“Terapi Musik”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebugaran Ibu
Dosen pengampu :
Dr. Handayani, M.Kes
Disusun oleh:
Kelas 3A Kelompok 7
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah “Terapi Musik” dapat selesai pada waktunya. Sehubungan dengan itu kami
ingin menyampaikan terimakasih sebanyak banyaknya kepada:
1. Kedua orang tua kami yang memberikan dukungan serta doa yang tak henti
hentinya.
2. Dosen pembimbing mata kuliah Kebugaran Ibu yang telah membantu kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)..........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah..................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB IV (PENUTUP).................................................................................................24
A. Kesimpulan.......................................................................................................24
B. Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................25
LAMPIRAN...............................................................................................................26
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang terorganisir
yang terdiri atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya. Musik
klasik seringkali menjadi acuan terapi musik, karena memiliki rentang nada
yang luas dan tempo yang dinamis (Nurrahmani,2012). Musik klasik adalah
komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825 yang
memilki ciri-ciri penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, crassendo
dan decrasscendo, Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan
Ritarteando (semakin lembut), pemakaian ornamentik dibatasi, penggunaan
Akord 3 nada (Envilia, 2013). Seiring dengan perkembangan zaman
ketertarikan para peneliti terhadap musik dan bagaimana pengaruhnya
terhadap kesehatan juga mengalami perkembangan. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Chafin (2004) mendengarkan musik klasik dapat
mengurangi kecemasan dan stres sehingga tubuh mengalami relaksasi yang
mengakibatkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Penggunaan
musik sebagai media terapi di rumah sakit juga mengalami perkembangan
yang signifikan pada tahun-tahun terakhir ini. Musik digunakan juga untuk
mengurangi kecemasan pada penderita yang akan diakukan tindakan invasif.
Bahkan beberapa hasil penelitian yang telah dipublikasi, pada orang dewasa,
dilaporkan bahwa musik tidak memiliki efek samping dan efikasinya cukup
baik digunakan sebagai terapi adjuvant pada penderita hipertensi. Terapi
musik ini bertujuan merangsang otak untuk memproduksi hormon
kebahagiaan yaitu beta endorphin, yang dimana hormon ini diharapkan
mampu mengurangi produksi hormostres sehingga tingkat stres bisa menurun
dan dampak lanjut dari stres ini bisa dicegah.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Pengertian Terapi Musik?
2. Apa saja Manfaat Terapi Musik?
3. Apa saja Jenis - Jenis Terapi Musik?
4. Bagaimana Tekhnik dari Terapi Musik?
5. Bagaimana Musik Bagi Ibu Hamil dan Ibu Sesudah Melahirkan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi nilai mata kuliah Kebugaran Ibu.
2. Tujuan Umum
a) Untuk mengetahui pengertian Terapi Musik
b) Untuk mengetahui Manfaat dari Terapi Musik
c) Untuk mengetahui Apa saja jenis Terapi Musik
d) Untuk mengetahui Bagaimana Tekhnik dari Terapi Musik?
e) Untuk mengetahui Bagaimana Musik Bagi Ibu Hamil dan Ibu Sesudah
Melahirkan
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini bermanfaat sebagai penunjang untuk materi pembelajaran
dan untuk pengetahuan agar mahasiswa bisa mengetahui mengenai Kebugaran
Ibu terutama mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 yang nantinya
menjadi bagian dari pelayanan kesehatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Menurut Trrape dalam Gabela (2017) Musik sangat mempengaruhi
kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu tempo, ritme, dan
harmoni. Tempo mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan
harmoni mempengaruhi perasaan.
Menurut Djohan dalam Gabela (2017) Terapi Musik yang efektif
menggunakan musik dengan komposisi yang tepat antara tempo, ritme dan
harmoni yang disesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik.
4
2. Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak.
3. Musik mempengaruhi pernapasan.
4. Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah.
5. Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta
koordinasi tubuh.
6. Musik dapat mengatur hormon‐hormon.
7. Musik dapat memperkuat ingatan dpelajaran.
8. Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran.
9. Musik dapat meningkatkan produktivitas.
10. Musik meningkatkan asmara dan seksualitas.
11. Musik merangsang pencernaan.
12. Musik meningkatkan daya tahan.
Menurut Harmat L dalam Gabela (2017) Musik juga berdampak pada
beberapa produksi hormone beberapa di antaranya adalah serotonin,
melatonin, dan oksitosin. Terapi musik berdampak positif untuk mengatasi
stres karena dapat mengaktifkan sel-sel pada sistem limbik dan saraf otonom
asien, sehingga kekebalan tubuh meningkat dan merangsang pengeluaran
serotonin. Perubahan tingkat serotonin dapat memperbaiki suasana hati, baik
itu menciptakan suasana tenang, rileks, aman, maupun menyenangkan,
sehingga mampu membuat pasien merasa nyaman.
