Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMEMTER MUSIK

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Terapi Komplementer”

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Ega Lestari, S.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. Jubaedah ( CKR0190212 )
2. Lukman Nul Hakim ( CKR0190214 )
3. Nurhidayah ( CKR0190221 )
4. Shelly Sukarnaeni ( CKR0190225 )
5. Sri yantini ( CKR0190226 )

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN (STIKKU)
KAMPUS II RS. CIREMAI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Atas pertolongan-Nya, penulis mampu
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Keperawatan
Komplementer dengan Judul “TERAPI KOMPLEMEMTER MUSIK”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Dosen
Keperawatan Komplementer yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca, supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi. Apabila
terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat, terima kasih.

Cirebon, 24 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3
2.1 Pengertian Terapi Musik.....................................................................................3
2.2 Karakteristik Terapi Musik.................................................................................3
2.3 Keunggulan Terapi Musik..................................................................................4
2.4 Manfaat Terapi Musik........................................................................................4
2.5 Cara Kerja Terapi Musik....................................................................................6
2.6 Penyakit yang bisa menggunakan terapi komplememter musik.........................8
2.7 Jurnal Penelitian Tentang Terapi Musik.............................................................9
2.8 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR “TERAPI MUSIK”....................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini musik dikenal oleh masyarakat, dimulai sejak jaman


prasejarah hingga sekarang. Pada dasarnya, musik tercipta melalui bunyi-
bunyi yang terdengar oleh telinga kita sebagai suatu susunan irama yang
beraturan. Dalam hal ini, semua yang di alam ini secara tidak langsung
bisasebagai alat musik. Selain itu musik merupakan seni budaya hasil cipta,
rasa dan karsa manusia yang di tata berdasarkan bunyi yang indah , berirama
atau dalam bentuk lagu. Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dari
beban kemanusiaan dan menghibur manusia. Musik memberi rangsangan
pertumbuhan fungsi-fungsi otak seperti fungsi ingatan, belajar, mendengar,
berbicara, serta analisis intelek dan fungsi kesadaran (Satiadarma, 2004).
Musik memberi nuansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan suasana
yang menenangkan dan menyenangkan seseorang, sehingga musik tidak
hanya  berpengaruh  berpengaruh terhadap terhadap kecerdasan kecerdasan
berfikir berfikir saja tetapi juga kecerdasan kecerdasan emosi.Beberapa
emosi.Beberapa tabib muslim menggunakan musik sebagai sarana
penyembuhan suatu penyakit, baik  jasmani maupun rohani (Al Kinddhy
jasmani maupun rohani (Al Kinddhy, 1997).
Terapi musik sekarang digunakan secara komprehensif termasuk untuk
mengatasi termasuk untuk mengatasi rasa sakit, manajemen stres ataupun
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa riset juga
menunjukan bahwa musik terapi efektif di gunakan untuk mengoptimalkan
status kesehatan seseorang baik fisik maupun mental. Jenis musik yang
kerapkali digunakan sebagai terapi adalah jazz, blues, classic, pop dan rock.
Namun di Indonesia kebanyakan menggunakan musik classic dan jazz
sebagai terapi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan terapi musik?


2. Karakteristik Terapi Musik?
3. Keunggulan Terapi Musik?
4. Apa manfaat dari terapi musik?
5. Bagaimana cara kerja terapi musik?
6. Apa saja penyakit yang bisa disembuhkan dengan terapi musik?
7. Bagaimana jurnal penelitian tentang terapi komplementer?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa itu terapi musik


2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Karakteristik Terapi Musik
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami manfaat dari terapi musik
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Keunggulan Terapi Musik
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja terapi musik
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penyakit apa saja yang bisa
disembuhkan dengan terapi musik
7. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jurnal penelitian tentang
terapi musik

1.4 Manfaat

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa


tentang terapi komplementer musik yang dapat menurunkan tekanan darah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Terapi Musik

Terapi musik adalah usaha adalah usaha meningkatkankualitas fisik


meningkatkankualitas fisik dan mental dan mental dengan rangsangan rangsangan suara
yang terdiri dari terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta tercipta musik yang bermanfaat untuk
kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit   dan
meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi menjadi
sebuah terapi, terapi, musik dapat memulihkan, meningkatkan, dan memelihara
kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik
memiliki beberapa, kelebihan, yaitu karena musik bersifat nyaman, menenangkan,
membuat rileks, berstruktur, dan universal.

