupresur, terapi juga dapat dilakukan pada telapak kaki
dan telapak tangan. Telapak kaki dan telapak tangan merupakan
miniatur dari sistem tubuh yang ada. Kaki atau tangan kanan
berhubungan dengan sisi kanan tubuh. Sisi kaki atau tangan kiri
berhubungan dengan sisi kiri tubuh, dan sisi ibu jari berhubungan
dengan bagian tengah tubuh.
Titik-titik meridian juga dimulai dari ujung jari tangan dan kaki. Ujung
jari akan menghubungkan ke otak, kemudian menghubungkan ke
organ terkait dengan titik meridian tertentu. Ringkasan singkat dari
masing-masing jari tangan dan kaki dapat dilihat sebagai berikut:
a. jari manis berhubungan dengan jantung
b. jari tengah ke ginjal, sirkulasi darah
c. jari tengah dan jari telunjuk secara bersamaan terdiri dari titik-
titik untuk mata
d. ujung ibu jari berhubungan dengan otak.
e. pangkal ibu jari berhubungan dengan tulang ekor, punggung
jarikelingking dikaitkan dengan air dalam tubuh.
III. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri
seperti : Sakit kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri
sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah :
1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah
hidung. Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam.
Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar. Efek: mengurangi nyeri kepala,
migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis. Efek:
menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara
bagian dasar tengkorak dengan otot leher. Efek : mengurangi nyeri kepala dan
leher yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari
telunjuk. Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki. Efek : mengurangi nyeri
kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut. Efek : mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis. Efek: mengurangi nyeri kepala
bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut. Efek: merupakan titik
penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala akibat
ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata. Efek:
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga. Efek: mengurangi nyeri kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan
tangan , di lekukan antara dua tulang. Efek: mengurangi nyeri akibat migren
dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari
ke 4 dan 5. Efek: mengurangi nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak
sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang. Efek: mengurangi nyeri gigi
dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga. Efek:
mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk. Efek:
mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di samping
tulang belakang. Efek: merupakan titik yang sangat berpengaruh pada
kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan
sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki. Efek:
menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan
antara 2 tulang. Efek: menguatkan tendon dan otot pada seluruh tubuh,
terutama : sendi kaki dan menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak. Efek: mengurangi kekakuan
dan nyeri di daerah leher dan pundak.
d. Siku tangan
1) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan,
di antara kedua tulang. Efek: meningkatkan mobilitas dari siku dan
mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan. Mengurangi nyeri di siku , pergelangan tangan dan
merilekskan otot di lengan bawah.
2) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada lekukan antar
tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah atas , sejajar dengan jari
manis. Efek: mengurangi nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-
jari.
f. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan
penekanan titik-titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan
beberapa titik berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher. Efek:
mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku dibengkokkan. Efek:
menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh. Untuk penekanan titik- titik
daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus
kaki dan diletakkan dibelang punggung. Efek : mengurangi nyeri pinggang
bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon. Efek:
menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki. Efek: mengurangi
nyeri di tulang belakang dan kaki
g. Kesehatan Sendi pinggul
1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda. Efek: meningkatkan mobilitas dan
mengurangi nyeri.
h. Kesehatan Sendi lutut
1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee acupoint). Efek :
mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki.Efek: mengurangi nyeri di
lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki. Efek : mengurangi nyeri dan
menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di bagian luar
dari tendon. Efek: mengurangi nyeri dan pembengkakan di pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat dengan
tonjolan telapak kaki. Efek: megurangi nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki.

k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks


Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih
rileks. Beberapa titik tersebut adalah:
1) Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan pikiran
anda.
2) Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan menekan titik ini
terlalu keras pada wanita hamil.
3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan jari ke 5. Efek:
membuat rileks tubuh anda. Merupakan titik kunci untuk mengurangi segala
kecemasan dan gangguan tidur.
4) Titik yang terletak di antara tendon , tiga jari di atas pergelangan tangan.
Efek: mengurangi kecemasan dan membuat rileks tubuh anda
2. Kontraindikasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur


a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun antiseptic sebelum melakukan dan
setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis
dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit
terkelupas, tepat pada bagian tulang yang patah, dan tepat
bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga
penyakit yang dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu
ketika terjadi serangan jantung, gagal napas olehparu-paru,
dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah
pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan
gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena
penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat
mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
IV. PROSES

