OLEH
2023
TERAPI MUSIK
3. Puput (2003028)
CD tape musik/handphone/carphone/headset
Musik yang sesuai dengan kondisi pasien dan minat pasien seperti
jenis terapi musik religi, intrumental, klasik, dll.
Pra interaksi:
6. Dokumentasi keperawatan.
DOKUMENTASI
REFERENSI
DeWitte, M.; Spruit, A.; vanHooren, S.; Moonen, X.; Stams, G. J. Effectsof Music
InterventionsonStress-RelatedOutcomes: A SystematicReview dan Two
MetaAnalyses. Psikopsikorev kesehatan. 2019, 14, 294–324.
Hayati F. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Wanita Menopause Di Wilayah Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang
Selatan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan,2017;2017.
Hohmann, L.; Bradt, J.; Stegemann, T.; Koelsch, S. Efek terapi musik dan
intervensi berbasis musik dalam pengobatan gangguan penggunaan zat:
Sebuah peninjauan sistematis. PLOS One 2017, 12, e0187363.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-tanjungpura/
programstudiprofesi-ners/sop-terapi-musik/34439843?origin=home-recent-1
Kamagi, R. H., & Sahar, J. (2021). Terapi Musik Pada Gangguan Tidur Insomnia.
Journal of Telenursing (JOTING), 3(2), 797-809.
Kern, P.; Tague, D. B. Musik TherapyPractice Status dan Trends di seluruh dunia:
An International Survey Study. J. Musik. Ther. 2017, 54, 255–286.
Modran, H. A., Chamunorwa, T., Ursuțiu, D., Samoilă, C., &Hedeșiu, H. (2023).
UsingDeepLearningtorecognizeTherapeuticEffectsof Music
BasedonEmotions. Sensors, 23(2), 986.
Mohamad Malikul Mulki, dkk.Buku Panduan Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Dan Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi / Kemenkes RI .2020.
Pérez-Ros, P.; Cubero-Plazas, L.; Mejías-Serrano, T.; Cunha, C.; Martnez-Arnau,
F. M. Prefered Music ListeningIntervention in Nursing Home
Residents with Impairment Cognitif: A Randomized Intervention Study. J.
Alzheimers dis. 2019, 70, 433–442.
Yanti, D. A., Sitepu, A. L., Sitepu, K., & Purba, W. N. B. (2020). Efektivitas
Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien
Halusinasi Pendengaran Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan
Tahun 2020. Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi (Jkf), 3(1), 125-131
1. PENGERTIAN
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi
dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkunganinternal sehinggadapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan
dan kesejahteraan lebih tinggi (Benson,H &Proctor, W. 2000)
Relaksasi Bensonyaitu suatu teknik relaksasi untuk menghilangkan
nyeri,insomnia(tidak bisa tidur) atau kecemasan. teknik pengobatan ini
merupakan bagian pengobatan spiritual. Pada teknik ini pengobatan sangat
fleksibel dapat dilakukan dengan bimbingan, bersama-sama atau sendiri.
Teknik ini merupakanupayauntukmemusatkanperhatianpadasuatufaktor dengan
menyebut berulang-ulang kalimat ritual dan menghilangkan berbagai
pikiran yang menganggu. Teknik pengobatan ini dapat dilakukan setengah jam
duakalisehari.
Relaksasi Benson adalah salah satucarauntukmenguranginyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada relaksasi sehingga kesadaran klien terhadap
nyerinya berkurang.
Relaksasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan relaksasi yang diberikan
dengankepercayaanyangdimilikiklien.
(Datak,G.,Yetti,K&Hariyati,S.T.2008).Rileksasi benson terbukti dapat
menurunkan skala nyeri pada ibu Post Partum Secsio Caesarea (YuslianaA.,
Misrawati&Safri, 2015).
Relaksasiadalahsuatuprosedur untukmembantuindividu terhadappadasituasiyang
penuhstress.Responrelaksasiadalahsalahsatuteknikmedetasisederhanauntukmengat
asitekanandanmeraihketenanganhidup.Teknikinimerupakanupayauntukmemusatk
anperhatianpadasuatufokusdenganmenyebutkanberulang-
ulangkalimatritualdanmenghilangkanberbagaipikiranyangmenganggu.
(Purwanto,S.2006). dilakukansetengahjamduakalisehari.
2. MANFAAT
a. Mengurangi nyeri
b. Ketentramanhati,
c. Berkurangnyarasa cemas, khawatir dangelisah
d. Tekanan dan keteganganjiwamenjadi rendah
e. Detak jantunglebih rendah
f. Mengurangi tekanan darah
g. Tidur lelap
3. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
a. Indikasi
1.) Stress
2.) Nyeri
3.) Insomnia
4.) Tekanan darah tinggi
5.) Ansietas
b. Kontra indikasi
1.) Gangguan pada fungsi pernafasan
2.) Post op dada dan abdomen
3.) Sesak nafas
4.) Fraktur costa
4. Proses
Perkenalan
4 Mengucapkansalam 6
5 Senyum dan salaman 5
6 Perkenalan 6
7 Menjelaskan tujuan relaksasi 5
Kerja
10 Anjurkan klien untuk memilih kata-kata 3
religiusuntuk memfokuskan perhatian saat relaksasi.