Terapi musik adalah terapi adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh
semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk
menginterpretasi alunan musik. Terapi musik sangat mudah diterima organ pendengaran
kita dan kemudian melalui melalui saraf pendengaran disalurkan ke bagian otak yang
memproses emosi (sistem limbik). Pengaruh musik sangat besar bagi pikiran dan tubuh
manusia. Contohnya, ketika seseorang mendengarkan suatu alunan musik (meskipun
tanpa lagu), maka seketika orang tersebut bisa merasakan efek dari musik tersebut. Ada
musik yang membuat seseorang gembira, sedih, terharu, terasa sunyi, semangat,
mengingatkan masa lalu dan lain-lain.

2.2 Karakteristik Terapi Musik

Menurut Robbert (2002) dan Greer (2003) dalam Djohan (2006), musik
mempengaruhi persepsi dengan cara:

3
1. Distraksi, yaitu pengalihan pikiran dari nyeri, musik dapat mengalihkan
konsentrasi klien pada hal-hal yang menyenangkan,
2. Relaksasi, musik menyebabkan pemafasan menjadi lebih rileks dan menurunkan
denyut jantung, karena orang yang mengalami nyeri denyut jantung meningkat
3. Menciptakan rasa nyaman, pasien yang berada pada ruang perawatan dapat
merasa cemas dengan lingkungan yang asing baginya dan akan merasa lebih
nyaman jika mereka mendengar musik yang mempunyai arti bagi mereka.
Musik juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang meningkat pada saat
stres. Musik juga merangsang pelepasan hormon endorfin, hormon tubuh yang
memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri (Berger,
1992 dalam Djohan 2006)

2.3 Keunggulan Terapi Musik

Menurut Greer (2003) dalam Djohan (2006), keunggulan terapi musik adalah:

1. Lebih murah daripada analgesia


2. Prosedur invansif, tidak melukai pasien,
3. Tidak ada efek samping,
4. Penerapannya luas, bisa diterapkan pada pasien yang tidak bisa diterapkan terapi
secara fisik untuk menurunkan nyeri.

2.4 Manfaat Terapi Musik

Ada banyak sekali Ada banyak sekali manfaat terapi manfaat terapi musik,menurut para
musik,menurut para pakar terapi musikmemiliki beberapa manfaat utama, yaitu :

a. Relaksasi, Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran


Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah
perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik
memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang
sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel

4
dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami  berlangsung,
produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran.
b. Meningkatkan Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang
disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et
al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa
dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi
otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini otak anak sedang dalam masa
pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan mendapatkan
rangsangan yang  positif.
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan
mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala
kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka
semangat pun menjadi luruh,lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas.. Dari hasil
penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat
dan meningkatkan level energi seseorang
d. Pengembangan Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri
seseorang.. Musik yang didengarkan seseorang juga bisa menentukan kualitas
pribadi seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya
masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan
perasaannya. Misalnya orang yang putus, mendengarkan musik atau lagu
bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi
menjadi semakin semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang
didengarkan menjadi menjadi musik yang memotivasi, dalam beberapa hari
masalah bisa hilang dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak.
e. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan.
Hal ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak
berdekatan dengan memori. Sehingga seseorang melatih otak dengan terapi
musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah

5
terapi musik  banyak   digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan
Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat
rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepiunan
dan kehilangan ingatan.
f. Kesehatan Jiwa
Seorang ilmuwan Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-
950M) dalam bukunya ''Great ''Great Book About Music'', mengatakan bahwa
musik membuat rasa tenang, sebagai sebagai pendidikan moral, mengendalikan
emosi, pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis.
psikologis. Pernyataannya itu tentu saja  berdasarkan   pengalamannya dalam
menggunakan musik sebagai terapi.
g. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak,
yang mengontrol perasaan dan emosi. dan emosi. Menurut penelitian, kedua s
penelitian, bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, kita
menjadi menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan
otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan
musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan mental, sehingga
membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit.
h. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset mengenai
mengenai efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka
menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat
dan oleh diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan
mengeluarkan sejenis hormon (serotonin) yang dapat menimbulkan rasa nikmat
dan senang sehingga tubuh akan menjadi menjadi lebih kuat (dengan
meningkatnya sistem kekebalan kekebalan tubuh) dan membuat kita menjadi
lebih sehat.