PERSIAPAN
PERSIAPAN PASIEN :

1. Pastikan identitas klien


2. Kaji kondisi klien terakhir
3. Beri tahu dan jelaskan pada klien atau keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien senyaman mungkin
6. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring, duduk atau dalam
kondisi yang nyaman.
PERSIAPAN ALAT :

1. Alas bantu pemijatan


2. Sarung tangan bila perlu
3. Kapas alkohol
4. Bengkok

PELAKSANAAN

Tahap Orientasi :

1. Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya.


2. Perkenalkan nama, dan beritahu tanggung jawab perawat.
3. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien dan
keluarga
4. Berikan kesempatan pada klien atau keluarga untuk bertanya
sebelum terapi dilakukan.
Tahap Kerja :
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi
terlentang (supinasi) duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring
miring, atau tengkurap dan berikan alas.
3. Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat
menghambat tindakan akupresure yang akan dilakukan jika perlu.
4. cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika perlu.
5. cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh, menekan hingga
masuk ke sistem saraf. bila penerapan aku puntur menggunakan jarum ,
akupresur hanya memakai gerakan dan tekanan jari yaitu jenis tekan putar,
tekan titik, tekan lurus.
6. Kemudian lakukan penekanan pada 12 titik atau jalur meridian
tubuh tambahan . Meridian tubuh adalah saluran untuk menyebarkan Chi
(energi vital) ke seluruh tubuh.
7. Penekanan dilakukan sekitar 10-15 menit atau sampai rasa sakit
mulai berkurang.
Terminasi :
1. Jelaskan kepada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan.
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi.
3. Berikan reinforcement positif kepada klien.
4. Rapikan pakaian klien dan kembali keposisi yang nyaman
5. Rapikan alat-alat
Hasil :

1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan.


2. Lakukan kontrak untuk terapi untuk selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.
4. Cuci tangan.
Dokumentasi :

1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan.


2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
EVALUASI
1. Perhatikan kebersihan tangan yang akan digunakan.
2. Penekanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi klien
3. Titik-titik penekanan harus diperhatikan dan harus tepat.

REFERENSI
https://royronnisiregar2.blogspot.com/search?
q=TERAPI+KOMPLEMENTER+AKUPRESUR