11 Posisikanpasienpadaposisiduduk atau 3
berbaringyangpalingnyaman.
12 Ajarkan klien cara melakukan nafas dalamdan 6
Instruksikan pasien memejamkan mata, tenang dan
mengendorkan otot-otot tubuh dari ujung kaki
sampai dengan otot wajah dan rasakan rileksnya
pada saatmenghembuskan napas
13 Anjurkan klien untuk mempraktekan dan koreksi 6
jika ada salah
14 Instruksikan kepada pasien agar menutupmata dan 10
menarik nafas dalam lewat hidungselama 3 detik,
tahan selama 4 detik lalu hembuskan lewat
mulut/hidungselama 5 detikdisertai dengan
mengucapkan “Astaghfirullohhal’adzim” atau
Alhamdulillah (bagi yang muslim) atau kata yang
sudah dipilih sesuai dengan keyakinan pasien. (NON
MUSLIM MENYESUAIKAN).
15 Lakukanselama 10 menit 5
denganmemberisugestimerasakanrileksmulai dari
kaki sampaikepala saat menghembuskannapas
16 Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi 4
dengan tetap menutup mata selama 2 menit, lalu
membukanya dengan perlahan.
Terminasi
17 Tanyakan perasaan pasien 3
18 Mengkajiulangtingkatstressataunyeripadaklien 3
19 Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya 4
20 Berpamitan dan Akhiri dengan salam 4
21 Dokumentasi 3
100
5. REFRENSI
II. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan membaca, mengeja, komprehensi
menulis
2. tangan dan membuat tulisan
3. Meningkatkan kemampuan kognitif
4. Meningkatkan kepercayaan diri, koordinasidan komunikasi
5. Meningkatkan konsentrasi dan memori
6. Mengurangi hiperaktifitas
7. Mencegah autisme
8. Mengatasi stress dan mencapai suatu tujuan
9. Meningkatkan motivasi dan mengembangkan kepribadian
10. Meningkatkan keterampilan organisasi
11. Meningkatkan penampilan
b. Kontra Indikasi :
1. Klien dengan kelemahan fisik berat
2. Klien yang memiliki gangguan jantung
IV. Proses
1. Persiapan
a. Persiapan Klien
1.Informasikan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2.Pastikan pasien dalam keadaan aman untuk dilakukan tindakan
b. Persiapan Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
c. Persiapan Alat
Kursi
2. Pelaksanaan
A. Dimensi Pemusatan
1. Air
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik.
Dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat
mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang
efisien antara otak dan sistem saraf, menyimpan dan
menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum air
yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi tes atau
kegiatan lain yang menimbulkan stres. Kebutuhan air adalah
kira-kira 2% dari berat badan per hari. Fungsinya :
A. Konsentrasi meningkat
B. Melepaskan stres
C. Kemampuan bergerak dan berpartisipasi
D. Koordinasi mental dan fisik
3. Evaluasi
Pembiasaan senam otak yang dilakukan dengan gerakan gerakan
sederhan sesuai dengan kemampuan dapat menstimulasi
perkembangan otak dan konsentrasi belajar.
4. Referensi
Ikbal, B., Sutria, E., & Hidayah, N. (2017). Pengaruh Senam Otak
Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin
Makassar. Journal of Islamic Nursing, 2(2), 52-59.
B. Tujuan
- Memperbaikisirkulasidarah
- Memperkuatotot-ototkecil
- Mencegahterjadinyakelainanbentuk kaki
- Meningkatkankekuatanototbetis dan paha
- Mengatasiketerbatasangeraksendi
C. Indikasi dan Kontraindikasi
a. Indikasi
- Senam kaki inidapatdiberikankepadaseluruhpenderita Diabetes
mellitus dengantipe 1 maupun 2
- Sebaiknyadiberikansejakpasiendidiagnosamenderita Diabetes Mellitus
sebagaitindakanpencegahandini.
b. Kontraindikasi
- Pasienmengalamiperubahanfungsifisiologissepertidispnea (sesak
napas) ataunyeri dada, depresi, khawatirataucemas.
D. Proses
a. Persiapan
- Lingkunganaman dan nyaman
- Kertas Koran 2 lembar
- Kursi (jikadilakukandalamposisi duduk)
b. Pelaksanaan
- Pasien duduk tegak di atasbangku/kursidengan kaki
menyentuhlantai.gerakkan kaki keatas dan kebawah, ulangisebanyak 2
set X 10 repetisi.
- Luruskan salah satu kaki anda dan angkat. Putar kaki anda pada
pergelangan kaki. Tuliskan di udaradengan kaki andaangka -angka 0-
10
Selembarkorandilipat-lipatdengan kaki menjadibulatseperti bola.
Kemudian di bongkar Kembali denganmenggunakankedua kaki, dan
setelahitudisobek-sobek.