2.5 Cara Kerja Terapi Musik

6
Secara umum, ada dua metode yang sering kali digunakan dalam terapi musik.

1. Metode pertama dikenal dengan metode reseptif. Biasanya, terapis akan


meminta klien mendengarkan musik jenis tertentu melalui earphone atau
mendengarkan secara berkelompok di sebuah ruangan. Terapis kemudian akan
meminta klien mengeluarkan apa yang dirasakan, menceritakan pengalaman
masa lalu yang muncul, atau mencurahkan semua masalah yang sedang dihadapi
sambil terus mendengarkan musik. "Dengan metode ini diharapkan klien
memiliki ini diharapkan klien memiliki keberanian untuk meng keberanian
untuk mengungkapkan apa yang selama ini ungkapkan apa yang selama ini ia
pendam."
2. Metode kedua disebut dengan metode aktif. Melalui metode ini, terapis dan
klien terlibat secara aktif dalam suatu permainan musik. Prosesnya bisa
dilakukan dengan menyanyi bersama atau memberikan klien alat musik untuk
dimainkan dan berimprovisasi dengan alat tersebut. "Tujuannya  bukan untuk
meng  bukan untuk mengajarkan mereka agar pandai memaink ajarkan mereka
agar pandai memainkan alat musik." an alat musik." Berikut ini adalah cara
musik mengurangi stres:
1) Relaksasi fisik. Musik dapat mempromosikan relaksasi otot yang tegang, dan
memungkinkan Anda melepaskan beberapa ketegangan dari hari-hari yang
membuat Anda stres.
2) Mengurangi emosi negatif. Musik, khususnya lagu-lagu yang optimis, dapat
mengalihkan pikiran Anda dari apa yang mengganggu pikiran Anda, dan
membantu untuk merasa lebih optimis dan positif. untuk merasa lebih
optimis dan positif. Para peneliti menemukan bahwa musik dapat
mengurangi jumlah kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Beberapa cara kerja
musik sehingga dapat mempengaruhi kondisi tubuh, antara lain :
a) Menurunkan hormon-hormon yang berhubungan dengan stress.
b) Mengalihkan perhatian seseorang dari rasa takut, cemas, tegang dan
masalah sehari-hari lainnya.
c) Mengaktifkan hormon endorfin (semacam protein yang dihasilkan di
dalam otak dan  berfungsi untuk mengh  berfungsi untuk
menghilangkan rasa sakit). ilangkan rasa sakit).

7
d) Meningkatkan perasaan rileks.
e) Menyediakan “liburan mental mini” yang bahkan dapat membawa
pikiran seseorang menjauh dari rasa sakit fisik selama periode waktu
tertentu.
f) Secara fisiologis memperbaiki sistem kimia tubuh, sehingga mampu
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak (Aiz denyut nadi,
dan aktivitas gelombang otak (Aizid, 2011).

2.6 Penyakit yang bisa menggunakan terapi komplememter musik

1. Jantung
Bernyanyi secara teratur ternyata bisa mengurangi resiko terkena penyakit
jantung. Bernyanyi juga memiliki manfaat fisik, karena itu termasuk dalam
aktifitas aerobik yang meningkatkan kadar oksigen dalam peredaran darah dan
melatih otot utama dari tubuh bagian atas. baik.Bernyanyi juga memiliki
manfaat fisik, karena itu termasuk dalam aktifitas aerobik yang meningkatkan
kadar oksigen dalam peredaran darah dan melatih otot utama dari tubuh bagian
atas.
2. Intelegensia
Kaitan musik dengan kemampuan otak seseorang sudah lama kita ketahui. Itu
sebabnya banyak pakar yang menyarankan agar janin dalam kandungan secara
rutin diperdengarkan musik. Ahli dari Kanada mengatakan bahwa semakin muda
seorang anak mendapatkan pelajaran musik, ia akan memiliki kemampuan
belajar dan mengingat lebih baik dibandingkan anak lain yang tidak
mendapatkan pelajaran musik.
3. Dementia
Hasil studi terbaru belum lama ini menunjukkan efek pertunjukan musik hidup
(live music) pada para pasien dementia. Dalam penelitiannya, para pakar
kesehatan meminta sebuah band memainkan lagu-lagu klasik yang populer di
depan para  pasien. Seperti sudah diduga, para pasien  pasien. Seperti sudah
diduga, para pasien yang sem yang semula tidak bisa melakukan apa-apa ula