(DOC) MAKALAH TERAPI AKUPRESURE | Petra Bella Debora Christie -


Academia.edu
BELAJAR APA AJA: MAKALAH AKUPRESUR
(belajarapaaja1.blogspot.com)
Catatanku: Standar Operasional Prosedur Terapi Komplementer Akupresur
(SOP) (royronnisiregar2.blogspot.com)
(PDF) Complementary Nursing Concepts | Konsep Terapi Komplementer
Keperawatan (researchgate.net)
Makalah Terapi Akupresur | PDF (scribd.com)
https://royronnisiregar2.blogspot.com/search?
q=TERAPI+KOMPLEMENTER+AKUPRESUR
KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
1. Siti nur laela 2003032
2. Inani N.F 2003019
3. Fika A 2003017
I. Pengertian
Kompres merupakan pemeliharaan suhu tubuh dengan cairan
maupun menggunaan alat yang dapat menurunkan suhu tubuh dan
menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan
bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah dan memberi hangat serta
nyaman (Asmadi, 2008).
Kompres hangat adalah tindakan memberikan rasa hangat pada
klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat
pada bagian tubuh tertentu yang memerlukan (Prihandhani,2016). Terapi
kompres hangat merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat
yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau
membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot,
dan memberikan rasa hangat (Sultoni, 2018). Kompres hangat merupakan
metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yeng
memperlancar sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri.
(Andormoyo, 2013)
Tindakan kompres dingin adalah tindakan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman yaitu memberikan rasa dingin dengan
menggunakan lap atau kain yang dicelupkan kedalam air dingin. Kompres
ini dapat dilakukan pada dahi, ketiak atau lipatan paha. Kompres dingin
basah adalah memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh dengan
tujuan terapeutik. Kompres dingin adalah metode dalam menggunakan
suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
II. Tujuan Kompres Hangat dan Dingin
a. Tujuan Kompres Hangat
1) Pada umunya bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan
pemulihan jaringan
2) Tujuan khususnya yaitu:
a) Memperlancar sirkulasi darah
b) Mengurangi rasa sakit
c) Memberi rasa hangat nyaman, dan terang pada klien
d) Memperlancar pengeluaran eksudat
e) Merangsang peristaltic usus
b. Tujuan Kompres Dingin
1) Sama seperti kompres hangat, tujuan umum kompres dingin juga
untuk meningkatkan perbaikan danpemulihan jaringan.
2) Tujuan khususnya
a) Meredakan perdarahan
b) Meredakan inflamasi
c) Meredakan nyeri
d) Menyebabkan mati rasa
e) Bekerja sebagai counter irritant
III. Indikasi dan kontra indikasi
1. Indikasi kompres hangat dan dingin
a. Kompres hangat
Kompres hangat dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi dan aliran
darah. Sirkulasi dan aliran darah yang lancar mampu menenangkan
dan mengatasi rasa sakit pada bagian tubuh. Secara umum,
kompres hangat ini dapat mengatasi beberapa keluhan, di
antaranya:
1) radang sendi
2) kekejangan otot
3) perut yang kembung
4) terdapat bengkak (abses)
5) hematom (bengkak) akibat pemberian suntikan
6) memberikan rasa nyaman saat tegang atau sedang mengalami
kedinginan karena cuaca.
b. Kompres Dingin
Kompres dingin biasanya digunakan untuk mengurangi
pembengkakan, rasa nyeri, dan peradangan akibat cedera akut,
Kompres jenis ini bekerja dengan cara mengurangi aliran darah ke
area tubuh yang sakit, sehingga dapat membantu meredakan
peradangan, pembengkakan. cedera fisik, seperti luka memar atau
keseleo, dan kejang otot.
2. Kontraindikasi kompres dingin dan hangat
a. kompres hangat berikut ini :
1) 24 jam pertama setelah terjadi cedera atau trauma berat karena
rasa panas pada kompres dapat menimbulkan efek vasodilatasi
sehingga dapat meningkatkan perdarahan dan pembengkakan
pada bagian tubuh yang dikompres.
2) Perdarahan yang masih aktif karena bisa menyebabkan
pelebaran pembuluh darah dan akan meningkatkan terjadinya
perdarahan.
3) Gangguan pada kulit / iritasi yang dapat menyebabkan
kemerahan atau lepuh karena rasa panas tersebut dapat
membakar atau menyebabkan kerusakan kulit lebih jauh.
b. Kompres dinginsebagai berikut

1) Luka terbuka yang dapat meningkatkan kerusakan jaringan,


walaupun kita ketahui kompres dingin dapat menghentikan
perdarahan namun perlu diperhatikan terlebih dahulu
apakah terdapat luka terbuka yang fatal atau tidak karena
justru dapat membuat pembuluh darah jaringan menjadi
sempit sehingga dapat mengurangi sirkulasi ke luka
terbuka.

2) Gangguan sirkulasi. Rasa dingin bisa mengganggu nutrisi


jaringan lebih lanjut dan menyebabkan kerusakan jaringan
karena kegagalan sirkulasi. Jenis kompres ini tidak dapat
anda berikan pada orang yang mengidap penyakit Raynaud
karena rasa dingin justru akan meningkatkan spasme
(penyempitan) arteri.

3) Memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin.

IV. Proses
a. Kompres Hangat
1) Persiapan alat

a) Baskom berupa air panas


b) Handuk/ waslap
c) Handuk pengering
d) Termometer air
e) perlak
2) Cara kerja:
Fase Orientasi
a) Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b) Memastikan identitas pasien
c) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d) Menanyakan kesiapan dan kontrak waktu
e) Dekatkan alat ke samping pasien
Fase kerja

a) Cuci tangan
b) Atur posisi klien
c) Mennjaga privasi klien
d) Tuang air panas kedalam baskom berisi air
hingga suhu air mencapai 40-46*C (diukur
dengan thermometer air )

e) Pasang perlak dibawah area yang akan


dikompres
f) Lepaskan pakaian pada area yang akan dikompres
g) Pasang handuk mandi

h) Celupkan waslap ke dalam baskom dan peras


i) Letakkan waslap ke aksila dan inguinal klien,
ulangi beberapa kali jika waslap dingin

j) Kaji perubahan suhu tubuh setiap 10-20 menit


k) Hentikan prosedur jika suhu tubuh mendekati
normal
l) Keringkan tubuh klien dengan handuk
m) rapikan peralatan
n) lepaskan sarung tangan
o) kaji kenyamanan klien dan cuci tangan