Kumpulkansobekan – sobekantersebutdengankedua kaki dan
letakkan di ataslembarankoranlainnya.
Akhirnyabungkuslahsemuanyadengankedua kaki menjadibentuk bola.
c. Evaluasi
Diharapkan yang menderita DM setelahmelakukan senam DM
dapatmemulaihidupbaru dan
rajinmelakukanuntukkelangsunganhidupnya. Senam kaki DM
dilakukan 2 kali sehariselama 3 hariakanberdampak pada
peningkatansensitivitas kaki pada pasien DM.
d. Reverensi
Perkeni. (2011). KonsensusPengelolaan dan Pencegahan Diabetes
MelitusTipe 2 di Indonesia. http://www.pbpapdi.org. Diaksestangal
11 Agustus 2017.
PriyantoSigit. Pengaruh Senam Kaki TerhadapSensitivitas Kaki
Dan Kadar Gula Darah Pada AgregatLansia Di Magelang. Tesis,
Universitas Indonesia. 2012.
Soebagio, Imam. Senam Kaki Sembuhkan Diabetes Mellitus. 2011
PKRS. Latihan Senam Kaki UntukPenderita Diabetes Mellitus. Rs
CahyaKawallyan. Artikel. 2008.
INHALASI SEDERHANA
IV. Proses
1) Alat dan Bahan :Komberisi air hangat, obat-
obatanaromaterapisepertiminyakkayuputih, handuk, lap atau tissue,
kainpengalasuntukkom air hangat
2) Langkah kerja
(a) Jelaskanprosedur dan tujuan yang akandilakukankepadapasien
dan keluarga.
Zaimy, & Silvi. (2020). Pengaruh Pemberian Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu
Putih (Eucalyptus) Terhadap Pola Nafas Pada Pasien Balita Dengan ISPA Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk. Syedza Saintika.
TERAPI BERMAIN
1. Annisa Hajar Ismaria (2003004)
2. Dian Wahyu Andriani (2003011)
3. Dina Safitri ( 2003013)
4. Tika Putri Rahayu (2003034)
I. Pengertian
Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara.
Masyarakat menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan,
reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang
terlibat dalam terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil
penelitian (evidence-based practice), Pada dasarnya terapi komplementer
telah didukung berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger,
dan teori lainnya. Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level
pencegahan, Perawat dapat berperan sesuai kebutuhan klien.
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang
secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional. Terapi
komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional
ke dalam pengobatan modern.
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan
atau mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap
pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan
berpilaku dewasa. (aziz alimul, 2009)
Terapi bermain menebak wama tulisan bukan bacaan tulisan nya
yaitu sebuah permainan yang melatih konsentrasi anak yaitu berupa
sebuah bacaan tulisan warna semisal "Merah" atau "Hijau" namun tulisan
itu sendiri berwarna "Kuning" atau "Ungu". Disinilah letak kesulitan nya,
anak anak diharapkan berkonsentrsi agar mampu dengan tepat
menyebutkan warna tulisan bukan membaca nya.
Puzzle merupakan permainan mencocokan dan material lain untuk
mengajarkan seperti mengenal bentuk, ukuran, jumlah, warna, kesamaan
perbedaan, berhitung, mengurutkan dan megelompokan.
Tebak gambar merupakan permainan sederhana yang digemari
oleh anak-anak usia pra-sekolah maupun usia sekolah. Tebak gambar ini
selain menyenangkan, manfaatkegiatan tersebut sangatlah banyak,
diantaranya adalah mengembangkan kemampuan kognitif yang dapat
mengasah kecerdasan anak dalam memahami hubungan objekyang dilihat
sehingga imajinasi dan kemampuan berpikir tumbuh, juga
apatmengembangkan kepercayaan diri anak untuk bersuara atau
menyampaikan pendapat.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangistress dan kecemasan sera meninakatkan komunikasi pada
anak. Menggambar ataumewarnai suatu permanan yang memberikan
kesempatan anak untuk bebas berekspresidan Sebagal dermainan
denvembun Mengekspresikan perasaan dengan menggambaratau
mewarnal gambar berartimemberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi(Whalley & Wong, 2018).
II. Tujuan
Tujuan bermain pada anak yaitu memberikan kesenangan maupun
mengembangkan imajinsi anak. Sebagai suatu aktifitas yang memberikan
stimulus dalam kemampuan keterampilan, kognitif. dan afektif sehingga
anak akan selau mengenal dunia, maupun mengembangkan kematangan
fisik, emosional, dan mental sehingga akan membuat anak tumbuh
menjadi anak yang kreatif, cerdas dan penuh inovatif.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif
terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan
bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit.
Tujuan bermain Kata dan Warna adalah untuk merangsang atau
memacu otak dan konsentrasi anak dalam bermain selain itu juga akan
merangsang perkembangan intelektual kreatifitas dan kecekatan anak
dalam berfikir.
Tujuan dari terapi bermain puzzle yaitu Untuk melatih kesabaran, melatih
ketangkasan mata dan tangan, mengasah kemampuan berpikir dan daya
ingat, Sebagai metode belajar dan Sarana bermain agar tidak bosan.