Menurut Okada dalam Gabela (2017) Musik juga terkait dengan
peningkatan oksitosin dan mengurangi pengeluaran sitokin dalam plasma.
Semua ini berkontribusi pada suasana santai dan mempertahankan tidur.
Menurut Spawnthe dalam Vianna (2019) Musik mempunyai manfaat
sebagai berikut:
1. Efek Mozart, adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan
sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang.
2. Refresing, pada saat pikiran seseorang lagi kacau atau jenuh, dengan
mendengarkan musik walaupun sejenak, terbukti dapat menenangkan dan
5
menyegarkan pikiran kembali.
3. Motivasi, adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan “feeling” tertentu.
Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa
dilakukan.
4. Perkembangan Kepribadian, kepribadian seseorang diketahui
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarnya selama
masa perkembangan.
5. Terapi, berbagai penelitian dan literatur menerangkan tentang manfaat
musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental.
Beberapa gangguan atau penyakit yang dapat ditangani dengan musik
antara lain : kanker, stroke, dimensia dan bentuk gangguan intelengisia
lain, penyakit jantung, nyeri, gangguan kemampuan belajar, dan bayi
prematur.
6. Komunikasi, musik mampu menyampaikan berbagai pesan ke seluruh
bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Pada kesehatan mental, terapi
musik diketahui dapat memberi kekuatan komunikasi dan ketrampilan
fisik pada penggunanya.
6
Terapi music pasif adalah terapi yang murah, mudah, dan efektif .
Pasien hanya perlu mendengarkan dan menghayati suatu aliran music
tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting dalam terapi
music pasif adalah pemilihan jenis music yang harus tepat dengan
kebutuhan pasien.
Menurut Potter dalam Vianna (2019) Jenis musik yang digunakan
dalam terapi musik dapat disesuai dengan keinginan, seperti musik klasik,
intrumentalia, slow music, orkestra, dan musik modern lainnya. Musik lembut
dan teratur seperti intrumentalia dan musik klasik merupakan musik yang
sering digunakan untuk terapi musik.
Berikut ini adalah pengelompokan musik berdasarkan genre musiknya
(Dictionary, 2013):
1. Musik Klasik
Musik Klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang
juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa
sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik.
2. Musik Gospel
Musik Gospel didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema
Kristen. Di Indonesia, musik gospel banyak dipopulerkan oleh musisi
seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers.
3. Jazz
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues,
ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz
adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion,
smooth jazz, dan CafJazz.
4. Blues
Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari
musik Afrika barat. Jenis ini kemudian mempengaruhi banyak genre
7
musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm and blues,
rock and roll, country, dan musik pop.
5. R&B
R&B (Rhythm and blues) adalah nama musik tradisional masyarakat
AfroAmerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai
1960-an yang bukan jazz atau blues.
6. Funk
Funk juga dipelopori oleh musisi-musisi Afro-Amerika, misalnya
James Brown, Parliament-Funkadelic, dan Sly and the Family Stone.
7. Rock
Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua
musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll,
adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-
musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley.
Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada
pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles,
mulai meniru dan menjadi populer.
8. Pop
Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur,
karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop,
country, dan sebagainya. Musik pop diambil dari istilah “popular”, yang
artinya terkenal. Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang
didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyakan bersifat komersial.
Biasanya musik ini terkenal dalam jangka waktu tertentu, kemudian
menghilang. Musik pop ini sangat digemari masyarakat karena lagunya
yang mudah dimengerti dan liriknya komersial. Musik ini selalu bertutur
tentang hubungan cinta antarmanusia atau tentang kehidupan sosial
masyarakat. Musik ini menggunakan tempo, irama, dan harmonisasi yang
8
mudah, dan sederhana. Oleh karena itu, musik ini mudah ditiru dan
dierima oleh masyarakat.
9
5. Saat terapis melakukan terapi musik, responden akan membangun sebuah
metode yang terbaik bagi diri sendiri. Setelah mengetahui bagaimana
tubuh responden merespon pada instrumen, warna nada, dan gaya musik
yang didengarkan, responden dapat mendesain sesi dalam serangkaian
yang telah dilakukan sebagai hal yang paling berguna bagi diri sendiri.
6. Idealnya, terapis dapat melakukan terapi musik selama kurang lebih 30
menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tak memiliki cukup waktu 10
menit, karena selama waktu 10 menit telah membantu pikiran responden
beristirahat.
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tingkat :
Tempat Praktek :
I. Data Subyektif
A. Biodata
Nama Klien : Ny F Nama Suami : Tn A
Umur : 23 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan
Swasta
Alamat/ Tlp : Bangetayu Kulon RT 2 RW 3
B. Alasan Kunjungan
11
Ulang/dengan keluhan
Gravida :1
Usia Kehamilan: 39 Minggu
Keluhan Utama : Ibu mengatakan masih cemas dengan proses persalinan.