Fase Terminasi

a) Evaluasi respon pasien


b) Mencuci tangan
c) Dokumentas
b. Kompres dingin
1) Persiapan alat
a) Kom besar
b) Batu es
c) Air bersih
d) Kemasan kas atau waslap
e) Thermometer air raksa
f) Perlak dan alasnya
g) Hanscoon
h) Handuk kecil
2) Cara Kerja:
Fase Orientasi
a) Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Menanyakan kesiapan dan kontrak waktu
Fase Kerja
a) Jaga privasi pasien
b) Mencuci tangan
c) memakai hanscoon
d) Mengatur pasien dalam posisi nyaman.
e) mengisi kom dengan potongan es hingga 3/4
bagian
f) tambahkan air bersih kedalam kom
g) Mengukur suhu air yang telah disiapkan tepat 15
derajar
h) meletakkan pasang perlak dan alasannya di
bawah area yang akan di pasang kompres
i) jika perlu bersihkan area yang akan dikompres
j) peras kasa atau waslap sampai tiak menetes lagi
k) tempatkan kompres pada area yang akan
dikompres beberapa detik
l) angkat tepi kompres untuk melihat respon kulit
awal terhadap kompresan
m) Gati kasa /waslap setiap 5 menit,atau sesuai
kebutuhan
n) setelah 20 menit ,akhiri Tindakan dan keringkan
kulit area Tindakan
o) melepaskan pengalas di pasang pada daerah yang
dapat di pasang kribat
p) merapikan pasien

Fase Terminasi

a) Evaluasi respon pasien


b) Mencuci tangan
c) Dokumentas
c. Evaluasi
Kompres merupakan pemeliharaan suhu tubuh dengan
cairan maupun menggunaan alat yang dapat menurunkan suhu
tubuh dan menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang memerlukan bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah
dan memberi hangat serta nyaman (Asmadi, 2008).
Kompres hangat adalah tindakan memberikan rasa hangat
pada klien dengan menggunakan cairan atau alat yang
menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh tertentu yang
memerlukan (Prihandhani,2016).
Tindakan kompres dingin adalah tindakan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman yaitu memberikan rasa
dingin dengan menggunakan lap atau kain yang dicelupkan
kedalam air dingin. Kompres ini dapat dilakukan pada dahi, ketiak
atau lipatan paha. Kompres dingin basah adalah memasang suatu
zat dengan suhu rendah pada tubuh dengan tujuan terapeutik.
Kompres dingin adalah metode dalam menggunakan suhu rendah
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
d. DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/septianraha/satpel-kompres-air-hangat

https://www.alodokter.com/jenis-kompres-dan-aturan-
pakainya#:~:text=Kompres%20dingin%20biasanya%20digunakan
%20untuk,pengangkatan%20kuku%20untuk%20pengobatan
%20cantengan.

https://www.fahrinheit.com/2019/03/jenis-tujuan-indikasi-
kontraindikasi-pemberian-kompres.html

https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-
kementerian-kesehatan-denpasar/keperawatan-jiwa/sop-kompres-
dingin-kel-sop/51763053
AROMATERAPI

1. Putri Bunga 2003029


2. Oktiani cahya 2003026
3. Arifatun zahria 2003006
1. Pengertian
1. Terapi Komplementer
Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara. Masyarakat
menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan, reaksi obat
kimia dan tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang terlibat dalam
terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-
based practice), Pada dasarnya terapi komplementer telah didukung
berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya.
Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level pencegahan,
Perawat dapat berperan sesuai kebutuhan klien.
Aromaterapi merupakan salah satu teknik penyembuhan alternatif
yang sebenarnya berasal dari sistem pengetahuan kuno. Aromaterapi
merupakan metode pengobatan yang menggunakan minyak esensial dalam
penyembuhanholistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan
emosional serta mengembalikan keseimbangan badan.