Tujuan terapi bermain tebak gambar yaitu Untuk meningkatkan
kreativitas pada anak, membina tingkah laku positif, mengembangkan
imajinasi pada anak, melatih kemampuan kognitif, visual dan auditori
pada anak, melatih perkembangan personal sosial dan mengurangi tingkat
kecemasan pada anak saat menjalani hospitalisasi.
Tujuan terapi bermain mewarnai yaitu Mengurangi dampak
hospitalisasi pada anak, Mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani
perawatan, Mengurangi kecemasan anak pada saat menjalani perawatan,
Meningkatkan kemampuan dan daya tangkap atau konsentrasi anak,
Meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan dan
Menambah pengetahuan dan kreatfitas anak.
III. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Cara Pelaksanaan
Terapi bermain menebak wama tulisan bukan bacaan tulisan nya yaitu
sebuah permainan yang melatih konsentrasi anak yaitu berupa sebuah
bacaan tulisan warna semisal "Merah" atau "Hijau" namun tulisan itu
sendiri berwarna "Kuning" atau "Ungu". Disinilah letak kesulitan nya,
anak anak diharapkan berkonsentrsi agar mampu dengan tepat
menyebutkan warna tulisan bukan membaca nya. Kata kunci dalam
permainan tebak warna “ABAIKAN TULISAN FOKUS PADA
WARNA”
Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pra kegiatan :
-Memfasilitasi media terapi bermain
-Mempersiapkan anggota terapi bermain
-Mempersiapkan peserta
2. 5 menit Pembukaan :
-Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam
-Memperkenalkan diri
-Menjelaskan tujuan dari terapi bermain
-Kontrak waktu anak dan orang tua
3. 15 menit Kegiatan bermain :
- Menjelaskan tata cara mewarnai dengan
pensil warna- Memberikan kesempatan pada
anak untuk bertanya jika belum jelas
- Membagikan media permainan ( gambar
danpensil warna warni )
- Mendampingi anak selama kegiatann
- Menanyakan kepada anak apakah telah
selesai
- Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikantelah selesai
- Memberikan pujian terhadap anak yang
mampu- memotong dan menempel pola
sampai selesai
4. 5 menit Kegiatan Penutup:
-Memotivasi anak untuk menceritakan
kembali tindakan yang telah dilakukan
-Membagikan reward
5. 5 menit Terminasi:
-Memberikan motivasi dan pujian kepada
seluruh anak yang telah mengikuti
-Mengucapkan terimakasih kepada peserta
dan keluarga
-Mengucapkan salam penutup
V. EVALUASI
VI. REFERENSI
Rufaida, Z., Lestari, S. W. P., & Sari, D. P. (2018). Terapi
komplementer. E-Book Penerbit STIKes Majapahit, 1-32.
Widyatuti, W. (2008). Terapi komplementer dalam keperawatan.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1), 53-57.
Adimayanti, E., & Siyamti, D. (2020). Terapi bermain english games
untuk Meningkatkan kemampuan kognitif anak Prasekolah. Jurnal
Pengabdian Kesehatan, 3(2), 115-122.
Adimayanti, E., Siyamti, D., Susilowati, E., & Purnamasari, D.
(2022). Efektifitas Terapi Bermain English Fun untuk Meningkatkan
Kemampuan Kognitif Anak Prasekolah Dimasa Pandemi Covid-19:
The Effectiveness of English Fun Play Therapy to Improve Cognitive
Ability of Preschool Children During the Covid-19 Pandemic. Journal
of Holistics and Health Sciences (JHHS), 4(2), 364-371.
Oktaviyani, R. D., & Suri, O. I. (2019). Pengaruh terapi bermain
puzzle terhadap perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Jurnal
Kesehatan, 10(2), 289841
II. TUJUAN
Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk
membangun kembali sel-sel dalam tubuh yang melemah serta
mampu membuat sistem pertahanan dan meregenerasikan sel
tubuh. Pengobatan akupresur memberikan jalan keluar
meregenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk
mengurangi sel-sel abnormal (Fengge, 2012).
KLASIFIKASI AKUPRESURE
1. Shiatsu
Shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian penekanan
menggunakan jari secara berirama, keseluruhan bagian tubuh
sepanjang meridian energi. Titik-titik tekan hanya disentuh abtara 3-5
detik. Penanganan ini bisa merangsangsekaligus menenangkan.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik- titik
akupresuryang penting pada meridian dan jalur- jalur yang terpilih,
setiap titik ditekan selama1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam
keadaan meditatif untuk menyeimbangkanchi, sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik- titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan
pernafasan.
4. Tui-Na
Tui-Na adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik- titik
akupresurdengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
Pada terapi akupresur, terapi juga dapat dilakukan pada telapak kaki
dan telapak tangan. Telapak kaki dan telapak tangan merupakan
miniatur dari sistem tubuh yang ada. Kaki atau tangan kanan
berhubungan dengan sisi kanan tubuh. Sisi kaki atau tangan kiri
berhubungan dengan sisi kiri tubuh, dan sisi ibu jari berhubungan
dengan bagian tengah tubuh.