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, Ibu ingin bersalin dan
Ibu mengatakan ingin sekali melakukan persalinan dengan tehnik terapi musik
untuk mengurangi rasa sakit, ketidak nyamananya dan cemas yang ia rasakan.
Ibu sudah pernah mengikuti latihan kelas ibu hamil sejak kehamilan TM III.
C. Riwayat Menstruasi
- Menarche : Umur 14 tahun
- Menstruasi: Siklus teratur
Lama 28 hari
E. Pergerakan Fetus
Dirasakan pertama kali usia : 16 minggu
Pergerakan Fetus dalam 24 jam terakhir : aktif 10×/jam
12
F. Kebiasaan Sehari-hari
1. Pola Makan 3x sehari Porsi : sedang
2. Menu makanan sehari hari :
Nasi, lauj pauk, sayue, buah
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan, dll)
Air putih, 8-9 gelas/hari
3. Pola Eliminasi
BAK : 5-6x perhari
BAB : 1x perhari
4. Aktivitas : kerja Dibantu
5. Pola istirahat dan tidur
Tidur siang : 1-2 jam
Tidur malam : 8 jam
G. Riwayat Imunisasi
Imunisasi TT1 Tanggal Catin Imunisasi TT2 Tanggal -
H. Riwayat KB
1. Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak ada
2. Efek samping -
3. Lama penggunaan -
4. Kontrasepsi terakhir -
5. Alasan berhenti -
13
ANC oleh : Bidan
Frekuensi ANC : 5x Teratur
Konsumsi FE : Ada Jumlah konsumsi Fe : 90 tablet
USG : Pernah
Hasil USG : Terlampir
Masalah/Keluhan : Trimester I : Mual muntah
Trimester II : Tidak Ada
Trimester III : Tidak Ada
14
L. Riwayat nifas yang lalu
ASI : Colostrum Keluar / Tidak
ASI Eksklusif ya / tidak
Berapa lama disusui : Anak 1 hamil ini
Anak 2 -
Anak 3. -
Komplikasi : tidak ada
Luka perineum: tidak ada
M. Riwayat Ginekologi
o Infeksi pada vagina : tidak ada
o Paps smear : pernah
o Pembedahan di daerah kemaluan : tidak ada
o Pembedahan di daerah payudara : tidak ada
o Infertilitas : tidak ada
N. Riwayat Kesehatan
o Riwayat kecelakaan/ perdarahan : tidak ada
o Riwayat transfusi: tidak ada
o Riwayat alergi: tidak ada
o Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita : tidak ada
o Riwayat keluarga
Riwayat keturunan kembar: tidak ada
15
Riwayat penyakit keturunan: tidak ada
o Perilaku yang merugikan kesehatan
Penggunaan alkohol : tidak ada
Obat-obatan : tidak ada
Merokok, makan sirih : tidak ada
Iritasi vagina/ ganti pakaian dalam : tidak ada / 3x sehari
O. Riwayat Sosial
1. Apakah kehamilan ini direncanakan/ diinginkan? : diinginkan
2. Jenis kelamin yang diharapkan : apa saja
3. Status perkawinan : sah
Jumlah : 1 kali lama perkawinan : 1 tahun
4. Hubungan dengan suami: baik
5. Hubungan ddengan tetangga: baik
6. Hubungan dengan mertua : baik
7. Susunan keluarga yang tinggal serumah
No Umur Jenis Hub. Pendidikan Pekerjaan Ket-
(tahun) Kelamin Keluarga
1 24 Laki laki Suami S1 Karyawan Sehat
tahun swasta
16
II. Data Obyektif
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : baik kesadaran : composmentis
2. Tanda – Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg Denyut nadi :80 x/menit
Suhu tubuh : 36,6OC Pernafasan : 20 x/menit
17
Striae : -/-
Axilla : kanan kiri tidak ada benjolan
8. Abdomen
Inspeksi
Pembesaran: sesuai usia kehamilan
Memanjang/melintang: memanjang
Linea alba/nigra: alba striae albicans / livide: livide
Bekas luka operasi / SC: tidak ada
Gerakan Janin : aktif
Palpasi
Leopold I : TFU
TEraba satu bagian besar, bulat, lunak, tidak melenting
TFU : 34 cm (Mc.Donald)
Leopold II:
(Kanan) teraba keras, memanjang seperti papan
(punggung)
(Kiri) teraba bagian terkecil janin
Leopold III : teraba satu bagian bulat, keras, melenting
Leopold IV : konvergen (belum masuk pap)
His : frekuensi: belum ada x / 10 menit
Lamanya :-
Kekuatan :-
Relaksasi :-
Pergerakan Janin : aktuf
18
TBJ : (34 - 11) x 155 = 3.565 gram
Auskultasi
Frekuensi :148x/menit. teratur/ tidak,
Punctum maksimum : 1 tempat kuadran bawah kiri
pusat
19
Pengeluaran pervaginam :Tidak Dilakukan
Pemeriksaan
Kelainan :Tidak Dilakukan
Pemeriksaan
Kebersihan :Tidak Dilakukan
Pemeriksaan
Haemoroid pada anus :Tidak Dilakukan
Pemeriksaan
B. Pemeriksaan Penunjang
Darah : Hb :- gram% Golongan Darah : -
Urine : Protein : - Reduksi :-
Pemeriksaan penunjang lain: -
20
III. Analisa
G1P0A0 hamil 39 Minggu janin tunggal, hidup, intra uterin, letak
memanjang, presentasi kepala dengan masalah nyeri dan kecemasan.