2. Tujuan
Tujuan pemberian terapi komplementer aromaterapi yaitu memperbaiki
kesehatan dan kenyamananemosional serta mengembalikan keseimbangan
badan meredakan rasa sakit,antidepresan, merangsang, membuat rileks,
mengencerkan dahak, membantu pencernaan.

3. Idikasi dan Kontraindikasi


a. Indikasi
 Klien dengan stress
 Klien dengan ansietas
 Klien dengan Sekret yang tertahan
b. Kontraindikasi
 Klien dengan epilepsy
 Klien dengan Alergi
 Klien dengan serangan asma
4. Proses
1. Persiapan
A. Persiapan klien
- Informasikan tentang tindakan yang akan dilakukan.
B. Persiapan lingkungan
- Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
C. Persiapan Alat dan bahan
- Aromaterapi minyak kayu putih
- Tissue

2. Pelaksanaan

A. Perkenalkan diri kepada pasien dan menjelaskantujuan tindakan yang akan


dilakukan
B. Lakukan cuci tangan dan menggunakan handscoon

C. Atur posisi pasien senyaman mungkin


D. Teteskan 3 tetes aromaterapi minyak kayu putih ataupada tissue
E. Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi
minyak kayu putih selama 10 menit

F. Observasi selama 30 menit setelah pemberianaromaterapi


G. Rapikan alat-alat
3.Evaluasi

Evaluasi mual muntah pasien setelahdiberikan aromaterapi minyak kayuputih

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7682/8/Lampiran-lampiran.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3687/4/ChapterII.pdf