Titik-titik meridian juga dimulai dari ujung jari tangan dan kaki. Ujung
jari akan menghubungkan ke otak, kemudian menghubungkan ke
organ terkait dengan titik meridian tertentu. Ringkasan singkat dari
masing-masing jari tangan dan kaki dapat dilihat sebagai berikut:
a. jari manis berhubungan dengan jantung
b. jari tengah ke ginjal, sirkulasi darah
c. jari tengah dan jari telunjuk secara bersamaan terdiri dari titik-
titik untuk mata
d. ujung ibu jari berhubungan dengan otak.
e. pangkal ibu jari berhubungan dengan tulang ekor, punggung
jarikelingking dikaitkan dengan air dalam tubuh.
III. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri
seperti : Sakit kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri
sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah :
1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang
menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah
hidung. Efek: mengurangi rasa tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam.
Efek: mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar. Efek: mengurangi nyeri kepala,
migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis. Efek:
menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur.
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara
bagian dasar tengkorak dengan otot leher. Efek : mengurangi nyeri kepala dan
leher yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari
telunjuk. Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki. Efek : mengurangi nyeri
kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut. Efek : mengurangi
nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis. Efek: mengurangi nyeri kepala
bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut. Efek: merupakan titik
penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala akibat
ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata. Efek:
mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga. Efek: mengurangi nyeri kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan
tangan , di lekukan antara dua tulang. Efek: mengurangi nyeri akibat migren
dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari
ke 4 dan 5. Efek: mengurangi nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak
sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang. Efek: mengurangi nyeri gigi
dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga. Efek:
mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk. Efek:
mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di samping
tulang belakang. Efek: merupakan titik yang sangat berpengaruh pada
kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan
sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki. Efek:
menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan
antara 2 tulang. Efek: menguatkan tendon dan otot pada seluruh tubuh,
terutama : sendi kaki dan menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak. Efek: mengurangi kekakuan
dan nyeri di daerah leher dan pundak.
d. Siku tangan
1) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan,
di antara kedua tulang. Efek: meningkatkan mobilitas dari siku dan
mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan. Mengurangi nyeri di siku , pergelangan tangan dan
merilekskan otot di lengan bawah.
2) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada lekukan antar
tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah atas , sejajar dengan jari
manis. Efek: mengurangi nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-
jari.
f. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan
penekanan titik-titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan
beberapa titik berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher. Efek:
mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku dibengkokkan. Efek:
menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh. Untuk penekanan titik- titik
daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus
kaki dan diletakkan dibelang punggung. Efek : mengurangi nyeri pinggang
bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon. Efek:
menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang.
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki. Efek: mengurangi
nyeri di tulang belakang dan kaki
g. Kesehatan Sendi pinggul
1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda. Efek: meningkatkan mobilitas dan
mengurangi nyeri.
h. Kesehatan Sendi lutut
1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee acupoint). Efek :
mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki.Efek: mengurangi nyeri di
lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki. Efek : mengurangi nyeri dan
menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di bagian luar
dari tendon. Efek: mengurangi nyeri dan pembengkakan di pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat dengan
tonjolan telapak kaki. Efek: megurangi nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki.
PERSIAPAN
PERSIAPAN PASIEN :
PELAKSANAAN
Tahap Orientasi :
REFERENSI
https://royronnisiregar2.blogspot.com/search?
q=TERAPI+KOMPLEMENTER+AKUPRESUR
IV. Proses
a. Kompres Hangat
1) Persiapan alat
a) Cuci tangan
b) Atur posisi klien
c) Mennjaga privasi klien
d) Tuang air panas kedalam baskom berisi air
hingga suhu air mencapai 40-46*C (diukur
dengan thermometer air )
Fase Terminasi
Fase Terminasi
https://www.slideshare.net/septianraha/satpel-kompres-air-hangat
https://www.alodokter.com/jenis-kompres-dan-aturan-
pakainya#:~:text=Kompres%20dingin%20biasanya%20digunakan
%20untuk,pengangkatan%20kuku%20untuk%20pengobatan
%20cantengan.
https://www.fahrinheit.com/2019/03/jenis-tujuan-indikasi-
kontraindikasi-pemberian-kompres.html
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-
kementerian-kesehatan-denpasar/keperawatan-jiwa/sop-kompres-
dingin-kel-sop/51763053
AROMATERAPI
2. Tujuan
Tujuan pemberian terapi komplementer aromaterapi yaitu memperbaiki
kesehatan dan kenyamananemosional serta mengembalikan keseimbangan
badan meredakan rasa sakit,antidepresan, merangsang, membuat rileks,
mengencerkan dahak, membantu pencernaan.
2. Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7682/8/Lampiran-lampiran.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3687/4/ChapterII.pdf
https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/27910/pdf_1
https://www.academia.edu/30771184/Aromaterapi
TERAPI ZONA
1. Alfius A 1903002
2. Julius 2003022
3. Angga 2003002
I. Pengertian Terapi
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvesional. Salah satu yang termasuk terapi komplementer yaitu
terapi pijat. (Purwanto, 2013) Terapi pijat adalah teknik penyembuhan
yang diterapkan dalam bentuk sentuhan langsung dengan tubuh
penderita untuk menghasilkan relaksasi. (Purwanto, 2013). Terapi pijat
merupakan salah satu terapi komplementer dengan melakukan
penekanan pada titik tubuh menggunakan tangan atau benda lain
seperti kayu. (Musiana, dkk, 2015). Jadi dapat disimpulkan bahwa
terapi pijat adalah suatu metode terapi komplementer dalam bentuk
sentuhan langsung dengan melakukan penekanan menggunakan
tangan.
II. Tujuan
Menurut Pamungkas (2010) selain dapat memperlancar sirkulasi
darah di dalam tubuh, pijat juga bermanfaat untuk :
1) Menjaga kesehatan agar tetap prima.
2) Membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan.
3) Merangsang produksi hormone endorphin yang berfungsi untuk
relaksasi. 9
4) Mengurangi beban yang ditimbulkan akibat stress.
5) Menyingkirkan toksin.
6) Mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan
meningkatkan imunitas.
7) Memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai
bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang
berhubungan.
8) Menyehatkan dan memyeimbangkan kerja organ tubuh.
9) Melancarkan sirkulasi darah dibagian perifer.
Selain itu manfaat terapi pijat diantaranya untuk meningkatkan
kelenturan otot, membawa pengaruh terhadap jaringan otot yang lebih
dalam. Selama melakukan pijat, tubuh akan mengeluarkan zat kimia,
meningkatkan serotonin dan dopamine, serta pada saat yang bersamaan
mengurangi gejala depresi. Selain itu, pijat juga dapat menstabilkan
kadar gula dalam darah, memperbaiki fungsi pernafasan, memperbaiki
system imun dalam tubuh serta meningkatkan sirkulasi/peredaran
darah pada area yang dipijat (Putri & Amalia, 2019).
III. Penatalaksana
Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk
mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan
terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa
darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia dan
gangguan serius pada pola aktivitas pasien. (Padila, 2012)
1) Alat dan Bahan
a. Minyak kelapa murni
b. Tissue basah dan kering
2) Pre interaksi
a. Persiapkan alat yang diperlukan
b. Cuci tangan
3) Tahap orientasi
a. Beri salam, panggil responden dengan namanya, dan perkenalkan
diri (untuk pertemuan pertama)
1. Stroking
Merangsang sirkulasi dan menghangatkan kaki. Pegang kaki
pasien dengan kedua tangan, pada kaki bagian atas lakukan
gerakan stroking yang panjang, perlahan dan tegas dengan
kedua ibu jari. Gerakan dimulai dari ujung jari kaki dan tekan
menjauh dari terapis menuju ke pergelangan kaki, dan kembali
ke ujung jari kaki dengan gerakan stroking yang lebih ringan.
Lakukan gerakan ini 3-5 kali. Lanjutkan dengan gerakan stroke
pada kaki bagian bawah dengan kedua ibu jari, dimulai pada
pangkal jari kaki dan bergerak melalui lengkungan kaki menuju
tumit dan kembali lagi. Gunakan gerakan stroking yang
panjang dan tegas, tekan dengan lembut telapak kaki dengan
kedua ibu jari. Lakukan gerakan ini 3-5 kali.
2. Ankle Rotations
Longgarkan sendi dan relaksasikan kaki. Genggam kaki
dibawah tumit dengan satu tangan, dibelakang pergelangan
kaki untuk menahan kaki. Genggam punggung dan telapak kaki
dengan tangan yang lain kemudianputar telapak kaki. Gerakan
dilakukan masing-masing 3 kali pada masing-masing arah.
3. Toe Pulls and Squeezes
Jari-jari kaki sangat sensitif ketika disentuh. Genggam telapak
kaki dengan satu tangan. Pegang masing-masing jari kaki
kemudian tarik dengan kuat dan perlahan, gerakan dilakukan
secara bergantian pada masingmasing kaki. Kemudian pegang
masing-masing jari kaki, sambil menekan geser jari ke ujung
jari klien dan kembali lagi ke pangkal. Kemudian ulangi, tetapi
penekanan lebih lembut dan putar ibu jari dan jari telunjuk
tangan sambil digeser ke ujung jari kaki pasien. Ulangi gerakan
ini pada kaki lainnya.