8
tidak bisa melakukan apa-apa akibat penyakitnya, kini sudah bisa
berkomunikasi, bahkan ada yang ikut bernyanyi dan berdansa saat mendengar
musik.
4. Kemampuan Belajar
Terapi musik kini banyak dipakai untuk anak-anak autis dan mereka yang
memiliki kesulitan belajar. Spesialisasi musik terapi, Paul Nordoff dan Clive
Robbins dari  Nordoff-  Nordoff- Robbins Robbins Music Theraphy, Theraphy,
London. London. Bahkan mengklaim mengklaim bahwa anak yang frustasi,
Seperti halnya anak autis, energinya akan meningkat ketika bermain musik
meningkat ketika bermain musik.
5. Kanker
Pasien kanker yang harus menjalani kemoterapi biasanya sering mengeluhkan
sakit dan rasa tidak nyaman, tapi setelah mereka diminta mendengarkan musik
sambil menjalani kemo, mereka mengaku lebih nyaman dan sakitnya berkurang.
6. Stres
Penyakit ini banyak dialami oleh warga perkotaan yang sibuk dan harus
menghadapi  berbagai  berbagai persoalan. persoalan. Selain menggangu
menggangu kesehatan kesehatan mental, mental, stres juga berpengaruh
berpengaruh  pada kesehatan kesehatan fisik seseorang. seseorang. Menyadari
Menyadari hal tersebut, tersebut, kini banyak perusahaan perusahaan yang
menggunakan musik untuk mencegah terjadinya stres pada karyawannya agar
tetap produktif bekerja. Penelitian menunjukkan, pekerja yang mengikuti sesi
mendengarkan musik saat istirahat siang, perasaan lelah dan depresinya
berkurang sampai 50 persen.

2.7 Jurnal Penelitian Tentang Terapi Musik

1) Jurnal penelitian tentang “PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG”.

9
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit
Dalam PDL RS Muhammadiyah Palembang dengan desain penelitian
menggunakan Pra-Eksperimental (One group pra-post test design).

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden diambil dengan


menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive
sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi nilai sistolik,
musik dipendengarkan menggunakan MP3 Player yang dilengkapi dengan
headphone, rekaman musik dari Kenny G “Heart and Soul” yang diberikan
selama 10 menit. Rerata usia responden 57,71 (11,07). Rerata nilai sistolik pre
test 161,47 (12,094), rerata nilai sistolik post test 158,82 (13,203) dan rerata
penurunan tekanan darah sistolik responden 4,4% (1,640). Hasil uji wilcoxon (Z
= -3,286 dan p value = 0,001).

Berdasarkan hasil analisa data diketahui terdapat perbedaan tekanan darah


sistolik sebelum dan sesudah intervensi terapi musik klasik. Simpulannya adalah
terapi musik klasik mempunyai pengaruh terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi. Diharapkan praktisi perawat dapat mengaplikasikan
terapi alternatif dengan menyertakan seni dan musik sebagai modalitas
penanganan hipertensi.

2) Jurnal penelitian tentang “PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK


SUARA ALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PELANG MAYONG JEPARA TAHUN
2016”

Tujuan : Mengetahui Pengaruh Terapi Musik Suara Alam Terhadap Penurunan


Tekanan Darah Pada Peasien Hipertensi di Desa Pelang Mayong Jepata Tahun
2016 Metode penelitian : Desain penelitian yang mengunakan kuantitatif dengan
pre dan post test with control dengan pendekatan Quasi Eksperiment.

10
Sampel sebanyak 24 responden menggunakan uji statistik paired sample test.

Hasil penelitian : Analisa data dengan menggnakan uji non parametrik untuk
mengukur signifikan 2 kelompok data berpasangan dengan T-test. Didapatkan
hasil rata-rata penurunan tekanan darah sistol dan diastol kelompok intervensi
0,000 dan kelompok kontrol 0,438. Dan p-value sebesar sebanyak 0,000 < α
(0,05). Kesimpulan : ada Pengaruh Terapi Musik Suara Alam Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Peasien Hipertensi di Desa Pelang Mayong
Jepara.