IV. Penatalaksanaan
21
saat menjelang persalinan.
Evaluasi : Ibu mengerti mengenai pengertian terapi music
5. Menjelaskan manfaat dilakukannya terapi music yaitu :
a. Memberikan kenyamanan dan relaksasi
b. Mengurangi stress
c. Mengurangi kebutuhan akan obat dan mempercepat proses
persalinan
d. Memberikan ketenangan dan rasa rileks
e. Menurunkan tekanan darah ibu
f. Membantu mengekspresikan semua perasaan ibu
Evaluasi : Ibu mengetahui dan mengerti tentang manfaat terapi
music
6. Melakukan tindakan terapi music yaitu :
a. Berikan kesempatan responden bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
b. Menanyakan keluhan utama responden
c. Jaga privasi responden
d. Menetapkan ketertarikan responden terhadap music
e. Identifikasi pilihan music
f. Berdiskusi dengan responden dengan tujuan berbagi pengalaman
dalam music
g. Bantu responden untuk memilih posisi yang nyaman
h. Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung,
panggilan telepon selama terapi
i. Dekatkan media music dan perlengkapan dengan responden
j. Pastikan media musik dan perlengkapan dalam kondisi baik
k. Nyalakan music dan lakukan terapi music
l. Pastikan volume music sesuai dan tidak terlalu keras
22
m. Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang
diinginkan seperti relaksasi, stimulasi, konsentrasi
n. Biarkan responden mendengarkan music sampai selesai 10-15
menit.
Evaluasi : Terapi music telah dilakukan
8. Mendokumentasikan hasil.
Evaluasi : telah dilakukan pendokumentasian
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan musik sebagai alat pelengkap dalam promosi kesehatan
dalam pengobatan penyakit somatik dan mental, terapi musik telah banyak
bukti ilmiah efektivitas dalam penanganan nyeri, kecemasan dan stres
emosional, dan lain- lain. Dalam kebidanan, satu studi menunjukkan bahwa
janin merespon stimulus musik dan suara manusia, dengan meningkatkan
denyut jantung dan gerakan, sampai batas secara signifikan lebih besar.
Musik memiliki 3 bagian penting yaitu tempo, ritme, dan harmoni.
Tempo mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni
mempengaruhi perasaan. Terapi Musik yang efektif menggunakan musik
dengan komposisi yang tepat antara tempo, ritme dan harmoni yang
disesuaikan dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Musik lembut dan
teratur seperti intrumentalia dan musik klasik merupakan musik yang sering
digunakan untuk terapi musik. Bagi ibu hamil / ibu sesudah melahirkan
maupun janin / bayi, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis,
karena musik dapat menenangkan (relaksasi) dan juga memberikan
rangsangan (stimulasi).
B. Saran
Bagi tenaga kesehatan khusunya bidan diharapkan dapat
mempromosikan komplementer dan alternatif pengobatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran ibu.
24
DAFTAR PUSTAKA
Vianna. (2019). Terapi musik dapat meningkatkan tingkat menyusui ibu dengan bayi
prematur. Jornal de Pediatria, 0(0), 0–0. https://doi.org/10.2223/jped.2086
25
LAMPIRAN
b. PPT
26
c. Gambar Kasus Terkait
3. Instrumen a. Handphone
b. Earphone
4. Metode a. Diskusi
b. Sharing persepsi
27
5. Langkah a. Membuat kontrak dengan responden sesuai dengan
Persiapan indikasi
Kegiatan b. Mempersiapkan alat
28
9. Terminasi a. Evaluasi perasaan responden setelah melakukan terapi
b. Evaluasi hasil kegiatan
c. Simpulkan hasil kegiatan
d. Berikan umpan balik positif
e. Kontrak pertemuan selanjutnya
f. Bereskan alat – alat
29
LEMBAR PERSETUJUAN
30