4. Toe Slides
Pegang kaki pada bagian belakang pergelangan kaki. Dengan
jari telunjuk pada tangan lainnya, sisipkan jari diantara jari-jari
kaki pasien, lakukan gerakan maju mundur sebanyak 3-5 kali
5. Arch Press
Pegang kaki pasien seperti pada langkah ke empat. Berikan
tekanan pada lengkungan telapak kaki dengan menggunakan
pangkal telapak tangan, dimulai dari telapak kaki bagian tengah
sampai ke tumit kaki pasien dan kembali lagi. Lakukan gerakan
ini sampai 5 kali
4) Kondisi Klinis Terkait
a. Arterosklerosis
b. Thrombosis arteri
c. Artritis reumatoid
d. Diabetes mellitus
e. Varises
f. Hipotensi
g. Kanker
Komplikasi akut diabetes ada tiga yang penting dan
berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa
darah jangka pendek. Ketiga komplikasi 15 tersebut adalah:
hipoglikemia, ketoasidosis diabetik dan sindrom HHNK (juga
disebut kota hiperglikemik hiperosmoler nonketotik atau
HONK [hiperosmoler non ketotik]). Sedangkan komplikasi
jangka panjang diabetes dapat menyerang semua sistem organ
dalam tubuh. Kategori komplikasi kronis diabetes yang lazim
digunakan adalah penyakit makrovaskuler, penyakit
mikrovaskuler dan neuropati. (Brunner & Suddarth, 2013)
Dalam penyakit makrovaskuler diantaranya terdapat penyakit
arteri koroner, penyakit serebrovaskuler dan penyakit vaskuler
perifer. Perubahan aterosklerotik dalam pembuluh darah besar
pada ekstremitas bawah merupakan penyebab meningkatnya
insidens penyakit oklusif arteri perifer pada pasien-pasien
diabetes. Bentuk penyakit oklusif arteri yang parah pada
ekstremitas bawah ini merupakan penyebab utama
meningkatnya insidens gangrene dan amputasi pada pasien-
pasien diabetes. (Manurung, 2018) Penyakit mikrovaskuler,
penyakit mikroangiopati ditandai oleh penebalan membrane
basalis pembuluh kapiler. Membrane basalis mengelilingi sel-
sel endotel kapiler. Ada dua tempat dimana gangguan fungsi
kapiler dapat berakibat serius, kedua tempat tersebut adalah
mikrosirkulasi retina mata dan ginjal. Retinopati diabetik yang
diakibatkan mikroangiopati merupakan penyebab kebutaan
yang utama pada individu yang berusia antara 20 hingga 74
tahun di Amerika Serikat. Neuropati yang terjadi pada diabetes
melitus mengacu pada semua kelompok tipe saraf, termasuk
saraf perifer, otonom dan spinal. Neuropati, baik neuropati
sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan
berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian
menyebabkan terjadi perubahan distribusi 16 tekanan pada
telapak kaki dan selajutnya akan mempermudah terjadinya
ulkus pada kaki (Brunner & Suddarth, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah (8th ed.). EGC.
Manurung, N. (2018). Keperawatan Medikal Bedah. (1st ed.). CV. Trans Info
Media.
Padila. (2012). Keperawatan Medikal Bedah (I). Nuha Medika.
Pamungkas. (2010). Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah.
Putri, dkk. (2019). Terapi Komplementer. Konsep dan Aplikasi dalam
Keperawatan. PT.Pustaka Baru.
Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer (I). Yogyakarta:
Nuha Medika.
Musiana, dkk. (2015). Efektivitas Pijat Refleksi Terhadap Pengendalian Kadar
Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus. XI(2), 224–232.
TERAPI MASSAGE PUNGGUNG DAN ABDOMEN
1. Orysa 2003027
2. Mareta 2207001
3. Riska 2207002
A. Pengertian
Teknik massage merupakansalahsatuterapikomplementer/tradisional yang
dapatdijalanipasiendalam proses melawanpenyakitnya.
Terapiinidilakukanbersamaanataudijadikanterapialternatifbagisebagian orang
selainmenggunakanobatobatan.
Massage punggungmerupakansalahsatumetodepemberiantindakan massage/pijatan di
area punggungmelaluipengusapansecaralamban yang memberiefekragsangan di
permukaankulituntukmelebarkanpembuluhdarahlokal.