https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/27910/pdf_1

https://www.academia.edu/30771184/Aromaterapi
TERAPI ZONA

1. Alfius A 1903002
2. Julius 2003022
3. Angga 2003002

I. Pengertian Terapi
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvesional. Salah satu yang termasuk terapi komplementer yaitu
terapi pijat. (Purwanto, 2013) Terapi pijat adalah teknik penyembuhan
yang diterapkan dalam bentuk sentuhan langsung dengan tubuh
penderita untuk menghasilkan relaksasi. (Purwanto, 2013). Terapi pijat
merupakan salah satu terapi komplementer dengan melakukan
penekanan pada titik tubuh menggunakan tangan atau benda lain
seperti kayu. (Musiana, dkk, 2015). Jadi dapat disimpulkan bahwa
terapi pijat adalah suatu metode terapi komplementer dalam bentuk
sentuhan langsung dengan melakukan penekanan menggunakan
tangan.
II. Tujuan
Menurut Pamungkas (2010) selain dapat memperlancar sirkulasi
darah di dalam tubuh, pijat juga bermanfaat untuk :
1) Menjaga kesehatan agar tetap prima.
2) Membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan.
3) Merangsang produksi hormone endorphin yang berfungsi untuk
relaksasi. 9
4) Mengurangi beban yang ditimbulkan akibat stress.
5) Menyingkirkan toksin.
6) Mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan
meningkatkan imunitas.
7) Memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai
bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang
berhubungan.
8) Menyehatkan dan memyeimbangkan kerja organ tubuh.
9) Melancarkan sirkulasi darah dibagian perifer.
Selain itu manfaat terapi pijat diantaranya untuk meningkatkan
kelenturan otot, membawa pengaruh terhadap jaringan otot yang lebih
dalam. Selama melakukan pijat, tubuh akan mengeluarkan zat kimia,
meningkatkan serotonin dan dopamine, serta pada saat yang bersamaan
mengurangi gejala depresi. Selain itu, pijat juga dapat menstabilkan
kadar gula dalam darah, memperbaiki fungsi pernafasan, memperbaiki
system imun dalam tubuh serta meningkatkan sirkulasi/peredaran
darah pada area yang dipijat (Putri & Amalia, 2019).
III. Penatalaksana
Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk
mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan
terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa
darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia dan
gangguan serius pada pola aktivitas pasien. (Padila, 2012)
1) Alat dan Bahan
a. Minyak kelapa murni
b. Tissue basah dan kering
2) Pre interaksi
a. Persiapkan alat yang diperlukan
b. Cuci tangan
3) Tahap orientasi
a. Beri salam, panggil responden dengan namanya, dan perkenalkan
diri (untuk pertemuan pertama)
1. Stroking
Merangsang sirkulasi dan menghangatkan kaki. Pegang kaki
pasien dengan kedua tangan, pada kaki bagian atas lakukan
gerakan stroking yang panjang, perlahan dan tegas dengan
kedua ibu jari. Gerakan dimulai dari ujung jari kaki dan tekan
menjauh dari terapis menuju ke pergelangan kaki, dan kembali
ke ujung jari kaki dengan gerakan stroking yang lebih ringan.
Lakukan gerakan ini 3-5 kali. Lanjutkan dengan gerakan stroke
pada kaki bagian bawah dengan kedua ibu jari, dimulai pada
pangkal jari kaki dan bergerak melalui lengkungan kaki menuju
tumit dan kembali lagi. Gunakan gerakan stroking yang
panjang dan tegas, tekan dengan lembut telapak kaki dengan
kedua ibu jari. Lakukan gerakan ini 3-5 kali.
2. Ankle Rotations
Longgarkan sendi dan relaksasikan kaki. Genggam kaki
dibawah tumit dengan satu tangan, dibelakang pergelangan
kaki untuk menahan kaki. Genggam punggung dan telapak kaki
dengan tangan yang lain kemudianputar telapak kaki. Gerakan
dilakukan masing-masing 3 kali pada masing-masing arah.
3. Toe Pulls and Squeezes
Jari-jari kaki sangat sensitif ketika disentuh. Genggam telapak
kaki dengan satu tangan. Pegang masing-masing jari kaki
kemudian tarik dengan kuat dan perlahan, gerakan dilakukan
secara bergantian pada masingmasing kaki. Kemudian pegang
masing-masing jari kaki, sambil menekan geser jari ke ujung
jari klien dan kembali lagi ke pangkal. Kemudian ulangi, tetapi
penekanan lebih lembut dan putar ibu jari dan jari telunjuk
tangan sambil digeser ke ujung jari kaki pasien. Ulangi gerakan
ini pada kaki lainnya.
4. Toe Slides
Pegang kaki pada bagian belakang pergelangan kaki. Dengan
jari telunjuk pada tangan lainnya, sisipkan jari diantara jari-jari
kaki pasien, lakukan gerakan maju mundur sebanyak 3-5 kali
5. Arch Press
Pegang kaki pasien seperti pada langkah ke empat. Berikan
tekanan pada lengkungan telapak kaki dengan menggunakan
pangkal telapak tangan, dimulai dari telapak kaki bagian tengah
sampai ke tumit kaki pasien dan kembali lagi. Lakukan gerakan
ini sampai 5 kali
4) Kondisi Klinis Terkait
a. Arterosklerosis
b. Thrombosis arteri
c. Artritis reumatoid
d. Diabetes mellitus
e. Varises
f. Hipotensi
g. Kanker
Komplikasi akut diabetes ada tiga yang penting dan
berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa
darah jangka pendek. Ketiga komplikasi 15 tersebut adalah:
hipoglikemia, ketoasidosis diabetik dan sindrom HHNK (juga
disebut kota hiperglikemik hiperosmoler nonketotik atau
HONK [hiperosmoler non ketotik]). Sedangkan komplikasi
jangka panjang diabetes dapat menyerang semua sistem organ
dalam tubuh. Kategori komplikasi kronis diabetes yang lazim
digunakan adalah penyakit makrovaskuler, penyakit
mikrovaskuler dan neuropati. (Brunner & Suddarth, 2013)
Dalam penyakit makrovaskuler diantaranya terdapat penyakit
arteri koroner, penyakit serebrovaskuler dan penyakit vaskuler
perifer. Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah besar
pada ekstremitas bawah merupakan penyebab meningkatnya
insidens penyakit oklusif arteri perifer pada pasien-pasien
diabetes. Bentuk penyakit oklusif arteri yang parah pada
ekstremitas bawah ini merupakan penyebab utama
meningkatnya insidens gangrene dan amputasi pada pasien-
pasien diabetes. (Manurung, 2018) Penyakit mikrovaskuler,
penyakit mikroangiopati ditandai oleh penebalan membrane
basalis pembuluh kapiler. Membrane basalis mengelilingi sel-
sel endotel kapiler. Ada dua tempat dimana gangguan fungsi
kapiler dapat berakibat serius, kedua tempat tersebut adalah
mikrosirkulasi retina mata dan ginjal. Retinopati diabetik yang
diakibatkan mikroangiopati merupakan penyebab kebutaan
yang utama pada individu yang berusia antara 20 hingga 74
tahun di Amerika Serikat. Neuropati yang terjadi pada diabetes
melitus mengacu pada semua kelompok tipe saraf, termasuk
saraf perifer, otonom dan spinal. Neuropati, baik neuropati
sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan
berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian
menyebabkan terjadi perubahan distribusi 16 tekanan pada
telapak kaki dan selajutnya akan mempermudah terjadinya
ulkus pada kaki (Brunner & Suddarth, 2013)