2.8 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR “TERAPI MUSIK”

Pengertian : Pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh terapis kepada
klien

Tujuan : Memperbaiki kondisi fisik, emosional, dan kesehatan spiritual pasien.


Persiapan :1. Tape music / Radio

2. CD Musik

3. Headset

4. Alat-alat musik yang sesuai

Prosedur :

NO PROSEDUR

Pre Interaksi

1 Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)

2 Siapkan alat-alat

3 Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi

4 Cuci tangan

Orientasi

11
5 Beri salam dan panggil klien dengan namanya

6 Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga

Kerja

7 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan

8 Menanyakan keluhan utama klien

9 Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik

10 Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti


relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

11 Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.

12 Identifikasi pilihan musik klien.

13 Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik.

14 Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien

15 Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman.

16 Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan telepon


selama mendengarkan musik.

17 Dekatkan tape musik/CD dan perlengkapan dengan klien.

18 Pastikan tape musik/CD dan perlengkapan dalam kondisi baik.

19 Dukung dengan headphone jika diperlukan.

20 Nyalakan music dan lakukan terapi music.

21 Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras.

22 Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang lama.

23 Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti memainkan alat musik atau
bernyanyi jikan diinginkan dan memungkinkan saat itu.

24 Hindari stimulasi musik setelah nyeri/luka kepala akut.

12
25 Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan seperti
relaksasi, stimulasi, konsentrasi, dan mengurangi rasa sakit.

26 Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.

27 Identifikasi pilihan musik klien.

Terminasi

28 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)

29 Simpulkan hasil kegiatan

30 Berikan umpan balik positif

31 Kontrak pertemuan selanjutnya

32 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

33 Bereskan alat-alat

34 Cuci tangan

Dokumentasi

35 Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan

- Nama Px, Umur, Jenis kelamin, dll


- Keluhan utama
- Tindakan yang dilakukan (terapi musik)
- Lama tindakan - Jenis terapi music yang diberikan
- Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi musik
- Respon pasien.
- Nama perawat.
- Tanggal pemeriksaan

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Musik adalah ungkapan perasaan dan pengalaman hidup manusia yang


dituangkan melalui rangkaian nada-nada. Musik adalah suara yang tertata dan
teratur. Mendengarkan musik memiliki pengaruh mendalam pada fisik dan
mental seseorang. Mendengarkan musik secara teratur sangat bermanfaat bagi
kesehatan karena menghilangkan stress, depresi, pikiran dan tubuh menjadi
rileks sehingga tubuh kembali bertenaga. Manfaat mendengarkan musik adalah
mendapatkan stimulus positif, seperti lebih rileks dan memperbaiki mood.
Mendengarkan musik akan memberikan tenaga baru, mental yang segar, dan
hubungan sosial yang hangat. Rangsangan musik mengaktivasi jalur-jalur
spesifik di dalam beberapa area otak, seperti sistem Limbik yang berhubungan
dengan  perilaku  perilaku emosional. emosional.
Dengan mendengarkan mendengarkan musik, sistem Limbik ini
teraktivasi teraktivasi dan individu tersebut pun menjadi rileks. Saat keadaan
rileks inilah tekanan darah menurun. Jadinya tidak hanya obat Prozac
(antidepresi) saja, yang dapat bekerja di sistem Limbik, namun juga terapi
musik. Selain itu pula alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk
memproduksi molekul yang disebut nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada
tonus  pembuluh darah sehingga dap  pembuluh darah sehingga dapat
mengurangi tekanan d at mengurangi tekanan darah.

3.2 Saran
Saran bagi tenaga kesehatan khusunya perawat diharapkan dapat mempromosikan
komplementer dan alternatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Cholifah, N., Setyowati, S., & Karyati, S. (2019). Pengaruh Pemberian Terapi Musik
Suara Alam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Desa Pelang Mayong Jepara Tahun 2016. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan, 10(1), 236. https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.648

Sidik, A. B. (2021). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tekanan


Darah Pada Pasien Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang.
Jurnal Kesehatan Lentera ‘Aisyiyah, 7(2), 306–314.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1979556

15

Anda mungkin juga menyukai