Massage abdomen
adalahpemberianpijatansecaralambanpadaperutpasiengunamenstimulasisarafpada
area perutklien. Teknikinibergunaterutamasaatterjadimasalahpadasistempencernaan
B. Tujuan
MASSAGE PUNGGUNG MASSAGE ABDOMEN
Melancarkansirkulasidarah Menekanlajutekanandarah
Menurunkanresponnyeripungg Meningkatkansirkulasidarah
ung
Menurunkanketeganganotot Mengendurkanototdanjugamerangsangototlemahuntukb
ekerja
Menurunkantekanandarah Menghilangkannyeri
C. IndikasidanKontraindikasi
Massage Punggung
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Kekakuandanketegangano Adanyaperlukaan, lebamatauekimosis di punggung
tot di punggung
Nyeripunggung Penyakitkulit
Sesaatsetelahpembedahanpunggung
Adanyainflamasi, tromboplebitis
Hatihatimelakukanpijatanpadapasiendengangangguanse
nsori (penurunansensasimaupunhiperanastesia)
Massage Abdomen
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Konstipasi Menstruasi
Sesaatsetelahpembedahan abdomen
Pijatan yang
lurusdankerassetelahmakanberat
D. Proses (SOP)
Massage Punggung
Alat&Bahan Minyak/baby oil
Tissue
Handukmandibesar
Bantal, guling, selimut
ProsedurTinda 1. Salam, perkenalandiri, identifikasikien
kan 2. Menjelaskanprosedurtindakan
3. Cucitangan
4. Menyiapkanalat
5. Jagaprivasiklien
6. Aturposisiklien, sudahnyaman/belum
7. Instruksikanklienuntukmenariknafasdalamsampairileks
8. Menuangkan baby
oil/minyakpadatelapaktangankemudiangosokkeduatanganhi
nggahangat
9. Mintaklienmemberitahukanjikapijatanterasamenyakitkan/
tidaknyaman
10. Letakkan ke2
tanganpadapunggungkliendengangerakanmengusap
11. Mulaimemijatdaribagianbawahpunggungtepipunggungmeng
arahkeatas (pijatkearahjantungsesuaiarahalirandarah)
kemudiansecaraperlahandorongtanganketepipunggung
12. Lakukan massage padaleherdanbahu
13. Ulangiteknik 3-5 menitsambilditambahtekanan
14. Bersihkansisaminyakdenganhanduk
15. Rapikankeposisisemula
16. Beritahutindakanselesai, validasiperasaan
17. Bereskanalat
18. Cucitangan
Massage Abdomen
Alat&Bahan Minyak
Handuk
Stetoskop
Jam/stopwatch
ProsedurTinda 1. Salam, perkenalandiri, identifikasikien
kan 2. Menjelaskanprosedurtindakan
3. Cucitangan
4. Menyiapkanalat
5. Jagaprivasiklien
6. Auskultasibisingususklien
7. Oleskanminyak di sekitar abdomen
(bukabajuhanyadibagiantubuh yang dilakukanpemijatan)
klienposisitidurtelentang/supinasi
8. Menuangkanminyakkekeduatangansampaihangat,
mulaipijatperutklienscaraperlahan.
Gunakanjaridantelapaktanganuntukmenggosokdenganputaranb
erlawananarahjarum jam di
sekitarperutmengikutijalurkolonyaitumulaidarikanankekiri.
Beritekanansecarabertahapdanbataswajar
(pastikanklilennyaman)
9. Remasseluruh abdomen,
pemijatantidakhanyapadaototperuttetapijugamenstimulasi
organ perut
10. Lakukancicular friction untukwaktu lama. Dimulaidari area
bawahkuadrankiri abdomen sekitar 100 kali per menit.
Gerakaninimendorongisikolonmenuju rectum
11. Genggamsebanyakmungkinjaringan abdomen
dengancaramengangkatnyadanmenggetarkannya
(gerakanmencubit)
12. Lakukangerakanmeluncur, dimulaidarisatusisikliendanraihsisi
yang lain (berlawanan). Tarik bagian abdomen kearahpemijat.
Ketikasatutangansudahselesaimemijat, tangan yang lain
memulainya
13. Pindahkesisi lain danulangilangkahke 9 di sisi lain tubuhklien
14. Setelahselesaiauskultasikembalibisingususklien
15. Bersihkansisaminyakdenganhanduk
16. Rapikankeposisisemula
17. Beritahutindakanselesai, validasiperasaan
18. Bereskanalat
19. Cucitangan
Referensi:
AniAnggriani, S., Agustina, L., Moh, F., &Pangestuti, N. (2022). PENGARUH TERAPI
MASASE PUNGGUNG TERHADAP INTENSITAS NYERI RHEUMATOID
ARTHRITIS PADA LANSIA DI PSTW BUDHI DHARMA BEKASI 2022.
Rosa, E. F., Arianti, W., & Akbar, M. A. (2023). Penerapan Massage Effleurage
terhadapPenurunanNyeriAkutPunggungBawahpadaIbuHamil Trimester III. NURSING
UPDATE: JurnalIlmiahIlmuKeperawatan P-ISSN: 2085-5931 e-ISSN: 2623-2871, 14(2),
104-110.
Nurdinah, H., Machmud, R., &Afriyanti, E. (2021). PengaruhTerapi Massage
terhadapIntensitasNyeriBahu, KeteganganOtotdanKecemasanPadaPasien Stroke
(Systematic Review). JurnalPenelitianKesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health
Research" Forikes Voice"), 12(4), 381-390.
Sari, N. M. D. P., Wulandari, M. R. S., &Triana, K. Y. (2021). PENGARUH MASSAGE
ABDOMEN TERHADAP KONSTIPASI PADA PASIEN YANG TERPASANG
VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU. Journal of Advanced Nursing and Health
Sciences, 2(2), 51-58.
Maryuni, R., Meilando, R., &Agustiani, S. (2023). Pengaruh Abdominal Massage
terhadapPenurunan Volume ResiduLambungPasienKritis di Intensive Care Unit.
JurnalPenelitianPerawatProfesional, 5(3), 961-972.