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.). EGC.
Manurung, N. (2018). Keperawatan Medikal Bedah. (1st ed.). CV. Trans Info
Media.
Padila. (2012). Keperawatan Medikal Bedah (I). Nuha Medika.
Pamungkas. (2010). Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah.
Putri, dkk. (2019). Terapi Komplementer. Konsep dan Aplikasi dalam
Keperawatan. PT.Pustaka Baru.
Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer (I). Yogyakarta:
Nuha Medika.
Musiana, dkk. (2015). Efektivitas Pijat Refleksi Terhadap Pengendalian Kadar
Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus. XI(2), 224–232.
TERAPI MASSAGE PUNGGUNG DAN ABDOMEN
1. Orysa 2003027
2. Mareta 2207001
3. Riska 2207002

A. Pengertian
Teknik massage merupakansalahsatuterapikomplementer/tradisional yang
dapatdijalanipasiendalam proses melawanpenyakitnya.
Terapiinidilakukanbersamaanataudijadikanterapialternatifbagisebagian orang
selainmenggunakanobatobatan.
 Massage punggungmerupakansalahsatumetodepemberiantindakan massage/pijatan di
area punggungmelaluipengusapansecaralamban yang memberiefekragsangan di
permukaankulituntukmelebarkanpembuluhdarahlokal.
 Massage abdomen
adalahpemberianpijatansecaralambanpadaperutpasiengunamenstimulasisarafpada
area perutklien. Teknikinibergunaterutamasaatterjadimasalahpadasistempencernaan
B. Tujuan
MASSAGE PUNGGUNG MASSAGE ABDOMEN

Melancarkansirkulasidarah Menekanlajutekanandarah

Menurunkanresponnyeripungg Meningkatkansirkulasidarah
ung

Menurunkanketeganganotot Mengendurkanototdanjugamerangsangototlemahuntukb
ekerja

Menurunkantekanandarah Menghilangkannyeri

C. IndikasidanKontraindikasi
 Massage Punggung
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Kekakuandanketegangano Adanyaperlukaan, lebamatauekimosis di punggung
tot di punggung

Nyeripunggung Penyakitkulit

Sesaatsetelahpembedahanpunggung

Adanyainflamasi, tromboplebitis

Hatihatimelakukanpijatanpadapasiendengangangguanse
nsori (penurunansensasimaupunhiperanastesia)

 Massage Abdomen
INDIKASI KONTRAINDIKASI

Sakitperut Saraf motoric bladder tinggi

Konstipasi Menstruasi

Saraf motoric bladder rendah Penggunaan IUD

Sesaatsetelahpembedahan abdomen

Terdapatinfeksi/kanker region pelvic


(inflamasi uterus, bladder, ovarium& tuba
fallopi; batuginjal)

Pijatan yang
lurusdankerassetelahmakanberat

D. Proses (SOP)
 Massage Punggung
Alat&Bahan  Minyak/baby oil
 Tissue
 Handukmandibesar
 Bantal, guling, selimut
ProsedurTinda 1. Salam, perkenalandiri, identifikasikien
kan 2. Menjelaskanprosedurtindakan
3. Cucitangan
4. Menyiapkanalat
5. Jagaprivasiklien
6. Aturposisiklien, sudahnyaman/belum
7. Instruksikanklienuntukmenariknafasdalamsampairileks
8. Menuangkan baby
oil/minyakpadatelapaktangankemudiangosokkeduatanganhi
nggahangat
9. Mintaklienmemberitahukanjikapijatanterasamenyakitkan/
tidaknyaman
10. Letakkan ke2
tanganpadapunggungkliendengangerakanmengusap
11. Mulaimemijatdaribagianbawahpunggungtepipunggungmeng
arahkeatas (pijatkearahjantungsesuaiarahalirandarah)
kemudiansecaraperlahandorongtanganketepipunggung
12. Lakukan massage padaleherdanbahu
13. Ulangiteknik 3-5 menitsambilditambahtekanan
14. Bersihkansisaminyakdenganhanduk
15. Rapikankeposisisemula
16. Beritahutindakanselesai, validasiperasaan
17. Bereskanalat
18. Cucitangan

 Massage Abdomen
Alat&Bahan  Minyak
 Handuk
 Stetoskop
 Jam/stopwatch
ProsedurTinda 1. Salam, perkenalandiri, identifikasikien
kan 2. Menjelaskanprosedurtindakan
3. Cucitangan
4. Menyiapkanalat
5. Jagaprivasiklien
6. Auskultasibisingususklien
7. Oleskanminyak di sekitar abdomen
(bukabajuhanyadibagiantubuh yang dilakukanpemijatan)
klienposisitidurtelentang/supinasi
8. Menuangkanminyakkekeduatangansampaihangat,
mulaipijatperutklienscaraperlahan.
Gunakanjaridantelapaktanganuntukmenggosokdenganputaranb
erlawananarahjarum jam di
sekitarperutmengikutijalurkolonyaitumulaidarikanankekiri.
Beritekanansecarabertahapdanbataswajar
(pastikanklilennyaman)
9. Remasseluruh abdomen,
pemijatantidakhanyapadaototperuttetapijugamenstimulasi
organ perut
10. Lakukancicular friction untukwaktu lama. Dimulaidari area
bawahkuadrankiri abdomen sekitar 100 kali per menit.
Gerakaninimendorongisikolonmenuju rectum
11. Genggamsebanyakmungkinjaringan abdomen
dengancaramengangkatnyadanmenggetarkannya
(gerakanmencubit)
12. Lakukangerakanmeluncur, dimulaidarisatusisikliendanraihsisi
yang lain (berlawanan). Tarik bagian abdomen kearahpemijat.
Ketikasatutangansudahselesaimemijat, tangan yang lain
memulainya
13. Pindahkesisi lain danulangilangkahke 9 di sisi lain tubuhklien
14. Setelahselesaiauskultasikembalibisingususklien
15. Bersihkansisaminyakdenganhanduk
16. Rapikankeposisisemula
17. Beritahutindakanselesai, validasiperasaan
18. Bereskanalat
19. Cucitangan

Referensi:
AniAnggriani, S., Agustina, L., Moh, F., &Pangestuti, N. (2022). PENGARUH TERAPI
MASASE PUNGGUNG TERHADAP INTENSITAS NYERI RHEUMATOID
ARTHRITIS PADA LANSIA DI PSTW BUDHI DHARMA BEKASI 2022.
Rosa, E. F., Arianti, W., & Akbar, M. A. (2023). Penerapan Massage Effleurage
terhadapPenurunanNyeriAkutPunggungBawahpadaIbuHamil Trimester III. NURSING
UPDATE: JurnalIlmiahIlmuKeperawatan P-ISSN: 2085-5931 e-ISSN: 2623-2871, 14(2),
104-110.
Nurdinah, H., Machmud, R., &Afriyanti, E. (2021). PengaruhTerapi Massage
terhadapIntensitasNyeriBahu, KeteganganOtotdanKecemasanPadaPasien Stroke
(Systematic Review). JurnalPenelitianKesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health
Research" Forikes Voice"), 12(4), 381-390.
Sari, N. M. D. P., Wulandari, M. R. S., &Triana, K. Y. (2021). PENGARUH MASSAGE
ABDOMEN TERHADAP KONSTIPASI PADA PASIEN YANG TERPASANG
VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU. Journal of Advanced Nursing and Health
Sciences, 2(2), 51-58.
Maryuni, R., Meilando, R., &Agustiani, S. (2023). Pengaruh Abdominal Massage
terhadapPenurunan Volume ResiduLambungPasienKritis di Intensive Care Unit.
JurnalPenelitianPerawatProfesional, 5(3), 961-972.

Anda mungkin juga menyukai